Pak Dutamardin Umar yth,
 
     Tepat atau tidak-tepatnya kita mengangkatkan masalah dikotomi pri-nonpri 
itu tergantung kepada apa yang kita inginkan melihatnya dengan itu. Kalau 
sekadar kecemburuan etnik tentu memang tidak tepat. Kita malah harus belajar 
banyak dari orang Cina itu. Tidak sia2 ada ungkapan yang dikatakan sebagai 
hadits yang sampai mengatakan: "Belajarlah sampai ke negeri Cina sekalipun." 
Dan memang banyak sekali yang kita bisa belajar dari orang dan budaya Cina itu. 
Kesungguhan, kerajinan, keuletan, kerjasama, pandangan jauh ke depan, dsb, 
seperti yang Pak Duta kemukakan itu.      
     Masalah kita bukan itu, Pak Duta. Masalah kita adalah masalah penaklukan 
dan penjajahan ekonomi, sebagaimana dahulu dilakukan oleh orang Belanda, 
sekarang oleh orang Cina. Dengan kerjasama mesra antara penguasa negara NKRI 
yang pribumi dengan penguasa ekonomi non-pri dan para kapitalis multinasional 
itu, sekurangnya sejak Orde Baru ke mari ini, kita secara ekonomi sekarang 
sedang terjajah dan dikuasai oleh Cina.
     Sudikah, dan relakah Pak Mardin kalau ekonomi negara kita ini bukan kita 
yang punya dan menguasai tetapi para cukong-konglomerat Cina dan para kapitalis 
multi-nasional itu? Kalau Pak Duta suka, itu pilihannya Pak Mardin. Kalau saya 
jelas tidak. Saya menginginkan langkah2 konkrit seperti yang dilakukan oleh 
Mahathir sebelumnya dan pemimpin Malaysia sekarang untuk memberikan peluang 
seluas-luasnya kepada kelompok Melayu yang merupakan pewaris yang sah dari 
Malaysia itu.  Kelompok Melayu oleh para negarawan Malaysia diberi peluang 
seluas-luasnya dan mereka dibimbing untuk masuk dan menguasai ekonomi negara 
mereka sendiri. Itu juga yang sekarang  sedang dilakukan oleh para penguasa di 
Viet Nam, Laos, Kambodia, Thailand, dsb.
 
Pak Duta, hal yang saya angkatkan ini selama ini disapukan ke bawah tikar 
permasalahan dan dianggap SARA kalau ada yang berani mengangkatkannya. Jadi 
jauh daripada apa yang Pak Duta kirakan seperti mengulang-ulang hal itu ke itu 
juga. Dimulai saja belum, kok sudah dikatakan itu ke itu juga.
 
Wassalam,
MN

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke