On 4 Mar, 16:23, Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id> wrote:
> Dunsanak di lapau sekalian,
>
> Memang estetika pantun Minang berbeda dg estetika pantun Melayu (di
> Semenanjung). Dalam pantun Minang unsur polisemi (keberbagaian makna) sangat
> kentara. Jika Anda hanya membaca yang tersurat saja, maka anda akan kecewa
> dan boleh jadi tidak akan mendapatkan makna apa2. Jika Anda tak lagi hidup
> dalam lingkungan dimana kato malereang bapakaikan, maka Anda tidak akan
> tertarik dengan pantun Minang yang punya nilai estetika tinggi itu.
>
Assalamu'alaikumWW,
Bung Lies Suryadi,
Luar biasa...Terimakasih atas posting-postingnya yang sebagian besar
bersifat pencerahan.
Semoga sagarobak ilmu yang diperoleh di Leiden bermanfaat bagi urang
awak & ranah Minang. Amiin.
Wassalam,
Epy Buchari (L,65-Ciputat Timur)
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---