Pak Saaf

 

Bahwa potensi laut kita kaya, Iya, saya percaya. Bahwa untuk mengelola
potensi ini diperlukan orang yang berpendidikan cukup tentang laut, saya
juga percaya. Bahwa permintaah untuk ABK tinggi, itu juga saya percaya.

 

Tapi kalau untuk itu kita perlu merespon dengan mendirikan sekolah
pelayaran? Ya saya pikir perlu dipertimbangkan dengan hati2. Kecuali kalau
ada semacam "jaminan" bahwa alumni sekolah yang akan Pak Saaf bangun itu
bisa diterima oleh perusahaan pelayaran. 

 

Ambo ndak tau, seberapa besar pengaruh nama almamater di bisnis pelayaran.
Tantu Mak Darul nan labiah tau nan bisa memberikan pencerahan. Nan nampak di
ambo, beberepa urang keluarga ambo nan karajo di lauik, nama almamater itu
sangat berpengaruh.

 

Riri

Bekasi, l, 47

 

 

 

 

 

 

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR
Sent: Friday, March 05, 2010 9:22 AM
To: rantaunet rantaunet rantaunet
Cc: Ir. Raja Ermansyah YAMIN; Dr Mochtar NAIM; Farhan Muin DATUK BAGINDO;
azmi datuk bagindo; Dr. Gusti ASNAN; H.Julius Datuk Malako nan Putiah; Darul
MAKMUR
Subject: [...@ntau-net] LAUT SEBAGAI PUSAKO TINGGI MINANGKABAU

 


Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,

Selama ini orientasi kita orang Minangkabau terkesan sangat terikat dengan
darat belaka, sehingga mengabaikan potensi laut, yang bisa dipandang sebagai
'pusako tinggi' Minangkabau. Padahal, seperti ditulis oleh Prof Dr Gusti
Asnan, pesisir Barat  Minangkabau juga pernah jaya di laut, dalam
perdagangan internasional sekitar abad ke 18 dan 19.Rasanya kita bisa
mengembalikan kejayaan Minangkabau di laut.

Secara berkebetulan saya mengenal beberapa urang awak, yang justru 'besar di
laut', antara lain Capt Darul Makmur, dan -- tentu saja -- Inyiak Lako. Pak
etek saya Thamrin (almarhum) adalah kapten kapal. Ipar saya Ismet Hermet dan
kemenakan saya Timoer Indra Prasta juga pernah berkiprah di laut. Seorang
keluarga dari isteri saya sekarang juga jadi kapten kapal. 

Dahulu di Teluk Bayur pernah ada galangan kapal. Sekarang kita tahu bahwa
Bungus juga dirancang sebagai pelabuhan ikan.  Rupanya Lautan Hindia di
depan pantai Sumatera Barat sangat kaya dengan ikan tuna, yang sekarang
sudah diekspor dengan pesawat Cardig Air. Bp Ir Ermansyah Yamin Dt
Tanmapiluti -- yang memperoleh pendidikan di Jepang -- bahkan sudah
melakukan uji coba ekspor cumi-cumi dan octopus. Bukan main.

Adalah alamiah, bahwa dalam berbincang-bincang di SC KKM 2010 berkembang
gagasan kuat untuk mendayagunakan potensi laut ini sebagai wujud rasa syukur
kepada Allah swt, dengan menjadikannya sebagai lahan baru untuk lapangan
kerja kaum muda. 

Dalam hubungan ini ada hasrat untuk mendirikan sebuah akademi maritim,
bekerjasama dengan perguruan tinggi yang sudah ada.Ternyata, permintaan
untuk anak buah kapal (ABK) sangat tinggi, sehingga rasanya tak akan cukup
terpenuhi.

Bagaimana pendapat sanak sekalian ?

 

 

Wassalam,
Saafroedin Bahar

(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 

 

 

 

 
<http://us.mc575.mail.yahoo.com/mc/showMessage?fid=Inbox&mid=1_26691132_AFFk
xEIAAAvzSoF%2FLw4GFX2qLAk&sort=date&order=down&enc=auto&startMid=50&pSize=25
&filterBy=&clean=&acrumb=7D5fWXteb99&.rand=236325964&cmd=msg.scan&pid=2&fn=0
8082009134.jpg> 

 

 

 

 

-- 
.
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke