[Keuangan] Re: Surat dari rektor Universiti Malaysia kepada para mahasiswa/i (isu lingkung

2008-06-17 Terurut Topik jeff_andra
Ya teranga aja ngga boleh, gimana mau bawa lah... kalo mahasiswa mau
bawa kereta (kereta api) berarti tuh mahasiswa kudu ngebangun rel
(railway) kereta dulu, mungkin menurut rektor hal itu ngerepotin.
Hahahahahaha.

Terus larangan motosikil (mata kaki - bahasa jawa). Aneh gimana
mahasiswa bisa ke kampus kalo mata kakinya ngga boleh dibawa. 

:) :) Just kidding...



Balasan: [Keuangan] Re: Surat dari rektor Universiti Malaysia kepada para mahasiswa/i (isu lingkung

2008-06-17 Terurut Topik lutfan maxalmina
maksud dari kereta itu ialah mobil, sedangkan motosikil yaitu motor, bagiku 
peraturan itu sangat bagus, krn dapat mengurangi pemakaian BBM dinegaranya.

jeff_andra [EMAIL PROTECTED] wrote:  Ya teranga aja ngga boleh, 
gimana mau bawa lah... kalo mahasiswa mau
bawa kereta (kereta api) berarti tuh mahasiswa kudu ngebangun rel
(railway) kereta dulu, mungkin menurut rektor hal itu ngerepotin.
Hahahahahaha.

Terus larangan motosikil (mata kaki - bahasa jawa). Aneh gimana
mahasiswa bisa ke kampus kalo mata kakinya ngga boleh dibawa. 

:) :) Just kidding...



   

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] mohon bantuannya

2008-06-17 Terurut Topik jeff_andra
kawan-kawan saya mau bikin riset kecil2an tentang managerial
ownwership (insider ownership) nih, tapi saya masih bingung mengenai
posisi komisaris yang punya kepemilikan saham. Apakah komisaris itu
termasuk insider, kalo perasaan saya sih, bukan ya, karena dia tidak
ikut me-manage perusahaan (posisinya diluar management). Tapi
masalahnya kan dia ikut ngontrol perusahaan kan ya? Selain itu
banyak jurnal2 penelitian serupa memasukkan jajaran komisaris sebagai
pihak insider.

Bagaimana menurut rekans mengenai hal ini? Apakah jajaran komisaris
perlu saya kategorikan pihak insider atau tidak???

Selain itu mengenai pajak tangguhan, sebenarnya pajak tangguhan itu
substansinya bagaimana ya?

Mohon bantuan dan sarannya ya...

Thanks a lot



RE: [Keuangan] mohon bantuannya

2008-06-17 Terurut Topik Fitriyanto
Dear Andra,

Beberapa waktu yang lalu masalah pajak tangguhan sudah dibahas di milis AKI, 
posting terakhir tertanggal 1 April 2008.

Coba lihat di sini : 
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/msearch?query=pajak+tangguhancharset=windows-1252

Mengenai substansinya, ya ini pendekatan akuntansi aja untuk mengakui adanya 
kewajiban atau manfaat di masa yang akan datang atas adanya perbedaan waktu 
dari koreksi fiskal akibat perbedaan metode antara akuntansi komersil dengan 
akuntansi pajak.

Untuk masalah insider2an saya no comment, gak ngerti soale

Semoga membantu.

Salam

Ryan
*ngantuk sore2


From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of jeff_andra


kawan-kawan saya mau bikin riset kecil2an tentang managerial
ownwership (insider ownership) nih, tapi saya masih bingung mengenai
posisi komisaris yang punya kepemilikan saham. Apakah komisaris itu
termasuk insider, kalo perasaan saya sih, bukan ya, karena dia tidak
ikut me-manage perusahaan (posisinya diluar management). Tapi
masalahnya kan dia ikut ngontrol perusahaan kan ya? Selain itu
banyak jurnal2 penelitian serupa memasukkan jajaran komisaris sebagai
pihak insider.

Bagaimana menurut rekans mengenai hal ini? Apakah jajaran komisaris
perlu saya kategorikan pihak insider atau tidak???

Selain itu mengenai pajak tangguhan, sebenarnya pajak tangguhan itu
substansinya bagaimana ya?

Mohon bantuan dan sarannya ya...

Thanks a lot



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: FW: Investing in Indonesia

2008-06-17 Terurut Topik Hok An
Saya pikir kedua hal itu saling bersangkutan.
Sebab itu sistem ini tidak bisa diatasi sepotong2.
Tetapi bisa di by pas, contohnya dulu waktu kantor pajak dirumahkan dan
dilakukan oursourcing liwat SGS.
Tindakan ini sangat drastis, bukan saja karena oursourcing monopoli
pajak yang merupakan masalah inti sistem kenegaraan.
Ada informasi waktu itu ada pungli extra untuk membiayai salah satu
badan intel.
Saya kira2 yang ditunggu masyarakat adalah keputusan2 drastis untuk
merampingkan sistem birokrasi kita, sehingga belenggu2 yang menyebabkan
kelumpuhan2 ekonomi putus satu2.

Salam

Hok An

Amitz Sekali schrieb:

 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hok An [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Kawan2 Netter,
 
  dibawah ada gambaran perkembanan sektor riil Indoensia.
  Sebab sektor ini penting untuk perkembanagn tempat kerja
 sesungguhnya
  masalah sektor ini perlu lebih dipikirkan.
 
  Salam
  Hok An
 
 
 http://www.thejakartapost.com/news/2008/06/11/investing-indonesia-a-case-ironing-out-ironies.html

 
  Friday, June 13, 2008 3:28 PM
 
  Investing in Indonesia: A case of ironing out the ironies
 
  Harry Su , Analyst | Wed, 06/11/2008 10:37 AM | Business
 

  This would include making headway in areas where corruption is
  deeply-rooted and establishing a clear roadmap for structural
 reforms to
  achieve higher GDP growth rates and to lower unemployment.

 On one hand, there is an issue of blatant corruption where one get
 something (s)he isn't supposed to get within reasonable local common
 sense. On the other hand, there is an issue of grease-ing where one
 get something faster than average.

 I notice that the fights against corruption seems to focus on blatant
 corruption which is relatively easier to prove. But I believe those
 kind of corruption is less damaging than the intentional slowing down
 of permit processing (to encourage grease money), since the
 accumulation of these small effects is very large.

 This effect can be seen in current situation of Tanjung Priok's custom

 office. After KPK's raid, they create delay in permit processing,
 creating new upward pressure of prices in Jakarta..

 




Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Idealisman Tambunan
Untuk menghitung inflasi maka di hitung berdasarkan apa saja kebutuhan penduduk 
mulai dari kebutuhan dasar seperti urusan perut dan sampai kebutuhan akan 
tempat tinggal, pendidikan, kenderaan dan kemampuan untuk menikmati keindahan 
dunia dengan berwisata dll.
Bila kita masih menghitung inflasi berdasarkan beras maksudnya penghasilan 
penduduk Indonesia Setengah atau bahkan lebih hanya untuk makan, Nah kalau kita 
menganggab Indonesia ini sudah maju selama ini setelah 60 tahuan merdeka 
seharusnya komponen penghasilan itu hanya lima sampai 10 persen untuk makanan 
dan selebihnya untuk kehidupan yang lebih layak sesuai dengan kecanggihan zaman 
sekarang.
Terima kasih
Tertanda
Idealisman PT



- Original Message 
From: Tigor Siagian [EMAIL PROTECTED]
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 16, 2008 10:13:26 AM
Subject: Re: [Keuangan] Statistik


Saya kok ga mudeng dengan relasi ini: Itu juga bisa dilakukan terhadap apa
saja termasuk soal Inflasi yang walaupun sudah lama merdeka tetapi masih
diukur dengan beras.

Apa maksudnya kalau sudah merdeka maka penduduk dapat diasumsikan tidak
makan beras lagi dan komponen beras dalam perhitungan inflasi dapat
dihilangkan? Atau beras itu bagian dari sisa2 imperialisme, karenanya demi
analisa inflasi saya agak nasionalis maka komponen beras dihilangkan dari
perhitungan inflasi karena kita merupakan bangsa yang besar, merdeka dan
anti penjajahan?

Kalau demikian, diganti aja kali judulnya bukan Berbohong dengan Statistik
tapi jadi Berbohong kepada diri sendiri...

2008/6/12 Idealisman Tambunan idealismant@ yahoo.com:

 Bagi teman-teman yang ingin menguji kebenaran data-data bisa membaca
 buku : Berbohong dengan Statistik karangan: Darrel Huff.
 Kita bisa membuat statistik sesuai dengan keinginan pemesan. Bila pemesan
 menginginkan laporan peningkatan GDP bisa saja dengan menyembunyikan fakta
 bahwa peningkatan GDP itu hanyalah peningkatan pendapatan segelintir orang.
 Itu juga bisa dilakukan terhadap apa saja termasuk soal Inflasi yang
 walaupun sudah lama merdeka tetapi masih diukur dengan beras. Benar-benar
 gila, yang penting kelihatan inflasinya gak gila.
 Tertanda
 Idealisman PT

 [Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]

 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 07:10 AM 6/18/2008, you wrote:

Untuk menghitung inflasi maka di hitung berdasarkan apa saja 
kebutuhan penduduk mulai dari kebutuhan dasar seperti urusan perut 
dan sampai kebutuhan akan tempat tinggal, pendidikan, kenderaan dan 
kemampuan untuk menikmati keindahan dunia dengan berwisata dll.
Bila kita masih menghitung inflasi berdasarkan beras maksudnya 
penghasilan penduduk Indonesia Setengah atau bahkan lebih hanya untuk makan,

Kalau memang kenyataannya seperti itu - lantas bagaimana?

Bahwa setengah kebutuhan rakyat Indonesia sehari-hari MEMANG masih 
terkait dengan makanan.
Kita yang saat ini termasuk melek Internet (walau belum tentu melek 
berpikir) - adalah bagian dari golongan minoritas penduduk Indonesia.

Ada puluhan juta orang Indonesia yang bahkan belum pernah naik 
pesawat terbang.  Ada sekitar seratus juta yang pendidikannya di 
bawah SMA.  Ada 13% rumah tangga yang belum terjangkau listrik 
PLN.  Dan bahkan ada sekitar 40% rumah tangga yang tidak punya 
fasilitas toilet sendiri.


Nah kalau kita menganggab Indonesia ini sudah maju selama ini 
setelah 60 tahuan merdeka seharusnya komponen penghasilan itu hanya 
lima sampai 10 persen untuk makanan dan selebihnya untuk kehidupan 
yang lebih layak sesuai dengan kecanggihan zaman sekarang.
Terima kasih

Sebenarnya anda itu menganggap Indonesia sudah maju atau belum?
Kalau belum - bagian yang mana?  Kalau sudah - bagian yang mana?

Sebenarnya anda sendiri menganggap metode penghitungan statistik oleh 
BPS sudah tepat atau belum?




Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 10:03 AM 6/18/2008, you wrote:

Terkadang kita lupa bahwa Indonesia itu luas bener. Gak cuman dari Ciputat
sampai Jababeka.
Namun dari Sabang sampai Merauke. Dinamika ekonomi di Jawa khususnya
Jakarta sangat berbeda dengan daerah lain di luar Jawa.


Betul.
Dan memang kompleksitas ini tergolong unik.

PDB seluruh Jawa misalnya - sudah mencakup 58% PDB seluruh Indonesia.
DKI Jakarta misalnya, dengan wilayah sekecil itu - punya PDB hampir 
17%-nya Indonesia.
Dan bila kita bandingkan dengan angka Internasional - maka kita akan 
menemukan bahwa PDB Propinsi DKI Jakarta lebih besar daripada PDB 
Brunei Darussalam dan Luxemburg digabung jadi satu.

(Itu kalau menggunakan harga pasar.  Kalau menggunakan metode 
penghitungan PPP (Purchasing Power Parity) - maka kita menemukan 
bahwa PDB Propinsi DKI Jakarta ukurannya di atas PDB negara Kuwait - 
dan cuma sedikit di bawah negara Uni Emirat Arab).

Dengan realita seperti itu - maka distribusi PDB Indonesia memang 
positively skewed.  Secara statistik Long Tail di sebelah kanan.

DKI Jakarta adalah outlier dan bukti kesenjangan sosio 
ekonomi.  Terlebih bila berhadapan dengan fakta bahwa PDB per kapita 
DKI Jakarta besarnya adalah LIMA KALI LIPAT PDB per kapita rata-rata Indonesia.

Tetapi apakah mungkin menghilangkan DKI Jakarta?  Tentu saja 
tidak.  Karena DKI Jakarta dan penduduknya punya aspek kualitas - 
selain kuantitas.




Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Rachmad M
Sebulan yang lalu saya berkunjung ke Sinabang, dan nginep di losmen 
Barokah. Saya banyak berbincang dengan pemilik losmen ini yang salah 
satu putranya kena kangker otak dan di operasi di Malaysia. Menurut 
beliau, kalau mau kerja sedikit saja didaerah itu enak benar. Makanan 
nggak usah dirisaukan selalu ada. Uang sebagian besar bisa ditabung 
karena jarang dibelanjakan untuk hal-hal yang nggak betul-betul 
diperlukan.

Untuk berobat di malaysia yang menghabiskan sekitar 400 jutaan juga 
nggak masalah :-). Bangun losmen yang saat gempa terbakar habis 
hampir 2 M juga sudah lunas :-)

Ketika saya jalan ke Kampung Aie masih di Simelue, pak Lie pemilik 
warung disitu (makaqn TGK Diujung) bilang :'Kenapa orang Jakarta 
ribut harga minyak naik, disini harga BBM Rp. 20.000 seliter ekonomi 
masih jalan kok pak


Salam

RM


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 At 10:03 AM 6/18/2008, you wrote:
 
 Terkadang kita lupa bahwa Indonesia itu luas bener. Gak cuman dari 
Ciputat
 sampai Jababeka.
 Namun dari Sabang sampai Merauke. Dinamika ekonomi di Jawa 
khususnya
 Jakarta sangat berbeda dengan daerah lain di luar Jawa.
 
 
 Betul.
 Dan memang kompleksitas ini tergolong unik.
 
 PDB seluruh Jawa misalnya - sudah mencakup 58% PDB seluruh 
Indonesia.
 DKI Jakarta misalnya, dengan wilayah sekecil itu - punya PDB hampir 
 17%-nya Indonesia.
 Dan bila kita bandingkan dengan angka Internasional - maka kita 
akan 
 menemukan bahwa PDB Propinsi DKI Jakarta lebih besar daripada PDB 
 Brunei Darussalam dan Luxemburg digabung jadi satu.
 
 (Itu kalau menggunakan harga pasar.  Kalau menggunakan metode 
 penghitungan PPP (Purchasing Power Parity) - maka kita menemukan 
 bahwa PDB Propinsi DKI Jakarta ukurannya di atas PDB negara Kuwait -
 
 dan cuma sedikit di bawah negara Uni Emirat Arab).
 
 Dengan realita seperti itu - maka distribusi PDB Indonesia memang 
 positively skewed.  Secara statistik Long Tail di sebelah kanan.
 
 DKI Jakarta adalah outlier dan bukti kesenjangan sosio 
 ekonomi.  Terlebih bila berhadapan dengan fakta bahwa PDB per 
kapita 
 DKI Jakarta besarnya adalah LIMA KALI LIPAT PDB per kapita rata-
rata Indonesia.
 
 Tetapi apakah mungkin menghilangkan DKI Jakarta?  Tentu saja 
 tidak.  Karena DKI Jakarta dan penduduknya punya aspek kualitas - 
 selain kuantitas.





Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 11:26 AM 6/18/2008, you wrote:

Sebulan yang lalu saya berkunjung ke Sinabang, dan nginep di losmen
Barokah. Saya banyak berbincang dengan pemilik losmen ini yang salah
satu putranya kena kangker otak dan di operasi di Malaysia. Menurut
beliau, kalau mau kerja sedikit saja didaerah itu enak benar. Makanan
nggak usah dirisaukan selalu ada. Uang sebagian besar bisa ditabung
karena jarang dibelanjakan untuk hal-hal yang nggak betul-betul
diperlukan.

Untuk berobat di malaysia yang menghabiskan sekitar 400 jutaan juga
nggak masalah :-). Bangun losmen yang saat gempa terbakar habis
hampir 2 M juga sudah lunas :-)


Ini juga satu sisi lain lagi mengenai realita ekonomi di Indonesia -- 
yaitu bahwa underground economy di daerah ukurannya sangat besar - 
sehingga sangat sering luput dari penghitungan.

Di beberapa daerah di Indonesia - banyak sektor ekonomi yang bisa 
berputar dan berjalan karena statusnya sebagai underground 
economy.  Penyelundupan misalnya, adalah sektor penggerak ekonomi 
yang signifikan di beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan.





Re: [Keuangan] Statistik

2008-06-17 Terurut Topik Rachmad M
Rasanya kurang adil kalau kita langsung beri cap underground 
economy apalagi dengan embel-embel penyelundupan. Kemampuan Medan 
mengekspor Lobster, teri medan, kopi, sayur mayur tentu bukan produk 
Medan. Itu adalah produk hinterlands dari Medan.


Salam

RM


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 At 11:26 AM 6/18/2008, you wrote:
 
 Sebulan yang lalu saya berkunjung ke Sinabang, dan nginep di losmen
 Barokah. Saya banyak berbincang dengan pemilik losmen ini yang 
salah
 satu putranya kena kangker otak dan di operasi di Malaysia. Menurut
 beliau, kalau mau kerja sedikit saja didaerah itu enak benar. 
Makanan
 nggak usah dirisaukan selalu ada. Uang sebagian besar bisa ditabung
 karena jarang dibelanjakan untuk hal-hal yang nggak betul-betul
 diperlukan.
 
 Untuk berobat di malaysia yang menghabiskan sekitar 400 jutaan juga
 nggak masalah :-). Bangun losmen yang saat gempa terbakar habis
 hampir 2 M juga sudah lunas :-)
 
 
 Ini juga satu sisi lain lagi mengenai realita ekonomi di Indonesia -
- 
 yaitu bahwa underground economy di daerah ukurannya sangat besar -
 
 sehingga sangat sering luput dari penghitungan.
 
 Di beberapa daerah di Indonesia - banyak sektor ekonomi yang bisa 
 berputar dan berjalan karena statusnya sebagai underground 
 economy.  Penyelundupan misalnya, adalah sektor penggerak ekonomi 
 yang signifikan di beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan.