Assalamulaikum, Setelah bangun dari tidur, dengan fikiran yang jernih, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dilapau.. Mungkin karena emosi yang tak stabill karena keletihan .. Sekali lagi tanpa megurangi rasa hormat saya pada adi dunsanak lapau.. Pak Eri, IJP dan semuanya .. saya mohn maaf...
Hari ini saya belajar lagi ... terima kasih besar sebelumnya Wassalam Zulkarnain Kahar for good and grazy guy sky is the limit ________________________________ From: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com> To: Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com>; RantauNet <RantauNet@googlegroups.com> Sent: Sun, November 22, 2009 6:09:41 AM Subject: Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! Kalimat ini jelas, kog, terang sekali bahasanya: "Sabana Mantap, pertanyaan dan tantangan dari pelaku kehidupan ekonomi pada sanak IJP politikus mudo nan mantan peneliti CSIS, lulusan S2 dari FISIP UI.Ka baa lah jawab dari IJP ambo tunggu pulo." Sy yakin, uda Kahar ketika menulis puisinya, sambil senyum atau menyeduh kopi. Sy sejak awal keberatan dgn seabrek sebutan CSIS, UI, politikus mudo, dllnya itu. Tdk ada kaitannya dgn puisi yg sy tulis. SBY saja menulis puisi dan lagu, beberapa ditampilkan dlm acara2 kenegaraan dgn dana negara. Sy nggak pakai dana negara utk nulis ini. IJP "Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..." ________________________________ From: Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com> Date: Sun, 22 Nov 2009 03:59:38 -0800 (PST) To: <rantaunet@googlegroups.com> Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! Indra Kompor kali yang memanaskan, Jangan mengalihkan tuduhan pada diri orang lain. Saya hanya ingin mengajarkan ANDA cara konsistensi dalam menulis dan berdiskusi serta dalam mengungkapkan kebenaran, dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Adat pemimpin ba alam laweh ba padang data, indak mati aka. Wassalamu'alaikum WW Erinos Muslim Tanjung (52) asli urang lambah ngarai sianok. Basuluah mato ari ba galanggang mato rang banyak, bukak kulik nampak isi, duduak indak basiliah lapiak, tagak indak bakisa batu. luruih niaik putiah hati indak basanda , indak maraok, indak malaua ________________________________ Dari: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com> Kepada: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com> Terkirim: Ming, 22 November, 2009 18:48:34 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! Saya kira pak Eri ini yg memanaskan situasi. Masak Uda Kahar dianggap mengajukan tantangan ke saya? Nggak ada tantangan apa2, koq. Case close. Dan saya setuju. Sy juga bisa baca dgn baik apa saja yg ditulis di sini. Ada yg setuju, ada yg tdk setuju, ada yg setuju sekali, ada yg sangat setuju sekali. Yg melebarkan masalah siapa? Yg mengajukan topik diskusi siapa? Tidak ada masalah apa2 di sini, koq. Sejelas itu sy jelaskan point per point, masak belum jelas juga? Ijp IJP "Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..." ________________________________ From: Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com> Date: Sun, 22 Nov 2009 03:37:04 -0800 (PST) To: <RantauNet@googlegroups.com>; indra jaya piliang<pi_li...@yahoo.com>; jupardi andi<jupardi...@yahoo.com>; Zulkarnain Kahar<kahar_zulkarn...@yahoo.com> Subject: Bls: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! Assalamu'alaikum WW Sidang Palanta Lapau RN yang Mulia Indra ; Terus terang saya bingung me reply tulisan anda dibawah ini, apalagi kalau dikaitkan dengan puisi anda, lalu dilihat bantahan bahwa anda tidak mengajak demo, lalu kemudian tulisan anda yang mengakui bahwa puisi itu mengajak demo, lalu tulisan anda berikutnya yang ada kaitannya dengan nama2 , peristiwa2 dan unek unek anda. Saya lihat dan saya NILAI reply anda sudah terlalu melebar dan keluar jauh dari pokok DISKUSI kita. Intinya tulisan saya sudah anda setujui, bahwa anda menulis puisi mengajak demo, TERIMAKASIH. Jawaban anda atas puisi Zulkarnain Kahar masih kita tunggu. Hal lain lain saya no comment. Saudara Jepe, Saya hanya menghimbau anda lewat Japri AGAR jangan meng"quote" dari non Muslim. Komentar anda berikutnya saya nilai juga terlalu melebar sehingga berkesan anda "MEMBELA" diri, dan sudah sangat keluar dari pokok permasalahan/diskusi. Saya menulis dalam RN bukan untuk "menang menang an" atau gagah gagah an. Tapi untuk menyumbangkan pemikiran untuk kemaslahatan UMMAT. Kalau ada tulisan/pendapat di RN yang melenceng saya akan memberikan komentar yang SANTUN dan TO THE POINT, sesuai informasi dan referensi yang saya miliki. Kalau ada yang salah dalam tulisan saya dan anda bisa membuktikannya, saya akan perbaiki tulisan saya. Saya hanya ingin meng"quote" pak Sumitro sekali lagi " berpikir konsisten dalam pola/kerangka pikir yang sistematis" Wassalamu'alaikum WW Erinos Muslim Tanjung SE(52) asli urang lambah ngarai sianok <<Katakan yang benar itu benar, yang salah itu salah, walaupun anda akan dikucilkan>> ________________________________ Dari: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com> Kepada: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com> Terkirim: Ming, 22 November, 2009 13:01:19 Judul: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! Krn, katanya, "pergi tampak punggung, pulang tampak muka", sy mau memberi sedikit penjelasan. 1. Demonstrasi adalah hak warga negara dan dilindungi oleh UU. Setiap aksi demonstrasi wajib melapor kpd polisi dan polisi wajib memberikan pengamanan. Aksi demonstrasi dilaporkan jumlahnya, tempatnya, jamnya, dll. 2. Korupsi adalah benalu bangsa ini. VOC tumbang krn korupsi. Begitu juga dengan beragam rezim, sejak Soekarno, Soeharto sampai Gus Dur. Inti gerakan mhs 1998 adalah hapuskan korupsi, kolusi dan nepotisme. Korupsi juga sudah dimasukkan sebagai kejahatan luar biasa selain kejahatan perang. Korupsi melanggar hak asasi manusia. Banyak kasus2 busung lapar terjadi krn korupsi. Dgn Indeks Persepsi Korupsi yg rendah, Indonesia masuk negara darurat korupsi. Maka, aksi demo menantang para koruptor bukan hanya sah dan tdk dilarang UU, melainkan juga panggilan nurani utk masa dpn Indonesia yg lbh baik. Siapapun yg merasa memikirkan Indonesia yg lbh baik, tetapi tdk mengutuk para koruptor, patut dipertanyakan motifnya. 3. Sejarah mencatat bhw aksi2 demonstrasi bukanlah penyebab dari beragam hal2 buruk, seperti kematian dll, melainkan akibat dari hal2 buruk itu. Demonstrasi selalu menjadi pilihan terakhir, bukan pilihan pertama. Thn 1908, terjadi aksi demo di Sumbar utk menentang pajak belasting. Demo juga dilakukan utk menentang ordonansi sekolah liar, dimana pesantren2 dilarang berdiri oleh negara kolonial. Sejarah Minang moderen dihiasi oleh aksi2 demonstrasi, juga dihiasi oleh penyair2 yg kemudian juga membentuk Indonesia moderen dan Indonesia merdeka. Chairil Anwar dan genknya, Taufik Ismail dan genknya, adalah contoh dari para penyair spt itu. 4. Bhw afiliasi politik para penyair itu sah2 saja. Chairil Anwar dekat dgn kelompok anak2 muda revolusioner yg menjadi binaan Tan Malaka, selain tentu juga dekat dgn kelompok Sutan Syahrir. Taufik Ismail jelas dekat dengan Partai Masyumi dan belakangan dekat dgn Partai Gerindra. Puisi atau syair, demonstrasi dan pandangan politik adalah senyawa yg bisa saling dipisah2kan, tetapi juga tdk bisa dicampuradukkan, tergantung dari pisau analisis yg dipakai. 5. Menurut sy, terlalu naif meminta para demonstran itu memilih pemimpinnya sendiri -- krn skrg terlihat mrk tdk punya pemimpin, hanya bergerak kesana dan kesini -- sbg sikap mengganti pemimpin sekelas SBY (yg tersirat dlm tulisan di bwh). Terlalu dihubung2kan. Pikiran2 di bawah terlalu paranoid. SBY sendiri juga punya kumpulan puisi dlm bentuk CD dan buku. Satu puisinya dibacakan dlm acara dialog kebudayaan dgn para ahli waktu pilpres lalu. JK juga menulis puisi dan dibacakan juga, tentang Ambon. Ulasan media tdk menyebut keduanya dgn sikap sinis, malah menghargai usaha mrk memaknai kebudayaan scr luas. Pendidikan sy di Fakultas Sastra UI dan FISIP UI lbh dari cukup utk melihat puisi scr lbh berjarak. Ada byk semester yg sudah sy lewati. Bhw sy skrg jadi politikus -- lbh dari setahun --, itu tdk mutlak memberi hak org lain bhw setiap hal yg menjadi concern sy adalah politik. Siapapun yg menolak demonstrasi semestinya paham bhw dunia demo itu juga yg melahirkan byk pemimpin dan negarawan hebat di negeri ini. Almarhum Syahrir adalah demonstran. Soedjatmoko juga demonstran. Rizal Ramli, Fahmi Idris, Budiman Sudjatmiko, Fadli Zon, dan ribuan pemimpin lainnya di dunianya dulu adalah demonstran. Taufik Ismail adalah demonstran. Rendra adalah demonstran. Kaum demonstran yg bermodal puisi jelas lbh bermartabat dari yg bermodal pentungan dan batu2. IJP "Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..." ________________________________ From: Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com> Date: Sat, 21 Nov 2009 11:33:05 -0800 (PST) To: <rantaunet@googlegroups.com> Subject: [...@ntau-net] Re: Bersatulah Kaum Demonstran! and then what..? setelah kami bersatu ________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! ________________________________ Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---