Dunsanak di palanta.

Iko ambo kutipkan sebuah berita dari koran nasional tanggal 1-2-2010, nan
manuruik ambo *raso* nyo (perasaan subjektif) penting untuak diambiak
hikmahnyo.

Kok kito *pareso* catatan sejarah, Balando (orang Asing) menjajah Nusantara
dimulai (one step) katiko orang asing dipabiakan memiliki tanah/gudang
rempah rempah di pelabuhan Kota (Sunda Kelapa).

Jua bali tanah pusako (tanah tumpah darah/ karano dikaitkan jo darah) di
dalam adat awak indak buliah.
Samo jo jua/bali darah haram hukumnyo.
Di lua luhak (rantau nan barajo rajo), tanah dimiliki oleh rajo. Kok rajo
nak manjua mako rakyat indak berani protes.

Kok urang urang nan bakuaso di negara kito kini, nak menyamokan tanah di
kampuang awak jo caro urang barat mempemperlakukan tanah nan dirampasnyo di
benua Amerika dan di Australia itu salah besar.

Kok di Cino kini (nan dijadikan benchmark kemajuan), katonyo alah maju bana
berkat orang asing buliah membali tanah; manuruik ambo nan disabuik *urang
asing di Cino itu lai samo samo bangso Cino juo/cino rantau* (ius sangunis)
jadi indak dipamasalahkan.

Di awak, urang asing kok nan bamukim di kampuang awak harus amuah manjadi
kamanakan dari pribumi. Sayangnyo pribumi alah diapuih pulo di negara ko.


..........pengembang akan ikut memikirkan pembangunan rumah bagi masyarakat
menengah ke bawah.
Dengan demikian, kekurangan rumah tinggal lebih cepat teratasi," ujarnya.

Kebutuhan rumah
Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, jumlah kekurangan (backlog)
rumah saat ini mencapai 8,6 juta unit. Adapun laju kebutuhan rumah baru
mencapai 700.000 unit per tahum.
Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya
menargetkan peraturan pemerintah soal kepemilikan asing atas properti di
Indonesia selesai tahun ini.
Untuk itu, ujar Suharso, pihaknya sedang mengusulkan amandemen Undang-Undang
Pokok Agraria. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang
Kepemilikan Tempat Tinggal oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia
dinyatakan, WNA boleh memiliki satu unit rumah tiuggal dalam waktu paling
lama 25 tahun.
Ketentuan jangka waktu hunian selama 25 tahun itu dinilai kurang menarik
bagi investor asing.
Di luar negeri, *kepemilikan aset properti oleh orang asing adalah 70 hingga
99 tahun.*
Menurut Suharso, Indonesia berpotensi mendapat tambahan pendapatan sekitar 3
miliar dollar AS (setara dengan Rp 30 triliun) jika membuka properti untuk
kepemilikan warga asing.
Sementara itu, Jones Lang LaSalle, konsultan properti internasional, juga
menyatakan regulasi kepemilikan properti oleh orang asing selayaknya
mendapat perhatian pemerintah dan DPR untuk segera. ditata Wang. Hal itu
untuk menarik minat investor asing sekaligus mendorong pertumbuhan pasar
properti di Indonesia.
Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle, mengatakan, pertumbuhan
sektor properti di Jakarta tahun 2009 relatif lebih baik dibandingkan dengan
pasar lainnya di Asia Pa¬sifik.

Salam

Abraham Ilyas 64th
www.nagari.org

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke