Bung Andrinof, Sanak Muzirman dan para sanak sa palanta, Penanggulangan kemiskinan adalah salah satu masalah dasar yang perlu ditanggulangi bersama, dan sudah termasuk dalam salah satu dari delapan program prioritas MDG 2015. Masalah penanggulangan kemiskinan ini jelas bukan merupakan masalah yang mudah diatasi, oleh terkait dengan banyak bidang, yang susahnya sangat sukar berkoordinasi satu sama lain.Jelas diperlukan suatu 'big push' yang kemudian diikuti oleh gerakan melembaga untuk memelihara momentumnya. Menurut penglihatan saya, dalam kenyaannya program ini dilaksanakan secara setengah hati, didukung oleh anggaran yang minim, serta lebih banyak dengan cara belas kasihan [ingat BLT?]. Perhatikanlah komposisi APBN dan APBD, yang sebagian besar mata anggarannya adalah untuk membiayai aparatur negara sendiri, dan bukan untuk secara langsung menanggulangi kemiskinan. Jumlah atau persentase orang miskin tidak banyak berubah dari tahun-ke-tahun. Yang jelas semakin makmur adalah para politisi, sehingga salah satu cara untuk tidak menjadi miskin selama ini adalah mendaftar menjadi caleg, untuk caleg daerah tingkat dua saja sudah cukup banyak mendongkrak pendapatan.[Kalau gagal menjadi caleg memang bisa menjadi masalah tersendiri, oleh karena 'investasi' yang perlu dikeluarkan dalam suasana /money politics' ini bukan main besar, sehingga tidak jarang harus berhutang dulu.]Masyarakat Minangkabau sudah lama menjadikan kegiatan pendidikan dan merantau sebagai salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan. Sebagian [kecil?] memang berhasil, tetapi sebagian [besar] kelihatannya kurang berhasil. Mereka yang lulus sekolah tetapi tidak mendapat lapangan pekerjaan --yang memang tidak banyak bertumbuh -- secara kumulatif telah menjadi 'penganggur terdidik' di kampung halaman, seperti dilaporkan dalam berita ini.Bidang pariwisata, yang diharapkan akan menjadi salah satu bidang yang berpotensi mengatasi sebagian persoalan ini, tidak bisa berkembang dengan cepat, bukan hanya karena kurangnya kebersihan di obyek-obyek wisata, kurang ramahnya pelayanan, banyaknya pemalak, tetapi juga oleh karena pariwisata dianggap sebagai salah satu jalur permesuman [yang perlu kita pertanyakan apakah memang tanpa pariwisata permesuman yang sudah ada memang akan berkurang] dan oleh karena kurang kreatifnya beliau-beliau yang menangani bidang pariwisata ini.Secara pribadi saya berpendapat perlu ada suatu 'grand design' dari para pemimpin masyarakat Sumatera Barat -- baik yang formal maupun yang informal -- tentang penanggulangan kemiskinan ini, bukan hanya sekedar kegiatan 'charity' karena belas kasihan, tetapi lebih-lebih dalam arti pemberdayaan dan peningkatan kemampuan warga masyarakat sendiri. Hal ini tentu perlu mencakup bagaimana wujud bantuan yang tepat dari Rantau kepada para sanak saudara di kampung halaman, apakah tetap untuk kebutuhan konsumtif saja atau juga dalam pola pemberdayaan masyarakat ini ? Saya berminat untuk mendapatkan naskah-naskah bung Andrinof mengenai akar masalah kemiskinan ini, cakupan dan tebarannya [di kota dan di nagari-nagari], serta kebijakan dasar yang perlu dianut untuk menanggulanginya, baik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.Btw bagaimana kalau topik yang penting ini kita bahas sebagai FGD di Gebu Minang, dan hasilnya kita rumuskan sebagai salah satu keputusan/mufakat dalam KKMP bulan Juli mendatang.? [Ini jadwal terbaru, yang diubah dari bulan Juni untuk menerima masukan dari Mubes LKAAM yang akan dilangsungkan pada bulan Juni 2010 tersebut.] Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)
--- On Wed, 1/6/10, Muzirman -- <muzir...@gmail.com> wrote: From: Muzirman -- <muzir...@gmail.com> Subject: Re: [...@ntau-net] 173.080 Angkatan Kerja di Sumbar Menganggur To: rantaunet@googlegroups.com Date: Wednesday, January 6, 2010, 9:58 PM SANAK Andrinof, ambo tertarik dgn topik Pengentasan Kemiskinan ko, ko lai ado pulo sanak2 yg berminat , baanyo kalau di lewakan saketek di global palanta rantaunet ko, indak bisa pulo sanak2 kito utk mempelajarinyo. InsyaAllah. Wass. Muzirman Tanjung 2010/1/6 Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com>n Kalau dunsanak-dunsanak di Padang ado nan berkenan mambantangkan palanta untuk mendiskusikan topik Kemiskinan dan Pengangguran di Sumbar minggu mungko, ambo siap menyampaikan materi pancingan. Nan penting asal acara jaan hari Kamis, krn hari tu ambo di Padang Panjang utk workshop ttg Evaluasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan. Salam, Andrinof A Chaniago 2010/1/6 Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> Padang,(ANTARA)- Sebanyak 173.080 angkatan kerja di Sumatera Barat menganggur akibat adanya pertambahan dari yang menamatkan sekolah atau kuliah. Gubernur Sumbar Marlis Rahman mengungkapkan, angkatan kerja yang menganggur tersebut rata-rata berusia 15 tahun ke atas di mana terjadi peningkatan setiap tahunnya. "Angkatan kerja pada Agustus 2007 sebanyak 2.106.711 meningkat menjadi 2.172.002 orang pada Agustus 2009 di mana hanya sebanyak 1.998.922 saja yang bekerja" ungkapnya. Sementara itu, jumlah yang bukan angkatan kerja rentang usia 15 tahun keatas hingga agustus 2008 tercatat 1.197.746 orang meningakt pada Agustus 2009 menjadi 1.211.455 orang. Sementara, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada agustus 2009 tercatat 64.19 persen dan http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=berita&d=1&id=73957
-- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe