AslmWrWb

Setuju bana ambo kalau ibukota dipindah.
Ide ko labiah penting daripado menjadikan Jabodetabek sebagai
megapolitan (gagasan Sutiyoso).
Soal tampek pangganti, bisa disurvey bana baliak jo studi nan labiah mandalam.

Tapi nan paliang penting bana, bukan sekedar mamindahkan ibukota, tapi
mamisah ibukota pemerintahan dari "ibukota" ekonomi. Kalau saluruahnyo
masiah dibaok juo dek kota nan samo, akhirnyo taulang juo kisah
semrawut Jakarta tu.

Untuak ibukota pemerintahan, sebaiknyo indak buliah labiah dari 1j penduduknyo.
Untuk keteraturan dan wibawa ibukota tu.

Jadi sebaiknyo membangun kota baru, bukan maambiak aliah kota nan lah adoh.

Buliah juo dipakai rancangan tata kotanya babantuak Garuda Pancasila,
saroman wisma Mbak Tutut nan lah jadi basi usang tu...:)

Wassalam

fitr tanjuang (Pauah IX Pdg)
bin M.R. Ismed Jambak bin M. Said Banjarmasin.
lk/34/Albany NY

2008/12/12 Nofend Marola <nof...@rantaunet.org>:
> Dibawah ko adolah Gagasan dan Pemikiran Da Andri nan dimuek kompas Selasa,
> 09 Desember lalu, beragam tanggapan di beberapa mailing list dan blog
> perihal pendapat da an ko, tapi kito alun mandanga baliak tanggapan d andri
> di milis2 tersebut, baik secaro lansung ataupun forward.
>
> Jadi, buliah juo kito lanjuikan disiko, kito danga tanggapan sanak nan lain,
> bia da andri manjawek pandapek sanak kok ado nan kontra bagai.
>
> Salam.
>
> PS : Yo ndak ba hub jo ba Minang-minang, tapi nan manyampaikan adolah Member
> RantauNet.
>
> http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/09/15212286/pindahkan.ibu.kota.ri.ke.kalimantan.
>
> JAKARTA, SELASA - Pembangunan Indonesia yang terjadi saat ini tidak
> seimbang. Sekitar 80 persen industri terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang
> luasnya hanya 6,8 persen dari daratan Indonesia. Padahal, daya dukung
> lingkungan dan sumber daya air di Jawa sudah mencapai titik yang
> memprihatikan dan tidak layak memenuhi kebutuhan penduduknya yang mencapai
> 59 persen dari total populasi Indonesia.
>
> Demikian juga dengan Jakarta, yang masih didera oleh berbagai masalah,
> seperti banjir, kemacetan, urbanisasi, serta tingkat kriminalitas yang
> tinggi. Biaya yang harus ditanggung akibat kemacetan di Jakarta mencapai Rp
> 43 triliun per tahun.
>
> Maka itu, pengajar ekonomi politik di jurusan Politik Fakultas Ilmu Sosial
> dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, kembali
> mengangkat wacana perlunya pemindahan ibu kota Indonesia ke wilayah
> Kalimantan Timur atau Kalimantan Tengah.
>
> "Pemindahan ibu kota dapat turut menggerakkan tumbuhnya keseimbangan
> pembangunan antarwilayah dan mencegah semakin parahnya dampak kongesti
> pemakaian prasarana transportasi di Jawa," ujar Andrinof dalam peluncuran
> Visi Indonesia 2033, Selasa (9/12) di Jakarta.
>
> Menurutnya, Kalimantan memiliki posisi yang strategis di Indonesia, karena
> tidak terlalu ke Barat maupun Timur. Andrinof melanjutkan, program-program
> pemercepatan pemerataan, seperti program transmigrasi, percepatan
> pembangunan daerah tertinggal tidak efektif, serta hanya menimbulkan
> pemborosan anggaran, sepanjang pemerintah hanya fokus melakukan pembangunan
> di pulau Jawa, yang hanya memberikan manfaat kepada segelintir pihak.
>
> Ia menambahkan, berdasarkan perhitungannya, biaya memindahkan ibu kota dapat
> mencapai Rp 50 triliun. Pihak yang mengatakan bahwa angka tersebut terlalu
> tinggi, kata Andrinof, terlalu menyederhanakan masalah. "Biaya pembangunan
> tersebut memang tinggi, tapi ini sekali lempar. Sedangkan biaya kemacetan di
> Jakarta, Rp 43 triliun, harus ditanggung setiap tahun," kata Andrinof.
>
> Dengan biaya tersebut, pemerintah dapat melakukan efisiensi dan menggerakkan
> pertumbuhan moda transportasi udara dan laut nasional, memperkuat ekonomi,
> menghilangkan faktor penyebab struktural
> urbanisasi, dan migrasi penduduk ke Jawa.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to