Setelah membaca tulisan bapak Emi Tentang sahabat yang tak pernah mengeluh Hingga tak seorangpun yang tahu Penyakit yang telah merongrongnya Se akan beliau tak merasakan rasa sakit Atau memang Allah Meringankan atau membebaskan rasa sakit padanya Atau memang beliau sudah sampai pada tahap " Mulai dengan Bismillah " " Berjalan dengan Alhamdulillah" " Sabar dan Sholat sebagai penolong " Hingga hilang rasa sakit dan derita Aku jadi malu sendiri Sedikit-sedikit mengeluh Hingga sedunia tau Ada yang tak beres dengan badanku Ya Allah Yang Maha Kuasa Berikan jugalah padaku Kehebatan seperti sahabat bapak Emi Hingga aku Tak lagi suka mengeluh ya Allah Bengkulu, November 2009 Bapak Emi yth. Hanifah turut berduka cita dan turut mengaminkan doa bapak untuk sahabat bapak Salam Hanifah Tetap menolong walau harusnya di tolong Hanifah jadi malu
--- On Fri, 11/13/09, ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com> wrote: From: ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com> Subject: [...@ntau-net] Ridwansyah To: "Sma" <sma1...@yahoogroups.com>, "Rantau" <RantauNet@googlegroups.com>, "Adek" <adrianis....@gmail.com> Date: Friday, November 13, 2009, 4:50 AM Ridwansyah Oleh K Suheimi Engkau tak mau membebani Walaupun Engkau tlah banyak menolong Kau tolong kami,kau tolong siapa saja Tapi kau pikul bebanmu sendirian Sebagai dokter, kau periksa dirimu sendiri dan juga kau obati Dirimu Tak kau biarkan seorangpun tahu derita yang kau tanggung Kau hadiri setiap acara Minggu lalu kau pimpin rapat IDI, Betapa bersihnya wajahmu dan jelasnya ucapanmu Seperti wajah Malaikat Ridwan penjaga sorga 3 hari yang lalu Kau tak hadir acara Keluarga bahagia yang kau rintis "Badanku kurang enak" jawabmu Ketika masuk Rumah Sakit ternyata banyak organ tubuhmu sudah rapuh tak berdungsi lagi "multi organ failure" Kemarin sehabis cuci darah engkau tak sadarkan diri, lalu kau pergi meninggalkan kami Kau pergi demikian cepat, sebelum sempat kami membalas kebaikan dan pertollonganmu Kini kami tersentak Betapa pandainya engkau menyimpan sakitmu Tak kau izinkan kami merasakan sakit itu Organ tubuhmu banyak yang gagal namun kau tetap menolong sesamamu Engkau telah saksikan bahwa kami selalu berusaha mengenal dirimu berusaha meneladanimu tapi... inilah yang tak pernah kami bisa maafkan kami, Wan... Hari ini kami menangisi kepergianmu Walaupun engkau tak pernah menangisi dirimu Betapapun beratnya derita yang kau tanggungkan Di dunia engkau menderita Semoga sorga menunggumu Saat ini Tuhan tersenyum menunggu kedatanganmu Selamat jalan Ridwansyah Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Dari Allah engkau datang Dan kepada Allah kau kembali Dan untukNya apa yang engkau kerjakan Selamat menempuh hidup barumu Di sisiNya. Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. Pekanbaru 12 November 2009 Powered by Telkomsel BlackBerry® --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---