Saya kira pak Eri ini yg memanaskan situasi. Masak Uda Kahar dianggap 
mengajukan tantangan ke saya? Nggak ada tantangan apa2, koq. Case close. Dan 
saya setuju. 

Sy juga bisa baca dgn baik apa saja yg ditulis di sini. Ada yg setuju, ada yg 
tdk setuju, ada yg setuju sekali, ada yg sangat setuju sekali. 

Yg melebarkan masalah siapa? Yg mengajukan topik diskusi siapa? Tidak ada 
masalah apa2 di sini, koq. Sejelas itu sy jelaskan point per point, masak belum 
jelas juga? 

Ijp
IJP
"Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..."

-----Original Message-----
From: Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com>
Date: Sun, 22 Nov 2009 03:37:04 
To: <RantauNet@googlegroups.com>; indra jaya piliang<pi_li...@yahoo.com>; 
jupardi andi<jupardi...@yahoo.com>; Zulkarnain Kahar<kahar_zulkarn...@yahoo.com>
Subject: Bls: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran!

Assalamu'alaikum WW  Sidang Palanta Lapau RN yang Mulia

Indra ;

Terus terang saya bingung me reply tulisan anda dibawah ini, apalagi kalau 
dikaitkan dengan puisi anda, lalu dilihat bantahan bahwa anda tidak mengajak 
demo, lalu  kemudian tulisan anda  yang mengakui  bahwa puisi itu mengajak 
demo, lalu tulisan anda berikutnya yang  ada kaitannya dengan nama2 , 
peristiwa2 dan unek unek anda.

Saya lihat dan saya NILAI reply anda sudah terlalu melebar dan keluar jauh dari 
pokok DISKUSI kita.

Intinya tulisan  saya sudah anda setujui, bahwa anda menulis puisi mengajak 
demo, TERIMAKASIH.  
Jawaban anda atas puisi Zulkarnain Kahar masih kita tunggu.  Hal lain lain saya 
no comment.

Saudara Jepe,
Saya hanya menghimbau anda lewat Japri AGAR jangan meng"quote" dari non Muslim.

Komentar anda berikutnya saya nilai juga terlalu melebar sehingga berkesan anda 
"MEMBELA" diri, dan sudah sangat  keluar dari pokok permasalahan/diskusi.

Saya menulis dalam RN bukan untuk "menang menang an" atau gagah gagah an. Tapi 
untuk menyumbangkan pemikiran untuk
 kemaslahatan UMMAT.
Kalau ada tulisan/pendapat di RN yang melenceng saya akan memberikan komentar 
yang SANTUN dan TO THE POINT, 
sesuai informasi dan referensi yang saya miliki.
Kalau ada yang salah dalam tulisan saya dan anda bisa membuktikannya, saya akan 
perbaiki tulisan saya. 

Saya hanya ingin meng"quote" pak Sumitro sekali lagi " berpikir konsisten dalam 
pola/kerangka pikir yang sistematis"


Wassalamu'alaikum WW
Erinos Muslim Tanjung SE(52)
asli urang lambah ngarai sianok

<<Katakan yang benar itu benar, yang salah itu salah, walaupun anda akan 
dikucilkan>>


________________________________
Dari: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>
Kepada: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com>
Terkirim: Ming, 22 November, 2009 13:01:19
Judul: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran!

Krn, katanya, "pergi tampak punggung, pulang tampak muka", sy mau memberi 
sedikit penjelasan. 

1. Demonstrasi adalah hak warga negara dan dilindungi oleh UU. Setiap aksi 
demonstrasi wajib melapor kpd polisi dan polisi wajib memberikan pengamanan. 
Aksi demonstrasi dilaporkan jumlahnya, tempatnya, jamnya, dll. 

