Wah wah wah. Baa caro maatasinyo ko ha ? Apo kito cukuik icak-icak indak tahu 
sajo ? Apo si PSK tu urang awak ? Kok urang awak apo sanak familinyo tahu atau 
indak ? Apo iko hanyo kajadian di Padang sajo, atau alah maruyak sampai ka 
Bukik Tinggi bagai ?
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






________________________________
From: irsad irsad <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Friday, December 5, 2008 2:07:53 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kesan urang ka awak


Jumat, 28/03/2008 10:38 WIB
Gaya PSK Padang Mencari Mangsa
Budi Hartadi - detikNews
Jakarta - Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Setiap 
daerah memiliki ciri khas masing-masing. Tak terkecuali soal urusan esek-esek.

Di kota Padang, Sumatera Barat, misalnya. Para Pekerja Seks Komersial (PSK) 
mempunyai cara tersendiri menggaet pelanggannya. Maklum, di kota ini aturan 
mengenai bisnis hiburan malam sangat ketat. Seluruh kegiatan hiburan malam di 
kota tersebut harus tutup pukul 22.00 WIB.

Namun apakah semua 'kegiatan malam' di kota itu otomatis terhenti semuanya? 
Awalnya, memang terlihat seperti itu. Sampai akhirnya, sebuah taksi berwarna 
biru menghampiri detikcom dan sejumlah wartawan lain yang sedang ngobrol di 
alun-alun kota Padang, Jl Diponegoro, Kamis (27/3/2008).

"Mau ditemani, Mas," tiba-tiba suara halus nan genit menyeruak dari kaca 
jendela belakang taksi yang terbuka. Kami semuanya pun kaget.

"Tarifnya murah kok," sambung si pemilik suara tersebut. Kekagetan kami pun 
semakin menjadi. Karena kami mengira taksi itu berhenti untuk menanyakan 
sesuatu. Walah, ternyata dia adalah seorang PSK yang sedang mencari rezeki dari 
pria-pria iseng. 

Tentu ini fenomena unik bagi detikcom dan wartawan lain yang baru kali pertama 
berkunjung ke Ranah Minang itu. Tertarik ingin tahu lebih jauh, seorang teman 
mendekati wanita, sebut saja Laras, itu.

Laras ternyata tidak sendirian. Di dalam taksi itu ada 3 wanita lain yang juga 
masih muda dan genit. Aneka pertanyaan pun muncul dari sang teman itu. Mulai 
dari perkenalan iseng sampai soal tarif.

"Rp 200 ribu untuk short time," jelas Laras, masih dari dalam taksi. 

Wanita yang mengaku sebagai warga lokal ini menjamin semuanya akan berlangsung 
aman. Mereka punya tempat khusus untuk menuntaskan proses transaksi terlarang 
itu.

"Tenanglah, kita punya tempat yang aman kok. Tidak jauh dari sini. Pokoknya 
aman tidak akan ada razia," ujar Laras, terus mencoba meyakinkan kami. 

Namun dengan sedikit trik, sang teman berhasil menolak tawaran nyeleneh itu 
dengan halus. Dengan sedikit kecewa, Laras dan teman-temannya akhirnya berlalu. 
Tawa genit berbaur dengan deru mesin saat taksi biru itu meninggalkan kami 
untuk kembali 'berburu' di kegelapan malam.(djo/nrl) 



      


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke