Riri, silahkan lah menyimpulkan masing-masing thd info yang masuk dr bbrp arah ini. Tapi akan lebih baik lagi, kita tunggu juga besok hasil rapat koordinasi dg Pemda Sumbar ttg isu ini. Mudah-mudahan jadi sehingga kita akan tahu seberapa seriusnya isu ini di Sumbar. Krn bisa saja pemain didalam garis dg penonton diluar garis akan berbeda pandangannya...:)
Salam, Nofrins/49/Jkt --- On Tue, 7/21/09, Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> wrote: From: Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> Subject: [West Sumatra Tourism Board] Re: [...@ntau-net] Re: Sikuai DITUTUP sementara...? To: RantauNet@googlegroups.com Cc: w...@googlegroups.com Date: Tuesday, July 21, 2009, 8:21 PM Dua postings da Nofrins agak berbeda nadanya - walaupun ujungnya - kalau ini terjadi terusmenerus - akan berakibat buruk. DI tulisan yang kedua, sepertinya aparat yang "rese". Tapi di tulisan yang kedua ini, agak lucu juga kalau saya lihat.Sepertinya harus dijelaskan, yang mana yang "kapasitas" dan yang mana yang "ijin". riri bekasi, l, 47 2009/7/21 Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com> Tambahan info dari http://padangekspres.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=8708 Selasa, 21 Juli 2009 , 10:20:00 Wisatawan ke Sikuai Kecewa Berat Padang, Padek---Ratusan wisatawan domestik tujuan Pulau Sikuai terlunta-lunta selama lima jam lebih di Dermaga Wisata Bahari, Minggu (19/7) pagi. Akhirnya banyak wisatawan yang membatalkan keberangkatan karena kesal. Pasalnya, izin berlayar tidak dikeluarkan Sahbandar Dinas Perhubungan Laut Kota Padang, jika berangkat melebihi 60 orang. Rombongan wisatawan domestik itu berangkat melalui dermaga AW Cafe di Jalan Batangarau yang tergabung dalam wisata one day tour. Mereka sudah membayar biaya keberangkatan kepada pihak AW Café. Insiden yang dialami wisatawan asal Jakarta, Medan dan Pekanbaru itu, jelas mencoreng citra pariwisata Kota Padang. Tigor Sinaga, 35, asal Jakarta mengaku kecewa. “Bagaimana Kota Padang bisa berhasil mengembangkan pariwisatanya jika wisatawan diperlakukan seperti ini. Mana ada yang mau datang lagi ke Kota Padang,” kata Tigor dan teman-teman yang sudah menunggu selama lima jam lebih. Tigor menasehati, antara pengusaha dan pihak pemerintah daerah harus jalin kerja sama dan menetapkan peraturan-peraturan yang jelas sehingga tidak merugikan masyarakat. Pengusaha pariwisata, Ridwan Tulus mengatakan tidak bolehnya penumpang menaiki kapal menuju ke Pulau Sikuai karena alasan izin layar kapal hanya membolehkan membawa 60 penumpang. Padahal kapal yang kita punya mempunyai kapasitas mencapai 75 orang. Tapi pihak syahbandar tetap ngotot. “Saya tidak mengerti apa keinginan syahbandar. Padahal saat ini masanya libur sehingga banyak masyarakat yang datang dari luar provinsi yang ingin menikmati libur bersama teman dan, keluarga mereka ke pulau. Kapal yang kita punya pun memiliki kapasitas 75 penumpang. Mengapa harus dipaksakan ketetapan 60 penumpang itu, kalau kapal kita layak membawa 75 orang. Saya rugi puluhan juta lebih,” ujar Ridwan. Monte Kristo, anggota syahbandar yang berada di lokasi keberangkatan terlihat memeriksa penumpang yang akan diberangkatkan. Saat ditanya kenapa hal ini bisa terjadi, ia menolak berkomentar dengan alasan Kepala Syahbandar tidak ada di tempat. “Saya tidak bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan wartawan, karena ini bukan wewenang saya. Saya di sini hanya melakukan perintah atasan yang menyuruh melakukan pengecekan, terhadap kapal yang akan berangkat. Memang kita hanya memberikan izin layar pada kapal mereka dengan membawa 60 penumpang,” ujar Monte. Setelah menunggu, akhirnya Ridwan Tulus menyewa KM Asia untuk mengangkut ratusan sisa wisatawan itu. (cr 13/hsn) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---