Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
wah kok beda ya om kali om arcon keturunan orang kaya hehehhe kakek put dua-dua poligami, dan nenek kandung putri justru istri kedua adem banget tinggalnya deket-deketan kaya komplek gitu kalo dimarahin sama nenek yang satu tinggal lari ke rumah nenek yang lain masalah warisan?? wah..ini lagi...nggak ada yang ribut coz nggak ada yang harus diwarisi yang diwarisi cuma ilmu sama kepengurusan pesantren yang emang udah diturun temurunkan, mau ribut gimana??? ^_^ om...put produk kakek-kakek yang poligami lho ;putri --- On Fri, 3/27/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, March 27, 2009, 2:30 AM Aib buat keluarga besar ane. Yg poligami keluarganya pada berantakan, anak turunnya cekcok melulu. Di depan manis, di belakang cakar cakaran ;)) *jalan kehidupan yg manis untuk dicoba* Put put mau jadi trial errornya nggak ? :p salam, -Original Message- From: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com Date: Fri, 27 Mar 2009 01:46:53 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM hahahaha...ditambahin Jump into conclution : apa poligami itu merupakan aib??? :putri --- On Fri, 3/27/09, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote: From: jano ko ko_j...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, March 27, 2009, 12:51 AM Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo. com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
hid poligamii --- Pada Ming, 29/3/09, izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com menulis: Dari: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com Topik: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 29 Maret, 2009, 4:07 PM wah kok beda ya om kali om arcon keturunan orang kaya hehehhe kakek put dua-dua poligami, dan nenek kandung putri justru istri kedua adem banget tinggalnya deket-deketan kaya komplek gitu kalo dimarahin sama nenek yang satu tinggal lari ke rumah nenek yang lain masalah warisan?? wah..ini lagi...nggak ada yang ribut coz nggak ada yang harus diwarisi yang diwarisi cuma ilmu sama kepengurusan pesantren yang emang udah diturun temurunkan, mau ribut gimana??? ^_^ om...put produk kakek-kakek yang poligami lho ;putri --- On Fri, 3/27/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, March 27, 2009, 2:30 AM Aib buat keluarga besar ane. Yg poligami keluarganya pada berantakan, anak turunnya cekcok melulu. Di depan manis, di belakang cakar cakaran ;)) *jalan kehidupan yg manis untuk dicoba* Put put mau jadi trial errornya nggak ? :p salam, -Original Message- From: izzuddin al qassam wanitaacehtangguh@ yahoo.com Date: Fri, 27 Mar 2009 01:46:53 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM hahahaha...ditambah in Jump into conclution : apa poligami itu merupakan aib??? :putri --- On Fri, 3/27/09, jano ko ko_j...@yahoo. com wrote: From: jano ko ko_j...@yahoo. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, March 27, 2009, 12:51 AM Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo. com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus tafsir agama tentang persoalan ini. Kedua, mencoba mendudukkan kiai pada porsi kemanusiaannya yang tidak terlepas dari kekeliruan dan kealpaan, meskipun kecenderungannya untuk berbuat kebenaran bisa jadi lebih kuat. Kita harus dapat membedakan sikap kritis atas tindakan (yang mungkin) keliru yang dilakukan kiai berkaitan dengan poligami, dengan sikap tidak sopan dan hujatan terhadap mereka. Sikap kritis sama sekali bukan hujatan, melainkan jalan untuk membangun kesepahaman bersama menuju kebenaran melalui tindakan saling menasihati. Tujuan tersebut dipenuhi dengan menganalisis dua
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus tafsir agama tentang persoalan ini. Kedua, mencoba mendudukkan kiai pada porsi kemanusiaannya yang tidak terlepas dari kekeliruan dan kealpaan, meskipun kecenderungannya untuk berbuat kebenaran bisa jadi lebih kuat. Kita harus dapat membedakan sikap kritis atas tindakan (yang mungkin) keliru yang dilakukan kiai
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
putri mau asal om janoko nggak ngerasa jd kaya syeh pujiono :putri --- On Thu, 3/26/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, March 26, 2009, 11:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
putri mau asal om janoko nggak ngerasa jd kaya syeh pujiono :putri --- On Thu, 3/26/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, March 26, 2009, 11:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi...? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus tafsir agama tentang persoalan ini
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Huhu, putri maunya sama dek jano. Ane jadi nelangsa :)) salam, -Original Message- From: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:48:22 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM putri mau asal om janoko nggak ngerasa jd kaya syeh pujiono :putri --- On Thu, 3/26/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, March 26, 2009, 11:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Kekasih Tuhan itu laki-laki atau perempuan atau di antaranya atau kedua-duanya atau... jangan-jangan cuma kekasih gelap yang bernama homoseksual, biseksual, panseksual (?) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote: Mas Dwi : Kok berhari-hari ini mengutip dalil dari DUHAM, DUIHAM, apa itu ayat suci ya? -- ko_jano : Yang sabar mas, karena sabar adalah kekasih Tuhan. Kita tunggu dulu jawaban dari Adinda, setuju ? Salam -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Dwi Soegardi soega...@... wrote: From: Dwi Soegardi soega...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 9:05 AM Kok berhari-hari ini mengutip dalil dari DUHAM, DUIHAM, apa itu ayat suci ya? Coba baca lagi pasal 16 itu. Jano setuju isinya? Pasal 16 itu termasuk yang paling ditentang umat Islam, karena apa? Karena tidak membatasi pernikahan antar agama! Jadi Jano setuju nikah antar agama? Wah ini pasti agenda non-muslim ya? Selain itu pasal 16 itu tidak membatasi pernikahan sesama jenis. Jadi Jano mendukung pernikahan homoseksual? Sudah baca Deklarasi PBB tentang Homoseksualitas? Diam-diam Jano punya agenda rahasia nih Silakan Jano menjawab dengan jelas, benar, dan tegas. Jangan mencla-mencle heheheh 2009/3/26 jano ko ko_j...@yahoo. com: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo.com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatiti...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Jump to the conclusion juga ah: emang ada aib apa yah? poligami/ poliandri ini berlaku bagi homoseksual, biseksual dan panseksual nggak ya? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote: Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@... wrote: From: Ari Condro masar...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@... Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatiti...@... wrote: From: adindatitiana adindatiti...@... Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_jano@ wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
Aib buat keluarga besar ane. Yg poligami keluarganya pada berantakan, anak turunnya cekcok melulu. Di depan manis, di belakang cakar cakaran ;)) *jalan kehidupan yg manis untuk dicoba* Put put mau jadi trial errornya nggak ? :p salam, -Original Message- From: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com Date: Fri, 27 Mar 2009 01:46:53 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM hahahaha...ditambahin Jump into conclution : apa poligami itu merupakan aib??? :putri --- On Fri, 3/27/09, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote: From: jano ko ko_j...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, March 27, 2009, 12:51 AM Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo. com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi.
saya kira nggak ada yang lupa mas jan, malah yang lupa itu mas jan loh mas jan dimoderasi bukan karena rajin menjawab, tapi karena masalah etika diskusi. lagian dimoderasi bukan berarti nggak boleh posting kan? makanya saya tanya, apakah sudah sadar dan membaik atau belum, gitu ayo kasih contoh dong gimana cara menjawab yang baik masak cuman bisa nyuruh doang... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 27, 2009 4:04 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi. Ary : AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... -- ko_jano : Konon, dahulu kala, ko_jano selalu rajin menjawab setiap pertanyaan, tapi nikmat tak dapat ditolak, akhirnya ko_jano dimoderasi. Demikian informasi dari ko_jano. Sudah lupakah ? Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:53 PM mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi.
Mas Ary : mas jan dimoderasi bukan karena rajin menjawab, tapi karena masalah etika diskusi. lagian dimoderasi bukan berarti nggak boleh posting kan? -- ko_jano : Thanks kalau masih ingat, Maaf, tidak tertarik berdebat. Wassalam -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi. To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:12 PM saya kira nggak ada yang lupa mas jan, malah yang lupa itu mas jan loh mas jan dimoderasi bukan karena rajin menjawab, tapi karena masalah etika diskusi. lagian dimoderasi bukan berarti nggak boleh posting kan? makanya saya tanya, apakah sudah sadar dan membaik atau belum, gitu ayo kasih contoh dong gimana cara menjawab yang baik masak cuman bisa nyuruh doang... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 4:04 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi. Ary : AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... -- ko_jano : Konon, dahulu kala, ko_jano selalu rajin menjawab setiap pertanyaan, tapi nikmat tak dapat ditolak, akhirnya ko_jano dimoderasi . Demikian informasi dari ko_jano. Sudah lupakah ? Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:53 PM mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi.
Bung Jano, ada nasehat yang sangat baik terutama untuk diri saya sendiri, tentang ciri-ciri suatu kelompok. 1. Kalau diberi amanat, dia berkhianat. Saya yang mendapat amanat memoderatori milis ini, berusaha sekuat mungkin untuk tidak berbuat khianat melanggar hak orang lain. 2. Kalau berjanji, tidak menepati. .. saya akan jawab pertanyaan Anda, tetapi sebelumnya saya tanya dulu 3. Kalau bicara, bohong. .. dulu saya selalu menjawab pertanyaan, kemudian dimoderasi. Sangat disayangkan, milis untuk bertukar pendapat dan ide ini, terkuras habis energinya hanya untuk membahas cara berdiskusi Anda yang tak kunjung ada perbaikan. salam, 2009/3/27 jano ko ko_j...@yahoo.com: Ary : AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... -- ko_jano : Konon, dahulu kala, ko_jano selalu rajin menjawab setiap pertanyaan, tapi nikmat tak dapat ditolak, akhirnya ko_jano dimoderasi. Demikian informasi dari ko_jano. Sudah lupakah ? Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:53 PM mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi.
Ary : AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... -- ko_jano : Konon, dahulu kala, ko_jano selalu rajin menjawab setiap pertanyaan, tapi nikmat tak dapat ditolak, akhirnya ko_jano dimoderasi. Demikian informasi dari ko_jano. Sudah lupakah ? Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:53 PM mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM
hahahaha...ditambahin Jump into conclution : apa poligami itu merupakan aib??? :putri --- On Fri, 3/27/09, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote: From: jano ko ko_j...@yahoo.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, March 27, 2009, 12:51 AM Mas Ari : Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? -- ko_jano : Jump into conclution juga : apakah poligami itu hanya berkaitan dengan masalah sex saja ? Coba Mas Ari mengingat sedikit saja tentang tindakan yang sangat mulia dari Kanjeng Nabi Muhammad yang menikahi janda yang sudah tua / sepuh. Coba hayati keperdulian beliau kepada kaum wanita. Mari berlajar besama untuk tidak membuka aib sendiri. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:39 PM Jump into conclution : dek jano minta dicarikan istri ketiga ??? salam, -Original Message- From: jano ko ko_j...@yahoo. com Date: Thu, 26 Mar 2009 23:33:32 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini ? Pertanyaan ketiga, PSK itu merupakan bentuk poliandri bukan ?, kalau hal tersebut merupakan bentuk poliandri lalu pendapat Adinda bagaimana ? Pertanyaan keempat, bagaimana perasaan anda seandainya agama dan keyakinan anda diganggu gugat oleh penganut agama lain ? Silahkan Adinda menjawab dengan jelas dan benar. Salam Note: Sangat disayangkan sekali dimana pemerintah Amerikan sekarang bergerak mendekatkan diri untuk merangkul Islam tapi didalam negeri malah paradigma-paradigma lama dimunculkan lagi. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ ... wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ ... Subject: [wanita-muslimah] Meruntuhkan tradisi poligami kiai To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:37 AM Meruntuhkan tradisi poligami kiai Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi.
Mas Dws : 3. Kalau bicara, bohong. .. dulu saya selalu menjawab pertanyaan, kemudian dimoderasi. -- ko_jano : Hanya mau bertanya saja, yang berbicara diatas itu siapa mas ? Yang berbicara Mas Dwi Soegardi atau siapa ? Salam -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Dwi Soegardi soega...@gmail.com wrote: From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM - dimoderasi. To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 March, 2009, 5:38 PM Bung Jano, ada nasehat yang sangat baik terutama untuk diri saya sendiri, tentang ciri-ciri suatu kelompok. 1. Kalau diberi amanat, dia berkhianat. Saya yang mendapat amanat memoderatori milis ini, berusaha sekuat mungkin untuk tidak berbuat khianat melanggar hak orang lain. 2. Kalau berjanji, tidak menepati. .. saya akan jawab pertanyaan Anda, tetapi sebelumnya saya tanya dulu 3. Kalau bicara, bohong. .. dulu saya selalu menjawab pertanyaan, kemudian dimoderasi. Sangat disayangkan, milis untuk bertukar pendapat dan ide ini, terkuras habis energinya hanya untuk membahas cara berdiskusi Anda yang tak kunjung ada perbaikan. salam, 2009/3/27 jano ko ko_j...@yahoo. com: Ary : AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... -- ko_jano : Konon, dahulu kala, ko_jano selalu rajin menjawab setiap pertanyaan, tapi nikmat tak dapat ditolak, akhirnya ko_jano dimoderasi . Demikian informasi dari ko_jano. Sudah lupakah ? Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 1:53 PM mas jan, mbok mbak adinda dikasih contoh tauladan dulu dong... gimana sih caranya menjawab pertanyaan? AFAIK, banyak Pe-Er-nya lho mas janoko ini... banyak pertanyaan nggak pernah dijawab... apa termasuk yang kabura maktan indaLlahi... ? ini Al-Quran lho mas jan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 27, 2009 1:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM Adinda : Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... -- ko_jano : Adindatitiana : didiskusikan bersama,... .. ko_jano menanggapi ajakan diskusi Adinda dengan jalan bertanya kepada Adindatitiana. Wassalam. -o0o- --- On Fri, 27/3/09, adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com wrote: From: adindatitiana adindatitiana@ yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan tradisi poligami kiai - HAM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, 27 March, 2009, 11:26 AM Lho koq aku yg hrs menjelaskan sih? Ada2 aja. Siapa lg yg nulis? Bukan aku kan? Jelas2x di situ penulisnya namanya Farid bukan Titiana Adinda. Aku kan hanya meneruskan tulisan ini saja untuk didiskusikan bersama. Lho koq aku yg disuruh menjawab pertanyaan anda sih? Aneh deh... Dinda --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko ko_j...@... wrote: Info dari Adindatitiana : Oleh: Farid Muttaqin Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi . yang berkembang di kalangan kiai. -- ko_jano : Tolong Adindatitiana jelaskan apakah hal tersebut bertentangan atau tidak dengan HAM dibawah ini ? Universal Declaration of Human Rights Article 16. (1) Men and women of full age, without any limitation due to race, nationality or religion, have the right to marry and to found a family. They are entitled to equal rights as to marriage, during marriage and at its dissolution. (2) Marriage shall be entered into only with the free and full consent of the intending spouses. (3) The family is the natural and fundamental group unit of society and is entitled to protection by society and the State. Article 18. Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion . Pertanyaan kedua, gerakan tersebut merupakan gerakan dari kelompok non Islam atau bukan ?, apakah hal tersebut tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia yang telah terbina antara umat Islam dan umat non Islama selama ini
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
ada dalilnya ya mbak bahwa beristighfar (baca 'astaghfirullah') itu harus hati2? saya sekedar berdzikir kok ... Maaf kalo salah persepsi atas dzikir saya. :-) On 1/27/06, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya justru yg astagfirullah sama bapak kok bapak bilang Astagfirullah sama Mbak Lina ketika mbak kita yg satu ini bicara soal pemberdayaan perempuan. Kyai yg 'lurus' [kalau dia memang kyai.. dan kalau dia memang lurus..:P] harusnya sih gak kebakaran jenggot gitu pak [itupun kalau kyainya punya jenggot :P], bila dikritik..:-) Atau mungkn, bapaknya yg kurang jeli melihat konteksnya, 'kyai' seperti apa yg dituju di artikel itu. Astagfirullah yg ke-2, kok 'ngurusin' orang aja pake pilih-pilih, pak..:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: apa saya tangkap nada yang tidak positif dari Lina terhadap Kyai? Astaghfirulllah ... apa memang sudah sedemikian ya rasa empati kita? Apa para kyai itu tidak punya perempuan juga di sisi mereka? apa semua kyai bagi Linda sudah sama saja? tapi itu hak anda kok ... jadi jangan salahkan juga jika karena sekelompok perempuan dengan dandanan dan pose mereka di sejumlah media, maka ada gambaran bahwa 'itulah perempuan.' ngapain juga ngurusin perempuan (kayak gitu)...? :-( salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=g8c6QWhdINP7ccjoj3-Kow Islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Islamw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=OaWR5hRxTuW8nvhA5ftQkA Muslimahhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Muslimahw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=Z1TG6rkH2RILaOh32MokfA Women in islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Women+in+islamw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=KNxfYeBqbL93OJZD1yzoDw -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng
Hm, Kalau yang ini sich saling nyambung, ayo Mas Ary sudah berani belum ?hehehhe wassalam Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Ferona Yulia [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 26, 2006 6:21 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng Iya memang.. kisah hidupnya udah layak jadi sinetron juga :D Kadang2 aku mikir, aku suka ngerasa bahwa hidup itu pilihan (---dilanjutkan: sisanya pembenaran) hehehe... tapi setelah dipikir lebih lanjut lagi, kayaknya hidup itu dipilihkan deh ... hehehe... Wuhdualeeem euy... mbak Ferona, dari berbagai sebab terutama dari pengalaman sepanjang hidup sekarang saya juga sampe pada kesimpulan yang sama... susah dijelasin...tapi kok kayaknya seperti itu... Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin. tapi kalo ibu bisa bantu saya, saya berterima kasih ... Pergi ke web milis ini. Tinggal cari di bagian search aja, pak..:-) logika saya adalah: [1] poligini (sekali lagi, maaf, islam menolak poligami yang mencakup poligini dan juga poliandri, sekaligus meluruskan penggunaan istilah yang menurut saya totem pro parte ini. islam menerima poligini tapi tidak poliandri. Kalo tidak diluruskan saya pikir akan sama dengan menyamakan perempuan dan laki-laki yang adalah manusia, padahal tidak semua manusia perempuan atau laki-laki) tidak dilarang dalam islam. statusnya sama dengan monogami, artinya pernikahan secara umum, yang dalam islam hukumnya bisa wajib, haram, sunnah, makruh tergantung kondisinya. [2] islam tidak melarang poligini dan itu terlihat dari perilaku Rasulullah dan para shahabat dan kaum muslim setelahnya... Adapun ketika pada satu keluarga yang poligini terjadi masalah, itu bukan karena poligininya, tapi karena pelakunya. sama seperti masalah di keluarga monogami. Soal istilah, saya agak kebalik2.. tapi bisa dicek di buku sosiologi SMA. Bukankah istilah umum itu poligini (menikah dng lebih dari 1 pasangan), baru kemudian dibedakan antara poligami (laki2 yg beristri lebih dari 1) dan poliandri (perempuan yg bersuami lebih dari 1). Sebelumnya kan sudah jelas disebutkan untuk melihat beyond text, utk juga mempertanyakan kenapa? Ada alasan yg kuat juga utk melihat bahwa ayat2 yg dikeluarkan perlu disesuaikan dng konteks masyarakat dimana AQ diturunkan. Setau saya juga, kalau kita mau lihat lagi ayat2 qur'an, ada yg memang sifatnya prinsip umum dan ada yg sifatnya ruling. Saya katakan, karena biasanya berlandaskan pada sebuah kasus dan barulah keluar 'ruling' nya. Umumnya yg pro-poligami, melihat ketentuan poligami secara parsial. Makanya kemudian, saya merefer pada diskusi lama dan postingan artikel lama di milis ini. Silakan bapak liat-liat lagi. Utk alsaan 'praktek', lagi2 kita harus bisa lebih komprehensif dlm melihat masalah. Problem 'implementasi' monogami dan poligami bisa saja berujung pada akar masalah yg sama. Relasi yg secara sosial terbentuk. Bukan lantas kemudian, menghadapkan kedua bentuk perkawinan tersebut, dalam konteks pertanyaan bangun perkawinan mana yg mau diproyeksikan ke depan. Buat saya, ini dua masalah dlm dua konteks yg berbeda... kalau bapak mau dan bisa secara jeli melihatnya. [1] saya tidak melihat sosok yang anda maksud sebagai kyai dalam pengertian umum, dan saya kira yang bersangkutan juga tidak mau ditasbihkan sebagai kyai. tapi jika ada yang menganggap beliau kyai ya itu hak mereka bukan? [2] Farid hemat saya tidak mengacu kepada sosok tertentu. dan itu masalah bagi saya. artinya menurut saya Farid menganggap kalo kyai, siapapun dia, pasti seperti itu. Apa itu bisa ibu terima? saya tidak paham logika ibu atas tanggapan saya buat Farid. kenapa jadi mengangkat sikap saya kepada sosok yang ibu maksud? apa mungkin beliau itu idola ibu? panutan ibu? tokoh ibu? kalo ya dan kalo memang bisa ibu buktikan saya memang menulis dengan tidak sopan, saya mohon maaf. saya tidak sadar begitu kuat pertautan ibu dengan mendiang. yang dimaksud mendukung itu bagaimana? apa saya jadi mendukung satu 'partai' di sini? sepertinya memang karena tulisan saya menyinggung ibu -- entah sisi apanya -- ketika saya 'jujur' dan 'terbuka' beropini tentang bahaya suatu pemikiran dan kaitannya dengan pribadi pemilik pemikiran itu ... jadi saya mohon maaf untuk menyinggung ibu ... bukan untuk sikap saya yang memandang bahwa ada pemikiran belio yang potensial berbahaya bagi aqidah ummat. Mohon maaf kalau saya salah, bapak bukan yg kemarin mendukung artikel yg berkaitan soal Cak Nur? Apa yg satuya lagi ya? Pak Rudy? Maaf, bapak2 berdua agak mirip sih, untung nama istrinya berbeda :-). 11-12 gitu looh :-) Saya hanya merujuk ke postingan saya. Menurut saya pribadi, cara mengkritik Cak Nur sama sekali tidak elegan dan rasanya tidak perlu memperpanjang diskusi soal hal ini karena sudah jelas posisinya. Maksud saya memperbandingkan keduanya adalah, terlepas dari penilaian subyektif saya terhadap artikel yg mengkritik Cak Nur, keduanya sama2 menyerang wilayah 'pribadi' seorang 'kyai/ulama'. Saya sekedar mempertanyakan, kenapa yg satu 'didukung' yg satu tidak. Maksudnya didukung adalah, kalau kita setuju kyai/ulama boleh 'diobok2' kehidupan pribadinya dng dalih mereka adalah teladan sehingg a perlu dibuktikan, kenapa standarnya tidak sama? kalo saya pake panduan al-Quran dan Hadis. kalo ibu juga sama ya artinya yang masalah adalah ego kita ... mungkiiinnn ... Jangan naif juga lah, pak...:-) Panduan bisa sama, pembacaannya yg berbeda. Mungkiiin itu sebabnya kata iqro ditempatkan sbg kata pertama panduan kita yg sama itu! :-) Demikian juga dng 'moralitas' dan mungkn prioritas dari moralitas tadi. Bisa jadi sama-sama tidak saling memahami, tapi bukan berarti berhenti utk berkomunikasi. Tapi yg perlu
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
Saya justru yg astagfirullah sama bapak kok bapak bilang Astagfirullah sama Mbak Lina ketika mbak kita yg satu ini bicara soal pemberdayaan perempuan. Kyai yg 'lurus' [kalau dia memang kyai.. dan kalau dia memang lurus..:P] harusnya sih gak kebakaran jenggot gitu pak [itupun kalau kyainya punya jenggot :P], bila dikritik..:-) Atau mungkn, bapaknya yg kurang jeli melihat konteksnya, 'kyai' seperti apa yg dituju di artikel itu. Astagfirullah yg ke-2, kok 'ngurusin' orang aja pake pilih-pilih, pak..:-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: apa saya tangkap nada yang tidak positif dari Lina terhadap Kyai? Astaghfirulllah ... apa memang sudah sedemikian ya rasa empati kita? Apa para kyai itu tidak punya perempuan juga di sisi mereka? apa semua kyai bagi Linda sudah sama saja? tapi itu hak anda kok ... jadi jangan salahkan juga jika karena sekelompok perempuan dengan dandanan dan pose mereka di sejumlah media, maka ada gambaran bahwa 'itulah perempuan.' ngapain juga ngurusin perempuan (kayak gitu)...? :-( salam Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng
Katanya sih pak, lingkungan justru lebih berpengaruh daripada orangtua :) Saya kok ya punya contoh2 ya, Pak. Bahwa ga selalu orangtua yg ngawur didik anaknya menghasilkan anak yang beres. Teman saya, kalau saya dengar ceritanya, sudah pantaslah untuk masuk rubrik oh mama oh papa di majalah Kartini. Sedari kecil dipukuli, dicelup ke dalam bak mandi dan dimaki2 oleh orangtuanya. Di mata kepalanya sendiri lihat ibunya digebuki bapaknya karena ketahuan ternyata ia bukan anak kandung si bapak, jadi ntah siapa bapaknya sampai sekarang ia pun ga ngerti. Masa remajanya habis di jalanan, karena orangtua ga jelas ada dimana. Kadang pulang kadang nggak. Yah pokoknya begitulah. Tapi segala kekerasan dan kesintingan orangtuanya itu ternyata tidak membuat dia menjadi manusia yang ga beres. Kalo saya tanya lebih lanjut bagaimana ia mlewati masa kecilnya yang sulit, ia cuma bisa menjawab segala kekerasan dan hinaan yang ia terima menimbulkan dendam di hatinya. Sebuah dendam yang akhirnya membuat ia bertekad, ia harus menjadi manusia yang berharga. Bahwa ia bukan monyet, anak sial, anjing, dan segala sumpah serapah yang kerap ia terima dari orangtuanya. Dan akhirnya saya harus akui, sebagai anak yang berasal dari sebuah kekacauan rumah tangga, ia berhasil membuktikan bahwa ia bukan sekedar anak sial, tapi seorang anak yang membanggakan orangtuanya. Bukan sekedar berprestasi, namun juga sukses membentengi dirinya tidak hanya dari narkoba, maling, minuman keras, bahkan rokok pun tak pernah ia jamah. Walau kalau ia ditanya lebih lanjut mengenai kiatnya, dia cuma bisa menjawab bingung, Entahlah, mungkin karena saya dilindungi Tuhan dan memang nasib saya tidak seperti itu. Karena berkali2 ia hampir terjerumus, selalu ada kekuatan dari luar yang menolong dia keluar dari jeratan kekacauan itu. Mungkin ia termasuk manusia langka, yang hidupnya memang extra spesial, karena biasanya yang terjadi seperti pak Wijan ceritakan dibawah ini ya? Hehehe... Tapi kok ya miara kucing gitu Pak? Kucing itu binatang rumahan yang paling egois dibanding anjing. Walo kita baik2 ke kucing, blom tentu dia mo nurut sama kita. Karena kucing itu binatang yang tak mau mengakui konsep majikan, beda dengan anjing ... hehehe. Sulit melatih kucing mengikuti kemauan kita, walau kita ancam sekalipun. Paling banter si kucing malah kabur dan ngumpet di atap. (*catatan: ini ga berlaku sama kucing yang memang sudah dirumahkan ya seperti persia, angora, yang menurut saya lebih kayak boneka ketimbang kucing beneran. :)). -- Fer! Puyenk, jadinya ngelantur.com... Pada hari Tue, 24 Jan 2006 05:23:53 -0800 (PST) SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] menulis sbb: Sebenarnya guru pertama dari para pria dewasa itu siapa ya ? Siapa yang mendidik para pria itu pertama kali ? Menurut keyakinan ogut, kalau ortu ( Ayah dan Ibu ) si pria itu mendidik dengan baik-baik sewaktu pria itu masih anak-anak pasti saat dewasa, pria itu pasti juga akan jadi pria yang baik, yang peduli perempuan dan lingkungan. Untuk perbandingan saja, coba jeng Herni memelihara kucing mulai dari cemeng atau kucing kecil, coba pelihara si cemeng tersebut dengan kasar, maka jadinya nanti saat si cemeng jadi kucing dewasa pasti juga akan liar, begitu sebaliknya kalau memelihara cemeng dengan lembah lembut, nanti kalau sudah jadi kucing dewasa pasti juga engga liar, akan manut dengan jeng herni :) Mosok manusia kalah dengan kucing ?!., sepele kan teorinya dan itu nyata, engga usah pakai teori yang muluk-muluk. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
Beberapa mahasiswa UIN, ternyata adalah menjadi istri kedua atau ketiga kiai. Mereka ini relatif cantik dan berbodi bagus. Ditanya alasan kenapa mau dijadikan istri kesekian adalah karena alasan-alasan seperti: terhormat dan mapan (secara materi). Termasuk sang suami itulah yang membiayai kuliah dan kelak memberi katebelece bila ingin berkarir. Tidak terbesit alasan seksual misalnya ingin memberi suami saluran untuk menuntaskan dahaga seksual yang menggebu-gebu. Entahlah apa alasan sang kiai memperistri mahasiswi yang cantik-cantik itu. Dipikir-pikir, melakukan poligami dengan argumen menuntaskan hasrat seksual memang lemah dan celakanya bisa memukul balik Islam. Lihat saja, para pengritik Muhammad sampai menyebut nabi yang mulia tersebut sebagai orang yang gila seks karena beristri banyak. Padahal kalau dihayati secara menyeluruh mengapa Muhammad melakukan itu kan bukan demi menyalurkan hasrat seksual. Celaka 13 kalau Allah memilih orang gila seks menjadi Rasul. Kini, celaka 13 itu ternyata terjadi. Penganjur poligami seperti pemilik ayam goreng Wong Solo mengedepankan hasrat seksual sebagai alasan. Daripada zina, demikian katanya. Kalau alasan seperti ini dianggap benar oleh penyerang Islam, wajar bila Muhammad pun menjadi dihinakan sebagai orang gila seks. Dengan demikian berpoligami demi alasan seksual adalah alasan yang hina... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Di lingkungan NU emang wacana anti poligami mulai keras disuarakan aktivis perempuannya di Muslimat dan Fatayat .Kalo di Muhammadiyah sih adem ayem aja soalnya jarang kyai / ajengan / buya / tuan guru atau apa aja istilah buat ulama Muhammadiyah yang berpoligami.Akan susah cari kyai Muhammadiyah yang poligami sementara di NU akan susah cari yang nggak poligami Masalahnya ulama Muhammadiyah kebanyakan di kota jadi cukup sibuk, sementara kyai NU kebanyakan di kampung-kampung yang jarang hiburan, jadinya hiburannya yah kawin lagi ..kawin lagi..apalagi stock berlimpah di pesantrennya.Plus rata-rata kedudukan kyai di masyarakat kampung itu kan cukup terhormat/tinggi jadi kawin ama kyai bisa ningkatin status walaupun cuma istri ke sekian, status ginian kan penting banget di kampung. Makanya buat cewek-cewek hati-hati kalo dideketin calon kyai NU :)) - Original Message - From: Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:30 AM Subject: [keluarga-sejahtera] Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai http://www.korantempo.com/korantempo/2006/01/24/Opini/krn,20060124, 61.id.htm l Selasa, 24 Januari 2006 Opini Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Farid Muttaqin # Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng
Mbak Fer, Kalau besar di keluarga yg penuh 'konflik', cuma ada 2 pilihan. Pertama, tenggelam dlm konflik lengkap dng segala pelampiasan (negatif)nya dan berakhir dng more misery karena semua pelampiasan itu tidak ada gunanya hanya nambah merusak diri sendiri. Atauuu, timbul rasa tekad di hati bahwa apapun yg terjadi tidak akan membuat dirinya 'jatuh' dlm lubang misery yg lebih dalam. Dunia sekitar boleh jungkir balik, tapi jelas bukan kita. Dalam kondisi yg terbatas spt itu, kita masih punya pilihan dan bahkan justru lebih fokus. Pertama, fokus gimana caranya biar survive apapun yg terjadi. Fokus yg kedua, ada perasaan sekedar ingin menjadi orang yg berbeda, dari model orang2 yg ada di sekitar kita. Perasaan itu yg menjadi 'dendam kusumat' dan memotivasi utk 'hidup bener' atau mungkin sebenarnya sekedar mengambil 'jalan yg sebaliknya' sehingga justru malah tidak mau melakukan kenakalan remaja pada umumnya...ngerokok, nge-drugs dll Dan siapa sangka, anak2 ini malah mampu berprestasi di sekolah, tanpa teman2nya tau apa yg sebenarnya dialami oleh mereka. Gak semua anak tumbuh dlm keluarga yg 'normal' dan 'baik2', tapi bukan berarti anak yg besar dlm lingkungan keluarga yg penuh konflik/kekerasan tidak mampu berprestasi. Dan ironisnya, ketika orang tuanya semakin tua tidak berdaya, sementara si anak tumbuh besar dan tidak lagi jadi 'anak', justru si anak ini yg mengurus orang tuanya dng penuh kasih sayang. Mungkin orang tua suka lupa kalau yg namanya anak itu lama2 tumbuh besar jadi manusia dewasa juga :-) Sounds familiar.. jangan2 cerita di sinetron :-) Manusia2 seperti itu mungkiin tidak langka...hanya tidak disadari/diketahui. Mungkin juga karena tidak semua orang punya hobi 'promosi' :-) Jadi memang, tidak bisa diasumsikan bahwa orang tua baik/buruk, si anak otomatis akan mengikuti jejak orang tuanya itu. Umumnya, mungkiin. Tapi dalam dunia ini kan selalu ada: anomali atau pengecualian :) wassalam, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ferona [EMAIL PROTECTED] wrote: Katanya sih pak, lingkungan justru lebih berpengaruh daripada orangtua :) Saya kok ya punya contoh2 ya, Pak. Bahwa ga selalu orangtua yg ngawur didik anaknya menghasilkan anak yang beres. Teman saya, kalau saya dengar ceritanya, sudah pantaslah untuk masuk rubrik oh mama oh papa di majalah Kartini. Sedari kecil dipukuli, dicelup ke dalam bak mandi dan dimaki2 oleh orangtuanya. Di mata kepalanya sendiri lihat ibunya digebuki bapaknya karena ketahuan ternyata ia bukan anak kandung si bapak, jadi ntah siapa bapaknya sampai sekarang ia pun ga ngerti. Masa remajanya habis di jalanan, karena orangtua ga jelas ada dimana. Kadang pulang kadang nggak. Yah pokoknya begitulah. Tapi segala kekerasan dan kesintingan orangtuanya itu ternyata tidak membuat dia menjadi manusia yang ga beres. Kalo saya tanya lebih lanjut bagaimana ia mlewati masa kecilnya yang sulit, ia cuma bisa menjawab segala kekerasan dan hinaan yang ia terima menimbulkan dendam di hatinya. Sebuah dendam yang akhirnya membuat ia bertekad, ia harus menjadi manusia yang berharga. Bahwa ia bukan monyet, anak sial, anjing, dan segala sumpah serapah yang kerap ia terima dari orangtuanya. Dan akhirnya saya harus akui, sebagai anak yang berasal dari sebuah kekacauan rumah tangga, ia berhasil membuktikan bahwa ia bukan sekedar anak sial, tapi seorang anak yang membanggakan orangtuanya. Bukan sekedar berprestasi, namun juga sukses membentengi dirinya tidak hanya dari narkoba, maling, minuman keras, bahkan rokok pun tak pernah ia jamah. Walau kalau ia ditanya lebih lanjut mengenai kiatnya, dia cuma bisa menjawab bingung, Entahlah, mungkin karena saya dilindungi Tuhan dan memang nasib saya tidak seperti itu. Karena berkali2 ia hampir terjerumus, selalu ada kekuatan dari luar yang menolong dia keluar dari jeratan kekacauan itu. Mungkin ia termasuk manusia langka, yang hidupnya memang extra spesial, karena biasanya yang terjadi seperti pak Wijan ceritakan dibawah ini ya? Hehehe... Tapi kok ya miara kucing gitu Pak? Kucing itu binatang rumahan yang paling egois dibanding anjing. Walo kita baik2 ke kucing, blom tentu dia mo nurut sama kita. Karena kucing itu binatang yang tak mau mengakui konsep majikan, beda dengan anjing ... hehehe. Sulit melatih kucing mengikuti kemauan kita, walau kita ancam sekalipun. Paling banter si kucing malah kabur dan ngumpet di atap. (*catatan: ini ga berlaku sama kucing yang memang sudah dirumahkan ya seperti persia, angora, yang menurut saya lebih kayak boneka ketimbang kucing beneran. :)). -- Fer! Puyenk, jadinya ngelantur.com... Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web:
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
On 1/24/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: 1) Kriteria apa sehingga seseorang bisa mendapat gelar Kiai? untuk konteks Farid, sepatutnya Farid yang menjawab. Yang posting mungkiiinnn bisa bantu? :-) 2) Gerakan perempuan sebaiknya dititik beratkan kepada pemberdayaan perempuan itu sendiri biar lebih pandai, kayak mbak-mbak di milis ini. Jadi, lebih pada pendidikan bagi pere. Ngapain ngurusi kiai?...:-). Banyak deh yang lebih bermanfaat daripada ngurusi kiai. apa saya tangkap nada yang tidak positif dari Lina terhadap Kyai? Astaghfirulllah ... apa memang sudah sedemikian ya rasa empati kita? Apa para kyai itu tidak punya perempuan juga di sisi mereka? apa semua kyai bagi Linda sudah sama saja? tapi itu hak anda kok ... jadi jangan salahkan juga jika karena sekelompok perempuan dengan dandanan dan pose mereka di sejumlah media, maka ada gambaran bahwa 'itulah perempuan.' ngapain juga ngurusin perempuan (kayak gitu)...? :-( salam [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng
- Original Message - From: Ferona Yulia [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 26, 2006 6:21 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng Iya memang.. kisah hidupnya udah layak jadi sinetron juga :D Kadang2 aku mikir, aku suka ngerasa bahwa hidup itu pilihan (---dilanjutkan: sisanya pembenaran) hehehe... tapi setelah dipikir lebih lanjut lagi, kayaknya hidup itu dipilihkan deh ... hehehe... Wuhdualeeem euy... mbak Ferona, dari berbagai sebab terutama dari pengalaman sepanjang hidup sekarang saya juga sampe pada kesimpulan yang sama... susah dijelasin...tapi kok kayaknya seperti itu... Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
1) Kriteria apa sehingga seseorang bisa mendapat gelar Kiai? 2) Gerakan perempuan sebaiknya dititik beratkan kepada pemberdayaan perempuan itu sendiri biar lebih pandai, kayak mbak-mbak di milis ini. Jadi, lebih pada pendidikan bagi pere. Ngapain ngurusi kiai?...:-). Banyak deh yang lebih bermanfaat daripada ngurusi kiai. 3) Mengenai adagium tsb, apa berlaku pula kalau kita belajar AQ dan Hadist? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.korantempo.com/korantempo/2006/01/24/Opini/krn,20060124,61 .id.html Selasa, 24 Januari 2006 Opini Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Farid Muttaqin # Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Basis pandangan sosial-keagamaan yang menjadi dasar tradisi ini sudah terbangun sangat kuat hingga sulit direkonstruksi. Apalagi dalam tradisi taklid terhadap tokoh yang masih berkembang kuat dalam masyarakat kita, yang tidak jarang dianut secara irasional, poligami para kiai justru diakui sebagai kebenaran yang layak diteladankan, lalu ditiru, tanpa melihat secara kritis bahwa tindakan tersebut rentan menimbulkan kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan upaya kritis terhadap tindakan kiai tersebut tidak jarang dinilai sebagai hujatan yang tidak sopan terhadap sang tokoh, sehingga harus ditentang. Tulisan ini mempunyai dua tujuan utama yang berkaitan. Pertama, mencoba memperkuat basis gerakan antipoligami dengan menawarkan upaya untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh masih kuatnya tradisi poligami di kalangan kiai. Dalam hal ini, tulisan ini lebih terfokus pada sosok kiai sebagai pemangku tradisi poligami di kalangan masyarakat Islam yang sulit diruntuhkan, bukan pada diskursus tafsir agama tentang persoalan ini. Kedua, mencoba mendudukkan kiai pada porsi kemanusiaannya yang tidak terlepas dari kekeliruan dan kealpaan, meskipun kecenderungannya untuk berbuat kebenaran bisa jadi lebih kuat. Kita harus dapat membedakan sikap kritis atas tindakan (yang mungkin) keliru yang dilakukan kiai berkaitan dengan poligami, dengan sikap tidak sopan dan hujatan terhadap mereka. Sikap kritis sama sekali bukan hujatan, melainkan jalan untuk membangun kesepahaman bersama menuju kebenaran melalui tindakan saling menasihati. Tujuan tersebut dipenuhi dengan menganalisis dua persoalan mendasar, yaitu gambaran keharmonisan keluarga poligami kiai, dan fanatisme terhadap kiai yang sering menutup penilaian rasional terhadap tindakan mereka. Salah satu hal yang sering menjadi alasan bahwa poligami yang dilakukan kiai tidak menimbulkan persoalan kekerasan terhadap perempuan adalah adanya kenyataan kehidupan rumah tangga mereka yang tampak harmonis tanpa konflik. Gambaran yang sering diungkapkan masyarakat yang meneladankan poligami kiai menyebutkan bahwa dalam keluarga poligami kiai, para istri justru membantu satu sama lain dan bertindak sesuai dengan peran masing-masing tanpa rasa iri terhadap yang lainnya. Mereka saling asah, asih, dan asuh satu sama lain. Tujuan keadilan yang dituntut dalam poligami sama sekali tidak menjadi persoalan rumit bagi para kiai. Dalam kondisi yang akur seperti itu, bagaimana bisa muncul persoalan kekerasan terhadap perempuan? Kita harus menyadari bahwa tindakan poligami merupakan ekspresi dominasi laki-laki terhadap perempuan pada satu sisi dan ketidakberdayaan perempuan pada sisi yang lain. Inilah ketimpangan gender yang terjadi pada hampir semua sisi kehidupan manusia saat ini. Dalam ketimpangan gender, perempuan yang tidak berdaya akan kesulitan untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginannya. Ketidakberdayaan tidak hanya secara sosial-ekonomi, tapi juga dari segi kesadaran terkait dengan keberanian untuk menentukan pilihan yang diinginkannya. Sebaliknya, bagi laki-laki, posisinya yang dominan--baik dengan legitimasi sebagai tokoh agama, kedekatan dengan Tuhan, maupun keluhuran ilmu dan budinya--akan dengan mudah menaklukkan kaum perempuan agar tunduk pada pilihan yang sudah disediakannya. Karena itu, gambaran keharmonisan keluarga poligami kiai dapat dianalisis secara kritis dengan dasar argumentasi pemikiran ini, sehingga diperoleh kesimpulan apakah keharmonisan tersebut sejati atau hanya semu belaka. Dan sekali lagi, dengan dasar pemikiran di atas, kita akan cenderung membuat kesimpulan bahwa poligami, siapa pun yang melakukannya, lebih potensial menghadirkan ketidakadilan dan kekerasan atau, minimalnya, melanggengkan dominasi laki-laki atas perempuan. Meski demikian, kita juga perlu menyadari bahwa
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
Yg nomor satu, tanya mas dwi aja..:-) Nomor dua itu soal pendekatan, mbak. Itu yg dinamakan pendekatan woman in development (WID). Kuncinya pemberdayaan perempuan. Tapi pada kenyataannya, tidak berlaku efektif karena sama saja memasukkan perempuan ke dalam sistem yg tidak seimbang. Dalam hal pengurangan kemiskinan, yg terjadi malah feminisasi kemiskinan. Dalam hal ekonomi, tenaga kerja, dll, perempuan masuk dalam sistem tenaga kerja yg tidak seimbang dimana sistemnya sendiri sudah bias gender. Sehingga, tenaga kerja perempuan yg terbukti produktif ini malah tidak dihargai. Dalam wilayah privat pun demikian. Cuma memberdayakan perempuan ke dalam sistem yg penuh dng bias gender tadi pada kenyataannya tidak menyelesaikan masalah. Perlu suatu terobosan baru. Makanya, dicoba pendekatan baru, keliatannya cuma sedikit mengubah kata perempuan menjadi gender (terjemahannya gender apa jender sih?). Fokusnya lebih ke konsep feminitas dan juga maskulinitas. Melibatkan laki2 dalam prosesnya. Bicara maskulinitas juga bicara bagaimana laki2 juga dibentuk sedemikian rupa utk berlaku/berjiwa patriarki.. termasuk bahwa di laki2 sendiri konsep2 maskulinitas ini juga saling 'menindas' satu sama lainnya. Perang antara maskulinitas. Hanya sekedar memberikan gambaran, betapa kompleksnya persoalan ini, dan betapa kompleksnya dunia yg kita diami, hehehe. Dengan demikian, cara kita memandang masalah jadi.. mbulet kalo kata mbak Aisha. Bukan mbulet dlm pengertian tidak ada ujung pangkalnya, tapi lebih komprehensif dan lebih obyektif (mudah2an). Contoh konkret yg memakai pendekatan ini adalah workshop jender utk para laki2. Mengajak mereka utk melihat dunia 'perempuan' dalam kacamata yg berbeda, yg selama ini mungkin mereka tidak 'ngeh' :-) Bukan dng metode menceramahi (spt yg umumnya dilakukan oleh kyai2, mungkin:P) tapi dng metode self-learning. Pembelajaran. Kalau kemudian diantara mereka ada yg model spt bang Yos, yg sedari awal memang menolak apapun logika orang lain dng membawa prejudice2 serta bias2 asumsinya sendiri, ya ndak apa-apa. Itu sudah biasa..:-) Catatan2 mengenai aktivitas spt ini sebenarnya cukup banyak dan bisa di cari lewat internet :-) Sehingga, kenapa tidak kita mengadakan workhsop utk para kiai2? hehehe. Di Islam sendiri kan katanya menganut prinsip saling, hubungan dialogis...sehingga bisa dong posisinya diubah, sekali-kali. wassalam, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: 1) Kriteria apa sehingga seseorang bisa mendapat gelar Kiai? 2) Gerakan perempuan sebaiknya dititik beratkan kepada pemberdayaan perempuan itu sendiri biar lebih pandai, kayak mbak-mbak di milis ini. Jadi, lebih pada pendidikan bagi pere. Ngapain ngurusi kiai?...:-). Banyak deh yang lebih bermanfaat daripada ngurusi kiai. 3) Mengenai adagium tsb, apa berlaku pula kalau kita belajar AQ dan Hadist? wassalam, Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - cemeng
jENG oGut Jadi bingung, Sebenarnya guru pertama dari para pria dewasa itu siapa ya ? Siapa yang mendidik para pria itu pertama kali ? Menurut keyakinan ogut, kalau ortu ( Ayah dan Ibu ) si pria itu mendidik dengan baik-baik sewaktu pria itu masih anak-anak pasti saat dewasa, pria itu pasti juga akan jadi pria yang baik, yang peduli perempuan dan lingkungan. Sebenarnya yang penting sekarang itu bukan gontok-gontokan pria dan wanita, tapi kerjasama gitu, merubah suatu yang jelek menjadi baik sesuai dengan Al Qur'an dan Hadis Kalau percaya dengan Al Qur'an dah Hadis lho ? Untuk perbandingan saja, coba jeng Herni memelihara kucing mulai dari cemeng atau kucing kecil, coba pelihara si cemeng tersebut dengan kasar, maka jadinya nanti saat si cemeng jadi kucing dewasa pasti juga akan liar, begitu sebaliknya kalau memelihara cemeng dengan lembah lembut, nanti kalau sudah jadi kucing dewasa pasti juga engga liar, akan manut dengan jeng herni :) Mosok manusia kalah dengan kucing ?!., sepele kan teorinya dan itu nyata, engga usah pakai teori yang muluk-muluk. Sayangnya, gerakan fe-manis itu kan kemasukan female-female manis yang mempunyai trauma diwaktu kecil, sehingga gerakan fe-manis itu engga lancar karena hanya jadi kendaraan fe-manis yang kurang kasih sayang tersebut. Jadi sebaiknya gerakan fe-manis itu harus mempunyai sistem untuk membenahi kedalam juga, ngono jeng, kritik membangun lho jeng. wassalam Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Yg nomor satu, tanya mas dwi aja..:-) Nomor dua itu soal pendekatan, mbak. Itu yg dinamakan pendekatan woman in development (WID). Kuncinya pemberdayaan perempuan. Tapi pada kenyataannya, tidak berlaku efektif karena sama saja memasukkan perempuan ke dalam sistem yg tidak seimbang. Dalam hal pengurangan kemiskinan, yg terjadi malah feminisasi kemiskinan. Dalam hal ekonomi, tenaga kerja, dll, perempuan masuk dalam sistem tenaga kerja yg tidak seimbang dimana sistemnya sendiri sudah bias gender. Sehingga, tenaga kerja perempuan yg terbukti produktif ini malah tidak dihargai. Dalam wilayah privat pun demikian. Cuma memberdayakan perempuan ke dalam sistem yg penuh dng bias gender tadi pada kenyataannya tidak menyelesaikan masalah. Perlu suatu terobosan baru. Makanya, dicoba pendekatan baru, keliatannya cuma sedikit mengubah kata perempuan menjadi gender (terjemahannya gender apa jender sih?). Fokusnya lebih ke konsep feminitas dan juga maskulinitas. Melibatkan laki2 dalam prosesnya. Bicara maskulinitas juga bicara bagaimana laki2 juga dibentuk sedemikian rupa utk berlaku/berjiwa patriarki.. termasuk bahwa di laki2 sendiri konsep2 maskulinitas ini juga saling 'menindas' satu sama lainnya. Perang antara maskulinitas. Hanya sekedar memberikan gambaran, betapa kompleksnya persoalan ini, dan betapa kompleksnya dunia yg kita diami, hehehe. Dengan demikian, cara kita memandang masalah jadi.. mbulet kalo kata mbak Aisha. Bukan mbulet dlm pengertian tidak ada ujung pangkalnya, tapi lebih komprehensif dan lebih obyektif (mudah2an). Contoh konkret yg memakai pendekatan ini adalah workshop jender utk para laki2. Mengajak mereka utk melihat dunia 'perempuan' dalam kacamata yg berbeda, yg selama ini mungkin mereka tidak 'ngeh' :-) Bukan dng metode menceramahi (spt yg umumnya dilakukan oleh kyai2, mungkin:P) tapi dng metode self-learning. Pembelajaran. Kalau kemudian diantara mereka ada yg model spt bang Yos, yg sedari awal memang menolak apapun logika orang lain dng membawa prejudice2 serta bias2 asumsinya sendiri, ya ndak apa-apa. Itu sudah biasa..:-) Catatan2 mengenai aktivitas spt ini sebenarnya cukup banyak dan bisa di cari lewat internet :-) Sehingga, kenapa tidak kita mengadakan workhsop utk para kiai2? hehehe. Di Islam sendiri kan katanya menganut prinsip saling, hubungan dialogis...sehingga bisa dong posisinya diubah, sekali-kali. wassalam, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: 1) Kriteria apa sehingga seseorang bisa mendapat gelar Kiai? 2) Gerakan perempuan sebaiknya dititik beratkan kepada pemberdayaan perempuan itu sendiri biar lebih pandai, kayak mbak-mbak di milis ini. Jadi, lebih pada pendidikan bagi pere. Ngapain ngurusi kiai?...:-). Banyak deh yang lebih bermanfaat daripada ngurusi kiai. 3) Mengenai adagium tsb, apa berlaku pula kalau kita belajar AQ dan Hadist? wassalam, Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS
Re: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
Islam itu bukan agama terorganisasi seperti di lingkungan Katholik atau Yahudi , jadi gelar kyai itu sama aja dengan gelar Tengku di Aceh , Tuan Guru di Lombok , Buya di Minang , Ajengan di Sunda.Bukan sebuah gelar yang istimewa , cuma sebuah sebutan penghormatan masyarakat lokal pada ulama .Jadi beda dengan gelar Pastor , Uskup, Paus , Kardinal , Rabbi dll yang diberikan oleh otoritas organisasi agama yang bersangkutan. - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 24, 2006 6:06 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai 1) Kriteria apa sehingga seseorang bisa mendapat gelar Kiai? 2) Gerakan perempuan sebaiknya dititik beratkan kepada pemberdayaan perempuan itu sendiri biar lebih pandai, kayak mbak-mbak di milis ini. Jadi, lebih pada pendidikan bagi pere. Ngapain ngurusi kiai?...:-). Banyak deh yang lebih bermanfaat daripada ngurusi kiai. 3) Mengenai adagium tsb, apa berlaku pula kalau kita belajar AQ dan Hadist? wassalam, Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai
Di lingkungan NU emang wacana anti poligami mulai keras disuarakan aktivis perempuannya di Muslimat dan Fatayat .Kalo di Muhammadiyah sih adem ayem aja soalnya jarang kyai / ajengan / buya / tuan guru atau apa aja istilah buat ulama Muhammadiyah yang berpoligami.Akan susah cari kyai Muhammadiyah yang poligami sementara di NU akan susah cari yang nggak poligami Masalahnya ulama Muhammadiyah kebanyakan di kota jadi cukup sibuk, sementara kyai NU kebanyakan di kampung-kampung yang jarang hiburan, jadinya hiburannya yah kawin lagi ..kawin lagi..apalagi stock berlimpah di pesantrennya.Plus rata-rata kedudukan kyai di masyarakat kampung itu kan cukup terhormat/tinggi jadi kawin ama kyai bisa ningkatin status walaupun cuma istri ke sekian, status ginian kan penting banget di kampung. Makanya buat cewek-cewek hati-hati kalo dideketin calon kyai NU :)) - Original Message - From: Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 24, 2006 11:30 AM Subject: [keluarga-sejahtera] Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai http://www.korantempo.com/korantempo/2006/01/24/Opini/krn,20060124,61.id.htm l Selasa, 24 Januari 2006 Opini Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai Salah satu tugas terberat gerakan perempuan kita, khususnya yang berbasis Islam, adalah meruntuhkan tradisi poligami yang berkembang di kalangan kiai. Farid Muttaqin # Koordinator Program PUAN Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/