2. Korupsi adalah benalu bangsa ini. VOC tumbang krn korupsi. Begitu juga 
dengan beragam rezim, sejak Soekarno, Soeharto sampai Gus Dur. Inti gerakan mhs 
1998 adalah hapuskan korupsi, kolusi dan nepotisme. Korupsi juga sudah 
dimasukkan sebagai kejahatan luar biasa selain kejahatan perang. Korupsi 
melanggar hak asasi manusia. Banyak kasus2 busung lapar terjadi krn korupsi. 
Dgn Indeks Persepsi Korupsi yg rendah, Indonesia masuk negara darurat korupsi. 
Maka, aksi demo menantang para koruptor bukan hanya sah dan tdk dilarang UU, 
melainkan juga panggilan nurani utk masa dpn Indonesia yg lbh baik. Siapapun yg 
merasa memikirkan Indonesia yg lbh baik, tetapi tdk mengutuk para koruptor, 
patut dipertanyakan motifnya. 

3. Sejarah mencatat bhw aksi2 demonstrasi bukanlah penyebab dari beragam hal2 
buruk, seperti kematian dll, melainkan akibat dari hal2 buruk itu. Demonstrasi 
selalu menjadi pilihan terakhir, bukan pilihan pertama. Thn 1908, terjadi aksi 
demo di Sumbar utk menentang pajak belasting. Demo juga dilakukan utk menentang 
ordonansi sekolah liar, dimana pesantren2 dilarang berdiri oleh negara 
kolonial. Sejarah Minang moderen dihiasi oleh aksi2 demonstrasi, juga dihiasi 
oleh penyair2 yg kemudian juga membentuk Indonesia moderen dan Indonesia 
merdeka. Chairil Anwar dan genknya, Taufik Ismail dan genknya, adalah contoh 
dari para penyair spt itu. 

4. Bhw afiliasi politik para penyair itu sah2 saja. Chairil Anwar dekat dgn 
kelompok anak2 muda revolusioner yg menjadi binaan Tan Malaka, selain tentu 
juga dekat dgn kelompok Sutan Syahrir. Taufik Ismail jelas dekat dengan Partai 
Masyumi dan belakangan dekat dgn Partai Gerindra. Puisi atau syair, demonstrasi 
dan pandangan politik adalah senyawa yg bisa saling dipisah2kan, tetapi juga 
tdk bisa dicampuradukkan, tergantung dari pisau analisis yg dipakai. 

5. Menurut sy, terlalu naif meminta para demonstran itu memilih pemimpinnya 
sendiri -- krn skrg terlihat mrk tdk punya pemimpin, hanya bergerak kesana dan 
kesini -- sbg sikap mengganti pemimpin sekelas SBY (yg tersirat dlm tulisan di 
bwh). Terlalu dihubung2kan. 

Pikiran2 di bawah terlalu paranoid. SBY sendiri juga punya kumpulan puisi dlm 
bentuk CD dan buku. Satu puisinya dibacakan dlm acara dialog kebudayaan dgn 
para ahli waktu pilpres lalu. JK juga menulis puisi dan dibacakan juga, tentang 
Ambon. Ulasan media tdk menyebut keduanya dgn sikap sinis, malah menghargai 
usaha mrk memaknai kebudayaan scr luas. 

Pendidikan sy di Fakultas Sastra UI dan FISIP UI lbh dari cukup utk melihat 
puisi scr lbh berjarak. Ada byk semester yg sudah sy lewati. Bhw sy skrg jadi 
politikus -- lbh dari setahun --, itu tdk mutlak memberi hak org lain bhw 
setiap hal yg menjadi concern sy adalah politik. Siapapun yg menolak 
demonstrasi semestinya paham bhw dunia demo itu juga yg melahirkan byk pemimpin 
dan negarawan hebat di negeri ini. Almarhum Syahrir adalah demonstran. 
Soedjatmoko juga demonstran. Rizal Ramli, Fahmi Idris, Budiman Sudjatmiko, 
Fadli Zon, dan ribuan pemimpin lainnya di dunianya dulu adalah demonstran. 
Taufik Ismail adalah demonstran. Rendra adalah demonstran. 

Kaum demonstran yg bermodal puisi jelas lbh bermartabat dari yg bermodal 
pentungan dan batu2. 

IJP
"Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..."
________________________________

From:  Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com> 
Date: Sat, 21 Nov 2009 11:33:05 -0800 (PST)
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran!

and then what..?
 
setelah kami bersatu



      Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke