Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu

Manuruik riwayat, katiko putera Rasulullah SAW (dari istri baliau Mariah Al 
Qibty) nan banamo Ibrahim maningga dalam umua kurang dari duo tahun, dan baliau 
sangaik basadiah hati tantu sajo bahkan dalam riwayat disabuik-an sampai 
manitiak-an ayia mato. Katiko itu tajadi gerhana matohari. Para sahabat ado nan 
mangecek babisiak-bisiak, 'caliklah, alam pun satu basadiah dek Ibrahim 
maningga, tu mah tajadi garhano.' Bisiak-bisiak ko sampai ka talingo Rasulullah 
SAW. langkokno bana sarupo iko bunyi hadits tantang kajadian tu;

Dari Mughirah bin Syubah ia berkata; Telah terjadi gerhana matahari di masa 
Rasulullah SAW pada hari kematian Ibrahim. Orang-orang berkata; 'Telah terjadi 
gerhana matahari lantaran kematian Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda; 
'Bahwasanya matahari dan bulan adalah dua tanda daripada tanda-tanda 
(kekuasaan) 
Allah; dua-dua itu tidak gerhana karena kematian seseorang dan tidak karena 
hidupnya. Dari itu, apabila kamu lihat kedua-duanya (bergerhana) maka berdoalah 
kepada Allah dan shalatlah sehingga gerhana itu selesai.' (Muttafaqun 'alaihi).

Katarangan ko manunjuak-an bana bahaso awak disuruah bapikia luruih. Indak 
mampahubuang-hubuangan sasuatu nan indak ado sangkuik pauik no. Mangindo di 
lingkaran matoari tu dek banyak uok air di udara, indak ado urusanno saketek 
juo 
jo gampo.

Wassalamu'alaikum,

 Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
Lahir : Zulqaidah 1370H, 
Jatibening - Bekasi




________________________________
From: Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>
To: Milis RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>
Sent: Thu, October 21, 2010 4:59:20 PM
Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] Muncul Cincin Matahari Warga Padang Mengungsi

Waalaikumsalam wr.wb

Armen, maaf, kok saya merasa aneh ya, ini "dibebankan" ke masyarakat.

Logikanya begini. Masyarakat Padang melihat Halo (?), dan karena mengkaitkan 
dengan pengalaman yang lalu, mereka jadi cemas. 


Dalam keadaan cemas, Armen berharap mereka akan membuka internet untuk mencari 
tahu apakah kecemasan mereka beralasan atau tidak?

Lagian, apakah informasi itu ada di internet?

Maaf, ada yang saya lupa bertanya, seberapa besar porsi "melek internet" di 
Padang? 

Apakah melebihi kota2 besar di Amerika, sehinga Armen berharap masyarakat akan 
mencari informasi di internet.

Saran Armen untuk memaklumi dan ajakan bersinergi, bagus. Tapi kapan? Bukannya 
orang2 itu paniknya sekarang?

Kok ruwet banget Men, mikirnya?

Kalau saya siy, pikiran saya sederhana sekali Men. Kalau otoritas yakin bahwa 
kecemasan masyarakat itu tidak beralasan, apa sulitnya sih mengumumkan melalui 
radio, tv, speaker mesjid dll bahwa itu tidak ada apa2.



Riri
48/L/bekasi


      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke