Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu Seorang non muslim pada suatu kesempatan di lingkungan mereka sendiri mencemooh. Orang Islam itu tidak yakin dengan agamanya. Apa pasal? Katanya mereka (orang Islam itu) nyinyir, selalu minta ditunjuki jalan yang lurus, shirathal mustaqiim. Berkali-kali dalam sehari minta ditunjukkan terus jalan yang lurus. Jadi artinya orang Islam tidak yakin dengan jalan yang sedang mereka tempuh. Begitu katanya berteori.
Kita jadi terundang untuk merenung, kenapa kita disuruh untuk senantiasa minta ditunjuki jalan yang lurus. Dengan kejujuran harus diakui, bahwa memang tidak mudah memelihara diri kita untuk senantiasa on a good track. Begitu banyak godaan, yang mungkin dan bisa menyimpangkan kita dari jalan lurus yang kita ingini itu. Godaan itu kadang-kadang terang-terangan, kadang-kadang sangat samar dan halus tak terlihat. Karena, kita memang diciptakan sebagai makhluk yang lemah, sangat mudah terpengaruh. Rasulullah SAW berpesan kepada kita agar kita berpegang teguh kepada dua hal, al Quran dan contoh-contoh yang beliau tinggalkan, agar selamat di dunia dan akhirat. Sangat sederhana dari jumlahnya, tapi sangat berat memeliharanya. Kalau kita mampu menjaga wasiat beliau itu dengan sebaik-baiknya, maka itulah jalan yang lurus. Tapi sangat tidak mudah. Banyak sekali godaan, baik yang dibisikkan hawa nafsu kita sendiri maupun yang dibisikkan setan. Betapa mudahnya kita menyimpang. Tersesat dan keliru. Yang disengaja atau tidak disengaja. Kadang-kadang kita terperosok ke dalam kejahilan dan kebodohan kita sendiri. Kita percampurkan yang benar dengan yang salah. Yang haq dengan yang bathil. Dan ini kita lakukan di banyak lini, bahkan di dalam ibadah yang kita lakukan untuk mengabdi kepada Allah Sang Khaliq. Bahkan dalam shalat. Subhanallah!! Suatu ketika saya bermakmum untuk shalat di sebuah masjid. Sebelum takbir, imam menggeser arah kiblat sajadahnya dengan memiringkan ke kanan. Belum cukup, dia memiringkan badannya sehingga pipi kanannya terlihat dari belakang. Tidak ingin membuat masalah tepat sebelum semua jamaah memulai shalat, saya terpaksa ikut saja jadi makmum. Sesudah shalat, sesudah jamaah lain pergi satu persatu, saya tanyai imam itu, kenapa dia menggeser arah kiblatnya. Dia tidak bisa menjawab selain mengatakan bahwa kebiasaannya memang begitu. Saya coba menerangkan sesederhana mungkin, bahwa kita tidak menghadap ke kiblat yang sama dalam shalat tadi, dan bahwa arah yang dia tuju lebih ke utara lagi dari posisi masjid nabawi di Madinah. Dia tidak percaya akibatnya akan sejauh itu. Saya buat contoh untuk ukuran masjid saja, saya ajak dia melangkah dari bagian belakang masjid, dengan arah seperti waktu dia shalat, melangkah lurus ke depan, dan saya juga melangkah lurus ke depan sesuai arah kiblat masjid. Hasilnya, di bagian depan masjid itu saja tujuan kita sudah bergeser tiga langkah. Saya suruh dia membayangkan, berapa jauhnya pergeseran itu di dekat kiblat yang beribu kilometer jaraknya. Itulah sebuah contoh sederhana, betapa mudahnya kita tersimpangkan dari jalan yang lurus. Dan sangat banyak sekali sumber kekeliruan di sekitar kita. Dalam ibadah-ibadah kita. Dalam amalan-amalan kita, yang kita lakukan tanpa dasar, tanpa dalil yang jelas. Mudah-mudahan kita jadi faham, betapa kita memang harus nyinyir, meminta ditunjuki ke jalan yang lurus. Karena tanpa pertolongan Allah, kita memang sangat mudah salah arah, melenceng dari tujuan. Apalagi kalau kita cenderung penurut saja kepada apa yang dikerjakan orang lain, yang dikatakan orang lain, tanpa berusaha untuk mencari tahu, apakah sesuatu itu ada kait berkait dengan apa yang ditinggalkan Rasulullah SAW. Karena jangan-jangan yang kita kerjakan itu hanya meniru hasil improvisasi seseorang. Dan kalau ini kita lakukan dalam ibadah yang baku, pastilah ibadah itu menjadi rusak yang tidak diterima Allah SWT. Wallahu a'lam Wassalamu'alikum, Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi Lahir : Zulqaidah 1370H, Jatibening - Bekasi -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe