[ac-i] Mencari yang mau kerjasama misi budaya ke LN atau pertunjukan budaya di sekolah

2008-02-05 Terurut Topik Nuniek Mokoginta
 Dear all, 

Karena seringnya mengirim misi budaya ke LN, saya mendapatkan tawaran dari 
berbagai negara, Asia (Spore, Korea, Taiwan, China), Eropa (Pcis, Bulgaria, 
Cheko dll) dan amerika latin (Brazil dll).  Jika ada rekan-rekan tahu ada 
sanggar, sekolah, pemda yang berminat untuk ke LN dalam rangka misi budaya, 
bisa email via japri aja. 

Biaya tergantung jauhnya ditanggung individu masing-masing, bantuan dari 
Pemerintah saat ini baru berupa bebas fiskal (syarat  ketentuan berlaku).  
Kami juga membantu sebagian sponsor. Budaya berupa, tarian, nyanyian dan 
kuliner.

Kasih tahu aja sekolahnya/sanggar yang berminat, bisa nanti saya kirim 
proposalnya, atau kerjasamanya. 

Salam, 
Nuniek Mokoginta, 
Frank A. Rorimpandey
Iskandar Zulkarnaen

http://nusantara-arts-forum.blogspot.com
   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[ac-i] PRESS RELEASE MANUNGGALING KAWULA_GUSTI

2008-02-05 Terurut Topik Ahmad Jalidu
PRESS RELEASE
   
  TALSHOW BUKU
  MANUNGGALING KAWULA-GUSTI
  Bersama K.H. Muhammad Sholikhin (Penulis)
   
   
  Yogyakarta. Menyemarakkan acara, Pesta Buku Jogja 2008 di gedung Mandala 
Bhakti Wanitatama 2-10 Februari 2008, kelompok penerbit Media Pressindo Group 
akan menggelar acara menarik. Jika pada hari kedua Pesta Buku Jogja 2008, Media 
Pressindo Group akan menggelar acara BURSA NASKAH dan PENULIS, pada hari ke 
ke-6 pameran, salah satu lini Media Pressindo Group akan meluncurkan buku 
terbarunya. 
   
  Kamis 7 Februari 2008 jam 15.00 WIB, Penerbit Narasi akan menghadirkan K.H, 
Muhammad Sholikhin dalam talkshow buku terbaru Narasi berjudul Manunggaling 
Kawula Gusti. Buku tersebut adalah hasil penelitian dan perenungan K.H. 
Muhammad Sholikhin, seorang kyai yang saat ini fokus menggeluti praktik dan 
penelitian terhadap sufisme Islam-Jawa dan mengkaji konsep-konsep tasawuf Syekh 
Siti Jenar. Dalam buku ini kita akan mendapat penjelasan yang sangat 
komprehensif dengan membandingkan filsafat sufisme Syekh Siti Jenar terhadap 
berbagai pemikiran filsafat baik timur tengah maupun barat. Bagi M. Sholikhin, 
ini adalah buku ketiga yang diterbitkan Narasi, setelah sebelumnya beliau 
menulis Sufisme Syekh Siti Jenar (Narasi 2004), dan Ajaran Makrifat Syekh Siti 
Jenar (Narasi, 2007). 
   
  K.H. Muhammad Sholikhin adalah seorang kyai yang cukup fokus dalam menggeluti 
penelitian terhadap sufisme Islam-Jawa dan tertarik pada ajaran Syekh Siti 
Jenar. Ia juga sudah mengatur jenjang-jenjang pengetahun yang dipaparkannya 
dengan telebih dahulu menerbitkan Sufisme Syekh Jenar (Narasi, 2004) yang 
memaparkan sisi historis Syekh Siti Jenar dan sejarah keilmuannya. Jenjang 
berikutnya adalah Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar (Narasi, 2007) yang 
menjelaskan laku Spiritual yang diajarakan Syekh Siti Jenar dalam rangka 
menemukan jalan kemanunggalan dengan Tuhan. Dalam buku terbaru ini, Sholikhin 
membeberkan dengan sangat jelas dan runtut apa sebenarnya konsep Manunggaling 
Kawula-Gusti ala Syekh Siti Jenar yang kontroversial tersebut. Sholikhin 
memandang bahwa sebenarnya ajaran Syekh Siti Jenar itu bukan sesuatu yang 
menyesatkan, akan tetapi sesuatu yang butuh ditelaah dengan runtut dan 
hati-hati agar masyarakat tidak terjerumus salah tafsir. 
   
  Apa dan bagaimana selengkapnya mengenai buku Manunggaling Kawula-Gusti dan 
apa saja yang menarik dalam proses penelitian K.H. Muhammad Sholikhin, hadir 
dan ikuti Talkshow mengenai buku Manunggaling Kawula-Gusti, terbitan Narasi 
2008. Pada malam harinya, 7 februari 2008 jam 19.00 WIB, talkshow yang sama 
akan diselenggarakan di Gramedia Ambarukmo Plaza. Keterangan lebih lanjut 
mengenai acara ini, silakan menghubungi Didik Adi Sukmoko (Jali) di 
0274-7103084 atau 08882855643 atau 08175486266.

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[ac-i] Ubud Writers Readers Festival

2008-02-05 Terurut Topik Karen
UBUD WRITERS  READERS FESTIVAL

 

A Sponsorship Manager is needed for the 2008 UBUD WRITERS  READERS FESTIVAL, 
which takes place from 14 - 19 October 2008. We are accepting applications 
until Friday 8 February. 

 

The successful applicant will be an Indonesian or Indonesian speaking 
professional and have a sound and successful track record in:

- gaining cash and in kind sponsorship

- planning, implementing and monitoring a Sponsorship Strategy

- writing proposals, contracts and fundraising collaterals 

- maintaining current sponsors, foundations and embassy support as well as 
securing new sponsors and funding

- ensuring that obligations and entitlements of sponsors are met, as specified 
in sponsorship contracts.

 

Working with Indonesian, Australian and other staff, the Sponsorship Manager 
brings support to an exciting annual program of events and workshops attended 
by up to 100 international and local writers and an audience of over 1,000 
visitors plus the Ubud community. 

 

This position is based in Ubud, Bali. 

Start Date: ASAP.

 

Salary range is from Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000 per month depending on skills 
and experience. 

 

For a full job description please contact: 

Christine Colton 
Festival Manager 
Ubud Writers  Readers Festival
PO Box 181
Ubud Bali Indonesia 80571 
+62 361 780 8932
[EMAIL PROTECTED]
www.ubudwritersfestival.com

 


blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art  Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Balasan: [ac-i] nih kasus film di BRR Aceh

2008-02-05 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
WARTAWAN JAKARTA TERLIBAT PEMBUATAN FILM DOKUMENTER FIKTIF!
  Ah, tidak terlalu mengagetkan Bung; bukankah wartawan sekarang seperti 
halnya guru bukan lagi sebuah profesi yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan 
idealisme. Wartawan sekedar buruh upahan dari para kapitalis yang empunya 
media. Kalau sementara wartawan yang sudah mereguk ilmu Sang Majikan yaah 
biasa-biasa saja. Saya sebagai orang keturunan Jawa yang tinggal di Surabaya 
protes karena anda menggunakan istilah JAWA begitu sangat generik! Kalau mau 
lebih akurat dan tepat pakai istilah JAKARTA dengan konsisiten Bung! 
Sentralisasi pemerinthan Orde Baru selama 32 tahun yang dilanjutkan dengan 
ORDE GORO-GORO selama hampir 10 tahun membuat Jakrta menjadi segala-galanya. 
Pengaruh Jakarta begitu hebat! Lihat saja perkembangan bahsa Indonesia sebagai 
bahasa tutur. Generasi muda bangsa Indonesia tidak tahu lagi menggunakan bahasa 
Indonesia yang baik dan benar yang pernah dikumandangkan oleh Yus Badudu. 
Bahasa Indonesia adalah bahasa Gaul Betawi Moderen atawa Jakarta
 kontemporer!. Ekses negatip lainnya tentu meruyak pula yakni apa yang disebut 
sebagai  AROGANSI JAKARTA ! Ungkapannya adalah: Jakarta knows better and 
Jakarta is always the best! termasuk dalam membuat film dokumenter tentang 
Aceh!  Lebih celakanya lagi film dokumenternya fiktip . Salam perjuangan Tjuk 
Kasturi Sukiadi


  
rom: husni arifin [EMAIL PROTECTED]

To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

Sent: Monday, February 4, 2008 1:36:59 PM

Subject: Re: [acehkita] PROYEK FILM DOKUMENTER BRR DIDUGA FIKTIF

 (Mereka yang terlibat)

 

para wartawan jakarta ternyata...

 

 

 

Nurdin Hasan [EMAIL PROTECTED] com wrote:

Bang Hasbi, Dendymilisters

 

Menurut DOKUMEN laporan dari intelijen Baghdad, tim yang terlibat dalam

 pembuatan film tersebut adalah:

1. Tiarma Siboro (The Jakarta Post)

2. Muhamad Arif Ibnu (INDOSIAR)

3. Imelda Sari K (SCTV)

4. Maya Dewi Suryani (Producer video)

5. Moriza Prananda (METRO TV)

6. Rachmat Mulia (SCTV or RCTI?)

7. Yahdi Jamhur ()

 

Begitu.. . Menurut laporan intelijen Baghdad, ke-7   orang

 tersebut adalah teman dari penanggung jawab program yaitu Kepala Sekretariat

 Deputi Kelembagaan  Pengembangan SDM yang ketika itu dijabat oleh Tedy

 J Sitepu... Mudah2an info ini bermanfaat.

 

Salam,

 

- Original Message 

From: Hasbi Azhar 

To: [EMAIL PROTECTED] s.com

Sent: Friday, February 1, 2008 3:15:00 PM

Subject: Re: [acehkita] PROYEK FILM DOKUMENTER BRR DIDUGA

 FIKTIF(Bajingan)

 

Bang Dendy,

Kalau di BRR sudah   biasa urusan seperti itu. Contoh lain seperti foto

 Essay

juga harus orang Jakarta yang notabene sudah jago dan sok tau tentang

 ACEH.

Tapi paling tidak si pemberi job kelak setelah BRR bubar bisa dianggap

sebagai pahlawan oleh Teman, Kroni, Sohib dan Saudaranya yang di Jawa

 sano

karena pernah memberikan proyek di Aceh.

 

Dan soal NGO di Aceh kan hobinya pura2 mau pake tenaga lokal hanya

 untuk

acuan dana dan strategi aja. Toh mereka juga manusia dan tidak   semuanya

pintar. Yang sok pintar dan mencari keuntungan di setiap proyek tsunami

jelas banyak orangnya.

 

Semoga saja proyek-proyek yang tidak jelas seperti FILM BRR yang diduga

FIKTIF tidak melibatkan filmaker Aceh

 

Asik...

 

On Feb 1, 2008 2:33 PM, dendy montgomery wrote:

 

 Ya.. aku dengar waktu itu juga produksinya di buat oleh filmaker luar

 aceh, padahal di aceh sendiri sudah banyak sekali filmaker bagus.

   laporan

 terakhir komunitas Aceh Movie Maker saja ada 20-an anggota di banda

 aceh

 yang siap bikin film, itu belum termasuk komunitas film lainnya yang

 tersebar di seluruh kabupaten kota. ada anggapan dari semua sponsor

 kalo

 filmaker aceh di tuduh belum bisa membuat produk yang bagus..,

 padahal kalo

 mereka mau sedikit membuka mata ada beberapa filmaker Aceh yang punya

 prestasi luar biasa bahkan sudah mampu ber-afiliasi dengan jaringan

 televisi

   penyedia tayangan documenter seperti National Geographic dan

 Discovery

 Channel, belum lagi tv di asia sperti starnews asia dan channel news

 asia.

 beberapa dari mereka sudah berhasil menembus jiffest dan yamagata

 film

 festival di jepang bahkan sebelum Tsunami datang..

 

 Sampai sekarang setahu saya para filmaker lokal hanya bisa jadi

 penonton

 saja ketika puluhan production house luar aceh datang untuk   bikin

 produksi

 di aceh. padahal dengan segala pengetahuan lokal juga daerah domisili

 bisa

 menekan budget re-search dan akomodasi selama produksi hingga

 post-production yang juga bisa dilakukan di banda aceh. di banda

 sendiri

 sudah banyak rumah produksi yang punya kemampuan dan studio editing

 yang

 cukup mampu bersaing dengan studio editing di jakarta. tinggal

 bagaimana si

 filmaker itu sendiri bisa menemani para editor untuk bisa   merangkai

 bahan

 mentah yang dimilki.

 

 saya ingat ada penyair aceh yang ikut jadi aktor di film TJOET NYA'

 DHIEN

 dalam salah satu acara pemutaran film aceh di 

[ac-i] kronik dokumentasi wida: renungan bachtiar siagian [4]

2008-02-05 Terurut Topik sangumang kusni
Kronik Dokumentasi Wida:
   
   
  RENUNGAN BACHTIAR SIAGIAN  [4] *
   
   
   
  V
   
   
  Apa yang kita alami sekarang, yang manis mau pun yang getir, pada suatu  saat 
akan menjelma sesuatu yang kita sebut kenangan. Pada saat kenangan itu muncul, 
kita telah terlibat pada gerak pengalaman yang lain. Hal-hal baru yang sedang 
kita alami banyak mempengaruhi sikap dan perasaan kita terhadap kenangan itu.
   
   
  Ada orang yang pernah makan kelabang, gendon, ular, cecak, tikus, karena 
sangat kelaparan di penjara. Ketika beberapa tahun kemudian ia dibebaskan dan 
bisa hidup seperti orang biasa, ia tersenyum bangga bila terkenang pada 
pengalamannya yang getir itu. Ia senang menceritakan pengalamannya itu kepada 
siapa saja.
   
   
  Sebaliknya, ada orang lain yang pernah mengalami hidup mewah dan punya 
kekuasaan, tetapi dengan kekuasaannya itu ia berbuat sewenang-wenang; merampas 
hak orang, menghukum prang tanpa diadili, memfitnah, membunuh orang. Ketika 
pada suatu saat keadaan berobah dan dia tak punya kekuasaan serta hidup seperti 
orang biasa, kenangan tentang perbuatannya yang lampau itu menjadi siksaan 
baginya.
   
   
  Mereka yang ingin kekangannya menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bisa 
dibanggakan adalah meeeka yang dalam gerak ke-kiniannya kapan dan di mana pun, 
selalu sadar akan hukum gerak perobahan dan perkembangan yang tak kunjung 
henti, selalu bersikap rendah hati dan besar hati. Rendah hati dalam mengalami 
hal-hal yang menyenangkan da  besar hati dalam mengalami kesulitan dan 
penderitaan.
   
   
   
  Nusa Kambangan, 1973 
   
   
  VI.
   
   
  Jika pada suatu saat kita melihat sesuatu dan menanggapnya sebagai kenyataan, 
ingatlah bahwa pada sesuatu yang kita anggap sebagai kenyataan itu, ada 
kenyataan lain yang belum atau tak dapat kita lihat. Karena hidup ini nisbi, 
pasti tak  akan pernah ada kenyataan yang mutlak. Jika kita terlalu terpengaruh 
pada apa yang kita lihat dan kita anggap sebagai kenyataan, mungkin kita tidak 
akan pernah melihat kenyataan yang lain yang ada dalam sesuatu yang kita anggap 
kenyataan itu.
   
   
  Orang yang arif dan sadar akan kenisbian hidup ini tidak pernah melihat suatu 
kenyataan sebagai satu-satunya kenyataan. Hakim yang adil juga tidak akan 
pernah hanya mendengar tuduhan jaksa, tetapi juga mendengar keterangan si 
tertuduh, mendengar  saksi-saksi dan meneliti bukti-bukti.  Hanya melalui cara 
itu ia dapat melihat kenyataan yang diperlukannya untuk bisa bertindak adil.
   
   
  Seorang Sineas atau pelukis yang  kreatif juga tidak akan pernah menganggap 
suatu kenyataan yang dilihatnya sebagai kenyataan mutlak. Ia berusaha melihat 
kenyataan itu dari berbagai sudut, dari berbagai jarak untuk menemukan 
kenyataan lain yang lebih hakiki, lebih indah.
   
   
  Nusa Kambangan 1973.  
   
   
   
  Catatan:
   
  Bachtiar Siagian seorang sineas terkemuka pada zamannya, karena ia anggota 
Lekra maka ditangkap dan dibuang ke Nusa Kambangan oleh Orde Baru Soeharto.

   
-

Search. browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel


[ac-i] Undangan Diskusi YJP: Perempuan Versus Soeharto

2008-02-05 Terurut Topik MGR
  Diskusi Yayasan Jurnal Perempuan
  Sabtu, 09 Februari 2008, pukul 15.00-17.00 WIB
  Pasaraya Book Fair 2008 
  Lantai 7, Gedung Timur, Pasaraya  Blok M, Jakarta Selatan
   
  Perempuan Versus Soeharto
   
  Pembicara:
  Asvi Warman Adam (Sejarahwan)
  Mariana Amiruddin (Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan)
  Fadjroel Rakhman (Aktivis Mahasiswa 80 dan 98)
   
  Moderator: Nur Azizah (Aktivis Yayasan Jurnal Perempuan)
   
  Soeharto memulai kekuasaannya di negeri ini dengan melakukan stigma terhadap 
gerakan kaum perempuan. Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang sebelumnya 
eksis, dicitrakan sebagai gerakan pembunuh yang kejam, amoral, dan atheis. Dan 
setiap gerakan perempuan yang memiliki aktivitas seperti Gerwani akan menerima 
stigma dan perlakuan buruk dari rejim Soeharto. Rejim ini pula memiliki konsep 
dan identitas sendiri untuk mengurung kaum perempuan: konco wingking alias 
“teman belakang” adalah posisi resmi bagi para istri untuk suami mereka. Inilah 
posisi yang lumrah dan sah. Tujuannya jelas: pemusnahan terhadap pergerakan 
kaum aktivis perempuan. 
 
 Sebagai alat kontrol dan pengesahan posisi perempuan versi rezim kekuasaan, 
diciptakanlah organisasi-organisasi wanita (bukan perempuan) dari pusat hingga 
tingkat desa/kelurahan: Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, dan PKK dengan aktivitas 
yang justru mengembalikan perempuan ke tatanan perempuan Jawa-feodal: perempuan 
yang manut pada titah suami, lemah-lembut, bahkan bila perlu swargo nunut, 
neraka katut (suami ke surga atau ke neraka, istri pun turut).
   
  Diskusi ini juga hendak mengulas Jurnal Perempuan edisi 52 “Kami Punya 
Sejarah”. Selain bisa berdiskusi anda bisa datang ke pameran buku: “Pasaraya 
Book Fair 2008”. 
   
  Untuk informasi lebih lanjut kontak:
  Nur Azizah
  0818-064-884-63
  e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Yayasan Jurnal Perempuan
  Jl. Tebet Barat VIII No. 27 Jakarta Selatan 12810 
  Telp. 62.21. 8370 2005 (Hunting) Fax. 62.21. 830 2434 
  e-mail : [EMAIL PROTECTED]
  
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.