Setuju, Riri. Kalau 'apak-apak' sudah mulai membangun rumah kayu, masyarakat biasanya menyusul.
Mungkin ini bisa memicu industri rumah pre-fab, seperti yang sudah dimulai di Menado. Btw. bagaimana mengorganisir kegiatan ini ? Pemda ? swasta ? LSM ? Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Sat, 10/3/09, Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> wrote: > From: Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> > Subject: [...@ntau-net] Re: RUMAH KAYU TAHAN GEMPA > To: rantaunet@googlegroups.com > Date: Saturday, October 3, 2009, 10:25 PM > > > > > > > > > > > > > > > > Sekedar > pengalaman, rumah kami di padangpanjang vs gempa, jelas > rumah kayu lebih unggul > > > > > · > Rumah > induk aslinya kayu, beratap seng. Dibangun mungkin tahun > 1927, menggunakan kayu > rumah sebelumnya yang roboh waktu gempa besar tahun 1926. > Selama puluhan tahun pergantian > rutin hanyalah atap (seng), itupun waktu jamannya masih ada > kereta – asap > kereta di stasiun di belakang rumah tampaknya berpengaruh. > Hanya lantai ruang > tamu yang kemudian diganti semen. Sampai sekarang, rumah > induk “tenang2 > saja”, kecuali sedikit ada pergeseran di dinding > sedikit waktu gempa 2 > tahun yll > > · > Kamarmandi, > Dapur, unsur semennya lebih banyak.. Roboh waktu heri Rabu > kemaren > > · > Ruang > makan plus 2 kamar (2 lantai) dibangun tahun 1970an, sudah > roboh waktu gempa 2 > tahun yll. > > > > > Tentang > minat masyarakat, ini tentunya ada unsur trend juga. > Mungkin kalau rumah2 > pejabat atau rumah lain yang besar2 menggunakan kayu, yang > lain akan ikut. Jadi > gimana kalau para “orang berada” dulu dihimbau > membangun rumah > kayu? > > > > > riri > > > > > > > > > > -----Original Message----- > > From: rantaunet@googlegroups.com > [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf > Of Nofend St. Mudo > > Sent: Saturday, October 03, 2009 9:18 PM > > To: rantaunet@googlegroups.com > > Subject: [...@ntau-net] Re: RUMAH KAYU TAHAN GEMPA > > > > > > Saya tidak tahu, apakah NGO Muslim > Aid yang berbasis di > Inggris akan > > membantu sanak kita di ranah dalam > musibah ini, sama > seperti halnya di > > Jogja, apalagi NAD pasca Tsunami > dulu. Muslim Aid adalah > satu Lembaga Asing > > yang melakukan Pembangunan Rumah > (Bantuan) kepada rakyat > Aceh yang kena > > bencana dengan berbasis bahan Kayu, > tepatnya mereka > menggunakan pohon kelapa > > seperti apa yang di bahas da JP > dulu untuak bahan utama > dalam pembangunan > > rumah ini, dan mereka membangun > rumah-rumah dengan type > "rumoh aceh" atau > > rumah panggung/adat aceh. > > > > Sayang saya lihat waktu itu, > masyarakat kurang sreg > dengan rumah seperti > > ini, entahlah... masyarakat lebih > senang rumah beton yang > dibangun > > pemerintah atau NGO lain yang > berlomba2 memperlihatkan > rumah/mutu dan design > > rumah mereka dalam type yang sama. > Sehingga sekian banyak > rumah yang > > dibangun, namum kosong. Apalagi > bagi masyarakat perkotaan > seperti banda > > Aceh, rumah seperti ini tentu > kurang menarik bagi mereka, > dikarenakan selama > > ini rumah mereka beton/gedong. > > > > Entahlah, bagai mana ceritanya > kalau rumah seperti ini > bagi sanak kita, > > terutama yang berada tidak di pusat > kota. > > > > > > Salam. > > > > Walau tidak ada Lembaga RR yang > ditangani pemerintah > pusat seperti di aceh > > dulu, dinas2 di pemprov setelah ada > (mulai) kegiatan > perkantoran, sudah > > semestinya menyusun cetak biru dari > sumber data kerusakan > yang kongkrit dan > > akurat dalam menyusun perencanaan > pembangunan/penganggaran setelah > > selesainya tanggap darurat ini, > sayang anggaran yang > sudah dianggarkan nanti > > tidak terserap dikarenakan > penyusunan anggarannya tidak > dari data-data yang > > kongkrit. > > > > > > On Behalf Of jamaludin > mohyiddin > > Sent: Saturday, October 03, 2009 > 8:51 PM > > > > Wa' alaikum salam, > > > > Saya berkeyakinan telah wujud > pemikiran di Sumbar bahwa > sudah sampai > > masanya rumah/bangunan ramah > gempa/earthquake > resistance buildings di bina > > di wilayah gempabumi. > Maknanya, di seluruh bumi > Indonesia. Gerakan rumah > > ramah gempa ini perlu dipergiatkan > mulai sekarang. Ini > awalan yang tidak > > patut ditunda lagi. Dari melihat > kerosakan dan cara > tersungkurnya > > bangunan bertingkat dan rumah > perorangan sudah jelas > menandakan bahwa belum > > terwujud lagi teknologi membina > rumah/bangunan ramah > gempa di Sumbar. Atau > > pun, telah ada bangunan atau rumah > yang telah di bina > dengan menggunakan > > bahan tahan gempa. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---