Untuak kawan-kawan nan lah mancalonkan diri. Tolong dianik-anik.Sabananyo 
banyak ilmu di urang minang tantang managak pangulu ko. Ilimu syariah pun 
banyak nan ado di awak. Manga awak harus mangikuti caro-caro kaum "kafir"? Awak 
talalu mancaliak bahaso "demokrat lua" labiah tacileh dari pado "demokrat caro 
awak". Dulu anak-anak mudo mancibie mancaliak urang tuo makan nasi pakai 
buah-buahan. Kini, dek ulah ado inovasi dari lua, mako barami-rami mancontoh 
nan dari lua tu. Padahal dulu lah tabiaso bagi urang-urang tuo dulu. 
Nah......kini pesta demokrasi "bana-bana bapesta", sampai-sampai nan dilarang 
dek UGAMO dilantak dan dilangga. Caci maki lah dipabuliahkan dimuko publik. 
Antaro sa agamopun di adu. Partai saling tuding. Cercaan ... waang....apak 
ang..... ande ang.....kini lah biaso di layar kaco. Bagi nan indak sato 
disabuik URANG KUNO. Wah, ka dikamanokan....dunia ko. Ambo mahimbau....Baa 
kalau awak (urang Minang) jaan ikuik caroko. Awak buek jo caro
 awak. Baa Apak Katua LKAAM, satuju ndak? Kalau satuju, awak masuakkan di 
AGENDA taun muko. Tamasuak kawan-kawan nan sadang barado di lembaga legislatif, 
maupun nan sadang manunggu JADI.....INDAK......JADI.....INDAK.... 
Wassalam,
Tan Lembang basuku Piliang (L,52)
Bandung  

--- On Tue, 11/18/08, hendri rmit <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: hendri rmit <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [TanjungMedan] RE: [EMAIL PROTECTED] PILKA
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Tuesday, November 18, 2008, 1:16 AM


Namonyo sajo bausaho, kalo akhirnyo bangkrut, dan boco gadang, itu ma la 
rasiko, mungkin bisa diambiak pelajaran bagi nan masih boco alui, atau bagi nan 
satangah boco, ndak baitu dun sanak,....


Pada tanggal 07/11/08, Elthaf (elthaf) <[EMAIL PROTECTED]> menulis: 


Mak Dafiq,
Apokoh itu PILKA atau PILEG (pemilihan Legislatif), manuruik ambo sarancaknyo 
para CACA (calon calon) ko ingek bana kamati, semua karajo di dunia akan 
dipertanggungjawabkan di depan Allah SWT, bukan nan  indak CACA ndak harus 
mampartanggungjawabkan di depan Allah, bukan itu mukasuik ambo, sadonyo awak ko 
mamang baitu nantinyo.
Jadi manuruik ambo, salagi si CACA ko lai sanggup mampartanggungjawabkan sagalo 
karajonyo di depan Allah SWT, why not, go a head lah, kalau rasonyo indak 
talok, rancak bapikia 1000 kali sabalun malangkah labiah lanjuik, lah banyak 
contoh mah, nan lah MM-an se ado nan gilo bantuak nan di Jatim tu...
Nan ibo lo awak, pas tapiliah, baru sabulan Allah SWT lah mamanggia, 
Innalillahiwainnailahiraajiun, aaaaa utang pitih di dunia ditanggung dek anak 
bini, nan utang akhiraik tangguang surang lah.
Iko sekedar pesan moral.
silahkan jadi apo sajo, selagi nan sasuai ajaran Alah SWT, nabi Muhammad juga 
pemimpin, Umar bin Khatab juga pemimpin, tirulah beliau, Mudah-mudahan Allah 
menunjukkan jalan yang benar kepada hamba Nya...
Terimakasih,
wassalam,
Elthaf 



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Muhammad Dafiq Saib
Sent: Friday, November 07, 2008 7:51 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] PILKA

 

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu

 
PILKA
 
Sejak beberapa tahun kebelakang PILKA tiba-tiba saja menjadi sebuah ajang yang 
penuh pesona di negeri kita ini. Kata-kata Pilka ini sebenarnya belum utuh. 
Yang utuhnya bisa berupa Pilkades atau Pilkada. Pilkacam belum ada sementara 
Pilkana  juga tidak dipopulerkan dengan ungkapan itu. Pilka-pilka ini adalah 
contekan copy – paste utuh dari sistim Amerika. Sistim yang kemarin bergegap 
gempita memilih Barack Hussein Obama itu. Namun mencontek itu ternyata tidak 
pula persis seperti aslinya. Konon si Barack yang mantan anak Menteng itu 
nyaris tidak mengeluarkan apa-apa dari kantongnya. Biaya perjuangannya menuju 
Rumah Putih dikeluarkan oleh simpatisannya. Si Barack cukup bermodalkan 
kemampuan berfikir dan kemampuan berorasi yang memukau, lalu tidak putih tidak 
hitam, tidak kulit berwarna manapun, yang sama-sama terpukau, yang sama-sama 
jatuh hati dan menaruh kepercayaan kepadanya, berturun secupak dua cupak untuk 
meluruskan jalan bagi si Obama. 
 
Sayangnya di negeri kita kisahnya terdengar tidak seperti itu. Seorang calon di 
Pilkades kononnya harus menjual kerbau paling sedikit atau sebidang sawah, 
kalau ingin maju mengajuk posisi Kades. Biaya besar itu adalah untuk 
mengumpulkan rakyat dan menjamu mereka,  berharap agar sang rakyat terpincut 
lalu mau memilih. Maka para cakades berpacu dalam keroyalan, berpacu tinggi 
nilai yang dikeluarkan dalam pesta membujuk hati rakyat tersebut. 
 
Untuk  ukuran pilkada kecil (walikota atau bupati) bilangan yang harus 
dikeluarkan menurut kabar angin sudah MM-an. Sedang untuk pilkada besar 
(gubernur) jauh lebih besar lagi, sebut saja disekitar  puluh M atau bahkan 
ratus M. Ternyata para calon itu memang sangat-sangat kaya-kaya, mempunyai uang 
yang berlindak-lindak banyaknya. 
 
Lalu, kalau dalam setiap Pilka ada beberapa orang calon (kadang-kadang sampai 
lima pasang) sementara yang diperebutkan hanya satu tempat, apa yang terjadi 
dengan calon yang kalah? Bukankah untuk ikut berlomba semua harus menunjukkan 
ke-tuhuk-tahan-an masing-masing? Kesanggupan untuk berhabis-habis? Ketika 
kalah? Ketika tidak terpilih? Ya rasakanlah sendiri. Bawa bermenunglah sendiri 
semua ongkos yang sudah habis lanyau itu. Itulah sebabnya, dalam banyak kasus, 
si kalah, apalagi yang kalah sedikit, yang jadi pemenang kedua, tidak mau 
terima kalah. Segala daya dan upaya dilakukan untuk mendakwa, untuk mencoba  
membatalkan kemenangan sang rival. 
 
Jarang terdengar, sesudah perhitungan suara berakhir ada calon yang kalah mau 
memberikan ucapan selamat secara legowo seperti si John McCain. 
 
Maka banyaklah suasana pasca pilka yang berakhir ricuh. Berteong-teong, 
berpanjang-panjang. Kalau sekadar heboh antara yang kalah dan yang menang lalu 
urusan dibawa ke mahkamah atau ke pengadilan tidaklah terlalu masalah untuk 
orang banyak. Tapi kenyataan yang terjadi lebih buruk dari itu. Ada saja 
kumpulan simpatisan (alangkah fanatiknya mereka sehingga kita bertanya-tanya 
kenapa sampai sebegitu bersemangatnya para simpatisan ini) yang mau berjuang 
pantang mundur. Masih tidak apa-apa juga kalau sekedar berdemo berteriak-teriak 
meminta agar keputusan wasit dirubah. Yang lebih menegakkan bulu roma, 
simpatisan-simpatisan ini sangat ringan tangan untuk merusak dan menghancurkan. 
Kantor KPU, kantor partai, rumah dinas, kantor dinas bisa habis jadi puing 
digasak oleh simpatisan yang kecewa ini. Betulkah ini benar-benar disebabkan 
karena kecewa calonnya tidak jadi menang dalam Pilka? 
 
Kalau calon ada berempat berlima, yang sanggup memprotes hanya pemenang nomor 
dua, bagaimana halnya dengan calon nomor tiga dan seterusnya? Sekali lagi, 
herangkanlah sendiri. Rasaikanlah sendiri. Cerita yang sangat 'memilukan' 
datang dari seorang calon bupati di Jawa Timur. Karena terpuruk di lembah 
hutang, (padahal tadinya dia seorang pengusaha beraset MM an) tidak kuat 
mentalnya, lalu dia mencoba bunuh diri. Konon kabarnya, walau bisa diselamatkan 
dari percobaan bunuh diri itu, sang calon bupati ini sudah bocor besar, tidak 
sekedar bocor halus lagi.
 
Menjadi tanda tanya kenapa sebegitu bernafsunya (sementara) orang untuk menjadi 
Ka (entah itu Kades atau Kada). Tanda tanya yang antara tahu dan tidak kita 
jawabnya. Padahal sepeninggal bangku jabatan itu, sesudah bertahta lima tahun 
atau lebih, sudah semakin berani KPK mengusut-usut, kalau-kalau ketika menjabat 
ada uang yang disilumankan. Bahkan sudah ada pula contoh dimana mantan Ka ini 
dimasukkan ke kandang situmbin.  Tapi ternyata kursi empuk seorang Ka itu tetap 
saja sangat menggiurkan.
 
 
                                                                        *****

School of Electrical and Computer Engineering
RMIT University-Melbourne Australia
Mobile:+61430 1975 15 




      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke