Sanak Darius manyolo ambo baliak, ambo takuik anak SD SMP dan SMA generasi penerus bangsa ini untuk 20 atau 30 tahun kedepan manjawek ujian sebab anak ambo nan SD saketek banyak tahu juo jo anggodo dan anggoro ko karano lah itu sajo isi koran jo tipi minggu lalu nan heboh tu
Soal ujian PPKN Negara diatur berdasarkan apa ? Jawab anak sekolah "Negara kita memang berdasarkan hukum yang diatur oleh kekuatan uang Babah/Apek Anggodo Lalu siapa kapolri Sekarang Jawab : Jendral Polisi Anggodo Kenapa Anak saya yang SD dan SMP melihat di majalah tempo dan media/ koran Anggodo berbaju polisi dengan pangkat yang lebih jendral dari jendral polisi Sekarang Kok begitu Lah iya lah jendral cukong ini yang ngatur aparat penegak hukum Ancurrr...ancurrr tu baru permainan kelas atas, tingkat bawah..wahhh Ngomong2 Winarno masih saja tu ditekan dan diperas oknum Polisi Winarno udah jatuh ketimpa tangga (kemalangan) masih ditambah deritanya di gigit buaya... Wass-JP Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: Darius Nurdin Nurdin <darius.nur...@ymail.com> Date: Sun, 15 Nov 2009 21:54:32 To: <rantaunet@googlegroups.com> Subject: Bls: [...@ntau-net] Re: Main Sipaktekong Ass. ww. Sanak Jupardi. Satolo ambo manyolo saketek. Rasonyo labieh rancak awak tapacik di tekoang dari pado tekoang awak disipak urang. Kok tekoang disipak urang iyo lah gawa kito. ________________________________ Dari: "jupardi...@yahoo.com" <jupardi...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Ming, 15 November, 2009 20:18:39 Judul: [...@ntau-net] Re: Main Sipaktekong Pak. Masrur yang baik Ahaa....kita lanjut Pak permainan sipak tekong yang diangkat oleh WH menjadi sebuah cerita yang satir menyindir dan menggelitik Bagi saya tetap yang paling berkesan dalam permainan anak2 ini adalah sebuah konspirasi diakhir permainan, dan mengakhiri permainan secara dramatis Ketika temen asyik mencari tekong yang dilemparkan ke semak2 kami bukan bersembunyi tapi bubar begitu saja lari menuju rumah masing2 Tinggalah teman kami sendiri dalam kesepian nan sunyi sambil clingak clinguk memegang tekong ha ha ha Dan perlu digaris bawahi saya adalah orang yang pernah ditinggal sepi oleh kawan sambil memegang tekong itu sendirian ha ha ha Jalan terbaik agar tidak sendirian dan sepi lemparkan tekong itu jauh2 bunyi kerekel dalam tekong sebuah irama menghibur ketika sendiri sepi dan sunyi, langkahkan kaki dengan tenang, mantap dan pasti menuju rumah dan jangan cari lagi kawan2 ..cukup usai sudah permainan sipak tekong besok kita ulang lagi Tapi ketika Anggodo dan Anggoro memainkan sipak tekong dengan aparat penegak hukum sungguh sudah terjual dan tergadai negara kita dibuatnya. Sangat jelas sekali ini pelajaran anak SD saya baca buku anak saya yang berkata Negara RI berdasarkan Hukum Ketika uang berbicara dan mempermainkan hukum serta diperjual belikan oleh double A dengan cecunguknya diperparah lagi mental aparat penegak hukum yang bobrok sudah jelas pasti negara kita yang berdasarkan Hukum itu telah ditelanjangi sebugil2nya oleh Anggodo dan aparat yang terlihat dalam permainan "sipak tekong" dipenghujung tahun 2009 dengan judul episode yg nota bene diciptakan sendiri oleh penegak hukum kita "Kok Cicak melawan Buaya"... Oke kita rakyat biasa masih sabar kita tunggu permainan sipak tekong mereka, sekarang semua pada lari sembunyi Tekong itu dipegang oleh sang Presiden, sungguh sesuatu yang sangat rumit tekong panas yg dipegang SBY, tekong yang berpotensi meledaknya kekuatan rakyat (people power) jika ini tidak tuntas setuntasnya Negara yang berdasarkan hukum dalam keadaan bahaya dan gawat jika hukum dipermainankan oleh kekuatan uang dan kekuasaan Tidak ada lagi keadilan bagi rakyat untuk mencari keadilan dari negara ini dalam bahasa paling sederhana Copet, maling ayam serta maling2 kelas coro mencuri. Jemuran, roti di warung karena lapar di hajar dimasukan penjara dihukum ...pastiiii Sementara Anggodo, Anggoro yang membeli hukum milyaran rupiah dibiarkan berkeliaran bahkan kantor polisi seperti rumah pribadinya Masya Allah Lalu koruptor kakap bebas dari segala tuntutan hukum serta berkeliaran terus menjarah uang rakyat ya itu tadi karena mereka bisa membeli dan menelanjangi oknum penegak hukum yang busuk dan kotor, ahhh tentunya semakin lama rakyat banyak akan terusik dan akan menunjukan kekuatannya ketika hukum itu telah buntu, tersumbat dan di obok2 oleh para cukong, markus2 serta "buaya" bermulut besar yang mulutnya tertutup dan tidak menegakan keadilan berdasar hukum karena mulut disumpal dan disesaki oleh uang sehingga lidah kelu berbicara kebenaran sesuai hukum yang berlaku di negara ini Terakhir Oh ya masih septar Winarno, masih ajah tuh oknum polisi keukeuh minta uang 5 juta buat ngeluarin sepeda motornya yang ditahan..ampun2 , ck ck ck Winarno mengeluh dan bercerita sama saya Wass-Jepe Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---