Sanak Bot S Piliang dan para sanak sa palanta,
Tarimo kasih ateh info tantang pangalaman pribadi Sanak iko. Jadi memang batua, 
bukan sajo tantang tajadinyo parubahan caro mandidik anak-anak kito sajak tahun 
1980-an [kok samo jo tahun sindiran Gus Dur saat itu bahaso Minangkabau tu 
indak ado apo-aponyo lai], tapi juo tantang keadaan nan iko hadapi kini.
Walau baitu, kito sadari sajo apo nan manyababkan kito jadi tapuruak saroman 
iko, bukan sajo di Ranah tapi juo di Rantau, alah marupokan langkah gadang, 
karano mamungkinkan kito bukan sajo untuak maubah dan mamelokinyo baliak, tapi 
juo untuak manyamparonokannyo labiah lanjuik.Baa kok kito angkek masalah ko 
untuak KKMP bulan Juli nan ka datang ? Ambo kayai-kayaikan mambuek samacam 
draft kaputusan/mufakat KKMP, untuak kito peloki basamo-samo.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Thu, 1/7/10, Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> wrote:

From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>
Subject: RE: [...@ntau-net] 173.080 Angkatan Kerja di Sumbar Menganggur ---> 
INI   MASALAH KARAKTER !
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: "Keluarga Besar Saafroedin Bahar" <saaf-...@yahoogroups.com>, "Prof Dr 
Ruswiati SURYA SAPUTRA MS" <rus...@yahoo.co.id>
Date: Thursday, January 7, 2010, 4:40 PM

Mamak-makam Ambo

Tanpa bermaksud membela diri, tanpa bermaksud menghujat Orang Tua nan alah 
manggadangkan ambo, dan mungkin Ibu/Mandeh di seluruh Minangkabau kini, tapi 
memang sejak di dunia pendidikan di SMA kami dididik untuk jadi tidak kreatif.
Kreatif sama artinya dengan membangkang. dan setiap pembangkangan adalah dosa.
Ibu-ibu di seantero Ranah Minang berlomba-lomba menyekolahkan anaknya untuk 
jadi Ininyur, Dokter, Sarjana dan segala embel2 konstruksi pendidikan modern 
lainnyam, demi untuk menjadi sekrup kapitalis atau penyangga menara birokrasi. 
Saya yakin, pada zaman saya (saya kelahiran 81) lepas SMA dan mau masuk PT, 
tidak ada lagi orang tua yang ingin anaknya menjadi seseorangyang berguna bagi 
orang banyak dalam arti luas. Bayangan orang tua dan ktia sendiri waktu itu 
adalah, tamat Kuliah, Dapat Ijazah, Cari kerja jadi karyawan
 MNC/BUMN, atau jadi PNS.
Sebenarnya banyak teman-teman saya yang pada perjalanan kuliahnya, baik di 
Bandung maupun di Ranah , yang akhinrya fokus pada pekerjaan dengan 
berwiraswasta, dan alhamdulillah Sukses,. Namun kekuksesan tersebut tidak 
diikui oleh dukungan keluarga.
Profesi 'Manggaleh", Petani atau profesi non formal lainya tetap dianggap 
sebagai profesi Phery-phery dalam struktur masyarakat Minang kini, di kota 
apalagi di kampung2.
Oleh karena itu, kesalahan yang kami alami, ketika kami akhirnya memang 
menjelma menjadi 'sekrup-sekrup kapitalis' dan 'penyangga menara gading 
birokrasi", kesalahan tersebut jangan hendaknya terulang pada generasi di bawah 
kami.
Andai boleh berandai, andai orang Minang masih seperti dulu, ulet dan gigih 
berusaha dan berwirasuasha, dengan bertanam palawija saya sudah ratusan ribu 
tenaga muda akan berhasil. Bayangkan, ktia menjadi produsen utama sayur2 mayur 
di daerah Sumatera Tengah dan Selatan.
 
Andaikan mamak-mamak ambo namuah bergandeng tangan, dari pada ber "huru-huru" 
jadi Gurbernur atau dengan walikota dengan modal hasil karya kabar kabur, lebih 
baik membuka sebuah institusi yang akan mendidik generasi muda baru Minang dan 
menghasilkan wiraswasta/enterpreneur ulung, handal dan kreatif. Bukan pengekor, 
atau memenuhi kantor2 pos tatkala pengumuman CPNS datang.
Cukup lah kami-kami generasi kelahiran 80-an yang merasakan hal itu.

salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300
***



      
-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke