Malalak Manangih, baru sajao ambo mancubo mahubungi keluarga nan ado di malalak pagi ko,setelah tadi malam amba dapek telpon dari, Yol (anak kakak saya) tentang adanya longsoran Galodo di malalak ,sanpai pagi ini korban yang tertimbun longsoran masih belum bisa ditemukan karna minimnya alat,pencarian dilakukan warga dengan memakai alat taradisional pangkua,(tajak) dan peralatan lainya,dua rumah yang tertimbun longsoran di beritakan tertimbun sampai atap ruma,berkemungkinan juga korban masih dalam rumah tersebut,karna pada saat kejadian hujan dan penghuni rumah diperkirakan berdiam di dalam rumah, kini ambo hanyo bisa menunggu berita dari keluarga di malalak,disebabkan tidak bisa pulang ke malalak karna ada keluarga di jambi (anak) yang sedang demam dan belum bisa kami tinggak.
Wasalam. Erihadi. Pall merah Jambi ________________________________ From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, November 8, 2008 8:02:29 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malalak Dihantam Galodo Enam Hilang, 250 Warga Diungsikan Sabtu, 08 November 2008 Malalak Dihantam Galodo Enam Hilang, 250 Warga Diungsikan Malalak, Padek—Hujan deras sepanjang Jumat kemarin menimbulkan musibah. Enam orang dilaporkan hilang, dan lima rumah hancur, menyusul galodo di Jorong Sasai, Nagari Malalak, Kecamatan IV, Kabupaten Agam tadi malam. Dua jembatan, dan 3 tiang listrik ikut tumbang. Hingga berita ini dirampungkan, sekitar pukul 01.00 WIB tadi, Jorong Sasai masih terisolasi. Wartawan Padang Ekspres, Yurisman Malalak, dan Harmen yang memantau di lokasi melaporkan, warga masih melakukan pencarian dengan peralatan sangat terbatas. Warga yang hilang adalah, Nadirsam,55, dan istrinya, Asnida, 45, serta dua anak Nadirsam, Media Syafrina, 13, dan Syahrul Syafar, 9. Dua anak Nadirsam lainnya, Suci Maharani, 15, dan Rizal, 5, ditemukan selamat. Suci dan Rizal sudah dibawa ke RS Ahcmad Muchtar Bukittinggi. Sedangkan warga lainnya yang hilang, adalah Darius St Makmur, 70, dan istrinya, Asnimar 60. Galodo terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelumnya hujan deras mengguyur daerah Malalak. Menurut sejumlah warga, sesaat sebelum galodo, Sungai Manguih yang membelah daerah itu, sempat kering. Ini diduga, karena di bagian hulu sungai yang lebarnya sekitar 10 meter itu telah terdapat longsoran material, seperti kayu dan lumpur. Akibatnya, air sugai meluap. ”Lalu tiba-tiba air bah datang menghantam apa saja yang ada. Gelombang air bercampur lumpur, batu, dan kayu-kayu besar menghantam pemukiman penduduk,” kata Wali Nagari Malalak, Andri Yandra kepada Padang Ekspres, tadi malam. Dua rumah milik keluarga Nadirsam, dan Darius tak kuasa menahan dahsyatnya galodo. Bahkan Nadirsam dan Darius pun tak sempat menyelamatkan diri. Tiga rumah lainnya juga bernasib sama. Tapi, penghuninya berhasil menyelamatkan diri. Ratusan warga lainnya yang mengetahui terjadinya galodo, langsung berhamburan ke luar rumah. Sampai dini hari tadi, sebanyak 250 warga Sasai masih diungsikan ke sejumlah lokasi. Air bah yang datang tiba-tiba itu juga menghancurkan dua jembatan, Sasai dan Pakan Usang. Praktis jalur menuju Sasai putus total. Sulit ke Lokasi Sejumlah pejabat terkait yang dihubungi Padang Ekspres belum berani memberikan pernyataan resmi terkait jumlah korban. Kepala Badan Kesbang Linmaspol Agam M Dt Maruhun dan Kabid Linmas Jafritoni, menyebutkan masih berusaha menuju lokasi galodo. ”Medannya sangat sulit, hubungan komunikasi terputus, apalagi hujan lebat. Kami masih menunggu situasi hingga memungkinkan untuk menuju ke lokasi,” kata Dt Maruhun. Karnida kakak Nadirsam, membenarkan rumah adiknya itu telah dihantam galodo. Ditanya tentang kondisi dua anak Nadirsam yang dirawat di RS Achmad Muchtar, Karnida belum berani memastikan. 250 Warga Diungsikan Warga Nagari Malalak, khususnya di wilayah Jorong Sasai terpaksa mengungsi. Warga cemas dengan adanya galodo susulan. Sebagian warga ada yang mengungsi ke Puskesmas Malalak, dan sebagian lagi ke Kantor Camat Malalak yang tak jauh dari lokasi. Camat Malalak, Dandi Pribadi menyatakan telah mendata sebagian kerusakan akibat galodo. Selain 5 rumah 3 tiang listrik juga tumbang. Akibatnya, selain terisolasi, kawasan tersebut praktis gelap gulita. “Masyarakat yang berada di wilayah itu sudah dievakuasi ke lokasi aman, terutama yang bermukim di sepanjang tepian sungai,” kata Dandi. (men/ris) The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---