Assallamualaikum wr wb

pak Riri Mairizal Chaidir yang baik, saya kira ini masalah sosialisasi Mitigasi 
ke masyarakat. Selain itu, masyarakat kita juga kurang mencari tahu soal 
mitigasi ini di media internet. Saya kira, topik Mitigasi ada "segerobak" bila 
kita ingin mencarinya. Kesimpulan saya, tidak ada yang salah 100 % & tidak ada 
yang benar 100 %. Alangkah baiknya kita memaklumi segala kekurangan itu & perlu 
digalang sinergi kembali bersama-sama. Salam ta'zim.

wasalam

AZ - 32 th
Padang     



________________________________
Dari: Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>
Kepada: Milis RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>
Terkirim: Kam, 21 Oktober, 2010 15:01:12
Judul: Re: [...@ntau-net] Muncul Cincin Matahari Warga Padang Mengungsi

Kalau berita ini benar, artinya masyarakat ketakutan, dan mulai mengungsi.

Kalau secara ilmiah (seperti pernyataan BMKG) ketakutan itu tidak beralasan.

Tinggal pertanyaan saya, dimana Pemda, Ninik Mamak, Alim Ulama, Tokoh 
Masyarakat?

Apakah ada tindakan mereka untuk menenangkan masyarakat?

Riri
48/L/bekasi
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com> 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Thu, 21 Oct 2010 00:39:49 -0700 (PDT)
To: rantaunet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: [...@ntau-net] Muncul Cincin Matahari Warga Padang Mengungsi

http://nasional.vivanews.com/news/read/184159-halo-matahari--warga-padang-pilih-mengungsi



Muncul Cincin Matahari Warga Padang Mengungsi
Bahkan ada sekolah yang memulangkan muridnya.
Kamis, 21 Oktober 2010, 13:20 WIB
Ita Lismawati F. Malau 
 
Halo Matahari di Kota Padang (Pembaca VIVAnews/ Jerry Oktavian)

VIVAnews - Sejumlah kantor di Padang sepi  karena fenomena halo matahari yang 
muncul di langit Kota Padang,  Sumatera Barat.  Warga pun memilih mengungsi dan 
menjauhi pantai karena  takut akan ancaman gempa besar.

“Kantor pada kosong, para siswa  ada yang disuruh pulang sama gurunya,” ujar 
salah satu warga Imme  Kirana, Kamis 21 Oktober 2010. Ketakutan ini mengalir 
karena masyarakat  mengaitkan fenomena ini dengan kemunculan matahari serupa 
sehari pasca  gempa 7,9 Skala Richter (SR) pada 30 September 2009.

Pantauan VIVAnews, jalanan terlihat sepi dan sejumlah pegawai kantor memilih 
pulang.  Seperti yang terlihat di Kejaksaan Tinggi Sumbar, Jalan Raden Saleh.  
Sejumlah pegawai memilih pulang karena beredar informasi tentang  kewaspadaan 
menghadapi gempa besar.

Kepala Badan Meteorologi  Geofisi Klimatologi (BMKG) Wilayah Maritim Teluk 
Bayur 
Padang Amarizal  membantah isu yang berkembang di masyarakat. Amarizal mengaku, 
fenomena  ala ini bisa muncul karena pantulan partikel udara yang terkena 
pantulan  sinar matahari.

“Jadi tidak ada hubungannya dengan gempa. Ini dua fenomena alam yang berbeda,” 
ujar Amarizal.
Ia mengakui, saat ini terdapat sejumlah titik api yang bisa memancing  
munculnya 
kabut asap. Kabut asap yang melanda provinsi tetangga Riau,  juga diperkirakan 
penyebab munculnya cincin matahari (halo matahari).  “Bisa jadi kabut asap juga 
memancing munculnya fenomena ala mini.. Ini  fenomenal alam biasa,” katanya.

Masyarakat Kota Padang dihebohkan  dengan fenomena alam Matahari yang 
dilingkari 
cincin berwarna pelangi  sejak pukul 10.00 WIB. Hingga kini, cincin matahari 
mulai terlihat  menipis.

Sejumlah pengendara sepeda motor memarkir kendaraannya  di pinggir jalan untuk 
mengabadikan momen ini. Fenomena cincin matahari  ini sempat menjadi 
perbincangan hangat di kalangan warga kota.

Matahari  terlihat seperti dilingkari cincin besar dan terkesan menutupi  
cahayanya. Cincin besar ini terlihat berwarna pelangi sedangkan bagian  dalam 
cincin dipenuhi warna hitam.

Matahari seperti tertelan  warna hitam besar dan menyisakan cahaya kecil ibarat 
cahaya lampu di  malam hari. (Laporan: Eri Naldi, Padang | MT)

Renny,ancol

mudah2an ndak tajadi apo2....tp tadi rang padang abih manelpon, agak kwatir ado 
pulo yang ka mangungsi pulang ka kampuang...

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke