dari riri dan nofend yth LANGKAH Gubernur Irwan Prayitno yang telah menyangkal kebenaran tentang isi SMS yang beredar, masih perlu diikuti dengan penjelasan yang sebenarnya tentang potensi gempa dan tsunami yang ada di Sumatera Barat.
Apalagi Gubernur masih terus saja mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap bencana gempa dan tsunami. Terhadap imbauan itu, pertanyaan yang sering disampaikan masyarakat adalah tindakan apa yang harus dilakukan dalam sikap waspada itu. Sampai kapan kewaspadaan masyarakat harus dipelihara??? Terkait iko, ado usul menarik dari sekretaris PW NU Sumbar Husni Kamil Manik yang sempat berdiskusi dengan ambo tadi siang... Kata Husni, peringatan pakar gempa dan tsunami ini, masih perlu terjemahan operasional agar masyarakat mengerti. Sebagai model yang bisa dicontoh pemerintah provinsi dalam merumuskan kebijakan, Husni mengajukan kebijakan pemerintah dalam menghadapi bencana letusan gunung berapi. Pada kebijakan tersebut, dijelaskan pentahapan tindakan yang diambil pemerintah dan masyarakat. “Ada tahapan normal, waspada, siaga dan awas,” kata Husni, mengutip materi publikasi Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi. Hasil penelitian pakar gempa dan tsunami itu, harusnya membuka wawasan pengambil kebijakan, bahwa fenomena alam termasuk gempa dan tsunami dapat diprediksi, walaupun tidak dapat dipastikan. Kalau gempa dan tsunaminya tidak terjadi, pemerintah tidak perlu merasa malu. Karena landasan akademiknya ada. Yang penting ada ikhtiar, selebihnya kita berserah diri pada Sang Khaliq. imran 34+, tingga di padang --- Pada Jum, 26/11/10, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> menulis: Dari: Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> Judul: RE: [...@ntau-net] Gubernur: Masyarakat Harus Rasional Sikapi Isu Bencana Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Jumat, 26 November, 2010, 6:14 PM Da Riri, ambo memahami itu, dan walau indak tingga di padang, ambo lai marasokan juo hoyak gampo dan isu2 sarupo iko pasca tsunami aceh dulu. Beberapa hari ko, sabalun tanggal 25 nan dipastikan di SMS nan beredar tu, satiok media online di sumbar dan status kawan2 di FB, lai banyak nan menyayangkan hal iko, tamasuak tindaklanjut tentang HOAK nan beredar. Kalau soal penelitian tentang iko, bukankan dari babarapo taun yang lalu juga sudah dilewakan dipalanta? Dan prof dari EOS tu juo sudah manyampaikan via email ke KOGAMI bahwa sapai saat ini mereka dan peneliti alun ado nan bisa memastikan bilo iko tajadi lai do. Apo yang disampaikan sanak Imran Al memang baitu adonyo, namun bak kato Ni Rita nan juo di Padang yang di postingan sebelumnya, iko lai sebagian kecil. Jadi manuruik da Riri dan sanak, disampiang nan alah sudah dilakukan dan yang kurang, apalagi yang harus dilakun pemda dalam hal kasus iko?? Atau semisal da riri sebagai pejabat SUMBAR, langkah apo yang da riri lakukan? Wassalam dan mohon maaf. Nofend/34M-CKRG Tigo Lareh/Pauah Duo/Solok Selatan -----Original Message----- From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Riri Mairizal Chaidir Nofend dan Dunsanak Sadonyo, Kalau buat saya, posting dari Imran ini lebih "make sense" karena mengalami sendiri, tinggal di Padang. Riri Powered by Iuran Bulanan yang Udah Dinayar ---------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.