Walaukum salam Wr WB,
Terimo kasih sanak Rizki dan Ramadhani, iko lamak nyo awak duduak basamo di
balairung, ambo bisa baraja ., nan namonyo ambo ketek saumua jagung harus
banyak baraja, yo benar bukan tunggu, *tp tungku, slip of finger
tip,.*.terimakasih
atas koreksi nya.
Sanak Rizki  meng info kan dana nyo juga iyuran tiap2 Kabupaten/Kota utk
membangun Mesjid Raya/, kalau itu benar adanya, ada pertanyaan/komentar
saya yg sama utk sanak Ramadhani,,:Apakah Rakyat di Kabupaten/Kota telah
menyetujui nya?
"krn membangun Rumah NYA tak perlu di permasalahkan dr mana dananya". disini
lah kita berbeda prinsip ,:

Saya tidak berkeberatan/complaint, mau apa yg di bangun oleh Pemertintah dgn
dana APBD, asalkan adanya* kesepakatan bersama yg menerima mandat dgn yg
memberikan mandat {oleh rakyat}, atau  yg punya/diberi kekuasaan  mengelola
dana dgn rakyat*, krn :
itulah yg saya namakan *Demokratisasi Pembangunan.
*
1. Krn APBD adalah dana kita bersama utk kepentingan kita bersama,
prinsipnya *Harus ada Kespakatan Bersama Rakyat, *setlh melalui debat,
diskusi, mana yg dahulu kita bangun., pertama2 utk menghindari jangan
terjadi nya "conflict of interest". Dalam debat atau diskusi terbuka tsb
akan terkemukakan Apakah Mesjid Nurukl Iman, Muhammayah, Ganting, dll sdh
penuh sehingga perlu dibangun satu mesjid baru.

2. Dlm debat /diskusi terbuka tsb akan terkemuka, Apakah masih ada Rakyat
Sumbar yg busung lapar, atau anak2 yg wajib sekolah yg tidak masuk sekolah
krn kemiskinannya? dll nya,, kesehatan dasar/primer, gizi dll. Apakah petani
gurem kita tidak maju2, Apakah nelayan kita kok masih ambil hutang timbul
hutang dll

Stlh debat/diskusi terbuka, setuju secara bersama , kalau perlu voting,
bangun Mesjid, ya silahkan bangun, kalau saya boleh mengusulkan Krn
Pembangunan itu merupakan "Spt seorang buta memegang gajah",..pendapat kita
akan berbeda-beda, maka saya akan mengusulkan utk membangun sekolah yg Agama
nya di kuatkan, dpl. manusia/sdm nya dulu yg harus di bangun, kmd baru yg
phisik lainya.

Dgn adanya diskusi/debat terbuka, dan kesepakatan rakyat, maka legitimasi
project pembanguanan tsb akan kuat, diharapkan akan muncul paritispasi
rakyat dlm segala bidang dan bentuk, dll.

Wass. Muzirman Tanjung
----------------------------------------------------------------------------------------

2010/6/6 Ramadhanil pitopang <pitopang...@yahoo.com>

> Ass. ww.
>
> Dunsanak-dunsanak di Palanta RN yang dimuliakan Allah SWT
> .
> Ada sedikit koreksian untuk tulisan sdr Muzirman Tjg bahwa i Tulisan nan
> batua Tigo TUNGKU Sajarangan bukan Tigo TUNGkU Sajarangan. karena Kata
> Tungku dan Tungku punya makna berbeda.
>
> Kalau saya secara pribadi setuju saja dengan konsep lama Bukan saja TIGO
> Tungku Sajarangan yang terdiri atas Ninik Mamak, Alim Ulamo, Cadiak Pandai
> yang berlaku di Minangkabau, Tapi mungkin AMPEK atau LIMO atau LABIAH TUNGKU
> karano melihat perkembangan masyarakat dan tuntutan demokarasi, saya kira
> juga harus memperhatikan aspirasi komponen masyarakat yang lain seperti kaum
> BUNDO KANDUANG yang menjadi Tungganai Rumah Nan Gadang serta KAUM
> PEMUDA/PEMUDI seperti kata-kata orang tua kita bahwa : Rancak Nagari Dek
> Panghulu, Rami Tapian dek Nan Mudo serta "para grass root".
>
> Jadi kalau dimasukan unsur-unsur seperti Bundo Kanduang dan Pemuda tentulah
> TUNGKU tsb tidak TIGA sajarangan lagi tapi menjadi 4 atau 5....., Ibaratnya
> sekarang Orang sekarang sudah memasak dengan KOMPOR LISTRIK yang  terdiri
> dari banyak dudukan bukan hanya 3 seperti TUNGKU dulu dimana urang mamasak
> jo Kayu Bakar. Jadi kita menyesuaikan saja seperti kata pepatah  : "Sakali
> Aia Gadang, Sakali Tapian Barubah"
>
>
> Tetapi khusus menyangkut Pembangunan Mesjid Raya/Agung yang dikemukan oleh
> sdr Muzirman Tanjung spt di bawah ini:
>
>
> 1. Apakah Pembanguan Mesijd Agung/Raya di Padang, yg menyedot ratusan
> milyar APBD tahun demi tahun merupakan hasil kesepakatan Tigo Tunggu
> Sajarangan ?Saya meragukan ini, walaupun asumsi, bolehkan rakyat melihat
> hasil voting pengambilan keputusan nya dlm waktu singkat ?Susah sanak.(
> jelas tdk melibatkan rakyat).
> Pendapat saya sebaik nya Dana APBD yg milayran tsb di alihkan utk beasiswa
> pendidikan, kredit mikro utk petani dan rakyat kecil lainnya, mengatasi
> kemiskinan.
>
> BAGI SAYA tidak perlu dipersoalkan dana yang digunakan  berasal dari APBD,
> Karena untuk MEMBANGUN  RUMAH ALLAH SWT masakan kita terlalu berhitung...,
> kalau perlu kumpulkan juga dana dari Urang Rantau seperti halnya membangun
> kembali Istana Basa Pagaruyuang yang dapat musibah karena terbakar.
>
> Saya secara pribadi merasa senang sekali kalau Mesjid Agung/ Raya tersebut
> dapat terwujud di Kota Padang, karena sampai saat ini Bangsa Minangkabau
> yang berazaskan ABS-SBK ini masih belum memiliki Mesjid Gagah, kebanggaan
> di Ibu Kotanya yakni Kota Padang, sementara Kota-kota lain di Indonesia
> tanpa azas ABS-SBK telah memiliki Mesjid kebanggaan yang besar beserta
> Islamic Centernya yang  mampu menampung ribuan jemaah. Sebut saja Kota Palu,
> dengan mesjid Agungnya,  Samarinda,  P. Baru, Al Markas di Makassar bahkan
> Kota Luwuk (sebuah ) Kota Kecil di Sulawesi Tengah tetapi memiliki sebuah
> mesjid Indah dan besar yang dipenuhi oleh jemaah ketika waktu sholat dan
> peringatan Hari Besar Islam.
>
> Sekian pandangan dari saya. Mohon maaf kalau ada kata-kata tidak berkenan
> Wassalam,
>
> Ramadhanil Pitopang
> Asal : Talang Tangah Kab. Tanah Datar, Lahir Di Labuah Basilang Payakumbuh
> alamat sekarang : Palu-46 tahun
>
>
>
> --- Pada *Ming, 6/6/10, Muzirman -- <muzir...@gmail.com>* menulis:
>
>
> Dari: Muzirman -- <muzir...@gmail.com>
> Judul: [...@ntau-net] Komentar:Pembangunan Ekonomi Nagari& Kesejahteraan
> Petani :Demokratisasi Pembangunan.
> Kepada: muzir...@gmail.com, "MuzIrman Irman" <mzir...@gmail.com>,
> "rantaunet" <RantauNet@googlegroups.com>, "MuzIrman" <muzirm...@yahoo.com>
> Tanggal: Minggu, 6 Juni, 2010, 11:23 PM
>
> AssWrWB, Terimakasih Pak Epy atas makalahnya yg akan d i kemuka kan pada
> Kongres Kebudayaan Minang , (KKM) Agustus mendatang,Kesempatan ambo utk
> belajar. Izinkan ambo sedikit memberikan kan komentar yg berkenaan dgn
> Demokratisasi @PILKADA, yg ambo maksudkan Demokratisasi Pembangunan. Ambo
> maksudkan mulai dari decision making process(preses pengambilan keputusan)
> dari perencanaan sampai implementasi nya spy bgmn melibatkan
> konstituen/stake holder/petani dan rakyat badarai. Keputusan sesuatu
> pembangunan atau project tidak hanya di putuskan oleh Tigo Tungku Sajarangan
> (??) tp seharusnya "Ampek Tunggku Sajarangan" (melibat kan rakyat). Misalnya
> dlm perencanaan bgmn suatu idea pembangunan di lempar kan ke rakyat, dll,
> diadakan debat, diskusi terbuka dgn rakyat, pakar independen, universitas
> (semua stake holder)dll, mana yg baik di prioritaskan dan kita setujui di
> bangun duluan/bersama,.ya ok pertanian, pendidikan(sdm) , ya pertanian yg
> mana  ?dll. Disini akan timbul (krn melibatkan rakyat) rasa memiliki,
> sehingga  dlm perjalanan pembanguanan(project) tsb rakyat akan ikut
> berpartisipasi dan termasuk mengawasi pembanguanan tsb.
>
>  Mengawasi disini kita maksudkan setiap rakyat yg melihat ada nya "skewed"
> atau kurang mencapai sasarannya pembangunan tsb, dgn "persyaratan tertentu"
> rakyat scr lansung atau petisi, boleh mengajak Pelaksana /Pemerintah utk
> berdiskusi, berdebat adanya kurang sasaran pembangunan tsb, mari kita
> evaluasi bersama.
>
> Mari kita lihat contoh : bbrp point saja,:
>
> 1. Apakah Pembanguan Mesijd Agung/Raya di Padang, yg menyedot ratusan
> milyar APBD tahun demi tahun merupakan hasil kesepakatan Tigo Tungku
> Sajarangan ?Saya meragukan ini, walaupun asumsi, bolehkan rakyat melihat
> hasil voting pengambilan keputusan nya dlm waktu singkat ?Susah sanak.(
> jelas tdk melibatkan rakyat).
> Pendapat saya sebaik nya Dana APBD yg milayran tsb di alihkan utk beasiswa
> pendidikan, kredit mikro utk petani dan rakyat kecil lainnya, mengatasi
> kemiskinan.
>
> 2. Melihat korban Gempa 2007, yg masih belum mendapat batuan pemerintah,
> Apakah Tigo Tuingku Sajarangan tdk mengetahui ini? Ok lah adanya "missing
> link administration" atau apapun alasannya, apakah tidak perlu di kemuka kan
> di depan rakyat knp terjadi keterlambatan ini? Krn rakyat hanya sebagai *abu
> d*ari Tungku Tigo Sajarangan  tsb, sekali datang angin sepoi2 pun, rakyat
> diam saja, *powerless., spt abu berlalu terbang bersama angin
>
> *
> Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di
> tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~<http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E>
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
>
>
>  --
> .
> Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di
> tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~<http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E>
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
>

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke