Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Pak Gayatri... Saya rasa amat sedih karena bapak ini memang orang yang duduk di bawah tempurung. Bukankah satu pekerjaan sebagai karyawan adalah pilihan sendiri. Yang mendengar kabar angin itu adalah orang yang kurang intelek untuk membanding antara yang benar, separuh benar dan yang helah untuk membakar bara benci antara satu sama lain. Saya harap Pak Gayatri punya intelek untuk membanding yang sebenar. Saya rasa mungkin bapak sendiri tidak mampu untuk membayar upah yang sejajar dengan nilai karyawan, gak usah nyatakan nilai tambah karyawan. Tetapi amat memeranjatkan adalah betapa ramai pekerja Indonesia masih mahu bekerja di Malaysia kalau yang dinyatakan oleh bapak itu benar. Kalau benar orang malaysia itu maling, memang ramai warga Indonesia gak mahu berhijrah ke mMalaysia untuk bekerja. Sayang sekali, mungkinkah bapak gak bisa mendapat karyawan yang bagus untuk kerja dengan bapak atau bapak dengki dengan karyawan yang sudah pindah ke Malaysia untuk bekerja... Kalau benar kenyataan bapak, tiada karyawan mahu ke Malaysia lagi. Ya, ini termasuk penyanyi dan pelakon.. madu yang menadi obat orang lain mungkin racun di bibir orang lain... Maaf kalau saya terlalu kritis... From: BJD. Gayatri bgayatr...@yahoo.co.uk To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, June 14, 2010 5:49:59 Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia mudah kata diucap, lihat muka tak punya malu tak malu mengakui budaya orang lain sebagai milik sendiri barik cap jelas-jelas tertulis dari Pekalongan, .. diaku buatan malaysia dasar MalingSialan tak malu berucap kita saudara dan sayang saudara seperantauan lihat apa tingkah laku pemerintah MalingSialan dan warga MalingSialan terhadap para pekerja dari Indonesia tidak maulu membayar upah murah, tidak malu melanggar HAM itulah ciri budaya warga jiran MalingSialan t-i-d-a-k p-u-n-y-a M-A-L-U Tabik -G-, --- On Fri, 11/6/10, bambang purwanto mazpoor2002@ yahoo.com wrote: Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Date: Friday, 11 June, 2010, 23:18 Tampaknya semakin kacau perbincangan ini. Masalah utama yang diperbincangkan menjadi tidak jelas,Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak Budaya orang lain sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan atau halal. Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak mempunyai urat malu. Maaf kalau saya terlalu langsung. From: francis yaman frach...@yahoo. com To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45 Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
mudah kata diucap, lihat muka tak punya malu tak malu mengakui budaya orang lain sebagai milik sendiri barik cap jelas-jelas tertulis dari Pekalongan, .. diaku buatan malaysia dasar MalingSialan tak malu berucap kita saudara dan sayang saudara seperantauan lihat apa tingkah laku pemerintah MalingSialan dan warga MalingSialan terhadap para pekerja dari Indonesia tidak maulu membayar upah murah, tidak malu melanggar HAM itulah ciri budaya warga jiran MalingSialan t-i-d-a-k p-u-n-y-a M-A-L-U Tabik -G-, --- On Fri, 11/6/10, bambang purwanto mazpoor2...@yahoo.com wrote: Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Date: Friday, 11 June, 2010, 23:18 Tampaknya semakin kacau perbincangan ini. Masalah utama yang diperbincangkan menjadi tidak jelas,Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak Budaya orang lain sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan atau halal. Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak mempunyai urat malu. Maaf kalau saya terlalu langsung. From: francis yaman frach...@yahoo. com To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45 Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Yang penting di sini, pak, indonesia , kapan ditubuh? Sama jugak Malaysia. Tiada siapa yang bisa mengaku bahawa sesuatu adat atau budaya itu kepunyaan suatu negara. Itu hak bangsa, bukan negara. Saya bukan tersinggung, saya juga sebahagian daripada ketua adat dan saya merasa amat marah kerana orang lain yang tiada kaitan bisa mengaku bahawa adat bangsa kami adalah kepunyaan mereka dan kaum kerabat dan keluarga kami di luar Indonesia tiada hak untuk mengguna pakai adat yang sudah menjadi nadi bangsa kami. Kami juga punya maruah terhadap bangsa kami dan kami tidak akan membiarkan orang lain mengklaim bahawa adat dan budaya kami adalah kepunyaan negara mereka. Itu adat kami untuk bangsa kami. Akan tetapi kalau orang mahu mempamir atau memaparkan budaya kami ke penglihatan dunia, jutaan terima kasih karena itu akan menunjukkan kepada dunia bahawa adat dan budaya kami masih hidup dan bernadi. Kalau orang lain tidak mahu budaya itu dipertontonkan, itu bererti buday itu akan kelamaan hilang, pupus dan mati... Pak, kalau bapak dalam posisi saya, dan orang lain melarang supaya budaya itu dipertontonkan, adakah kamu akan marah atau suka? Itulah yang terjadi pada diskusi ini. Popularitas murahan dengan tujuan untuk menghilangkan budaya orang lain. Birakanlah siapa yang mau pertontonkan budaya itu. Janji jangan sahaja budaya itu langsung hilang, seperti banyak adat, bahasa dan budaya yang sudah hilang kerana keangkuhan manusia yang mahu ikut-ikutan budaya dan bahasa barat. Terima kasih kerana memberi peluang untuk mempertahankan adat, budaya dan bangsa. From: bambang purwanto mazpoor2...@yahoo.com To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 13, 2010 9:25:45 Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Note: Forwarded message is attached. artculture-indonesia@yahoogroups.com is a contact of Ahmadun YosiHerfanda Approve sender |
08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Pak Purwanto,anda menerima info Mengaku-aku atau Merampas itu via mulut media massa yang menyelewengkan asas medianya atau meneliti lebih teliti dari sumber yang betul? Faktanya : 1.Yang menari Barong ( sebuah tarian yang diilhami tari Reog, seperti halnya di Lamongan ada tari Jepaplokan juga diilhami reog ),adalah penduduk Johor,Malaysia yang leluhurnya adalah imigran dari Ponorogo.Menyalahkan wong Jowo Johor menari Barong sama dengan menyalahkan wong Lamongan menari jepaplokan. 2.Yang membuat filler Tari Pendet itu PH Singapura/Cina Singapura yang merupakan pegawai Discovery Channel Singapura, yang menayangkan filler itu untuk mempromosikan Tayangan Dokumenter mengenai Malaysia di Discovery Channel.Itupun di tayangan asli Dokumenter Malaysia ya tak ada tari pendet sama sekalilah..kan itu cuma bikinan tukang bikin promo asal Singapura. Jadi yang salah Singapura kenapa yang anda tuduh Malaysia? Berita ini sudah disiarkan oleh Kantor Berita ANTARA,tetapi tak ada media massa Indonesia yang mencupliknya.Tuh kan? Apa kira-kira agenda tersembunyi para media massa yang investornya adalah para .dari negara...itu??? Sementara itu dulu. Aku gak mau melanjutkan bahwa Ramayana dan Mahabharata dan banyak lagi itu juga barang rampasan kalau anda memakai istilah rampasan...tapi dalam teori kebudayaan sebetulnya tak ada istilah mengaku dan merampas...namun ada keterpengaruhan...diffusi...migrasi budaya...duplikasi dan sebagainya... WB --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, bambang purwanto mazpoor2...@... wrote: Tampaknya semakin kacau perbincangan ini. Masalah utama yang diperbincangkan menjadi tidak jelas,Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak Budaya orang lain sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan atau halal. Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak mempunyai urat malu. Maaf kalau saya terlalu langsung. From: francis yaman frach...@... To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45 Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Note: Forwarded message is attached. Block reason: This message is above your Auto Block threshold | Approve sender | Approve domain | Approve artculture-indonesia@yahoogroups.com |
Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Tampaknya semakin kacau perbincangan ini. Masalah utama yang diperbincangkan menjadi tidak jelas,Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak Budaya orang lain sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan atau halal. Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak mempunyai urat malu. Maaf kalau saya terlalu langsung. From: francis yaman frach...@yahoo.com To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45 Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Note: Forwarded message is attached. Block reason: This message is above your Auto Block threshold | Approve sender | Approve domain | Approve artculture-indonesia@yahoogroups.com |
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Kalau memang sadar malaysia itu adalah Indonesia, kenapa gak menyatu saja dengan NKRI? malah bikin negara sendiri yg semuanya berisi budaya kami? kok malah wilayah perbatasan kami kalian caplok2in? malaysia sadar kan kalau budaya apapun yg kalian tunjukan ke mata dunia itu adalah budaya Indonesia? untungnya dunia internasional sudah sangat cerdas melihat bahwa seluruh budaya kalian adalah budaya Indonesia. anyway, thanks for the promotions. 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure about the universe.' - Albert Einstein This is the final test of a gentleman: his respect for those who can be of no possible value to him - William Lyon Phelps From: Wajah wajahbercah...@yahoo.co.id To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 23, 2010 14:16:33 Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, BJD. Gayatri bgayatr...@... wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee... Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
dari catatan : BJD. Gayatri Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Sudaraku di Indonesia, Kan kita serumpun baik di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina ataupun di Patani Selatan Thailand. Kebudayaan milik kita bersama contohnya di Selatan Thailand juga ada Batik, ada kg. Pasir Jawa, ada mantan kesultanan yg asal keturunan Minangkabau Raja pertama Patani diIslamkan oleh orang Aceh (Tok Pasai) Dari berita Shanghai Expo terdapat rumah gadang milik Malaysia, Saudaraku di Indonesia jangan heran kerana negeri bahagian Negeri Sembilan di Malaysia adalah negeri adap perpateh Pak Menteri kebudayaan Komunikasi dan Informasi Malaysia pun anak Minang mengamal adat Minangkabau Salahkah Pak Menteri anak Minang Malaysia mengarah orangnya bina rumah ala rumah gadang dan Yang DiPertuan Agong (King) pertama Malaysiapun anak Minang seperti tercatan di wang MalaysiaSaudaraku di Indonesia harap open mind dari saya di Selatan Thailand MARKETPLACE Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.http://us.ard.yahoo.com/SIG=15oe4vtat/M=493064.13983314.14041046.13298430/D=groups/S=1705171464:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1274615169/L=03f20e32-6650-11df-b52f-63c4c149d2a0/B=stFzcGKImns-/J=1274607969407541/K=12xD31VdQIWhnkyh0j6DgQ/A=6060255/R=0/SIG=1194m4keh/*http://us.toolbar.yahoo.com/?.cpdl=grpj -- Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog Cat Answers Center.http://us.ard.yahoo.com/SIG=15ol3uqvd/M=493064.13814537.14041040.10835568/D=groups/S=1705171464:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1274615169/L=03f20e32-6650-11df-b52f-63c4c149d2a0/B=s9FzcGKImns-/J=1274607969407541/K=12xD31VdQIWhnkyh0j6DgQ/A=6078812/R=0/SIG=114ae4ln1/*http://dogandcatanswers.yahoo.com/ -- Hobbies Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.http://us.ard.yahoo.com/SIG=15oc7vggt/M=493064.14012770.13963757.13298430/D=groups/S=1705171464:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1274615169/L=03f20e32-6650-11df-b52f-63c4c149d2a0/B=tNFzcGKImns-/J=1274607969407541/K=12xD31VdQIWhnkyh0j6DgQ/A=6015306/R=0/SIG=11vlkvigg/*http://advision.webevents.yahoo.com/hobbiesandactivitieszone/ [image: Yahoo! Groups]http://groups.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTJlN2xyOW5jBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIwOTQ5ODIwBGdycHNwSWQDMTcwNTE3MTQ2NARzZWMDZnRyBHNsawNnZnAEc3RpbWUDMTI3NDYwNzk2OA-- Switch to: Text-Onlyartculture-indonesia-traditio...@yahoogroups.com?subject=change+delivery+format:+Traditional, Daily Digestartculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com?subject=email+delivery:+Digest• Unsubscribeartculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com?subject=unsubscribe• Terms of Use http://docs.yahoo.com/info/terms/ .
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
tapi agama adalah budaya! --- On Wed, 26/5/10, krisen_s_e...@yahoo.com krisen_s_e...@yahoo.com wrote: From: krisen_s_e...@yahoo.com krisen_s_e...@yahoo.com Subject: Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, 26 May, 2010, 13:23 Budaya bukan agama!Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: j1k...@yahoo. com Sender: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Date: Mon, 24 May 2010 03:05:49 +To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. comReplyTo: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Subject: Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Ikutan rembuk ah.. Di agama saya (Baca budaya), katanya kita juga bersaudara sejak Adam dan Hawa diciptakan berpasangan sebagai manusia pertama. Jadi dengan masyarakat negara manapun, kita bersaudara ya.. Hanya di masa modern ini, kenyataannya, batas negara sudah digariskan. Hak cipta dan intelektual sudah disepakati. Kalo mau claim sebuah budaya, sebagai budaya saya di forum ïnternasional, iya hak masing² .. Tapi memang kita mesti lebih berkarya di forum internasional agar masyarakat internasional bisa membedakan, mana yang budayanya original, yang mana copy paste.. Salam sejahtera.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: Wajah wajahbercahaya@ yahoo.co. id Sender: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Date: Sun, 23 May 2010 07:16:33 -To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. comReplyTo: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit) . Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka- Patani Thailand,Aceh- Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah. Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, BJD. Gayatri bgayatr...@. .. wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee. .. Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama. com/bernama/ v5/newsgeneral. php?id=499255
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
jawaban nya langsung di bawah selamat menikmati Salam Gayatri --- On Sun, 23/5/10, Wajah wajahbercah...@yahoo.co.id wrote: Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Date: Sunday, 23 May, 2010, 14:16 Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? tampaknya ada beda antara meledek dengan sewot. Itulah kekayaan budaya kita, mulai dari gaya 'nyek-nyek' ala Yogya atau Suroboyo, gaya ketoprakan hingga gaya menyindir tontonan populer Republik Mimpi dengan parodi satire-nya. Itulah kekayaan gaya menyindir kita --yang TENTU tidak dimiliki MalingSiak--, yang perlu dibedakan dari kosa sewot semata. orang malaysia keturunan Indonesia??? saya kira hanya sebagian kecil, ya? kenyataannya kan, ada tiga etnis besar disana. dan kalau mau dirunut dari mulai perpindahan manusia dari Dongson, ... saya kira, penduduk di Malaysia memang serumpun seperti dengan penduduk lainnya di IndoCina dan Thailand atau bahkan di Filipina saya memang makan makanan yang dimasak di rumah, aneka ragam, mulai dari rendang --setau saya asal-- padang, satur asem ala sunda dan ala jawa, gudeg kita tahu atau asal yogya atau asal solo, lotis/rujak cingur ala Jawa timuran, ayam tutu dari bali, ikan rica-rica ala menado. Rasanya saya, dan banyak dari antara kita juga tahu asal makanan itu dari suku atau daerah mana. Memang betul secara general itu dari Indonesia, Namun 'nggebyah uyah' itu makanan orang/suku dari Kalimantan Timur atau makanan suku Dayak. ... sama dengan menggebyah uyah bahwa itu warisan, yang selalu didengang-dengungkan pemerintah MalingSialan, sekedar sebagai justifikasi mereka. Warisan apa?? Warisan dari hongkong? Masih soal makan, banyak resto pizza atau pasta atau junk Fried Chicken di Indonesia. Tetapi kalau saya terima tamu asing, saya nggak akan bilang itu makanan orang Indonesia, meski semakin banyak orang indonesia makan junk-food itu dan malah bangga. Beda ya,.. makanan yang kita makan dengan mengindentifikasi asal makanan itu. Saya siih akan risih kalau kita bilang itu warisan budaya globalisasi karena kita dicekoki budaya junkfoood ala amrik. Nggak tau ya, kalau [pemeringtah] MalingSialan tidak merasa risih, ngaku-ngaku. Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). mudah-mudahan nggak diaku-aku, kalau Trowulan letaknya di Semenanjung malaka. atau tiba-tiba di peta malaysia ada titik bernama trowulan?? heuheu... Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Perjanjian Bongaya, kan perjanjian antara Belanda dengan kawasan Indonesia Timur. Ini akibat penjajah. Namun, kalau tak salah, pembagian kawasan Nusantara yangmana kemudian nantinya menjadi Indonesia bukan dari perjanjian Bongaya, deh.Kalau mau dirunut sesungguhnya sejak jaman Sriwijaya abad 5-7 M, daerah semenanjung malaka hingga daerah Siam (sekarang Thailand) memang juga sudah dibawah pengaruh Sriwijaya. Bahkan Ayodhya Wat dibangun dibawah pengaruh Sriwijaya ini juga. (orang Thai sekarang menyebut Sriwijaya dengan Srivicaya). Saya nggak heran kok dengan percampuran budaya macam itu, mirip dengan arus globalisasi budaya masa kini. Yang saya ajukan kan jelas, bahwa kita semua tahu kok Rumah Gadang asal mana?? Tidak ada tuh bangunan Melayu atau Aceh yang sok mau niru rumah GAdang. Justru identitas yang jelas bagi kita inilah yang menjadi dasar acuan saya. Yang nampaknya tidak cukup jelas bagi adik kita bangsa Malaysia yang menggebyah uyah bahwa itu semua Indonesia yang berarti dengan serta merta bisa dicerap oleh budaya Malaysia (baca: pemerintah Malaysia) yang krisis identitas itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). maaf saya tidak mengerti kenapa kok lalu ada tuduhan soal non-pri, segala. Ini asumsi yang menuduh. Udah menuduh, kok ya rasis/diskriminatif. Disertai kesimpulan benci, padahal sekedar 'nge-nyek' atau mengkritik suatu perilaku. Wah, 'nggak maenan blass'. Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Kalau me-refer, sebutkan dong, siapa nama wartawan yang menulis. Dan apa judul tulisannya??? Setahu saya,.. majalah Prisma yang baru lahir kembali setelah lama vakum itu, baru 3 kali terbit. Ditulisan yang mana ada kebencian itu dituliskan? Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Budaya bukan agama! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: j1k...@yahoo.com Sender: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 24 May 2010 03:05:49 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Reply-To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Ikutan rembuk ah.. Di agama saya (Baca budaya), katanya kita juga bersaudara sejak Adam dan Hawa diciptakan berpasangan sebagai manusia pertama. Jadi dengan masyarakat negara manapun, kita bersaudara ya.. Hanya di masa modern ini, kenyataannya, batas negara sudah digariskan. Hak cipta dan intelektual sudah disepakati. Kalo mau claim sebuah budaya, sebagai budaya saya di forum ïnternasional, iya hak masing² .. Tapi memang kita mesti lebih berkarya di forum internasional agar masyarakat internasional bisa membedakan, mana yang budayanya original, yang mana copy paste.. Salam sejahtera.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Wajah wajahbercah...@yahoo.co.id Sender: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Sun, 23 May 2010 07:16:33 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Reply-To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, BJD. Gayatri bgayatr...@... wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee... Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Setiap orang/masyarakat/negara harus dihargai hak ciptanya, jangan copy paste saja terus mengakui sebagai miliknya. From: j1k...@yahoo.com j1k...@yahoo.com To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, May 24, 2010 10:05:49 Subject: Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Ikutan rembuk ah.. Di agama saya (Baca budaya), katanya kita juga bersaudara sejak Adam dan Hawa diciptakan berpasangan sebagai manusia pertama. Jadi dengan masyarakat negara manapun, kita bersaudara ya.. Hanya di masa modern ini, kenyataannya, batas negara sudah digariskan. Hak cipta dan intelektual sudah disepakati. Kalo mau claim sebuah budaya, sebagai budaya saya di forum ïnternasional, iya hak masing² .. Tapi memang kita mesti lebih berkarya di forum internasional agar masyarakat internasional bisa membedakan, mana yang budayanya original, yang mana copy paste.. Salam sejahtera.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Wajah wajahbercahaya@ yahoo.co. id Sender: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Date: Sun, 23 May 2010 07:16:33 - To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com ReplyTo: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit) . Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka- Patani Thailand,Aceh- Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah. Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, BJD. Gayatri bgayatr...@. .. wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee. .. Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama. com/bernama/ v5/newsgeneral. php?id=499255
Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Ikutan rembuk ah.. Di agama saya (Baca budaya), katanya kita juga bersaudara sejak Adam dan Hawa diciptakan berpasangan sebagai manusia pertama. Jadi dengan masyarakat negara manapun, kita bersaudara ya.. Hanya di masa modern ini, kenyataannya, batas negara sudah digariskan. Hak cipta dan intelektual sudah disepakati. Kalo mau claim sebuah budaya, sebagai budaya saya di forum ïnternasional, iya hak masing² .. Tapi memang kita mesti lebih berkarya di forum internasional agar masyarakat internasional bisa membedakan, mana yang budayanya original, yang mana copy paste.. Salam sejahtera.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Wajah wajahbercah...@yahoo.co.id Sender: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Sun, 23 May 2010 07:16:33 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Reply-To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, BJD. Gayatri bgayatr...@... wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee... Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255
[ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, BJD. Gayatri bgayatr...@... wrote: Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo adalah cerminan gaya hidup malaysia yang sebenarnya. ehem!!! Coba Tengok Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak berRumah Gadang, seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun Ikat atau Songket. Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari bali,kalleee... Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak menunjukkan slogan iklannya. Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255