Sekedar pengalaman, rumah kami di padangpanjang vs gempa, jelas rumah kayu
lebih unggul

 

.         Rumah induk aslinya kayu, beratap seng. Dibangun mungkin tahun
1927, menggunakan kayu rumah sebelumnya yang roboh waktu gempa besar tahun
1926. Selama puluhan tahun pergantian rutin hanyalah atap (seng), itupun
waktu jamannya masih ada kereta - asap kereta di stasiun di belakang rumah
tampaknya berpengaruh. Hanya lantai ruang tamu yang kemudian diganti semen.
Sampai sekarang, rumah induk "tenang2 saja", kecuali sedikit ada pergeseran
di dinding sedikit waktu gempa 2 tahun yll

.         Kamarmandi, Dapur, unsur semennya lebih banyak.. Roboh waktu heri
Rabu kemaren

.         Ruang makan plus 2 kamar (2 lantai) dibangun tahun 1970an, sudah
roboh waktu gempa 2 tahun yll.

 

Tentang minat masyarakat, ini tentunya ada unsur trend juga. Mungkin kalau
rumah2 pejabat atau rumah lain yang besar2 menggunakan kayu, yang lain akan
ikut. Jadi gimana kalau para "orang berada" dulu dihimbau membangun rumah
kayu?

 

riri

 

 

 

-----Original Message-----
From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Nofend St. Mudo
Sent: Saturday, October 03, 2009 9:18 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: RUMAH KAYU TAHAN GEMPA

 

 

Saya tidak tahu, apakah NGO Muslim Aid yang berbasis di Inggris akan

membantu sanak kita di ranah dalam musibah ini, sama seperti halnya di

Jogja, apalagi NAD pasca Tsunami dulu. Muslim Aid adalah satu Lembaga Asing

yang melakukan Pembangunan Rumah (Bantuan) kepada rakyat Aceh yang kena

bencana dengan berbasis bahan Kayu, tepatnya mereka menggunakan pohon kelapa

seperti apa yang di bahas da JP dulu untuak bahan utama dalam pembangunan

rumah ini, dan mereka membangun rumah-rumah dengan type "rumoh aceh" atau

rumah panggung/adat aceh.

 

Sayang saya lihat waktu itu, masyarakat kurang sreg dengan rumah seperti

ini, entahlah... masyarakat lebih senang rumah beton yang dibangun

pemerintah atau NGO lain yang berlomba2 memperlihatkan rumah/mutu dan design

rumah mereka dalam type yang sama. Sehingga sekian banyak rumah yang

dibangun, namum kosong. Apalagi bagi masyarakat perkotaan seperti banda

Aceh, rumah seperti ini tentu kurang menarik bagi mereka, dikarenakan selama

ini rumah mereka beton/gedong.

 

Entahlah, bagai mana ceritanya kalau rumah seperti ini bagi sanak kita,

terutama yang berada tidak di pusat kota.

 

 

Salam.

 

Walau tidak ada Lembaga RR yang ditangani pemerintah pusat seperti di aceh

dulu, dinas2 di pemprov setelah ada (mulai) kegiatan perkantoran, sudah

semestinya menyusun cetak biru dari sumber data kerusakan yang kongkrit dan

akurat dalam menyusun perencanaan pembangunan/penganggaran setelah

selesainya tanggap darurat ini, sayang anggaran yang sudah dianggarkan nanti

tidak terserap dikarenakan penyusunan anggarannya tidak dari data-data yang

kongkrit.

 

 

On Behalf Of jamaludin mohyiddin

Sent: Saturday, October 03, 2009 8:51 PM

 

Wa' alaikum salam,

 

Saya berkeyakinan telah wujud pemikiran di Sumbar bahwa sudah sampai

masanya rumah/bangunan ramah gempa/earthquake resistance buildings di bina

di wilayah gempabumi. Maknanya, di seluruh bumi Indonesia. Gerakan rumah

ramah gempa ini perlu dipergiatkan mulai sekarang. Ini awalan yang tidak

patut ditunda lagi. Dari melihat kerosakan dan cara tersungkurnya

bangunan bertingkat dan rumah perorangan sudah jelas menandakan bahwa belum

terwujud lagi teknologi membina rumah/bangunan ramah gempa di Sumbar. Atau

pun, telah ada bangunan atau rumah yang telah di bina dengan menggunakan

bahan tahan gempa.

 

 

 



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke