Ambo sepakat jo Pak Darul, "Pelayanan, faktor manusia, penghormatan, dan memandang yang datang adalah customer. Customer adalah raja. Ingat tanpa customer maka tidak ada artinya objek tsb." "yang membuat anda di phk bukan bukan manager atau sang pemilik tapi customer yang membelanjakan uangnya ketempat lain" Ambo pun pernah mambao keluarga ka P Sikuai ko. Seluruh anggota keluarga sepakat akan keindahan alamnya termasuk yang sering bolak balik ke bali.
but .. yang kurang menyenangkan pada waktu itu: Tidak menerima kartu kredit,debit , zaman kiniko sia lo urang nan manenteng nenteng pitih banyak. Nah siap siaplah jo dompet taba kalau mau menginap seminggu dengan keluarga besar. Sarapan nasi goreng pagi asal jadi termasuk kopi pagi yang disediakan dalam tabung plastik tembus pandang. Mungkin lebih baik kopi dalam cerek/thermos atau silahkan buat sendiri dengan air panas yang mungkin telah disediakan. Listrik yang baru hidup jam lima sore. Tong sampah yang kurang apalagi tempat membuang puntung rokok. beberapa rombongan seenaknya saja membentang tikar (yang datang pagi pulang sore) mungkin perlu dilokalisasi tempat makan bareng ini agar tidak mengganggu pengunjung yang bermalam. yang meng inginkan kenyamanan dan ketenangan. Tempat berayun ayun pun seperti tak terawat. Tidak ada bangku bangku untuk membaca atau menikmati malam hari ditepi pantai yang tenang itu. Makan malam dengan menu yang ala kadar (minang tidak western pun tidak) tak ada pula sambal lado, atau boto tabasco sejenisnya. Sempat pula bermasalah karena harus membayar tunai ditempat untuk tiap makan. tak mau dia di akumulasi dengan tagihan akhir nanti walau sudah membayar deposito duluan sebelum naik boat yang juga ala kadar. walaupun akhirnya mereka bisa menerima setelah saya katakan "Kami ini tekurung disini, Mobil kami beserta kuncinya kami titipkan di gudang anda, dan telah membayar deposito pula tak mungkin kami lari." Karena awak urang Minang tantu nan kalua dari mulut : " Ah kita kan kemari mau melihat alam bukan mau menikmati palayanan" walau sebenarnya kita akan sepakat "Alam yang biasa biasa sajapun kalau service kelas wahid akan banyak dikujungi orang" Kembali ke laptop mungkin kita akan setuju "kalau pekerja dibidang parawisata didatangkan saja dari tanah seberang". Kan beberapa karyawan sikuai yang rajin memunguti sampah sampah yang dibawa air laut ke pantai toh bukan urang awak. (dek ambo batanyo pado beliau) Urang awak jadi manager atau pengamat sajolah bantuak urang arab. Zulkarnain Kahar ________________________________ From: St Parapatiah <parapat...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Wed, February 16, 2011 3:45:48 AM Subject: [R@ntau-Net] Layanan/Service yang Lemah di Sukai Resort yang dirasakan KB RN Sanak Pengiat Parawisata Sumbar Saya membenarkan saja berita yang diangkat oleh berita dan cerita terakhir dari Ajo Duta, sanak Jepe dan yang ke tiga yang dari Yeyen ini. Kebetulan saya pernah berkunjung satu hari ke kedua pulau object wisata ini. Yang dipertayakan, kenapa kedua object wisata pulau ini di lokasi berdekatan tapi bebrbeda jauh menyenangkan? Menurut pendapat saya yang buakan orang pariwisata ini, sebetulnya adalah disebabkan oleh “man behind the gun”. Tempat wisata harus dikelola oleh orang yang betul2 menjiwai wisata. Dua saja yang paling penting, yaitu: 1. Kesan pertama, kesan pertama saat kedatangan dan tiba di objek wisata tsb, perlu diperhatikan faktor kemunusiaan parawisatawan, yang datang untuk plesir, bukan datang untuk berjuang. 2. Pelayanan, faktor manusia, penghormatan, dan memandang yang datang adalah customer. Customer adalah raja. Ingat tanpa customer maka tidak ada artinya objek tsb. Salam St Parapatiah Cilegon From:rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Ephi Lintau Sent: Wednesday, February 16, 2011 8:49 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Layanan/Service yang Lemah di Sukai Resort yang dirasakan KB RN da JEPE...mungkin sebaiknyo..kalau nio ka SIKUAI juo...pai pagi pulang sore......, ndak pakai acara manginap............. mudah2an MAPPAS bisa menyikapi hal iko......, mungkin dgn mengirim surat resmi ke pengelolanya terkait testimoni....KB RantauNet.... salam Ephi 2011/2/15 jupardi andi <jupardi...@yahoo.com> Apa yang dibilang dan dirasakan oleh Om Duta juga dirasakan oleh kami-kami rombongan Keluarga Besar RantauNet (KB RN) Sesuatu yang diluar perkiraan saya (kami) atas layanan dari manajemen "The New Sikuai Island Resort" (disingkat Sikuai) Melihat segala foto-foto, pamphlet dan brosur tentang Sikuai di Internet dan hasil jepretan Nofrins dan rekan photographer di dunia saiber dalam bayangan saya ini bukanlah sebuah beach resort “kelas kambing”, Jika kami harus membayar mahal sesuatu yang sudah diperhitungkan sebelumnya, kami tentu siap dari segi financial dan sedikit merogoh kocek yang agak dalam dengan harapan disamping dimanjakan oleh keindahan alam pantai dengan segala isinya (lingkungan) tentunya dimanjakan juga dengan layanan yang prima dari pengelola Sikuai. Tapi kenyataannnya Sikuai Resort yang mempunyai kekuatan dari segi keindahan bentangan pantai yang mengelilingi pulau tersebut menjadi “lemah” ketika pelayanan tidak memuaskan pengunjungnya. I -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/