Dunsanak di Palanta nan ambo hormati.

Sudah konsensus awak sebagai urang MK, hidup mamakai *raso jo pareso*.

Masalah makanan/santapan sehari hari tsb. tantu paralu kito tinjau pulo dari
duo nilai tersebut.
*
Dari segi nilai raso* (*kualitatatif*), makanan/masakan MK selama ini
diterima oleh hampir seluruh lidah penduduk nusantara meskipun tanpa
penyedap olahan pabrik/pengawet.
*
Dari segi pareso* (*kuantitatif*). Nah inilah tugas kita semua untuk *menjawab
pertanyaan *apakah makanan kito memenuhi persyaratan gizi (ambo ulangi
postingan nan lalu).
Karano ilmu gizi iko baru di nagari awak (Indonesia). ---->Lihat/bandingkan
(umumnya!) postur tubuh tubuh orang Indonsia jaman dulu, sekarang ataupun
dengan bangsa yang lebih maju ilmu gizinya atau dengan postur tubuh nabi
kita (menurut hadis)

Jaman dulu bayi yang dilahirkan di kampung tidak akan kekurangan gizi karena
*disusukan oleh ibunya* (2 tahun), meskipun ibunya sendiri kekurangan gizi
!  (vulgarnya: janin itu ibarat parasit pada hostnya). Tapi itu pengaruhnya
terhadap otak, bukan untuk perkembangan postur tubuh selanjutnya.

Kini anak anak nan tidak lulus ujian nasional, meraung raung, mengamuk,
bahkan yang dewasanya berlaku *ganas/amok*/*amuck* (apakah karena kondisi
seperti gambar ini otaknya):


*Scaning Otak Balita bergizi buruk.*

*
Ikolah gambar kapalo balita dan bayi*

*Karano utak kekurangan gizi
*

*Suko mangamuak ba emosi tinggi*

*Kok baretong, indak mamakai kali kali*

Tentang makanan olahan fabrik (termasuk penyedap) akan selalu mengandung zat
racun dosis rendah (pengawet).

Reaksi zat pengawet ini tidak akan muncul dalam hitungan hari atau bulan
akan tetapi tahunan.
Gambar dari berita televisi tadi pagi menayangkan seorang ibu yang
melahirkan bayi cacat yang ketika hamil selalu makan mie instan.

*
Berdasarkan manfaatnya untuk tubuh, zat gizi dibagi empat kelompok*

  *1. Protein atau zat putih telur
2. Karbohidrat atau zat tepung
3. Mineral dan vitamin
4. Lemak *

  Gizi berasal dari bahasa Arab *"gizzah"* artinya zat makanan yang
berhubungan dengan kesehatan.
Agar pertumbuhan jiwa raga lebih baik, maka makanan yang dimakan harus
bergizi dan halal.
Perhatian terhadap komposisi makanan yang bergizi harus dimulai sejak
pembentukan janin di dalam kandungan ibu.
Perempuan hamil dan yang menyusukan, harus cukup gizi di dalam makanannya.
Selanjutnya sejak usia balita sampai manula, pemberian makanan harus
dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan gizi untuk sehat, *bukan sebagai
sarana pemuasan nafsu/rasa/selera*.

Zat gizi *empat* kelompok
Lain kelompok beda peranan
Satu cadangan, tiga yang pokok
Harus ada dalam makanan

*Protein* atau putih telur
Menjadikan otak tambah pintar
Seumpama pupuk pembuat subur
Mengembangkan fisik lebih besar

Zat *karbohidrat* ibarat bensin
Bahan bakar mobil kendaraan
Untuk memutar roda mesin
Minyak habis, hilang kekuatan

*Vitamin dan garam*, zat pengatur
Bahan pembuat hormon tubuh
Lengkapi santapan *buah* dan sayur
Barulah disebut hidangan utuh

Zat *lemak* cadangan darurat
Persiapan kalori kala tiada
Zat pokok, protein-karbohidrat
Vitamin-garam tak boleh jeda

Ingat selalu gizi seimbang
Di dalam hidangan sehari-hari
Tinggalkan niat makan kenyang
Aturlah menu berdasar kalori

 Jangan mencontoh binatang hutan
Ketika makan tak pernah cukup
*Hidup bukan untuk makan
Tapi makan untuk hidup*

*Makanlah engkau disaat lapar
Hentikan santap sebelum kenyang*
Tak usah ditiru perut Semar *
Karena tak bagus saat dipandang

*Kemasan dibuat sangat menarik
Isinya mengandung bahan pengawet
Itulah makanan olahan pabrik
Membuat kesehatan jadi ruwet *

Merusak jiwa-raga sampai tua
Jika yang dimakan haram-subhat
*Halalnya makanan, dalilnya dua
Fisik dan asal merupakan syarat *

Syarat fisik makanan halal
Harus sesuai aturan syarak
Hukumnya haram babi dan kadal
Termasuk minuman golongan tuak

Meski halal seperti ikan
Asal curian hasil koruptor
Haram hukumnya bila dimakan
Karena tergolong makanan kotor

* Perut Semar dalam cerita wayang gendut.
Selain tak bagus dipandang, kegemukan biasanya merupakan pertanda
metabolisme tubuh yang tidak normal.
Nabi Muhammad, teladan kita, bukanlah manusia gendut dan beliau tak pernah
sakit kerena selalu menjaga sesuatu yang dimakannya.

Salam dan maaf dari ambo bila kurang berkenan !

Abraham Ilyas 64 th.

www.nagari.org


<http://judul.php/>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke