Didikan subuh Oleh : Dr.H.K.Suheimi Telepon itu berdering sehabis saya shalat tahjud. Rupanya dari pak rektor Musliar Kasim "jangan lupa jadwal pak Suheimi subuh ini di Masjid Nurul Ilmi di kampus Unand" kata pak rektor mengingatkan.
Sebelum subuh pak Musliar sudah sampai di masjid " kalau tak ada halangan, tiap subuh saya ke Masjid ini" ungkap beliau Subuh itu Masjid penuh sesak oleh Mahasiswa yang berdatangan dari asrama. "Mereka diwajibkan tiap subuh kesini" ulas prof Musliar . Pembinaan watak dan pendidikan pengorganisasian. "Luar biasa" ucap saya. Teringat ketika kami memulai didikan subuh dengan alimunir, mardian khatib, yunizar paraman di masjid Istiqamah, tahun 1966 dulu. Saya merasakan benar manfaatnya, hingga sampai kini saya kerap di panggil ustadz . Saya awali kuliah subuh di Masjid Nurul Ilmi sebagai berikut dg membuka surat Al ahzab ayat 72 Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, Kata-kata Amanah adalah suatu kata yang seakar dengan Aman, iman. Amin Kata yang sering kita dengar, kata yang sering kita sebut dan kata yang sering di hembuskan dan di bisikkan setiap kali kita mendengar wejangan atau nasehat. Dan pada hakekatnya semua yang nyangkut dengan kita adalah amanah yang di percayakan. Dan setiap sesuatu yang di percayakan akan diminta kelak pertanggung jawab nya. Waktu yang di berikan untuk apa digunakan. Kesehatan untuk apa di manfaatkan. Anak istri adalah amanah. Ilmu yang di berikan apakah ada di sebar luaskan dan di gunakan untuk hal yang bermanfaat. Untuk semua itu marilah kita sama-sama merenung; Untuk apa hidup ini, dari mana hidup ini dan apa tujuan hidup ini. Hidup ini berasal dari Tuhan dan menuju kepada Tuhan (Inna lillah wa inna ilayhi raji'un) Sesungguhnya kita berasal dari Tuhan dan kita kembali kepada_Nya. Tuhan adalah asal dan Tujuan hidup. Karena itu manusia harus berbuat sesuatu yang bisa di pertanggung jawabkan di hadapan_Nya, baik di dunia ini maupun khususnya kelak dalam pengadilan Illahi di akhirat. Sesungguhnya Shalatku, ibadahku. hidupku dan matiku Lilahirabil ‘alamin Adalah sikap berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan itu yang menjadi inti dan hakekat agama dan keagamaan yang benar. Maka sikap berserah diri kepada Tuhan itulah jalan lurus menuju kepada_Nya, menerima jalan lurus itu bagi manusia adalah sikap yang paling fitri, alami dan wajar. Bahwa Tuhanlah satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak. Yaitu bahwa Tuhan adalah wujud mutlak, yang menjadi sumber semua wujud yang lain. Maka semua wujud yang lain adalah nisbi belaka. Berada di lubuk hati yang terdalam pada hati nurani itu ialah kerinduan kepada kebenaran, yang dalam bentuk tertingginya ialahbertemu Tuhan dalam semangat berserah diri kepada_Nya. Ber Islam sebagai jalan mendekati Tuhan itu adalah dengan berbuat baik kepada sesama manusia, disertai sikap menunggalkan tujuan hidup lkepada_nya, tanpa kepada apapun yang lain jua. Amanah memang berat Tuhan sendiri mengatakan amanah itu berat. Amanah itu telah di pikulkan pada lamgit, langit menolak. Dipikulkan pada Bumi, bumi menggeleng. dipikulkan pada bukit, Bukitpun tak mampu memikulnya. Hanya manusialah yang sanggup memikul amanah. Memikul amanah itulah yang diamanahkan Tuhan pada kita. "Sesungguhnya Allah telah menawarkan amanah itu kepada langit, bumi dan bebukitan, namun semuanya menolak untuk menanggungnya karena khawatir meng-khianatinya, lalu dipikulah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh" ( al-Ahzab: 72) " Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh " zalim terhadap dirinya sendiri dan bodoh terhadap diin yang telah dituntunkan Allah untuknya. Kini, tak ada waktu lagi untuk berfalsafah, kenapa mesti menerima amanah Allah itu dsb-dsb.? Yang perlu adalah menyambut amanah ini mewujudkan qiadah Allah di Bumi dalam semangat dan kesiapan sami'na wa atho'ana (kami dengar dan kami taat). Kemarilah berbai'at kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan apapun, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak membunuh anak-anakmu, tidak akan berdusta untuk menutup-nutupi apa yang ada di depan atau di belakangmu, dan tidak akan membantah perintahku dalam hal kebaikan. (Bai'at Aqabah I) Aku bai'at kamu untuk membelaku sebagaimana kamu membela istri dan anak-anak kamu. Barra' bin Ma'rur menjabat tangan Rasulullah SAW seraya menjawab, "ya, demi Allah yang telah mengutusmu sebagai Nabi dengan membawa kebenaran, kami berjanji akan membelamu sebagaimana kami membela diri kami sendiri. (Bai'at Aqabah II) Sebagai ibroh dari bai'at Aqabah, sebagai rijal dalam dien ini maka tak ada pilihan apalagi membuang waktu untuk menunggu komando, untuk menunggu datangnya pimpinan. Kita sendiri mesti memberi arti pada bai'at itu dalam bentuk amal, sehingga dengan penuh bangga dan dada lapang kita dapat berkata, "wa ana minal Muslimin", saya adalah seorang Muslim, saya telah menyerahkan seluruh hidup hanya untuk Allah, menyerahkan diri untuk diatur oleh hukum Allah, telah menjual harta dan jiwa dengan syurga Allah, saya hanya mengharap ridhaNya, dan saya akan membela dien ini mesti harus membunuh dan terbunuh (At Taubah:111), kemuliaan didunia, mati syahid atau syurga Allah, hanya itu. Inilah sikap Muslim yang berakhlaq islami. Semoga amanah yang di amantkan kepada kita adalah amanah yang dapat kita pertanggung jawabkan. Untuk itu kita teringat akan sabda Rasul : [1]Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintakan kelak pertanggung jawabnya terhadap apa-apa yang di pimpinnya" Saya rimdu masjid kampus, betapa akrabnya mahasiswa dengan Rektornya. Saya ingin didikan subuh Seperti dulu lagi. Memang di Pekanbaru saya setiap subuh jumat juga memberikan kuliah subuh, tapi pendengarnya kebanyakan orang tua, tiada mahasiswa, dan tiada pak rektor Musliar lagi Pekanbaru 11 maret 2011 Tulisan ini bisa dibaca pada http://hospital-pmc.com/Ksuheimi.blogspot.com Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/