haditsnya jelas tapi pengertian untuk mencapai siapa ulil amri ternyata ulama 
pun
beda pendapat, sama jelasnya dengan rukyah vs hisab vs ulil amri (maaf mahzab 
yg 
ikut Arab Saudi ga dicantumkan he...he..),  11 vs 23, qunut vs tidak qunit :)
jelas tapi tetap beda, makin jelas makin beda :D

Yang jelas pula, para ahli belum ada yang menemukan satu riwayat yang 
menceritakan
bahwa Rasul atau sahabatnya melakukan rukyah pada gelombang laut untuk 
menentukan
kapan puasa. Dan yang pasti, para ahli astronomi tidak akan memasukan metode 
rukyah
gelombang laut sbg bahan diskusi untuk penyatuan kalender Islam pada konferensi 
mendatang.
Di tipi, sempat ditanya dasar penentuannya dan liau sendiri yg bilang, 
begitulah cara kami
menentukan kapan berlebaran.

wassalam,
harman


http://ustazmoden.wordpress. com/2008/06/18/makna-ulil- 
amri-dalam-kitab-tafsir-oleh- nadirsyah-hosen/

Makna Ulil Amri dalam Kitab Tafsir – oleh Nadirsyah Hosen

Kata Ulil Amri merupakan kata yang akrab ditelinga kita. Seringkali dalam 
perbincangan sehari-hari kita menggunakan istilah ini. Istilah Ulil Amri 
sebenarnya dirujuk dari Al-Quran Surat An-Nisa: 59 : “Hai orang-orang yang 
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara 
kamu…”.
Akan tetapi apa sebenarnya makna ulil amri yang dimaksud dalam ayat tersebut? 
Tulisan berikut ini mencoba merujuk kepada sejumlah kitab tafsir untuk menjawab 
akan makna Ulil Amri di dalam ayat 59 surat an-Nisa.
Tafsir Makna Ulil Amri
Tafsir at-Thabari, sebuah kitab tafsir klasik yang ditulis oleh ulama besar Abu 
Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari dan banyak dirujuk oleh para mufassir 
berikutnya, menyebutkan bahwa para ahli ta’wil berbeda pandangan mengenai arti 
ulil amri. Satu kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ulil amri 
adalah umara. Berkata sebagian ulama lain, masih dalam kitab tafsir yang sama, 
bahwa ulil amri itu adalah ahlul ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan 
pengetahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa 
sahabat-sahabat Rasulullah-lah yang dimaksud dengan ulil amri. Sebagian lainnya 
berpendapat ulil amri itu adalah Abu Bakar dan Umar. (Lihat lebih jauh dalam 
Tafsir at-Thabari, juz 5, h. 147-149)
Imam al-Mawardi dalam kitab tafsirnya menyebutkan ada empat pendapat dalam 
mengartikan kalimat “ulul amri” pada QS An-Nisa:59. Pertama, ulil amri bermakna 
umara (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). Ini 
merupakan pendapat Ibn Abbas, as-Sady, dan Abu Hurairah serta Ibn Zaid. Imam 
al-Mawardi memberi catatan bahwa walaupun mereka mengartikannya dengan umara 
namun mereka berbeda pendapat dalam sabab nuzul turunnya ayat ini. Ibn Abbas 
mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Huzafah bin Qays 
as-Samhi ketika Rasul mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyah (perang yang 
tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). Sedangkan As-Sady berpendapat bahwa ayat 
ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya 
diangkat oleh Rasul sebagai pemimpin dalam sariyah.
Kedua, ulil amri itu maknanya adalah ulama dan fuqaha. Ini menurut pendapat 
Jabir bin Abdullah, al-Hasan, Atha, dan Abi al-Aliyah. Ketiga, Pendapat dari 
Mujahid yang mengatakan bahwa ulil amri itu adalah sahabat-sahabat Rasulullah 
saw. Pendapat keempat, yang berasal dari Ikrimah, lebih menyempitkan makna ulil 
amri hanya kepada dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. (Tafsir 
al-Mawardi, jilid 1, h. 499-500)
Ahmad Mustafa al-Maraghi menyebutkan bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli 
hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama ( 
pemimpin ) yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan 
kemaslahatan umum. Dalam halaman selanjutnya al-Maraghi juga menyebutkan contoh 
yang dimaksud dengan ulil amri ialah ahlul halli wal aqdi (legislatif ?) yang 
dipercaya oleh umat, seperti ulama, pemimpin militer dan pemimpin dalam 
kemaslahatan umum seperti pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya. 
(Tafsir al-Maraghi, juz 5, h. 72-73)
Imam Fakhur Razi mencatat ada empat pendapat tentang makna ulil amri. Pertama, 
makna ulil amri itu adalah khulafa ar-rasyidin. Kedua, pendapat lain mengatakan 
bahwa ulil amri bermakna pemimpin perang (sariyah). Ketiga, Ulil amri itu 
adalah ulama yang memberikan fatwa dalam hukum syara dan mengajarkan manusia 
tentang agama (islam). Keempat, dinukil dari kelompok rawafidh ( tuan blog : 
syaih ) bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah imam-imam yang mashum. 
(Tafsir al-fakhr ar-Razi, juz 10, h. 144)
Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir Ruh 
al-Maani, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna ulil amri. Ada yang 
mengatakan bahwa ulil amri itu adalah pemimpin kaum muslimin (umara 
al-muslimin) pada masa Rasul dan sesudahnya. Mereka itu adalah para khalifah, 
sultan, qadhi (hakim) dan yang lainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya 
adalah pemimpin sariyah. Juga ada yang berpendapat bahwa ulil amri itu adalah 
ahlul ilmi (cendekiawan?). (Tafsir Ruh al-Maani, juz 5, h 65)
Ibn Katsir, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna ulil amri, 
menyimpulkan bahwa ulil amri itu adalah, menurut zhahirnya, ulama. Sedangkan 
secara umum ulil amri itu adalah umara dan ulama” (Tafsir al-Quran al-Azhim, 
juz 1, h. 518)
Dr. Wahbah az-Zuhaili, ulama masa kini yang semasa dengan Dr. Yusuf Qardhawi, 
dalam kitab tafsirnya, at-Tafsir al-Munir, menyebutkan bahwa sebagian ahli 
tafsir berpendapat bahwa makna ulil amri itu adalah ahli hikmah atau pemimpin 
perang. Sebagian lagi berpendapat bahwa ulil amri itu adalah ulama yang 
menjelaskan kepada manusia tentang hukum-hukum syara’. Sedangkan syiah, masih 
menurut Wahbah Az-Zuhaili, berpendapat bahwa ulil amri itu adalah imam-imam 
yang mashum. (at-Tafsir al-Munir, juz 5, h. 126). Dalam kitab ahkam al-Quran, 
Ibn al-arabi berkata: “yang benar dalam pandangan saya adalah ulil amri itu 
umara dan ulama semuanya”. (Ahkam al-Quran, juz 1, h. 452)
Refleksi
Dari sejumlah kitab tafsir yang dikutip di atas dapat diberikan catatan singkat 
sebagai berikut: Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ulil amri. Ada yang 
mencoba meluaskan makna ulil amri dengan semua ulama dan umara. Ada pula yang 
mencoba menyempitkannya dengan khusus pada Abu Bakar dan Umar semata. Ada yang 
hanya melihat pada ulama saja (ahlul ilm) dan ada yang hanya berpegang pada 
arti pemimpin perang.
Sejumlah kitab tafsir, khususnya kitab tafsir klasik semisal Tafsir at-Thabari 
dan Ruh al-Maani, hanya menyebutkan contoh ulil amri itu pada jabatan atau 
profesi yang dipandang krusial pada masanya. Sedangkan Tafsir al-Maraghi, yang 
merupakan kitab tafsir yang ditulis pada abad 20 ini, menyebutkan contoh-contoh 
ulil amri itu tidak hanya berkisar pada ahlul halli wal aqdi, ulama, pemimpin 
perang saja; tetapi juga memasukkan profesi wartawan, buruh, pedagang, petani 
ke dalam contoh ulil amri.
Sebagai catatan akhir, kita memang diperintah oleh Allah untuk taat kepada ulil 
amri (apapun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun perlu 
diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan 
kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah dan Rasul 
(periksa redaksi QS an-Nisa: 59). Quraish Shihab, yang disebut-sebut sebagai 
mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: “Tidak disebutkannya kata 
“taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak 
berdiri sendiri tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah 
dan Rasul, dalam arti bila perintahnya bertentangan dengan nilai-nilai ajaran 
Allah dan Rasul-Nya, maka tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Dalam hal 
ini dikenal kaidah yang sangat populer yaitu: “La thaat li makhluqin fi 
ma’shiyat al-Khaliq”. Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk 
dalam kemaksiatan
 kepada Khaliq (Allah).”
Demikianlah uraian singkat mengenai makna Ulil Amri. Semoga ada manfaatnya.


________________________________
From: "ronaldppu...@gmail.com" <ronaldppu...@gmail.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 12, 2011 12:02 PM
Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama


Iko kan kecek awak baso mrk indak ado dasarnyo...
Mrk bisa lo mangecekkan mdyah dan pemerintah yg indak batua...

Makonyo, disikolah peran MUI sbg jalan kalua dan penengah... Cuma kan pado 
indak patuah...

Padohal perintah utk patuah ka penguasa tu jaleh bana haditsnyo...

Wassalam.
Ronald 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  Harman <harman_ira...@yahoo.com> 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Sun, 11 Sep 2011 20:47:22 -0700 (PDT)
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama

kalau nan hari sunayan indak paralu dikaji bana doh
dek karano indah jaleh dasarnya, ko' nan di-rukyah itu
gelombang aie di laui, selain itu, kalau diagiahkan ka
nan ahli astronomi untuak dijadikan dasar penentuan
kalender Islam terpadu, indak tatangko pulo jo parabola
ahli astronomi.

wassalam,
harman

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke