Pak - Apak, Sabananyo pemda ado manggarik Pak, mungkin ndak taraso ka r@antau, sabab rang r@antau jarang mambaco barita dari kampuang. Untuak tu silahkan lah di kilik nan iko Pak http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=6708
Masalah apo nan kito otakan disiko, apokoh lai di "terge" dek dunsanak di kampuang..... Raso raso no lai lah, sabab wakatu tu ambo pernah kanai "semprit" disiko dek rangkampuang. Itu aratinyo lai sato mereka disiko dan apo nan masuak di siko pasti dibaconyo. Kalau media kampuang kito nan rancak kiniko manuruik ambo adolah padangekspres (padek). Sabab satalah mambaco suatu tread, awak bisa mananggapinyo kalau ado "uneg-uneg" dikapalo/hati. Ambo yakin sambuah pejabat di kampuang nan ma ekses "padek" ko dan SK-SK nan lain. Dedi N - 49"In Islam has a peaceful and happiness" Asal: Kotogadih, Sunua, Kurai Taji, Pariaman. ________________________________ From: Darwin Bahar <dba...@indo.net.id> To: Palanta Rantaunet <rantaunet@googlegroups.com> Cc: 'muchwardi muchtar' <muchwa...@yahoo.com> Sent: Thursday, June 23, 2011 5:31 AM Subject: Re: KAMUDIAN?....+++>Re: [R@ntau-Net] BAA PANGANA BA-1 SABAGAI 'RAJO Dinda Duta sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati; Yang berwenang untuk menjelaskan mengenai ungkapan sanak MM mengenai "ruok lapeh", tentulah beliau sendiri. Tetapi sebagai orang yang men-"jarum"-kan japri sanak MM ke Palanta tanpa berkonsultasi dengan beliau, saya merasa bertanggung jawab untuk menjelaskan pemahaman saya sendiri. Karena kalau saya tidak paham, saya tidak akan meneruskannya ke Palanta. Kalau thread ini dicermati dari awal, makna ungkapan "ruok lapeh" ini adalah apa pun yang dibahas di sini mengenai kampung halaman tidak akan sampai kepada pengambil kebijakan di ranah, jadi sia-sia. Tetapi kalau tidak dibahas di sini rasanya "manggaritih" melihat kondisi kampung halaman waktu ini dan prospeknya ke depan. Apa lagi setelah Sumatra Barat ternyata tidak termasuk Koridor Ekonomi Sumatra. Dengan kondisi ini Sumatra Barat tidak lagi menjadi prioritas bagi investasi nasional besar--terutama untuk infrastruktur--dan asing. Apa yang dapat dilakukan Pemprov dengan APBD Rp2,2 triliun. Jadi sama sekali tidak hendak menafikan kehadiran dan apa-apa yang telah dihasilkan YPRN dan LSM Marapalam, MAPPAS dan MPKAS. Akhirulkalam, IMHO, biarlah kita menunjukkan keperdulian dan sumbangan kita kepada kampung halaman sesuai dengan cara dan kemampuan kita masing-masing. Yang mampu dengan harta dengan harta, yang mampu dengan pemikiran dengan pemikiran, karena pemikiran kan merupakan tradisi intelektual Minangkabau. Yang lebih afdal lagi tentu dua-duanya. Wallahualam bissawab Wassalam, HDB St Bandaro Kayo (L, 68-), asal Padangpanjang, tinggal di Depok -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/