Sanak Muljadi,masalah nasional kita memang amat ruwet. Para pemimpin yg 
seharusnya menyelesaikan masalah nasional  tsb malah saling cakar-cakaran 
sendiri. Hukum tidak tegak. Belum tampak adanya seorang negarawan yg berwibawa 
dan dihormati rakyat banyak. Mungkin keadaan itulah yg menyebabkan setiap 
golongan mengurus kepentingannya sendiri. Yg kuat selalu menang, yg lemah 
selalu tertekan. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Muljadi Ali Basjah" <mulj...@gmx.de>
Date: Fri, 23 Apr 2010 12:10:42 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Re: OOT: Apa kita sudah matang utk merdeka?

assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Dr.Saafroedin Bahar, Bapak Ephy Buchari.

Bapak Dr. Saafroedin Bahar, "KITA SUDAH MERDEKA SEJAK 1945", ada pertanyaan 
bodoh dari saya, yakni KITA ini apakah bukan pelengkap PENDERITA dalam tata 
bahasa/gramatik bahasa Indonesia RAYA? Seandainya benar KITA itu adalah 
pelengkap PENDERITA dalam gramatik, kenapa dalam dunia nyata PELENGKAP 
PENDERITAnya tidak MERATA?

Bapak Ephy Buchary, saya duga rumput yg dimaksud dilagukan/ditanyakan oleh Ebit 
G.Ade, adalah rumput2 di GREEN 150 Lapangan GOLF berkaliber Internasional di 
Indonesia RAYA. Makanya rumput yg dimaksud tidak menjawab, karena tdk bergoyang 
dikerenakan dipangkas rapi dan diinjak2 oleh peGolf? ANTAHLAH YUANGGGGG? (maaf, 
jika kurang TARATIK,ini sloogan yang pernah saya baca di RN, enak didengar)

Wassalam,
Muljadi


-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Fri, 23 Apr 2010 08:56:06 +0000
> Von: "Dr. Saafroedin Bahar" <saaf10...@yahoo.com>
> An: "Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com>
> Betreff: Re: [...@ntau-net] Re: OOT: Apa kita sudah matang utk merdeka?

> Sanak Ephy Buchari sdh menyebut demikian banyak masalah yg masih kita
> hadapi, walau kita sudah 'merdeka' sejak tahun 1945.Benar sekali, masalahnya
> terletak pd kualitas beliau-beliau  yg pegang kendali menyelesaikan masalah
> itu. Kalau begitu, bagaimana kita dapat memilih dan 'mengawal' beliau-beliau
> agar menjadi pemimpin yg andal dan amanah? Kok negara lain bisa memilih
> pemimpin demikian, kok kita tidak, atau belum ?
> Powered by Telkomsel BlackBerryŽ
> 
> -----Original Message-----
> From: bandarost <epybuch...@gmail.com>
> Date: Fri, 23 Apr 2010 00:56:25 
> To: RantauNet<rantaunet@googlegroups.com>
> Subject: [...@ntau-net] Re: OOT: Apa kita sudah matang utk merdeka?
> 
> 
> 
> On 23 Apr, 10:36, "Dr. Saafroedin Bahar" <saaf10...@yahoo.com> wrote:
> > Setuju sekali, Sanak Buchari. Tentu ada kemajuan yg patut kita syukuri.
> Yg jadi masalah adalah nasib rakyat banyak yg masih sengsara dan elite yg
> hanya ingat dgn kepentingan diri sendiri.
> n tahun-tahun sesudahnya kaum elite kita sibuk memperkaya diri.
> Sebagian besar rakyat masih tetap sengsara.
> 
> 
> Pak Saaf yang saya hormati,
> 
> Sebagai orang Minang, bagian Nusantara yang paling menarik hati saya
> tentunya ranah Minang.
> Kalau pak Saaf menyebut "nasib rakyat banyak" dan "elit" bayangan saya
> otomatis ke melayang ke Sumatera Barat.
> 
> Perjuangan, upaya dan sekaligus pengorbanan bangsa ini selama  65
> tahun, ternyata pada awal abad 21 ini mengerucut menghasilkan sistim
> pemerintahan yang demokratis, dan kesepakatan untuk memberikan otonomi
> luas kepada daerah pada level Kabupaten/Kota.
> Kitapun mengklaim otonomi daerah sebagai pengakuan pemerintah atas
> tuntutan & perjuangan PRRI/PERMESTA.
> Sistim demokrasi dan pemberian otonomi direpresentasikan dalam bentuk
> para pemimpin daerah yang dipilih langsung oleh rakyat.
> 
> Inilah yang mengherankan saya : masyayakat ternyata tidak begitu aware
> dalam proses pengkaderan calon pemimpin mereka, acuh tak acuh dalam
> pemilahan balon pemimpin, dan terkesan cuek dalam proses pemilihannya
> sendiri.
> Sebagian besar yang namanya "rakyat banyak" di ranah berada di
> pedesaan dengan hidup dan kesejahteraannya tergantung penuh pada dunia
> pertanian.
> Saya punya informasi yang terbatas atas kualitas para balon yang akan
> dipilih dalam waktu dekat ini. Tapi sekurangnya saya tidak pernah
> mendengar konsep yang cerdas dari para balon ini dalam mengatasi
> permasalahan rakyat banyak di pedesaan ini.
> Saya ingin mendengar umpamanya konsep cerdas untuk mendongkrak harga
> kulit manis yang tidak pernah liwat dari Rp 4.500/kg walau pada masa
> krismon dulu (beberapa waktu yang lalu khabarnya hanya Rp 2.500/kg),
> konsep cerdas untuk mengembangkan dan mencari harga yang pantas untuk
> nilam, gambir, rotan, pinang, dll yang akan menentukan kesejahteraan
> "rakyat banyak" di ranah Minang.
> Virus yang mematikan pertanian cabe di sebagian kawasan Sumbar,
> ternyata solusinya tidak diketahui oleh petani dalam kurun waktu
> hampir 5 tahun ini. Kelangkaan pupuk, kerusakan lahan pertanian, dll
> permasalahan rakyat pedesaan ini seperti luput dari perhatian para
> pemimpin. Kebutuhan rakyat Riau, Semenanjung, dan Singapur atas
> sayuran dataran tinggi tampak seperti belum diantisipasi secara
> optimal.
> 
> Jadi saya pikir pak Saaf, nasib rakyat banyak yang terkait dengan
> kualitas dan kinerja para pemimpinnya ini, kok tampaknya terkesan
> terlalu dicari-cari jika penyebabnya dikaitkan dengan ketidak siapan
> kita untuk merdeka. Menurut saya, masalah kemerdekaan ini sudah
> selesai, dan para bapak bangsa serta pejuang bangsa ini telah
> melakukan perannya dengan sangat baik.
> Kesalahan saya kira terletak pada generasi yang seharusnya mengisi
> kemerdekaan ini dengan upaya keras dan cerdas.
> Kalau keberadaan  "elit" adalah sebagai pilihan kita, kualitas
> brengsek mereka juga menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari
> keteledoran pemilihnya. Kalau para pemimpin zaman sekarang hanya
> dilihat dari pengalaman kepamongannya atau popularitasnya semata,
> tentunya kita terlalu bodoh jika mengharapkan berubahnya nasib rakyat
> banyak di pedesaan ranah ini.
> 
> Rasa penasaran saya pak Saaf, adalah kenapa kita (Sumbar) tidak bisa
> "tampil beda" (secara positif) dalam mengelola demokrasi dan otonomi
> yang katanya merupakan kemenangan perjuangan PRRI ini  ?
> Mungkin pak Saaf atau sanak di palanta ini punya jawabannya ? Atau
> kita serahkan pada Ebit G Ade yang secara santai akan menjawab :
> tanyakan saja pada rumput yang bergoyang....
> 
> Maaf dan wassalam,
> 
> Epy Buchari
> L-67, Ciputat Timur

-- 
GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT!
Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke