[ppiindia] Great Online Education Venture at the University

2010-02-23 Terurut Topik alina.dany





[ppiindia] Yudhoyono Panggil Sejumlah Menteri secara Tertutup

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi:   Kongkalikong akal bulus antara sesama sobat dan sahabat harus 
tertutup dan dirahasiakan dari umum. 


http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2010/02/23/fks,20100223-1133,id.html


 Yudhoyono Panggil Sejumlah Menteri secara Tertutup 
Selasa, 23 Februari 2010 | 15:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan 
sejumlah menteri di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (23/2). 
Rapat itu digelar secara tertutup.

Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah mobil menteri terparkir di depan Wisma 
Negara. Mobil menteri Toyota Royal Saloon, antara lain milik Menteri Sekretaris 
Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko 
Suyanto, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hassan, 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedi Saleh, Menteri Kebudayaan 
dan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan 
Reformasi Birokrasi EE Mangindaan.

Hingga saat ini, belum jelas agenda pertemuan. Wartawan tidak bisa mendekati 
lokasi Wisma Negara, hanya menyaksikan mobil yang terparkir dari jarak sekitar 
lebih dari lima meter. Ketika wartawan mendekati Wisma, nomor polisi 
mobil-mobil menteri diganti dengan nomor dinas bukan lagi nomor RI.

Kemarin (22/2), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan sejumlah 
politisi Partai Demokrat di Wisma Negara. Malam harinya, Yudhoyono kembali 
menggelar rapat internal di Kediaman Cikeas. Namun pertemuan partai-partai 
koalisi di Cikeas itu dibatalkan. 

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Dewan Perwakilan Rakyat, Mustafa 
Kamal menambahkan semalam dirinya sudah siap datang ke Cikeas menemani Presiden 
PKS Lutfi Hasan. Namun, ia mendapat kabar dari Hatta Rajasa --yang sebelumnya 
menjadi pengundang pertemuan-- bahwa bahwa pertemuan di Cikeas dibatalkan. 

Kita berfikir positif saja saat diundang, kan ada unsur silaturahminya juga, 
kata Mustafa. Meski  begitu, atas kejadian pembatalan semalan, ia mengusulkan 
agar manajemen koalisi diperbaiki.

Sementara dikumpulkannya sejumlah menteri dan Wakil Presiden Boediono di Wisma 
Negara tidak terkait dengan batalnya konsolidasi partai koalisi semalam.

Biasa kan presiden bertemu dengan menteri dan wapres, kata Menteri 
Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, melalui sambungan telepon kepada 
wartawan, Selasa (23/2).

Setiap saat, menurut Hatta, presiden bisa mengundang para menterinya. Termasuk 
untuk melakukan rapat di Wisma Negara yang tergolong tidak biasa. Ya, jangan 
begitulah, presiden mau rapat terbatas dimana saja kan bisa, katanya








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tikus

2010-02-23 Terurut Topik heri latief
haiku kucingku
tangkaplah tikus
rajamu makin 
rakus
 amsterdam, 23/02/2010



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Benarkah Pertemuan Cikeas Batal Karena Ibunda Yudhoyono?

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/02/23/brk,20100223-227724,id.html

Benarkah Pertemuan Cikeas Batal Karena Ibunda Yudhoyono?

Selasa, 23 Februari 2010 | 11:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Batalnya upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
mengumpulkan partai-partai mitra koalisinya di kediamannya di Puri Cikeas, 
Bogor, menimbulkan banyak pertanyaan. Ada yang bilang ini adalah upaya 
Yudhoyono untuk mengulur waktu. Ada yang bilang karena ibunda Yudhoyono Siti 
Habibah sakit dan dirawat di rumah sakit.

Tak ada penjelasan resmi soal itu. Satu-satunya penjelasan diberikan oleh Anas 
Urbaningrum, yang membantah dugaan bahwa pertemuan tertutup itu sebenarnya 
membahas masalah angket Bank Century. Tadi tidak ada agenda atau pembahasan 
urusan politik, kata Anas. Hanya menyampaikan simpati dan doa kepada ibunda 
SBY, Eyang Habibah, yang sedang dirawat.

Anas menyatakan bahwa soal pandangan akhir fraksinya tentang angket Century 
telah selesai disiapkan. Kami akan menegaskan pentingnya proses hukum terhadap 
para pelaku pidana perbankan dalam kasus Bank Century ini, ujarnya.

Ihwal sikap partai koalisi yang belum jinak, Anas berujar, Kami memang tidak 
berniat menjinakkan. Kami yakin koalisi pasti ada maknanya. Kalau tidak ada 
artinya, untuk apa berkoalisi?

Tadi malam, hanya para petinggi Partai Demokrat yang tampak hadir di kediaman 
pribadi Presiden itu. Tak ada tokoh-tokoh partai lain.

Rencana awal memang pertemuan akan dilakukan malam ini. Tetapi beberapa partai 
koalisi mengusulkan ditunda dulu, kata Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan 
Perwakilan Rakyat, Anas Urbaningrum, melalui pesan pendek. Agar lebih lengkap 
dan masing-masing partai (mitra koalisi) terkonsolidasi.

Para petinggi Partai Demokrat yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Amir 
Syamsuddin dan Ketua Dewan Pengurus Pusat Andi Mallarangeng, yang juga Menteri 
Negara Pemuda dan Olahraga. Tampak pula Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi 
dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana.

Tak ada dari mereka yang hadir bersedia menjelaskan isi pertemuan, yang 
akhirnya hanya dilakukan untuk konsolidasi internal di antara orang-orang dekat 
Presiden itu. Namun, agenda yang sempat beredar sebelumnya, rapat menjelang 
tengah malam itu rencananya akan membahas soal persiapan hasil kesimpulan 
Panitia Khusus Angket Bank Century di Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Anas, atas usulan penundaan tersebut, Presiden Yudhoyono menyatakan 
setuju. Apalagi kemarin malam rencana pertemuan SBY dengan Partai Demokrat 
ditunda, karena Presiden tengah menunggui ibundanya yang sedang dirawat di 
rumah sakit.

Ia menambahkan, pertemuan antara Presiden dan mitra koalisi selama ini sudah 
beberapa kali digelar. Bahkan pertemuan fraksi-fraksi koalisi rutin dilakukan.

Anas menegaskan, pertemuan koalisi semacam itu adalah hal yang wajar, biasa, 
dan sudah semestinya. Kalau partai koalisi tidak bertemu, justru ganjil dan 
aneh, katanya. Pertemuan partai koalisi bukan hanya halal, tetapi malah fardu 
untuk dilakukan.

Sebelum pertemuan di Cikeas itu, siang harinya Presiden Yudhoyono juga 
mengumpulkan para petinggi Partai Demokrat dalam pertemuan tertutup di Wisma 
Negara. Mereka yang hadir antara lain Anas Urbaningrum, Ja'far Hafsah, Achsanul 
Kosasih, Yahya Secawirya, dan Benny K. Harman.

Rapat ini dimulai beberapa saat setelah Presiden Yudhoyono datang dari 
mengunjungi ibunya, Siti Habibah, di Rumah Sakit Husada. Namun juru bicara 
kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menolak memberikan keterangan mengenai rapat 
itu. Saya tidak mengkonfirmasi karena saya tidak berada di pertemuan itu, 
katanya.

Satu-satunya penjelasan diberikan oleh Anas Urbaningrum, yang membantah dugaan 
bahwa pertemuan tertutup itu membahas masalah angket Bank Century. Tadi tidak 
ada agenda atau pembahasan urusan politik, kata Anas. Hanya menyampaikan 
simpati dan doa kepada ibunda SBY, Eyang Habibah, yang sedang dirawat.

Anas menyatakan bahwa soal pandangan akhir fraksinya tentang angket Century 
telah selesai disiapkan. Kami akan menegaskan pentingnya proses hukum terhadap 
para pelaku pidana perbankan dalam kasus Bank Century ini, ujarnya.

Ihwal sikap partai koalisi yang belum jinak, Anas berujar, Kami memang tidak 
berniat menjinakkan. Kami yakin koalisi pasti ada maknanya. Kalau tidak ada 
artinya, untuk apa berkoalisi? 

EKO ARI WIBOWO | CORNILA DESYANA



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : 6.632 kali bencana adalah bencana alam, tetapi bagaimana dengan 
bencana yang diciptakan oleh penguasa rezim kleptokraik terhadap kehidupan 
rakyat Nusantara? Bisakah dihitung?


http://www.antaranews.com/berita/1266856342/ada-6632-kali-bencana-di-indonesia-selama-1997-2009

Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009

Senin, 22 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Umum | 
Padang (ANTARA News) - Wilayah Indonesia dilanda sebanyak 6.632 kali bencana 
selama kurun waktu 13 tahun (1997-2009) yang menunjukan negara ini sebagai 
daerah rawan bencana di dunia.

Bencana paling banyak terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 1.302 kali, kata 
programme Asociate Crisis Prevention and Rocovery Unit lembaga PBB, UNDP yang 
juga Koordinator Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 
Ridwan Yunus di Padang, Senin.

Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Daftar Informasi Bencana Indonesia 
(DIBI) kepada 90 orang perwakilan pihak terkait kebencanaan di Sumatra Barat.

Ia menambahkan, setelah 2007 bencana paling banyak kedua terjadi pada 2004 
mencapai 895 kali, disusul tahun 2007 sebanyak 888 kali, tahun 2006 (851), 
tahun 2005 (693), tahun 2003 (532) dan tahun 1998 (497).

Sedangkan, jumlah bencana paling sedikit terjadi pada tahun 1997 yakni hanya 
empat kali, disusul tahun 2000 sebanyak 82 kali dan tahun 1999 sebanyak 101 
kali, tambahnya.

Sementara itu, jumlah bencana melanda Indonesia selama 2009 masih dalam 
pendataan dan telah terdata sebanyak 498 kali.

Sedangkan jenis bencana yang melanda wilayah Indonesia didominasi banjir yang 
mencapai 35 persen dari total 6.632 kali bencana, disusul kekeringan (18 
persen), tanah longsor, angin topan dan kebakaran, masing-masing 11 persen.

Sementara itu bencana banjir yang disusul tanah longsor tercatat sebanyak 3 
persen dari total jumlah bencana tersebut, katanya.(H014/A038)
COPYRIGHT © 2010


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ILMU PERCUMA

2010-02-23 Terurut Topik Nor hayati Ariffin
Jadikan diri anda pakar buat website.Diajar secara PERCUMA.100% PERCUMA 
http://websegera.ws


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 1 tahun bermitra dengan Buddha-Bar

2010-02-23 Terurut Topik Satrio Arismunandar



From: kevin wu kevinw...@yahoo.co.id
Date: Tuesday, February 23, 2010, 10:21 PM


  








1 Tahun “bermitra” dengan Buddha-Bar
Persis 1 tahun sudah Forum Anti Buddha-Bar (FABB) bermitra dengan Buddha-Bar. 
Forum yang dibentuk pada tanggal 23 February 2009 di Menara Cakrawala, Jakarta 
oleh tokoh-tokoh umat Buddha yang mewakili 85 organisasi yang hadir pada sore 
hari itu guna menjawab keresahan umat Buddha yang resah atas berdirinya tempat 
hiburan malam Buddha-Bar di Jakarta.
Namanya juga “bermitra”, hubungan ini diwarnai dengan penuh dinamika selama 
ini. Kadang suka, kadang duka; kadang seru, tidak jarang juga membosankan; 
kadang sepi, tetapi tiba-tiba bisa ramai lagi. Demikianlah dinamika hubungan 
kami, akan tetapi sampai hari ini kami tetap bertahan dengan hubungan ini 
karena Buddha-Bar masih belum merelakan tuntutan kami yang sebenarnya 
sederhana, yaitu; Ganti Nama Agama dan keluarkan semua symbol Agama dalam 
bisnis Hiburan Malamnya.
Namanya juga “bermitra”, kadang mereka benar dan kami salah, kadang-kadang 
malah sebaliknya. Mereka benar bahwa ini adalah franchise dari Prancis, tetapi 
mereka salah bahwa tidak semua yang ada di Luar bisa berlaku di Indonesia yang 
dikenal taat dan menghormati ajaran agama. Kita mungkin masih ingat bagaimana 
tersinggungnya rakyat Indonesia ketika figure Nabi dijadikan “karya seni” 
kartun oleh bangsa lain, kita juga tersinggung ketika symbol agama dijadikan 
bahan video klip, dan masih banyak contoh-contoh lain. Atas dasar “budaya 
timur” inilah sampai hari ini, belum ada satu pun Buddha-Bar lain di ASIA 
selain di Jakarta.
Mereka “benar” bahwa ini adalah hanyalah Bisnis sehingga tidak bertujuan untuk 
menyinggung agama apapun. Apakah pernyataan ini berlaku juga jika yang terjadi 
adalah Nabi dan Simbol-simbol atas agama yang dianut dan dicintai pemilik atau 
pengelola hiburan malam ini? Oleh karena itu, apa yang FABB perjuangankan tidak 
semata-mata demi membela satu agama, akan tetapi demi kepentingan semua agama 
terlebih lagi para founding father kita memperjuangkan negara ini dengan dasar 
ke-bhineka-an serta menjadikan sila KETUHANAN YANG MAHA ESA menjadi Sila 
Pertama sebagai landasan Negara Indonesia, atau apakah dasar dan landasan 
negara kita ini sudah tidak berlaku lagi?
Oleh karena inilah, dalam satu tahun “kemitraan” ini, Forum Anti Buddha-Bar 
mendapatkan banyak dukungan dari Tokoh Nasional dan Tokoh Lintas Agama yang 
antara lain oleh; Alm KH Abdurahman Wahid (Presiden Ke-4 Republik Indonesia), 
Ahmad Syafii Ma’arif (mantan Ketua Umum Muhammadiyah) , Abdul Hakim (Director 
Nur Cholis Madjid Society), Ahman Syafii Mufid, Prof. Din Samsudin (ketua umum 
Muhammadiyah) , Romo Frans Magnis Suseno (tokoh Khatolik), J. Kristiadi 
(Direktur CSIS), Prof. Jimly Ashidiqqie (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), 
Prof. Komaruddin Hidayat (rector UIN Jakarta), KH Masdar Mas’udi (PBNU), Prof. 
Musdah Mulia (ketua ICRP), Muslim Abdurrahman (ICRP), M. Syafii Anwar (Director 
ICIP), Bhante Nyana Suryanadi (Ketum SAGIN), Bhante Jotidhammo (ketum STI), 
Bhiksu Dharmasaggaro (Ketum SMI), Oka Diputhera (ketua WALUBI), Romo Ratna 
Surya Widya (Ketum Magabudhi), Sudhamek AWS (ketum MBI), Budiono Tantrayoga 
(ketum Tridharma), Omi Komaria Madjid
 (istri Alm. Nur cholis madjid), KH. Said Agil Siradj (PBNU), Ulil Abshar A 
(NU), Yudi latif (Reform Institute), KH Nuril Arifin (NU), I Made Gde Erata 
(ketua umum Parisada Hindu), Johnson Panjaitan (ketua LBHI), A.A Yewangoe 
(ketua PGI),  Adnan Buyung Nasution (mantan Wantimpres),  dll
Sedangkan keberhasilan- keberhasilan yang telah dicapai oleh FABB antara lain;
1.  Dicabutnya sertifikat merek hiburan malam “Buddha-Bar” pada tanggal 15 
April 2009 oleh Direktur Merek HAKI.
2.  “Plang Nama” hiburan malam Buddha-Bar diturunkan oleh Pemilik pada 
tanggal 21 April 2009 disaksikan oleh Dirjen Agama Buddha dan media massa, 
aktifitas ini adalah kebohongan public dan penghinaan terhadap Menteri Agama 
(Bpk Mahtuf Basyumi), hal ini semata-mata hanyalah lips service semata untuk 
meredam aksi protes krn sampai hari ini masih beroperasi dengan nama dan 
simbol-simbol agama di dalamnya.
3.  Dikeluarkannya Surat Dinas pariwisata per tanggal 22 April 2009 kepada 
pengelola Buddha-Bar, terkait dengan tuntutan FABB agar Nama diganti dan 
Simbol-simbol agama tidak diperbolehkan di dalam hiburan malam tersebut.
4.  September 2009, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) MEMENANGKAN pihak 
FABB atas sengketa melawan pengelola hiburan malam Buddha-Bar (PT. Nireta).
5.  Oktober 2009, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) juga MEMENANGKAN 
pihak FABB atas tuntutan pemilik hiburan malam Buddha-Bar (George V-Paris).
6.  8 Februari 2010, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, Kembali 
MEMENAGKAN pihak FABB atas upaya banding PT Nireta atas keputusan terdahulu.
Kondisi hingga saat ini, adalah;
1.  Atas keputusan pengadilan tinggi, sepertinya pihak Buddha-Bar akan 
mengajukan Kasasi di Mahkamah Agung (MA), kita tunggu saja.

[ppiindia] rehat sosio : HARI PEREMPUAN SEDUNIA makin redup Indonesia

2010-02-23 Terurut Topik anton john hartomo
FLASHBACK




International Women's Day -- an Occasion of Global Spirituality 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dear Friends,

Today is International Women's Day, a global special observance created by the
United Nations..

Let us pause and reflect on the great strides that some women have made around
the world, but also on the long way that we all must go to balance our social
and self-government processes at every level so that women can take their
vitally necessary place of respect and dignity in the world.

Let us remember that the United States has still not ratified the Convention
on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW), and let
us press forward with renewed hope that with a Democratic majority in the House
and Senate and hopefully a new Democratic President in 2008, this vital piece of
global legislation can finally obtain US support.

Let us also mark this day with rejoicing that the UN General Assembly's
president is, for the first time this year, a Muslim woman, Sheikha Haya Al
Khalifa, which will go far to re-establish respect for the UN in Arab and Muslim
eyes.

The programs of the United Nations have been of enormous help to women, but
they are not adequately funded, and 1.7 billion people, predominantly women and
children, still live in poverty around the world.

Below is a short speech on the occasion of International Women's Day by the
Canadian ambassador the United Nations.

Yours,
John Dale

CANADA'S U.N. AMB. JOHN McNEE ON 
GENDER EQUALITY AND WOMEN'S EMPOWERMENT


(MaximsNews.com, U.N.)

UNITED NATIONS - / www.MaximsNews.com, UN/ - 07 March 2007 -- The following 
statement by Ambassador John McNee, Canada's Permanent Representative to the
61st Session of the U.N. General Assembly, was presented at the informal
thematic debate on Gender Equality and Women’s Empowerment in New York on 06 
March 2007.
Today’s informal thematic debate is being held in the context of the 30th
anniversary of International Women’s Day, and the important deliberations of the
51st session of the UN’s Commission on the Status of Women.
Women have not yet achieved the equality envisaged by the United Nations and
its Member States 30 years ago. Women and girls continue to struggle. Of the 1.3
billion people living in poverty around the world, 70 per cent are women and
two-thirds of children denied primary education are girls. Violence against
women and girls also continues unabated as one of the most pervasive and
unrecognized human rights violations.
For these reasons, the international community committed itself in 2000 to the
Millennium Development Goal of promoting gender equality and empowerment of
women. Since 2000, there has been increasing consensus that every single goal is
related directly to women’s rights and that in societies where women are equal
to men there is a much greater chance of achieving all the Millennium
Development Goals. Canada, with the international community, recognizes that the
Beijing Platform for Action and the Convention on the Elimination of All Forms
of Discrimination against Women are the global frameworks to achieving this
goal.
Canada supports initiatives throughout the world aimed at improving girls’
education, ending violence against women and supporting the implementation of
the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women.
We ensure that concerns related to the equality of women and men, girls and boys
are explicitly and systematically integrated in all our overseas development
programming. Canada has created a framework for assessing performance on this
goal and looks forward to continuing to share experiences and information on
achieving results for equality of women and men, girls and boys.
The theme of this year’s International Women’s Day, “Ending Impunity for
Violence” sits firmly within the core values of Canada’s new government and
reminds us of the persistent and unacceptable nature of violence against women
and girls, and of the work that remains to be done in achieving equality of
women and men, girls and boys and the empowerment of women.

Canada takes seriously its commitments to ending all forms of violence against
women and has taken significant steps to address questions of impunity for such
crimes in our national and international work. The recent In-depth Study on
Violence against Women by the United Nations Secretary-General emphasizes the
need for political will and commitment at the highest levels to make
strengthening prevention of and ending impunity for violence against women a
priority.
Canada has a strong legislative framework for protecting women and girls from
violence, including domestic violence. Additionally, the Government of Canada
addresses the problem of domestic violence against women and girls through the
Family Violence Initiative. This initiative takes action on violence through
prevention, protection and treatment programmes. The government also shares the
concerns of all Canadians on the 

[ppiindia] Hipnotis dan Hipnoterapi: Bisakah membantu?

2010-02-23 Terurut Topik yudha renesanto
Oleh : Roy B. Efferin

Beberapa tahun yang lalu hipnotisme sempat memiliki konotasi yang
negatif. Suatu ilmu yang dianggap lebih hebat dari persuasi, suatu
teknik komunikasi yang mengandalkan pada pemahaman psikologis manusia.
Dianggap lebih hebat, karena orang awam menilai bahwa seseorang yang
dihipnotis tidak memiliki pilihan sedikitpun untuk menolak. Mereka
beranggapan bahwa hipnotis adalah absolut. Seperti bertahun-tahun
silam banyak kejahatan dengan menggunakan MO hipnotis yang disebut
gendam. Seseorang akan melakukan kontak entah dengan sentuhan, bicara
sambil melihat mata, atau apapun, dan korbannya tidak sadar sampai
seluruh uang dan barang berharganya hilang dicuri. Atau kasus Selly
yang sedang marak, bagaikan Leonardo DiCaprio dalam film Catch Me if
You Can, menipu sekian banyak orang dan banyak korbannya kemudian
mengklaim bahwa mereka telah terhipnotis Selly sehingga dengan gampang
ditipu. Demikian juga tuduhan pelecehan seksual oleh Bapak Anand
Krishna terhadap Tara dan Sum di mana pihak Tara menggunakan dalih
hipnotisme dan pencucian otak.

Belum lagi ahli hipnotis dan psikiater yang mengklaim bahwa apa yang
dilakukan oleh Selly dan Bp. Anand Krishna adalah teknik hipnotisme
yang hebat. Mereka mengklaim sebagai ‘pakar alam bawah sadar’. Suatu
alam di mana pikiran sadar tidak memahami apa yang sedang terjadi pada
bagian lain dari pikirannya sendiri. Suatu pemisahan antara pikiran
yang muncul pada kondisi jaga dan pikiran yang tidak terdeteksi oleh
pikiran jaga. Para ‘pakar’ ini juga mengklaim bahwa seluruh atau
hampir seluruh masalah bisa diselesaikan dengan mengakses alam bawah
sadar. Alam bawah sadar dikuatkan dengan berbagai macam cara termasuk
hipnotis agar potensi mereka bisa keluar. Kemudian para pakar ini
ingin kita percaya bahwa dengan hipnotisme, kita akan menjadi manusia
yang lebih baik, sukses dan semua trauma kita bisa terselesaikan. Jika
memang demikian, mengapa saya tidak pernah mendengar para pakar ini
mencapai kebahagiaan atau kedamaian? Atau tingkat yang lebih sederhana
seperti contentment dan fulfillment? Atau jika memang hipnotis bisa
membuat orang menjadi sukses, Indonesia dengan sekian banyak ahli dan
pakar hipnotis, mengapa tidak ada yang masuk dalam daftar 500 orang
terkaya di dunia? Atau membuat income per capita penduduk Indonesia
masuk dalam 10 besar dunia?

Hipnotis adalah upaya untuk memasukkan suatu ide, tingkah laku atau
kebiasaan pada seseorang tanpa melalui pikiran jaganya. Pemahaman ini
diperkenalkan oleh Sigmund Freud dan Pierre Janet. Sementara yang lain
seperti James Braid melihat bahwa hipnotisme sendiri sesungguhnya
diarahkan pada pikiran jaga. Suatu sugesti pada seseorang untuk fokus
pada satu hal saja dan melupakan hal-hal lain.

Apapun penjelasannya, mari kita telaah dari berbagai sudut pandang.
Secara etika, kita ambil contoh kasus tuduhan pelecehan seksual
terhadap Tara dan Sum. Dalam suatu wawancara di Metro Pagi, para
pelapor didampingi ibu Dewi sebagai psikiater Tara menjelaskan bahwa
Tara telah dihipnotis begitu kuatnya sehingga ia (ibu Dewi) harus
mengkarantina Tara selama tiga bulan tidak boleh bertemu siapapun.
Padahal para pelapor pun tidak pernah mengatakan bahwa Bp Anand
Krishna mengkarantina mereka selama beberapa bulan tanpa boleh bertemu
siapapun. Ibu Dewi dengan gagahnya menyatakan ia mengkarantina selama
3 bulan dan tidak diperkenankan bertemu siapapun. Jika tidak ada orang
lain yang pernah bertemu Tara selama terapi, siapa yang bisa menjamin
bahwa psikiater tersebut tidak memprogram Tara demi kepentingan
tertentu untuk mengaku telah dilecehkan? Siapa yang bisa membuktikan?
Bahkan penggunaan hipnotisme untuk terapi, yang dikenal dengan
hipnoterapi, membutuhkan kesediaan dari pasien secara penuh dan tidak
bisa dilakukan dengan paksa.

Menurut saya pribadi, satu-satunya fungsi hipnoterapi adalah untuk
mengetahui sumber penyebab gangguan kejiwaan, bukan untuk
menyelesaikan trauma. Ini pun tidak mutlak, artinya ada banyak kondisi
di mana kita tidak perlu mengetahui asal usul trauma itu tetapi bisa
langsung dicari solusinya. Hipnoterapi tidak bisa berdiri sendiri.
Hipnoterapi harus dikaitkan dengan neuroscience. Pola kebiasaan,
tingkah laku, pikiran, bahkan trauma memiliki representasi
biologisnya. Manusia memiliki tiga otak yang merupakan bagian dari
evolusinya, yaitu Batang Otak (otak reptil), lymbic (otak mamalia) dan
neo cortex (yang sebetulnya juga dimiliki oleh hewan mamalia dan
primata dalam bentuk lebih sederhana). Beberapa ahli mengatakan bahwa
batang otak dan lymbic adalah satu kesatuan, yaitu otak binatang.
Bagian otak ini mengatur kebutuhan dasar manusia, seperti makan,
tidur, seks, bahkan kenyamanan. Menurut alm. dr. Bambang Setiawan,
seorang ahli bedah syaraf dan otak, sebagian besar dorongan, perilaku
dan kebiasaan manusia lahir dari lymbic ini. Segala dengki, cemburu,
iri, juga berasal dari otak binatang tersebut. Segala macam emosi
dasar terutama negatif termasuk motorik juga berasal dari lymbic. Jika
lymbic bisa 

[ppiindia] Indonesia not on visa blacklist

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.com.au/news/nation/indonesia-not-on-visa-blacklist/story-e6frg6nf-1225833627254


Indonesia not on visa blacklist 
Paul Maley 
From: The Australian 
February 24, 2010 12:00AM 

INDONESIA, the world's most populous Muslim nation and the site of more 
Australian deaths at the hands of terrorists than any other country, will not 
be included in a list of 10 countries targeted for toughened visa screening 
rules aimed at thwarting terror attacks. 

As Kevin Rudd released his government's long-awaited counter-terrorism white 
paper yesterday, The Australian has learnt that Indonesia, Pakistan and India 
will not be among the 10 countries singled out for for toughened visa 
screening. This is despite those countries playing host to the overwhelming 
number of regional terror attacks.

Yemen and Somalia -- identified in the white paper as the emerging epicentres 
of radical Islamic terrorism -- will be included.

The white paper fingers home grown extremists -- as opposed to transnational 
groups such as al-Qa'ida -- as the main terror threat now confronting Australia.

The Prime Minister said the threat of terrorism had become a persistent and 
permanent feature of Australian life.

The key threat comes from people who are adherents to the distorted and 
militant interpretation of Islam, that is espoused by groups such as 
al-Qa-ida, Mr Rudd said.

He said $69 million would be spent over four years gathering fingerprint and 
facial data from visitors from 10 yet-to-be-revealed countries in an attempt to 
detect terrorists travelling to Australia.

The biometric screening system will piggy-back a similar system already in 
place in Britain, which requires all people who travel to the UK on a visa to 
provide biometric data. A multi-agency Counter Terrorism Control Centre would 
also be set up within ASIO to identify intelligence priorities, the Prime 
Minister said.

The white paper warned that Somalia and Yemen had emerged as new areas of 
radical Islamic terrorist activity, citing last year's thwarted plot by Somali 
and Lebanese extremists to attack Sydney's Holsworthy army barracks and the 
attempted bombing on Christmas day of a US-bound passenger jet, a plot 
organised by al-Qa'ida in the Arabian Peninsula.

Writing in The Australian today, the Australian Security Policy Institute's 
Carl Ungerer welcomes the document as a modest improvement on the Howard 
government's 2004 white paper, which focused on foreign terrorism as the main 
threat.

Dr Ungerer questions the spending priorities identified in the paper.

If homegrown terrorism is the problem, why is border security and a better 
visa system for foreigners the answer? he says.

Dr Ungerer says there would be little point including Indonesia and India on 
the list as they are not major exporters of terrorism. However, he says 
Pakistan should be a priority.

Tony Abbott dismissed the white paper, which was released as the government 
sought to fend off a sustained attack on Environment Minister Peter Garrett's 
handling of the botched roof insulation scheme.

I suspect that like everything that this Government does it will be more talk 
than effective action, the Opposition Leader said.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Suspek pengganas dibicara

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm

Suspek pengganas dibicara

 
  Mohammed Jibril Abdurahman bersalaman dengan bapanya,, Abu Jibril semasa 
tiba di kamar mahkamah di Jakarta, semalam untuk menghadapi tuduhan membiayai 
serangan pengganas ke atas dua hotel mewah di Jakarta tahun lalu. - AFP 

--
 


JAKARTA 23 Feb. - Seorang lelaki Indonesia yang dituduh menaiki penerbangan ke 
Arab Saudi bagi memungut wang untuk membiayai serangan berani mati di dua buah 
hotel mewah di sini mendakwa kes terhadapnya telah 'diada-adakan'.

Pendakwa raya berkata, Mohammad Jibriell Abdul Rahman menjalin hubungan dengan 
ketua militan, Noordin Mat Top dan cuba memungut wang untuk membiayai 
serangan-serangan bom di Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Julai, 
2009.

Tujuh orang terbunuh dan lebih 50 lagi cedera dalam serangan pengebom berani 
mati itu.

Mohammad, 25, yang dituduh melanggar Undang-undang Antikeganasan negara ini, 
mendakwa dia tidak bersalah ketika tiba di Mahkamah Daerah Jakarta Selatan 
untuk dibicarakan.

Saya anggap kes ini diada-adakan. Saya tidak melakukan sebarang kesalahan, 
kata Mohammad kepada wartawan di luar mahkamah, sejurus sebelum perbicaraan 
bermula.

Dia boleh dijatuhi hukuman penjara 15 tahun jika sabit kesalahan.

Menurut kertas pendakwaan, Mohammad menemui Noordin yang didakwa mendalangi 
beberapa serangan bom di Indonesia sebelum dia terbunuh dalam pertempuran 
dengan polis pada tahun lepas, kira-kira setahun sebelum serangan bom di 
kedua-dua hotel mewah tersebut.

Pada pertemuan itu, Mohammad didakwa mengirim e-mel kepada saudara lelakinya, 
Ahmad Isrofil Mardhotillah yang berada di kota suci Mekah.

Saya sudah menemui N, kami berbincang lama di dalam kereta. N memerlukan 100 
juta rupiah (RM36,618)..., kata Mohammad dalam e-mel itu.

Mohammad dan seorang lagi suspek serangan, Syaefudin Zuhrithen kemudian 
berlepas ke Mekah untuk mendapatkan pembiayaan bagi serangan tersebut, kata 
pendakwa. Syaefudin kemudian terbunuh dalam satu serbuan polis. 

Kertas pendakwaan tidak menyatakan jumlah wang yang dipungut dan sama ada wang 
itu sampai ke tangan Noordin atau tidak.

Pendakwa raya berkata, Mohammad menemui Noordin buat kali pertama pada 1998 
sewaktu dia belajar di sebuah sekolah agama di Malaysia dan Noordin menjadi 
guru di situ.

Polis telah membunuh enam orang dan menangkap lebih 12 suspek dalam siasatan 
mengenai letupan bom di hotel-hotel mewah tersebut. - AP

++

http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_06.htm

Indonesia tahan 4 suspek pengganas JI

BANDA ACEH 23 Feb. - Polis Indonesia menahan empat orang dalam satu serbuan ke 
atas fasiliti latihan pengganas di kawasan pedalaman wilayah Aceh.

Kami menahan empat orang yang disyaki terlibat dalam latihan pengganas. Mereka 
dikhuatiri adalah sebahagian daripada kumpulan Jemaah Islamiah (JI). Kami masih 
menyiasat perkara ini, kata ketua polis Aceh, Aditya Warman kepada pemberita.

Lebih 100 anggota polis bersenjata berat mengambil bahagian dalam serbuan itu 
sebelum tengah malam tadi di kawasan hutan daerah Aceh Besar, kira-kira 70 
kilometer di utara Banda Aceh.

Warman berkata, kira-kira 50 militan dipercayai berada di kawasan sekitar untuk 
menjalani latihan ala-tentera termasuk penggunaan senjata api. Hanya empat 
berjaya ditangkap dalam serbuan itu, manakala yang lain berjaya melarikan diri 
ke dalam hutan.

Polis menemui senapang, pakaian seragam angkatan tentera Malaysia dan 
propaganda pengganas seperti video pengeboman Bali pada 2002 yang meragut lebih 
200 nyawa, kebanyakannya pelancong Barat. 

Kami menerima maklumat latihan ini disertai 50 orang dari kumpulan yang 
disyaki mempunyai kaitan dengan JI. Mereka menukar lokasi bagi mengelak dari 
dikesan dan telah bergerak ke empat daerah.

Kami menemui buku mengenai jihad, cakera padat pengeboman Bali dan beberapa 
kawasan lain, uniform tentera Malaysia, jaket dengan perkataan 'Jemaah' dan 
beberapa benda lain, kata Warman lagi.

Ketua polis itu berkata, operasi akan diteruskan bagi mengesan suspek-suspek 
lain.

Ini bukan kali pertama kawasan pedalaman Aceh digunakan oleh pengganas untuk 
berlatih dan bersembunyi namun wilayah paling konservatif Indonesia tidak 
dikenali sebagai sarang ekstremis.

Kebanyakan aktiviti JI tertumpu di sekitar masjid dan pesantren radikal di 
Jawa. - AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Jakarta Bomb Trial Opens as Militants Arrested in Aceh

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/jakarta-bomb-trial-opens-as-militants-arrested-in-aceh/360414

February 23, 2010 
Jakarta Globe

 
Islamic militant Mohammad Jibriel Abdul Rahman behind bars at the court 
detention center on Tuesday. He faces a 15-year sentence on charges of 
financing the Jakarta hotel bombings last year. (JG Photo/Afriadi Hikmal)



Jakarta Bomb Trial Opens as Militants Arrested in Aceh

The trial of a terror suspect believed to be involved in the hotel bombings in 
Jakarta on July 17 opened on Tuesday morning, just a few hours after four men 
with suspected links to the shadowy regional terror group Jemaah Islamiyah were 
arrested in a mountainous area in Aceh.

See Also: 4 Suspected JI-Linked Militants Arrested in Aceh
Noordin May Have Been Plotting Attack to Rival 9/11

At the South Jakarta District Court, prosecutors reading the indictment against 
Muhammad Jibriel Abdul Rahman, 25, said the defendant sent an e-mail to his 
brother in Saudi Arabia saying he had met a man seeking $100 million in cash to 
finance an attack that would be the biggest after WTC. Prosecutors believe 
the man to have been terror mastermind Noordin M Top.

Prosecutors said they could not confirm if WTC referred to New York's World 
Trade Center, which was brought down in the 2001 terrorist attack. We just put 
the plain content of the e-mail in our indictment, prosecutor Totok Bambang 
told the Jakarta Globe. Of course we will ask the defendant what he meant by 
'biggest after WTC' in future hearings.

Although it is unknown whether Jibriel secured any funding in his trip to Saudi 
Arabia in 2008, prosecutors charged him with hiding information about the acts 
of terror that resulted in the bomb explosions at the JW Marriott and 
Ritz-Carlton hotels, as well as document forgery.

As the revelations in the Jakarta courtroom indicated that terrorists may have 
been planning a bigger attack than the one that took place, developments in 
Aceh confirmed that the threat of terrorism in the country remained despite the 
death of key terror leader Noordin last year. 

Aceh Police Chief Insp. Gen. Aditya Warman said the four men were arrested in 
an area believed to be a shooting range for their unidentified militant group. 
The arrest triggered the deployment of more than 100 officers to hunt 50 more 
suspected members hiding in the province's forests, including an Afghan 
national. 

A high-ranking National Police official told the Globe on condition of 
anonymity that police strongly suspected the group has links with Jemaah 
Islamiyah or even Al Qaeda. 

The developments came as Australian Prime Minister Kevin Rudd unveiled a 
counter-extremism white paper in Sydney on Tuesday and said his country planned 
to fingerprint and face-scan visitors from 10 high-risk countries to combat 
terrorism. 

Although Australian officials said they would delay naming the countries, the 
BBC reported that the white paper stated that despite Indonesia's recent 
success against terrorism, the Jakarta hotel bombings pointed to an ongoing 
threat there.

Noor Huda Ismail, executive director of the International Institute for 
Peacebuilding, said Indonesia was likely to be one of the 10 countries. It's 
simple to see, he said. A few terrorist attacks happened in Indonesia in the 
past years and most of the victims were Australians. 

A total of 95 Australians have been killed in terrorist attacks in Indonesia 
since the October 2002 bombings in Bali, in which 88 Australians lost their 
lives.





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] MUI Says Airport Body Scanners Would Violate Human Rights

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi :  

http://www.thejakartaglobe.com/home/mui-says-airport-body-scanners-would-violate-human-rights/360275

February 23, 2010 

MUI Says Airport Body Scanners Would Violate Human Rights

The Indonesian Council of Ulema (MUI) had rejected a plan to use full body 
scanners in Indonesian airports, claiming it would be a violation of Sharia law 
and human rights.

Don't use it in Indonesia. We are not a paranoid or frightened country, What 
we are afraid of is the scanner violating human rights and being used as a toy 
to abuse women, Amidhan, the council's chairman, told detik.com.

The council agreed with Pope Benedict's objections to full body scanners. 

It violates human rights. If only the bones are visible then it's all right 
but if it's the body then it could become a toy, Amidhan said.

The MUI said that there would be one exception, however.

It could only be used in emergency situations regarding national security and 
women should scan women and men scan men, he said.

Amidhan said that he believed Indonesia was not in an emergency situation at 
the moment and airport security staff could still make use of other tools.

As long as other equipment is available, it's not an emergency, he said.

The government planned to use ProVision scanner made in USA. The Ministry of 
Foreign Affairs had said the scanner would not show individual's sensitive 
parts. At present, ProVision scanners are on trial in Canadian and French 
airports, while in Indonesia, the device would be used for passengers heading 
to the United States.




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Komodo Dragon Bite Puts Man in Hospital

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/national/komodo-dragon-bite-puts-man-in-hospital/360273

February 23, 2010 
Eras Poke

 
An adult male Komodo Dragon on the island of Komodo. (Photo: Adam Majendie, 
Bloomberg News)



Komodo Dragon Bite Puts Man in Hospital

Kupang. A tour guide is receiving emergency care at a Bali hospital after being 
mauled by a Komodo dragon on Monday at Komodo National Park on Rinca Island, 
East Nusa Tenggara. 

Marselinus Sabanhadir was heading for a toilet at the park when a lizard 
emerged from behind a guard post and sank its teeth into his leg. 

Tamen Sitorus, chief of Komodo National Park, said on Tuesday that Marselinus 
suffered deep lacerations to his right leg and had been flown to Sanglah 
Hospital in Denpasar for emergency medical treatment after the local clinic was 
unable to do much more than clean and sew up the wounds. 

Komodo dragons may look tame, but please be warned, they are fierce animals 
and very powerful, Tamen told the Jakarta Globe. I urge all visitors to be 
vigilant. Komodo dragons are always hungry. 

A visitor at the park, Valen Blikololong, questioned whether the incident 
wasn't caused in part by officials failing to keep to the feeding time for the 
lizards. 

Aside from carelessness [on the part of the victim], it is possible that the 
Komodos were simply starving and it was just their time to feed, Valen said. 

There have been 15 recorded Komodo dragon attacks on humans at the park, 
resulting in five deaths. 

In 2007, a lizard savaged an 8-year-old boy who died of massive blood loss. 

Two lizards killed fisherman Muhamad Anwar in 2009. Anwar was attacked after he 
fell out of a tree and was left badly bleeding from bites to his arms, legs, 
torso and neck. 

He was taken to a clinic on the neighboring island of Flores, where he was 
pronounced dead on arrival. 

Monday's attack occurred during a global campaign to vote the national park as 
one of the new Seven Wonders of Nature.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Iran to host forum on religious diversity

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.tehrantimes.com/Index_view.asp?code=214790

February 24, 2010 

 
Iran to host forum on religious diversity
Tehran Times Political Desk




TEHRAN - The World Forum for Proximity of Islamic Schools of Thought is 
scheduled to host the 23rd International Conference under the topic of Islamic 
Ummah: From Religious Diversity to Sectarianism. 


The conference will be held in Tehran on March 2-4, and 150 pundits from over 
48 countries including Russia, Germany, Saudi Arabia, Denmark, Australia, the 
United States, Qatar, Kuwait, and Thailand will attend the conference, the 
center's director Ayatollah Taskhiri told a press conference on Tuesday. 

The conference will focus on the current issues facing the Muslim world and 
ways to strengthen unity among the Islamic states. 

The conference's agenda will include the following topics: the factors behind 
the creation of different religions, the guarantees for the continuation of 
natural interactions between diverse religions, the positive results of 
religious interactions, historical samples of religious interactions, factors 
behind sectarian tendencies, strategies to eradicate sectarianism and so forth. 

Some committees, including the women's committee in reinforcing unity among 
Muslims, will also meet on the sidelines of the conference. 

Some other conferences will also be held in the border provinces of Hormozgan 
(Feb. 26), Kermanshah (Feb. 28), Kordestan (Feb. 28, Mar. 1), Golestan and 
Khorasan (Mar. 1), and Kermanshah and Golestan (Mar. 4) 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Moscow's Eternal Flame moved back to Alexander Garden

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://news.xinhuanet.com/english2010/world/2010-02/23/c_13184906.htm

  Moscow's Eternal Flame moved back to Alexander Garden  
 
 2010-02-23 20:16:04  


 
  Russian President Dmitry Medvedev (C) holds the torch as he takes part in 
the ceremony of lighting up the eternal flame in the centre of Moscow at the 
Tomb of the Unknown Soldier February 23, 2010. The eternal flame was shifted 
temporarily to Moscow's Victory Park in December 2009 for the reconstruction of 
the Tomb of the Unknown Soldier at the Kremlin wall. (Xinhua/Reuters Photo)


 
MOSCOW, Feb. 23 (Xinhua) -- The Eternal Flame at the Tomb of the Unknown 
Soldier outside the Kremlin was returned to its original site from a war 
memorial on Moscow's Poklonnaya Hill on Tuesday.

The flame was shipped from the memorial back to the Alexander Garden by an 
armored vehicle.

President Dmitry Medvedev lit the flame in the garden at a grand ceremony, 
which was attended by Prime Minister Vladimir Putin, speakers of the two 
chambers of parliament, war veterans as well as other senior officials.

The flame was temporarily relocated late December due to renovation efforts to 
be completed by the end of April, days ahead of the 65th anniversary of the end 
of World War II.

Russia plans to launch large-scale celebrations in May to mark the 65th 
anniversary of its victory in World War II.

The Eternal Flame was lit on May 8, 1967, to commemorate the heroes that died 
in the Great Patriotic War, also known as the Eastern Front of World War II. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Superman comic sells for $1 mln

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://news.xinhuanet.com/english2010/entertainment/2010-02/23/c_13185067.htm


  Superman comic sells for $1 mln  
 
 2010-02-23 19:25:26  


 
   The cover of Action Comics No. 1 featuring the first appearance of 
Superman in 1938. (Xinhuanet File Photo) 


BEIJING, Feb. 23 (Xinhuanet) -- The 1938 edition of Action Comics #1 featuring 
caped hero Superman has sold on the Internet for 1 million U.S. dollars, media 
reported Tuesday.

Action Comics #1 was first published in June 1938 and introduced the 
crime-fighting superhero to fans, describing how he was born on a different 
planet and came to Earth. It also introduces his alter ego Clark Kent's love 
interest, Lois Lane.

The transaction was held by the U.S. auction website Comic Connect. Both the 
seller and the buyer were unnamed.

Stephen Fishler, co-owner of the website, described it as the Holy Grail of 
comic books.

The opportunity to buy an un-restored, high-grade Action One comes along once 
every two decades. It's certainly a milestone, he said.

The 1 million dollar price tag is more than three times the previous record of 
317,000 dollars that Comic Connect fetched for a lower-grade Action Comics #1 
magazine last year.

There are only about 100 copies of Action Comics #1 known to exist. Of those, 
only two are in as good of shape as the one that sold today. It has a grade of 
8.0 (out of 10) which, in comic terms is a VERY FINE MINUS grade.

There are only two of these issues graded so high. Any comic from the late '30s 
in this condition is considered extremely valuable because of the demand and 
rarity.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 17 Years for Supporting Terrorism

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : Arab Saudia menghukum para pendukung teroris.  Akibat terorisme di 
NKRI puluhan ribu rakyat di Maluku dan Sulawesi melayang  jiwa. Bagaimana 
dengan para petinggi pendukung terorisme di NKRI? Untuk jelasnya silahkan lihat 
video footage ini : http://www.youtube.com/watch?v=5L-9HcTb1es


http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=19973

 
  17 Years for Supporting Terrorism

  23/02/2010 
  By Abdul Rahman Al-Rashid 
  
In an important step on the path toward combating terrorism, a Saudi court 
sentenced a Saudi national convicted of inciting terrorism to seven years in 
prison, and sentenced another to 10 years in prison for financing acts of 
terrorism. Finally, the picture has become clear to everyone after years of 
controversy over responsibility for crimes committed under religious and 
political labels. The punishment for such crimes has now become heavy, and 
individuals are now incarcerated if they deliver speeches or write articles 
inciting terrorism, or alleged jihad, or donate funds to terror organizations. 
In the past, punishment was limited to actual perpetrators and terrorists who 
committed crimes. Most of the militants of Al-Qaeda were in fact victims of 
inciters and financiers while these and the rest of individuals in the chain of 
terror crimes were far from being held to account. 

For over 10 years, we have urged and recommended the eradication of inciters 
and the pursuit of funding organizations and other facades which were active in 
the field and which acted openly under religious, political, and jihadist 
slogans. When the fire reached our cities in 2003 and terrorists targeted 
residential complexes with their explosives, the picture became somewhat 
clearer. And even though fighting terrorism became official policy, the view of 
terrorists remained confused in the minds of the majority of people. The fall 
of many terrorist cells revealed a great deal of information confirming what we 
had been saying. Many of the calls for donations were not innocent. They were 
organized and a link in a long chain of terrorist crimes committed under 
religious and humanitarian disguise. They raised sincere calls and pictures but 
their purposes were far from what appeared to ordinary observers. 

Everyone can now see that the security agencies have succeeded in cornering and 
cleansing the country of terrorists. Terrorism militants have been forced to 
flee abroad and financiers have been forced to go underground. In the past, 
they used to openly collect donations for their secret organizations in the 
name of Muslim orphans, widows, the poor, and the destitute. Although terrorist 
groups fled abroad and financiers and collectors of funds have resorted to 
secrecy, incitement to terror has, regrettably, continued up to this day. The 
frequency of acts of terror has dwindled and the inciters now resort to less 
blunt language. And although they take advantage of times of crisis to incite 
terrorism, regrettably, incitement to terrorism continues to exist up to this 
day in non-conventional media outlets. 

The sentencing of a terrorism-inciter to seven years in prison is a significant 
step, but it is more important to publicize this punishment in order to combat 
terror crimes which have spread in the uncontrolled media outlets and multiple 
forums. The task of monitoring hundreds of websites, mosque pulpits, 
videotapes, and cd's, which incite violence and encourage fighting, is almost 
impossible. However, the fact that these acts are now regarded as crimes, and 
that they are being publicized as such, is at this stage enough to deter 
inciters who believe that terror crimes are only limited to those who carry 
explosives and who are involved in direct killing. 

The Islamic countries have lost tens of thousands of youths who believed the 
propaganda of inciters and joined the fight in Iraq, Afghanistan, and Somalia 
unaware of the nature of these organizations and their goals. Those who were 
lured by jihadist slogans were victims of this jihadist propaganda. If this 
propaganda is stopped, the large-scale of acts of terrorism we currently 
witness will end. Although terrorism has been defeated, it has not completely 
stopped. The capture of a terrorist in Yanbu last week is a case in point. 
Beyond the Saudi borders and the Yemeni hills are tens of terrorists, if not 
hundreds, are awaiting an opportunity to commit crimes. 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Look at the Quran Ringtones Fatwa

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=3id=19976

 
Look at the Quran Ringtones Fatwa


23/02/2010 
By Mohammed Khalil

Cairo, Asharq Al-Awsat- A new fatwa issued by the Grand Mufti of Egypt, Dr. Ali 
Gomaa, has fuelled controversy among Muslim scholars, dividing them into 
supporters and opponents of this religious ruling. The Fatwa calls for Muslims 
not to use Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones. 

Dr. Ali Gomaa stated that it is highly inappropriate to use Quranic verses as 
mobile phone ringtones because the sanctity and glorification of the Holy Quran 
is far away from such a use, which ought to be forbidden. Gomaa however 
indicated that it was permissible for Muslims to substitute Quranic mobile 
phone ringtones or the call to prayer with Islamic songs or praise of the 
Prophet that suit the length of the ringtone. 

Dr. Gomaa said that he considered the use of Quranic verses or the call to 
prayer as mobile phone ringtones to be a violation of the sanctity of the Holy 
Quran revealed by God Almighty. Egypt's Grand Mufti said We are ordered to 
reflect on the verses of the Holy Quran and understand their meanings.such use 
trivializes the sanctity of the verses, which are for prayer, invocation and 
recitation and are not to be used illegitimately. 

Dr. Gomaa argues that recitations of the Holy Quran are abruptly ended when a 
telephone call is answered, and this could lead to the distortion of Quranic 
verses meaning and could misinform the listener. Dr. Gomaa maintained that this 
also applies to the call to prayer. 

The Egyptian Grand Mufti said that it is unsuitable for the call to prayer to 
be used as a mobile phone ringtone because this indicates prayer times, and my 
cause confusion regarding the actual time for prayer. Gomaa stressed that the 
Word of God should be treated with the respect that it deserves. 

In response to the fatwa, Dr. Moahmmed al Dessouki, Professor of Islamic 
Shariaa at Cairo University and a member of the Supreme Council for Islamic 
Affairs, argued against the belief that using short Quranic verses or the call 
for prayer as mobile phone ringtones violates and demeans the sanctity of the 
Holy Quran. He said that this use of religious material can act as a reminder, 
or advocate Islam, particularly now when Islam is facing attack and censure. 
Dr. al Dessouki used the following Quranic verse to stress his point: And 
continue to remind, for surely the reminder profits the believers, [Surat 
Adh-Dhariyat, Verse 55]. 

Dr. al Dessouki further stated: Saying that answering a call might lead to 
interrupting the verses or distortion of their meaning or even cutting off the 
recitation in order to answer the telephone call is not a strong enough 
justification against the use of Quranic verses or the call to prayer as mobile 
phone ringtones simply because the verses that are used as ringtones are 
usually short ones. Moreover, we should not preoccupy people with such trivial 
issues. Instead, we should focus on issuing fatwas that tackle more important 
matters that require the concerted efforts of Muslim scholars. Scholars should 
not disagree over secondary issues. It would be more beneficial to concentrate 
on more important matters like reminding people of religious fundamentals so 
that they try to adhere to them in a practical and faithful manner. Scholars 
should also encourage people to try and face serious problems like family 
breakdown, unemployment, extremism and militancy and other important matters. 

However, Sheikh Youssef el Badri, an Islamic preacher and a member of the 
Supreme Council for Islamic Affairs, supports the fatwa issued by Egypt's Grand 
Mufti. Sheikh el Badri said, The Holy Quran was not revealed to serve as a 
decoration on a wall or a mobile phone ring tone. The sanctity and glory of the 
Holy Quran must be protected against misuse. Therefore, it is prohibited to use 
Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones because 
answering a call could lead to an abrupt end to the recitation of the Holy 
verses and distortion of their meaning or even to their alteration once someone 
presses the button to answer a call. For instance, look at a Quranic verse like 
'Ta Ha. We have not sent down the Quran to thee to be an occasion for thy 
distress. [Surat Ta-Ha; verse 1-2].' If we cut off right after 'Ta Ha, We have 
not sent down the Quran to thee.' the whole meaning is altered to convey a 
misleading message that the Holy Quran was not revealed. 

Sheikh el Badri pointed out that the same rule also applies to the call to 
prayer. If a mobile phone ring tone is set as the call to prayer, some might 
think that it is actually time to pray and this could create confusion. 

It is worth mentioning that during a meeting last month the Islamic Research 
Academy that is led by the Grand Imam of Al-Azhar, Sheikh Mohammed Sayyid 
Tantawi, issued a fatwa prohibiting the use of Quranic verses as 

[ppiindia] Look at the Quran Ringtones Fatwa

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=3id=19976


Look at the Quran Ringtones Fatwa


23/02/2010 
By Mohammed Khalil

Cairo, Asharq Al-Awsat- A new fatwa issued by the Grand Mufti of Egypt, Dr. Ali 
Gomaa, has fuelled controversy among Muslim scholars, dividing them into 
supporters and opponents of this religious ruling. The Fatwa calls for Muslims 
not to use Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones. 

Dr. Ali Gomaa stated that it is highly inappropriate to use Quranic verses as 
mobile phone ringtones because the sanctity and glorification of the Holy Quran 
is far away from such a use, which ought to be forbidden. Gomaa however 
indicated that it was permissible for Muslims to substitute Quranic mobile 
phone ringtones or the call to prayer with Islamic songs or praise of the 
Prophet that suit the length of the ringtone. 

Dr. Gomaa said that he considered the use of Quranic verses or the call to 
prayer as mobile phone ringtones to be a violation of the sanctity of the Holy 
Quran revealed by God Almighty. Egypt's Grand Mufti said We are ordered to 
reflect on the verses of the Holy Quran and understand their meanings.such use 
trivializes the sanctity of the verses, which are for prayer, invocation and 
recitation and are not to be used illegitimately. 

Dr. Gomaa argues that recitations of the Holy Quran are abruptly ended when a 
telephone call is answered, and this could lead to the distortion of Quranic 
verses meaning and could misinform the listener. Dr. Gomaa maintained that this 
also applies to the call to prayer. 

The Egyptian Grand Mufti said that it is unsuitable for the call to prayer to 
be used as a mobile phone ringtone because this indicates prayer times, and my 
cause confusion regarding the actual time for prayer. Gomaa stressed that the 
Word of God should be treated with the respect that it deserves. 

In response to the fatwa, Dr. Moahmmed al Dessouki, Professor of Islamic 
Shariaa at Cairo University and a member of the Supreme Council for Islamic 
Affairs, argued against the belief that using short Quranic verses or the call 
for prayer as mobile phone ringtones violates and demeans the sanctity of the 
Holy Quran. He said that this use of religious material can act as a reminder, 
or advocate Islam, particularly now when Islam is facing attack and censure. 
Dr. al Dessouki used the following Quranic verse to stress his point: And 
continue to remind, for surely the reminder profits the believers, [Surat 
Adh-Dhariyat, Verse 55]. 

Dr. al Dessouki further stated: Saying that answering a call might lead to 
interrupting the verses or distortion of their meaning or even cutting off the 
recitation in order to answer the telephone call is not a strong enough 
justification against the use of Quranic verses or the call to prayer as mobile 
phone ringtones simply because the verses that are used as ringtones are 
usually short ones. Moreover, we should not preoccupy people with such trivial 
issues. Instead, we should focus on issuing fatwas that tackle more important 
matters that require the concerted efforts of Muslim scholars. Scholars should 
not disagree over secondary issues. It would be more beneficial to concentrate 
on more important matters like reminding people of religious fundamentals so 
that they try to adhere to them in a practical and faithful manner. Scholars 
should also encourage people to try and face serious problems like family 
breakdown, unemployment, extremism and militancy and other important matters. 

However, Sheikh Youssef el Badri, an Islamic preacher and a member of the 
Supreme Council for Islamic Affairs, supports the fatwa issued by Egypt's Grand 
Mufti. Sheikh el Badri said, The Holy Quran was not revealed to serve as a 
decoration on a wall or a mobile phone ring tone. The sanctity and glory of the 
Holy Quran must be protected against misuse. Therefore, it is prohibited to use 
Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones because 
answering a call could lead to an abrupt end to the recitation of the Holy 
verses and distortion of their meaning or even to their alteration once someone 
presses the button to answer a call. For instance, look at a Quranic verse like 
'Ta Ha. We have not sent down the Quran to thee to be an occasion for thy 
distress. [Surat Ta-Ha; verse 1-2].' If we cut off right after 'Ta Ha, We have 
not sent down the Quran to thee.' the whole meaning is altered to convey a 
misleading message that the Holy Quran was not revealed. 

Sheikh el Badri pointed out that the same rule also applies to the call to 
prayer. If a mobile phone ring tone is set as the call to prayer, some might 
think that it is actually time to pray and this could create confusion. 

It is worth mentioning that during a meeting last month the Islamic Research 
Academy that is led by the Grand Imam of Al-Azhar, Sheikh Mohammed Sayyid 
Tantawi, issued a fatwa prohibiting the use of Quranic verses as 

[ppiindia] Why did Extremism Lose?

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=19979


Why did Extremism Lose?

23/02/2010 
By Ali Ibrahim
  
The front cover of the latest issue of Newsweek magazine includes a provocative 
headline that arouses a number of questions, most importantly the question How 
did Bin Laden lose the clash of civilizations? The idea behind the lengthy 
article written by Fareed Zakaria [The Jihad Against the Jihadis] is that the 
greatest danger from the September 11 attacks was the eruption of a bloody 
clash of civilizations had Al Qaeda managed to attract a significant proportion 
of the one and a half billion Muslims worldwide to its ideology. However now, 
almost 9 years after the attacks, we can see that the extremist ideology has 
only managed to attract a limited number of supporters, and the majority of 
Muslims remain moderate in their ideology rejecting violence and terrorism, and 
supporting dialogue among civilizations rather than clash of civilizations. 

A lot of effort has been exerted, particularly in Muslim countries, to combat 
extremist ideology and terrorists groups either through security measures 
against armed groups or groups that incite violence, or through ideological 
efforts to disseminate ideas that counter and defeat such ideology and keep 
this away from mainstream moderate Islam. 

Many mistakes have taken place in the policies of some countries or with 
regards to the announcement of a war on terror which has allowed terrorism to 
be confused with Islam and in some cases provided the extremist groups with the 
propaganda and provocation they required. However there is always a safety net 
that is able to defeat groups such groups the likes of which have appeared from 
time to time throughout history. This safety net is the simple fact that human 
nature tends towards reason and dialogue, and looks at what unites us rather 
than what divides us, in order to build for the future. This is something that 
Muslims and followers of other religion and culture have in common. 

This does not refute the fact that extremist groups remain active and represent 
a genuine terrorist threat and may be responsible for tragic attacks [in the 
future]. A recent example of this was the Nigerian student who attempted to 
blow up a US jetliner, and failed not because of the vigilance of the security 
apparatus but because of the bravery and quick reactions of the passengers. 
This is evidence that ordinary people are fed up with the series of terrorism 
attacks and are now prepared to respond to this. 

Al Qaeda and the groups that follow this ideology continue to be active in 
certain areas of tension in order to create larger instability with which they 
can utilize to gain a foothold in Afghanistan, Pakistan, or Yemen. However in 
the end this is something that remains confined to a narrow group of 
individuals who conspire in dark rooms to detonate a bomb here or there, or 
blow up an airplane, whilst in most cases their recruits are youths who suffer 
from psychological problems or weaknesses that allow them to be exploited. 

However this extremist ideology was only successful in attracting a handful of 
people to a small number of [extremist] groups, and this is something that will 
not be successful in the future for one simple reason, this extremist ideology 
has nothing to offer other than violence and bloodshed. It is for this reason 
that we see many religious extremists turning their back on this ideology and 
condemning it. We also see many preachers who were previously sympathetic to 
this ideology distancing themselves from this bloody trend after they became 
aware that those who propagate this ideology are only concerned with creating 
chaos. 

Does this mean the end of the battle to win hearts and minds avoid a clash of 
civilizations? 

Of course not, this only necessitates more effective international cooperation 
with regards to dialogue and understanding differences and plurality of 
cultures and civilizations, and building on the things that we share in common. 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Manisnya Bekerja Dengan Ikhlas di Bank Syariah

2010-02-23 Terurut Topik ali
By : Alihozi

Firman Allah,SWT dalam Al-Qur'an : Barang siapa yang bertakwa kepada Allah 
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari 
arah yang tiada disangka-sangkanya Qs: At-Thalaq 2-3.

Subhanallah, Maha Suci Engkau Ya Allah , Maha Benar Engkau Ya Allah dengan 
segala firmanNya, saya ucapkan ketika saya secara berturut-turut melihat tiga 
orang teman saya mendapatkan hadiah undian haji dan umrah dari tempat bank 
syariah saya bekerja, adalah orang-orang yang benar – benar menjalankan 
perintah Allah,SWT salah satu cabangnya taqwa. Yaitu KEIHKLASAN DALAM BEKERJA.

Mengapa saya katakan demikian? Karena keseharian teman-teman saya tsb bekerja 
keras dengan penuh keikhlasan berusaha memberikan kontribusi membesarkan bank 
syariah tempat saya bekerja, tidak berkeluh kesah, terus bekerja secara 
profesional memberikan yang terbaik untuk perusahaan, walaupun secara 
pendapatan materi yang diterima adalah termasuk yang paling kecil dibandingkan 
dengan teman-teman saya yang lainnya, sehingga saat ini mereka diberikan 
balasan kebaikan oleh Allah,SWT berupa bisa pergi haji dan umrah ke tanah suci.

Dalam Agama Islam amat menghargai kerja dan mengaitkannya dengan martabat dan 
harga diri manusia serta kedudukannya di mata Allah,SWT dan seorang individu 
yang bekerja mencari nafkah hidupnya memiliki kedudukan yang lebih baik disisi 
Allah,SWT ketimbang ahli ibadah ritual yang tidak bekerja mencari nafkah. 
Kondisi tidak bekerja dianggap sebagai cacat bagi kemanusiaan seseorang dan 
tanda kekerdilannya.

Dalam sejarah kehidupannya yang suci dikisahkan bahwa setiap Rasulullah, SAW 
mengangkat tangan seorang penjahit yang bekerja keras, lalu Beliau mencium 
tangan tsb dan berkata,  Mencari nafkah yang halal adalah kewajiban setiap 
orang yang beriman. Ia yang memakan apa yang dihasilkan dari kerja keras 
tangannya , akan menyeberangi shiraht seperti kilat., di hari kemudian Allah 
akan memandangnya dengan kemurahan hati.

Oleh karena itu kita dalam bekerja dalam bidang apapun dan dimanapun tidak 
hanya bekerja di bank syariah haruslah dengan penuh keikhlasan dan tidak 
berkeluh kesah untuk mendapatkan keridhaan Allah,SWT , tidaklah melulu hasil 
kerja keras kita diukur dengan materi pemberian manusia karena pemberian dari 
Allah,SWT adalah lebih baik dan lebih kekal. Contohnya nikmat sehat yang 
diberikan oleh Allah,SWT untuk diri kita, anak-anak kita dan keluarga kita yang 
secara sadar atau tidak sadar sering kita lupakan.

Mari kita berdo'a kepada Allah,SWT agar kita diberikan hati yang selalu ikhlas 
dalam bekerja agar mendapatkan keridhaanNya dunia dan akhirat. Amiin

Wallahua'lam
Salam
Al-Faqir

http://alihozi77.blogspot.com
Bagi anda yang ingin mengetahui pembiayaan bank syariah untuk keluarga dan 
perusahaan anda bisa menghubungi ali : Hp: 0813-882-364-05 / 0812-1249-001 atau 
email ali.h...@yahoo.co.id



[ppiindia] Gus Dur: NU, TNI, dan Demokrasi

2010-02-23 Terurut Topik Ananto
NU, TNI, dan Demokrasi

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid


DALAM sebuah tulisan, penulis pernah menyatakan bahwa NU (Nahdlatul Ulama)
memiliki dasar-dasar demokrasi dalam sejarahnya. Pertama, karena NU
mendasarkan diri pada hukum Islam (fiqh), otomatis ia memperlakukan semua
orang secara sama di hadapan hukum itu sendiri. Kedua, sejak 1952 dalam
Muktamar Palembang para jajaran PBNU dipilih secara terbuka oleh para
anggotanya. Bahkan, dalam Muktamar 1968 di Bandung, NU memilih KH M. Bisri
Syansuri sebagai Rais Aam PBNU, yang beliau tolak karena penghormatan sangat
besar kepada kakak ipar beliau KH A Wahab Hasbullah. Beliau berkeras bahwa
selama sang kakak ipar masih hidup, biarlah jabatan orang pertama di
lingkungan NU itu dipegang sang kakak ipar dan beliau menjadi wakil Rais
Aam.


Pada akhir 1984, penulis terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dan segera setelah
itu sengaja mengokohkan hal itu dengan ketentuan bahwa pengurus cabang NU
(PCNU) dan pengurus wilayah (PWNU) di tingkat propinsi haruslah dipilih
secara terbuka oleh para peserta konferensi. Sekarang hampir dua puluh tahun
lamanya, kebiasaan ini telah mendarah daging dalam kehidupan NU dan dengan
demikian menjadi kokohlah tradisi berdemokrasi dalam kehidupan NU. Namun
tradisi demokrasi yang dimiliki NU itu tertunda karena keharusan sejarah
bangsa kita yang membuat NU berpolitik (1952-1984), hingga organisasi itu
kembali kepada Khittah 1926 -yang melepaskanya dari dunia politik-.


Dari dulu hingga kini, dengan sikap NU yang mempertahankan semangat
kebangsaan, membuatnya menjadi mitra terpercaya bagi TNI—dahulu disebut
APRI dan kemudian ABRI. Semangat kebangsaan NU itu diperlihatkan sembilan
tahun setelah ia didirikan, dengan memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan
pada forum Bahtsul Masail dalam Muktamar Banjarmasin tahun 1935. Dalam tesis
gelar MA-nya, Pdt Einar Sitompul (belakangan menjadi Sekjen HKBP dan kini
Kepala Badan Litbang PGI), menceritakan bagaimana NU melalui Muktamarnya
menjawab pertanyaan; wajibkah kaum muslimin di negeri kita mempertahankan
kawasan Hindia Belanda (demikian kita di sebut waktu itu) yang diperintah
oleh orang-orang Non-Muslim, yaitu para kolonialis Belanda?.


Jawabannya adalah wajib dari sudut hukum agama (fiqh), karena dua buah
alasan: pertama, berdasarkan pertimbangan dari sebuah kitab lama, karena
kawasan Hindia Belanda dahulunya adalah milik kawasan kerajaan-kerajaan
Islam, maka haruslah dipertahankan sebagai kewajiban agama bagi setiap
muslim. Kedua, di kawasan tersebut kaum muslimin berhak melaksanakan
ajaran-ajaran Islam tanpa diganggu. Dengan demikian, dalam pandangan kaum
Muslimin Indonesia yang mengikuti NU, tidak ada kewajiban mendirikan sebuah
negara Islam.


*


Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah identitas/wujud yang lahir dari
semangat mempertahankan dan melindungi negara kita dari bahaya apa pun yang
mengancam. Karenanya secara teoritik ia harus melakukan hal itu secara
tuntas, namun dalam kenyataan historis, TNI (semasa masih bernama ABRI)
mempunyai juga putra-putra yang memiliki ambisi politik pribadi, dan
menguasai jalannya pemerintahan. Bahkan ABRI di masa Panglima Feisal Tanjung
pernah bermimpi menjadikan hanya orang-orang muslim saja menjadi
pejabat-pejabat teras di negeri ini. Dengan sengaja ia menunggangi kebijakan
Presiden Soeharto untuk menggunakan Islam sebagai kekuatan politik utama di
negeri ini, sehingga akhirnya munculah kelompok hijau dan merah putih, di
lingkungan ABRI kita.


Tetapi penyimpangan-penyimpangan sejarah itu tidak menjadikan kita harus
berpandangan buruk terhadap TNI, apalagi jika mereka telah meninggalkan
fungsi sebelumnya —sebagai sebuah kekuatan politik di negeri ini— untuk
seterusnya. TNI yang bertugas mempertahankan dan melindungi negara kita,
masih dapat diharapkan berperilaku demokratis di masa yang akan datang.
Bahkan penulis berkeyakinan TNI bersama-sama dengan unsur-unsur lain dalam
masyarakat dapat mengamankan jalannya pemilihan umum yang jujur dan
terbuka di negeri kita dalam waktu dekat ini. Caranya adalah dengan
mempercayakan kepada mereka dan sejumlah unsur lain dalam masyarakat untuk
melaporkan hasil-hasil Pemilu kepada sebuah badan yang bertanggung jawab
kepada dunia internasional.



Tentu saja banyak orang yang tidak percaya kepada peranan demokratisasi TNI
dan NU yang tentu tidak masuk di akal mereka. Bagaimana bisa sejumlah orang
Kiai/ Ulama yang sehari-harinya bertindak otoriter itu dapat menjadi
penjaga demokrasi? Mereka lupa, akan perjalanan sejarah NU yang telah
dipaparkan di atas. Demikian juga, mereka menganggap
penyimpangan-penyimpangan ABRI di masa lampau sebagai tanda watak anti
demokratis dari TNI kita, dengan melupakan asal-usul TNI itu sendiri. Dalam
bahasa teori hukum Islam (ushul fi'qh) hal itu dinamai penyamaan yang
khusus dengan yang umum (Itlaq al-am wa yuradhu bi hi al-khas).


Melihat kepada perilaku partai-partai politik yang menguasai lembaga-lembaga
perwakilan rakyat dan badan-badan eksekutif yang kita miliki saat ini,
terlihat 

[ppiindia] 7 kali tiga baris sajak

2010-02-23 Terurut Topik heri latief
sesuap nasi
sawah terlantar
urbanisasi mimpi

massa terapi
revolusi budaya
sajak terbakar

durinya daging
koalisi berjudi
dosa bersama

kacamata kudaku
kutukan sajak
terbakar rindu

membaca langit
korban manipulasi
sihir politik

tarian malam
lampu jalanan
bulan dirayu sepi

mengulur waktu
tuyul bersaksi
sisanya cuma dusta

 
Heri Latief
Amsterdam, 24/02/2010



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] OBAMA: Investasi atau Penjajahan Ekonomi?

2010-02-23 Terurut Topik A Nizami
Suara Rakyat,
Pemerintah tampaknya tak menyia-nyiakan kedatangan Presiden Amerika
Serikat Barack Obama, Maret ini. Pemerintah menyiapkan enam kesepakatan
mengenai investasi yang bakal diajukan kepada Pemerintah AS. Akan ada
enam agreement yang disiapkan terkait investasi di Indonesia. Mereka
sediakan dana untuk inve...stasi cukup besar, kata Menko Perekonomian Hatta 
Rajasa.- kompas.com
Agus Nizami 
Mereka sediakan dana investasi cukup besar.
Kita berikan kekayaan alam Indonesia berupa migas, emas, perak, tembaga, dsb.
Sedihnya
seperti di Papua, Indonesia cuma dapat royalti 1% dari kekayaan alam
yang diambil sementara Freeport dapat 99%! Itukah kerjasama (baca:
penjajahan ekonomi) yang kita ingini?

http://kabarislam.wordpress.com/2010/02/17/bisakah-indonesia-kelola-kekayaan-alamnya-sendiri/


Uang
Rp 600 trilyun waktu untuk subsidi para bankir di tahun 1998 atau pun
rp 6,7 trilyun untuk Century harusnya cukup untuk dana investasi
mengelola kekayaan alam Indonesia secara mandiri.

Setelah itu, keuntunganlah yang didapat oleh rakyat Indonesia karena hasilnya 
tidak dirampas Investor Asing

Kemiskinan
yang terjadi akibat kerjasama dengan Investor asing harusnya
membuat kita sadar bahwa Indonesia tidak akan jadi bangsa yang
makmur/maju selama berada di bawah ketiak asing... 

http://infoindonesia.wordpress.com
 ===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com



  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/



[ppiindia] Doa Hendak Beraktifitas

2010-02-23 Terurut Topik muhamad agus syafii
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..



Teman Yang Berbahagia..



Di pagi yang indah ini sambil menikmati indahnya mentari pagi. Izinkan
saya menyapa teman2 semua... teriring doa, Semoga anda dan keluarga
senantiasa sehat selalu..



Tentunya sebuah kebahagiaan tersendiri kita bisa mengawali hari untuk
bisa beraktifitas. Beraktifitas keluar rumah untuk berangkat kerja,
berhati-hati dijalan untuk menjaga keselamatan dan jangan lupa memohon
keselamatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar bisa sampai di tempat
kerja dan kembali ke rumah dalam keadaan sehat walfiat serta dijauhkan
dari hal-hal yang tidak baik maupun yang tidak kita inginkan.
Sebagaimana Nabi Muhamad mengajarkan kepada kita setiap hendak
beraktifitas yang senantiasa memanjatkan doa berikut ini:



'Allahuma inni a'udzu bika an adhilla, au udhalla, au azilla, au azhlam, au 
ajhal, au yujhala 'alayya.' 



Artinya, Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadaMu agar tidak tersesat
atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku
berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi (HR.
Nasa'i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).



Doa ini agar kita terhindar dari hal-hal yang buruk dalam perjalanan
atau selama beraktifitas kita sehari-hari. Semoga kita semua dijauhkan
dari hal-hal yang buruk.



Selamat Beraktifitas..



Wassalam,

agussyafii

-

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat
Amalia (MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia.
Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii 
atau http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau 
sms di 087 8777 12 431


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Revolusi Perniagaan Internet Pada Masa Kini!!

2010-02-23 Terurut Topik Akmal Mohd


Revolusi Perniagaan Internet Pada Masa Kini!!Mampu menjana wang 400 - 1000 USD 
seminggu. Dapatkan info PERCUMA di SINI

 Terima Kasih


Daripada,
Akmal Mohd
0139302394
Id YM/Skype:dyakmal_1217/akmalmohd1


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Importance Of Teen Sex Education

2010-02-23 Terurut Topik Daniel Carson

Importance Of Teen Sex Education
http://www.worldofestudy.com/hm/Sex-Education-for-Teens.html



This makes it all the more important to provide kids with the requisite
sex education at schools as a part of the regular school curriculum. The
curriculum for sex education should so be designed that it encompasses a
wide range of human relationships, including sex. It is advisable to
begin sex education at a very early stage of the education process.
Information can be provided in small doses and in simple ways.  More
http://www.worldofestudy.com/hm/Sex-Education-for-Teens.html



A concentric mode of education can be adopted where the kids are exposed
to more information on sex education each year. As a result of sex
education, kids come to recognize sex as something very natural and do
not consider it a taboo any more, nor are they extra inquisitive about
topics related to sex. So, when kids become teenagers, sex is not
something they would spend too much time dwelling on. Instead, the teens
would spend their time on other activities. More
http://www.worldofestudy.com/hm/Sex-Education-for-Teens.html



Read more...
http://www.worldofestudy.com/hm/Sex-Education-for-Teens.html





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Under the world's greatest cities, deadly plates

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2010/02/22/AR2010022204828.html?wpisrc=nl_pmheadline

Under the world's greatest cities, deadly plates
 
 
By Joel Achenbach
Washington Post Staff Writer 
Tuesday, February 23, 2010 


Megacities are something new on the planet. Earthquakes are something very old. 
The two are a lethal combination, as seen in the recent tragedy in 
Port-au-Prince, where more than 200,000 people perished -- a catastrophe that 
scientists say is certain to be repeated somewhere, and probably soon, with 
death tolls that once again stagger the mind. 

In 1800, there was just one city with more than a million people -- Beijing. 
Now there are 381 urban areas with at least 1 million inhabitants. Urbanization 
crossed a threshold last year when, for the first time, more people lived in 
city settings than rural ones. About 403 million people live in cities that 
face significant seismic hazard, according to a recent study by seismologist 
Roger Bilham of the University of Colorado. 

The next Big One could strike Tokyo, Istanbul, Tehran, Mexico City, New Delhi, 
Kathmandu or the two metropolises near California's San Andreas Fault, Los 
Angeles and San Francisco. Or it could devastate Dhaka, Jakarta, Karachi, 
Manila, Cairo, Osaka, Lima or Bogota. The list goes on and on. 

You can name about 25 cities that are like Port-au-Prince. They're not going 
to shake but every 250 years [on average]. But if you can name 25 of them, 
you're going to have an event like this every 10 years, said David Wald, a 
seismologist with the U.S. Geological Survey. 

In many vulnerable cities, people are effectively stacked on top of one another 
in buildings designed as if earthquakes don't happen. It is not the tremor that 
kills people in an earthquake but the buildings, routinely constructed on the 
cheap, using faulty designs and, in some cities, overseen by corrupt 
inspectors. The difference between life and death is often a matter of how much 
sand went into the concrete or how much steel into a supporting column. 
Earthquakes might be viewed as acts of God, but their lethality is often a 
function of masonry. 

In recent earthquakes, buildings have acted as weapons of mass destruction, 
Bilham writes in the journal Nature. 

Difficult to predict


For years, earthquake scientists have shouted their warnings about the strong 
likelihood that a major quake would level an impoverished city and kill 
hundreds of thousands of people. They have said, for example, that Kathmandu, 
where masonry structures expand so haphazardly that some eventually cantilever 
over narrow city streets, is every bit as vulnerable as the surrounding 
Himalayas are majestic. They have said that a million people could die in a 
major quake in Tehran. 

What's impossible, however, is knowing precisely which of these cities will be 
the next to crumble. Or when. For all practical purposes, scientists can't 
predict earthquakes. 

The theory of plate tectonics, largely developed since the 1960s, explains why 
earthquakes happen in general. The major plates of the earth's crust move 
constantly, creeping along at about the speed of fingernail growth. They rarely 
move smoothly past one another but are usually locked in place. On a 
strike-slip fault of the type that ruptured in Haiti, strain builds on the 
fault line for decades or centuries. The fault in Haiti had not ruptured in 240 
years. An earthquake is a sudden, stress-relieving event. The fault is said to 
break. 

Scientists can map faults and estimate how much strain has accumulated since 
the last quake. What they can't do is say that a given fault will break 
tomorrow or next year or 10 years from now. Any calculation of earthquake 
probabilities has a lot of slop in the numbers. 

The problem is, the slop is huge on a human time scale, said Susan Hough, a 
seismologist with the U.S. Geological Survey. We're wired to deal with the 
immediate. We're not geared to plan and stress about things likely to happen in 
30 years. 

Some large earthquakes have small precursors, called foreshocks, but others 
happen without warning. There is one famous case of earthquake prediction, in 
Haicheng, China, in 1975. A local official sounded the alarm after many 
foreshocks and reports of snakes emerging from hibernation. But that prediction 
was more akin to a hunch than a scientific argument. There have been countless, 
less publicized instances when predicted earthquakes did not materialize.

As Hough notes in her book Predicting the Unpredictable, the successful 
prediction of earthquakes was an official government mandate in Mao Zedong's 
China, but no one foresaw the killer quake that took at least 240,000 lives in 
Tangshan in 1976. 

Port-au-Prince had not been hit with a major quake since the days of French 
rule in the 18th century. Only in recent years have scientists mapped the fault 
that runs near the city. 

Just the beginning of work had been done. 

[ppiindia] Kasus Pembredelan Radio Erabaru FM Batam Terkini

2010-02-23 Terurut Topik Satrio Arismunandar



From: Erabarufm erabar...@gmail.com
Date: Wednesday, February 24, 2010, 12:20 PM







Kepada :
Yth. Teman-teman Media
 
Info terkini berkaitan dengan kasus Radio Erabaru FM di Batam. Perkembangan 
terkini adalah bahwa Radio Erabaru FM mendapat SURAT PERINGATAN dari Balai 
Monitoring (Balmon) Spektrum frekwensi Radio Kelas II Batam, bernomor No. 85/ 
II.c/ BII-BTM/ II/ 2010, tertanggal 15 Februari 2010, yang berisi perintah 
menghentikan kegiatan (off air). 
 
Berkaitan dengan surat tersebut maka pihak Radio Erabaru FM di Batam dan LBH 
Pers sebagai kuasa hukum, mengadakan Konferensi Pers di kantor Radio Erabaru, 
Jl. Borobudur D1, Komplek Palm Hill, Bukit Senyum, Batam, pada Senin, 22 
Februari 2010. 
 
Berikut tanggapan Radio Erabaru terhadap surat perintah untuk Off Air. 
Terlampir pula foto-foto tentang Radio Erabaru Batam. Jika berkenan, mohon bisa 
dimuat di media anda. Terima kasih. 
 
Intimidasi Terhadap Radio Erabaru, Perjelas Dugaan Intervensi Pemerintah 
Komunis China
 
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers dan Radio Erabaru melakukan kunjungan ke 
instansi terkait sehubungan dengan kasus perijinan yang saat ini telah 
terdaftar di Mahkamah Agung, pada Senin (22/2). Instansi tersebut adalah Balai 
Monitoring (Balmon) Spektrum frekwensi Radio Kelas II Batam dan Koordinator 
Pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Korwas PPNS) Polda Kepri. Hal ini 
dilakukan sebagai respon atas turunnya surat peringatan dari Balmon No. 85/ 
II.c/ BII-BTM/ II/ 2010, tertanggal 15 Februari 2010, yang berisi perintah 
menghentikan kegiatan (off air). 
 
Di kedua instansi tersebut pihak Radio Erabaru melalui kuasa hukumnya, LBH Pers 
menyampaikan surat tanggapan. Disinyalir surat tersebut merupakan bagian dari 
intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Komunis China sebagai upaya 
menghilangkan eksistensi siaran Radio Erabaru.
 
Selain itu digelar pula konferensi pers yang dihadiri oleh para wartawan lokal 
maupun nasional, pada pukul 14.00 WIB di kantor Radio Erabaru, Jl. Borobudur 
D1, Palm Hill, Bukit Senyum, Batam. Hadir Raymond Tan, Direktur Erabaru dan 
Sholeh Ali dari LBH Pers selaku kuasa hukum Radio Erabaru. 
 
Dijelaskan oleh Sholeh Ali bahwa surat tersebut merupakan bentuk intimidasi dan 
semakin memperjelas adanya intervensi dari pemerintah komunis China melalui 
Kedubesnya. 
 
“Tidak ada yang salah dengan siaran Radio Erabaru. Jadi pasti ada faktor lain 
yang mendorong upaya penutupan radio ini. Jelas bahwa ini adalah rentetan 
intervensi dari Kedubes China yang telah mereka lakukan sejak 3 tahun lalu,” 
katanya. 
 
Menengok kembali bahwa permintaan ditutupnya Radio Erabaru yang bernaung di 
bawah PT. Radio Suara Harapan Semesta terjadi beberapa saat setelah pemerintah 
China dengan resmi mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 2007 silam. 
Tidak hanya sekedar mendatangi, Kedubes China juga memberikan surat yang 
berisikan permintaan dengan tegas untuk menghentikan siaran Radio Erabaru di 
Batam, karena memberitakan penganiayaan aktivis Falun Gong di China. Surat 
tersebut ditembuskan kepada beberapa lembaga negara, seperti Departemen Luar 
Negeri, Badan Intelejen Negara (BIN), Departemen Komunikasi dan Informatika, 
dan Departemen Dalam Negeri Indonesia.
 
“Ada intervensi dari Kedubes China karena pemberitaan tentang pelanggaran Hak 
Asasi Manusia (HAM) di China. Sebagai radio yang profesional Radio Erabaru 
selalu memberitakan semua berita penting baik di dalam maupun luar negeri, 
apalagi peristiwa pelanggaran kejahatan, tidak mengenal batas wilayah, karena 
adalah tugas radio siaran dalam rangka penegakan hukum dan penegakan HAM,” 
katanya. 
 
Sementara Raymond Tan menyatakan bahwa Radio Erabaru sebagai media berhak 
menyiarkan pelanggaran HAM yang terjadi dimanapun termasuk di China. Apalagi di 
China pelanggaran HAM marak terjadi hingga saat ini. Sebut saja misalnya 
penindasan terhadap kaum muslim Uighur, konflik Tibet, pengekangan pers, 
penganiayaan praktisi Falun Gong yang tidak bersalah dan pelanggaran HAM 
lainnya. Apalagi belakangan ditemukan fakta adanya tranplantasi organ tubuh 
ilegal dari praktisi Falun Gong yang diambil hidup-hidup di China yang masih 
terjadi hingga detik ini.
 
“Kejahatan kemanusian terbesar ini harus diketahui oleh siapapun. Pemerintah 
Komunis China takut kejahatannya terungkap, maka mereka berusaha dengan cara 
apapun membungkam media yang menyiarkannya, termasuk Radio Erabaru,” katanya.
 
Surat Cacat Hukum
 
Terkait dengan adanya surat peringatan dari Balmon Batam, ditegaskan oleh  
Sholeh Ali, sangat disayangkan surat dari Balai Monitoring Spektrum frekwensi 
Radio Kelas II Batam tersebut, dikarenakan perkara Radio Erabaru ini masih 
dalam proses pengadilan. Terlebih lagi surat Balmon tersebut sudah merupakan 
bentuk intimidasi, karena sejak awal Radio Erabaru selalu mematuhi aturan yang 
ada.
 
“Surat tersebut adalah cacat hukum, karena selama persidangan sebelumnya tidak 
ada bukti yang menyatakan bahwa Radio Erabaru telah melanggar hukum dan hingga 

[ppiindia] Dinasti Politik Lokal Makin Kental

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : Rezim neo-Mojopahit membutuhkan dinasti politik bukan saja di pusar 
kekuasaan, tetapi juga lokal agar bisa salin mengisi kebutuhan kekuasaan. 
Fungsi pelengkap utama dinasti lokal ialah menjaga dan menjamin agar upeti 
mengalir dengan saksama ke pusat kekuasan.  

   

http://www.gatra.com/artikel.php?id=135228


Pejabat Daerah
Dinasti Politik Lokal Makin Kental


Rekrutmen pemimpin politik berbasis kerabat terindikasi menguat. Bursa 
pencalonan kepala daerah yang mulai bergulir awal tahun ini disemarakkan dengan 
tampilnya sejumlah anak dan istri pejabat lama. Sepanjang 2010, tak kurang 244 
pemilu kepala daerah (pilkada) bakal digelar, sekaligus menguji kelangsungan 
daya saing politisi bersentimen kekerabatan.

Di Yogyakarta, Sri Suryawidati, istri Bupati Bantul dua periode, Idham Samawi, 
maju jadi calon bupati, meneruskan kursi suami. Di Kalimantan Timur (Kaltim), 
Awang Ferdian Hidayat, putra gubernur setempat, Awang Farouk, mencalonkan diri 
jadi Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), bersaing dengan Rita Widyasari, anak 
mantan Bupati Kukar, Syaukani.

Golkar Kota Bontang, Kaltim, jauh-jauh hari sudah menetapkan Neni Moernaeni, 
istri Wali Kota Bontang, Sofyan Hasdam, untuk menggantikan sang suami pada 
pilkada 2011. Neni kini menjadi Ketua DPRD Bontang, sekaligus pengontrol 
kinerja suami.

Aida Nasution, istri pertama Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, maju jadi calon 
gubernur setempat, melanjutkan kursi suami. Ismeth bakal kesulitan maju lagi 
karena sejak Desember lalu ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lampung juga disesaki persaingan putra tokoh politik. Rycko Menoza, anak 
Gubernur Lampung, Sjachroedin, mengincar kursi Bupati Lampung Selatan. Di Way 
Kanan, putra bupati setempat, Agung Ilmu Mangkunegara, bersiap meneruskan 
kekuasaan sang ayah.

Anak Bupati Tulang Bawang, Lampung, Arisandi Dharma Putra, berlaga di pilkada 
kabupaten lain: Pesawaran. Di Kota Bandar Lampung, Heru Sambodo, anak Ketua 
Golkar Lampung, Alzier Dianis Tabrani, mengincar posisi wali kota.

Di Jambi, bursa kandidat, antara lain, beredar di antara dua orang lingkaran 
dekat Gubernur Zulkifli Nurdin, yang telah menjabat dua periode. Semula, yang 
mencuat diusung sebagai pengganti Zulkifli adalah Hazrin Nurdin, adik gubernur. 
Belakangan, Ratu Munawwaroh, istri gubernur, justru menguat.

Eka Wiryastuti, anak Bupati Tabanan, Bali, Adi Wiryatama, bersikeras maju 
menggantikan kursi bapaknya. Eka semula dipaketkan sebagai calon wakil bupati, 
tapi tidak terima. Terjadi manuver politik hingga keluar rekomendasi DPP PDI 
Perjuangan agar Eka diusung sebagai calon bupati, bukan wakil.

***

Kentalnya politik kekerabatan menjelang pilkada pada tahun ini sebenarnya 
merupakan babak lanjutan belaka dari eksperimen serupa pada pemilu legislatif 
2009. Pada saat itu, sejumlah calon anggota DPR dan DPD disesaki kerabat 
politisi lama. Dan ternyata pemilih kita memberi tempat terhormat pada 
jaringan kerabat.

Begitu banyak calon anggota legislatif (caleg) berlatar belakang dinasti 
politik kemudian terpilih. Dari komposisi anggota DPR perempuan, misalnya, 
sebagian besar (42,8%) memiliki pertalian keluarga dengan tokoh politik lama. 
Angka itu di atas caleg kader partai (hanya 30,2%).

Meski mereka bersaing merebut kursi level nasional (DPR dan DPD), sebenarnya 
para caleg menghadapi perilaku pemilih skala lokal juga, terbagi pada tiap 
daerah pemilihan (dapil), yang ruang lingkup konstituennya mirip pilkada. 
Artinya, bila pemilih kepala daerah masih mempertimbangkan sentimen 
kekerabatan, begitu pula pemilih caleg.

Peraih suara terbanyak DPD, yang lingkup dapilnya se-provinsi, sebagian kerabat 
gubernur. Di Kepulauan Riau, suara DPD terbesar diraih Aida Ismeth, istri 
Gubernur Ismeth Abdullah. Jadi, bila kini Aida mau bertarung merebut kursi 
gubernur, sebenarnya tinggal mengulang konsolidasi jaringan pengaruhnya ketika 
maju ke DPD pada tahun lalu.

Di Banten, peraih suara DPD terbanyak adalah Andika Hazrumy, putra Gubernur 
Banten, Ratu Atut Chosiyah. Di Yogyakarta, Ratu Hemas, istri Gubernur DIY, Sri 
Sultan Hamengku Buwono X, juga meraih suara DPD terbesar.

***

Pemilu 2009 bukan eksperimen pertama politik kekerabatan dalam pemilu secara 
langsung. Pemilu legislatif 2004 dan sejumlah pilkada langsung sejak 2005 juga 
menghasilkan peta pemimpin daerah yang kental pertalian kerabat.

Awal Februari 2006, Museum Rekor Indonesia pernah memberi penghargaan kepada 
pasangan suami-istri pertama yang sama-sama terpilih menjadi bupati lewat 
pemilu langsung. Sang suami, I Gede Winasa, jadi Bupati Jembrana, Bali. 
Istrinya, Ratna Ani Lestari, jadi Bupati Banyuwangi, Jawa Timur.

I Gede Winasa terpilih sampai dua periode (2000-2010). Sedangkan Ratna, tahun 
ini, bakal sulit bertarung pada periode kedua di Banyuwangi karena sejak 
Agustus 2008 ditetapkan sebagai tersangka korupsi perkara pembebasan lahan 
lapangan terbang.

Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Juni 2005, melahirkan pasangan 

[ppiindia] Berbagi Info ttg Pembelian dan Pemakaian Pulsa Handphone Termurah

2010-02-23 Terurut Topik rahmat hidayat
Dear all

Bukan bermaksud mengajak untuk ikut berbisnis, melainkan hanya ingin
memperkenalkan kepada teman2 tentang system pengisian pulsa dengan
harga murah dan tanpa harus ke counter.

Berawal dari email yang dikirimkan oleh teman, isinya informasi tentang
satu Sistem pulsa viral marketing dg KEANGGOTAAN GRATIS ! Deposit pulsa
bebas tanpa batas minimal! Harga voucher elektrik pulsa MURAH ! Sistem
jaringan dan pemasaran pulsa MUDAH  FAIR, kemudian saya membaca
dan mempelajari system tersebut di alamat web yang ikut dikirim oleh
teman. Saya pun ikut bergabung. Alasannya cukup sederhana, bukan
semata-mata karena komisi atau bonus yang ditawarkan, akan
tetapi saya memang membutuhkan pulsa. 

Berikut alamat webnya, jika ingin mempelajari system tersebut. 
http://www.pulsagram.com/?id=CN020081 atau 
http://www.pulsagram.com/indexCN020081.htm 

Mohon maaf jika ada yang tergangu dengan kiriman email ini, Terima kasih

Ttd
Rahmat.. 


  Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]