Re: [Keuangan] OOT : Turut berduka Cita atas berpulangnya ayahanda Oka Widana
Bung Oka, ikut belasungkawa atas kepergian ayahanda. Semoga bung Oka dan keluarga diberikan ketabahan dan penghiburan. rgds, lubeck - Original Message - From: Ryan Fitriyanto To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 19, 2010 3:42 PM Subject: [Keuangan] OOT : Turut berduka Cita atas berpulangnya ayahanda Oka Widana RR, Baru saja saya menerima email berikut ini: Telah meninggal dunia dengan tenang, ayahanda kami Bpk H. Sudana hari ini jam 16.15 Wita (15.15 Wib), di Denpasar Bali. Mohon doa dari rekan, sahabat dan kerabat semua, agar almarhum diterima dengan segala amal ibadahnya, oleh Allah Swt. Oka Widana Powered by Telkomsel BlackBerry® --- Saya atas nama pribadi dan segenap moderator milis AKI mengucapkan turut berduka cita, semoga amal ibadah beliau diterima oleh-Nya dan mas Oka dan keluarga diberikan ketabahan. Salam Ryan Momod [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 5126 (20100519) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Millis AKI- stop smoking] Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......
klo IB mau berkembang dan berhasil cepat. Mending pake jalur politik aja dibandingkan jalur ekonomi [free market/voluntary exchange]. Pendukung pelaku bisnis IB cukup melakukan lobi-lobi kepada politisi untuk meloloskan policy yg IB-minded yg harus dilakukan GOVT seperti memberlakukan rule kpd rakyat agar menabung/pinjam uang dari IB atau sebaliknya membatasi ruang gerak kompetitornya yaitu bank konvensional . Alasannya gampang, yaitu demi kepentingan rakyat banyak. Justifikasinya, Indonesia adalah negara demokrasi dimana praktek kebenaran ditentukan oleh suara mayoritas [yg mrp konstituen politisi]. Dan Govt yg punya power koersif yaitu ancaman ancaman bedil dan penjara dapat melakukan kontrol atas berjalannya policy ini. masalah fairness dan efisiensi ekonomi itu urusan belakang. karena itu bukan concern parlemen. klo policynya kurang berhasil, berarti parlemen harus keluarkan policy yg harusnya lebih ketat lagi [instead of membatalkan policy yg sebelumnya].. ini memang lagu lama tp sering dilakukan dan cukup efektif. :-) peace, lubeck - Original Message - From: Yadi Setiadi To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, April 09, 2010 4:48 PM Subject: [SPAM] Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah Intervensi sederhana, IMHO: migrasikan dana2 pemerintah ke islamic bank,, Yang lain, silahkan ditambahi oleh milister ysh... :) Salam YS -Original Message- From: arianro arianro...@gmail.com Date: Fri, 9 Apr 2010 16:34:04 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah Rasanya support pemerintah utk IB sudah besar, malah bank konvensional setengah diinjak kakinya utk mendukung IB. Kira2 intervensi apa lagi yg diperlukan? Pembayaran pemerintah lewat IB juga banyak yg tidak bisa karena terkait dengan prinsip2 syariah. _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Oka Widana Knapa Pemerintah hrs turun tangan ya?maksudnya, bagi Pemerintah kan sama aja, mau bank konvensional mau bank syariahyg diharapkan pemerintah kan pajak dan mungkin efektivitasnya dalam menyokong ekonomi. Lagian kalo yg dimaksud disini adalah Pemerintah dalam arti luas, termasuk BI, saya kira kalo dalam hal pembinaan, BI malah punya cetak biru IB segala Apa yg dimaksud dg intervensi disini, Pemerintah mesti mengeluarkanketentuan, bahwa semua pembayaran pemerintah akan via IB atau ada bentuk intervensi lain, yg dimaksudkan? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yadi Setiadi y.seti...@gmail. mailto:y.setiadi%40gmail.com com Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 To: AhliKeuangan- mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com indone...@yahoogroups.com Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah Ikut nimbrung, ya :) IMHO: Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),, Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional bank saja terus menerus bertambah? Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus Malaysia, Silahkan ditanggapi lebih lanjut,, Salam YS [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 5011 (20100408) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
saya sepakat dng pandangan bung Oka. Bisnis itu kan ada 2 goalsnya: to serve the consumer dan make a profit. Jadi pelaku bisnis , siapapun dia, yang bisa provide produk dan service yang lebih baik [kualitas pricingnya] kepada customernya dibandingkan kompetitornya, pasti diganjar kesuksesan. Apalagi jika pelaku bisnis bisa provide produknya kepada mass market. Maka dia apasti kan diganjar kekayaan yang lebih banyak. Saya belum melihat hal itu terjadi pada bank syariah. Yang terjadi justru sebaliknya, bank konvensional membuat unit bank syariah sbg salah satu alat utk meng-grab potensi market yg ada. :-) peace, lubeck - Original Message - From: oka To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 07, 2010 2:26 PM Subject: Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah Saya mengamati industri perbankan syariah di Indonesia, mungkin sudah 10 tahun terakhir ini. Bukan merupakan kebetulan, jika saya kenal secara pribadi dengan beberapa penggiat dan manajemen perbankan syariah di Indonesia. Bottom line, saya skeptis dengan fatwa Muhammadyah ini, sebagaimana saya skeptis dengan fatwa MUI sebelumnya, perihal pengharaman bunga bank. Nasabah dan bisnis bank secara general terbagi menjadi 2 (dua), yaitu deposan (nasabah yang menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan, Deposito, Giro maupun produk sejenis lainnya) dan debitur (nasabah yang mendapatkan fasilitas kredit komersial, corporate, personal, kartu kredit dll). Saya merasa bahwa dasar pengambilan keputusan fatwa ini, lebih banyak dari kacamata deposan. Sehingga memang, implementasi fatwa ini serta merta dapat dilakukan untuk nasabah deposan, toh return dari produk simpanan bank (konvensional maupun syariah) terlalu kecil. Banyak media investasi lain yang sudah ditawarkan lembaga keuangan non bank yang returnnya lebih tinggi. Hanya menurut saya, Muhammadyah baru membatasi fatwanya pada bunga bank, bagaimana dengan produk2 investasi dari lembaga keuangan non bank ini? Ketika MUI beberapa tahun lalu juga mengeluarkan fatwa yang sama, lagi2 sudut pandang deposan lebih menjadi pertimbangan dari pada sudut pandang debitur. Padahal keduanya sama-sama menggunakan produk bank (nasabah). Jika memandang dari sudut debitur, implementasi fatwa ini pastilah jauh lebih sukar. Debitur adalah orang yang membutuhkan kredit atau pembiayaan. Produk-produk kredit bank syariah, menurut saya, lebih kompleks daripada bank konvensional. Terutama, dalam hal persyaratan dokumentasi pada saat penarikan kredit. Persyaratan yang lebih njelimet ini, sayangnya, tidak diimbangi dengan biaya bank (bunga) yang lebih murah. Bahkan dalam hal jaminan (collateral), sami mawon, dengan bank konvensional. Nasabah debitur, lebih rasional dan lebih pragmatis daripada nasabah deposan. Itulah, saya kira kunci jawaban, kenapa bank syariah di Indonesia belum bisa berkembang sebagaimana diharapkan. Sudah benar jargon dan iklan bank syariah, yang memberikan image, walau namanya bank syariah, tapi bank ini untuk semua kalangan. Sebagai contoh, dipakainya Susi Suusanti sebagai ikon iklan bank syariah. Akan tetapi bahwa produk kredit (pembiayaan) bank syariah masih tidak debtor friendly harus diakui. Pengalaman sebelumnya ketika MUI mengeluarkan fatwa haram, pengaruh terhadap perkembangan bank syariah tidaklah significan. Apakah dengan adanya fatwa Muhammadyah ini hasilnya akan berbeda? saya yakin jawabannya TIDAK. Oka Catatan : - Ketika Muhammadyah mengeluarkan fatwa haram merokok, sebagai moderator saya langsung merubah tag millis ini menjadi Millis AKI-stop smoking. Sayangnya ketika, organisasi ini mengeluarkan fatwa haram bunga perbankan, saya tak bisa mengubah tag millis ini menjadi Millis AKI-No to bank's interest, tidak juga menjadi Millis AKI-Yes to bank's interest. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... wrote: Pendapat berbeda dikemukakan ekonom Danareksa, Purbaya Yudhi Sadewa dan ekonom BNI Tony Prasetyantono. Menurut kedua beliau ini, meski akan ada pertumbuhan, tapi tidak akan pesat. Dan eksodus nasabah dari bank konvensional ke bank syariah dalam waktu dekat tidak akan banyak. Memang semua masih harus ditunggu. Yang menarik adalah argumennya, bahwa bank konvensional lebih menarik. Bank syariah tumbuh pesat juga tidak menjadi masalah menurut saya, sejauh pertumbuhannya juga tidak sekedar mengandalkan fatwa tetapi kinerja yang memang meyakinkan dan menarik bagi calon nasabah. Seperti pertumbuhan sukuk di berbagai belahan dunia yang tidak sekedar dilambari doktrin atau hukum tertentu melainkan kinerjanya memang bagus. Tapi saya sendiri punya keyakinan, masa depan islamic finance akan cerah, karena dalam sistem ini kepercayaan ( trust ) mendapat tempat yang baik, pengaturan yang jelas, dan harus diakui asumsi akhlak juga memengaruhi. Amatan saya yang awam, tugas intelektual dan
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
berhati-hati di kemudian hari jika hendak memakai kata ganti 'kita' :-) salam, pras Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 15 Februari, 2010 22:04:13 Judul: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Kata kita scr leksikal memang berarti saya dan anda2 semua. klo anda mengembangkan kita menjadi soal bagian kolektivitas dan nasion, itu sdh menjadi konotasi [makna kias]. Jadi ini bukan masalah kemiskinan kata2x spt yg anda bilang. Ini membuat saya berpikir, [cmiiw] apakah anda sedang ber-opini atau ber-orasi? Klo anda beropini scr pribadi, menurut hemat saya lbh baik menggunakan kata ganti tunggal [instead of we] dlm ber-opini. Itu berarti anda membuka ruang bhw ada org yg mungkin berbeda pandangan dengan anda. Lain lagi soalnya jika anda ber-orasi yg memang perlu persuasif. itu saja kok maksud saya. peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, February 16, 2010 10:59 AM Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Terima kasih. Saya coba koreksi, kira2 kata ganti apa yang cocok? Kita tentu saja berpotensi melakukan generalisasi, tapi itulah kemiskinan kata-kata. Saya tidak tahu kata ganti apa yang tepat untuk mewakili sejuta, dua juta, 100 juta, atau 220 minus satu rakyat Indonesia? Saya koreksi, kita di sini bukan perangkuman simplistis 'saya dan Anda-anda semua', tapi pemakaian yg terkait konsepsi kita sebagai komunitas dan bangsa. Apakah salah ketika SBY mengatakan 'kita harus tetap optimis memberantas korupsi...', dan seorang demonstran yang memakai kalimat 'kita harus turunkan SBY...' Anda akan lebih bingung jika sebuah riset ttg ini ditulis dlm bahasa Inggris? apa kata ganti utk kolektivitas jika bukan 'We'? Di sini kita ingat disertasi Prof. Fuad Hassan yg masyhur, 'Kami dan Kita; Mode of Togetherness' Kita punya keunggulan di sini, dan ternyata maknanya dalam. Saya sendiri merasa tak terjangkiti virus itu, bahkan saya menolaknya. Tapi saya tetap memakai kata 'kita' karena saya menjadi bagian dari sebuah kolektivitas atau nasion bernama Indonesia. Mungkin saja benar Ben Anderson, kita (nah, salah lagi kan? ), hidup dalam kerangka 'imagined community'.. .. Semoga memperjelas. salam kekitaan, pras _ _ __ Dari: lubeckym lubec...@indosat. net.id Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Terkirim: Sen, 15 Februari, 2010 19:27:32 Judul: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf bung pras, uraian yg menarik. namun sebaiknya jangan menggunakan kata KITA. Karena pengalaman bung pras tidak mewakili pengalaman anggota milis dan/atau at least, pengalaman saya sendiri, terutama pandangan ttg politik dan juga ttg virus yg menjangkiti. salam, lubeck. - Original Message - From: prastowo prastowo To: keuangan milis Sent: Tuesday, February 16, 2010 10:02 AM Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Bli Oka, Terima kasih apresiasinya. Kawan-kawan, Tadi pagi saat berangkat kerja, apakah teman2 mendengarkan Radio Elshinta? ada wawancara dengan Rohmamuruziy ( politisi PPP) dan J. Kristiadi ( pengamat politik CSIS ). Jika kita mendengarkannya serta merta bisa membedakan mana yg 'politikus' dan yang bukan. Romy hanya mau mengatakan bahwa tawar-menawar dlm politik itu wajar harus berputar-putar mencari dalih dan membangun argumen agar ujung jawabannya yg membenarkan tawar-menawar secara politis ini diterima publik. Berbeda dengan Kristiadi yang lugas, karena tidak memiliki beban apa pun. Mungkin saja kita sebal dan muak dg sikap dan cara tutur politisi, tapi itulah politik (kita). Tak mungkin semua ini ada dan terjadi tanpa andil kita. kita bukan pengamat bak komentator sepak bola yang ada di luar lapangan. Sedikit banyak itulah gambaran 'kita' dan wajah bangsa ini. Membiarkan ini terjadi dan bersikap apolitis, hanya akan menjadikan mereka tampak istimewa, lalu merasa berhak menjadi orang dg privilese. Satu-satunya cara ya melibati, entah dg apa pun. Fesbuk, milis, nulis blog, artikel, turun ke jalan,adalah bagian tak terpisahkan dari itu semua, dan sudah terbukti mujarab. Saya setuju, kita telah memilihnya, juga harus mau terima konsekuensinya. Reformasi adalah mengembalikan TNI ke barak, maka tak usah mengeluh jika rasa aman jadi barang mahal.Romantisisme ttg Orde Baru yang aman jelas menggoda, tapi harus dilawan. Inilah jalan paradoks. Terakhir, sedikit menyisipkan apa yg dalam teori etika disebut 'supererogatory' atau keadaan 'melampaui yg bisa dinilai secara moral'. Terorisme kita terima sebagai kejahatan tapi sekaligus
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
benar friend.. tadinya aku pikir internet bisa jadi domain yg bebas dari intervensi negara dan keparat2xnya..eh aparat2xnya..tp skrg mereka pun sdh mulai masuk lewat UU ITE dan RPM kontent. Seandainya aku ada uang banyak, mungkin aku tinggal di luar angkasa aja, mengorbit bumi bersama alien-alien yg mudah2xn belum terkontaminasi politik. atau mungkin juga pergi ke laut..aku pikir laut belum jadi target operasi mereka.. :-) - Original Message - From: Ari Condro To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 17, 2010 1:06 PM Subject: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf saya suka dengan poin nomer 4. wahahaha ... saya jadi paham pilihan kang lubeck belakangan ini. (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini). 2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat.net.id 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain. salam damai, lubeck . -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4872 (20100216) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
Kata kita scr leksikal memang berarti saya dan anda2 semua. klo anda mengembangkan kita menjadi soal bagian kolektivitas dan nasion, itu sdh menjadi konotasi [makna kias]. Jadi ini bukan masalah kemiskinan kata2x spt yg anda bilang. Ini membuat saya berpikir, [cmiiw] apakah anda sedang ber-opini atau ber-orasi? Klo anda beropini scr pribadi, menurut hemat saya lbh baik menggunakan kata ganti tunggal [instead of we] dlm ber-opini. Itu berarti anda membuka ruang bhw ada org yg mungkin berbeda pandangan dengan anda. Lain lagi soalnya jika anda ber-orasi yg memang perlu persuasif. itu saja kok maksud saya. peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 16, 2010 10:59 AM Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Terima kasih. Saya coba koreksi, kira2 kata ganti apa yang cocok? Kita tentu saja berpotensi melakukan generalisasi, tapi itulah kemiskinan kata-kata. Saya tidak tahu kata ganti apa yang tepat untuk mewakili sejuta, dua juta, 100 juta, atau 220 minus satu rakyat Indonesia? Saya koreksi, kita di sini bukan perangkuman simplistis 'saya dan Anda-anda semua', tapi pemakaian yg terkait konsepsi kita sebagai komunitas dan bangsa. Apakah salah ketika SBY mengatakan 'kita harus tetap optimis memberantas korupsi...', dan seorang demonstran yang memakai kalimat 'kita harus turunkan SBY...' Anda akan lebih bingung jika sebuah riset ttg ini ditulis dlm bahasa Inggris? apa kata ganti utk kolektivitas jika bukan 'We'? Di sini kita ingat disertasi Prof. Fuad Hassan yg masyhur, 'Kami dan Kita; Mode of Togetherness'Kita punya keunggulan di sini, dan ternyata maknanya dalam. Saya sendiri merasa tak terjangkiti virus itu, bahkan saya menolaknya. Tapi saya tetap memakai kata 'kita' karena saya menjadi bagian dari sebuah kolektivitas atau nasion bernama Indonesia. Mungkin saja benar Ben Anderson, kita (nah, salah lagi kan? ), hidup dalam kerangka 'imagined community' Semoga memperjelas. salam kekitaan, pras Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 15 Februari, 2010 19:27:32 Judul: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf bung pras, uraian yg menarik. namun sebaiknya jangan menggunakan kata KITA. Karena pengalaman bung pras tidak mewakili pengalaman anggota milis dan/atau at least, pengalaman saya sendiri, terutama pandangan ttg politik dan juga ttg virus yg menjangkiti. salam, lubeck. - Original Message - From: prastowo prastowo To: keuangan milis Sent: Tuesday, February 16, 2010 10:02 AM Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Bli Oka, Terima kasih apresiasinya. Kawan-kawan, Tadi pagi saat berangkat kerja, apakah teman2 mendengarkan Radio Elshinta? ada wawancara dengan Rohmamuruziy ( politisi PPP) dan J. Kristiadi ( pengamat politik CSIS ). Jika kita mendengarkannya serta merta bisa membedakan mana yg 'politikus' dan yang bukan. Romy hanya mau mengatakan bahwa tawar-menawar dlm politik itu wajar harus berputar-putar mencari dalih dan membangun argumen agar ujung jawabannya yg membenarkan tawar-menawar secara politis ini diterima publik. Berbeda dengan Kristiadi yang lugas, karena tidak memiliki beban apa pun. Mungkin saja kita sebal dan muak dg sikap dan cara tutur politisi, tapi itulah politik (kita). Tak mungkin semua ini ada dan terjadi tanpa andil kita. kita bukan pengamat bak komentator sepak bola yang ada di luar lapangan. Sedikit banyak itulah gambaran 'kita' dan wajah bangsa ini. Membiarkan ini terjadi dan bersikap apolitis, hanya akan menjadikan mereka tampak istimewa, lalu merasa berhak menjadi orang dg privilese. Satu-satunya cara ya melibati, entah dg apa pun. Fesbuk, milis, nulis blog, artikel, turun ke jalan,adalah bagian tak terpisahkan dari itu semua, dan sudah terbukti mujarab. Saya setuju, kita telah memilihnya, juga harus mau terima konsekuensinya. Reformasi adalah mengembalikan TNI ke barak, maka tak usah mengeluh jika rasa aman jadi barang mahal.Romantisisme ttg Orde Baru yang aman jelas menggoda, tapi harus dilawan. Inilah jalan paradoks. Terakhir, sedikit menyisipkan apa yg dalam teori etika disebut 'supererogatory' atau keadaan 'melampaui yg bisa dinilai secara moral'. Terorisme kita terima sebagai kejahatan tapi sekaligus dielukan sebagai tindakan jihad dan orangnya adalah sekaligus penjahat dan martir. Mereka memiliki mekanisme 'transformasi' dan 'transubstansiasi' , apa yang jahat menurut ukuran moralitas wajar ( membunuh, membom) menjadi luhur. reproduksi ini karena kita menciptakan istilah dan arena yang eksklusif. mereka dijuluki 'syuhada' atau 'martir', diwawancarai, dibukukan
Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik
saya kira kita bicara dlm konteks venezuela yg katanya mrp model neososialisme dan bukan bicara ttg komunis ya. a.. sosialisme sbg ide memang kaya namun jg membingungkan jika bicara means dan ends-nya. Para sosialis percaya dengan tujuan mulia sosialisme [spt sosial justice, greater equality security dll] tapi tidak mengerti atau bahkan tidak peduli bagaimana mencapainya namun merasa yakin betul bisa mencapainya sekalipun HARGANYA MAHAL. Ini yg terjadi dengan mekanisme central planned economy yg dialami venezuela under Chavez. Sebenarnya banyak juga sosialis yang makin sadar dan tidak setuju dng cara-cara sosialisme diterapkan [spt abolish entreprise, abolish private property atas alat2x produksi dan jg create central planned Govt utk menggantikan entrepreneur] dan mereka melakukan modifikasi disana-sini meskipun begitu intinya sama, Peran GOVT yang kuat dlm ekonomi. Dari bukunya Hayek [road to serfdom] yg pernah saya baca, saya tdk pernah lupa kritik dia dlm buku tsb, bhw para sosialis percaya pada 2 hal yg sebenarnya berbeda dan kontradiktif yaitu FREEDOM ORGANIZATION. b.. klo buat saya pribadi, sosialisme dan varian2xnya tidak lebih hanya sbg alat/objek politik praktis dari para demagog atau calon tiran.. :-) c.. btw, krn bicara ttg buku, saya jg usul buku ludwig von mises, the anticapitalistic mentality. disitu ada ulasan kenapa para intelektual [dan jg para pseudo intelektual ya] menolak kapitalisme. bisa digoogle pdf-nya. siapa tahu bermanfaat. salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 12, 2010 12:18 PM Subject: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik HeheMungkin juga harus dibedakan sosialisme sebagai ide yg cukup kaya, dengan praktik negara komunis yg justru mereduksi ide-ide sosialisme. Eduard Bernstein yang merevisi marxisme menjadi sosdem dan cukup diterima di Jerman (hingga kini), di negara2 Skandinavia (mis. Swedia) saya kira sebuah contoh lain, atau sosialisme model Fabian di Inggris. Yang paling jamak dan salah kaprah adalah sosialisme = komunisme. Ternyata yang jarang baca buku tidak hanya orang kiri, kanan juga :-) jadi kayak lagu Naik-naik ke Puncak Gunung dong...lihat kiri-kanan. Sebagai contoh, alih2 debat soal kapitalisme vs sosialisme/komunisme soviet misalnya, akan lebih menarik dan bermanfaat membaca karya yg sama jeniusnya dan ditulis di tahun 1944, The Great Transformation (Karl Polanyi) dan The Road to Serfdom (FA. Hayek). salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 11 Januari, 2010 21:01:33 Judul: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik wah sayang Einstein tdk cukup umur utk melihat apa yg terjadi pada negara-negara yg menganut ekonomi sosialisme[central planned economy]. klo iya, mungkin dia akan berpikir kembali ttg artikelnya tsb krn pendapatnya bisa difalsifikasikan dengan kenyataan..: -) salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, January 12, 2010 10:06 AM Subject: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik Dan, Albert Einstein, ilmuwan masyhur itu, di usia 69 tahun (artinya kepala dan hati tak punya lagi :-)) ), justru menulis artikel berjudul 'Why Socialism? di edisi perdana majalah Monthly Review tahun 1949, linknya http://www.monthlyr eview.org/ 598einstein. php salam _ _ __ Dari: lubeckym lubec...@indosat. net.id Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Terkirim: Sen, 11 Januari, 2010 18:32:07 Judul: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik ah mr arcon, bercanda ya..:-) ada yg pernah bilang,[aku lupa orangnya entah bertrand russell ato siapa] ..The man who is not a socialist at twenty has no heart, but if he is still a socialist at thirty he has no head... kekekekkk.. peace, lubeck - Original Message - From: Ari Condro To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, January 12, 2010 9:06 AM Subject: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik lha ??? !!! lubeck bukannya termasuk ? btw, kalau inflasi di Iran, udah pada nggak heran lagi kan ? :) 2010/1/12 lubeckym lubec...@indosat. net.id: Benar bung mr_w4w, ini kabar gembira buat para pendukung dan pemuja neososialisme ala amerika latin... entah apalagi yg akan mereka katakan ttg berita ini.. :-) salam, lubeck -- salam, Ari __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4762 (20100111
Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik
Benar bung mr_w4w, ini kabar gembira buat para pendukung dan pemuja neososialisme ala amerika latin... entah apalagi yg akan mereka katakan ttg berita ini.. :-) salam, lubeck - Original Message - From: mr_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, January 11, 2010 9:54 PM Subject: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik Wakakakak ... sudah bisa diramalkan. Padahal byk pendukung die disini ... Terutama aktivis2 kiri yg nafsu gede tapi jarang baca buku wekekekek Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: madjmudin m maj_mu...@yahoo.co.uk Date: Mon, 11 Jan 2010 13:07:12 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik well..ternyata tak mudah mengelola keberlimpahan sumber daya alam seperti minyak. Cita2 ingin mensejahterakan rakyat, malah bikin inflasi tinggi. kalo di Indonesia ada kekhawatiran rush perbankan, di negerinya Chavez kaum ibu2nya (mungkin) karena faktor psikologis terdorong me-rush barang2 elektronik. Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik Minggu, 10 Januari 2010 | 08:13 WIB AP PHOTO/ARIANA CUBILLOS Ilustrasi Sumber : Ant, Reuters CARACAS, KOMPAS.com - Sambil berteriak beli, beli, dunia akan mati, rakyat Venezuela dengan panik belanja pada Sabtu (9/1/2010), menyusul devaluasi tajam mata uang Venezuela, yang diperkirakan akan membuat harga melambung. Presiden Hugo Chavez mengumumkan sistem ganda bagi kurs tetap bolivar pada Jumat malam, sementara kebanyakan negara sedang menonton pertandingan baseball. Pada Sabtu, kabar menyebar dengan cepat saat rakyat membaca surat kabar pagi dan mendengarkan berita radio di berbagai kafetaria Caracas. Konsumen pun memenuhi toko elektronik. Dengan panik mereka memilih komputer dan televisi impor, sebelum harga naik. Saya telah antre selama dua jam di luar untuk membeli satu televisi dan dua pengeras suara karena mulai Senin semuanya harga naik dua kali lipat, kata Miguel Gonzalez, 56, insinyur, yang berdiri kepanasan di luar satu toko terkenal. Politisi oposisi meraih kesempatan tersebut untuk mengecam cara Chavez menangani ekonomi. Walikota Caracas Antonio Ledezma mengatakan, standard hidup rakyat Venezuela akan merosot. Jika anda harus membeli kulkas buat rumah anda besok, harganya akan menjadi dua kali lipat, jika anda membelinya sampai Jumat, kata Ledezma. Pemerintah mengakui harga akan naik setelah devaluasi, tapi menyatakan kecenderungan naik akan dilakukan secara bertahap. Stasiun radio dan televisi yang dikelola negara menghindari penggunaan kata devaluasi, dan memilih kata penyesuaian. Satu stasiun radio pro-Chavez menanggapi kritikan tersebut, dengan memutar lagu terkenal Argentina Imbecile. Meskipun minyak memenuhi sektor lain ekonomi, Venezuela sangat bergantung atas impor barang-barang konsumen, sehingga negara tersebut menjadi sasaran perubahan besar harga yang tergantung atas nilai tukar. Orang Venezuela yang berusia lanjut sudah terbisa dengan kerugian besar nilai mata uang mereka, sejumlah devaluasi dan rezim mata uang selama tiga dasawarsa belakangan dirundung kemelut ekonomi. Inflasi yang tertinggi di negara Amerika, sebesar 25 persen tahun lalu, mencapai 103 persen pada 1996, setelah presiden terdahulu mencabut pengendalian harga dan saham. Kebijakan pengeluaran besar oleh Chavez selama berkah minyak, yang dipicu oleh booming besar-besaran konsumen dan pertumbuhan sangat cepat yang berhenti ketika harga minyak terjerembab satu tahun lalu. Kemerosotan tajam penghasilan dari minyak juga dapat merusak harga bolivar dan membuat devaluasi tak terelakkan pada satu masa. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran,
Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik
ah mr arcon, bercanda ya..:-) ada yg pernah bilang,[aku lupa orangnya entah bertrand russell ato siapa] ..The man who is not a socialist at twenty has no heart, but if he is still a socialist at thirty he has no head... kekekekkk.. peace, lubeck - Original Message - From: Ari Condro To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 12, 2010 9:06 AM Subject: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik lha ??? !!! lubeck bukannya termasuk ? btw, kalau inflasi di Iran, udah pada nggak heran lagi kan ? :) 2010/1/12 lubeckym lubec...@indosat.net.id: Benar bung mr_w4w, ini kabar gembira buat para pendukung dan pemuja neososialisme ala amerika latin... entah apalagi yg akan mereka katakan ttg berita ini.. :-) salam, lubeck -- salam, Ari __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4762 (20100111) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik
wah sayang Einstein tdk cukup umur utk melihat apa yg terjadi pada negara-negara yg menganut ekonomi sosialisme[central planned economy]. klo iya, mungkin dia akan berpikir kembali ttg artikelnya tsb krn pendapatnya bisa difalsifikasikan dengan kenyataan..:-) salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 12, 2010 10:06 AM Subject: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik Dan, Albert Einstein, ilmuwan masyhur itu, di usia 69 tahun (artinya kepala dan hati tak punya lagi :-)) ), justru menulis artikel berjudul 'Why Socialism? di edisi perdana majalah Monthly Review tahun 1949, linknya http://www.monthlyreview.org/598einstein.php salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 11 Januari, 2010 18:32:07 Judul: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik ah mr arcon, bercanda ya..:-) ada yg pernah bilang,[aku lupa orangnya entah bertrand russell ato siapa] ..The man who is not a socialist at twenty has no heart, but if he is still a socialist at thirty he has no head... kekekekkk.. peace, lubeck - Original Message - From: Ari Condro To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, January 12, 2010 9:06 AM Subject: Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik lha ??? !!! lubeck bukannya termasuk ? btw, kalau inflasi di Iran, udah pada nggak heran lagi kan ? :) 2010/1/12 lubeckym lubec...@indosat. net.id: Benar bung mr_w4w, ini kabar gembira buat para pendukung dan pemuja neososialisme ala amerika latin... entah apalagi yg akan mereka katakan ttg berita ini.. :-) salam, lubeck -- salam, Ari __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4762 (20100111) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset. com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4762 (20100111) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: BLS: [Keuangan] apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..lagi
Ada benarnya yg disampaikan bung bali da dave. Di Indonesia, kebanyakan merger bank lebih disebabkan terpaksa krn keadaan, maksudnya kondisi masing2x bank yg akan merge memang sdg tdk bagus [spt case pd merger Mandiri, Permata or Danamon] atau jg karna paksaan aturan bank central yg menerapkan single owner spt terjadi pada case cimb Niaga-Lippo. Jadi bukan murni karena keputusan strategik misalnya bank spesialis segment UKM/retail mau di-merge dng bank spesialis corporate banking. akibatnya perlu kerja ekstra utk me-turn around bisnis bank merger dng modal paksaan ini, sperti yg dilakukan Robbie Johan pada Mandiri atau Arwin Rasyid pada Danamon. peace, lubeck - Original Message - From: Bali da Dave To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 05, 2010 2:07 AM Subject: Re: BLS: [Keuangan] apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..lagi Merger kalau asetnya sama-sama jelek tentu tidak pengaruh. Sebelum merger dengan setelah hasilnya bisa lebih jelek setelah merger (NPL semuanya besar). Manfaat merger hanya kelihatan kalau masalahnya hanya likuiditas. Inipun kalau aset berbagai bank tersebut memiliki maturity yang berbeda-beda, sehingga kemungkinan kalah kliringnya jadi lebih kecil. Pakem merger lainnya (pengurangan biaya karena penutupan cabang yang ganda, sinergi, dan macem-macem bla-bla bla lainnya) mungkin ada tapi menurut saya kurang signifikan kalau soal merger bank yang sudah bermasalah. --- On Tue, 5/1/10, Habibie Nugroho Wicaksono prof.habi...@gmail.com wrote: From: Habibie Nugroho Wicaksono prof.habi...@gmail.com Kalau masalah merger, saya minta opini dari rekan-rekan miliser yang lain. Bagaimana konsepnya mengenai merger ini? Apakah terkait struktur permodalannya atau bagaimana? Tolong bantuannya ya. Terkirim dari telepon Nokia saya __ See what's on at the movies in your area. Find out now: http://au.movies.yahoo.com/session-times/ [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4739 (20100103) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia
Saya pikir saya jg punya andil krn kurang detail menjelaskan maksud saya shg jadi salah tangkap ya. Saya memang mengambil posisi pragmatis-nya machiavelli [atau istilah anda fortuna], meskipun saya aware jg ada bahasan ttg virtue.. anyway, saya setuju dng satement terakhir anda.There's nothing new under the sun. peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 22, 2009 3:58 PM Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia Bung Lubeck, Kutipan dari Anda: Mudah2xan dengan banyaknya case spt cicak-buaya, century gate yg dipolitisir dan entah apa lagi nanti yg terungkap, Rakyat akan semakin antipati dengan politik dan politisi kita dan mulai fokus dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan lebih penting. Rakyat jg akan sadar bhw politik itu tdk lebih dari soal syahwat untuk berkuasa atas org lain..persis dengan kebijaksanaan yg diajarkan machiavelli dan cicero. Sekilas membaca pernyataan itu, kesan saya adalah Machiavelli dan Cicero menyarankan sebuah kebijaksanaan bahwa politik itu tidak lebih dari soal syahwat untuk berkuasa atas orang lain. Benarkah demikian? jika saya keliru, saya memohon maaf. Poin saya adalah, benar bahwa Machiavelli adalah seorang realis politik (dlm Il Principe, yg sama dg Anda, juga saya baca dulu sekali, tapi saya pahami lagi akhir2 ini secara baru), tapi bukan dlm konteks menghalalkan segala cara. Jasa besarnya adalah memisahkan politik dari ideal tertentu, termasuk ideal teokratik bahwa sumber kedaulatan itu dari Tuhan, dan ideal moralistik, bahwa tindakan politik haruslah normatif. Konteksnya tentu saja luas, dan saya hanya garis bawahi bahwa jasa lain Machiavelli adalah menegaskan pertarungan lama antara reason vs passion, sebagai sebuah cita2 dan ambisi kuno sejak Plato, bahwa seharusnya naluri itu tunduk pada nalar tapi yang terjadi sebaliknya. Maka, alih2 menundukkan naluri/hasrat yang memang tak bisa, lebih baik mengelolanya, etc. Tak selamanya kita harus berurusan dg virtue tetapi juga fortuna, itu niscaya dalam politik. Untuk itulah Machiavelli menulis, politics as an art, and he was a writer about political art, more than just a philosopher or a thinker. Tapi secara substansi, saya setuju dg Anda. Konteks Machiavelli luas, bukan carmuk. Gagasan Machiavelli ini nantinya akan dipakai Adam Smith. Ini juga saya coba tarik ketika membaca The Wealth of Nations dulu, baru Theory of Moral Sentiment. Smith bicara tentang cara hidup orang kebanyakan (fortuna), dan bukan ideal hidup tertentu (virtue), maka ia bicara pasar, tapi juga bicara imperatif moral yg melampaui pasar. Kadang kita merasa ini terlalu jauh, kok Machiavelli, Smith, nyatanya, there is nothing new under the sun, semua hanya pengulangan, dengan kemasan dan bumbu yg sedikit berbeda :-) salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 21 Desember, 2009 20:33:19 Judul: Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia bung pras, saya comment ttg machiavelli aja ya. klo yg lainnya saya tetap pada posisi skeptis dan kecurigaan saya thd politik sbg pertarungan kekuatan..:- ) saya kira anda salah besar dlm membaca posting saya. saya tdk bermaksud mendiskreditkan machiavelli, justru sebaliknya lho, saya apresiasi. saya perlu me-recollect memori saya krn saya membaca buku the prince ini saat kuliah dulu ketika masih getol melihat aktivitas politik soeharto. saya jg aware kok klo machiavelli lebih inclined ke ide republik sbg bentuk GOVT yg ideal [ada bukunya yg lain ttg diskursus republik], dan memang seingat saya ada perdebatan mengenai waktu pembuatan buku the prince dan diskursus republik ini utk menunjukkan apakah ada perubahan pemikiran dari machiavelli. Tapi anggaplah benar jika machiavelli start sbg republikan dan mati jg sbg republikan. Oleh krn itu saya sgt menikmati the prince ini sbg bentuk satire ttg bgmn seorang penguasa perlu men-secure kekuasaan [sbg advice ke medici family]. klo banyak org yg berpendapat bhw machiavelli menulis buku ini sbg cara utk mendapatkan perhatian/carmuk [krn dia saat itu di-exile ya] utk mendapatkan posisi di pemerintahan medici family, saya malah berpikir maksud machiavelli menulis the prince ini krn ingin mengingatkan florence akan munculnya tiran dan malah memberikan nasihat yg salah spy terjadi pemberontakan di Florence. salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, December 22, 2009 9:50 AM Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia HahahaMachiavel li memang sering disalahpahami, termasuk oleh Anda. Realisme (politik) memang mudah jatuh dalam
Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia
aduh..mudah2an anakmuda dan profesional jangan terpancing ikut2an buat blok politik lagi. Politik [baca:pertarungan kekuatan/kekuasaan] tdk bisa diharapkan lagi utk kemajuan bangsa ini. Lebih banyak menjadi liabilities dan karena itu perlu diminimalisir pengaruhnya. Saya malah berharap anak muda sebaiknya jadi entrepreneur danmengembangkan diri jadi kapitalis yg kompetitif. Ini lebih berguna dan menarik daripada ngurusin politik.. salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, December 21, 2009 3:23 PM Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia Persis mas Teddy, sekuat apa pun oligarhi dan kartel politik yang ada, tetaplah ada batasnya. Yang jelas adalah: 1. Megawati sudah berumur 62 tahun, dua kali kalah dalam pilpres dan masih akan dijagokan beberapa tetua dan anggota PDIP yang takut kehilangan jabatan. Kini adiknya sendiri, Guruh, mulai berani mencalonkan diri. Entah berhasil atau tidak, hawa regenerasi tak bisa dikesampingkan lagi. Partai ini akan belajar banyak dari konflik yg pernah dan masih mungkin terjadi. 2. Gus Dur, meski sangat otoritatif, secara formal sudah terdelegitimasi. PKB mulai membangun struktur partai modern, hendak melepaskan diri dari tradisi patron-klien. Ke depan PKB akan mengalami tegangan antara tradisional vs post-tradisional. Potensi konflik masih besar dan dengan hampir seimbangnya kekuatan antarkubu, dipastikan tidak ada yang akan mendominasi lagi. 3. Golkar memiliki peluang menata diri di Munas kemarin tapi memilih untuk menyia-nyiakannya dan tetap pragmatis karena kepentingan tertentu (yg kini makin terendus baunya). Surya Paloh diramalkan hengkang, dan mungkin saja penggembosan akan terus terjadi. 4. PAN, pasca-Amien Rais, kini terjadi polarisasi menarik, antara Hatta Radjasa vs Dradjad Wibowo. Mana yang menang? ini tak menarik, yang lebih menarik adalah kesadaran internal bahwa mereka tidak sudi jg subordinat partai lain. Watak egalitarianisme Muhammadiyah ternyata masih kental dan hidup lagi. 5. Partai Demokrat pasca-SBY mungkin saja akan dilanjutkan Ani Yudhoyono, tapi agaknya hanya akan mengulangi kisah dan sejarah politik dinasti yg termakan waktu. 6. PPP tak bisa diharapkan lagi, pasti tamat. 7. PKS, ternyata tak signifikan kenaikannya. Meski menjadi salah satu partai yg menjanjikan, kiprah para tokohnya di kabinet cukup kontroversial dan jadi batu uji. Apakah citra bersih-peduli bisa dipertahankan? Dari tujuh fenomena ini masih tersisa ruang bagi kaum profesional dan kaum muda untuk bangkit dan masuk, dan boleh jadi membuat blok politik baru. Mungkin saja momentum Cicak vs Buaya dimanfaatkan, dan boleh jadi Chandra Hamzah adalah ikon pemimpin masa depan. Masih banyak peluang, dan semoga bangsa ini tak menyia-nyiakannya lagi. salam Dari: teddy alfonso teddyalfo...@yahoo.com Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 20 Desember, 2009 23:12:54 Judul: Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia Setuju Mas Prastowo, Memang tidak perlu dipertentangkan antara profesional non-partisan dengan aktivis partai politik. Dan memang harus di dorong semakin banyak orang idealis masuk ke partai politik.Karna demokrasi menghendaki kekuasaan harus ditempuh melalui jalur partai politik.Namun demikian, tantangannya adalah kulture partai yang terbentuk hari ini, tidak memberikan ruang bagi kaum profesional- idealis untuk bisa berkembang dan mendedikasikan keahliannya untuk kepentingan bangsa. Mereka dituntut untuk bisa berdamai dengan kulture yang ada. Diperlukan upaya ekstra keras, stamina serta kemampuan tinggi bersilancar dalam arus yang akan menghanyutkan. Bahkan kalau tidak hati-hati bisa menjadi korban permainan politik tingkat tinggi. Tentu saja, tantangan dimaksud tidak akan menyurutkan bagi kalangan profesional- idealis yang telah terlatih. Apalagi menjadi hambatan untuk berbuat lebih untuk bangsa dan negara ini. Bila gerakan ini berhasil, tentu memberikan kepuasan tersendiri bagi profesional dimaksud. Salam, Teddy Alfonso Sikumbang --- On Mon, 12/21/09, prastowo prastowo sesaw...@yahoo. com wrote: MARKETPLACE Going Green: Your Yahoo! Groups resource for green living -- Parenting Zone: Your community resource for family and home Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use. __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4704 (20091220) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia
bung pras, saya comment ttg machiavelli aja ya. klo yg lainnya saya tetap pada posisi skeptis dan kecurigaan saya thd politik sbg pertarungan kekuatan..:-) saya kira anda salah besar dlm membaca posting saya. saya tdk bermaksud mendiskreditkan machiavelli, justru sebaliknya lho, saya apresiasi. saya perlu me-recollect memori saya krn saya membaca buku the prince ini saat kuliah dulu ketika masih getol melihat aktivitas politik soeharto. saya jg aware kok klo machiavelli lebih inclined ke ide republik sbg bentuk GOVT yg ideal [ada bukunya yg lain ttg diskursus republik], dan memang seingat saya ada perdebatan mengenai waktu pembuatan buku the prince dan diskursus republik ini utk menunjukkan apakah ada perubahan pemikiran dari machiavelli. Tapi anggaplah benar jika machiavelli start sbg republikan dan mati jg sbg republikan. Oleh krn itu saya sgt menikmati the prince ini sbg bentuk satire ttg bgmn seorang penguasa perlu men-secure kekuasaan [sbg advice ke medici family]. klo banyak org yg berpendapat bhw machiavelli menulis buku ini sbg cara utk mendapatkan perhatian/carmuk [krn dia saat itu di-exile ya] utk mendapatkan posisi di pemerintahan medici family, saya malah berpikir maksud machiavelli menulis the prince ini krn ingin mengingatkan florence akan munculnya tiran dan malah memberikan nasihat yg salah spy terjadi pemberontakan di Florence. salam, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 22, 2009 9:50 AM Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia HahahaMachiavelli memang sering disalahpahami, termasuk oleh Anda. Realisme (politik) memang mudah jatuh dalam tuduhan simplifikasi, bahkan menghalalkan segala cara. Khas orang zaman kita, bisa diskreditkan pemikir (Machiavelli) tanpa perlu membaca dan memahami karyanya ( Il Principe), atau memang tak perlu? :-) Apakah kalau Golput menang lantas kursi DPR kosong secara proporsional? saya kira tidak juga. Bahwa akan ada kesenjangan perwakilan tentu saja, tapi ini tidak bisa diartikan pendelegitimasian. Tingkat golput di AS bahkan melebihi 50%, tapi ini bukan masalah. Benar ada masalah dlm praktik politik, tapi saya kira jawabannya bukan lalu apolitis atau skeptisisme, karena jika demikian para politisi busuk itu akan makin senang. RUU ITE, RUU Rahasia Negara itu usulan pemerintah, dan lazimnya dalam parlemen terjadi pertarungan faksi pendukung dan kontra pemerintah. Lalu siapa mau kita salahkan? pemerintah q.q. presiden ataukah para politisi di parlemen? atau memang sistem politik kita yg kacau balau, bahkan ada tengara ini karena pilihan demokrasi liberal-kapitalistik yg bertumpu pd kolusi pemodal-penguasa bukan? adakah kapitalisme netral di sini? Lha wong kabinet isinya para pengusaha, petinggi parpol juga pengusaha a.k.a kapitalis kan? lalu salah siapa? Politisi yg netek kepada para pemodal atau pemodal yg machiavellian itu? hihi Catatan biar imbang, RUU Porno itu inisiatif DPR, artinya kualitas mereka memang sama saja sami mawon. Perlu reformasi total, dan ini butuh konsistensi. Kepada siapa perubahan ini bisa kita bebankan? kapitalis? aktivis pro-demokrasi? saya kira tak bisa dikotomis, harus diserukan kepada semua yg ingin melihat bangsa ini maju dan bangkit jaya. salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 21 Desember, 2009 18:17:58 Judul: Re: Bls: [Keuangan] Re: Chatib Basri: Jangan Pertaruhkan Perekonomian Indonesia Wah bung oka masih mending pesimis dengan politik. kalau saya sdh skeptis dengan politik. Meskipun ada yg bilang politik itu utk memperjuangkan kebaikan bersama namun kenyataan yg terjadi jauh dari intensi awalnya. Untuk statement yg spt ini [sering jg diungkapkan politisi], saya jelas tdk gampang percaya. Lihat saja produk yg dihasilkan politisi kita spt UU ITE, UU Pornografi atau jg RUU Rahasia Negara ternyata malah memberangus kebebasan individu dan sebaliknya memperbesar kekuasaan state. Dan lucunya kita juga yg membayar para politisi ini lewat taxpayer money atas kerja mereka yg sangat mengesankan itu..:D Namun begitu saya cukup optimis bhw politik dan politisi akan terdeflasi ke depannya. Jumlah suara Golput saat Pemilu legislator jg terus meningkat. CMIIW, th 99 itu sekitar 10 %-AN, Th 2004 sekitar 20%-an dan Th 2009 sekitar 28-29% [ada 50 jt pemilih tdk nyoblos dari 170 jt yg terdaftar]. Utk th 2009, jelas Golput jadi pemenang pemilu. Artinya ada kursi kosong sebanyak 218 unit dari 560 kursi tersedia yang sebenarnya dipilih oleh rakyat.. Mudah2xan dengan banyaknya case spt cicak-buaya, century gate yg dipolitisir dan entah apa lagi nanti yg terungkap, Rakyat akan semakin antipati dengan politik dan politisi kita dan mulai fokus dengan kegiatan lain yang lebih
Re: Bls: [Keuangan] Re: Menyorot Peran BUMN
Setuju bang poltak. Yang penting prioritasnya adalah konsumen/masyarakat. ini nih contohnya BUMN pada nunggak pajak. Kalo swasta yg nunggak pajak, org pajak akan kirim surat ke bank [cc BI] agar diblokir rekening ybs di bank2x untuk disita, tp klo BUMN nggak tahu deh gimana perlakuannya. [bisnis udah monopoli, tdk efisien, pake dana apbn utk bailout klo rugi, dijarah sm politisi, trus nunggak pajak lg. Yg aneh, bisnis bumn masih tetap dipertahankan dng alasan strategis, nasionalisme, utk kepentingan org banyak, dll. wah memang mantaplah BUMN ini] :-) peace, lubeck http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/15/04353925/tunggakan.pajak.bumn.capai...rp.7.triliun Jakarta, Kompas - Dalam sepuluh tahun terakhir ini, tunggakan pajak dari badan usaha milik negara atau BUMN mencapai Rp 7 triliun. Selama ini tidak ada yang mengungkapkan adanya tunggakan pajak BUMN sehingga aparat kami di lapangan dan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) menjadi gerah, ujar Dirjen Pajak Mohammad Tjiptardjo di Jakarta, Rabu (14/10), seusai menghadiri Rapat Pimpinan di lingkungan Departemen Keuangan dan Kantor Menko Perekonomian. Menurut Tjiptardjo, total tunggakan pajak yang dikelola KPP Wajib Pajak Besar Badan kini sudah Rp 19 triliun. Namun, di antaranya ada tunggakan senilai Rp 7 triliun yang masih tertahan di BUMN. Saat ini, sebagian BUMN sudah mulai membayar tunggakan pajaknya sehingga kami harap jumlahnya akan semakin menurun, ujarnya. Salah satu BUMN yang sudah mulai membayar tunggakan adalah PT Kereta Api, yakni senilai Rp 136 miliar. Nilai pembayaran itu belum menutup seluruh tunggakan pajak PT Kereta Api yang mencapai Rp 230 miliar. Posisi tunggakan memang turun naik. Yang dulu ditagih, sekarang sudah dibayar. Seperti PT Kereta Api, itu yang kami inginkan. Dengan demikian, sudah ada tindakan dari teman-teman di lapangan,â? ujar Tjiptardjo. BUMN sebaiknya segera melunasi tunggakan pajaknya. Sebab, setiap tunggakan pajak akan dibebani bunga. Tunggakannya bervariasi, baik tunggakan PPh (Pajak Penghasilan) atau PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Silakan ajukan keberatan. Di sini tidak ada unsur pidana. Andaikan ada hasil pemeriksaan dan ada utangnya, lalu wajib pajak tidak mau bayar, memang tidak ada pidana, namun bunga tunggakan terus berjalan, ungkap Tjiptardjo. Sementara itu, Kementerian Negara BUMN membantah adanya tunggakan pajak itu. Tunggakan BUMN itu ada, tetapi kami tidak yakin sebesar itu (Rp 19 triliun), ungkap Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Total aset BUMN naik 165,94 persen, dari Rp 1.191,87 triliun tahun 2004 menjadi Rp 1.977,8 triliun pada 2008. Adapun pendapatan naik 220 persen dari Rp 527 triliun menjadi Rp 1.162 triliun. Laba bersih naik menjadi Rp 78,5 triliun dari sebelumnya Rp 36,9 triliun. (OIN/Antara) - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 15, 2009 11:48 PM Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Menyorot Peran BUMN At 05:16 PM 10/15/2009, you wrote: Singapura saya kira berhasil dg BUMN-nya, jg negara2 di Eropa, berbeda dg di AS di mana BUMN tdk berperan (atau malah tdk ada?). Singapura terlalu kecil untuk bisa dijadikan contoh spesifik. Dengan penduduk cuma sebanyak warga Jakarta Barat -- maka jelas kompleksitas Singapura adalah sangat rendah dibandingkan dengan ekonomi yang lebih besar semisal Indonesia, China atau India. Amerika memang tidak punya BUMN (kecuali jasa pos). Eropa kasusnya berbeda-beda. Tetapi rata-rata BUMN di Eropa sudah berstatus perusahaan publik. Ini penting untuk meningkatkan permodalan, sekaligus meningkatkan transparansi. Kedua aspek ini menjadi sangat penting dalam kompetisi terbuka. Jadi intinya adalah tidak mengharamkan BUMN, tetapi juga tidak memanjakannya. Kalau ada satu pihak yang perlu diprioritaskan kepentingannya -- maka pihak itu adalah konsumen dan masyarakat (baik sebagai pembayar pajak maupun sebagai penerima manfaat pajak). Mereka lah yang utama. Bukan BUMN. Bang Poltak mungkin bisa berikan pemetaannya agar kita bisa belajar dari mereka, apa sih yg membedakan ini semua? salam __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4509 (20091015) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: Bls: Bls: [Keuangan] PANCASILA
setuju. saya jg menunggu tulisan bang poltak ttg abe lincoln pancasila. Mudah-mudahan msh relevan dng diskusi ini. saya menduga abe lincoln ini termasuk pendukung ide Govt/Negara yg kuat [penerusnya Hamilton] dan bukannya limited Govt [sbgmn yg dirintis Thomas Jefferson] Abe lincoln, saya pernah baca,ternyata pernah meng-exile senator/anggota konggres ke kanada krn berbeda pendapat. peace, lubeck - Original Message - From: link2ha...@gmail.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 13, 2009 2:41 PM Subject: Re: Bls: Bls: Bls: [Keuangan] PANCASILA Bang Poltak, mau nagih utang nih! Mana tulisan Pancasila jiplakan dari konstitusinya amerika ? Soal ahmadiah itu kayaknya melanggar tujuan milis yah? Gimana Pak Mod? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com Date: Tue, 13 Oct 2009 14:25:59 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Bls: Bls: [Keuangan] PANCASILA At 02:07 PM 10/13/2009, you wrote: Saya sependapat dengan Mas Prastowo, Di agama lain juga ada sekte-sekte yang dianggap sempalan seperti Ahmadyah. Tetapi jelas bahwa sebutan sempalan tidak menghalangi mereka bestatus sebagai warga negara Indonesia dan secara universal berstatus sebagai manusia. Ini berarti mereka pun BERHAK memperoleh perlindungan hukum oleh pemerintah Indonesia, dan sebagai umat manusia mereka berhak untuk menghayati kepercayaan mereka (APAPUN itu). Kalau mau menilai seseorang, maka nilailah berdasarkan tingkah laku -- BUKAN berdasarkan apa yang seseorang percayai. Orang Atheist juga banyak yang mampu berbuat baik -- sementara di sisi lain, orang yang mengaku beragama - toh banyak juga yang tingkah lakunya tidak manusiawi. Tanpa bicara soal benar-salah, saya kira fakta telanjang mengatakan bahwa telah terjadi tindak kekerasan dan pembiaran oleh aparatur negara terhadap minoritas Ahmadiyah. Bahwa aqidah berbeda bukan pembenaran terhadap tindak kekerasan. Justru di sini kita tidak bicara Pancasila sebagai saingan agama melainkan sebagai prinsip etis yang menjamin tiap warganegara diperlakukan dengan adil. Lepas dari mereka ini secara keyakinan benar/salah, mereka adalah warganegara Indonesia dan urusan Pancasila adalah dg hak warganegara, bukan dg umat beragama. salam Dari: mailto:herisetiono%40ahlikeuangan-indonesia.comheriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com mailto:herisetiono%40ahlikeuangan-indonesia.comheriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Kepada: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 12 Oktober, 2009 23:34:09 Judul: Re: Bls: Bls: [Keuangan] PANCASILA Yang menjadi hambatan saya rasa adalah pembahasan tentang Pancasila sering dibenturkan dengan isu sensitif suatu agama misalnya masalah pluralisme dan Ahmadiyah yang notabene banyak kalangan internal Islam merasakan gerah dengan ajaran yang memakai baju yang sama tapi contentnya berbeda. Arab Saudi sebagai tempat kiblat umat Islam telah melarang umat Ahmadiyah menunaikan ibadah haji di sana. Jelas ini bukan masalah pluralisme tetapi masalah akidah yang berkaitan dengan prinsip dasar beragama. Maaf moderator jadi ngomongin agama. Tetapi setidaknya untuk menghindari benturan pemahaman Pancasila dengan pemahaman agama seperti yang per nah terjadi sebelumnya. Dan saya rasa Pak SBY juga tahu itu :-) [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4501 (20091012) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] PANCASILA
lho China kan jelas2x sistem ekonominya kapitalisme liberal. Mereka memberi kebebasan seluas-luasnya kepada warganya untuk beraktivitas ekonomi. Marketnya juga dibuka buat penanaman modal asing. Klo saya ketemu dng bisnisman dari China, mereka bilang ayo kenalkan sama teman2x pebisnis lokal utk ikut invest disana--krn disana banyak zona spesial ekonomi [mirip di Batam] Saya juga pernah diinfo bhw saat Deng Xio Ping mulai melirik sistem kapitalisme mereka mengundang dosen/profesor dari University California [berkeley] untuk mengajar KAPITALISME di universitas2x di China. Setiap kuliah, mahasiswa yg hadir melimpah ruah. Salah satunya profesor yg ngajar itu adalah dosennya si Mary Pangestu,menteri perdagangan. Jadi China dan Indonesia rupanya gurunya sama, dari Mafia Berkeley.. :-) maaf saya tdk tahu giovanni arrighi, tp saya lebih percaya jika orang china-nya sendiri yg ngomong. Klo anda pernah ke China, anda akan tahu sendiri deh.. klo di politik, jelas mereka belum liberal. Itu saya tahu juga bung. [Pancasila mau metanorma kek, mau johan galtung kek, mau filsafat ilmu, itu juga terserah bung. bagi saya Pancasila [spt kata Bung Oka] hanya wadah kosong yg perlu diisi..] peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:35 PM Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA Hehe...Cina ini liberalnya dari mana Bung? Apa kalo anak-anak kita akan bilang.. dari Hongkong. Kalo mereka liberal, tentu tak akan memperlakukan Dalai Lama atau Falun Gong seperti itu. Kapitalisme dan liberalisme itu tidak musti satu paket. Kalau Fareed Zakaria pernah memetakan, setidaknya ada yg liberal dan iliberal. Singapura, AS, Hongkong, Swedia, Prancis, itu semua negara kapitalis, tapi ideologi politiknya beda. Giovanni Arrighi, pengarang Adam Smith in Beijing malah mengatakan, Cina itu 'non-capitalist market-economy'. tapi soal mau mengisi dg apa, itu hak dan monggo2 saja, krn prinsip saya Pancasila itu metanorma. salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Oktober, 2009 21:10:57 Judul: Re: [Keuangan] PANCASILA Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi Pancasila ini sangat dihargai. Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru sadar bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk diisi bersama-sama. Sangat visioner. Sekarang saya tdk skeptis lagi. Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong tersebut dengan nilai-nilai kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi individualisme. [mirip kan dengan China yg punya wadah Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi isi wadahnya kapitalisme liberal] peace, lubeck. - Original Message - From: Oka Widana To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern
Re: [Keuangan] PANCASILA
Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi Pancasila ini sangat dihargai. Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru sadar bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk diisi bersama-sama. Sangat visioner. Sekarang saya tdk skeptis lagi. Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong tersebut dengan nilai-nilai kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi individualisme. [mirip kan dengan China yg punya wadah Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi isi wadahnya kapitalisme liberal] peace, lubeck. - Original Message - From: Oka Widana To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan dibawah traead Ekonomi Pancasila. Salam, From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini. Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM. Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan. Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang. Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika. Singkat kata
Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi
Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm Pancasila. Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau tidak.. :-) Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu] Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis ini. peace, lubeck - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah pertanyaan: - Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan? - Model keluarga yang mana? - Keluarga yang bagaimana? - Keluarga siapa? (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?) Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan masyarakat komunis - di mana semua orang statusnya adalah kawan. Di dalam konsep kekeluargaan, ini tidak terjadi - karena memang terdapat kelas dalam masyarakat. Buat masyarakat pedesaan yang cenderung bersifat homogen dan sederhana - mungkin konsep kekeluargaan ini masih relevan. Tetapi sebagaimana kita tahu - bahwa masa depan Indonesia itu BUKAN menuju masyarakat pedesaan, melainkan menuju masyarakat urban. Indonesia bergerak menuju masyarakat yang semakin kompleks dan terspesialisasi. Lalu apa hubungannya dengan korupsi dan kegagalan penegakan hukum? Salah satu masalah terbesar atas kekeluargaan adalah berkurangnya obyektivitas. Dalam iklim kekekuargaan, hubungan tidak lagi terbangun berdasarkan kemampuan (meritocracy) melainkan berdasarkan hubungan filial (keluarga). Seseorang ditunjuk dan dipilih bukan karena mampu dan terbukti mampu - melainkan semata-mata karena dikenal. Dan seperti kita lihat, bahwa bila hal ini terkait dengan penunjukan atas posisi pemerintahan -- akan segera inkompetensi berpadu dengan kronisme (cronysm). Dan kita tahu bahwa kroniisme paling dekat dan paling parah adalah... kroni keluarga. Masalah lain adalah terkait hukum. Penyelesaian secara kekeluargaan lebih sering berarti membiarkan hukum tidak bekerja. Mulanya mungkin ini bukan masalah besar -- tetapi bila terus menerus terjadi, maka orang tidak pernah merasa bahwa hukum adalah penyelesaian yang seharusnya diambil. Orang yang mengambil tindakan hukum menjadi cenderung dianggap barbar dan disisihkan -- padahal mungkin saja orang itu benar. Kekeluargaan juga cenderung mendorong hilangnya obyektivitas terhadap segala sesuatu yang asing. Semua orang asing dianggap pencuri (xenophobic) dan bangsa sendiri semuanya dianggap orang suci. Sehingga semakin jauhlah tercapai apa yang disebut meritocracy -- dan semakin enggan bangsa ini belajar dari bangsa lain yang sudah lebih dulu maju. Itu juga sebabnya mengapa kita lihat bahwa bangsa dengan rasa kekeluargaan terlalu dekat - akan cenderung korup dan hukumnya tumpul. Di Eropa yang telah maju misalnya, ini bisa terlihat pada orang Italia - yang sampai sekarang derajat kepastian hukumnya yang paling rendah di antara negara-negara Eropa Barat. Contoh lain adalah negara-negara Arab, Amerika Latin, dan Afrika. Dan tentu saja itu juga yang menjadi salah satu permasalahan di Indonesia. __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4479 (20091004) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
Saya setuju dengan respon bang poltak dibawah ini. justru karena kapitalisme/pasar bebas menjunjung kompetisi, maka para entreprenuer [jg kapitalis/pemilik modal] akan berlomba-lomba menyediakan barang/jasa yg terbaik buat konsumennya. Kompetisi akan men-drive inovasi-inovasi baru dan inovasi akan membawa kemajuan/progress. Pada akhirnya, Konsumenlah yg akan menikmati semua kemajuan ini. misal HP, PC, laptop sekarang jauh lebih murah dan lebih mudah diakses dibandingkan bbrp th lalu. Bagi saya, ini juga fungsi sosial yg benefitnya dinikmati konsumen [rakyat]. Di sisi lain, entrepreneur/produsen yg berhasil melayani konsumen dng baik, dia akan diganjar sukses dan kaya. [btw, saya lebih percaya self interest/motive profit para entrepreneur dibandingkan pihak2 spt politisi/birokrat GOVT yang selalu berkoar-koar soal kepentingan sosial/umum yg sebenarnya untuk menutupi self interest mereka] peace, lubeck - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, October 02, 2009 12:22 PM Subject: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi At 11:50 AM 10/2/2009, you wrote: Jika memang terdapat bukti nyata bahwa semakin tinggi kapitalistik suatu negeri berkorelasi dengan semakin tinggi kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya, terus penyebabnya apa? Penyebabnya? Lha itu kan sudah self-explanatory. Bahwa keduanya saling memerlukan dan saling meningkatkan. Positive sum-game. Dan itu semua sudah tergambarkan secara empiris. Negara paling bobrok secara kualitas hukum ternyata adalah negara yang paling tidak kondusif untuk berkembangnya kapitalisme. Coba anda tanya diri sendiri: anda lebih suka berdagang dengan perusahaan asal Belanda atau perusahaan asal Somalia? Bukannya sistem kapitalis liberal berarti pemegang modal bisa berkuasa penuh tanpa memperhatikan fungsi sosial? Coba perhatikan: Perusahaan kan butuh pegawai. Perusahaan kan butuh supplier. Perusahaan kan butuh bahan baku. Perusahaan kan butuh pembeli. Perusahaan kan butuh penyedia modal kerja (bank, pasar obligasi, dll) Perusahaan kan bayar pajak. Apa iya itu semua bukan aspek sosial??? Dan sudah jelas bahwa SEBELUM pemegang saham dapat bagiannya (berupa dividen) - maka dia harus membayar: bahan baku, gaji pegawai, perusahaan supplier, bank serta pemegang obligasi, dan pemerintah (berupa pajak). KALAU ada sisa-nya barulah jadi hak pemegang saham. (dan itupun masih dipotong pajak sekali lagi...) Kita lihat saja suatu bisnis seperti PT. Astra International. Operating Profit Marginnya adalah 12,32%. Ini berarti 87,68% dari nilai bisnis PT. Astra International adalah milik dan hak pihak lain. Ini belum ditambah dengan bagian pemerintah berupa pajak - baik langsung maupun tidak langsung. Kalau anda harus memberi kepada orang lain hampir 90% dari segala yang anda terima dan sisa yang 10% itu pun masih dipotong pajak 30% -- apa iya masih kurang juga aspek sosialnya Fungsi sosial inilah yang selalu gencar disuarakan kaum anti kapitalis sebagai sisi kelemahan fungsi kapitalis. ...dan mereka salah besar. --- In mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote: Di dunia ini, terdapat bukti kuat bahwa semakin kapitalistik suatu negeri - semakin tinggi kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya. Kenapa begitu? Karena iklim ekonomi kapitalistik memberi penghargaan sangat tinggi terhadap kepastian penegakan hukum. Penegakan hukum ini sangat penting karena terkait kontrak, yang merupakan landasan hukum bagi setiap kehidupan ekonomi bercorak kapitalistik. Disamping itu ada aspek reputasi. Reputasi itu harganya mahal dan sangat berharga. Tidak ada bisnis tanpa adanya reputasi yang baik - terutama terkait dengan hukum dan kontrak. (Siapa sih yang mau dagang sama orang yang kerjanya nggak pernah tepat janji dan cidera hukum melulu?) Jadi, kalau nggak ada kepastian hukum, maka nggak ada kapitalisme. Nah bagaimana dengan Indonesia dengan pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana kontrak antara konsumen dan produsen tidak dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan. Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?) Inilah sisi kelam dari ekonomi kapitalis. Sudah waktunya memang Ekonomi Pancasila dilaksanakan di negeri ini. __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4474 (20091001) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
-Thx bung enda atas penjelasannya. Maaf jg, saya belum tertarik menjawab pertanyaannya.Krn sedari awal saya jg tdk bertanya.Saya hanya mengkomentari perihal emosi dan neuroscience. -jika neuroscience dan cognitif mencoba menjelaskan pentingnya peran neuron/syaraf,emosi dan hubungan dng bahasa, yah itu sah-sah Jg.Mungkin itu bisa menambah carapandang utk memahami dinamika ekonomi dan politik. Dan sayapun tdk berpretensi mengetahui bidang ini lbh dalam. -Namun jika dikaitkan dng politik dan Ekonomi, saya pribadi, tetap msh berpikir bhw ekonomi dan politik itu mrp usaha manusia yg rasional [ketimbang emosi] dlm menjawab tantangan hidup. Setahu saya, politik sdh disekulerkan [lepas dr sentimen ideologi agama] sejak machiavelli menulis buku Il Principe dan ekonomi oleh adam smith melalui buku wealth of nation [mskpn ada jg ekonom sebelumnya spt Say dan Bastiat yg jg sgt menarik]. Itu saja. Peace, Lubeck Sent from my FakePlasticTrees® powered by IDIOTEQUE -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Fri, 17 Apr 2009 20:19:08 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. Aku ngak ngomong lho bhw neuroscience menulis obatnya. Tapi apa yg reveal dari banyak studi di bidang cognitive dan neuroscience tsb memperlihatkan bhw kata dan ekspersi bahasa adalah salah satu obat. Dan, mungkin satu2nya, obat yg kita kenal ada dipasar saat ini [itu kenapa aku bilang KITA sudah tahu]. Itu jg kenapa aku bilang dlm posting awalku (ke bung Poltak), bhw tanpa sadar (intuitively), para politisi (dan jg marketer, creative writer, dlsb) sudah tahu. Pertanyaannya tentu gimana menggunakan kata dan eksperisi bhs sehingga membangkitkan emosi positif? Nah silahkan jawab sendiri, supaya anda bisa memperkaya knowledge anda. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, lubec...@... wrote: Maaf bung Enda, Jgn menggunakan kata KITA.Krn pemahaman dan pengalaman anda tdk mewakili pengalaman saya..:-) [jika neuroscience yg kata anda memiliki obat penggunaan bahasa/words, hemat saya sih itu tdk memperkaya knowledge saya pribadi.Tanpa perlu tahu neuroscience pun, saya sadar bhw kata-kata punya kekuatan dan hegemoni dlm menggerakan emosi--spt membaca syair puisi atau lirik lagu] Peace, Lubeck Sent from my FakePlasticTrees� powered by IDIOTEQUE � [Non-text portions of this message have been removed] = Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 = Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Maaf bung Enda, Jgn menggunakan kata KITA.Krn pemahaman dan pengalaman anda tdk mewakili pengalaman saya..:-) [jika neuroscience yg kata anda memiliki obat penggunaan bahasa/words, hemat saya sih itu tdk memperkaya knowledge saya pribadi.Tanpa perlu tahu neuroscience pun, saya sadar bhw kata-kata punya kekuatan dan hegemoni dlm menggerakan emosi--spt membaca syair puisi atau lirik lagu] Peace, Lubeck Sent from my FakePlasticTrees® powered by IDIOTEQUE -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Fri, 17 Apr 2009 05:11:51 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. NGak perlu spekulatif seperti itu; kita udah tahu obatnya. Language, words... --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, lubec...@... wrote: Hmm..Menarik jg.. -Klo org sering berpikiran/ber-emosi negatif atau pesimis ttg suatu hal, mungkin kita perlu suntik aja dng hormon tertentu agar bs diubah mjd pikiran positif. -Kyknya politikus kita perlu disuntik semua tuh dng hormon serotonin agar dlm berpolitik bs lbh fun dan santai..:-) -Ide mereduksi manusia mjd emosi Melalui syaraf2x [neuroscience]memang menarik dan menjanjikan..Saya jd teringat tuh sm novel klasiknya aldous huxley brave new world..:-) Peace, Lubeck [Non-text portions of this message have been removed] = Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 = Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Tentang RUU Pembantu Rumah Tangga
-Jika upah minimum jg ditentukan Govt bukankah hal ini lbh menguntungkan PRT yg existing? Bgmn dengan calon2x/newcomer PRT? Apakah mrk jg diuntungkan? -Konsumen jasa PRT bisa jg kena efeknya trutama buat pasangan keluarga muda yg rencananya mau hire PRT jd pikir2x lg krn costnya jd mahal.klo demand berkurang,bukankah newcomer PRT yg akan rugi krn lapangan kerja PRT jd sedikit.Kemufian, klo ada majikan yg hire 3 PRT kmdn policy upah minimum diterapkan,apa mrk tdk akan brpikir untuk mengurangi jumlah PRT-nya krn cost jd mahal. -Hemat saya, biarkan saja calon PRT dan calon majikan nego upah sesuai dng kesepakatan msg2x [Voluntary Exchange].Sama sperti transaksi dagang/jasa biasa.GOVT tdk perlu ikut campur ngurus kyk ini meskipun intensinya baik tp bisa tdk applicable di lapangan [krn merugikan newcomer PRT keluarga muda] Lubeck [keluarga muda] Sent from my FakePlasticTrees® powered by IDIOTEQUE ™ -Original Message- From: oka.wid...@indosat.net.id Date: Thu, 12 Feb 2009 07:09:19 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Tentang RUU Pembantu Rumah Tangga Kalo gajinya diatas PTKP, maka kita atasan, jadi Wapu PPH pasal 21 Rupanya ini tujuan Pemerintah mendorong kita punya NPWP sendiri...:) Saya kira pekerja domestik ini sama dg pekerja sektor informal lain, memerlukan pengaturan yg spesifik/khusus. Karena disamping hal2 yg bersifat ekonomis, juga hubungan antar manusia khas Indonesia. Jadi semacam hubungan ketenagakerjaan plus Oka Widana Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: gautama seti gautamas...@gmail.com Date: Thu, 12 Feb 2009 12:12:32 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Tentang RUU Pembantu Rumah Tangga maaf ikutan nimbrung, klo saya sih setuju untuk perbaikan status PRT, soalnya sering saya lihat sebenarnya prinsip pekerjaan PRT itu seperti perbudakan model baru, emang sih dibayar tapi relatif sangat rendah. di kota semarang tempat saya tinggal paling tinggi dibayar 400rb, emang sih makan dll ditanggung tapi klo itu dikembalikan ke kita apa mau dibayar segitu untuk kerjaan rumah tangga yang ga akan habis? klo mau kan berarti bisa dikerjakan sendiri, hemat 400rb kan? lagian entah kenapa mayoritas PRT baru pasti anak dibawah umur yang terpaksa kerja untuk bantu orang tua. antara ga tega klo ga dikasih kerjaan dan kejam kalo ngasih kerjaan cm kuat bayar 400rb. untunglah saya belum nikah jadi ga perlu mikirin PRT hehehe.. tapi saya punya cita2 klo PRT saya akan saya gaji UMR, pake jam kerja dan harus profesional.. itu kalo saya jadi kaya.. klo ga kaya ya kerjakan sendiri.. heheheh thanks gautama Pada 12 Februari 2009 11:59, anton ms wardhana ari.am...@gmail.com menulis: Berita ini di satu sisi bagi saya sudah sepantasnya mengingat pembantu rumah tangga pun adalah profesi yang perlu pengaturan hak-haknya. Namun di sisi lain, tak urung hal ini akan menuai kontroversi juga, utamanya bagi kalangan keluarga menengah yang sudah mampu memiliki --maap, dikoreksi-- menyewa pembantu, dari sisi keuangannya yang memang pastinya akan cukup memberatkan bagi penyewa jasa pembantu rumah tangga ini. --maaf saya lupa besarannya, ada saya lihat emailnya di milis sebelah, tapi belum berhasil saya temukan lagi email yang mencantumkan calon upah minimum bagi pembantu rumah tangga tersebut. Juga hal ini mungkin akan mengubah hubungan tradisional antara majikan-pembantu yang bagi sebagian orang sudah dianggap keluarga (termasuk diantaranya, tetapi tidak terbatas pada: sakit ditanggung, makan minum ditanggung, pulang kampung ditanggung, dll) menjadi hubungan antara majikan dan karyawan. Kalau menurut Anda bagaimana ? *BR, ari.ams* http://www.kontan.co.id/index.php/Nasional/news/5237/Pemerintah_Godok_RUU_Pembantu_Rumah_Tangga Kamis, 11 Desember 2008 | 15:28 *Pemerintah Godok RUU Pembantu Rumah Tangga* JAKARTA. Bagi anda yang mempunyai pembantu rumah tangga (PRT) ada baiknya lebih berhati-hati. Pasalnya, pemerintah sedang menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) perlindungan PRT. Departemen Tenaga kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Dephukham) bersama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mencari rumusan untuk mengatur hak dan kewajiban PRT. Secara umum untuk melindungi HAM dari PRT, ujar Syaiful Rachman Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Ekosob Dephukham hari ini. Dalam rancangan ini akan mengatur antara lain soal jam kerja, syarat menjadi PRT, cuti hamil, cuti haid. termasuk penyelesaian perselisihan antara majikan dan PRT. Akan juga diatur lembaga penempatan PRT di tingkat provinsi, ujar Achyar Kepala Bagian Perundangan Biro Hukum Depnakertrans. Lamgiat Siringoringo http://hukumonline.com/detail.asp?id=15132cl=Berita *Pembantu Rumah Tangga pun akan Diatur