mungkin bisa jadi diskusi menarik saat ahmadiyah melihat alquran.
bagaimana sebenarnya kita melihat alquran?
apakah kita menskaralkan kitab tersebut? sehingga tak boleh menyentuh
tanah? apakah orang yg sedang menstruasi tak boleh menyentuh kitab itu
dan kiat suci ini tak boleh dibawa ke wc? lalu a
saya harap yg bangga jadi fundamentalis ngga cuma bangga aja tanpa ngerti
apa yg diomongin dan dibanggain. seperti anak tk (dahulu) sangat suka
bilang "fuck you!!" dan mengacungkan jari tengahnya kepada orang lain dengan
bangga.
seorang imam dari india pernah berkata, bahwa manusia tidak akan dis
begini ajalah,
dalam al Qur'An dikatakan bahwa suatu barang dapat di katakan haram
jika mudaratnya lebih banyak dibanding manfaat, tapi tidak menutup
kemungkinan kalo barang tersebut diperlukan untuk dipakai pada kondosi
tertentu karena manfaatnya.
contohnya alkohol, jika di minum atau dipakai