Yth. Da Riri dan dunsanak kasadonyo di RN
Mohon ijin ikuik nimbrung saketek, tentang pelayanan kesehatan gratis, yang 
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan.
UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) salah satunyo 
adalah bahwasonyo Pemerintah menjamin biaya pelayanan kesehatan masyarakat 
melalui mekanisme asuransi kesehatan, dimano salah satu badan penyelenggara 
asuransi kesehatan itu adolah PT Askes (Persero). 
Penjaminan pelayanan kesehatan tersebut dilakukan pemerintah secaro bertahap. 
Dimulai dengan adonyo Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang tahun 
2005-2007  dikenal dengan Askeskin, dengan sumber dana dari APBN. 
Alah terdaftar di PT Askes dan diterbitkan kartunyo berdasarkan SK 
Bupati/Walikota sebanyak +- 76 juta jiwa. Utk program Jamkesmas tersebut, hanyo 
kartu dan keabsahan kartu sajo yang dikelola PT Askes, sedangkan pelayanan 
kesehatannyo langsung dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI.
Selanjutnyo, melalui Pemerintah Daerah dianjurkan untuk mengasuransikan 
kesehatan penduduk yang tidak tercover dalam program Jamkesmas. SK 
Bupati/Walikota juo nan manantukan siapo sajo penduduk yang akan dicover dalam 
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ini. Sumber dana Jamkesda adolah APBD Pemda 
masing-masing.
Khusus untuk Sumatera Barat, adolah pionir program Jamkesda ko. Banyak Pemda 
lain nan baraja ka Sumbar untuk penyelenggaraan program tsb. Karano Sumatera 
Baratlah Pemda yang pertamo kali seluruh Kabupaten/Kotanyo menyelenggarakan 
program Jamkesda tersebut dan bakarajo samo jo PT Askes. Sumber dana Jamkesda 
di Sumbar berasal dari APBD Kabupaten/Kota dan ditambah dengan APBD Propinsi.
Hinggo kini (sd triwulan III 2010) alah 145 Kabupaten/Kota yang 
menyelenggarakan Jamkesda ko melalui PT Askes (dari +- 480 kab/kota di 
Indonesia).
Bagi Pemda nan cukuik kuat APBDnyo, bisa mengasuransikan seluruh penduduk tanpa 
kacuali, seperti halnyo Padang Panjang, Prop Aceh, Manado, Kaltim, dll (lupo 
data Pemda yang alah total coverage). Tapi bagi Pemda yang indak cukuik 
APBDnyo, mengasuransikan sebagian sajo penduduknyo, atau mengasuransikan 
seluruh penduduk dengan benefit asuransi yang sebagian sajo.
Jadi, kalau dicaliak ka penyelenggaraan UU No 40/2004 ttg SJSN tu, yang 
dilakukan secaro bertahap, buliahlah awak bergirang hati, krn memang ado 
kemajuan/keseriusan pemerintah untuk melaksanakan jaminan pemeliharaan 
kesehatan penduduknyo. Mudah2an sataruihnyo, indak cuma di periode pemerintahan 
iko sajo.
Demikian sekilas info sepanjang pangatahuan ambo, semoga bermanfaat.
 
Deded - 41th
Jakarta
    

--- Pada Sen, 13/12/10, jupardi...@yahoo.com <jupardi...@yahoo.com> menulis:


Dari: jupardi...@yahoo.com <jupardi...@yahoo.com>
Judul: Re: [...@ntau-net] Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Gratis, Why not
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Senin, 13 Desember, 2010, 2:48 PM


Da Riri dan dunsanak palanta RN

Membaca postingan dari Uda ini tentunya sebuah oase di padang tandus, sungguh 
hati kita senang dan riang gembira melihat fakta yang terjadi di Padang Panjang 
atas gratisnya biaya pendidikan dan kesehatan

Betapa banyak janji2 para caleg dan ca kada dalam slogan2, spanduk, baliho saat 
kampanye  rasa-rasanya masih segar dimata saya ketika membaca sebuah spanduk 
yang melintang dijalan disebuah kabupaten tetangga Riau ini ketika kampanye 
Kada  2009 yang berbunyi

"Jika kami  terpilih maka, Gratis Sakolah, gratis Barubat" 

Tapi faktanya jangankan gratis terkadang murahpun (terutama biaya kesehatan) 
masih jauh dari jangkauan masyarakat banyak

Saya juga sedikit geram, jujur saja saya memang protes keras ketika anak saya 
di SD melihat proposal pada saya para guru2nya meminta sumbangan mau "plesiran" 
kenegara jiran dan anehnya lagi kok ketua komite sekolah (wali murid) ikut 
mengetahui proposal ini

Sungguh termenung saya ketika postingan ini meluncur di RN ketika di Padang 
Panjang sudah bisa menyelenggarakan  biaya pendidikan gratis,  ehhh malah 
disini guru2 minta bantuan mau plesiran, belum lagi biaya-biaya sumbangan lain 
setiap bulan.Saya mewakili wali murid tanpa membedakan status sosial, 
pendapatan dll berharap realistis saja,kalaupun pendidikan dasar ini tidak bisa 
gratis paling tidak semurah mungkin dan terjangkau oleh para orangtua murid 
terutama yang berpenghasilan pas-pasan, sebagai contoh menarik iuran (SPP) Rp 
20.000 saja setiap bulan hanya itu tidak ada biaya lain-lain lagi saya rasa 
tidak masalah dan itu sudah murah

Dan yang paling penting lagi di pendidikan dasar itu anak-anak telah dibekali 
buku2 sesuai kurikulum setiap tahunnya secara gratis oleh sekolah sehingga wali 
murid tidak dibebani lagi dengan membeli buku2 wajib mata pelajaran setiap 
tahunnya yang cukup mahal dan menguras kocek


Begitu juga biaya kesehatan agar pemerintah lebih berpihak lagi pada masyarakat 
dengan memberikan pelayanan, jasa pengobatan dan obat2an secara gratis serta 
lebih bermutu.

Semoga Padang Panjang bisa menjadi contoh bagidaerah lain dalam hal ini

Terima kasih

Salam-Jepe


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "Riri Mairizal Chaidir" <riri.chai...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 13 Dec 2010 07:06:26 
To: Milis RantauNet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Gratis, Why not

Dunsanak Sadonyo,

Ambo baru telponan jo kamanakan nan sadang dirawat di rumah sakik Padangpanjang
dalam rangka operasi.

Carito nan ambo dapek dari kamanakan tu, biaya rumah sakiknyo gratis tis tis,
karano ditangguang Pemkot melalaui asuransi kesehatan untuk seluruh penduduk

Ota kami berkembang, ternyata bukan cuma pelayanan kesehatan, tapi juga
pendidikan. SD sampai SMA juga gratis tis tis.

Ambo tanyo, apo ndak sarupo pengalaman anak ambo SD kelas 1 di Jakarta dulu? SPP
gratis, tapi dll nyo banyak.

Jawaban kamanakan ambo: Not at All. Bahkan kalau paralu ado les sore pun gratis.

Nah, ambo pikia2, kalau suatu pemerintahan amuah pulo menerapkan iko,
prasyaratnyo ado duo. Partamo database nan rancak, kaduo pitih.

Kalau nan kaduo, harusnyo ndak paralu cameh, kalau PAD kurang, kan ado dana
perimbangan dari Pemerintah (pusat).

Kalau nan partamo, harusnyo pun ndak sulik bana do, karano penduduk kota dan
kabupaten di Sumbar tu relatif ndak banyak.

Mudah2an kota dan kabupaten lainnya segera menyusul.

Riri

Powered by Iuran Bulanan

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke