"Patokan subsidi energi, yaitu minyak dan listrik, pada anggaran 2011 dengan asumsi normal sudah hampir Rp 140 triliun. Andaikan Jusuf Kalla tidak membuat kebijakan pengurangan subsidi minyak tanah beberapa waktu lalu, subsidi energi sudah di atas Rp 200 triliun. Untunglah ada JK yang tidak gila pada pencitraan, berani tidak populer, dan berkorban untuk kepentingan publik yang luas. Sebagian masalah yang selalu berulang seperti ini dapat diselesaikan sehingga APBN dan perekonomian secara keseluruhan bisa melewati masa kritis."
Didik J Rachbini, "Tekanan Harga Minyak dan APBN", Kompas, Jumat, 18 Maret 2011 (http://cetak.kompas.com/read/2011/03/18/03064692/tekanan.harga.minyak.dan.a pbn) Wassalam, HDB-SBK -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/