Bung Yoki, 

kalau kajian orang Indonesia yang sudah menulis saya pikir coba baca tulisan 
Pak Somadikarta yang mereview jumlah paper yang dibuat oleh  ornitholog (asing 
dan pribumi) mengenai burung di Indonesia.  Saya lupa judul tulisannya tapi 
kalau tidak salah ada kalimat sebagai berikut: Go Ahead, Read it!  Saya dapat 
tulisan ini dari Om Wilson Novarino. Barangkali di lain kesempatan akan saya 
kirimkan.

Menyikapi masih sedikitnya penulis Indonesia, saya pikir juga selain kendala 
bahasa ada juga faktor lain yaitu tidak lagi bekerja di bidang perburungan 
setelah melakukan penelitian. Kalau yang ini adalah pengalaman pribadi saya, 
karena saya masih ada data mengenai burung di hutan primer dan sekunder Taman 
nasional bukit Barisan yang (niatnya) mau ditulis, sebenarnya sudah ada 
draftnya, tapi karena sudah tidak terlalu intens bekerja untuk perburungan jadi 
males untuk meneruskan perjuangan menulis. 
Selain itu juga saya pikir ini masalah kultur lama orang Indonesia yang lebih 
menyukai menyampaikan sesuatu lewat lisan daripada tulisan. Lihat saja betapa 
banyak syair, pantun, mantra kuno, dongeng yang tetap abadi tapi hanya lewat 
penuturan dan tidak pernah ditulis. Mungkin perlu juga kapan-kapan diadakan 
pertemuan pengamat burung dan semua pengamat menyampaikan hasil pengamatannya 
secara lisan untuk didokumentasikan secara tertulis? Atau  mungkin dimasa 
mendatang editor kukila mau menerima kiriman rekaman cerita (audio)  pengamatan 
untuk ditulis dengan menggunakan bahasa yang layak terbit?


Terimkasih

Iman

  ----- Original Message ----- 
  From: Y. Hadiprakarsa 
  To: sbi-info@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, May 06, 2010 9:47 AM
  Subject: Re: [SBI-InFo] Re: PDF AFO 27_33-34


    
  All,

  Saya mah pake bahasa Indonesia saja yah, you can understand kan Collin?....

  Menurut saya banyak faktor kenapa banyak rekan-rekan yang tidak 
mempublikasikan hasil temuannya, diantaranya yang terlintas dalam benak liar 
saya adalah:

  1. Belum berani karena belum tau bagaimana menuliskan hasil temuanya secara 
scientific style
  2. Sudah tahu cara menuliskannya tapi terhambat kendala bahasa, yaitu Inggris
  3. Poin 2 sudah tertangani semua hanya saja belum tahu kemana dan dimana 
tulisan tersebut bisa di berikan
  4. Poin 3 sudah tidak ada masalah, hanya saja "impact ratting" kanal yang 
sudah ada belum sesuai harapannya

  Sebelumnya saya tergelitik juga jadi ingin bertanya kepada rekan-rekan, sudah 
adakah yang pernah melakukan kajian sederhana dalam kurun 10 atau 5 tahun 
teakhir mengenai: jumlah total dan rerata per tahun publikasi mengenai burung 
yang di tulis oleh warga Indonesia baik dalam jurnal ilmiah atau semi ilimiah 
di dalam dan international? Kemudian, berapa jumlah kanal publikasi tersedia di 
dalam negeri?

  Sementara sampai di sini dulu ide liar dari saya, yuk kita seriuskan diskusi 
ini.


  Tabik


  Dewi Prawiradilaga wrote: 

      
    As far as I know, IdOU already provided media for young ornithologists and 
early writers, called 'Tomisi'??? I cannot remember exactly its name. However, 
it seems the editor is quiet.
    Dewi



    2010/5/4 Colin T <colin.trai...@cdu.edu.au>

        
      Hi Iqbal,

      How could we get more Indonesians to publish their observations - do you 
have any insights?

      thanks,

      Coli



      --- In sbi-info@yahoogroups.com, muhammad iqbal muhammad iqbal 
<kpbso...@...> wrote:
      >
      > Sama2 Mam.... semoga memang sampai ke Jawa dan sepertinya Muara Gembong 
habitat yang mungkin untuk dikunjunginya... :), dan bisa jadi kawan2 survey 
Trulek bisa menjumpainya..
      > 
      > Sukses selalu buat Imam dan rekan2 yang sedang survey Trulek...
      > 
      > Salam dari Palembang,

      > Iqbal 
      > 
      > 
      > 
      > 
      > ________________________________
      > From: imam rahman <orny_...@...> 

      > To: sbi-info@yahoogroups.com
      > Sent: Mon, May 3, 2010 9:26:14 PM
      > Subject: Re: [SBI-InFo] PDF AFO 27_33-34
      > 

      > Â  

      > Selamat dan salut buat Bang Iqbal dan Bang Gigi. 
      > 
      > Mungkin sebentar lagi si Pied Harrier ini sampai juga ke Jawa (ngarep). 
Hehe...
      > 
      > Salam
      > 
      > Imam T
      > 
      > 
      > 
      > --- On Sat, 5/1/10, muhammad iqbal muhammad iqbal <kpbso...@yahoo. com> 
wrote:
      > 
      > 
      > >From: muhammad iqbal muhammad iqbal <kpbso...@yahoo. com>
      > >Subject: [SBI-InFo] PDF AFO 27_33-34 [1 Attachment]
      > >To: sbi-i...@yahoogroup s.com
      > >Date: Saturday, May 1, 2010, 7:04 PM
      > >
      > >

      > >Â  

      > >Rekans,
      > >
      > >PDF tentang Pied Harrier (Circus melanoleucos) di Australian Field 
Ornithology 27.
      > >
      > >Salam dari Palemabang,
      > >Iqbal 
      > >
      >




-- 
Y. Hadiprakarsa (Yoki)

http://rangkongs.co.cc
  

Kirim email ke