Itulah mangkono Gebuminang (mangebu-gebu = basumangaik) mampatamuan ruweh jo 
buku, menghidupkan kembali falsafah hidup rang tuo-tuo kito nan lah samo-samo 
kito danga yaitu Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah. Sahinggo 
Sumatera Barat yang dikenal dengan budaya Minangkabau yang dulunya 
kental/palangkin dalam setiap tindaktanduknya (atau dalam way of life dan life 
style). Dimana "mungkin" sekarang dirasakan terjadi penjarakan Minangkabau itu, 
dan bahkan "katanya" Minangnya sudah luntur dan tinggal Kabaunya saja, 
innalillahi wa inna ilaihi raajiun.

Ambo satuju jo istilah sanak jo "malap-lap" supayo bakilek (kalau sipatu 
disemir 
atau kuniangan di brasso) kenangan maso lalu, baraso kebudayaan Minangkabau 
"babegu" dalam hal mewujudkan lahir dan mempertahankan Indonesia ini oleh 
banyak 
Pahlawan Nasional, Tokoh-tokoh Nasional nan asanyo dari Sumatera Barat, dan 
pembangunan fisik Sumbar nan buliah dikatoan rancak (acok mandapek penghargaan 
"Adipura" Kota dan Kabupatennyo). Kito bangga dan kagum ka baliau-baliau tu. 
Disinan lah kasalahan kito, dek taruih babangga-bangga sajo. Sahinggo lupo 
diri, 
lupo nasi lah hanguih ditungku - bak cando: orang-orang yang menjadikan agama 
mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan  kehidupan dunia telah menipu 
mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami  melupakan mereka sebagaimana mereka 
melupakan pertemuan mereka dengan hari ini,  dan (sebagaimana) mereka selalu 
mengingkari ayat-ayat Kami. Sibuyuang kini baru tasintak dari rasian/lamunan, 
baraso zaman lah barubah. Urang lain lah banyak barubah, sabab mereka mamenej 
parubahan tu.

Untuak mangaja katinggalan, saharusnyo kito bajalan/balari indak manacaliak 
taruih kabalakang sajo atau kahadok-an sajo. Mustinyo kito bajalan/balari 
mancaliak kahadok-an dan tatap ingek tampek awal bapijak (sesekali mancaliak 
kabalakang), supayo luruih. Mukasuiknyo, kemajuan nan ingin diciptakan baiak 
diranah atau dirantau mesti mancontoh rahasio sukses rang tuo-tuo kito dan kito 
ambiak manjadi palajaran (Ota, bahasan, atau panalitian ambo raso mesti 
dilakukan, tantu dek ahli-ahlinyo). Misalnyo, kalau kito kamamajuan pariwisata 
di Sumbar, tantu indak maniru gaya barat 100% atau mahidangkan gaya dan makanan 
turih di Ranah Minang, tapi labiah banyak porsinyo mahidangkan gaya dan makanan 
Minangkabau jo salero turih di Hotel-hotel nan ado di Sumbar. Baitu lo jo 
pendidikan nan mesti mancari batuak sasuai jo ABS-SBK tu. Sarato dibabagai segi 
kahidupan nan lain (Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) 
kebanyakan dari jin  dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak 
dipergunakannya untuk memahami  (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata 
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk  melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), 
dan 
mereka mempunyai telinga (tetapi)  tidak dipergunakannya untuk mendengar 
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai  binatang ternak, bahkan mereka lebih 
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang  lalai).

Semoga kito barubah ka nan baiak!
 
Dedi N - 48"In Islam has a peaceful and happiness"
Asal: Kotogadih, Sunua, Kurai Taji, Pariaman.






________________________________
From: wannofri samry <wanno...@yahoo.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Tue, January 11, 2011 12:51:21 PM
Subject: [...@ntau-net] Orang Minang tak hebat

Salam,

Kita begitu senang dengan tokoh2 Minang dan pemikir Minang untuk membangun 
sSumatera barat. Tetapi kita jangan menutup diri dengan kebudayan lain lalu 
melap-lap kebudayaan lama kita. Kita jangan merasa tetap hebat dan terdepan 
dalam berbagai oemikrian Kita jangan terlalu cemas dengan pengaruh luar.
Kita mesti membuka diri lihatlah propinsi di sekitar kita, mereka sudah maju 
dan 
meninggalkan sumatra barat. pembangunan infrastruktur mereka sudah gagah samai 
ke pelosok. jangan kita hanya melihat dan melap-lap Minangkabau yang sudah 
hampir tenggelam dan ketinggalan ini. Kita memerlukan cambuk untuk Minangkabau.

pantas kita bertanya dari sisi apa Sumatra Barat itu lebi di depan? Kita tidak 
terdepan dalam oariwisata, tiak terdepan dalam pendidikan, tidak terdepan dalam 
ekonmi, tidak terdepan dalam oembangunan fisik dsb. 


Sudah saatnya kita mendesak Pemerintah daerah dan bersama-sama untuk 
memikirkan, 
dan merealisasikan pembangunan Sumatra barat yang lebih cepat dan melampai 
propinsi lain.

janganlah selalu bicara etnik Minangkabau karena Minangkabau itu luas dan tidak 
semua Sumatra barat itu Minangkabau. Lihat, buka mata, saya beberapa kali 
bertemu, etnik Minangkabau di daerah tetangga kiya, bahkan yg asli berasal dari 
Sumatra barat, malu mengaku Minangkabau. Ada apa ini?
jawaannya ada pada pembangunan Sumbar dan kondisi hari ini.

Wassalam,
WNS

--- On Thu, 1/6/11, Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:

> From: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
> Subject: Fw: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu dulu?
> To: "Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com>
> Date: Thursday, January 6, 2011, 1:12 AM
> Bung Armen, saya percaya bahwa tidak
> ada data yg lengkap ttg nagari dan KAN di Sumbar. Mengapa ?
> Rasanya ada tiga sebabnya: 1) doktrin 'adat salingka
> nagari', yg secara otomatis menghambat atau tidak
> menimbulkan minat utk mempelajari nagari-nagari lain; 2)
> proses urbanisasi yg diakibatkan oleh sistem pendidikan
> nasional, sehingga banyak nagari yg mulai atau sudah
> lengang, yg tentu berpengaruh pd kondisi nagari dan KAN; dan
> 3) kemalasan berfikir mendalam dalam menangani masalaj.
> Ada satu gejala yg tak banyak diperhatikan orang, yaitu
> telah terjadinya perobahan komposisi penduduk di Sumatera
> Barat. Di Sijunjung, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan sudah
> banyak penduduk keturunan Jawa. Di Pasaman banyak keturunan
> Jawa dan Batak Mandahiling. Apakah ada yg meneliti hal ini ?
> Saya tidak tahu. Cepat atau lambat hal itu akan berpengaruh
> pada sistem nilai dan struktur sosial masyarakat Minangkabau
> di masa datang.
> Sungguh, sampai sekarang saya masih tetap terheran-heran
> menyaksikan demikian kurangnya minat pada data perubahan
> komposisi demografi ini. 
> Tokoh-tokoh kita terkesan percaya bahwa apa yg tersebut
> dalam pepatah petitih, itu juga yg ada dalam kenyataan.
> Dahulu mungkin, sekarang terkesan bahwa sudah banyak yg
> ber-ubah. 
> Susahnya, sulit sekali mengajak tokoh-tokoh kita untuk
> melihat, menyadari, dan menanggapi perkembangan ini.
> Upaya bung Armen yg tak kenal lelah dlm menghimpun data
> nagari serta menghubungkannya satu sama lain dalam jaringan
> internet adalah suatu terobosan besar. Nagari tak akan
> terisolir lagi. Syukurnya Kemkominfo dan Kem Kelautan dan
> Perikanan juga punya program yang sama, yg bisa
> disinergikan.
> SKM GM merupakan sebuah upaya kecil agar identitas / jati
> diri Minang itu tetap terpelihara di tengah perubahan sosial
> dahsyat yg telah terjadi dengan diam tak menyolok di
> Minangkabau.
> ------Original Message------
> From: Armen Zulkarnain
> Sender: Rantau Net
> To: Rantau Net
> ReplyTo: Rantau Net
> Subject: Bls: [...@ntau-net] Orang Minang! Dimana hebatmu
> dulu?
> Sent: Jan 5, 2011 22:23
> 
> Assalammualaikum wr wb Angku, mamak, bundo sarato dunsanak
> sapalanta RN nan ambo hormati, Saya kira permasalahan tanah
> di Sumbar erat kaitan dengan keberadaan Kerapatan Adat
> Nagari (KAN) di ranah minang. Adakah dari angku, mamak,
> bundo sarato dunsanak sapalanta yang bisa memberikan saya
> berapa jumlah keseluruhan KAN yang ada di ranah minang? Saya
> kira LKAAM Sumbar pun saat ini tidak memiliki data tersebut.
> Hasil temuan saya dilapangan, hanya LKAAM di tingkat kota
> saja yang lumayan ada interaksi dengan KAN-KAN yang tersebar
> di 7 kota (Padang - Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi
> - Payakumbuh - Solok & Sawahlunto). Hal ini dikarenakan
> wilayah yang kecil sehingga mudah dilakukan komunikasi sebab
> hanya kota Padang & Sawahlunto yang merupakan kota
> terluas wilayahnya di Sumbar. Bagaimana dengan  kabupaten?
> Saya melihat ada kesengajaan dari pemda setempat untuk tetap
> membiarkan KAN-KAN yang tersebar di pelosok minangkabau.
> Sebagai informasi, pemerintahan nagari tidak sama dengan
> KAN, baik dari wilayah maupun jumlah. Saat ini ada 629
> pemerintahan nagari, dimana jumlah KAN lebih sedikit dari
> jumlah nagari-nagari di Sumatera Barat. Sebagai contoh di
> kecamatan Pancung Soal, Inderapura kab. Pesisir Selatan,
> terdapat 8 nagari dimana hanya ada 1 KAN yang meliputi
> seluruh ulayat di 8 nagari. Mengapa KAN sangat berkaitan
> dengan tanah ulayat? Hal ini karena sebenarnya pemegang
> otoritas dari ulayat kaum, ulayat suku & ulayat
> nagari adalah seluruh niniak mamak yang tergabung pada
> Kerapatan Adat Nagari (KAN) itu sendiri. Semenjak
> dihapuskannya pemerintahan nagari pada tahun 1979 di
> Sumatera Barat, saya melihat lambat laun fungsi KAN-KAN yang
> ada di nagari adat ini semakin melemah. Oleh sebab itu
> terkesan masing-masing pemda di 11 kabupaten & pemda
> provinsi membiarkan hal ini terjadi, dengan begitu ulayat
> nagari yang berupa hutan belantara bisa dialih fungsikan
> menjadi HGU oleh masing-masing pemda di Sumatera Barat. 
> So, apa tanggapan dari angku, mamak, bundo sarato adi
> dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati? Salah satu upaya
> yang bisa saya lakukan adalah mencoba membangun kembali
> komunikasi antara masyarakat nagari yang ada diperantauan
> dengan pemerintahan nagarinya. Sudah menjadi rahasia umum,
> banyak penghulu-penghulu dari minangkabau saat ini bermukim
> di perantauan, terpisah dalam jarak & waktu yang berbeda
> hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, izinkan saya mencoba
> merintis membangun website & mailing list di
> masing-masing pemerintahan nagari agar kedepan seluruh anak
> kemanakan bisa kembali berkomunikasi dengan pemerintahan
> nagarinya dan berupaya menguatkan kembali KAN nagari
> masing-masing. wasalam AZ - 32 th Padang  -- . * Posting yg
> berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email,
> menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan
> di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. -
> Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata!
> Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus
> footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply -
> Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email
> lama & mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. 
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di
> tangan kita.
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan
> di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta
> r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim
> melalui jalur pribadi; 
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata!
> Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan
> reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply
> email lama & mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
> 


      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib 
mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.



      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke