Tarimo kasih ateh penjelasan ko, bung Armen. Kebetulan, tujuah tahun nan lalu - 
th 2003 - tokoh-tokoh Solok Saiyo Sakao ( S3) yaitu pak Mayjen Pol Marwan 
Paris, Firdaus Oemar Dt Marajo, dan pak Muchlis Hamid alah membahas 
masalah-masalah nan bung Armen kamukokan tu. Baliau-baliau manamokannyo sebagai 
'manajemen suku'.
Walau masuak aka dan sasuai jo adat, tanyato indak mudah utk mandapek kato 
mufakat ttg soal manajemen suku ko. Syukur, kabanyo kini adalah disepakati dan 
alah mulai ditindaklanjuti.
Tapi itu baru di Solok. Ambo kurang tahu apo di kabupaten lain ado pulo garak 
membenahi manajemen suku sarupo itu.
Wassalam,
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-----Original Message-----
From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 6 Jan 2011 05:16:14 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?

pak Saaf sarato angku, mamak, bundo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati,

Saya pernah berdebat dengan seorang sesepuh adat dari salah satu nagari di 
dataran tinggi kabupaten Agam. Beliau menulis pada akun FBnya memaparkan bahwa 
orang minang itu ketek banamo gadang bagala, kok indak taka itu indak baradat 
namonyo. Kemudian saya mencoba menjelaskan, bahwa di sekitar wilayah 
mudiak kabupaten 50 Koto hanya seorang penghulu saja yang memiliki gelar adat, 
sedang laki-laki yang lain hanya memili nama. Sulit sekali meyakinkan beliau, 
bahwa informasi yang saya berikan memang berlaku di wilayah mudiak 50 Koto . 

Terkadang, kita hanya memahami adat di nagari asal kita sendiri, namun merasa 
memahami kultural seisi minangkabau. Dan yang lebih parah lagi, terjadi rasa 
kebanggaan yang berlebihan dan menganggap kondisi di nagari aman terkendali 
walaupun sasako penghulu di kaum sendiri sudah talipek 30 tahun. Terkadang, 
banyak dari kita orang minang menganggap pembangunan nagari adalah urusan 
pemerintah daerah sesuai dengan perda-perda yang sudah ada saat ini.

Sekali lagi saya sebutkan, itu adalah pandangan ketidakmengertian kultural 
berpikir orang minang yang paham adanya sinergi antara nan mambasuik dari bumi 
dengan manitiak dari langik. Pemerintahan daerah sebagai satu sisi nan  
manitiak 
dari langik memerlukan "sparring partner" yaitu pemerintahan nagari & Kerapatan 
Adat Nagari (KAN) sebagai poros nan mambasuik dari bumi. Siapa yang berada pada 
KAN ini? adalah niniak mamak pangulu kaum nan gadang basa batuah yang mewakili 
seluruh anak kemanakan sebagai pemilik sah ulayat nagari di Sumatera Barat. 

Dari sekian banyak hal mencakup point dari nagari, ada beberapa pertanyaan 
sederhana yang bisa dijadikan tolak ukur mengerti atau tidaknya kita tentang 
nagari, saya kira beberapa daftar pertanyaan ini bisa kita jawab pada diri kita 
masing-masing, yaitu : 
        1. Apo suku dunsanak?
        2. Siapo pangulu dunsanak?
        3. Barapo jumlah pangulu di kaum dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
        4. Barapo jumlah pangulu di suku dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak 
personnyo?
        5. Tantukah dimano pusako kaum sanak?
        6. Tantukah dimano pusako suku dunsanak?
        7. Siapo wali nagari dunsanak? Apokah dunsanak punyo kontak personnyo?
        8. Apo potensi nan ado di nagari dunsanak?
        9. Lai hapa sia sajo anggota kaum dunsanak?
        10. .... masih banyak nan bisa ditanyokan, silahkan ditukuak jo dibilai
Saya kira mengenal nagari akan menimbulkan rasa memiliki, terhadap sako dan 
pusako yang kita miliki sebagai identitas orang minangkabau. 
Sebab ada pepatah lama menyebutkan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka 
tak cinta.
Banyak maaf.

wasalam
AZ - 32 th
Padang             


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke