Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Tarimo kasih kajinyo Ustaz St. Sinaro
Mungkin ado nan lain-lain, tapi sapinteh lalu dalam satu ayat di bawah tu ambo caliak dalam transcribingnyo ado typo, Innalaaha. > Innalaaha laa yaghfiru ay yusyraka bihi wayaghfiru ma duuna dzaalika limay yasyaa', > wamay yusyrik billah faqadiftara itsman 'azhiima (An Nissa, 48). Innalaaha kahilangan lamnyo ciek karano namo Allah ado tando syaddah di ateh lam, jadi misti ditranscirbed duo lam manjadi Innallaaha. Mungkin babeda caro transcribing, bihi tu dalam Arabic Textnyo ado kasrah dan bacuneh pulo ka bawah saketek manjadi duo ukuran, biasonyo tampak di ambo ditrancribed manjadi bihii. Mungkin juo babeda caro transcribing, billah ado kasrah pulo di bawah h nyo tantu seharusnyo ditrascribed manjadi billahi. Maaf sakadar batanyo dan minta panjalehan dimaa bedanyo. Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif August 6, 2011 --- In rantau...@yahoogroups.com, Sutan Sinaro <stsinaro@...> wrote: > > Assalamu'alaikum. w.w. > > Dunsanak kasadonyo, kito taruihkan kaji nan kapatang ... > ....... > Adi bin hatim tak mampu menjawab lagi, bahkan dia mengaku, > "Iya, bila pendeta kami mengatakan sesuatu itu haram, kami juga > mengharamkannya, begitulah seterusnya, bila mereka menghalalkan sesuatu yang > menyalahi kitab Taurat atau Injil, kami juga turut menghalalkannya". > Kata Nabi saw. > "Itulah yang dimaksud dengan kamu menyembah mereka", ... syirik tuan-tuan. > Tak perlu masuk gereja atau kuil untuk jadi syirik seperti ini. > Bahkan tuan-tuan, bila kita menganggap bila ada makhluk yang dapat memberi manfaat > dan menolak kemudharatan, itu juga adalah syirik. > > Mungkin kita pernah membaca surat 29 ayat 41 Al-ankabut, > > Matsalul ladzii nat takhadzuu min dunil laahi auliyaa-a kama tsalil ankabuuti, > it takhazat baita, wa inna auhanal buyuuti labaitul ankabuti lau kaanu ya'lamuun. > > Perumpamaan orang-orang yang menjadikan selain daripada Allah sebagai pelindung > (makhluk kah, benda-benda kah, batu-batu kah), samalah sebagaimana labah-labah > membuat sarang rumahnya, selemah-lemah rumah adalah rumah labah-labah, kalaulah > mereka mengetahui. > > Apa maksud ayat ini, kita lihat pula tafsirnya. > Orang yang mengambil selain daripada Allah sebagai pelindung, > dalam ayat ini diterangkan kebodohan orang-orang yang menjadikan berhala-berhala > atau makhluk-makhluk yang lain sebagai tuhan-tuhan yang disembah dan diharapkan > pertolongannya. Siapa yang berlindung kepada makhluk tuan-tuan,…. Syirik. > Kita baca lagi, yakni kalau mereka mengetahui hakikat ini, tentulah mereka tidak > tersalah melakukan perbuatan syirik yang bodoh itu. Syirik ini tuan-tuan, suatu dosa > yang besar > > Innalaaha laa yaghfiru ay yusyraka bihi wayaghfiru ma duuna dzaalika limay yasyaa', > wamay yusyrik billah faqadiftara itsman 'azhiima (An Nissa, 48). > > Dosa syirik, dosa yang tidak diampunkan oleh Allah tuan-tuan. Allah bersedia > mengampuni dosa-dosa selain itu. > > Surat Lukman 31 ayat 13, > Wahai anak ku jangan kamu mempersekutukan sesuatu dengan Allah, > sesungguhnya mempersekutukan Allah itu, suatu kezhaliman yang amat besar. > > Hadits Muslim pula menjelaskan : > "man maata laa yusyriku billahi syai-a dakhalal jannah, > waman maata yusyriku bihi syai-a dakhalan naar". > > Barang siapa mati, tidak pernah mempersekutukan Allah, insya Allah masuk sorga, > tapi ingat kalau mati dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesuatu, > maka tempatnya ialah neraka. > > Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah swt. > Itu makna istiqamah yang pertama, tetap pendirian bertuhankan kepada Allah, dengan > menunaikan hak-hak-Nya. Hak Allah swt. dua saja yang akan dituntut kepada > kita nanti, yakni menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu > apapun. > Adakah kita merupakan ummat Muhammad saw. Yang benar-benar menyembah > Allah ?. sembah, ikut, ta'at, patuh secara mutlak ?. > Masalahnya, kita ini dengan Allah dengan rasul tidak seberapa hendak patuh. > Tapi kalau dengan pemimpin-pemimpin ..oouuuh… > Ayat Qur-an juga menjelaskan tuan-tuan dengan begitu lugas, > > Ya ayyuhal ladzii na-amanu, ati'ullaah, wa ati'ur rasul, wa ulil amri mingkum. > > Sebagian ulama mentafsirkan dan membahas ayat ini (4:59). > Wahai orang-orang yang beriman, ta'atlah kamu kepada Allah, dan ta'atlah kamu > kepada rasul, dan kepada pemimpin diantara kamu. > > Kenapa kepada pemimpin tidak ada kata ati'uu (ta'at) ?. > Keta'atan kepada pemimpin bukan keta'atan mutlak. Dijelaskan oleh dua hadits > sahih Bukhari dan Muslim. > Bukhari menyebut > "La ta'ati li makhluqin fi maqsiatil khaaliq" > > Tidak ada keta'atan kepada makhluk yang mengajak mendurhakai Allah. > > Hadits Muslim > "Laa ta'atu fi maqsiatilah, innama ta'atu fil ma'aruufi". > > Tidak ada kepatuhan dalam perkara mendurhakai Allah, sesungguhnya kepatuhan > hanya kepada perkara-perkara ma'ruf. > Pemimpin yang memberi perintah, kepada perakara-perkara baik, yaa.. pemimpin > itu wajib kita patuhi, ta'ati dan ikut. Tapi dalam soal-soal yang menyalahi syari'at- > syari'at Allah dan rasul, ketetapan Allah dan rasul,… mintak maaf, tidak ada > kepatuhan. Bahkan pemimpin seperti ini, wajib diberi nasehat. > > Dalam hadits sahih dikatakan > "Afdalu jihaad, kalimatu adlin, `inda sulthaanin zhaalim", > > Hadits riwayat Abu Daud dalam kitab riyadush shaalihin. > Coba kita lihat penjelasannya. Apa tuntutan dalam hadits yang mulia ini ?. > Seutama-utama jihad ialah, mengatakan perkataan yang `adil, yang benar > dihadapan pemimpin yang zhaalim. > Ketika pemimpin ini lalai tuan-tuan, mereka melakukan kemungkaran, > mereka perlu diberi nasehat. Atau mereka melakukan kekejaman, kesewenang- > wenangan apa saja, kita perlu memberi nasehat. > Ketika mereka tidak lagi menjadikan Al-Qur-an dan Sunnah sebagai panduan hidup, > ketika itu perlu diberi nasehat. Inilah jihad paling utama tuan-tuan. Kalau kita baca > > Qul lil haq wala kana murran, hadits riwayat tarmidzi, > > "Katakanlah yang benar, walaupun pahit". > Mungkin hadits ini da'if, ndak apa-apa, mari kita baca pula Al-Qur-an. > Yaa ayuhal ladziina aamanut taqullaah wa quulu qaulan sadiida > > Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah > perkataan yang tepat benar dalam segala perkara. > > Ini tuntutan, bukan terhadap ulama, tetapi terhadap orang-orang beriman. > Haram katakan haram, dosa katakan dosa, zhalim harus dikatakan zhalim. > > .... lah panjang pula, beresok kita sambung... > > Billahil hidayayh wat taugfiq > > Wassalam > > St. Sinaro -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/