[ac-i] Cicak vs Buaya

2009-12-01 Terurut Topik quacana_07
Ketidakadilan bisa terjadi di mana saja.  Ketidakadilan juga bisa mewujud dalam 
beragam wajah, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, perang, penghilangan 
paksa, penyiksaan, diskriminasi etnis atau pelecehan hak-hak sipil.  Isu 
kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (Ccak vs Buaya), yang 
kemudian menyeret dua pimpinannya kepada proses hukum, juga merupakan wujud 
dari ketidakadilan itu. Ketika kondisi abnormal itu terus terjadi, bagaimana 
agar harapan tetap tumbuh?  

Karena ketidakadilan menumbuhkan keputusasaan dan ketidakwarasan, maka cukup 
katakan TIDAK.  Itulah deklarasi tertinggi tentang harapan dan akal-sehat.

Untuk memicu perlawanan, Anda bisa berprofesi apa saja; umum, ilmuwan, 
mahasiswa/pelajar, dosen, tentara, dokter dan lainnya. Anda bahkan bisa 
sendirian.  Anda pun tidak perlu menjadi orang luarbiasa. 

Untuk membuktikan bahwa tidak perlu bertulang besi berotot kawat untuk 
menentang ketidakadilan, ada sebuah buku baru yang merekam kisah-kisah nyata 
orang-orang biasa dalam melawan sistem yang tidak adil dan tidak benar itu. 
Tindakan berani mereka berhasil membawa perubahan dan kebaikan bagi orang 
banyak. Perjuangan mereka bermula sebagai perlawanan yang sepi, tetapi kemudian 
menjelma lokomotif yang menerjang memimpin gerakan menuju perubahan yang lebih 
baik.

Buku itu judulnya:"Dare to Make a Change: Kisah Orang-Orang Biasa yang Berani 
Mengatakan Tidak dan Membuat Perubahan".

"Buku ini adalah perayaan terhadap keberanian orang-orang biasa untuk menentang 
ketidakadilan. Salute for Amy and David! And praise their book!"
—M. Fadjroel Rachman

"Membaca kisah-kisah dalam buku ini membuat saya terkenang suami saya: wong 
cilik yang berani menantang tirani. Bahkan menurut almarhum Munir, dia telah 
menemukan api bagi sebuah simbol perlawanan. Buku ini patut dibaca siapa saja 
yang menginginkan perubahan di negeri ini."
—Sipon, istri Widji Thukul

"Kisah-kisah dalam buku ini sangat menarik, informatif, dan menggugah."
—Noam Chomsky




Re: [ac-i] Re: Jaminan Kebebasan Beragama - Ketika Ciuman Tidak Cukup

2009-12-01 Terurut Topik heruprasetya
Maaf, saya tidak mengerti ke arah mana maksud email di bawah ini?
Sepertinya kita memang perlu belajar sejarah mengapa kemudian ke luar sila
"Ketuhanan Yang Maha Esa", padahal redaksi awal bunyinya tidak seperti
itu.


> Dicantumkannya Sila yang berbunyi: "KETUHANAN YANG MAHA ESA" dalam Panca
> Sila adalah seperti duri dalam daging dalam demokrasi Indonesia dan juga
> dalam HAM karena mayoritas mutlak bangsa Indonesia adalah  beragama Islam.
> Penafsiran bebas bahwa Indonesia pada hakekatnya adalah negara Islam,
> menguasai ideologi Indonesia sepanjang jaman selama ideologi demikian
> tidak bisa dicabut akarnya di atas tanah subur "KETUHANAN YANG MAHA ESA".
> Kementrian Agama seharusnya dihapuskan dalam  semua Kabinet Indonesia,
> karena kementrian ini dalam seluruh sejarahnya tidak  bisa bersikap netral
> dan selalu berpihak kepada agama terbesar yang dianut bangsa Indonesi
> yaitu agama Islam. Ummat Islam seharusnya lebih menyedari hal ini dan
> lebih aktif menghormati agama-agama lain dan mengkritik Pemerintah
> sekeras-kerasnya atas setiap ketidak adilan dalam bersikap terhadap semua
> agama. Namun mimpi untuk suatu kebebasan beragama di Indonesia akan tetap
> sebuah mimpi dan ilusi selama duri dalam daging dalam Panca Sila:
> "KETUHANAN YANG MAHA ESA" tidak dicabut dan tidak diganti dengan Sila yang
> lebih tegas menyatakan kebebasan memilih agama masing-masing yang dijamin
> oleh semua Pemerintah dan seluruh dukungan masyarakat. Tanpa itu perang
> dingin dan perang panas akan silih berganti dalam seluruh perjalanan
> bangsa Indonesia yang masih dibebani sisa peninggalan sejarah yang timpang
> itu di bidang agama. Indonesia harus tegas memilih negara sekuler demi
> kerukunan dan kedamaian setiap penganut agama yang manapun dan juga untuk
> menghindari perang dingin dan perang panas di bidang keagamaan. Kita sudah
> bosan dengan pertumpahan darah dan pembakaraan-pembakaran tempat ibadah
> berbagai agama yang dilakukan kaum fanatikus atau para teroris. Menuntut
> agar HAM dihormati cumalah tindakan tambal sulam yang tentu saja tidak
> salah tapi juga tidak akan menghasilkan akibat yang diharapkan selama akar
> tunggalnya tidak dicabut sama sekali dari bumi tempat dia merambat.
> asahan.
>
>   - Original Message -
>   From: HKSIS
>   To: HKSIS
>   Sent: Sunday, November 29, 2009 2:00 AM
>   Subject: #sastra-pembebasan# Jaminan Kebebasan Beragama - Ketika Ciuman
> Tidak Cukup
>
>
>
>   http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12112
>   2009-11-28
>
>   Jaminan Kebebasan Beragama
>   Binsar A Hutabarat
>
>   Sidang Raya XV Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Mamasa,
> baru-baru ini, menegaskan, negara Indonesia belum mampu menjamin
> kebebasan umat beragama yang merupakan salah satu hak-hak asasi manusia
> yang dijamin oleh Pasal 29 UUD 1945. Negara masih mempraktikkan tindakan
> diskriminasi kepada kelompok warga negaranya, yang seharusnya
> diperlakukan sama dan setara dalam suatu negara, misalnya dalam
> pendirian rumah ibadah.
>
>   Selama lima tahun terakhir ini, tercatat sedikitnya 128 gereja ditutup,
> dilarang, atau diganggu dengan cara-cara kekerasan oleh
> kelompok-kelompok ekstrem. Bahkan, beberapa gereja yang sudah memiliki
> izin kemudian dicabut IMB-nya, seperti kasus Gereja HKBP Cinere dan
> Gereja Katolik St Maria Purwakarta. Pemerintah seakan tak berdaya
> menghadapi kelompok anarki yang melakukan teror dan pelanggaran hak
> asasi manusia.
>
>   Minimnya jaminan kebebasan umat beragama ini akan terus terjadi selama
> posisi agama dan negara tidak ditetapkan secara tegas, atau terus
> dirancukan. Pemerintah harus secara tegas berpegang pada konstitusi yang
> memberikan jaminan perlindungan kebebasan umat beragama. Hak kebebasan
> beragama merupakan pengakuan yang tertua secara internasional dari
> elemen-elemen HAM lainnya. Ironisnya, ternyata penegakan kebebasan
> beragama justru merupakan yang paling lambat daripada hak-hak lainnya,
> ini bisa terjadi karena agama sering dimanipulasi untuk kepentingan
> politik.
>
>   Pemisahan total antara agama dan negara, yang merupakan kelahiran negara
> sekuler, dipelopori oleh pengakuan Peace of Westphalia, dan pengakuan
> ini jugalah yang mempengaruhi isi deklarasi lahirnya negara sekuler
> Amerika Serikat yang menghargai kebebasan beragama. Tepatlah apa yang
> dikatakan oleh John Lock, tokoh HAM modern, bahwa negara dan agama harus
> terpisah, sehingga orang yang beragama apa pun yang memegang kekuasaan
> negara tidak boleh memberikan hak khusus kepada kelompok agama tertentu.
>
>   Realitasnya, usaha untuk menegakkan kebebasan beragama tetap mengalami
> perkembangan. Ini terlihat setelah Deklarasi Universal HAM tahun 1948,
> kemudian dibuat suatu covenant on human rights tahun 1966. Kemudian pada
> 1981 ada hal yang lebih menggembirakan, yaitu adanya Declaration on the
> Elimination of All Forms of Intolerance and Discrimination Based on
> Religion or Belief. Pernyataan deklarasi tersebut memang dapat
> menunjukk

Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada

2009-12-01 Terurut Topik asvi adam
Gadjah Mada juga kelahiran desa Talawi dekat Sawah Lunto, Sumatera Barat. 
Bahkan makamnya juga ada di sana. 
 
Asvi Warman Adam
(maksud saya wajah Gadjah Mada alias M. Yamin) 
 


--- Pada Rab, 2/12/09, mediacare  menulis:


Dari: mediacare 
Judul: Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 2 Desember, 2009, 2:05 PM


  




Kok bisa ya mas Kelantan juga mengklaim bahwa Gajah Mada kelahiran sana.
 
Bagaimana jalan ceritanya?
 
 
Matur nuwun
 
Salam,
 
Radityo
 
Facebook:
Radityo Djadjoeri


- Original Message - 
From: Wajah Bercahaya 
To: pedulimajapahit@ gmail.com ; pendekarbudiman1565 @yahoo.co. id ; 
wajahbercahaya@ yahoo.co. id ; wardiya...@budpar. go.id ; Jan Van Der Putten ; 
m...@ukm.my ; masc...@gmail. com ; matan_...@yahoo. com ; mediab...@yahoogrou 
ps.com ; mediac...@yahoogrou ps.com ; melg...@pd.jaring. my ; eiz...@gmail. com 
; apaka...@yahoogroup s.com ; apresiasi-sastra@ yahoogroups. com ; 
artculture-indonesi a...@yahoogroups. com ; spm-gap...@yahoogro ups.com ; 
spr_wi...@yahoo. com ; spto_032000@ yahoo.com ; Soechirno Umroch ; 
salqad...@yahoo. com ; bali kuna ; budhi setyawan ; balip...@indo. net.id ; 
blackpo...@yahoo. com ; boemipu...@yahoo. com ; austi...@yahoogroup s.com ; 
atriza umar ; di...@email. com ; di...@um.edu. my ; dik...@yahoogroups. com ; 
dimasarikmihardja@ yahoo.co. id ; dians_lungayu@ yahoo.co. id ; Zawawi - ; 
zama...@yahoogroups .com ; zefriar...@hotmail. com ; ze...@hotmail. com ; 
znism...@yahoo. com ; zudi_...@yahoo. com ; ymusthofa_165@ yahoo.com ;
 yaakub...@hotmail. com ; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com ; yisc-aktivis@ 
yahoogroups. com ; yono...@yahoo. com ; yshart...@yahoo. com ; yuro_...@yahoo. 
co.id 
Sent: Tuesday, November 24, 2009 8:19 PM
Subject: [ac-i] Seminar Gajah Mada

  





 Radar Bojonegoro-JAWA POS Grup 


[ Selasa, 24 November 2009 ] 
Lokasi Kelahiran Gajah Mada Diseminarkan 

LAMONGAN - Lamongan diundang mengikuti seminar internasional di Malaysia 
tentang Gajah Mada Pemersatu Bangsa Serumpun Nusantara. Undangan untuk 
mengikuti seminar tersebut salah satunya ditujukan kepada pihak-pihak yang 
mengklaim sebagai tempat lahirnya Gajah Mada,antara lain Kelantan,Malaysia, 
Jambi,Dayak, Bali,Malang dan Lamongan. ''Lamongan termasuk salah satu daerah 
yang diyakini sebagai tempat lahirnya Gajah Mada sehingga mendapat undangan. 
Kebetulan undangan tersebut ditujukan kepada LKL,'' kata penasihat Lembaga 
Kebudayaan Lamongan (LKL), Viddy AD Daery kepada Radar Bojonegoro, kemarin 
(23/11).

Menurut dia, undangan tersebut disampaikan pada saat dirinya menghadiri 
pertemuan penyair nusantara ke-3 (PPN3) di Kuala Lumpur Malaysia pada 20-22 
November lalu. ''Seminar tersebut akan digelar di Kuala Lumpur atau di Negara 
Bagian Kelantan, saat ini sedang dipersiapkan, termasuk penentuan waktunya,'' 
ungkap dia. Diperkirakan bakal dilaksanakan Desember mendatang atau tahun 2010. 

Viddy mengungkapkan, seminar tersebut digagas oleh budayawan Internasional, 
yakni Profesor Tan Sri Ismail Hussein, Ketua Umum GAPENA (LSM Kebudayaan di 
Malaysia), Siri Neng Buah (Direktur Direktorat Warisan Budaya Kementerian 
Komunikasi,Penerang an dan Kebudayaan Malaysia). (feb)




 



Perajin Musiman Tempat Bakar Sate di Bojonegoro 
Minta Tunda Soft Opening Lamongan Plasa 
Pembubaran Mapolwil Kewenangan Mabes Polri 
Eksepsi Terdakwa Ditolak, Sidang Dilanjutkan 
Tangkap Dua Pembobol SDN Cendoro 2 
Selidiki Unsur Gratifikasi Pencairan Dana Persibo 
Enam Orang Kembalikan Formulir 
Minta PG Cabut Surat 
Meningkat 85 Persen Lebih 
Dua Guru SD Dituntut Satu Tahun 
Ditarget Kelar Desember 
Ciduk Pengepul Togel Beromzet Jutaan 
Dua Oknum Wartawan Akhirnya Dibui 
Ditolak Usulan PDIP Calon PPK Tes Tulis 
147 Desa Terima Dana BKD Rp 13 M 
KPUK Dipanggil PTUN 
92 Karya Ilmiah Siswa SMP Dilombakan 
Sehari 1.500 Surat Balasan CPNS 
Bayi Pertama Masih Dirawat 
Raker, Libatkan PMR dan Pembina 
Terpeleset Aspal, Pengendara Motor Tewas 
Izin Tempat Ibadah Harus Disetujui 60 Warga 
Kota Belum Bebas Banjir 
Satpol PP Preteli Spanduk Kedaluwarsa 
Truk Tergencet di Depan Mapolres 
Berharap Semua Klub Ikut 
Mentalitas Pemain Persela Disorot 
Tinggal Tunggu Pengesahan pemain 
15 Kenshi Ikuti Gashuku 
Siap Gelar Kompetisi Internal 
Dijajal Petinju Kediri 

HALAMAN KEMARIN 



Ketika Pedagang di Sentra Tanaman Hias Lamongan Mengalami Kesulitan Air 
Kejaksaan Bidik Korupsi di Bank Daerah 
Fraksi-Fraksi Soroti Penurunan RAPBD 2010 
Akui Terima Dana Persibo, Sebut Nama Presiden 
Tahan Panitia Pendistribusian Beras 
Berharap Tak Ada Banjir Lagi 
Peras Kepala SDN, Dua 
FKB-FPDIP Tuntut Jatah Komisi 
Diumumkan 28 November 
Anggota DPRD Diminta Kembalikan Uang 



Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 








  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada

2009-12-01 Terurut Topik ::KaNia::
Gak sekalian ajah si Malon ini nge-klaim KONDE asalnya dari diawkwkwkwkw...
Kasian yah..
 
'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
about the universe.'
- Albert Einstein 





From: mediacare 
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 3, 2009 2:05:52
Subject: Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada

  
Kok bisa ya mas Kelantan juga mengklaim bahwa Gajah Mada kelahiran sana.
 
Bagaimana jalan ceritanya?
 
 
Matur nuwun
 
Salam,
 
Radityo

Facebook:
Radityo Djadjoeri

- Original Message - 
>From: Wajah Bercahaya 
>To: pedulimajapahit@ gmail.com ; pendekarbudiman1565 @yahoo.co. id ; 
>wajahbercahaya@ yahoo.co. id ; wardiya...@budpar. go.id ; Jan Van Der Putten ; 
>m...@ukm.my ; masc...@gmail. com ; matan_...@yahoo. com ; mediab...@yahoogrou 
>ps.com ; mediac...@yahoogrou ps.com ; melg...@pd.jaring. my ; eiz...@gmail. 
>com ; apaka...@yahoogroup s.com ; apresiasi-sastra@ yahoogroups. com ; 
>artculture-indonesi a...@yahoogroups. com ; spm-gap...@yahoogro ups.com ; 
>spr_wi...@yahoo. com ; spto_032000@ yahoo.com ; Soechirno Umroch ; 
>salqad...@yahoo. com ; bali kuna ; budhi setyawan ; balip...@indo. net.id ; 
>blackpo...@yahoo. com ; boemipu...@yahoo. com ; austi...@yahoogroup s.com ; 
>atriza umar ; di...@email. com ; di...@um.edu. my ; dik...@yahoogroups. com ; 
>dimasarikmihardja@ yahoo.co. id ; dians_lungayu@ yahoo.co. id ; Zawawi - ; 
>zama...@yahoogroups .com ; zefriar...@hotmail. com ; ze...@hotmail. com ; 
>znism...@yahoo. com ; zudi_...@yahoo. com ; ymusthofa_165@ yahoo.com ;
 yaakub...@hotmail. com ; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com ; yisc-aktivis@ 
yahoogroups. com ; yono...@yahoo. com ; yshart...@yahoo. com ; yuro_...@yahoo. 
co.id 
>Sent: Tuesday, November 24, 2009 8:19 PM
>Subject: [ac-i] Seminar Gajah Mada
>
>  
> Radar Bojonegoro-JAWA POS Grup 
>[ Selasa, 24 November 2009 ] 
>Lokasi Kelahiran Gajah Mada Diseminarkan 
>LAMONGAN - Lamongan diundang mengikuti seminar internasional di Malaysia 
>tentang Gajah Mada Pemersatu Bangsa Serumpun Nusantara. Undangan untuk 
>mengikuti seminar tersebut salah satunya ditujukan kepada pihak-pihak yang 
>mengklaim sebagai tempat lahirnya Gajah Mada,antara lain Kelantan,Malaysia, 
>Jambi,Dayak, Bali,Malang dan Lamongan. ''Lamongan termasuk salah satu daerah 
>yang diyakini sebagai tempat lahirnya Gajah Mada sehingga mendapat undangan. 
>Kebetulan undangan tersebut ditujukan kepada LKL,'' kata penasihat Lembaga 
>Kebudayaan Lamongan (LKL), Viddy AD Daery kepada Radar Bojonegoro, kemarin 
>(23/11).
>
>Menurut dia, undangan tersebut disampaikan pada saat dirinya menghadiri 
>pertemuan penyair nusantara ke-3 (PPN3) di Kuala Lumpur Malaysia pada 20-22 
>November lalu. ''Seminar tersebut akan digelar di Kuala Lumpur atau di Negara 
>Bagian Kelantan, saat ini sedang dipersiapkan, termasuk penentuan waktunya,'' 
>ungkap dia. Diperkirakan bakal dilaksanakan Desember mendatang atau tahun 
>2010. 
>
>Viddy mengungkapkan, seminar tersebut digagas oleh budayawan Internasional, 
>yakni Profesor Tan Sri Ismail Hussein, Ketua Umum GAPENA (LSM Kebudayaan di 
>Malaysia), Siri Neng Buah (Direktur Direktorat Warisan Budaya Kementerian 
>Komunikasi,Penerang an dan Kebudayaan Malaysia). (feb)
>
>
> 
>   * Perajin Musiman Tempat Bakar Sate di Bojonegoro 
>   * Minta Tunda Soft Opening Lamongan Plasa 
>   * Pembubaran Mapolwil Kewenangan Mabes Polri 
>   * Eksepsi Terdakwa Ditolak, Sidang Dilanjutkan 
>   * Tangkap Dua Pembobol SDN Cendoro 2 
>   * Selidiki Unsur Gratifikasi Pencairan Dana Persibo 
>   * Enam Orang Kembalikan Formulir 
>   * Minta PG Cabut Surat 
>   * Meningkat 85 Persen Lebih 
>   * Dua Guru SD Dituntut Satu Tahun 
>   * Ditarget Kelar Desember 
>   * Ciduk Pengepul Togel Beromzet Jutaan 
>   * Dua Oknum Wartawan Akhirnya Dibui 
>   * Ditolak Usulan PDIP Calon PPK Tes Tulis 
>   * 147 Desa Terima Dana BKD Rp 13 M 
>   * KPUK Dipanggil PTUN 
>   * 92 Karya Ilmiah Siswa SMP Dilombakan 
>   * Sehari 1.500 Surat Balasan CPNS 
>   * Bayi Pertama Masih Dirawat 
>   * Raker, Libatkan PMR dan Pembina 
>   * Terpeleset Aspal, Pengendara Motor Tewas 
>   * Izin Tempat Ibadah Harus Disetujui 60 Warga 
>   * Kota Belum Bebas Banjir 
>   * Satpol PP Preteli Spanduk Kedaluwarsa 
>   * Truk Tergencet di Depan Mapolres 
>   * Berharap Semua Klub Ikut 
>   * Mentalitas Pemain Persela Disorot 
>   * Tinggal Tunggu Pengesahan pemain 
>   * 15 Kenshi Ikuti Gashuku 
>   * Siap Gelar Kompetisi Internal 
>   * Dijajal Petinju Kediri 
>HALAMAN KEMARIN 
>   * Ketika Pedagang di Sentra Tanaman Hias Lamongan Mengalami Kesulitan 
> Air 
>   * Kejaksaan Bidik Korupsi di Bank Daerah 
>   * Fraksi-Fraksi Soroti Penurunan RAPBD 2010 
>   * Akui Terima Dana Persibo, Sebut Nama Presiden 
>   * Tahan Panitia Pendistribusian Beras 
>   * Berharap Tak Ada Banjir L

Re: [ac-i] Seminar Gajah Mada

2009-12-01 Terurut Topik mediacare
Kok bisa ya mas Kelantan juga mengklaim bahwa Gajah Mada kelahiran sana.

Bagaimana jalan ceritanya?


Matur nuwun

Salam,

Radityo

Facebook:
Radityo Djadjoeri

  - Original Message - 
  From: Wajah Bercahaya 
  To: pedulimajapa...@gmail.com ; pendekarbudiman1...@yahoo.co.id ; 
wajahbercah...@yahoo.co.id ; wardiya...@budpar.go.id ; Jan Van Der Putten ; 
m...@ukm.my ; masc...@gmail.com ; matan_...@yahoo.com ; 
mediab...@yahoogroups.com ; mediac...@yahoogroups.com ; melg...@pd.jaring.my ; 
eiz...@gmail.com ; apaka...@yahoogroups.com ; apresiasi-sas...@yahoogroups.com 
; artculture-indonesia@yahoogroups.com ; spm-gap...@yahoogroups.com ; 
spr_wi...@yahoo.com ; spto_032...@yahoo.com ; Soechirno Umroch ; 
salqad...@yahoo.com ; bali kuna ; budhi setyawan ; balip...@indo.net.id ; 
blackpo...@yahoo.com ; boemipu...@yahoo.com ; austi...@yahoogroups.com ; atriza 
umar ; di...@email.com ; di...@um.edu.my ; dik...@yahoogroups.com ; 
dimasarikmihar...@yahoo.co.id ; dians_lung...@yahoo.co.id ; Zawawi - ; 
zama...@yahoogroups.com ; zefriar...@hotmail.com ; ze...@hotmail.com ; 
znism...@yahoo.com ; zudi_...@yahoo.com ; ymusthofa_...@yahoo.com ; 
yaakub...@hotmail.com ; yisc_al-az...@yahoogroups.com ; 
yisc-akti...@yahoogroups.com ; yono...@yahoo.com ; yshart...@yahoo.com ; 
yuro_...@yahoo.co.id 
  Sent: Tuesday, November 24, 2009 8:19 PM
  Subject: [ac-i] Seminar Gajah Mada



 Radar Bojonegoro-JAWA POS Grup 

[ Selasa, 24 November 2009 ] 
Lokasi Kelahiran Gajah Mada Diseminarkan 

LAMONGAN - Lamongan diundang mengikuti seminar internasional di 
Malaysia tentang Gajah Mada Pemersatu Bangsa Serumpun Nusantara. Undangan untuk 
mengikuti seminar tersebut salah satunya ditujukan kepada pihak-pihak yang 
mengklaim sebagai tempat lahirnya Gajah Mada,antara lain Kelantan,Malaysia, 
Jambi,Dayak,Bali,Malang dan Lamongan. ''Lamongan termasuk salah satu daerah 
yang diyakini sebagai tempat lahirnya Gajah Mada sehingga mendapat undangan. 
Kebetulan undangan tersebut ditujukan kepada LKL,'' kata penasihat Lembaga 
Kebudayaan Lamongan (LKL), Viddy AD Daery kepada Radar Bojonegoro, kemarin 
(23/11).

Menurut dia, undangan tersebut disampaikan pada saat dirinya menghadiri 
pertemuan penyair nusantara ke-3 (PPN3) di Kuala Lumpur Malaysia pada 20-22 
November lalu. ''Seminar tersebut akan digelar di Kuala Lumpur atau di Negara 
Bagian Kelantan, saat ini sedang dipersiapkan, termasuk penentuan waktunya,'' 
ungkap dia. Diperkirakan bakal dilaksanakan Desember mendatang atau tahun 2010. 

Viddy mengungkapkan, seminar tersebut digagas oleh budayawan 
Internasional, yakni Profesor Tan Sri Ismail Hussein, Ketua Umum GAPENA (LSM 
Kebudayaan di Malaysia), Siri Neng Buah (Direktur Direktorat Warisan Budaya 
Kementerian Komunikasi,Penerangan dan Kebudayaan Malaysia). (feb)


 
 

  a.. Perajin Musiman Tempat Bakar Sate di Bojonegoro 
  b.. Minta Tunda Soft Opening Lamongan Plasa 
  c.. Pembubaran Mapolwil Kewenangan Mabes Polri 
  d.. Eksepsi Terdakwa Ditolak, Sidang Dilanjutkan 
  e.. Tangkap Dua Pembobol SDN Cendoro 2 
  f.. Selidiki Unsur Gratifikasi Pencairan Dana Persibo 
  g.. Enam Orang Kembalikan Formulir 
  h.. Minta PG Cabut Surat 
  i.. Meningkat 85 Persen Lebih 
  j.. Dua Guru SD Dituntut Satu Tahun 
  k.. Ditarget Kelar Desember 
  l.. Ciduk Pengepul Togel Beromzet Jutaan 
  m.. Dua Oknum Wartawan Akhirnya Dibui 
  n.. Ditolak Usulan PDIP Calon PPK Tes Tulis 
  o.. 147 Desa Terima Dana BKD Rp 13 M 
  p.. KPUK Dipanggil PTUN 
  q.. 92 Karya Ilmiah Siswa SMP Dilombakan 
  r.. Sehari 1.500 Surat Balasan CPNS 
  s.. Bayi Pertama Masih Dirawat 
  t.. Raker, Libatkan PMR dan Pembina 
  u.. Terpeleset Aspal, Pengendara Motor Tewas 
  v.. Izin Tempat Ibadah Harus Disetujui 60 Warga 
  w.. Kota Belum Bebas Banjir 
  x.. Satpol PP Preteli Spanduk Kedaluwarsa 
  y.. Truk Tergencet di Depan Mapolres 
  z.. Berharap Semua Klub Ikut 
  aa.. Mentalitas Pemain Persela Disorot 
  ab.. Tinggal Tunggu Pengesahan pemain 
  ac.. 15 Kenshi Ikuti Gashuku 
  ad.. Siap Gelar Kompetisi Internal 
  ae.. Dijajal Petinju Kediri 

HALAMAN KEMARIN 

  a.. Ketika Pedagang di Sentra Tanaman Hias Lamongan Mengalami 
Kesulitan Air 
  b.. Kejaksaan Bidik Korupsi di Bank Daerah 
  c.. Fraksi-Fraksi Soroti Penurunan RAPBD 2010 
  d.. Akui Terima Dana Persibo, Sebut Nama Presiden 
  e.. Tahan Panitia Pendistribusian Beras 
  f.. Berharap Tak Ada Banjir Lagi 
  g.. Peras Kepala SDN, Dua 
  h.. FKB-FPDIP Tuntut Jatah Komisi 
  i.. Diumumkan 28 November 
  j.. Anggota DPRD Diminta Kembalikan Uang 
   





[ac-i] ANGIN PAGI: Jatuhnya Tembok Berlin

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
Terbatasnya kebebasan dan perekonomian yang kurang makmur hingga tidak makmur 
dari rakyat-rakyat negeri-negeri Sosialis adalah untuk membayar dan menopang 
kebebasan "penuh"dan kemakmuran hiruk pikuk negara-negara kapitalis. 
Rakyat-Rakyat di negeri Sosialis harus mempertahankan diri dari boikot ekonomi, 
sabotase politik dan idelogi dari CIA,  propaganda hitam dari Imperialisme AS 
terhadap semua negara-negara Sosialis dan para penyokong serta simpatisannya, 
perlombaan persenjataaan yang tak terhindarkan yang menghabiskan biaya raksasa 
serta jutaan intrik-intrik lainnya yang dilakukan siang malam oleh kubu 
Imperialis dan kapitalis terhadap negeri-negeri Sosialis. Menghadapi semua itu 
, tentu segelintir perebut penguasa mutlak dari negeri-negeri sosialis, telah 
miring ke kanan, merosot drastis politik- ideologinya dan berangsur menuju ke 
pengkhianatan, kolaborasi dan ahirnya menyerahkan diri sambil melemparkan 
sendiri Sosialisme yang dibangun dengan susah payah dan penuh pengorbanan 
seluruh rakyat.
Kalah makmur, cenderung miskin  hingga memang miskin akibat blokade dan 
sabotase blok Barat terhadap negara-negara Sosialis, lalu diperlipat gandakan 
hingga berpuluh kali lipat untuk menggambarkan pada dunia bahwa Sosialisme 
adalah identik dengan kemiskinan, identik dengan ketidak bebasan, identik 
dengan kediktatoran mutlak, musuh demokrasi dan dikesankan sebagai neraka dunia 
yang tak boleh dibiarkan  ujud. Dan puncaknya adalah meruntuhkan tembok Berlin 
diikuti dengan runtuhnya negara-nega Sosialis dengan cara bunuh diri tanpa satu 
peluru yang ditembakkan blok Barat ke arahnya. Dan itu dianggap Sosialisme 
suduh runtuh dan tak akan kembali untuk selama-lamanya.
Ironisnya, Vietnam yang ketika itu sedang mengalami perang besar menhadapai 
agresi Imperialime AS dan keluar sebagai pemenang besar, adalah sebuah negara 
Demokrasi Rakyat  yang jauh, teramat jauh lebih miskin daripada negara Sosialis 
termiskin seperti Albania umpamanya. Kemiskinan dan keterbelakangan Vietnam 
ketika itu termashur ke seluruh dunia yang juga saya saksikan dan turut 
menikmatinya. Tapi Virtnam sanggup bertahan dan tidak hanya itu, tapi juga 
mencapai kemenangan cemerlang  menundukkan batang hidung Imperialisme Amerika 
hadap berhadapan. Tapi Gorbachov beserta para negeri-negeri bawahannya lebih 
suka menyerah dan melemparkan Sosialisme karena tidak tahan menderita dan ingin 
makmur a la negara-negara Barat. Dalam kenyataan selanjutnya hingga sekarang, 
Sosialisme yang bunuh diri sambil menyerah, tidak disambut dengan rasa kasihan  
apalagi puji-pujian  kecuali sekedar belaian mesra di atas kepala Gorbachov 
yang licin  bernoda warna merah legam. Penerusnya Boris Yeltsin sesudah sempat 
goyang gembrot di podium  rock and roll yang diimpot dari Amerika,  cuma 
menyibukkan diri dengan anggur dan whisky dan sudah itu mati. Kemiskinan  yang 
lebih dramatis telah diwariskan kepada rakyat Rusia. Yang sesungguhnya 
diperingati bukanlah memperingati runtuhnya tembok Berlin tapi mengenang 
runtuhnya ilusi kebagian kemakmuran kapitalisme Barat yang sekarang diramaikan  
kembali oleh krisis finansil dunia Barat. Orang tidak perlu bertanya kapan 
Sosialime akan muncul lagi karena di hati rakyat-rakyat tertindas dan terhisap, 
Sosialisme tak pernah hilang dari cita-cita mereka.
Salam,
asahan.




- Original Message - 
From: May Teo 
To: SASTRA PEMBEBASAN ; pepicek-frie...@yahoogroups.com ; 
mimbar-be...@yahoogroups.com ; hk...@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, November 24, 2009 2:48 PM
Subject: [HKSIS] ANGIN PAGI: Jatuhnya Tembok Berlin


  


 
Acara perayaan 20 tahun jatuhnya Tembok Berlin berkumandang di berbagai media, 
terutama BBC. Selama dua hari suntuk, rekaman wawancara dengan warga Berlin 
yang berasal dari kedua belah Tembok disiar berulang ulang saban jam ( every 
hour on the hour ). Rata rata mereka yang dipilih menyatakan gembira dengan 
runtuhnya tembok lambang pembagian antara kekuasaan authoritarian dan 
demokrasi. Antara hidup dalam serba tidak ada dan serba ada. Antara tidak bebas 
bicara dan bebas mengutarakan apa saja. 

Atas dorongan dan bantuan AS Tembok Berlin lambang kekuasaan Komunis runtuh, 
diiringi dengan runtuhnya kekuasan USSR dan negara sosialis di Eropah lainnya. 
Kemenangan gemilang bagi kubu kapitalis Barat. Orang orang bersorak gembira 
merayakan hari ulang tahun kejadian itu saban tahun.

Setelah pecah gelumbung euphora, kehidupan nyata mengambil alih. Rakyat JERBAR 
harus mengeluarkan uang solidaritas yang langsung dipotong dari gaji masing 
masing demi membantu mereka yang datang dari kawasan timur, berduyun pindah ke 
kawasan barat karena tertarik dengan fasilitas modern dan kemudahan yang 
didapati. Akibatnya, kawasan timur kosong, hanya tinggal orang orang tua 
berdiam di situ. Dampaknya terasa pada masyarakat JERBAR, terlebih pula dengan 
terjadinya financial crisis yang berkepanjangan. Kedatangan mereka dianggap 
sebagai beban dan menjemukan

Di sisi lain, mereka yang dari kawasan timur 

[ac-i] RINDUKU ABADI

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
ASAHAN:



   RINDUKU ABADI


Selamat datang topan dan badai
Yang akan menghembus kesepianku ini
Selamat turun hujan dan guruh
Yang akan menghapus kerinduan  beku

Matahari menjauh menghindari perpisahan
Antara aku dan pulau
Antara aku dan segara
Antara aku dan bunda

Dan bila angin tiada lagi bertiup
Camar kehilangan warna dan arah
Laut tiada lagi berpesta di ujung senja
Rinduku telah abadi dan mataharipun redup




[ac-i] Re: Jaminan Kebebasan Beragama - Ketika Ciuman Tidak Cukup

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
Dicantumkannya Sila yang berbunyi: "KETUHANAN YANG MAHA ESA" dalam Panca Sila 
adalah seperti duri dalam daging dalam demokrasi Indonesia dan juga dalam HAM 
karena mayoritas mutlak bangsa Indonesia adalah  beragama Islam. Penafsiran 
bebas bahwa Indonesia pada hakekatnya adalah negara Islam, menguasai ideologi 
Indonesia sepanjang jaman selama ideologi demikian tidak bisa dicabut akarnya 
di atas tanah subur "KETUHANAN YANG MAHA ESA".
Kementrian Agama seharusnya dihapuskan dalam  semua Kabinet Indonesia, karena 
kementrian ini dalam seluruh sejarahnya tidak  bisa bersikap netral dan selalu 
berpihak kepada agama terbesar yang dianut bangsa Indonesi yaitu agama Islam. 
Ummat Islam seharusnya lebih menyedari hal ini dan lebih aktif menghormati 
agama-agama lain dan mengkritik Pemerintah sekeras-kerasnya atas setiap ketidak 
adilan dalam bersikap terhadap semua agama. Namun mimpi untuk suatu kebebasan 
beragama di Indonesia akan tetap sebuah mimpi dan ilusi selama duri dalam 
daging dalam Panca Sila: "KETUHANAN YANG MAHA ESA" tidak dicabut dan tidak 
diganti dengan Sila yang lebih tegas menyatakan kebebasan memilih agama 
masing-masing yang dijamin oleh semua Pemerintah dan seluruh dukungan 
masyarakat. Tanpa itu perang dingin dan perang panas akan silih berganti dalam 
seluruh perjalanan bangsa Indonesia yang masih dibebani sisa peninggalan 
sejarah yang timpang itu di bidang agama. Indonesia harus tegas memilih negara 
sekuler demi kerukunan dan kedamaian setiap penganut agama yang manapun dan 
juga untuk menghindari perang dingin dan perang panas di bidang keagamaan. Kita 
sudah bosan dengan pertumpahan darah dan pembakaraan-pembakaran tempat ibadah 
berbagai agama yang dilakukan kaum fanatikus atau para teroris. Menuntut agar 
HAM dihormati cumalah tindakan tambal sulam yang tentu saja tidak salah tapi 
juga tidak akan menghasilkan akibat yang diharapkan selama akar tunggalnya 
tidak dicabut sama sekali dari bumi tempat dia merambat.
asahan.

  - Original Message - 
  From: HKSIS 
  To: HKSIS 
  Sent: Sunday, November 29, 2009 2:00 AM
  Subject: #sastra-pembebasan# Jaminan Kebebasan Beragama - Ketika Ciuman Tidak 
Cukup



  http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12112
  2009-11-28 

  Jaminan Kebebasan Beragama
  Binsar A Hutabarat

  Sidang Raya XV Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Mamasa, 
baru-baru ini, menegaskan, negara Indonesia belum mampu menjamin kebebasan umat 
beragama yang merupakan salah satu hak-hak asasi manusia yang dijamin oleh 
Pasal 29 UUD 1945. Negara masih mempraktikkan tindakan diskriminasi kepada 
kelompok warga negaranya, yang seharusnya diperlakukan sama dan setara dalam 
suatu negara, misalnya dalam pendirian rumah ibadah.

  Selama lima tahun terakhir ini, tercatat sedikitnya 128 gereja ditutup, 
dilarang, atau diganggu dengan cara-cara kekerasan oleh kelompok-kelompok 
ekstrem. Bahkan, beberapa gereja yang sudah memiliki izin kemudian dicabut 
IMB-nya, seperti kasus Gereja HKBP Cinere dan Gereja Katolik St Maria 
Purwakarta. Pemerintah seakan tak berdaya menghadapi kelompok anarki yang 
melakukan teror dan pelanggaran hak asasi manusia.

  Minimnya jaminan kebebasan umat beragama ini akan terus terjadi selama posisi 
agama dan negara tidak ditetapkan secara tegas, atau terus dirancukan. 
Pemerintah harus secara tegas berpegang pada konstitusi yang memberikan jaminan 
perlindungan kebebasan umat beragama. Hak kebebasan beragama merupakan 
pengakuan yang tertua secara internasional dari elemen-elemen HAM lainnya. 
Ironisnya, ternyata penegakan kebebasan beragama justru merupakan yang paling 
lambat daripada hak-hak lainnya, ini bisa terjadi karena agama sering 
dimanipulasi untuk kepentingan politik.

  Pemisahan total antara agama dan negara, yang merupakan kelahiran negara 
sekuler, dipelopori oleh pengakuan Peace of Westphalia, dan pengakuan ini 
jugalah yang mempengaruhi isi deklarasi lahirnya negara sekuler Amerika Serikat 
yang menghargai kebebasan beragama. Tepatlah apa yang dikatakan oleh John Lock, 
tokoh HAM modern, bahwa negara dan agama harus terpisah, sehingga orang yang 
beragama apa pun yang memegang kekuasaan negara tidak boleh memberikan hak 
khusus kepada kelompok agama tertentu.

  Realitasnya, usaha untuk menegakkan kebebasan beragama tetap mengalami 
perkembangan. Ini terlihat setelah Deklarasi Universal HAM tahun 1948, kemudian 
dibuat suatu covenant on human rights tahun 1966. Kemudian pada 1981 ada hal 
yang lebih menggembirakan, yaitu adanya Declaration on the Elimination of All 
Forms of Intolerance and Discrimination Based on Religion or Belief. Pernyataan 
deklarasi tersebut memang dapat menunjukkan bahwa pelanggaran hak kebebasan 
beragama masih terus berlangsung dan perlu penanganan terus-menerus secara 
lebih serius. 

  Fakta pluralitas agama merupakan realitas yang telah berlangsung lama di bumi 
Indonesia, bahkan jauh sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI). Itulah sebabnya, peng

[ac-i] Njoto dan JOHN ROOSA

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
Saya masih memiliki buku John Roosa: "dalih pembunuhan masal"dan juga masih 
mempelajarinya hingga sekarang. Dan juga saya sudah membuat beberapa tulisan 
mengenai buku John Roosa ini di berbagai Milist, tapi tentu saja karena tulisan 
saya saya sebarkan di Internet dan bukan di majalah bergengsi atau majalah 
besar, dengan sangat mudah dianggaap sebagai tulisan sampah dan saya sama 
sekali tidak terganggu dengan penyepelean yang bagaiamanapun jika memang ada 
penilaian seperti itu .

Buku John Roosa yang dianggap hebat terutama  oleh kaum Oporkaki (Oportunis 
kanan-kiri PKI) dalam kenyataannya mempunyai tendensius politik yang berbahaya 
dan sangat menguntungkan pihak Orba suharto dan para penerusnya. Benang merah 
buku John Roosa adalah untuk mempertentangkan antara PKI dan pimpinan tertinggi 
PKI. Menurut John, PKI sebagai Partai keseluruhan, tidak terlibat dalam gerakan 
G30S dan yang terlibat adalah hanya beberapa pimpinan tinggi PKI saja dan 
terutama Pimpinan teratasnya sebagi Ketua Umum PKI D.N.Aidit. Kesimpulan John 
Roosa tsb dia dasarkan a.l. atas keterangan Sudisman dalam Mahmilub yang dia 
tegaskan sebagai"MUNGKIN BENAR" ( bahasa Intelektuil yang cerdik tapi 
tendensius). Lalu dalam pernyataan John selanjutnya tentang Sudisman adalalah: 
"PERNYATAAN YANG DIBUAT SUDISMAN ITU TIDAK DIBUAT DI BAWAH TEKANAN".Ini sunguh 
sebuah penawaran super naif agar dipercayai banyak orang. Tapi John Roosa 
cumalah seorang sarjana, dia tidak punya pengalaman revolusioner dan sama 
sekali bukan sarjana revolusioner, jauh dari itu. Dia punya kemahiran dan 
ketrampilan mencatat-catat apa yang dia dengar-dengar, punya kesempatan 
istimewa untuk buka-buka dokumen yang disimpan  dan  dilindungi musuh (Orba) 
dan sebagai sarjana dia membuat "karya ilmiah" untuk ditawarkan  ke publik 
dengan harapan sensasi sensasi politik yang dibuatnya bisa laku bahkan bila 
mungkin bisa bestseller. Itu adalah hak dia. Namun , dia pasti mengerti ada hak 
orang lain untuk memeriksa hasil kerja dan apa saja yang dia bilang dalam 
"karya ilmiah"nya. 

John Roosa pasti tidak mengerti apa itu PENDIDIKAN MUSUH terhadap para tahanan 
politiknya dalam penjara-penjara, tempat-tempat tahanan maupun tempat 
pembuangan. Hubungan antara para tahanan politik dengan organisasi maupun para 
pemimpinnya telah terputus atau menjadi gelap sama sekali. Musuh telah mendidik 
para tangkapannya sejak jam pertama bahkan pada detik-detik pertama sejak ia 
membekuk korbannya dengan pukulan, tendangan, makian, bentakan, tapi juga 
dengan kesopanan, sikap baik hingga rayuan dan ancaman  yang semua itu untuk 
mendapatkan sesuatu dengan mudah nantinya dari korban tangkapannya. Dan 
selanjutnya pendidikan musuh selama dalam tahanan ataupun penjara-penjara akan 
berlangsung hingga berahirnya masa tahanan maupun yang diahiri dengan kematian 
akibat siksaan maupun sakit. Ini adalah ilmu elementer tentang apa itu 
Pendidikan Musuh terhadap para tangkapannya. Jadi, umpamanya di Vietnam yang 
saya ketahui atau di negeri-negeri Sosialis lainnya, ada peraturan yang 
memberlakukan bahwa bila seorang kader tertangkap musuh yang bahkan  cuma 
seharipun, meskipun setelah pembebasannya kader itu telah banyak membuat jasa 
terhadap Partai di masa sebelum dia tertangkap atau sesudah dia dibebaskan, 
namun kader itu sudah kehilangan haknya untuk bisa menjadi anggota CC Partai 
dengan alasan masa lalunya selama berada dalam Pendidikan Musuh di 
penjara-penjara atau pembuangan, sudah tak mungkin  dipercayai seratus persen 
kebenarannya semua apa yang diakuinya dan diceritakannya kepada Partai. Apalagi 
yang sudah puluhan tahun dalam penjara musuh. Kewaspadaan dalam gerakan 
revolusoiner adalah mutlak dan tanpa kompromi.

Dalam kenyataan, Sudisman sudah melanggar disiplin Partai tertinggi dan hingga 
pengkhianatan terhadap Partai karena dia telah membuka semua "rahasia" Partai 
dengan mengatakan di depan Mahmilub bahwa beberapa pimpinan Partai yang penting 
memang terlibat dalam G30S. Sudisman telah mengambil oper tanggung jawab 
suharto sebagai algojo penyembelih 3 juta manusia sebagai tanggung jawabnya 
dirinya sendiri, sebagai tanggung jawab beberapa pemimpin PKI yang dia sebut 
dan bukan sebagai tanggung jawab suharto sendiri sebagai pelaku langsung dalam 
kejahatan maha keji dan super biadab itu. Semua inilah yang dibilang John Roosa 
sebagai: "PERNYATAAAN YANG DIBUAT SUDISMAN ITU TIDAK DIBUAT DI BAWAH TEKANAN". 
Tapi saya percaya kenaifan yang ditawarkan John ini tidak semua orang akan 
mengunyahnya begitu saja.Dan mungkin saja itu bukan sekedar kenaifan yang tidak 
disengaja tapi mungkin kecerdikan yang sangat subtiel untuk mengadu domba 
antara massa anggota Partai PKI di satu pihak dengan beberapa pimpinan PKI di 
lain pihak dengan berjubah orang "progresif" seolah ingin solider menyelamatkan 
organisasi PKI dari tuduhan terlibat dalam G30S, dan bila begini, sungguh 
sebuah intrik jahat untuk PKI, merugikan ide-ide revolusioner yang akan datang, 
dan memecah belah untuk sel

[ac-i] Salam kenal

2009-12-01 Terurut Topik ismiaji
Maaf baru sempat mengisi sekarang.

Salam kenal semuanya!

Salam,


Ismiaji Cahyono (Aji)
Desainer Grafis/Pimred Majalah

HP: 0817823033
E-mail: ismi...@yahoo.com
Website: www.lumieregraphique.com
www.versusmagz.com

Tanggal lahir: 18 Oktober 1976




blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
artculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
artculture-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
artculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ac-i] Salam kenal

2009-12-01 Terurut Topik Arif Rahman Hakim (abey)
Salam kenal buat seluruh anggota ACI.



Salam Seni Budaya,


Arif Rahman Hakim (Abey)
Web Designer

No telp/HP: 0840153
E-mail: abey_tar...@yahoo.co.uk
Website: http://www.firmgraph.com
Blog: http://www.facebook.com/bheysNest


Tanggal lahir: 23 Agustus









[ac-i] Salam kenal

2009-12-01 Terurut Topik Riri Prabandari
Salam kenal buat seluruh anggota ACI.



Salam Seni Budaya,



Riri Prabandari
Gallery Assistant

E-mail: praband...@gmail.com
Blog: http://duniariri.blogspot.com

Tanggal lahir: 1 Mei 1984


[ac-i] Rekomendasi Penataran

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




Rekomendasi Penataran

 

Bahwasanya keberadaan Candi Penataran di desa Penataran,
Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, bukan sekadar peninggalan purbakala yang
perlu dilestarikan, melainkan menyimpan potensi yang amat sangat berharga.
Kompleks bangunan candi yang dibangun selama sekitar 300 tahun itu
merupakan  modal dasar bagi pengembangan pariwisata, pendidikan, inspirasi
kesenian dan industri kreatif, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
penyelamatan sebelum jauh terlambat. 

Sehubungan dengan hal itu, maka Sarasehan Peduli Penataran,
yang digelar di Museum Penataran, hari Minggu, 22 November 2009, oleh Dewan
Kesenian Jawa Timur (DK Jatim) dan Blitar Heritage Society (BHS) merumuskan
rekomendasi sebagai berikut: 

1. 
Pemerintah pusat perlu menyampaikan  masterplan pengembangan
kawasan Candi Penataran secara terbuka agar tidak bertentangan dengan
upaya-upaya yang dilakukan masyarakat secara swadaya dalam upaya ikut
melestarikan dan mengembangkan potensi kawasan Candi Penataran. Kasus
kontroversial pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM) diharapkan jangan
sampai terjadi di Penataran. 

2. 
Diperlukan pemetaan ulang kawasan Candi Penataran dan sekitarnya
sehingga dapat diketahui secara persis batas-batas yang merupakan kawasan
purbakala yang harus dilindungi sebagaimana ditentukan berdasarkan
Undang-Undang Cagar Budaya. Pemetaan ini sangat penting untuk menentukan
langkah lebih lanjut berupa penataan ulang (redesign) sarana dan prasarana
kawasan sekitar candi yang, meskipun sudah terlambat, dihuni oleh penduduk dan
peruntukan lainnya. Realitanya, masih sering terjadi penduduk menemukan artefak
di sekitar Candi Penataran ketika menggali tanah. Sangat mungkin bahwa
batas-batas kompleks Candi Penataran lebih luas daripada batas yang sekarang
ini. 

3. 
Terkait dengan itu, maka mulai sekarang harus tegas memberlakukan bahwa
tidak boleh ada pemanfaatan zona inti di kompleks Candi Penataran untuk
aktivitas apapun, termasuk menggelar pertunjukan dan aktivitas di bangunan di
zona inti tersebut. Apa yang sudah terjadi selama ini merupakan pelajaran
mahal, karena kalau hal ini diteruskan, merupakan bentuk vandalisme yang
melanggar UU Cagar Budaya,  yang akan berakibat terjadinya kerusakan pada
bagian-bagian candi. Sebagai solusinya, pemerintah perlu membebaskan lahan di
sebelah barat sebagai areal seni pertunjukan sehingga keberadaan Candi
Penataran dapat menjadi latarbelakang sebagaimana yang juga dilakukan di
kawasan Candi Prambanan, Jawa Tengah. 

4. 
Diperlukan pemahaman yang tepat mengenai pariwisata yang memanfaatkan
Candi Penataran, bahwa pariwisata dapat tetap dijalankan dengan tetap
mengindahkan batasan-batasan tertentu yang sudah ditentukan Undang Undang.
Justru bagian-bagian yang tidak dapat dikunjungi itu merupakan eksotisme
tersendiri dalam pariwisata. Dalam waktu tak lama lagi, sudah harus ada klaim
pemetaan kawasan obyek wisata. 

5. 
Keberadaan relief-relief di Candi Penataran dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar atau media pendidikan, sumber inspirasi kesenian (seni rupa, sastra
dan pertunjukan) serta menjadi inspirasi industri kreatif. Demikian pula tata
letak serta arsitektur kompleks Candi Penataran, yang telah terbukti memberi
inspirasi candi Majapahit (candi Angka Tahun), model atap masjid (Candi Induk),
serta tata letak petilasan Wali Songo (kompleks makam Sunan Giri dan Sunan
Bonang), serta menginspirasi model rumah adat Bali dan Jawa Kuna. Harus diakui,
masih banyak fakta yang belum terungkap dari keberadaan kompleks candi ini yang
memerlukan kajian tersendiri secara serius dan berkesinambungan. 

6. 
Untuk memaksimalkan informasi potensi kawasan Candi Penataran,
diperlukan langkah-langkah untuk membuat publikasi dan/atau penerbitan,
termasuk melalui media audiovisual, sejalan dengan konsep Arkeologi Publik.
Termasuk, gelar karya kesenian yang berangkat dari khasanah budaya lokal dan
membuat galeri seni rupa yang menjadikan Candi Penataran sebagai obyek dan
subyeknya. 

7. 
Konon desa Penataran masa dulu merupakan pusat pembuatan kerajinan dari
kuningan, khususnya untuk keperluan sesaji. Desa lokasi candi itu dulu dikenal
dengan nama Bumi Pangrumbitan. Sehubungan dengan pengembangan kawasan Candi
Penataran sebagai kawasan wisata dan juga untuk meningkatkan kesejahteran
penduduk setempat, maka pembuatan industri kerajinan itu dihidupkan kembali.

8. 
Penataran merupakan simbol kerukunan Hindu dan Budha pada masanya.
Disamping itu, sehubungan dengan beberapa indikasi, diperlukan kajian lebih
lanjut mengenai keterkaitan Islam dengan Candi Penataran. Beberapa indikasi itu
misalnya, Prasasti Palah konon diambil dari nama dalam bahasa Arab, Al Falah
yang berarti kemenangan. Juga adanya petilasan Syeh Subakir yang terdapat di
desa Penataran.  Fakta yang menarik: Bale Agung yang terdapat di bagian
paling depan kompleks Candi Penataran, ternyata tanpa relief sama sekali, pintu
masuk dari arah tenggara, menghadap ke kiblat.

9. 
Kemegahan dan keberada

[ac-i] PENERBIT KOMUNITAS BAMBU MENCARI EDITOR, MARKETING DAN PROMOSI

2009-12-01 Terurut Topik komunitas bambu




PENERBIT KOMUNITAS BAMBU MENCARI 

EDITOR, MARKETING DAN PROMOSI


Komunitas
Bambu, sebuah penerbitan buku ilmu pengetahuan budaya dan humaniora yang
berdiri sejak tahun 1998 dan berdomisili di Depok, mengundang Anda untuk
mengikuti seleksi untuk jabatan EDITOR (ED), MARKETING (MR) dan PROMOSI (PR).


Kualifikasi
(ED):

Memiliki perhatian dan kecintaan
 terhadap bacaan pengetahuan budaya dan humaniora.Berdedikasi dan punya rasa
 tanggung jawab tinggi, serta sanggup bekerja keras dalam tekanan secara
 perseorangan maupun kelompok.Menguasai dasar-dasar penyuntingan
 naskah (dalam bahasa Indonesia)
 dan program komputer yang berkait dengan penyuntingan.Mampu berbahasa 
Inggris lisan
 maupun tulisan dengan baik.


Persyaratan
(ED):

Sarjana S1 semua jurusanLaki-laki atau perempuan usia 22
 s.d 27 tahun.Menyertakan bukti hasil TOEFL
 minimal 450..Menyertakan contoh tulisan dan
 atau karya penyuntingan.


Persyaratan
(MR):

Laki-laki berusia 19 – 27 tahun
 (Belum menikah)Lulusan SMU/sederajatMemiliki sim C dan motor (sim A
 lebih diutamakan)Berdomisili di depok dan
 sekitarnyaMenguasai program Microsoft OfficeRajin, cekatan, pekerja keras 
dan
 memiliki stamina yang baikMengetahui wilayah jakarta dan
 sekitarnya.


Persyaratan
(PR):

D3/S1 semua jurusanLaki-laki atau perempuan usia 22
 s.d 27 tahunMemiliki sim C dan motor Memiliki perhatian dan kecintaan
 terhadap bacaan pengetahuan budaya dan humaniora.Memiliki kemampuan 
berkomunikasi
 yang baikBerdedikasi dan punya rasa
 tanggung jawab tinggi, serta sanggup bekerja secara perseorangan maupun
 kelompok.


Kirimkan
surat lamaran, cv, photo diri dan keterangan yang berguna untuk bahan
pertimbangan diri Anda paling lambat tanggal 31 Desember 2009 ke alamat :

Komunitas
Bambu

Jl. Pala No. 4 B Beji
Timur, Depok, Jawa Barat 16422

Atau email ke:
sdmko...@yahoo.com




  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[ac-i] "Maling Jemuran" Photo Exhibition + Book Launch (PART 1)

2009-12-01 Terurut Topik Diana



  "Maling Jemuran" Photo Exhibition + Book Launch (PART 1)

  by Aiko Urfia Rakhmi

  curated by Oscar Motuloh



  at The Japan Foundation Jakarta

  Gedung Summitmas I, lt. 2

  Jl. Jend. Sudirman, Kav. 61-62

  Jakarta

  Telp. 021-520.1266



  opening:

  Wed, 2 December 2009, 7pm

  with Atsushi Kanai



  exhibition:

  Wed, 2-17 December 2009

  10.00 AM -06:00 PM

  (CLOSED on Sat-Sun)



  discussion:

  Thu, 17 December 2009, 2pm

  with Fendi Siregar


  Jemuran sebagai subyek keseharian nyatanya dapat menjadi sebuah topik 
pembicaraan yang luas dan melebar. Dan disinilah perupa mencoba menghadirkan 
tema yang mengusung kebiasaan tidak hanya semata-mata menjadi sebuah 
rutinitas monoton, tapi pada tingkatan yang lebih tinggi dapat menjadi 
sebuah ritual yang meditatif dan nostalgis bagi kehidupan masa kini yang 
semakin serba instan





Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

 


[ac-i] Takengon; Nama Warisan Hurgronje yang Dibanggakan Orang Gayo Share

2009-12-01 Terurut Topik Win Wan Nur
Takengon, saat ini adalah nama resmi untuk menyebut ibukota Kabupaten Aceh 
Tengah yang juga kota terbesar di dataran tinggi Gayo. Nama ini dipakai secara 
resmi entah itu di peta atau untuk menyebut setiap instansi yang ada di kota 
ini. 

Entah darimana asal muasalnya dan entah siapa yang memulai membuat teori ini, 
di Gayo sendiri banyak yang percaya kalau asal-usul nama Takengon adalah 
berasal dari kata bahasa Gayo "Beta ku engon" yang artinya begitu saya lihat.

Sekilas nama ini memang masuk akal, apalagi kalau asal-usul nama itu ditambah 
dengan cerita sejarah berbau spekulatif yang mengatakan kalau itu adalah 
ekspresi dari Genali (orang pertama yang dipercaya menemukan kota ini) saat 
pertama kali melihat danau yang menjadi ciri khgas lansekap kota ini dari salah 
satu bukit yang mengelilinginya.

Ketika berbicara dengan orang dari luar kota ini dan menanyakan asal, orang 
asal Kota ini memperkenalkan kota asalnya sebagai kota Takengon. Bahkan di 
kalangan suku-suku Aceh non-Gayo, nama Takengon secara de facto dipakai untuk 
menggantikan nama Gayo. Di Banda Aceh misalnya, oleh suku-suku Aceh lainnya 
darimana pun asalnya, "orang Gayo" lebih umum dipanggil sebagai "orang 
Takengon". Tidak peduli darimanapun asalnya, entah dari Tingkem, Ponok Baru, 
Ketol, Timang Gajah bahkan Isaq daN Lumut.

Berpedoman pada nama Takengon ini pula, di kalangan suku Aceh pesisir 
berkembang cerita tentang asal usul nama Kota ini, dengan sumber yang lebih 
tidak jelas lagi juntrungannya. Menurut beberapa orang Aceh pesisir, nama Kota 
Takengon itu berasal dari kata "Taki Ngon", kata-kata bahasa Aceh yang berarti 
"menipu teman". Lebih kacau lagi ada juga orang Aceh pesisir yang bilang nama 
Takengon berasal dari "Tak Ngon", artinya membacok teman. Keduanya sama sekali 
tidak berkonotasi positif.

Tapi anehnya meskipun cerita tentang asal usul nama Kota Takengon versi orang 
Gayo di atas cukup masuk akal. Tapi orang Gayo sendiri, jika sedang berbicara 
dalam bahasa Gayo, sama sekali tidak pernah menyebut nama ini dengan nama 
Takengon. Ketika berbicara dalam bahasa Gayo orang gayo menyebut nama Kota ini 
dengan nama "Takengen" (huruf "e" pertama dibaca seperti "e" dalam kata "tempe" 
dan huruf e kedua dibaca seperti "e" dalam kata "sendu"). Pengucapan ini 
misalnya dapat kita dengar dalam lirik sebuah lagu Gayo legendaris karangan 
seniman besar almarhum AR Moese " Kin Takengen aku denem", bukan "Kin Takengon 
aku denem". 

Berdasarkan fakta inilah saya berpendapat bahwa nama asli kota kelahiran saya 
ini adalah TAKENGEN bukan TAKENGON. Nama Takengen sendiri saya yakin berasal 
dari kata dalam bahasa Gayo yang dibentuk dari kata dasar "Takeng" dan akhiran 
"en". Kemungkinan ini adalah bahasa Gayo lama yang  karena seperti banyak 
bahasa daerah lainnya bukanlah bahasa tertulis, kata-kata lama tersebut sudah 
banyak yang hilang digantikan kata-kata serapan baru dan tidak diketahui lagi 
artinya. Apalagi dalam berbahasa orang Gayo cepat sekali terpengaruh terhadap 
ungkapan-ungkapan baru. Baca : 
http://winwannur.blogspot.com/2008/12/takengen-setelah-10-tahun.html

Dalam bahasa Gayo akhiran "en" digunakan untuk menjelaskan tempat dilakukannya 
sebuah aktifitas. Misalnya "perempusen" yang berarti tempat berempus 
(berkebun), pelipenen yang berarti tempat berlipe (menyeberang sungai), 
peruweren yang berarti tempat beruwer (mengandangkan kerbau), Didisen yang 
tempat melakukan aktifitas Berdidis (menangkap ikan depik yang memijah di 
pinggir danau). Begitulah, dengan mengikuti pola yang sama seperti pembentukan 
kata-kata  di atas, maka Takengen maksudnya adalah tempat melakukan aktifitas 
"bertakeng" yang entah apa artinya.

Seperti yang sudah saya ungkapkan di atas bahwa di kota kelahiran atau di 
tempat lain di dataran tinggi Gayo, orang Gayo hanya menyebut nama Takengon 
ketika mereka sedang berbicara dalam bahasa melayu, baik itu ketika berbicara 
dengan suku-suku Non-Gayo atau sesama orang Gayo sendiri. 

Kebiasaan penyebutan nama Takengon ini bermula nama ini telah dilekatkan pada 
kota ini oleh pemerintah kolonial Belanda. Di samping itu saya pikir, 
penyebutan nama Takengon menjadi semakin kuat dan melekat dan dijadikan nama 
resmi kota ini oleh orang Gayo sendiri tidak lain karena masalah prestise. 
Dibanding nama Takengen (Nama kota ini ketika diucapkan dalam bahasa Gayo), di 
telinga orang Gayo nama Takengon (Nama Kota ini ketika diucapkan dalam bahasa 
Melayu) terdengar lebih keren. 

Terbentuknya pola prestise seperti ini dalam masyarakat Gayo tidak bisa 
dilepaskan dari peristiwa merebaknya euforia modernisme di kota kecil kelahiran 
saya ini pada masa awal kemerdekaan dulu. 

Pada masa itu, di negeri saya, modernisme kurang lebih dipahami sebagai segala 
sesuatu yang berbau 'luar'. Entah itu cara beragama, cara bersikap, bentuk 
rumah tinggal, cara berpakaian sampai penggunaan bahasa saat berbicara.

Praktek keagamaan misalnya, praktek lama yang banyak mengamodasi 
praktek-praktek religius lokal (kaum tue) d

[ac-i] Resensi Buku SEKULARISASI DITINJAU KEMBALI [Seputar Indonesia]

2009-12-01 Terurut Topik Pustaka Alvabet

HTML clipboard


Meretas Wacana Sekularisasi
 
Resensi Buku Sekularisasi Ditinjau 
Kembali (Pippa Norris dan Ronald Inglehart)


Seputar Indonesia | Minggu, 29 November 2009 | Oleh 
Mohalli Ahmad *
 



Sejauh ini, perdebatan mutakhir 
sekularisasi berhenti pada pudarnya anggapan beberapa pemikir sosial tentang 
eksistensi agama di dunia modern. Auguste Comte, Emile Durkheim, Max Weber, 
Karl 
Marx, dan Sigmund Freud merupakan sederetan tokoh yang memprediksi agama akan 
segera ditinggalkan pemeluknya, khususnya dalam masyarakat industri. Namun, 
kenyataan agama di abad ke-20 hingga sekarang tetap eksis dan masih dibutuhkan 
perannya. 



Bahkan ada kecenderungan untuk semakin memperkuat vitalitas agama dengan 
menjadikannya sebagai landasan ideologis kelompok atau gerakan sosial-politik 
tertentu. Pertanyaannya, benarkah anggapan yang didasarkan atas kerangka 
teoritis itu sepenuhnya salah? Bukankah modernisasi selalu disertai atau 
mengandung arti sekularisasi dan karena itu orang modern berarti sekuler? 



Dua Arus Besar 



Secara garis besar, formulasi perdebatan itu memunculkan dua bentuk perspektif 
tentang sekularisasi, yaitu teori-teori sisi permintaan (demand side theories) 
dan teori sisi penawaran (supply side theory).Teori pertama menyatakan 
bahwa ketika masyarakat terindustrialisasi, maka perilaku religius akan 
terkikis 
dan agama akan kehilangan momentumnya. 



Teori ini mempercayai keniscayaan sekularisasi sebagai akibat dari modernisasi 
beserta elemen dasarnya, seperti industrialisasi, urbanisasi,dan 
rasionalisasi.Kehidupan yang dipusatkan kepada manusia (antroposentris) sebagai 
makhluk otonom yang berhadapan dengan realitas di luar dirinya, menggantikan 
pandangan hidup sebelumnya yang bersifat teosenstris. Tatanan kultural mulai 
bergeser ke arah struktural dengan munculnya dunia birokrasi modern dan 
teknologi yang bersifat rasional dan ilmiah. Akibatnya, hampir tak ada ruang di 
dunia ini bagi sesuatu yang supranatural dan karena itu agama secara perlahan 
akan memudar. 



Pendukung teori ini dikomandoi secara khusus oleh Max Weber yang kemudian 
didukung oleh Peter Berger, David Martin, dan Brian Wilson. Demikian pula 
dukungan diberikan Emile Durkheim melalui pendekatan fungsionalis dalam karya 
The Elementary Forms of The Religious Life yang dikembangkan lebih jauh oleh 
teoritisi kontemporer, seperti Steve Bruce,Thomas Luckman,dan Karel Dobbelaere. 
Teori kedua tampil secara khusus menepis anggapan sebagaimana dalam teori 
pertama.



Melalui pengujian empiris terhadap kehadiran jama’ah di berbagai Gereja di 
Eropa, ditemukan bukti historis bahwa agama tidak sedang menuju titik pudar dan 
peran agama belum terkikis. Sebaliknya, vitalitas agama semakin meningkat 
dengan 
beberapa indikasi seperti fenomena fundamentalisme agama, gerakan politik 
keagamaan,munculnya variasi golongan, aliran, atau sekte dari beberapa agama di 
berbagai negara, tumbuhnya gerakan-gerakan spiritual baru dan semacamnya. 



Proposisi inti dalam pendekatan sisi penawaran atau pendekatan pasar keagamaan 
merupakan gagasan bahwa kompetisi yang ketat di antara kelompok keagamaan 
memberi efek positif terhadap keterlibatan keagamaan (halaman 14). Prinsip 
teori 
ini adalah permintaan atau tuntutan terhadap agama bersifat konstan, sementara 
vitalitas kehidupan beragama tergantung pada penawarannya dalam pasar keagamaan.




Keamanan Eksistensial 



Menjawab kebuntuan wacana teoritis itulah yang menjadi minat sekaligus obsesi 
dari Pippa Norris dan Ronald Inglehart sehingga berani meleburkan diri dalam 
proses pemikiran dan penelitian cukup panjang dan serius.Tak sia-sia, usaha itu 
mampu menghasilkan terobosan baru dengan kerangka teoritis yang diuji 
berdasarkan bukti-bukti dari survei mulai 1981- 2001,atas 80 masyarakat di 
seluruh dunia dan mencakup seluruh keyakinan agama. 



Dan,terobosan itu adalah teori sekularisasi yang bersandar pada dua aksioma 
atau 
premis sederhana, yaitu aksioma keamanan dan aksioma tradisitradisi budaya. 
Keamanan yang dimaksud adalah keamanan dalam arti luas kaitannya dengan 
eksistensi hidup manusia. Berbagai faktor, seperti kemiskinan, keterbatasan 
akses terhadap kesehatan, epidemi penyakit, bencana lingkungan, peperangan, dan 
sebagainya merupakan beberapa contoh yang dapat mengancam keamanan manusia. 
Keamanan inilah yang menjadi faktor utama seseorang berorientasi sekuler.Orang 
atau masyarakat (berlaku baik ego-tropik maupun sosio-tropik) modern yang 
tingkat keamanannya tinggi, ia akan sekuler.



Sebaliknya, ia akan lebih religius bila tingkat keamanannya rendah dan tidak 
terjamin. Sementara itu, tradisi-tradisi budaya merupakan seluruh pandangan 
dunia yang muncul dari tradisi keagamaan,tetapi perlahan membentuk karakter dan 
budaya masyarakat. Di sini tradisi historis akan tetap mewarnai pandangan 
tertentu,seperti kesadaran gender, etika kerja, pandangan terhadap seks,atau 
demokrasi yang berbeda dengan masyarakat di negara dengan akar tradisi yang 
khas.

[ac-i] PRESS RELEASE: 'Bekas Rias di Panggung'

2009-12-01 Terurut Topik hanif nashrullah




Salam Budaya!
Monolog ‘Bekas Rias di Panggung’ menampilkan empat
aktor sepuh yang sebagian besar telah berusia di atas 60 tahun. Pementasan yang
dijadwalkan mulai pukul 19.00, Rabu malam, 2 Desember 2009,  ini akan 
berlangsung secara berkesinambungan di
dua tempat, yaitu Teater Arena dan Gedung Srimulat, Kompleks Kampung Seni, Taman
Hiburan Rakyat (belakang Hi Tech Mall), Jl. Kusuma Bangsa 116 – 118 Surabaya.

Menariknya, empat aktor yang akan bermonolog ini,
yaitu Multato (60 tahun), Asmika (72), Mastohir (65) dan Suliswanto (48),
berasal dari basic seni pertunjukan teater yang berbeda-beda. Multato dan
Asmika, misalnya, keduanya sepanjang hidupnya mendalami teater modern. Multato 
adalah
aktor kawakan dari kelompok Sanggar Teater Nol. Sedangkan Asmika mengembangkan
bakat seni perannya dari kelompok Remaja Yudha.

Sementara itu, Mastohir dan Suliswanto adalah aktor
yang berangkat dari seni teater tradisi. Mastohir adalah anggota Kelompok
Srimulat, pernah menjadi Sutradara di kelompok yang membesarkan nama Tarzan,
Basuki, Timbul, Asmuni, dan lain sebagainya ini, di tahun 1980 hingga
pertengahan 1990-an. Sedangkan Suliswanto adalah pemain Ludruk dan pernah
menjadi Sutradara Ludruk RRI selama dua dasawarsa.

Di masanya, mereka adalah aktor yang pernah menjadi
kebanggaan Kota Surabaya. Hingga kini, boleh dibilang, mereka adalah
orang-orang yang tampaknya sudah mantap memilih jalan hidup lewat teater.
Terbukti, meski sudah lama tidak memperoleh ruang tampil,  keempatnya masih 
selalu hadir di setiap
peristiwa kebudayaan, khususnya dalam even-even pementasan teater, baik di
Surabaya maupun di luar kota, walau sekadar hanya menjadi penonton. 

Untuk pentas monolog ‘Bekas Rias di Panggung, 2
Desember di THR nanti, mereka telah menyiapkan perannya masing-masing. Asmika
(72) akan mementaskan lakon ‘Subuh yang Beku’, diilhami naskah Montserrat,
karya Emmanuel Robbles. Sementara Mastohir 
menampilkan lakon ‘Jo Kasmo’ yang diilhami naskah Nyanyian Angsa, karya
Anton Chekov. Mul Tato akan memainkan lakon ‘Maling’, naskah karya Yulius
Siramanual. Sedangkan Suliswanto akan memungkasinya dengan lakon karyanya
sendiri yang berjudul ‘Satona’.

Mereka layak diketengahkan kembali dengan format
monolog seraya menakar kekuatannya berakting. Karena itu kami sangat mengharap
kehadiran Anda untuk menyaksikannya. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Terselenggara berkat dukungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Timur dan Dewan Kesenian Surabaya. 

Surabaya, 30 November 2009

a/n Panitia

Hanif Nashrullah 




  

[ac-i] Pak Manshor Brunei merekam PPN3 KL lagi

2009-12-01 Terurut Topik Wajah Bercahaya
CIKGU MANSOR's Blog
THERE IS A PERIOD OF LIFE WHEN WE GO BACKWARDS AS WE ADVANCE… 



PPN-3: Baca Puisi di Menara Kuala Lumpur
with 2 comments


Hujan
renyai-renyai menyambut kedatangan kami di Menara Kuala Lumpur. Acara
baca puisi kami adalah acara sampingan hari itu, untuk menyokong sebuah
majlis induk anjuran pengurusan Menara KL. Di aras pertama di mana
acara berlangsung, sudah padat dengan pengunjung. Tapi, kurasa mereka
bukan hadir untuk menikmati bait-bait puisi kami. Lantaklah. Kami tetap
akan teruskan acara, walau yang hadir hanya terdiri dari teman-teman
penyair sendiri. Perjuangan mesti diteruskan. Eeeehh….


Tarian 1Malaysia…





Baca puisi 1Malaysia… Kan, kan, kan…???



Nak cerita sikit tentang gadis di atas. Cikgu Noor Hasnah, gadis Singapua. 
Sangat mengerunkan…
Dia bawa motor besar. Suzuki 1000 cc.
Dari Johor ke KL, dia boleh sampai dalam 2 jam saja. Aku tanya dia,
berapa laju u bawa? Dia bilang, 250 kmh. Aduh…!!!
Dulu aku pun suka bawa motor juga. Aku
cuma dapat bawa 200 kmh saja. Di kelajuan itu, topi keledar dah terasa
seperti nak tercabut. Air liur melilih…
Mungkin ada kawan yang perasaan, aku
tak bebas untuk menoleh sekarang. Leher dah cedera. Itu angkara
kemalangan motor, tahun 1981. Nasib baik aku tak mati saat itu. Dosa
banyak sangat. Tuhan beri peluang untuk bertaubat.










Written by Choy 
25/11/2009 at 1:37 pm


Posted in Licence To Speak
Tagged with Baca Puisi Menara Kuala Lumpur, Cikgu Noor Hasnah, Dahrie 
Zakaria, Isa Kemari, Kemala, Marsli N..O, Nimoiz TY, S.M Zakir, Saleeh Rahamad



« PPN-3: Penghargaan
PPN-3: Milik Siapakah Gadis Ini…? »





2 Responses 
Subscribe to comments with RSS.







tahniah tuan camar…menarik sekali gambar2 sempena PPN tempoh hari. 
seronok jumpa sdr  



dahrie

26/11/2009 at 1:53 am   




Reply   







Jangan bertuan-tuan dik. Abang jauh lebih mesra…  
Syukur, sy bawa lensa zoom 300mm hari itu. Dari jauh dapat ambil
gambar kandid kengkawan. Tapi, menyesal pulak tak ingat nak ambik
gambar kita waktu minum di Menara KL.. Masing-masing bawa kamera. Tak
seorang pun ’sudi’ ambil gambar kita… Ahaks…!!!
Sy pun seronok berjumpa kamu semua. Nanti kita pekena roti cana kat mana-mana. 
Terima kasih atas sambutan kamu semua…



Choy

26/11/2009 at 2:12 am   




Reply   




  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[ac-i] Erasmus Huis, two jazz concerts 5 and 6 december [1 Attachment]

2009-12-01 Terurut Topik Peters, Paul
please spread the word!



  

 




>From  Paul Peters
Director of Erasmus Huis  

  
Also on behalf of  Patrick Perez, Director CCF Jakarta  

__,  
 
   
Mini-jazz festival at Erasmus Huis
Saturday 5 December 19.30 Jean My Truong Quartet
Sunday 6 December 15.00 Dutch gipsy jazz band Pigalle 44
 
 
 

Jean My Truong est un talentueux batteur compositeur qui a joué avec des 
musiciens de renommée internationale, dont le violoniste Didier Lockwood, les 
pianistes Joachim Kühn, Jacky Byard, MAL Waldron, la chanteuse brésilienne 
Tania Maria, les guitaristes Jean Marie Ecay, Bireli Lagrène, Christian 
Escoudé, et le trompettiste américain Bobby. 

Apprécié pour la diversité de son répertoire, il a également joué avec Khaled, 
Alain Bashung ou encore le groupe Indochine avec lequel il est parti en tournée 
mondiale.

Comme l'a prouvé son dernier album, Mémoire du futur, il se plait à combiner 
une musique mélodique très accessible, à des constructions très sophistiquées. 
A sa créativité s'allie la grande subtilité de son jeu, pour une musique d'une 
grande originalité, très attachante.

Il sera accompagné par les très brillants musiciens de son quartet : Irving 
Acao au saxophone, leandro Aconcha au piano et Pascal Sarton à la guitare.

 

Jean My Truong adalah komposer-drummer berbakat yang pernah bermain dengan 
musisi kelas internasional seperti pemain biola Didier Lockwood, pianis Joachim 
Kühn, Jacky Byard dan MAL Waldron, penyanyi asal Brasil Tania Maria, pemain 
gitar Jean Marie Ecay, Bireli Lagrène dan Christian Escoudé serta pemain 
trompet asal Amerika Bobby. 

Repertoar yang sangat luas menjadi salah satu ciri khasnya dan ia pun pernah 
bermain dengan Khaled, Alain Bashung bahkan mengikuti tur keliling dunia 
bersama grup Indochine.

Album terbarunya, Mémoire du futur, membuktikan betapa kreatifnya musisi yang 
memiliki kemampuan untuk memadukan musik berirama sederhana hingga nada-nada 
yang lebih rumit. Selain itu, permainan musiknya juga sangat kaya, orisinil dan 
menyentuh.

Jean My Truong akan tampil bersama musisi quartetnya yang luar biasa : Irving 
Acao (saksofon), leandro Aconcha (piano) dan Pascal Sarton (gitar).

 

  

 

 

Pigalle44 dibentuk oleh gitaris Reinier Voet dan Jan Brouwer. Selama 
bertahun-tahun, keduanya bermain gaya gypsy jazz, sebagai pimpinan band mereka 
sendiri maupun sebagai pengiring berbagai gitaris ternama. 



Reinier Voet lulus dari Royal Conservatory di Den Haag sebagai gitaris jazz dan 
aktif sebagai gitaris selama 25 tahun ini. Bersama Jan Brouwer dan pemain bas 
Jet Stevens, Reinier menjadi inti band mereka.

 

Saat ini, Pigalle44 telah merilis album mereka yang pertama 'Our Gypsy 
Rhapsody' pada tahun 2000. Dalam repertoir ini ada karya dengan bergaya Django 
klasik seperti Douce Ambiance, I can't give you anything but love dan beberapa 
karya komposisi Reinier Voet.

 

 

Just Jazz Guitar Magazine (USA)

Reinier Voet adalah seorang pemain jazz yang murni dan sederhana. Dilihat dari 
pilihan gitarnya, Reinier memang banyak dipengaruhi oleh Django Reinhardt dan 
Henri Crolla, tetapi Reinier adalah seorang musikus jebolan konservatorium yang 
berbakat dan komposer yang produktif. "Dia mungkin saja banyak dipengaruhi oleh 
sekolah gypsy tetapi yakin pada seninya dan yakin pada dirinya, ia adalah 
seorang pemusik jazz dan tampil dengan sangat baik." Ted Gottsegen

 

Jazz Hot (France)

Reinier, yang dengan gayanya sendiri mengiramakan swing manouche dan membawakan 
karyanya, saat ini menjadi bagian dari dunia musik Jazz Manouche yang susah 
untuk dilupakan. Michel Bedin.

 

Line up : Reinier Voet (gitar solo), Hermine Deurloo (harmonika), Jan Brouwer 
(gitar rhythm), Jet Stevens (kontra bas)






Pigalle44 was founded by the guitarists Reinier Voet and Jan Brouwer. For years 
both played Gypsy Jazz, as leaders of their own band and accompanying various 
top guitarists. 



Reinier Voet graduated as a jazz guitarist from the Royal Conservatory in The 
Hague, The Netherlands, and he has been active as a guitarist for the past 25 
years. Together with rhythm guitarist Jan Brouwer and bass player Jet Stevens, 
Reinier is the core of the band.

 

Pigalle44 has launched its debut CD "Our Gypsy Rhapsody" in 2000. Its 
repertoire included 'Django style classics' such as Douce Ambiance, I Can't 
Give You Anything but Love and other compositions by Reinier Voet. 

 

Just Jazz Guitar Magazine (USA)

Reinier Voet is a jazzman, pure and simple. Yes, he is influenced by Django 
Reinhardt and Henri Crolla - thus his choice of guitar - but Reinier is a 
conservatory-trained musician and a prolific composer. "He may be influenced by 
the Gypsy Jazz School, but he is a jazz musician true at heart and plays it 
extremely well," said Ted Gottsegen.

 

Jazz Ho

[ac-i] Mobile Comic Rama Noera Volume Kedua berjudul "Kalung Dukun"

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
Mobile Comic Rama Noera Volume Kedua berjudul "Kalung Dukun"
Infonya ad di:
http://pragatcomic.com/new/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=16&Itemid=28


Rama Noera Volume Kedua berjudul "Kalung Dukun"
Monday, 23 November 2009  
Cover mobile comic Rama Noera "Kalung Dukun"Volume keduanya komik Rama Noera 
diberi judul "Kalung Dukun" sudah bisa didownload melalui hape. Untuk pelanggan 
Indosat bisa mengetik sms REG KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa juga untuk 
pelanggan Telkomsel dengan mengakses di *268# pilih 3 pilih 5 pilih 7. Komik 
karya Noera ini bergenre humor dan berisi 12 slide. Pewranan dan raster serta 
lettering dikerjakan oleh TnP studio. Di volume ini bercerita tentang Rama 
Noera dan teman-temannya yang sedang dalam perjalanan pulang, mereka melihat
ada dukun yang sedang ditangkap polisi. Sang dukun sempat memuntahkan
sesuatu ke dalam mobil Rama. Sebuah kalung yang akan merubah hidup Rama menjadi 
petualang di dunia gaib... 


 ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] undangan seminar nasional budaya di Universitas Indonesia

2009-12-01 Terurut Topik Dimas Prasetyo Muharam
Seminar Nasional Rescuing Our Culture BEM FIB UI

Masih lekang dalam benak tindakan klaim sepihak Malaysia terhadap beberapa 
kekayaan intelektualitas bangsa Indonesia. Reog Ponorogo yang di sana disebut 
Barongan, Batik, dan yang terakhir ini Tari Pendet tak luput dari daftar 
kekayaan budaya Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga serumpun itu. 
Ketika tindakan klaimisasi itu terjadi, serentak rakyat bereaksi. Mengecam, 
mengutuk, dan mengungkit-ungkit jasa bangsa Indonesia yang telah diberikan 
kepada Malaysia dulu. Akan tetapi, perlahan kasus ini mendingin dan tak ada 
tindak lanjut yang berarti, baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun 
masyarakat yang notabene-nya adalah subjek dalam mempertahankan budaya 
Indonesia.

Jika kita melihat fenomena ini lebih jauh, siapakah yang bertanggung jawab? 
Apakah Malaysia mengemban kesalahan sepenuhnya karena sudah mengklaim beberapa 
hasil kebudayaan Indonesia? Atau sebaliknya, kesalahan terletak pada bangsa 
Indonesia yang tidak menjaga hasil kekayaan intelektualitasnya sehingga 
demikian mudahnya "dicuri" oleh bangsa lain? Semua pertanyaan tersebut tidak 
dapat dijawab secara sporadis. Perlu sebuah kajian mendalam dan sistematis 
hingga kita bisa memastikan bahwa kita adalah pemilik sah kebudayaan itu atau 
sebaliknya.

Mahasiswa sebagai motor penggerak intelektualitas sudah seharusnya memberikan 
kontribusi nyata dalam menyelamatkan budaya yang menjadi identitas peradaban 
bangsa. Kajian dan pemikiran kritis mahasiswa adalah bentuk konkrit dalam 
membuka pemahaman masyarakat akan pentingnya budaya.  Tidak ada waktu untuk 
menunda, terlebih berleha-leha dan terlena begitu saja dengan fasilitas dan 
kemudahan hidup yang tersedia di depan mata. Budaya kita dalam bahaya, dan 
dapat "diambil" oleh siapapun kapan saja.

Oleh karena itu, Departemen Kajian Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa FIB UI 2009 
sebagai departemen yang memfokuskan diri pada hal-hal yang berkenaan dengan 
budaya merasa bertanggung jawab untuk bergerak dan melaju dalam menyelamatkan 
budaya bangsa ini sesuai visi departemen ini yaitu "Memberikan Ide, bukan 
Informasi tanpa Guna". Diperlukan langkah jelas dalam menyelami budaya bangsa, 
sehingga kami mengundang anda sekalian untuk hadir dalam seminar nasional 
Rescuing Our Culture, sekaligus peluncuran Jurnal Budaya Kohesi volume 1 
sebagai manifestasi atas akumulasi kesadaran untuk memperkuat ketahanan 
nasional melalui kajian dan telaah ilmiah.

Adapun acara ini akan diselenggarakan pada

Hari/tanggal: Selasa, 8 Desember 2009
Waktu : 10:30 s.d 17:30 WIB
tempat : Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas 
Indonesia kampus baru Depok.

Dalam seminar ini akan ada dua sesi talkshow dengan masing-masing topik:

1. Persoalan Paten Budaya dan Implikasinya bagi Keutuhan Nasional.

pembicara:
- Hokky Situngkir (Presiden Bandung FE Institute)
- Hartojo Wignjowijoto (Chairman Lembaga Studi Kapasitas Nasional).
- Dr. Bachtiar Alam (Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat 
Universitas Indonesia).

2. Prospek Pendidikan Bermuatan Lokal dalam Menjaga Budaya Bangsa.

pembicara:
- Prof. Muhammad Nuh (Mentri Pendidikan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II)
- Dr. Bambang Wibawarta (Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas 
Indonesia)
- Dr. Lucia Mursitolaksmi Royanto (Pengajar Fakultas Psikologi Universitas 
Indonesia).

Selanjutnya rangkaian acara seminar akan ditutup dengan launching Jurnal Budaya 
Kohesi volume pertama yang merupakan jurnal mahasiswa pertama di FIB UI. Serta 
akan dilakukan pula pembagian penghargaan terhadap 12 orang kontributor tulisan 
dalam penyusunan jurnal yang berasal dari mahasiswa seluruh Indonesia.

Seminar dibuka gratis untuk mahasiswa dan pelajar seluruh Indonesia, pemerhati 
budaya, praktisi dunia pendidikan, dan masyarakat umum. Dapatkan pula 
sertifikat untuk peserta yang mengikuti seminar sampai akhir acara. Free entry 
and snack.

info lengkap dapat hubungi:
1. Nila Rahma (project Officer) 085640336342
2. Dimas Prasetyo  (Sekertaris Umum) 021 23745370
3. Wahyu Awaludin (Public Relation) 085697910069

atau kunjungi website kami di http://www.kohesi.org

[ac-i] Alicia's First Piano Book, 10 Desember

2009-12-01 Terurut Topik chendra panatan











Alicia's First Piano Book 
(complete first performance) 
 
 
Tanggal : 10 Desember 2009
Jam 19.30, di ERASMUS HUIS, JAKARTA 

Siapa dari kita yang tidak kenal dengan Ananda Sukarlan? Sebagai pianis ternama 
dunia, Ananda telah berjuang untuk mengharumkan nama negara kita melalui 
dentingan pianonya yang telah menghibur dan mengundang decak kagum dari banyak 
orang di seluruh dunia. Seakan-akan belum puas dengan prestasinya ini, pianis 
lahiran Indonesia yang kini menetap di Spanyol ini kini juga berprofesi sebagai 
komponis dan menghabiskan waktunya untuk menulis karya-karya musik. Banyak 
karyanya telah mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas, terutama 
karya-karyanya untuk vokal dan ensemble. 
 
Terinspirasi oleh J.S. Bach, Ananda sang Maestro juga menciptakan satu buku 
berisikan karya-karya untuk piano yang didedikasikan untuk anaknya: Alicia. 
Dalam konser ini kita akan mendengar seluruh karya dari kumpulan ini, dimainkan 
oleh siswa siswi jurusan piano dari Konservatorium Musik Jakarta, yang akan 
mendapat bimbingan dari Iswargia R. Sudarno dan Ananda Sukarlan secara 
langsung. 
 
Juga akan ada selingan yaitu beberapa nomor vokal "A untuk Akis, Alam dan 
Angkasa" oleh siswa JCOM Anggana Bunawan (bariton) dan Randy Ryan (piano). 
Mari kita saksikan hasil karya komponis kebanggaan negeri ini..!!!
 
(Anda bisa ikuti catatan pribadi Ananda Sukarlan (mengenai banyak pengalaman, 
proses penciptaan karya dll) di blognya : http://andystarblogger.blogspot.com ) 


HTM Reguler Rp. 50.000,00 - Pelajar Rp. 35.000,00

Informasi dan Reservasi:
Konservatorium Musik Jakarta
Jl. Cipete IV No. 8
Jakarta Selatan
Phone 021 769 0470 / 9916 1338
jcom.eve...@gmail.com
 
Gabung juga dalam grup "Ananda Sukarlan's friends" di facebook : 
http://www.facebook.com/#/group.php?gid=63718204240 



  

[ac-i] Re: [mediacare] (Kolom Sastra) Nasionalisme dalam Novel Negeri Van Oranje

2009-12-01 Terurut Topik Bismo DG
Saya sangat setuju dengan sdr Y Achmad dan ingin bertanya kenapa karya Mas
Marko
sebelum PD II yang dikatakan memakai bhs "Melayu Pasar" tentang para pemuda
nasionalis
dan idealis di Batavia saat itu kurang dipublikasi sekarang ini? Atau saya
kurang well-informed?
Salam, Bismo DG, Praha



2009/11/20 Yons Achmad 

>
>
> *Nasionalisme dalam Novel Negeri Van Oranje*
>
> :yons achmad
>
>
>
> Nasionalisme (paham kebangsaan) bisa diartikan secara umum dengan rasa
> cinta tanah air. Dalam kurikulum pendidikan kita, paham kebangsaan tersebut
> sering diajarkan melalui pelajaran (mata kuliah) kewarganegaraan. Lazimnya
> dalam proses pembelajaran,  oleh guru (dosen), sering dipaparkan tentang
> sejarah tokoh-tokoh nasional yang telah berjuang mewujudkan Indonesia
> merdeka. Dari tokoh-tokoh tersebut kita belajar tentang nasionalisme.
> Begitulah proses penanaman nilai nasionalisme berlangsung lewat pendidikan
> formal kita. Proses yang  saya kira dengan metode  terlampau klasik dan
> miskin kreatifitas.
>
>
>
> Lantas, bagaimana jadinya kalau nasionalisme itu diajarkan melalui media
> novel? Tentu saja ini menarik. Dalam novel berjudul Negeri Van Oranje karya
> Wakyuningrat dkk, selain kita bisa menikmati petualangan kisahnya, tak luput
> nilai tentang nasionalisme juga bisa kita dapatkan. Nilai ini muncul
> (sengaja dimunculkan para penulisnya) melalui dialog (diskusi) tokoh-tokoh
> dalam novel ini. Saya kira fenomena  semacam ini sayang kalau kita
> lewatkan begitu saja.
>
>
>
> Saya menemukan pendedahan nilai ini mulai dari Bab “Indische Vereeninging”.
> Berawal dari salah satu tokoh perempuan dalam novel ini yaitu Lintang dengan
> keterlibatannya dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)
> Belanda. Organisasi ini terbentuk setelah melewati proses yang cukup
> panjang. Sejarah Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda dimulai sejak
> Oktober 1908, ketika R. Soetan Cansanjangan Soripada atas dukungan J.H
> Abendanon membentuk sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama *Indische
> Vereeniging.*
>
>
>
> Namun, barulah pada saat Bung Hatta terlibat pada 1922 bersama Sutan
> Syahrir, Sutomo, Ali Sastroamindjoyo dan beberapa mahasiswa Indonesia
> lainnya, mereka mengubah nama perkumpulan itu. *Indonesische 
> Vereniging*menjelma menjadi Perhimpunan Indonesia. Selanjutnya, perkembangan 
> organisasi
> tersebut mengalami dinamisasi. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) tercetus
> di Delft untuk pertama kalinya pada 1953. Namun, organisasi ini jalan di
> tempat. Pada tahun 1970, perhimpunan ini dihidupkan kembali di Amsterdam
> namun masih terseok-seok. Baru pada tahun 2004 PPI Belanda kembali terbentuk
> dan bertahan hingga hari ini.
>
>
>
> Pemunculan isu nasionalisme yang mula-mula dari keterlibatan Lintang dalam
> kepengurusan PPI mendapatkan tanggapan beragam dari teman-temannya. Tak
> terkecuali juga kritikan yang menganggap organisasi tersebut  hanya
> buang-buang waktu saja. Sampai berujung pada debat soal kontribusi (peran)
> mahasiswa yang sudah lulus S2 setelah berhasil menempuh studinya. Pulang,
> atau bekerja di luar negeri. Nah, pada Bab ini “Voor Indonesie (Untuk
> Indonesia), diskusi mengenai nasionalisme menguat. Soal sumbangsih apa yang
> bisa diberikan oleh mahasiswa Indonesia setelah sekian lama merantau,
> belajar di negeri orang.
>
>
>
> Misalnya dalam sebuah adegan seminar (pertemuan PPI). Bang Acil, salah satu
> orang Indonesia di Belanda yang diangap sesepuh mengecam para mahasiswa yang
> memilih untuk menyumbangkan isi kepala dan pengetahuannya di luar negeri.
> Namun, pandangan yang dinilai terlampau normatif ini banyak ditentang.
> Misalnya oleh Banjar, salah satu tokoh yang berperan sebagai mahasiswa
> Manajemen Pemasaran. Argumennya yang lumayan bernas mematahkan logika Bang
> Acil. Ia mencontohkan negara India. Banyak mahasiswa India alumnus luar
> negeri yang tak langsung kembali ke negaranya. Mereka bekerja mengembangkan
> ilmu pengetahuan atau membangun bisnis di luar India.  Setelah mereka
> sukses bermukim dan bekerja di luar nasionalisme mereka tak luntur.
>
>
>
> Para mahasiswa India yang sukses bekerja di luar negeri tersebut ternyata
> mereka kembali untuk menginvestasikan uang dan teknologi yang dikuasainya di
> berbagai kota di India. Hasilnya, transfer teknologi berjalan dengan tingkat
> yang sangat mengagumkan, industri mereka garap, jutaan kesempatan kerja
> dibuka, ekspor meningkat, devisa mengalir. Kata-kata Banjar terus mengalir,
> sampai ditutup dengan pertanyaan, “Apa itu tidak dihitung sebagai bentuk
> sumbangsih bagi tanah air? Saya kini balik bertanya, apakah pembangunan di
> India bisa secepat sekarang, tanpa sokongan putra-putrinya yang berjuang di
> luar negeri?”
>
>
>
> Membaca novel ini, walaupun oleh Penerbit Bentang dikategorikan novel
> bergenre populer namun tak melulu berisi soal remeh-temeh. Lihat saja
> paparan diatas, ternyata mengandung muatan (nilai) yang agak berat juga.
> Soal nasionalisme, walaupun isu yang cukup berat tapi saya kira masih p

[ac-i] PPN 3 banyak memberi inspirasi penyair

2009-12-01 Terurut Topik Wajah Bercahaya



Posted by
S.M. Zakir


at
7:00 AM






4
comments













Labels:
diari








Saturday, November 7, 2009



AKU PENYAIR






Sebungkus
Kenangan yang membakar semangat saya luar dan dalam untuk menjadi
penyair; meninggalkan Sekepal Tanah, Sebenua Suluk, Setanah Nurani,
Seekspresi, si al falsifusi dan semua la yang sedang tandatangan borang
pencen penyair.


Saya terhenti lama menulis blog kerana
sibuk menguruskan Pertemuan Penyair Nusantara di Kuala Lumpur pada
20-22 November 2009. Acara ini diadakan di Dewan Bahasa dan Pustaka
Kuala Lumpur. Ia merupakan anjuran PENA dengan kerjasama DBP, JKKN,
ITNM. Para penyair, penulis, peminat sastera dijemput untuk
menyertainya. Yuran RM20. Makan minum disediakan tetapi pengangkutan
dan penginapan tanggungan sendiri. Ramai penyair dari Indonesia,
Thailand, Singapura, dan Brunei telah mengesahkan kehadiran. Maklumat
lanjut boleh ditanya terus ke emel saya smzaki...@gmail.com

Apa
yang menarik untuk saya menulis di blog hari ini ialah tentang beberapa
orang penyair hebat teman-teman baik saya sedang mengisytiharkan untuk
'Berhenti Jadi Penyair'. Penyair Sekepal Tanah, Benua Suluk dan saya
sedang menunggu penyair Tanah Nurani, si Ekspresi (yang tak ekpres) dan
al Falsifusi pula mengisytiharkannya. Tentunya saya kejam apabila
menyatakan pengisytiharan itu sebaliknya memberikan dorongan untuk saya
tiba-tiba menjadi penyair (seorang penyair nostalgia kg jasa juga
sedang bersemangat seperti saya untuk menggantikan penyair yang
berhenti). Saya sungguh bersemangat untuk menjadi penyair sekarang.

Apatah
lagi saya menerima sebuah buku puisi yang terselit kad nama, semasa
mengumpulkan puisi-puisi luar negara - membakar semangat saya untuk
menjadi penyair. Maka saya dan penyair kg jasa tadi bangun dengan
semangat membara untuk jadi penyair ketika para penyair sedang
menggantungkan pena mereka. Hidup penyair! (kami berdua je la, korang
berhenti la). 

Saya pun menulis puisi demi 'Sebungkus Kenangan'
yang membakar saya luar dan dalam untuk menjadi penyair. Betul-betul
membakar... (he he)

Puisimu

aku jatuh cinta
menatap puisimu
terumbar foto terbau
melati rambutmu

mungkinkah aku
menyelak rambutmu
butir angin terbias
matahari yang masuk
dari jendela atau pintu
puisimu yang menderu

suaramu yang jauh
hanyut dari matahari kata
gelincir di bumi makna
tanpa aku tahu
bahawa kau adalah segumam
rindu yang mencicip di telingaku
oleh kenangan putusputus
di tangan sejarah terpisah laut
kaukah yang menghantarkan aku
puisi terbau melati 

mungkin sekali lagi 
ingin aku bertanya
kaukah yang menghantar
puisi terbau melati

atau sekali lagi aku bertanya
ataukah aku yang hanya
terbau melati
dan belati
menusuk
dadaku mati


S.M. Zakir
Rumah PENA
21 Oktober 2009





Posted by
S.M. Zakir


at
12:37 AM






7
comments













Labels:
cerita-ceriti












October 2009

Home




Subscribe to:
Posts (Atom)




  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[ac-i] Pak Manshor Brunei merakam Pembentangan makalah PPN 3 KL [3 Attachments]

2009-12-01 Terurut Topik Wajah Bercahaya
Demikianlah
suasana pembentangan makalah hari pertama>

Dari sana :

-Viddy AD Daery-Indonesia.
-Pak Jamal Tukimin-Singapura.
-Pak Malim Ghozali PK- Malaysia-Semenanjung.
-Moderator
-Syeh Manshor -Brunei.
-Abdul Razak Panaemalae -Thailand.
-Abizai - Malaysia-Serawak.




  Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[ac-i] Pentas Teater Ibunda-Mengenang 8 Tahun Teguh Karya

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik



To. Kawan, sahabat dan
pengamat


IBUNDA 
Apa yang dirasakan seorang ibu ketika
anak-anaknya satu persatu meninggalkan rumah. Rumah tempat anak-anak
itu lahir, tempat mereka berkumpul dan tempat berbagi ceria juga
duka. Anak-anak pergi menuju keluarga baru, membangun kehidupan baru,
sementara ibu yang terbiasa dengan mereka, akhirnya merasa sepi.
Kerinduan mungkin menjadi sekedar mimpi. Kerinduan pada satu atap
satu rumah. Pergulatan batin seorang ibu inilah yang dirancang bangun
dalam teater Ibunda yang tidak beralur linear oleh Tya setiawaty.

Teater Ibunda, semula skenario film Ibunda karya Teguh Karya
(meraih 9 Piala Citra, 1986) kemudian diadaftasi menjadi naskah
teater oleh Tya. Beberapa adegan dirubah termasuk menghilangkannya.
Hal ini dilakukan karena lakon Ibunda sarat dengan petunjuk teknis
yang lebih cocok untuk film. Disamping menyutradarai lakon ini, Tya
juga terlibat sebagai pemain utama, Ibu Rachim. Tya Setiawaty adalah:
peraih Empowering Women Artist 2009 Yayasan Kelola-Hivos. Pentas
teater Ibunda merupakan kali ketiga, setelah sukses dalam teater
Ketika Sel dan Tulang Bekerja 2007 dan teater Tsunami-Tsunami 2008.
Pentas teater Ibunda ini sekaligus mengenang 8 tahun wafatnya Maestro
Teater Indonesia Teguh Karya (11 Desember 2001).
Didukung pemain
lama seperti: Della Nasution,Kristin Padmasari, Fani Dilasari, Reza
dan beberapa pemain baru: Sandro, Anggi Hadi Kesuma, Ryan, Agip R
Purwanto, Bagus WG, Sandro, Hibban dan Linda. Artistik dikonsepsi
oleh Enrico Alamo dan lampu dikerjakan oleh : Bonano
Pisano.
Pertunjukan Teater Ibunda, gratis dan untuk semua umur.
Dimulai pada tanggal: 12 Desember 2009 pukul 20.00 WIB dan 13
Desember 2009 pukul 16.00 WIB bertempat di Auditorium Boestanoel
Arifin Adam STSI Padangpanjang. 

Salam
Manajer
Produksi
Enrico Alamo
teatersak...@gmail.com



  

[ac-i] Tawaran menulis di majalah seni dan budaya Kidung Dewan Kesenian Jatim edisi 15

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




TAWARAN MENULIS:

MAJALAH SENI DAN BUDAYA KIDUNG 

DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR

EDISI
15 : MENYINGKAP AKAR-AKAR PERSOALAN TEATER DI JAWA TIMUR

 

Majalah
Kidung terbuka untuk umum.  Naskah
dikirim dalam

bentuk file dokumen ke sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata 
Menanggal
Surabaya 60234 (Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim) atau
melalui email:majalahkid...@yahoo.com. 

Pengiriman
naskah disertai biodata lengkap dan file foto diri (sertakan foto

pendukung bila perlu). Naskah yang dimuat akan mendapatkan honorarium 
sepantasnya.



Rubrikasi Majalah
Kidung:



1.Liputan Utama (diisi oleh Tim Redaksi)

2.Liputan Khusus (diisi oleh Tim Redaksi)

3.Esai
Budaya (terbuka untuk umum)

4.Esai Seni Rupa (terbuka untuk umum)

5.Esai Tari (terbuka untuk umum)

6.Esai film (terbuka untuk umum)

7.Esai Teater (terbuka untuk umum)

8.Esai Musik (terbuka untuk umum)

9.Esai Sastra (terbuka untuk umum)

10.Puisi (terbuka untuk umum)

11.Cerpen (terbuka untuk umum)

12.Karya sastra etnik (terbuka untuk umum)

13.Wawancara (diisi oleh Tim Redaksi)

14.Liputan Seni Budaya (diisi oleh Tim Redaksi)

15.Preview (diisi oleh Tim Redaksi)

16.Resensi buku seni/sastra (terbuka untuk umum)





Deadline
tanggal 5 Desember 2009.





Informasi :

Sekretariat
Dewan Kesenian Jatim

d.a.Kantor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim

Jl.Wisata
Menanggal Surabaya 60234

Telp/fax
031- 855 4304

Senin
s.d Jumat, pukul 09.00-16.00 wib

 

Contact
person:

-Riadi
Ngasiran, Pemimpin Redaksi, 081 7933 55 23

-Kukuh
Yudha Karnanta, Redaktur Pelaksana, 081 793 44 752

-Ribut Wijoto, Pemimpin Umum, 0857 4 64 82 883

-Abdul
Malik, Sekretaris Redaksi, 081 80 3230 472

 

Nb:

Redaksi
menunggu kiriman foto pementasan teater Jawa Timur. Foto dilengkapi data:
judul, naskah, sutradara, tempat, nama kelompok teater, fotografer, sinopsis
singkat. Foto dikirim ke :majalahkid...@yahoo.com.

Terima
kasih.












  

[ac-i] Temu Teater Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Ngawi

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




TEMU TEATER PELAJAR & MAHASISWA 

KABUPATEN NGAWI

5 DESEMBER 2009
PUKUL19.00- 22.00 WIB

di 

AUDITORIUM LANTAI 2 

MADRASAH ALIYAH NEGERI NGAWI 

JLN. JEKITUT 688.A 

NGAWI - JAWA TIMUR

 

Informasi:

Kusprihyanto Namma

085 235756846

Email: kusprihyanto_na...@yahoo.co.id

 




  

[ac-i] Yang hadir di PPN 3 Kuala Lumpur

2009-12-01 Terurut Topik Wajah Bercahaya
18 Nopember 2009-SUARA MERDEKA


Gunoto Saparie Tampil di Kuala Lumpur

SEMARANG -  Penyair dari Semarang, Gunoto Saparie akan tampil 
di dalam Pesta Penyair Nusantara (PPN) III di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara di  
Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur,
20-22 November, itu juga diikuti  30 penyair dari Indonesia, serta para
penyair dari Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand dan negara Asia
Pasifik.  



“Hubungan kedua negara akhir-akhir ini sedang terganggu. Melalui
pertemuan penyair diharapkan  mempererat silahturahmi budaya antara
negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik,” ujar Gunoto, Senin (16/11). 



Dikatakan, perhelatan ini tidak hanya menjadi langkah usaha untuk
menjalin hubungan budaya yang serumpun, tetapi juga menyorot potensi
ruang lingkup lokal.



“Forum seperti ini bagi penyair Semarang juga penting untuk
memperkenalkan karya ke lingkup yang lebih luas. Karena selama ini
penyair Semarang memang terkesan seperti katak dalam tempurung, “
tambahnya. 



Melalui pertemuan para ahli dan praktisi bahasa sastra se-Asia Tenggara
ini akan memberikan kontribusi pemikiran di tiap kota dan negara dalam
mengangkat dunia sastra antarbangsa.



Turut berpartisipasi nama-nama seperti Wowok Hesti Prabowo, Jumari HS,
Kurnia Effendi, Dyah Hadaning, Ahmadun Yose Herfanda. Bagi para penyair
Indonesia, hal ini sebagai wujud rekonsiliasi yang efektif khususnya
hubungan antara Indonesia-Malaysia.  (K16-18)

Catatan : Kecuali Ahmadun YH,nama2 yang disebut koran SM tersebut tak pernah 
mengirim info ingin hadir kepada panitia, dan memang tidak hadir. Yang hadir 
dari Jakarta sekitar 5 orang, Bandung 4 orang, Tasikmalaya 1 orang, Jogja 1 
orang, Lamongan 1 orang, Lampung 1 orang, Jambi 1 orang, Padang 2 orang,  
Pekanbaru 1 orang, Palembang 10 orang, Medan 2 orang, Kepri 4 orang, Aceh 4 
orang, Makassar 1 orang dan Balikpapan 1 orang. Semarang 1 orang yaitu Gunoto 
Sapari.

Yang terbanyak tentu Malaysia. Thailand ada 16 orang dan Brunei 10 orang. 
Singapura ada 5 orang.



  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[ac-i] KiBezo Usil Muncul di Mobile Comic

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
KiBezo Usil Muncul di Mobile Comic, cover dan infonya bisa dilihat di:

http://www.pragatcomic.com
KiBezo Usil Muncul di Mobile Comic 
Thursday, 26 November 2009  
Cover mobile comic KiBezo "Rebutan Mangga"KiBezo kini dihadirkan di mobile 
comic dengan volume pertamanya berjudul "Rebutan Mangga". Komiknya berisi 12 
slide, komik humor ini cerita dan gambarnya dibuat oleh ahmadzeni, dan 
pewarnaan dibantu oleh Diana Maya Indrawati. Mangga, memang termasuk 
buah-buahan yang paling enak. Tapi bagaimana kalau ide usil KiBezo muncul 
ketika melihat buah mangga. Apa yang akan dilakukannya, ya? Yang jelas kali ini 
akan membuat kapok KiBezo atas ulahnya sendiri. Ada-ada saja ide kakek super 
jail ini… Segera bagi pelanggan Indosat untuk mengetik sms REG KOMIK kirim ke 
6767. Dan bisa juga untuk pelanggan Telkomsel dengan mengakses di *268# pilih 3 
pilih 5 pilih 7.  


 ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] Undangan Konferensi Pers Ceramic Fair 2009 di Bandung

2009-12-01 Terurut Topik Firdaus
Hal : Undangan Liputan
Lampiran : Pers Release

Kepada,
Yth. Rekan-rekan media
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan kegiatan Ceramic Fair 2009 yang akan dilaksanakan pada 
tanggal 3 – 5 Desember 2009 di Braga City Walk, Jalan Braga, Bandung.  Republic 
of Entertainment bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) 
Provinsi Jawa Barat serta Braga City Walk mengundang rekan-rekan media/wartawan 
untuk menghadiri acara Press Conference yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal: Selasa, 1 Desember 2009
Waktu   : pukul 11.00 – 14.00 wib
Tempat  : Braga City Walk, Jalan Braga No. 101 Bandung.

Besar harapan kami rekan-rekan media dapat bekerjasama dengan menghadiri acara 
tersebut di atas. Atas perhatian dan kerjasama yang baik ini kami mengucapkan 
terima kasih banyak.


Hormat kami,

Argus Firmansah/Koord. Media - Republic of Entertainment
081802109157
Wawan Juanda/Presiden Republic of Entertainment

0818217391





Lampiran:
Press Release

Ceramic Fair 2009
Re-Imaging Ceramic Product into Art Works

Identitas bangsa yang berbudaya dan bermartabat salah satunya dilihat dari 
produktifitas dan kreatifitas masyarakat yang menghasilkan benda-benda seni 
yang berkualitas dan bercitarasa seni tinggi. Akan tetapi produktifitas saja 
tidak akan cukup, maka strategi pencitraan yang baik dan proporsional mutlak 
diperlukan. Sehingga masyarakat luas dapat mengapresiasi kreatifitas yang 
disajikan kepada mereka.

Bandung sebagai salah satu ikon kota yang menjadi rumah seniman dan pekerja 
seni  pada akhir tahun 2009 akan diselenggarakan sebuah kegiatan yang akan 
menjadi wadah seniman dan komunitas keramik di Bandung dan Jawa Barat pada 
umumnya. Kegiatan tersebut adalah Ceramic Fair 2009 yang akan digelar pada 
tanggal 3 – 5 Desember 2009 di Braga City Walk, Jalan Braga, Bandung. Ceramic 
Fair diselenggarakan oleh Republic of Entertainment bekerjasama dengan Dinas 
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Manajemen Braga City Walk, 
dan pihak pendukung lainnya.

"Kita perlu pencitraan ulang produk-produk keramik pada wilayah seni rupa. 
Event ini bukan display produk, tapi dikemas dengan kegiatan Seminar, Talk dan 
Workshop agar lebih banyak product knowledge-nya," kata Wawan Juanda, Presiden 
Republic of Entertainment.

Ceramic Fair 2009 adalah kegiatan yang berbasis pada improvement knowledge bagi 
pengusaha, komunitas, seniman hingga pecinta produk seni keramik. Ceramic Fair 
2009 menitik beratkan pada strategi pencitraan produk-produk keramik baik itu 
yang bersifat kriya atau kerajinan hingga benda-benda seni yang lebih spesifik. 
Dimana inovasi dari eksperimen kreatif seniman atau pengusaha keramik menjadi 
tujuan penting dalam upaya pencitraan produk keramik menjadi lebih baik.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pengusaha, seniman dan komunitas 
kreatif khusus keramik untuk mengembangkan produk mereka pada wilayah seni 
rupa. 

"Bandung punya Asmoedjo J. Irianto sebagai seniman keramik konetmporer dan 
kurator .Jawa Barat juga punya komunitas Jatiwangi Art Factory yang 
mengembangkan produk genting menjadi alat music ensamble bahkan patung untuk 
pameran seni rupa," kata Wawan Juanda. 

Keramik dalam perkembangannya dewasa ini, baik kriya dan seni rupa, sudah 
berbaur dalam satu wilayah apresiasi seni. Kesempatan ini perlu diapresiasi 
bersama masyarakat luas bahwa produk-produk keramik tidak terbatas pada 
benda-benda souvenir atau hiasan interior saja.  

Mengapa di Braga City Walk. Jalan Braga merupakan ikon kota Bandung sejak tahun 
1800-an, maka Ceramic Fair 2009 dengan tema seni kontemporer layak disajikan di 
Jalan Braga, yaitu Braga City Walk. Siapa saja yang terlibat dalam Ceramic Fair 
2009, antara lain pengusaha, seniman dan komunitas keramik yang hingga saat ini 
masih berkreasi dengan keramik.

Ceramic Fair 2009 juga akan dimeriahkan dengan acara hiburan dari seniman musik 
yang menggunakan keramik sebagai instrument-nya, dan bentuk-bentuk hiburan 
lainnya. (Bandung, 2009 - Republic of Entertainment)


Koordinator Pers,
Argus Firmansah
081802109157




[ac-i] DJ "Hape sang Dukun" comic strip ke 40

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
Ok, comic strip ke 40 menampilkan seorang DJ (Dukun Jangguter).
Yang diambil
dari bagian terlucu komik Presiden Idola, cerita dibuat Rinurbad, dan
gambar ahmadzeni. DJ, mungkin asal mula terbentuknya Bang Jemping, selain
inspirasi awalnya dari seorang pengojek antik...

Langsung diintip saja prilaku aneh Dukun Jangguter ini di:
http://www.pragatcomic.com/

Comicstrip   


 ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] update: call for papers jurnal budaya Kohesi 2009

2009-12-01 Terurut Topik Dimas Prasetyo Muharam
Call for Papers Jurnal Budaya BEM FIB UI 2009

Deadline: 27 November 2009

Redefinisi Identitas Indonesia Melalui Kajian Budaya

"Sebuah bangsa adalah komunitas yang dibayangkan" (Benedict Anderson)

Bagaimana kita membayangkan Indonesia? Konon, benih-benih nation bernama 
Indonesia lahir ketika para pemuda yang hidup di berbagai daerah koloni 
bersumpah untuk hidup sebagai satu kelompok yang utuh dan tidak bersekat-sekat. 
Mereka berjanji untuk "menihilkan" identitas primordial mereka demi sebuah 
cita-cita yang lebih besar dan lebih luhur. Namun, di era kemerdekaan ini, 
mutlak dibutuhkan pemaknaan identitas sebuah bangsa majemuk yang bukan hanya 
sekedar consensus masyarakat. "Indonesia" tidak bisa dengan mudah kita 
definisikan dengan menunjuk suatu entitas tertentu, karena pada akhirnya 
"Indonesia" adalah peleburan berbagai macam komponen multietnis pada dirinya 
sendiri.

Jika kita mendefinisikan identitas sebagai representasi diri yang membuat 
seseorang atau kelompok dikenal sebagai entitas sosial-budaya, maka setiap 
upaya redefinisi identitas Indonesia adalah sebuah upaya yang tak mengenal kata 
akhir. Menyadari hal tersebut, penting bagi kita untuk terus-menerus merumuskan 
kembali apa itu "Indonesia". Tapi, adakah satu rumusan yang paling tepat? 
Bukankah setiap rumusan orang atas "Indonesia" pada akhirnya bermacam-macam dan 
bahkan saling bertentangan satu sama lain?

Di sini peran culture studies menjadi penting. Melalui kajian budaya kita bisa 
memperdebatkan wacana identitas bangsa melalui perspektif yang dinamis dengan 
menunjukkan signifikansi sosial dan kultural identitas itu sendiri. Telusur 
kekayaan budaya local dalam rangka penemuan unsur "keindonesiaan", dapat 
dijadikan sebuah cara perumusan benang merah penjalin identitas tiap elemen 
bangsa. Dengan kata lain, proses konstruksi identitas bangsa melalui kajian 
budaya adalah sebuah arena pergulatan banyak pihak dalam upaya memberikan 
aksentuasi masing-masing ke dalam ruang kosong bernama "Indonesia". 

Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI mengajak anda untuk ikut serta 
berkontribusi dalam penyusunan jurnal mahasiswa yang diberi nama "Kohesi" 
Volume pertama. Sebagai wadah para intelektual muda untuk memberikan aksentuasi 
dalam proses pemaknaan "Indonesia" melalui perspektif kajian budaya. Tuliskan 
gagasan anda dalam bentuk makalah ilmiah dengan ketentuan sebagai berikut:

Prasyarat
1. Warga negara Indonesia.
2. Mahasiswa aktif program sarjana strata satu atau S1.

Ketentuan
1. Paper merupakan hasil tulisan individu bukan kelompok.
2. Tema: "Redefinisi Identitas Indonesia Melalui Kajian Budaya".
3. Panjang makalah 8 - 12 halaman A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman 
ukuran font 12. Tuliskan abstrak dan kata kunci pada awal makalah.
4. Makalah dikirim dalam bentuk softcopy berformat ms word (.doc atau ..rtf) ke 
alamat e-mail reda...@kohesi.org
5. Sertakan pula curriculum Vitae (CV) penulis yang minimal berisi:
- Nama lengkap.
- Tempat tanggal lahir.
- Alamat rumah.
- Nomor pokok mahasiswa (NPM).
- Nomor telp/handphone.
- Jurusan dan asal universitas.
- Daftar tulisan ilmiah yang pernah dibuat.
6. CV dan makalah ilmiah dibuat dalam dua file berbeda yang disertakan sebagai 
attachment e-mail.
7. Dikirim paling lambat tanggal 27 November 2009 pukul 24:00 WIB.


Setiap makalah yang lolos proses penyuntingan oleh dewan redaksi akan 
diterbitkan pada Jurnal Kohesi volume 1 yang akan diluncurkan pada tanggal 8 
Desember 2009 bersamaan dengan seminar nasional Rescuing Our Culture di 
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia.

 Jurnal ini akan dicetak dalam bentuk buku dan didistribusikan ke contributor, 
perpustakaan, BEM di beberapa universitas luar UI, dan lembaga-lembaga keilmuan 
tertentu secara gratis. Selain itu, tulisan yang lolos seleksi akan 
dipublikasikan pula dalam situs resmi Jurnal di http://www.kohesi.org

Apresiasi

12 orang contributor yang tulisannya dicetak dalam format jurnal ilmiah akan 
diundang dalam acara seminar nasional rescuing our culture tanggal 8 Desember 
2009 di kampus FIB UI Depok. Apresiasi berupa piagam penghargaan dan hadiah 
uang kepada tiga tulisan terbaik. 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan gunakan fasilitas forum diskusi di situs 
http://www.kohesi.org/forum atau hubungi saudara Dimas di:
- 081519950517 (telpon dan sms)
- 021 23745370 (telepon saja).

Mari para intelektual muda, berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan 
Indonesia dalam Jurnal Kohesi "Menalar budaya, Menarik makna".


Salam budaya,

Dimas Prasetyo Muharam
Mahasiswa Prodi Inggris 2007
(Pemimpin Redaksi)

Sumber: http://www.kohesi.org


[ac-i] Press rilis: Gamelan Maker Festival, Sukoharjo 29 November 2009 [1 Attachment]

2009-12-01 Terurut Topik agung priyo wibowo
*Press rilis:*

*Gamelan Maker Festival*

*(Festival Pembuat Gamelan)*

*Sukoharjo, 29 November   2009*






*‘sukoharjo, sound of gamelan’ *



*A. Latar belakang*

Kabupaten Sukoharjo (sebelah selatan Kota Solo) merupakan kawasan berbasis
industri dan pertanian yang menyimpan sumber kekayaan mata air  seni tradisi
yaitu karawitan, ketoprak, wayang kulit, wayang orang, musik lesung,
pembuatan gamelan dan lain-lain. Salah satu sumber mata air tradisi yang
telah mendunia, tapi kurang disadari dan dikenal oleh masyarakat Sukoharjo
sendiri adalah *seni pembuatan gamelan*, yang justru menghidupi perkembangan
seni gamelan di nusantara dan mancanegara.  Para pembuat gamelan Sukoharjo
tersebut sebenarnya sudah memberikan kontribusi *value *pada sejarah musik
nusantara dan perkembangannya.

Saat ini  ada 19 ahli pembuat gamelan yang berada di kawasan Kabupaten
Sukoharjo.   Bahkan kalau dibuat peta distribusi karya-karya mereka akan
kelihatan bahwa karya mereka sudah lintas-batas secara internasional
*(internationally
transculture). *Namun yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana
pelestariannya di masa depan. Berdasarkan hal itu, perlu diadakan agenda
budaya *‘Gamelan Maker Festival’* pada 29 November 2009, di lapangan Desa
Kotakan,  dalam suatu event yang menampilkan proses pembuatan gamelan yang
dilakukan oleh lima orang empu pembuat gamelan, yaitu *Saroyo, Pardiyo,
Suparno (Wokching), Saleh Sutomo *dan* Dasah Pujo Suwarno*,  dari Kahupaten
Sukoharjo dan beberapa  pentas karawitan.

Program ini bertujuan: (1) untuk pelestarian seni pembuatan gamelan, yang
kini tidak kita sadari bahwa jumlah pembuat gamelan masih sedikit jumlahnya
dibanding pemain gamelan (seni karawitan); (2) agar masyarakat Sukoharjo
menyadari, peduli dan mencintai potensi *local genius*-nya (kearifan lokal),
Bahwa sebenarya Sukoharjo sudah berperan dalam seni pembuatan gamelan baik
secara nasional maupun internasional, (3) meneguhkan Kabnupaten Sukoharjo
sebagai kawasan sumber tradisi seni pembuatan gamelan dan  terbuka untuk
disaksikan masyarakat Kabupaten Sukoharjo dan di luar Kabupaten Sukoharjo,




* *

*B. Waktu & Tempat*

Minggu, 29 November 2009, pk. 08.00 WIB

Lapangan Kotakan RT 09/RW VI, Desa Bakalan,

Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo

Jawa Tengah



* *

* *

*C. Acara*



Pembukaan pk. 08.00:

- Konser Musik Gamelan & Tari  “The Amazing Gamelan”

- Konser musik gamelan tiga generasi (gamelan anak, gamelan lansia dan
gamelan pramuri (bapak-bapak)

- Pengunjung melihat proses pembuatan gamelan dari lima empu  lima empu
pembuat gamelan -   *Saroyo, Pardiyo, Suparno (Wokching), Saleh Sutomo, Dasah
Pujo Suwarno, *mulai   dari proses peleburan, penempaan, *tuning*  (pelarasan),
sampai jadi.

* *





*D. Hasil wawancara dengan lima  orang empu pembuat gamelan pada 1 Oktober
2009  oleh Agung PW dan Joko Ngadimin, S.Sn*:



*Saroyo*

Empu gamelan ini keturunan dari mbah Reso, empu gamelan keraton. Usaha
membuat gamelan telah ia rintis sejak 25 tahun lalu. Keahlian spesialisnya
dalam pembuatan Gong Ageng (Gong Gede) yang sampai sekarang lebih banyak
didistribusikan di daerah Bali.  Saroyo masih melakukan ritual dalam
pembuatan gamelan, yang disebut ritual gongso (ritual keselamatan gamelan),
dilakukan pada saat *pande* (penempaan) gamelan pertama ketika ada pesanan,
dengan laku bersabar, puasa Senin-Kamis, dan *bowo roso*.

Besalen yang didirikannya  yang bernama *Palu Gongso*, kini mempunyai 20
orang pekerja. Beragam profesi dan institusi yang membeli produk gamelannya.
Salah satunya Presiden RI Susilo Bambang Hudoyono yang pernah membeli
produknya.  Kendala utamanya dalam pembuatan gamelan ini adalah masalah
permodalan. Murutnya pemerintah tidak peduli terhadap pembuat gamelan,
sehingga harus cari pinjaman modal ke bank di daerah Solo.  Ia berharap
gamelan tetap laris dan menjadi ruh  orang Jawa *(wong jawa ojo lali jawane)
* serta jangan sampai gamelan diakui oleh bangsa lain.





*Pardiyo*

Keahlian membuat gamelan yang ia miliki bukan  berasal dari keturunan, namun
berawal dari pengalamannya bekerja pada seorang pembuat gamelan. Dari
pengalamannya bekerja membuat gamelan selama 15 tahun itu, kini ia mempunyai
usaha pembuatan gamelan sendiri di besalennya yang bernama *Gongso Pardiyo*,
dengan 6 orang pekerja. Keahlian spesifik Pardiyo adalah membuat gamelan
bilah, yaitu saron peking, saron, demung, dan slenthem.  Ia masih melakukan
riual dalam pembuatan gamelan, yaitu dengan memasang sesajen di tempat
besalen, terutama di tempat penempaan.

Produk gamelannya cenderung dibeli oleh home industri  gamelan lain yang
memprioritaskan pada kualitas bilah – *saron, demung dan slenthem*.
Menurutnya, kendala permodalan dan kurang promosi menjadi kendala dalam
peningkatan usaha produk gamelannya.  Namun ia berharap, tradisi pembuatan
gamelan harus dilestarikan ke anak cucu, ganmelan tetap disukai orang sampai
mancanegara sehingga produksi bisa jalan terus serta budaya Jawa tetap
lestari dan dicintai.



* *

* *

*Saleh Sutomo*

Ke

[ac-i] Seminar Gajah Mada

2009-12-01 Terurut Topik Wajah Bercahaya
 Radar Bojonegoro-JAWA POS Grup






  
[ Selasa, 24 November 2009 ]

  

  Lokasi Kelahiran  Gajah Mada Diseminarkan




  LAMONGAN
- Lamongan diundang mengikuti seminar internasional di Malaysia tentang
Gajah Mada Pemersatu Bangsa Serumpun Nusantara. Undangan untuk
mengikuti seminar tersebut salah satunya ditujukan kepada pihak-pihak
yang mengklaim sebagai tempat lahirnya Gajah Mada,antara lain 
Kelantan,Malaysia, Jambi,Dayak,Bali,Malang dan Lamongan. ''Lamongan termasuk
salah satu daerah yang diyakini sebagai tempat lahirnya Gajah Mada
sehingga mendapat undangan. Kebetulan undangan tersebut ditujukan
kepada LKL,'' kata penasihat Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL), Viddy
AD Daery kepada Radar Bojonegoro, kemarin (23/11).

 Menurut dia,
undangan tersebut disampaikan pada saat dirinya menghadiri pertemuan
penyair nusantara ke-3 (PPN3) di Kuala Lumpur Malaysia pada 20-22
November lalu. ''Seminar tersebut akan digelar di Kuala Lumpur atau di
Negara Bagian Kelantan, saat ini sedang dipersiapkan, termasuk
penentuan waktunya,'' ungkap dia. Diperkirakan bakal dilaksanakan
Desember mendatang atau tahun 2010. 

 Viddy mengungkapkan, seminar tersebut
digagas oleh budayawan Internasional, yakni Profesor Tan Sri Ismail
Hussein, Ketua Umum GAPENA (LSM Kebudayaan di Malaysia), Siri Neng Buah
(Direktur Direktorat Warisan Budaya Kementerian Komunikasi,Penerangan
dan Kebudayaan Malaysia). (feb)




 









 
  Perajin Musiman Tempat Bakar Sate di Bojonegoro   
  

 

  Minta Tunda Soft Opening Lamongan Plasa 
 

 

  Pembubaran Mapolwil Kewenangan Mabes Polri 
 

 

  Eksepsi Terdakwa Ditolak, Sidang Dilanjutkan
 

 

  Tangkap Dua Pembobol SDN Cendoro 2 
 

 

  Selidiki Unsur Gratifikasi Pencairan Dana Persibo 
 

 

  Enam Orang Kembalikan Formulir 
 

 

  Minta PG Cabut Surat 
 

 

  Meningkat 85 Persen Lebih
 

 

  Dua Guru SD Dituntut Satu Tahun 
 

 

  Ditarget Kelar Desember
 

 

  Ciduk Pengepul Togel Beromzet Jutaan
 

 

  Dua Oknum Wartawan Akhirnya Dibui
 

 

  Ditolak Usulan PDIP Calon PPK Tes  Tulis
 

 

  147 Desa Terima Dana BKD Rp 13 M
 

 

  KPUK Dipanggil PTUN
 

 

  92 Karya Ilmiah Siswa SMP Dilombakan 
 

 

  Sehari 1.500 Surat Balasan CPNS
 

 

  Bayi Pertama Masih Dirawat 
 

 

  Raker, Libatkan PMR dan Pembina 
 

 

  Terpeleset Aspal, Pengendara Motor Tewas
 

 

  Izin Tempat Ibadah Harus Disetujui 60 Warga 
 

 

  Kota Belum Bebas Banjir
 

 

  Satpol PP Preteli Spanduk Kedaluwarsa 
 

 

  Truk Tergencet di Depan Mapolres
 

 

  Berharap Semua Klub Ikut
 

 

  Mentalitas Pemain Persela Disorot
 


[ac-i] TATIANA LUKMAN "PANTA RHEI"

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
ASAHAN:




   Tatiana Lukman: PANTA RHEI
Penerbit: Bertolt Brecht

224 halaman; 2008; 13x19 cm.


Sebuah buku berukuran pocket book a la Pinguin dengan cover depan yang memasang 
potret keluarga pejuang dengan sub judul: "Tidak Ada Pengorbanan yang Sia-sia 
Air Sungai Digul Mengalir Terus". 
Saya punya kesan  buku ini adalah juga buku semi otobiografi penulisnya yang 
menceritakan tentang keluarga pejuang mulai dari angkatan Boven Digul hingga 
peristiwa rebut kuasa suharto 1965. Tapi jauh tidak semata demikian, Tatiana 
lebih meluaskan sasaran tulisannya dan banyak menyinggung peristiwa penting 
sejarah politik bangsanya, pandangan politiknya, sikapmya terhadap Partai di 
mana bapanya pernah seorang Wakil Ketua Umum PKI, hinga sikapnya terhadap 
bapanya sendiri yang dia tulis sbb: 
"Oh, bapak,bapakku yang tercinta, betapa ingin aku bersujud di pusaramu, 
membisikkan rasa bangga menjadi anakmu dan janji untuk tidak mengecewakanmu! 
(halaman 183)".
Saya turut bangga dan terharu membaca kecintaan dan kesetiaan seorang anak 
kader tinggi bernama Tatiana Lukman ini. Saya sudah bosan mendengar keluhan dan 
penolakan beberapa keluarga kader PKI yang kemudian menolak, hingga membenci 
orang tua mereka dan bahkan hingga tidak lagi mengakui rang tua mereka yang 
mereka anggap telah menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan mereka yang 
sesungguhnya kesengsaraan dan pendertiaan itu seluruhnya disebabkan oleh 
kekejaman suharto dan rezim Orba nya.
Namun Tatiana bersikaap lain, dia bersikap positip terhadap seluruh kerluarga 
pejuang di mana dia termasuk di dalammya yang semuanya mengalami penderitaan 
besar termasuk Tatiana sendiri, penderitaan berkepanjangan dan tidak ada 
taranya sebagai korban kaum Kolonialisme lama hingga selanjutnya diteruskan 
oleh kaum Kolonialisme Baru yang wakil besarnya di Indonesia adalah suharto dan 
Rezim Orde Barunya. Menghadapi dan merasakan semua pengorbanan itu, Tatiana 
tidak sedikitpun punya rasa penyesalan, bahkan bangga dan berjanji untuk 
meneruskan  cita-cita perjuangan revolusioner keluarganya demi kemenaNgan 
rakyatnya yang masih tertindas dan terhisap hingga saat ini. Inilah semua 
benang merah seluruh isi buku Tatiana yang sekarang ini.
Tapi sekali lagi, tidak semata demikian dan cuma sedemikian. Tatiana ternyata 
seorang penulis brilliant. Saya tidak tahu apakah bukunya yang sekarang ini 
adalah debutnya yang  baru muncul. Dan  bila ya, sungguh ini sebuah sukses 
besar. Tatiana menulis dengan gaya seorang penulis novel, matang, menarik dan 
memperlihatkan mutu bakatnya yang tinggi dalam menulis. Saya tidak akan memberi 
contoh-contoh bagian-bagian yang menarik dari bukunya ini, bacalah sendiri, 
nilailah sendiri karena saya tidak bermaksud untuk memberikan panduan kepada 
pembaca lain. Tapi sebuah kesan enak dan puas tidak mungkin saya simpan sendiri 
begitu saja sesudah membaca buku Tatiana ini. Umpamanya pengalamannya dengan 
Pak Sumarsono yang rumahnya dia tumpangi untuk beberapa malam selama berkunjung 
ke Australia. Diskusi politik antara kader tua dengan segudang pengalaman 
revolusioner angkatan dua dengan dua macam pembuangan Digul dan Pulau Buru 
berlangsung selama beberapa malam dengan Pak Sumarsono dan pada malam 
berikutnya...Tatiana terpaksa meningalkan ruman Pak Sumarsono secara dramatis 
karena perbedaan pendapat dalam pandangan politik masing-masing. Bacalah 
sendiri, saya tidak mau mempengaruhi orang lain tapi juga saya punya kesan yang 
dalam hingga terkejut, bahkan sempat terjadi trauma singkat di otak saya: 
betapa, betapa, dan sekali lagi betapa kejadian demikian mungkin terjadi 
meskipun saya sendiri bukan tidak pernah mengalaminya dalam kehidupan politik 
saya sendiri.Tapi dalam buku ini terjadi pada Tatiana: terusir sebagai 
perempuan bertubuh kecil, kurus , sendiri, terlempar di benua Australia yang 
agung itu dari seorang yang juga kaum revolusioner tua dan terkenal secara 
nasional dan bahkan Internasional. Tapi beruntung, karena Tatiana seorang 
perempuan cerdas, dinamis, berdiri sendiri dan tegar dalam pendirian. Dia 
dibantu oleh teman-teman Internasionalnya yang dia temukan di Australia dan  
atas bantuan mereka berhasil menemukan kuburan neneknya yang memang itulah 
tujuan utamanya ke Australia yang besar tapi di ujung dunia itu. Membaca buku 
Tatiana ini asosiasi saya otomatis ke buku "80 Hari Mengelilingi Dunia" yang 
saya baca di usia sekolaah dasar yang paling mengesankan  untuk saya hingga 
sekarang ini. Saya kagum akan cara dan gaya penulisan Tatiana dan juga 
menikmati isi yang dia tulis. Mengenal orang dari buku yang dia tulis, sama 
sekali lain dengan mengenal orang dari cerita-cerita orang lain, apalagi cuma 
dengar tentang kisah negatifnya. Dan saya kira Tatiana telah mengenalkan 
dirinya siapa dia dan apa yang dia bisa. Selebihnya terserah pada setiap 
pembaca. Mengenai saya sendiri saya cuma bisa mengat

[ac-i] Horor di Lawang Sewu

2009-12-01 Terurut Topik Dhani Iqbal
Horor di Lawang Sewu
Oleh Dede Murdy

Lawang Sewu berarti “pintu seribu”. Demikianlah masyarakat setempat menjuluki 
gedung berpintu banyak yang terletak di salah satu sisi Bunderan Tugu Muda 
Semarang, Jawa Tengah, ini.

Berdiri sejak 1907, bangunan ini tampak megah dan indah menjelang malam. Namun 
dibalik kemegahannya, tersimpan cerita seram dari sejarah yang kelam. Menurut 
penuturan sang penjaga, sekaligus pemandu lepas yang rela dibayar ala kadarnya, 
ruangan besar di lantai tiga, yang dihiasi besi baja sebagai penyangga, pernah 
dipakai sebagai tempat pembantaian orang-orang Indonesia semasa pendudukan 
Jepang.

Lihat foto-fotonya di http://wisataloka.com/potret/horor-di-lawang-sewu/


Salam,
TM. Dhani Iqbal


  

[ac-i] Tragedi Kilat Pendekar X

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
Tragedi
Kilat Pendekar X bisa didownload pelanggan Indosat dengan mengetik sms
REG KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa juga untuk pelanggan Telkomsel dengan
mengakses di *268# pilih 3 pilih 5 pilih 7.

Ulasannya ada di:
http://pragatcomic.com/new/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=16&Itemid=28



Tragedi Kilat Pendekar X
Wednesday, 25 November 2009  
Cover mobile comic Pendekar X "Kilat"Mobile comic Pendekar X volume kedua sudah 
bisa didownload di hape lagi melalui Indosat dan Telkomsel. Kali ini berjudul 
"Kilat" yang berisi 12 slide. Covernya diambil dari pin up kiriman Gryvindor, 
dan untuk gambar dan cerita oleh ahmadzeni.
Untuk berlangganan komik Silat ini, pelanggan Indosat bisa mengetik sms REG 
KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa juga untuk pelanggan Telkomsel dengan mengakses 
di *268# pilih 3 pilih 5 pilih 7.  Ini adalah terusan cerita pertamannya ketika 
pangeran Indrajati terdesak di tepi jurang, setelah dikejar pangeran Wirya 
selama berhari-hari. Akankah pangeran Indrajati menyerah terhadap kekejaman 
kakaknya yang serakah itu? Atau melawannya? Dan bagaimana nasib Rangga, putra 
semata wayangnya pangeran Indrajati yang harus diselamatkan... Hup! Selamat 
mendownloadnya.  


 ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] OOT: Pameran Cergam Indonesia, 1 - 12 Desember di Perpus Diknas

2009-12-01 Terurut Topik asih bgr
Pameran Cergam “KOMIK INDONESIA BANGKIT!”


Komik Indonesia , alias cergam, sejak tahun 1980-an tenggelam diantara 
komik-komik luar negri seperti dari Jepang dan Amerika. Tokoh-tokoh komik lokal 
seperti Si Buta dari Goa Hantu, Gundala, Godam, Panji Tengkorak, Jaka Sembung, 
dan lain-lain, tidak lagi dikenal olah generasi muda saat ini.

Namun, di tahun 2000-an ini, semakin banyak muncul komik Indonesia , baik yang 
diterbitkan oleh penerbit mapan, maupun yang diterbitkan sendiri oleh 
kreatornya. Masing-masing dari mereka memiliki komitmen untuk memajukan komik 
Indonesia . Fenomena ini penting untuk dicatat dan diketahui oleh kita semua, 
karena ini merupakan cikal bakal kebangkitan komik Indonesia . 

Pameran Cergam hadir dengan semangat “Komik Indonesia Bangkit!” Rekam jejak 
kebangkitan tersebut akan kami sajikan pada,

Hari, Tanggal : Senin-Sabtu, 1-12 Desember 2009
Jam  : 09.00 – 18.00 wib (senin - jumat)
   09.00 - 14.00 wib (sabtu)
Tempat: Library @ Senayan
   (Perpustakaan Pendidikan Nasional)
   Depdiknas RI , Gd. A
   Jalan Jendral Sudirman, Senayan
   Jakarta 10270

Dalam Pameran Cergam ini, kami juga akan mengadakan workshop komik dengan tema 
Comic for Everyday. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju 
Festival Komik Indonesia 2010.

Mari menjadi saksi –sekaligus pelaku, dalam kebangkitan komik Indonesia ! 
Hadirilah Pameran Cergam dan ikutilah Workshop Comic for Everyday!

Acara ini diselenggarakan oleh:
Pengumpul Komik Indonesia (Pengki)
Komunitas Penerbit Komik Indonesia (KPKI)
Library @ Senayan

Didukung oleh:
CerGam Center

Contact Person (no sms):
Em 0815 130 45504
Ambar 0817 9122 090
festivalkomikindonesia.blogspot.com



  

[ac-i] Bang Jemping "Hantu Kelapa" yang Menyeramkan...

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
Bang Jemping "Hantu Kelapa" yang Menyeramkan...

Untuk
pelanggan Indosat bisa mengetik sms REG KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa
juga untuk pelanggan Telkomsel dengan mengakses di *268# pilih 3 pilih
5 pilih 7.

Info ulasannya ada di:
http://www.pragatcomic.com

Bang Jemping "Hantu Kelapa" yang Menyeramkan... 
Tuesday, 24 November 2009  
Cover mobile comic Bang Jemping "Hantu Kelapa"Ini komik Bang Jemping voleume 
ketiga yang sudah bisa didownload dengan hape untuk pemakai Indosat dan 
Telkomsel. Bang Jemping di volume ini berjudul Hantu Kelapa yang berisi 12 
Slide. Komikusnya ahmadzeni, terinspirasi dari cerita hantu dari daerah 
asalnya, yaitu hantu gulutuk cengir. Ceritanya akan membuat malam menjadi tidak 
biasa... Apalagi bila sedang berada diantara pohon kelapa... Seperti Bang 
Jemping yang sedang beristirahat di sebuah saung, di antara pepohonan kelapa.
Dia dikejutkan dengan jatuhnya sebuah benda yang menembus atap saung.
Dan ternayata itu adalah Hiiiy... Untuk pelanggan Indosat bisa mengetik sms 
REG KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa juga untuk pelanggan Telkomsel dengan 
mengakses di *268# pilih 3 pilih 5 pilih 7.  


 ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] EXPOSIGNS 25 Tahun ISI Yogyakarta

2009-12-01 Terurut Topik mikke susanto
selamat datang di dunia kreatif.

MENGUNDANG BAPAK IBU SAUDARA SETANAH AIR untuk datang pada Dies Natalis 25 ISI 
Yogyakarta dalam:

pameran seni visual EXPOSIGNS
pembukaan pukul 19.00 tanggal 25 November 2009

Jogja Expo Centre
Jl. Janti Yogyakarta
Indonesia

menampilkan 550 peserta dari perupa era 1950 hingga 2000, yang merupakan alumni 
dan civitas akademika Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

pameran berlangsung hingga 30 November 2009

link
http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2009/11/22/pameran-besar-seni-visual-indonesia-exposigns-600-artists-2000-artworks/

 MIKKE SUSANTO
Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA 
Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta





Dari: Anwar Holid 
Kepada: pegiatpendu...@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 18 November, 2009 02:42:50
Judul: [ac-i] Berbagi Ilmu Penulisan

  
Berbagi Ilmu Penulisan
---Anwar Holid

Writing is a journey to the unknown.
--Charlie Kaufman

Selama tiga bulan terakhir ini saya menjadi guru workshop penulisan di sebuah 
yayasan di Bandung. Workshop tersebut berlangsung tiap Sabtu, akan berakhir 
pada Sabtu, 20 November 2009 nanti, ditandai dengan acara nonton bareng film 
tentang penulis---kami masih menimbang apa akan nonton tentang Beatrix Potter 
atau Harvey Pekar. Sekitar dua bulan sebelumnya saya juga menjadi instruktur 
kelas serupa di visikata.com. Namun karena gagal berkomitmen, saya mengundurkan 
diri dua minggu sebelum program tersebut akan selesai.

Sebenarnya saya enggan menjadi guru, sebab kemampuan pedagogi saya boleh 
dibilang nol. Yang lebih membuat saya suka ialah pengalaman berbagi dengan para 
peserta. Momen itu sangat berharga, dari sanalah saya bisa menyerap ilmu dan 
pengetahuan milik orang lain. Lepas dari kekurangan sebagai instruktur menulis, 
entah kenapa saya bersemangat sekali ingin merenung setelah workshop itu 
selesai. Ada apa dengan kemampuan menulis? Ini bisa jadi sangat terkait dengan 
kebiasaan baca juga.

Agak mengherankan ada peserta yang ikut pada pertemuan pertama, tapi setelah 
itu tak pernah muncul kembali. Atau sebaliknya, awalnya tampak bersemangat, 
menunggu-nunggu, bahkan janji akan terus hadir selama masa workshop, tapi 
begitu dimulai tak sekali pun batang hidupnya tampak. Ada juga yang persis tahu 
workshop sedang berlangsung, tapi ternyata dia memilih aktivitas lain. Kejadian 
ini membuktikan ternyata tak semua niat kuat itu akhirnya terlaksana. Ini mirip 
dengan sesal sebagian orang yang gagal membaca tumpukan buku, meskipun dia 
semangat berniat menghabisinya, tapi waktunya ternyata habis buat kerja dan 
merokok, sementara sampul bukunya terus tertutup rapat. Bisa jadi kemampuan 
retorika saya buruk dan ilmu saya cetek, jadi gagal menjadi guru menulis dengan 
pesona seperti magnet dan mampu memikat banyak peserta. Tapi bagaimana lagi, 
justru dengan berbagi ilmu itulah saya pun mendapat pengetahuan baru. 

Kejutan lain ialah ternyata ada peserta yang benar-benar mengaku tidak bisa 
menulis apa-apa (blank), bingung cara memulainya, meskipun dia merasa ada 
sesuatu di dalam kepalanya yang ingin ia tumpahkan. Seseorang mengaku baru bisa 
menulis bila ada pendapat yang merangsang pengetahuannya, jadi tulisannya 
merupakan respons dan sumber polemik. Ada lagi peserta lain yang tampak mampu 
menulis, punya banyak pemikiran dan pendapat, berpengalaman membaca banyak 
literatur, namun merasa tidak punya waktu untuk menulis, dan Tuhan tampak belum 
menakdirkannya untuk menulis. Dia percaya sebagian penulis memang sengaja 
diberi waktu khusus untuk menulis, seperti Buya Hamka yang baru bisa menulis 
tafsir Al Quran ketika di penjara. Teman saya ini mengaku kehabisan waktu 
menulis karena kegiatannya tersita untuk mengurus warung. Dia agak yakin bahwa 
sebagian karya tulis itu seolah-olah lahir dari keadaan "terpaksa" kalau bukan 
memang sudah dirancang seperti itu. Dugaan ini
benar. Sejumlah buku atau karya tulis tampaknya tidak lahir dari tangan, tetapi 
dari mulut pengarangnya. Contoh terkemuka dari "menulis" model ini ialah ribuan 
puisi Jalaluddin Rumi, yang konon lahir begitu saja dari ucapan beliau ketika 
dalam keadaan ekstase spiritual. Para muridnya yang mendengar itu langsung 
"mengikat puisi itu" dengan mencatatnya. Di Bandung, keprolifikan Jalaluddin 
Rakhmat salah satunya berkat rutinitas ceramah mingguan di masjid samping 
rumahnya. Koleganya--- kalau bukan putranya sendiri---lantas mentranskripsi 
sekaligus mengedit hasil ceramah dan tanya jawab itu menjadi sejumlah buku 
dengan tema tertentu. The Autobiography of Malcolm X awalnya merupakan 
penuturan Malcolm X kepada penulis Alex Haley, dan akhirnya menjadi buku 
monumental. Jelaslah bahwa buku tidak mesti lahir dari tulisan atau ketikan, ia 
juga bisa lahir dari rekaman dan ucapan.

Belajar dari pengalaman, saya cukup percaya bahwa menulis berawal dari 
kebiasaan yang diteguhkan lewat disiplin. Kebiasaan bisa jadi bermula dari 
keberanian. Saya juga yakin bahwa menulis merupakan keahlian (kemampuan) yang 
bisa dip

[ac-i] SEKOLAH SENI JOGJA, Yuk, mari....

2009-12-01 Terurut Topik Ahmad Jalidu




Bayangkan, Anda memiliki ketrampilan kreatif yang memukau, menjadi profesi
Andalan, Atau mendukung profesi sekarang, sehingga Anda menjadi pribadi yang
lebih anggun, memikat dan menginspirasi orang lain.


Sekolah Seni Jogjakarta membantu Anda mewujudkannya. Kami membuka kelas AKTING,
SULAP, BIOLA, GITAR ELEKTRIK, GAMELAN, TEMBANG MACAPAT, MC JAWA, PENULISAN
BUKU, dan PENULISAN SKENARIO FILM.


Kami mengawal perkembangan Anda
dalam kelas-kelas kecil (4-6 orang) atau privat. Metode  mengajar yang
akrab dan efektif, dengan Pengajar-pengajar yang muda dan kreatif, Inovatif
serta memiliki semangat MENYALA-NYALA untuk menyebarkan BIBIT KREATIF
kepada Anda semua.


BIAYA SANGAT TERJANGKAU!!! 

TIDAK PERLU MENUNGGU TAHUN AJARAN BARU!


Kami bahkan membuka pendaftaran secara
terus menerus dan segera memulai kelas seketika Anda mendaftar kursus
privat, atau ketika Anda bersama Kanca-kanca telah memenuhi kuota
untuk sistem kelas. 



SEGARA DAFTAR!!

Sambar
HP Anda dan Telepon Saya Sekarang Juga!

Atau ambil
kontak kendaraan, Tancap Gas dan Kita bertemu di Kantor saya.

 

Salam Kreatif

Didik
Adi Sukmoko

Direktur

08562856610.

masj...@yahoo.com

 

Sekolah
Seni Jogjakarta

Kantor
: Jl. Monjali, Gg Jragem no 26, RT 02 RW 38 Nandan. Mlati, Sleman 55581

(Lapangan
belakang Restoran Jepang belok kiri)

http://sekolahsenijogja.blogspot.com

-

ANDA PUNYA ACARA???

BUTUH TALENT PENYEMPURNA ACARA ANDA???

Sebut saja : 

MC Jawa, Modern, Humor 

Band Akustik lagu2 kenangan

Sulap

Karawitan Anak2 atau Dewasa

Cokekan

Tari tradisi / modern

Wayang Kulit

Teater / Kethoprak

dsb,

 

Hugungi
segera DAYA GUYUB PRODUCTION

Cp. 08562856610

http://dgprojogja.blogspot.com







SEKOLAH SENI YOGYAKARTA
  Acting | Sulap | Gamelan | Tembang Jawa | MC Jawa | Skenario Film | Buku Non 
Fiksi | Biola | Gitar Elektrik.
http://sekolahsenijogja.blogspot.com

Sindikat Daya Guyub
http://dgprojogja.blogspot.com
http://Jogja.Tokopedia.com
http://teatergmt.blogspot.com
http://paguyubanslenk.blogspot.com
http://jogjateater.multiply.com


  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Sastra Reboan # 20 : Harapan! Harapan!

2009-12-01 Terurut Topik dedy_tri_r
Harapan! Harapan!
 
Saat ini, ada banyak masalah dan kecemasan yang menghantui kehidupan kita. Di 
berbagai tempat muncul ketidakpercayaan pada sistem, karena Sang Dewi Keadilan 
tengah dirayu oleh Kekuasaan. Ada lagi semacam kengerian membayangkan kiamat di 
tahun 2012!  Terlebih kerusakan lingkungan yang semakin parah mengancam 
kelestarian alam yang indah ini.

Di belahan dunia yang lain, bongkah salju mulai mencair, manusia semakin pongah 
dengan uang dan merasa bisa membeli segalanya dengan uang. Sementara, di sana 
sini makin banyak orang yang tidak bisa hidup dengan layak. Pendidikan seperti 
hal yang asing dan jauh. Sebagaimana kesehatan, kualitas lingkungan, dan 
kesejahteraan. Setiap
hari, kita bergumul dengan masalah seperti tanpa kesudahan.
 
November adalah bulan perjuangan. Bertahun lalu, sebuah peristiwa mengobarkan 
semangat juang bangsa. Kini, semangat itu juga telah menyatukan berbagai bangsa 
untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup dengan kembali beramah pada alam. 
Menanam pohon misalnya, pengolahan limbah, dll. Dengan semangat seperti itu, 
tampaknya kita memang tidak boleh menyerah. Sampai putih mata. Sampai tetes
darah terakhir. Kita harus percaya bahwa selalu masih ada harapan. Selalu.

Untuk itu, Tema Reboan ke 20 kali ini adalah "Harapan! Harapan!" Yang tidak 
menggambarkan keputusasaan, melainkan menggambarkan semangat kita semua untuk 
terus berusaha. Tanpa kenal menyerah. Seperti yang akan dipersembahkan dalam 
Reboan 25 November 2009 besok adalah penyair-penyair muda yang bahkan 
mengangkat citra tradisional yang sudah mulai terpinggirkan seperti Poncowae 
Lou dan Pratiwi akan
membawakan geguritan Jowo Ngoko. Lalu komunitas Kopisisa yang terdiri dari 
penyair-penyair dari Purworejo akan memperkenalkan bayi mereka; sebuah buku 
antologi puisi berjudul "Kaki Langit Kesumba."
 
Pada kesempatan yang langka ini, Komunitas Anak Jalanan Plumpang juga akan 
tampil menghibur anda! Anak-anak ini diasuh dan dibina secara mandiri. Mereka 
adalah harapan-harapan bangsa sebenarnya, yang terpinggirkan dan sering 
diabaikan. Mungkin ini saatnya kita bersama membantu mereka juga agar harapan 
pun tumbuh bersama mereka.
 
Masih dari penyair, akan tampil Na Lesmana dan Lintang Sugianto. Sandi yang 
dalam reboan Oktober tampil, akan tampil kembali dengan musikalisasi puisi. Dan 
ada juga sekumpulan anak muda yang tergabung dalam "Lucky Seven" Band akan 
menyentuh telinga kita dengan lagu-lagu yang merdu. Jadi, jangan lupa besok 
Rabu 25 November jam 19.00 - 21.00 WIB di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta 
Selatan kita akan bersama-sama mencari harapan yang mungkin pernah hilang.
 
Jakarta, 24 November 2009
 
 
 
Dedy
Sie Acara




Re: [ac-i] Bali, Penyembah Berhala dan Film 2012 yang diprotes MUI

2009-12-01 Terurut Topik Teguh Ostenrik
Halo Bung.
Beberapa hari yang lalu saya dikejutkan oleh berita yang dilansir oleh
Tvone, mengenai Kriminilaitas yang menimpa Jemaah Haji Indonesia meningkat
sampai 20% di Tanah Suci.
Kalau dipikir, jemaah hji indonesia bukan saja di ganggu di Tanah Suci, tapi
juga sudah diperas akibat korupsi di Depag.
Yang sangat menyedihkan, mencium Batu Hajar Aswat pun di jadikan obyek cari
uang oleh oknum2 disana.
Lalu, apalagi yang suci?


On 11/17/09 6:57 AM, "winwannur"  wrote:

>  
>  
>  
>
> 
> Sepanjang yang pernah saya amati berdasarkan pengalaman saya mengunjungi
> berbagai daerah di Indonesia, Umat Hindu Bali adalah umat yang paling tekun
> menjalankan segala ritual keagamaan mereka.
> 
> Dalam kepercayaan keagamaan mereka ini, umat Hindu Bali menyembah banyak Dewa.
> Mereka memberi penghormatan besar pada arwah leluhur, hewan, pohon, batu dan
> objek-objek lain di alam pun mereka hormati. Bahkan oleh umat Hindu Bali, roh
> jahat pun mereka hargai dengan memberi sesajen.
> 
> Dalam ritual keagamaan yang mereka lakukan, di Bali banyak sekali
> patung-patung yang diberi pakaian dan sesaji. Melihat hal itu, orang yang
> dibesarkan dalam tradisi keagamaan yang berbeda, terutama orang yang menganut
> agama mayoritas penduduk negeri ini, tanpa merasa perlu tahu latar belakang
> dan alasan mereka melakukan itu langsung menyimpulkan bahwa orang Bali adalah
> PENYEMBAH BERHALA.
> 
> Benarkah demikian?...dalam tulisan yang saya muat di blog saya beberapa waktu
> yang lalu 
> http://winwannur.blog.com/2009/10/20/xenophanes-aceh-dan-penyembah-berhala/
> saya mengatakan;
> 
> Ada satu fakta menarik yang saya lihat setiap kali saya membaca kisah-kisah
> para penyembah berhala ini. Yaitu adanya kesamaan latar belakang situasi
> sosial dan moralitas dalam masyarakatnya. Dalam masyarakat penyembah berhala
> seperti ini. Ketika saya amati dalam kisah-kisah yang saya baca, bahwa di mana
> pun tempatnya dan di zaman apapun terjadinya. Di sana selalu terdapat
> masyarakat yang jatuh ke dalam situasi sosial yang dipenuhi rasa frustasi
> karena ketidak adilan yang merata di mana-mana. Masyarakat penyembah berhala
> selalu digambarkan sebagai masyarakat yang terjebak dalam suasana dekadensi
> moral yang parah.
> 
> Dari kisah-kisah yang saya baca, selalu diceritakan bahwa di tempat-tempat
> yang didiami para penyembah berhala ini, konsep-konsep non-kemanusiaan mekar
> dan berkembang biak dengan suburnya. Segala kejelekan dan keburukan akan
> menjulang. Perbuatan menipu akan menghasilkan kekayaan, bersikap munafik dan
> bermuka dua akan menguntungkan. Dan bagi saya, yang paling menarik dari
> semuanya adalah; berhala-berhala yang disembah sebagai Tuhan itu bukan
> kebetulan selalu hadir sebagai sosok yang sangat pro penguasa dan memusuhi
> rakyat jelata. Dalam masyarakat seperti ini, setiap terjadi masalah atau
> kejadian yang tidak menyenangkan, dan harus ada pihak yang di salahkan. Maka
> yang salah selalu rakyat jelata, bukan penguasa.
> 
> Apakah keadaan di Bali juga seperti yang saya gambarkan itu?..mari kita lihat
> dan amati.
> 
> Sekitar bulan april tahun ini, Bali dihangatkan dengan pro kontra RENCANA
> revisi Perda RTRW Bali yang dilakukan oleh pemerintah yang ditengarai
> cenderung pro investor.
> 
> Rencana pemerintah yang dimotori oleh gubernur I Made Mangku Pastika, yang
> merupakan gubernur pertama yang di pilih langsung oleh rakyat sekaligus
> gubernur pertama pula yang berkasta sudra (kasta terndah dalam catur warna)
> ini langsung mendapat tentangan dari berbagai pihak.
> 
> Sebelumnya Bali juga mempunyai sejumlah catatan adanya konflik kepentingan
> antara pemerintah yang pro investor yang hanya memikirkan keuntungan dengan
> masyarakat yang selain menghendaki kesejahteraan tapi juga menginginkan
> kelestarian tempat-tempat suci agama, pelestarian lingkungan hidup,
> pelestarian keyakinan agamanya.
> 
> Kasus semacam ini ini, salah satunya adalah pembangunan megaproyek Bali
> Nirwana Resort di dekat Pura Tanah Lot yang ditolak umat Hindu. Waktu itu
> Soeharto, si bapak pembangunan kita ini sedang lucu-lucunya, si Bapak sama
> sekali tidak memberi ampun pada siapapun yang menurutnya 'anti pembangunan'.
> Sehingga dalam konflik dengan penguasa/investor ini umat Hindu kalah telak dan
> Bali Nirwana Resort, resort mewah yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga
> BAKRIE inipun sampai hari ini  itu dengan angkuh tegak berdiri di sebelah
> timur Pura Suci Tanah Lot.
> 
> Penolakan umat Hindu kembali terjadi ketika Pulau Serangan direklamasi, proyek
> milik Tommy Soeharto ini dipersoalkan karena kedekatan loksi proyek ini dengan
> Pura Sakenan. 
> 
> Kemudian konflik seperti ini juga terjadi saat adanya rencana reklamasi Pantai
> Padanggalak Dan, yang paling mutakhir adalah penolakan umat Hindu terhadap
> megaproyek Geothermal Bedugul, karena eksplorasi tersebut dilakukan dalam
> kawasan suci di lereng Gunung Batukaru. Kedua proyek ini gagal, karena pada
> saat rencana proyek ini diajukan Soeharto si bapak Pembangunan 

[ac-i] INVITATION/ PRESS RELEASE // OUTSIDE-IN // Solo Exhibition of Mie Cornoedus

2009-12-01 Terurut Topik ViaVia
Image Email by you.
©2009 " GRA Nurmalita Sari /GKR Pambayun ", 80cm X 80cm , Mie Cornoedus


Kisah/Story

Kami mengagumi Mie Cornoedus karena pertemanan dan relasi yang dia ciptakan 
sangat mendukung aktivitas seniman muda Jogja sampai sekarang ini. Alasan yang 
kuat bisa kita lihat aktivitasnya dengan ViaVia Café yang berdiri sejak 1995 
sampai sekarang. Semua eksperimen seni yang baru atau yang sudah dianggap kuno 
sekalipun selama ini berhasil dipresentasikan dengan baik oleh Mie dan 
teman-temannya di Jogja. Tempat yang dia kelola berhasil menjadi sharing dan 
meeting place dari berbagai budaya di segala penjuru dunia dengan cara yang 
unik.

We admire Mie Cornoedus because of her support to young artists in Jogja.  Just 
look at all the activities she organized in ViaVia café since 1995 until this 
day.  Experimental art, contemporary art and even old fashioned art, all have 
been presented with style and success by Mie and her friends in Jogja.  The 
place she founded succeeded in becoming a place for sharing and meeting people 
from different cultures from all corners of the world.

Konsep / Concept

Dalam projek Fotografi Potret yang diberi judul OUTSIDE-IN ini, Mie menunjukkan 
berbagai potret perempuan yang dikenal sebagai aktivis dan memiliki peranan 
penting dalam pertumbuhan kebudayaan dan kesenian di Yogyakarta, gagasan 
mendasar projek foto outside-in ini, Mie ingin menyingkap atau menyibak, 
bagaimana sebenarnya perempuan-perempuan tersebut bila terlepas dari berbagai 
atribut atau citraan identitas yang melekat pada diri mereka. Menurut Mie 
memang susah untuk mengenali bagaimana sebenarnya perempuan-perempuan yang 
menjadi subjek fotonya ini, karena atribut dan citra tersebut sudah melekat 
erat pada diri mereka, untuk itu Mie membuat instalasi menarik dan mengajak 
penonton berinteraksi dengan dengan cara yang unik dan kreatif.

In this exhibition titled Outside-In, Mie shows portraits of women who are well 
known and influential in Jogja for their active roles in the social and 
cultural world.
Mie tries to discover and uncover these women, free from their role in society 
and the attributes that define their identities.  According to Mie it is indeed 
difficult to get to know the core of the women presented in this exhibition, 
just because of their public status.  Therefore Mie made an interesting 
installation, taking away all the stereotypes and invites the audience to be 
interactive in `looking deeper' in a unique and creative way.
 
Perempuan-perempuan itu adalah / The women presented in this exhibition are:

Ade Tanesia, Anggi Minarni, Arahmaiani, Bernie Lim, Damai Pakpahan, Dian 
Anggraini, Dian Herdini, Dyah Suminar, Ebby Litz, Elida Tamalagi, Farah 
Wardani, GRA Nurmalita Sari /GKR Pambayun, Kartika Affandi, Larasati Suliantoro 
Sulaiman, Laretna Trisnantari Adishakti /Sita, Marice Samud, Marie Le Sourd, 
Mella Jaarsma, Nuraini Juliastuti /Nuning, Nita Azhar, Noor Sudiyati, Purwani 
Dyah Prabandari, Ria Papermoon, Siti Sutiyah Sasmintodipuro, Sri Wahyaningsi, 
Trisni Rahayu dan Yustina Neni

Cooking Performance:
Mbak Neni [Kedai Kebun Forum]
Jimbo [Kantor Berita Mes56]

Mie's Publication
http://www.jpgmag.com/people/mie
http://www.photosig.com/go/users/userphotos?id=295369
http://web.mac.com/viamie/mie_cornoedus/MIE_CORNOEDUS.html

Projek Fotografi Potret ini adalah bagian dari program Bulan Foto Prancis yang 
diselenggarakan oleh MES 56 bekerjasama dengan Lembaga Indonesia Prancis.

Kontak info: Wimo ( +6281558505996 )
   Dolly  ( +628159536701 )


Ruang Mes56
Jl. Nagan Lor 17, Patehan Kraton Yogyakarta
55133
Indonesia
http://mes56.com/







[ac-i] 3 x 8 = 23 (?)

2009-12-01 Terurut Topik ASAHAN
MENCAPAI PELAJARAN YANG TERTINGGI

Diceritakan kembali dari cerita-cerita Sufi

Seorang pemuda yang baru menikah lalu memutuskan untuk belajar agama ke sebuah 
negeri yang jauh dan harus berpisah denga isterinya yang baru dinikahinya. 
Setelah puluhan tahun belajar agama dan tammat dengan hasil gemilang, sang 
pemuda yang telah mulai berumur itu kembali pulang ke kampung halamannya untuk 
berkumpul kembali dengan istrinya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan 
seorang Ustad dan lalu mereka bercakap-cakap dan saling menceritakan pengalaman 
masing-masing. Dengan bangga lelaki yang baru tamat belajar itu mengisahkan 
hasil-hasil belajarnya kepada sang Ustad. Ustad hanya tersenyum dan bilang: 
"Menurut saya pelajaran yang kamu tuntut belum cukup tinggi dan masih harus 
belajar lagi". Lelaki itu merasa heran dan lalu bertanya: " Apa gerangan yang 
saya harus pelajari  agar mencapai tingkat tertinggi dalam agama?".  Sang Ustad 
menjawab: "KESABARAN". Dengan rasa kecewa mendengar jawaban Ustad yang 
dianggapnya sangatlah biasa dan tidak ada apa-apanya itu,  lalu berkata:"Kata 
itu hampir setiap hari saya dengar dalam pelajaran maupun dalam kehidupan 
sehari-hari". Sang Ustad menjawab: "Tapi kamu belum teruji dalam kehidupan dan 
hanya apabila kau lulus dalam ujian kesabaran itu, barulah bisa dikatakan kamu 
sudah menuntut pelajaran tertinggi dalam agama". Lelaki itu lalu bertanya: 
"Lalu apa yang mesti saya lakukan agar lulus dari pelajaran yang tertinggi itu?"
Sang Ustad menjawab: "Saya kirim kamu ke sahabat saya yang mengerjakan tanah di 
sebuah desa yang  jauh dari sini dan kamu harus bekerja di sana selama dua 
tahun dan bila lulus barulah kamu bisa dikatakan telah menuntut pelajaraan yang 
teringgi dalam agama". Sang lelaki berpikir sebentar dan merasa tantangan itu 
harus dilakukannya juga dan iapun setuju dan berangkat ke desa yang ditunjukkan 
sang Ustad. Di desa itu dia bekerja yang semakin hari semakin berat saja dengan 
upah yang tiada seberapa meskipun dapat makan minum dari sahabat sang Ustad. 
Lama kelamaan sang lelaki menjadi bosan karna kerja-kerja yang itu-itu saja dan 
dia tidak merasa mendadapatkan sesuatu dari pekerjaan yang semakin berat dan 
menjemukan dan pengetahuan agamanyapun tidak lebih bertambah. Lalu ia 
meninggalakan pekerjaannya dan menuju ke jalan pulang menjelang beberapa minggu 
sebelum masa cobaan itu berahir karena dia telah sangat begitu rindu dengan 
istrinya yang ditinggalkannya selama puluhan tahun. Ia tidak lagi mementingkan 
pelajaran tertinggi yang dianjurkan oleh Ustad  yang mengirimnya untuk bekerja 
di ladang dan tiba pada kesimpulan bahwa kalau cuma harus bersabar , orang 
tidak perlu menyiksa diri dengan ujian=ujian yang tak terasa manfaatnya.

Perjalanan jauh dan rasa rindu membuat lelaki itu merasa lelah dan ingin 
cepat-cepat sampai di rumah. Dan ketika tiba di ambang pintu rumah istrinya, 
lelaki itu tiba-tiba mengurungkan maksudnya untuk segera masuk. Tiba-tiba 
timbul keraguan dan kecurigaannya terhadap istrinya yang dia tinggalkan puluhan 
tahun. Dia mulai mengintip- intip sekeliling rumah dan dari jendela istrinya ia 
melihat seorang pemuda tampan  sedang duduk  di ranjang istrinya. Darahnya 
tersiraap karena cemburu dan ia cepat mencabut pistolnya untuk membunuh dua 
mahluk itu. Tapi juga segera dia teringat kembali akan nasihat sang Ustad agar 
bersabar sebelum bertindak yang  mungkin akan mengakibatkan penyesalan di 
kemudian hari dan ia tiba-tiba mendengar pemuda tampan itu bilang pada 
istrinya: "Ibu, saya harus pulang sekarang, lain kali ibu teruskan  cerita  
tentang ayah saya yang sedang menuntut pelajaran itu". Lelaki itu cepat masuk 
ke dalam rumah dan memeluk anak lelakinya yang semula disangkanya seorang 
lelaki lain telah berselingkuh dengan istrinya. Sejak itu dia mengerti apa yang 
dimaksudkan pelajaran tertinggi seperti yang  dibilang Ustad yang ditemuinya 
dalam perjalanan pulang: "KESABARAN ADALAH PELAJARAN YANG TERTINGGI".

Dikisahkan kembali dari cerita-cerita Sufi
oleh Asahan.


  - Original Message -
  From: ChanCT
  To: HKSIS
  Sent: Saturday, November 21, 2009 1:08 PM
  Subject: #sastra-pembebasan# Fw: 3 x 8 = 23 (?)




  - Original Message -
  From: Hendra Iskandar Lim
  To: Hendra Iskandar Lim
  Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM
  Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?)

  Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik.
  Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain
  sedang dikerumuni banyak orang.
  Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

  Pembeli berteriak: "3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?"

  Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah
  diperdebatkan lagi."

  Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa
  minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius.
  Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan."

  Yan Hui: "Baik, jika Confuciu

[ac-i] Cerita Rusia tentang Rendra

2009-12-01 Terurut Topik Bismo DG
Mengenang Rendra
Cerita Rusia tentang Rendra 

[image: Malam Mengenang WS Rendra di Moskow (GATRA/Svet Zakharov)]Semasa
hidupnya, Rendra selalu mengenang Rusia dengan mesra. Demikian pula dengan
Rusia, yang selalu mengingatnya. Pada 1957, Rendra pernah berkunjung ke
Rusia. Ketika itu, ia menjadi anggota delegasi Indonesia yang dikirim untuk
mengikuti Festival Pemuda dan Mahasiswa Internasional.

Dalam acara "Malam Renungan W.S. Rendra" tersebut, pakar studi ketimuran
Rusia, Dr. Alexey Drugov, juga mengisahkan pertemuan pertamanya dengan
Rendra pada 1957 itu.

Bukan sekali-dua Sikorsky, Presiden Persatuan Ketimuran Ilmiah Sosial
Moskow, bertemu Rendra. Pada 2009 ini, sebelum sang penyair gering payah dan
wafat, profesor yang di kalangan akademisi Rusia dikenal sebagai "pakar
sastra Indonesia" itu sempat mampir ke rumah Rendra di Cipayung, Citayam,
Depok, Jawa Barat. Mereka terlibat dalam obrolan hangat sebagai kawan lama.
Dalam catatan Sikorsky, pergumulan Rendra dengan sastra Rusia, antara lain,
terlihat dalam karya sadurannya atas naskah berbahasa Inggris gubahan A.
Ostrovsky, yang diberinya judul Buku Harian Seorang Penipu.

[*Sastra*, *Gatra* Nomor 52 Beredar Kamis, 5 November 2009] [ Print |
Email
]


[ac-i] THE MASK - Pergelaran Topeng Langka Nusantara

2009-12-01 Terurut Topik Kumoratih Kushardjanto
mediacare
- Original Message - 
From: Kumoratih Kushardjanto 
To: swara_maharddh...@yahoogroups.com 
Sent: Friday, November 20, 2009 12:04 PM
Subject: THE MASK - Pergelaran Topeng Langka Nusantara


“The Mask”

Menguak Tradisi Topeng Nusantara yang Kini Langka

Menampilkan:

TARI TOPENG HUDOQ KENYAH & HUDOQ MODANG

Ditarikan oleh Suku Dayak Kenyah dan Dayak Modang, Tanjung Manis, Kalimantan 
Timur

TARI TOPENG PRIANGAN

Karya Mpu Topeng Priangan, Nugraha Sudiredja (alm)

Ditarikan kembali oleh Risyani SST., MSn.

Kurator : Deddy Luthan

 

Rabu, 25 November 2009

Lobby Lounge Grha Bimasena, The Dharmawangsa

Jl. Dharmawangsa Raya 39, Jakarta

19.00 – 22.00 WIB



Program ini dipersembahkan oleh GELAR, bekerjasama dengan BIMASENA, the Mines 
and Energy Society untuk keberlanjutan seni tradisi Nusantara. Informasi lebih 
lanjut silakan hubungi : Hastin 021-7258668 / Wanti 021-7226575

 

 

Indonesia memiliki tingkat keragaman yang sangat tinggi, oleh sebab itu rentan 
sekali mengalami kepunahan. Diantara kekayaan tradisi ini, banyak yang kini 
sudah sangat langka. Salah satunya seni topeng. Seni topeng dapat dikatakan 
tidak asing dalam budaya Nusantara. Hampir sebagian besar kelompok etnis di 
Indonesia mengenal tradisi topeng dalam berbagai bentuk dan fungsi. Tradisi ini 
berakar kuat sejak jaman prasejarah. Kedua jenis topeng yang akan ditampilkan 
pada The Mask mewakili beragamnya kesenian topeng di Nusantara.

 

Pada hari Rabu, 25 November 2009, bertempat di Lobby Lounge Grha Bimasena, 
Hotel The Dharmawangsa, dua jenis seni pertunjukan topeng tradisi yang kini 
sudah semakin langka, akan digelar di hadapan publik dalam program The Mask. 
Kedua topeng itu adalah topeng Priangan karya maestro topeng Priangan Nugraha 
Sudiredja (alm) yang akan ditarikan oleh murid sekaligus pewaris langsungnya 
yaitu Risyani SST., MSn., dan topeng hudoq kita’ Kenyah dan hudoq Modang yang 
akan ditarikan langsung oleh masyarakat suku Dayak Kenyah dan Dayak Modang 
Tanjung Manis, Kalimantan Timur.

 

Program The Mask ini diprakarsai oleh Gelar, produser program berbasis seni 
budaya Indonesia, bekerjasama dengan Bimasena The Mines and Energy Society, 
sebuah komunitas pertambangan dan energi yang terdiri dari korporat dan 
perorangan, yang memiliki kepedulian terhadap konservasi seni budaya Indonesia. 
The Mask diselenggarakan setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan bagi para 
maestro seni tradisi Nusantara dimana tahun ini merupakan penyelenggaraan yang 
kedua. Tahun 2008 lalu, program yang awalnya bertajuk The Mask by the Maestro 
ini menampilkan para tiga seni topeng yang kini kian langka. Ketiga topeng itu 
adalah Topeng Kedok Tiga Betawi, Wayang Topeng Yogyakarta dan Topeng Pajegan 
Bali, dimana kesemuanya akan ditarikan langsung oleh para pelaku tari topeng 
yang secara intens hidup menggeluti dunia seni topeng. Mereka adalah Kartini, 
Lantip Kuswala Daya dan I Made Djimat, dimana Mimi Rasinah, maestro topeng 
Indramayu juga hadir untuk menerima bantuan bagi pengobatannya. Kini di tahun 
kedua, The Mask kembali hadir dengan menampilkan tradisi topeng yang berbeda.

 

Tentang Topeng Langka yang Ditarikan :

1. TOPENG HUDOQ KALIMANTAN TIMUR

Menurut antropolog J.U. Lontaan, suku Dayak terdiri dari 6 kelompok besar ; 
Kenyah-Kayan-Bahau. Ot Danum, Iban, Murut, Klemantan dan Punan. Kelompok besar 
ini kemudian terbagi-bagi lagi menjadi 405 sub-etnis yang tersebar di hutan 
Kalimantan. Dari generasi ke generasi, kearifan lokal masyarakat suku Dayak 
memelihara keselarasan dengan alam. Namun deforestasi serta imigrasi secara tak 
terelakkan telah mengubah bagaimana mereka hidup. Tak mengejutkan bila 
pertunjukan ritual yang unik seperti seni topeng, sudah mulai sulit ditemukan. 
Tari topeng hudoq  ini biasanya ditarikan untuk mengawali  musim tanam padi, 
bersih desa dan merayakan panen, ditarikan terutama oleh 3 sub-etnis Dayak 
yaitu : Dayak Kenyah, Dayak Modang dan Dayak Bahau – sebagai persembahan bagi 
pencipta alam semesta. 

 

Hudoq Dayak Modang

Penari hudoq Modang menggunakan topeng kayu yang diukir dengan citra 
binatang-binatang buas dan hama, dimana badan penari ditutupi seluruhnya oleh 
lembaran-lembaran daun pisang serta penutup kepala berbulu. Ritual ini biasanya 
dibawakan oleh 11 penari dengan beragam topeng yang menggambarkan berbagai 
binatang hama. Setelah dibuka oleh seorang pawang, para penari topeng mulai 
menari mengikuti irama sampe’ sekaligus menciptakan musik melalui tubuh mereka. 
Hentakan kaki dan tangan mendominasi gerakan tari. Kostum yang terdiri dari 
lembaran dedaunan juga menghasilkan efek suara yang menambah magis tarian 
topeng ini. Pada tahap ini, para penari sudah siap menjadi medium untuk 
mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu masa tanam dan hasil panen mereka. 
Di akhir ritual, penari bertopeng manusia muncul untuk mengusir penari lainnya, 
sebagai perlambang dari enyahnya binatang pengganggu dan hama yang jahat.

 

Hudoq Kita’ Dayak Kenyah

Hudoq Kita’ yang bia

[ac-i] (ruangrupa) Undangan untuk partisipasi workshop kurator seni rupa.

2009-12-01 Terurut Topik ruangrupa




 

RUANGRUPA 

Workshop Kurator Seni Rupa

7 – 19 Desember 2009

 

ruangrupa kembali akan mengadakan
Workshop Kurator Seni Rupa untuk kedua kalinya.  Workshop ini akan
diadakan secara gratis selama 2 minggu dan ditujukan kepada kurator-kurator
baru atau siapapun yang berminat untuk belajar bersama menjadi kurator seni
rupa. Untuk anda yang
muda, segar dan juga kritis.

 

Workshop ini terbatas, hanya
terbuka untuk 12 peserta. Peserta workshop akan diseleksi berdasarkan
tulisan-tulisan awal yang dikirimkan ke ruangrupa beserta syarat pendaftaran
lain. Hasil akhir workshop ini akan ditindaklanjuti dengan menjalankan ide-ide 
proyek yang menarik dengan
dibantu oleh ruangrupa.

 

Workshop akan berjalan selama 2
minggu non-stop sepanjang Senin-Jumat. Setiap harinya akan berlangsung dari jam
10 pagi sampai 5 sore di:

 

ruangrupa

Jl. Tebet Timur Dalam Raya no.6

Jakarta 12820

t/f: 021 8304220

   


Untuk siapapun yang berminat mengikuti workshop ini, berikut
persyaratan pendaftaran peserta:

 

1.   Usia peserta antara 21 – 30 tahun

2.   Mengirimkan contoh
projyek yang pernah dibuat atau rancangan   

 
proposal konsep pameran (minimal 3 contoh)

3.   Mengirimkan CV

4.   Memiliki minat terhadap seni rupa

 

Kirimkan CV beserta proposal dan contoh proyek paling lambat
2 Desember 2009  melalui email ke:

i...@ruangrupa.org

 

 

Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi:

Indra Ameng  0818817548

Mirwan Andan  0813319242965

Andi Tidjels  08174884833

 

Ruangrupa (021) 8304220

www.ruangrupa.org



 _
r u a n g r u p a
jl. tebet timur dalam raya no. 6 | jakarta 12820
t/f : [021] 8304220 | www.ruangrupa.org


  Apa dia selingkuh? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

[ac-i] Fwd: INVITATION/ PRESS RELEASE // OUTSIDE-IN // Solo Exhibition of Mie Cornoedus

2009-12-01 Terurut Topik wimo bayang
Dear teman-teman Mes 56 bekerjasama dengan LIP Yogyakarta menyelenggarakan 
pameran fotografi yang sangat menarik karya Mie Cornoedus.. Silakan datang...

--- On Fri, 11/20/09, edwin roseno  wrote:

From: edwin roseno 
Subject: Fwd: INVITATION/ PRESS RELEASE // OUTSIDE-IN // Solo Exhibition of  
Mie Cornoedus
To: "angki purbandono" 
Date: Friday, November 20, 2009, 4:14 AM



-- Forwarded message --
From: edwin roseno 
Date: 2009/11/20

Subject: INVITATION/ PRESS RELEASE // OUTSIDE-IN // Solo Exhibition of Mie 
Cornoedus
To: via...@mac.com, Dessy Zahara Angelina 












©2009 " GRA Nurmalita Sari /GKR Pambayun ", 80cm X 80cm , Mie Cornoedus






Kisah/Story
Kami mengagumi Mie Cornoedus karena pertemanan dan relasi yang dia ciptakan 
sangat mendukung aktivitas seniman muda Jogja sampai sekarang ini. Alasan yang 
kuat bisa kita lihat aktivitasnya dengan ViaVia Café yang berdiri sejak 1995 
sampai sekarang. Semua eksperimen seni yang baru atau yang sudah dianggap kuno 
sekalipun selama ini berhasil dipresentasikan dengan baik oleh Mie dan 
teman-temannya di Jogja. Tempat yang dia kelola berhasil menjadi sharing dan 
meeting place dari berbagai budaya di segala penjuru dunia dengan cara yang 
unik. 













We admire Mie Cornoedus because of
her support to young artists in Jogja. 
Just look at all the activities she organized in ViaVia café since 1995
until this day.  Experimental art,
contemporary art and even old fashioned art, all have been presented with style
and success by Mie and her friends in Jogja. 
The place she founded succeeded in becoming a place for sharing and
meeting people from different cultures from all corners of the world.


Konsep / Concept

Dalam projek Fotografi Potret yang diberi judul OUTSIDE-IN ini, Mie menunjukkan 
berbagai potret perempuan yang dikenal sebagai aktivis dan memiliki peranan 
penting dalam pertumbuhan kebudayaan dan kesenian di Yogyakarta, gagasan 
mendasar projek foto outside-in ini, Mie ingin menyingkap atau menyibak, 
bagaimana sebenarnya perempuan-perempuan tersebut bila terlepas dari berbagai 
atribut atau citraan identitas yang melekat pada diri mereka. Menurut Mie 
memang susah untuk mengenali bagaimana sebenarnya perempuan-perempuan yang 
menjadi subjek fotonya ini, karena atribut dan citra tersebut sudah melekat 
erat pada diri mereka, untuk itu Mie membuat instalasi menarik dan mengajak 
penonton berinteraksi dengan dengan cara yang unik dan kreatif.













In this exhibition titled Outside-In,
Mie shows portraits of women who are well known and influential in Jogja for
their active roles in the social and cultural world.

Mie tries to discover and uncover these women, free from their role in society
and the attributes that define their identities.  According to Mie it is indeed 
difficult to
get to know the core of the women presented in this exhibition, just because of
their public status.  Therefore Mie made
an interesting installation, taking away all the stereotypes and invites the
audience to be interactive in ‘looking deeper’ in a unique and creative way.

  
Perempuan-perempuan itu adalah / The women presented in this exhibition are:



Ade Tanesia, Anggi Minarni, Arahmaiani, Bernie Lim, Damai Pakpahan, Dian 
Anggraini, Dian Herdini, Dyah Suminar, Ebby Litz, Elida Tamalagi, Farah 
Wardani, GRA Nurmalita Sari /GKR Pambayun, Kartika Affandi, Larasati Suliantoro 
Sulaiman, Laretna Trisnantari Adishakti /Sita, Marice Samud, Marie Le Sourd, 
Mella Jaarsma, Nuraini Juliastuti /Nuning, Nita Azhar, Noor Sudiyati, Purwani 
Dyah Prabandari, Ria Papermoon, Siti Sutiyah Sasmintodipuro, Sri Wahyaningsi, 
Trisni Rahayu dan Yustina Neni 














Cooking Performance:
Mbak Neni [Kedai Kebun Forum]
Jimbo [Kantor Berita Mes56] 








Mie's Publication

http://www.jpgmag.com/people/mie

http://www.photosig.com/go/users/userphotos?id=295369

http://web.mac.com/viamie/mie_cornoedus/MIE_CORNOEDUS.html

Projek Fotografi Potret ini adalah bagian dari program Bulan Foto Prancis yang 
diselenggarakan oleh MES 56 bekerjasama dengan Lembaga Indonesia Prancis.














Kontak info: Wimo ( +6281558505996 )
   Dolly  ( +628159536701 )





Ruang Mes56

Jl. Nagan Lor 17, Patehan Kraton Yogyakarta
55133
Indonesia
http://mes56.com/




























  

[ac-i] info: call for papers jurnal kohesi

2009-12-01 Terurut Topik Dimas Prasetyo Muharam
Call for Papers Jurnal Budaya BEM FIB UI 2009

Deadline: 25 November 2009

Redifinisi Identitas Indonesia Melalui Kajian Budaya

"Sebuah bangsa adalah komunitas yang dibayangkan" (Benedict Anderson)

Bagaimana kita membayangkan Indonesia? Konon, benih-benih nation bernama 
Indonesia lahir ketika para pemuda yang hidup di berbagai daerah koloni 
bersumpah untuk hidup sebagai satu kelompok yang utuh dan tidak bersekat-sekat. 
Mereka berjanji untuk "menihilkan" identitas primordial mereka demi sebuah 
cita-cita yang lebih besar dan lebih luhur. Namun, di era kemerdekaan ini, 
mutlak dibutuhkan pemaknaan identitas sebuah bangsa majemuk yang bukan hanya 
sekedar consensus masyarakat. "Indonesia" tidak bisa dengan mudah kita 
definisikan dengan menunjuk suatu entitas tertentu, karena pada akhirnya 
"Indonesia" adalah peleburan berbagai macam komponen multietnis pada dirinya 
sendiri.

Jika kita mendefinisikan identitas sebagai representasi diri yang membuat 
seseorang atau kelompok dikenal sebagai entitas sosial-budaya, maka setiap 
upaya redifinisi identitas Indonesia adalah sebuah upaya yang tak mengenal kata 
akhir. Menyadari hal tersebut, penting bagi kita untuk terus-menerus merumuskan 
kembali apa itu "Indonesia". Tapi, adakah satu rumusan yang paling tepat? 
Bukankah setiap rumusan orang atas "Indonesia" pada akhirnya bermacam-macam dan 
bahkan saling bertentangan satu sama lain?

Di sini peran culture studies menjadi penting. Melalui kajian budaya kita bisa 
memperdebatkan wacana identitas bangsa melalui perspektif yang dinamis dengan 
menunjukkan signifikansi sosial dan kultural identitas itu sendiri. Telusur 
kekayaan budaya local dalam rangka penemuan unsur "keindonesiaan", dapat 
dijadikan sebuah cara perumusan benang merah penjalin identitas tiap elemen 
bangsa. Dengan kata lain, proses konstruksi identitas bangsa melalui kajian 
budaya adalah sebuah arena pergulatan banyak pihak dalam upaya memberikan 
aksentuasi masing-masing ke dalam ruang kosong bernama "Indonesia". 

Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI mengajak anda untuk ikut serta 
berkontribusi dalam penyusunan jurnal mahasiswa yang diberi nama "Kohesi" 
Volume pertama. Sebagai wadah para intelektual muda untuk memberikan aksentuasi 
dalam proses pemaknaan "Indonesia" melalui perspektif kajian budaya. Tuliskan 
gagasan anda dalam bentuk makalah ilmiah dengan ketentuan sebagai berikut:

Prasyarat
1. Warga negara Indonesia.
2. Mahasiswa aktif program sarjana strata satu atau S1.

Ketentuan
1. Paper merupakan hasil tulisan individu bukan kelompok.
2. Tema: "Redifinisi Identitas Indonesia Melalui Kajian Budaya".
3. Panjang makalah 8 - 12 halaman A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman 
ukuran font 12. Tuliskan abstrak dan kata kunci pada awal makalah.
4. Makalah dikirim dalam bentuk softcopy berformat ms word (.doc atau ..rtf) ke 
alamat e-mail reda...@kohesi.org
5. Sertakan pula curriculum Vitae (CV) penulis yang minimal berisi:
- Nama lengkap.
- Tempat tanggal lahir.
- Alamat rumah.
- Nomor pokok mahasiswa (NPM).
- Nomor telp/handphone.
- Jurusan dan asal universitas.
- Daftar tulisan ilmiah yang pernah dibuat.
6. CV dan makalah ilmiah dibuat dalam dua file berbeda yang disertakan sebagai 
attachment e-mail.
7. Dikirim paling lambat tanggal 25 November 2009 pukul 24:00 WIB.


Setiap makalah yang lolos proses penyuntingan oleh dewan redaksi akan 
diterbitkan pada Jurnal Kohesi volume 1 yang akan diluncurkan pada tanggal 8 
Desember 2009 bersamaan dengan seminar nasional Rescuing Our Culture di 
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia.

 Jurnal ini akan dicetak dalam bentuk buku dan didistribusikan ke contributor, 
perpustakaan, BEM di beberapa universitas luar UI, dan lembaga-lembaga keilmuan 
tertentu secara gratis. Selain itu, tulisan yang lolos seleksi akan 
dipublikasikan pula dalam situs resmi Jurnal di http://www.kohesi.org

Apresiasi

12 orang contributor yang tulisannya dicetak dalam format jurnal ilmiah akan 
diundang dalam acara seminar nasional rescuing our culture tanggal 8 Desember 
2009 di kampus FIB UI Depok. Apresiasi berupa piagam penghargaan dan hadiah 
uang kepada tiga tulisan terbaik. 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan gunakan fasilitas forum diskusi di situs 
http://www.kohesi.org/forum atau hubungi saudara Dimas di:
- 081519950517 (telpon dan sms)
- 021 23745370 (telepon saja).

Mari para intelektual muda, berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan 
Indonesia dalam Jurnal Kohesi "Menalar budaya, Menarik makna".


Salam budaya,

Dimas Prasetyo Muharam
Mahasiswa Prodi Inggris 2007
(Pemimpin Redaksi)

Sumber: http://www.kohesi.org


[ac-i] UNDANGAN PERS: Pitut Soeharto Angkat Bicara!!! [1 Attachment]

2009-12-01 Terurut Topik hanif nashrullah




Dimohon dengan hormat kehadiran
rekan-rekan wartawan, politisi, seniman, budayawan, aktivis dari berbagai
bidang, serta khalayak umum untuk menyimak ceramah kebangsaan oleh Mantan
Direktur Operasi Khusus Intelijen Indonesia, Prof. Dr. Pitut Soeharto, SH, SE,
PhD, dalam acara Pembukaan Pameran Seni Rupa Lingkungan ‘Color of my Soul’,
karya Hamid Nabhan, pada hari Senin, 23 November 2009, pukul 19.00, di
Lobby Hotel Mercure Grand Mirama, Jl. Raya Darmo 68 – 78 Surabaya.

Khususnya untuk rekan-rekan pers, dalam
kesempatan ini, panitia juga akan menyediakan waktu dan tempat untuk bertanya
jawab dengan Pitut Soeharto tentang kondisi perpolitikan terkini negeri ini.
Semisal tentang dagelan ‘Ludruk Suroboyoan’ dalam kasus ‘Cicak vs Buaya’ yang
memunculkan nama Anggodo dan kawan-kawan yang menggemparkan itu, atau tentang
sosok Yulianto dalam kasus serupa yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai
tokoh fiktif belaka, dan lain sebagainya. Pitut Soeharto dipastikan siap
menjawab semuanya dari kaca mata intelijen.

Demikian diharap kehadirannya tepat
waktu.

 

Surabaya, 20 November 2009

 



Hormat Kami,
a/n Panitia

Hanif
Nashrullah

 

Contact Person:

Email: hanifnashrul...@gmail.com

Telp: Zainuri, +6281357473656


  

Re: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul

2009-12-01 Terurut Topik ::KaNia::
Makasih banget Mas Kamal atas tawarannya akan saya pertimbangkan, tapi saya mau 
sedikit meluruskan persepsi kalau Nyi Roro Kidul itu dengan Kanjeng Ratu Kidul 
adalah 2 orang yg berbeda.

Kanjeng Ratu Kidul adalah istri/pedamping 'halus' raja2 keturunan Mataram 
sedangkan Nyi Roro Kidul adalah anak buah dari Kanjeng Ratu Kidul. Nyi Blorong 
adalah anak buah Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul and Nyi Blorong, they had 
nothing to do with the King's.  

Buat saya pribadi mereka ada, their really exist; not a myth.

Salam,
 
'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
about the universe.'
- Albert Einstein 





From: kamal mustakmal 
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 19, 2009 11:00:11
Subject: Re: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul

  
Wah menarik ni thema...Nyi Roro Kidul...sebenarnya legende Nyi Roro Kidul ini 
sudah banyak difilemkan.  Tentunya sebelum difilemkan, sebenarnaya ada 
crita-crita legenda dari Nyi Roro Kidul ini.   Meskipun ngga begitu tau, tetapi 
saya yakin banyak buku-buku legenda Nyi Roro kidul dari jaman beheula.

Satu hal yang menarik, bisa ngga Nyi Roro Kidul di wawancara... ? kayaknya ni 
menantang ya...hee..heee. .heee. Ngomong-ngomong, saya pernah mengikuti suatu 
pelatihan ilmu Prana, nah pakar prana ini suatu kali pada saat jam 12 malam 
setelah latihan dan yoga terakhir melakukan dialog dengan tokoh spritual yang 
melegenda antara lain tokoh Bung Karno, Nyi Roro Kidul, Prabu Siliwangi.  
Caranya adalah memasukan rohnya kedalam tubuh seseorang yang memiliki gelombang 
energi yang sama..? (buka kesurupan ya). Setelah rohnya masuk.nah..baru tuh 
diadakan dialog atawa wawancara dengan mereka.

Jika pertanyaan muncul, apakah itu Nyi Roro Kidul atawa bukan..? Wallahu 
a'lam... tetapi menurut pengakuan beliau dari dialog tsb dan menurut guru yang 
memanggil, itu adalah benar mereka, yaitu Nyi Roro Kidul...

Jika anda serius, saya referensikan untuk ketemu pakar Tenaga Prana : Prof. Dr. 
I Gusti Ketut Putra Wirawan, MM.  Padepokannya didaerah Cilodong..tanyakan 
kepada masyarakat Cilodong mereka pasti tahu.

Salam,


Kamal

 On Fri, 11/20/09, mediacare  wrote:


>From: mediacare 
>Subject: Re: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul
>To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
>Date: Friday, November 20, 2009, 1:15 AM
>
>
>  
> 
>Justru ini peluang bagus buat Kania untuk bikin bukunya...
> 
>Pasti best seller .. :))
> 
>
>Facebook:
>Radityo Djadjoeri
>
>- Original Message - 
>>From: ::KaNia:: 
>>To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com 
>>Sent: Sunday, November 15, 2009 6:25 PM
>>Subject: Re: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul
>>
>>  
>>Terima kasih Mas Radit,
>>
>>Justru karna saya banyak baca dari google saya jadi terfikir kali aja ada 
>>bukunya.
>>Oke deh mas kalau memang blm ada bukunya. 
>>
>>Salam,
>> 
>>'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
>>about the universe.'
>>- Albert Einstein 
>>
>>
>>
>>
>>

From: mediacare 
>>To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
>>Sent: Monday, November 16, 2009 14:03:33
>>Subject: Re: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul
>>
>>  
>>Kanjeng Ratu Roro Kidul, datang tak dijemput, pulang tak diantar.
>> 
>>Kisahnya hanya sebatas  mitos, belum ada biografinya.
>> 
>>Cukup banyak info mengenai Roro Kidul di internet, coba saja googling.
>> 
>>Ada 53,600 entries dan 9,390 gambar (per hari ini).
>> 
>> 
>>salam,
>> 
>>radityo
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>>Facebook:
>>Radityo Djadjoeri
>>
>>- Original Message - 
>>>From: ::KaNia:: 
>>>To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com ; kebuday...@yahoogro ups.com 
>>>Sent: Thursday, November 12, 2009 12:05 AM
>>>Subject: [ac-i] [Tanya] Buku tentang Kanjeng Ratu Kidul
>>>
>>>  
>>>Hi Semua, Slamat Siang
>>>
>>>Mohon informasinya dong ada gak yah buku yg bagus buat dibaca tentang 
>>>Kanjeng Ratu Kidul??
>>>Atau semacam biography gitu (gak mungkin juga kali Kanjeng ratu diwawancara) 
>>>...yah semacam itulah..
>>>tolong yah infonya..
>>>
>>>Thanks banget,
>>> 
>>>'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
>>>about the universe.'
>>>- Albert Einstein 
>>>
New Email addresses available on Yahoo! 
>>>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
>>>Hurry before someone else does! 
>>
New Email names for you! 
>>Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
>>Hurry before someone else does!  




  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] [BUKU INCARAN] Menara Penopang Asa

2009-12-01 Terurut Topik Anwar Holid
[BUKU INCARAN]

Menara Penopang Asa
--Anwar Holid

Negeri 5 Menara 
Penulis: A. Fuadi 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2009
Tebal: xiii + 416 halaman
ISBN: 978-979-22-4861-6

- Jadi Negeri 5 Menara itu kamu rekomendasikan enggak? tanya kawanku di 
hari Sabtu menjelang matahari ada puncak kepala.
- Emm... aku rekomendasikan. Memang kenapa gitu? aku jadi agak bingung
- Kok kamu belum bikin [BUKU INCARAN] untuk novel itu?
- Ha ha ha... enggak ada di [BUKU INCARAN] bukan berarti buku itu 
enggak pantas direkomendasikan.
- Soalnya aneh kamu sudah sering ngomongin buku itu, tapi resensinya 
enggak ada saja.
- Banyak buku bagus yang aku kesulitan nulis resensinya. Aku ingin 
meresensi Negeri 5 Menara dan menghubungkannya dengan sastra pesantren, atau 
fiksi islam kontemporer.
- Apa yang paling menarik dari Negeri 5 Menara?
- Kalau kamu suka dengan harapan dan kerja keras untuk mewujudkan 
mimpi, tema pendidikan, kesetiakawanan, idealisme, motivasi untuk terus 
semangat, optimisme, hal-hal grandeur... kamu akan suka novel ini.
- Wah, Laskar Pelangi banget dong!
- Ha ha ha... kamu terlalu cepat menilai.
- Terus kelemahannya apa?
- Menurutku novel ini datar. Ia kayak kekurangan passion. Humornya 
biasa saja. Aku dan Herry Mardian sepakat soal ini. Dia bahkan sudah baca novel 
itu sejak masih berupa draft.
- Apa maksud kamu dengan "kekurangan passion"?
- Aku juga sulit menerangkannya. Kira-kira mungkin seperti ini: ia 
kurang dramatik. Ada kedalaman emosi yang belum tergali di sana. Cara 
bertuturnya biasa saja. Tidak ada sesuatu yang membuat aku betul-betul terkesan 
pada salah satu tokohnya.
- Mungkin novel itu lebih mementingkan ide daripada drama.
- Benar. Ide novel ini ialah bagaimana seseorang terbangkitkan untuk 
mewujudkan mimpi, mantap dengan pilihan itu. Sejak awal memang ambisius. 
Mulanya terpuruk, terus jadi semangat dan sukses. Tapi dalam novel, aku butuh 
drama dan kejadian kritis kenapa seseorang bisa bangkit dan mengalahkan salah 
anggapnya sendiri.
- Memang novel ini cerita soal apa?
- Cerita tentang sekelompok santri yang tinggal di satu pondok. 
Masing-masing punya kisah kenapa mereka sampai di sana. Salah seorang dari 
mereka tadinya menolak masuk pesantren, selain karena bercita-cita ingin jadi 
insinyur, ada kesan pesantren itu sekolah kelas dua. Dia maunya masuk SMU 
negeri. Tapi orang tuanya memaksa dia masuk pesantren. Akhirnya sekalian saja, 
dia milih pesantren yang amat jauh dari kampungya, di Jawa Timur. Dia tadinya 
dari Bukittinggi. Novel itu berisi pengalaman dan kesan selama mondok, seperti 
apa pendidikan di sana, dan dapat apa saja mereka.
- Kok judulnya Negeri 5 Menara? Apa hubungannya?
- Ayolah, kamu harus baca sendiri. Kamu harus beli novel itu, kataku 
sedikit ketus.

Aku memang campur aduk menilai Negeri 5 Menara. Aku sudah membicarakan novel 
ini kepada sejumlah orang, terutama kawan yang menurutku bakal tertarik dengan 
tema pendidikan dan persahabatan, juga kemungkinan visualisasi dari novel 
tersebut. Ternyata harapanku merana. Kawan-kawanku lebih suka cerita dengan 
tema biasa, sehari-hari, tapi mungkin efeknya "dalam banget." Untuk drama, 
pertanyaan utama mereka ialah "ceritanya apa?" Mungkin aku salah ketemu orang.

Poinnya ialah: Aku khawatir kehilangan respek pada novel ini, takut terlalu 
rewel pada kekurangannya, sampai lupa mencatat keberhasilan atau 
keunggulannya---padahal bisa jadi itu hanya masalah selera. Tapi beruntung 
sejumlah resensi berhasil melihat sisi positif novel ini, di antaranya tampak 
pada resensi di Kompas Minggu, 1 November 2009. Peresensi menyebut ini sebagai 
novel motivasional-pendidikan yang inspiratif.

Karena isi dan settingnya di pesantren, aku langsung memberi cap "sastra 
pesantren" untuk Negeri 5 Menara. Keunggulan soal sastra pesantren salah 
satunya ada pada karya Djamil Suherman (1924 - 1985) terutama kumpulan cerpen 
Umi Kulsum. Di sisi lain novel yang mendapat banyak sekali endorsement ini 
membetot lagi genre "fiksi Islam" ke bentuk tradisionalnya, yakni dengan secara 
ekstensif menggunakan istilah dan percakapan berbahasa Arab---sebenarnya ini 
wajar, sebab di pesantren semua orang wajib berbahasa Arab. Bahkan ruh semangat 
itu ada dalam adagium "Man Jadda Wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh, akan 
berhasil) yang memberi sengatan energi dan kehidupan bagi para tokohnya. Meski 
begitu isu pluralisme juga cukup menonjol tampil. Justru nuansa inilah yang 
membuat novel ini berhasil jadi terasa lebih universal, bisa dinikmati 
siapapun. 

Begitu menamatkannya, dalam kepalaku tumbuh dugaan: ada apa di balik penerbitan 
novel ini? Rasanya ajaib GPU mau menerbitkan "fiksi Islam" yang tampak 
konservatif. Apa karena ambisius, merupakan trilogi, dan menebarkan sikap 
positivisme? Bisa dipicu dua alasan ini: (1) ingin menampilkan pesantren 
sebagai tempat unggul, menghalau c

[ac-i] Bang Jemping Diganggu Jurigpit

2009-12-01 Terurut Topik ahmadzeni
Bang Jemping Diganggu Jurigpit
Friday, 20 November 2009  
Cover mobile comic Bang Jemping "Gangguan Mimpi"Semua orang mengharapkan 
mimpinya indah... Walau sesekali mendapatkan mimpi seram. Tapi ketika Bang 
Jemping susah tidur, malah ketemu mahluk seram juga... Bang Jemping kali ini 
digangguin Jurigpit, hantu sepeda bergigi tongos. Komik ini diberi judul 
"Gangguan Mimpi", mungkin ini cerita satu-satunya dari Bang Jemping yang 
ceritanya lucu, karena cerita lainnya akan membuat bulu kuduk berdiri... Cerita 
dan gambar dibuat oleh ahmadzeni, pewarnaan oleh Muhammad Ridwan dan 
finishingnya oleh ahmadzeni lagi. Selain pernah muncul di majalah HAI edisi 
khusus Fiksi  nomor 36 yang lalu. Akhirnya dimunculkan dalam mobile comic dalam 
versi lengkapnya, yang berisi 12 slide. Untuk pelanggan Indosat bisa mengetik 
sms REG KOMIK kirim ke 6767. Dan bisa juga untuk pelanggan Telkomsel dengan 
mengakses di *268# pilih 3 pilih 5 pilih 7.
 
Karakter baru ini memang akan terus dibuat oleh TnP studio sampai terkumpul 
banyak, dan rencana akhirnya akan dibukukan juga. Dan ini adalah bentuk 
kerjasama mobile comic yang terbaik. StarMedia sangat komunikatif dan 
transfaran, sehingga menambah semangat berkarya untuk terus membuat mobile 
comic. Semoga terus berjalan lancar... Amin. Untuk komikus yang berminat gabung 
segera hubungi pak Henry di hnrn...@yahoo.comthis e-mail address is being 
protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it  juga ke pak 
Hasto di kae...@yahoo.comthis e-mail address is being protected from spam bots, 
you need JavaScript enabled to view it . Masih dibutuhkan komik bergenre Super 
Hero. Segera gabung di mobile comic Star Media, kontrak kerja langsung tanpa 
perantara, jadi komunikasinya cepat dan baik. 


Dari:
http://pragatcomic.com/new/index.php?option=com_content&task=view&id=135&Itemid=1

 
ahmadzeni


Klik cover Bujang Anom untuk melihat katalog komik!

PragatComic.com
Web Pergerakan Cergam Baru.
Selalu Ada Komik Terbaru!

 
Jatiwangi.Net
Tempat Komunitas Jatiwangi!



  

[ac-i] KOLOM Yudhis: Kita Salah Didik sejak TK

2009-12-01 Terurut Topik yudhistira massardi
Kita Salah Didik sejak TK
Oleh: Yudhistira ANM Massardi

Kenapa bangsa kita bisa menjadi begini amburadul? Teman saya,Wismiarti, seorang 
ibu yang dokter gigi, punya satu jawaban, yang didapatnya dari koleganya di 
Australia: ”Karena orang-orang Indonesia salah didik sejak dari Taman 
Kanak-kanak!” Kondisi itu diperparah oleh sikap para orangtua yang semberono di 
dalam mendidik anak-anak mereka di rumah.

Mengingkari sunatullah
Anak-anak balita (golden age) di kota-kota besar di Indonesia, dibiarkan 
mengalami ketelantaran cinta dan makna. Para ibu ”modern” -- karena alasan 
kepraktisan dan mengutamakan kerja di luar rumah -- lebih memilih tidak 
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan kehidupan awal sang bayi.  Padahal, 
tindakan itu tidak hanya berarti tidak memberikan pelukan, kenyamanan, 
kebahagiaan, ketenangan, membantu penyambungan sel-sel otak anak, membangun 
kepercayaan anak terhadap ibu; melainkan juga mengingkari ketentuan Allah 
(sunatullah). 

Tak cuma itu. Mereka pun menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada para 
pengasuh bayi, yang entah seperti apa kualitas moral, ilmu, cinta dan 
bahasanya. Padahal, perkembangan otak dan pertumbuhan akhlak dan jiwa anak-anak 
balita sangat bergantung kepada asupan informasi dan modelling orang-orang 
dewasa di sekitarnya. Justeru pada usia balitalah anak-anak sangat membutuhkan 
peranan aktif dari, terutama, ibunya. 

Pada saat itulah, masa depan anak ”ditentukan.” Jika momentum yang luarbiasa 
penting itu diserahkan kepada babby sitter, kita ”tahu” seperti apa isi otak 
dan masa depan mereka.  Anak-anak akan hidup tanpa cinta, sel-sel otaknya tidak 
tersambung maksimal, proses belajarnya tidak sesuai dengan tahapan, kepercayaan 
dirinya rendah, mereka akan sulit memahami makna segala sesuatu, dan dunia 
serta kehidupan akan dijalani secara serampangan, tanpa ada kesadaran akan 
tanggungjawab dan misi suci.  

Metode Sentra
Maka, setelah mendapatkan jawaban yang fundamental dan menyentak itu, teman 
saya tadi, langsung memutuskan untuk berhenti praktek sebagai dokter gigi. Pada 
1996, ia mendirikan sekolah, dimulai dari TK, di Ciracas, Jakarta Timur. Itu 
diawali dengan studi banding ke beberapa sekolah TK di Australia, Eropa, dan 
Amerika Serikat. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengadopsi metode BCCT (Beyond 
Center and Circle Time/Lebih Jauh tentang Sentra dan Saat Lingkaran) yang 
kemudian dikenal sebagai “Metode Sentra.” Metode itu, yang “play-based 
learning”  dikembangkan di Creative School, Talahase Florida, Amerika Serikat, 
yang dibangun oleh Pamela Phelps Phd. pada 1970. Adalah Pamela Phelps yang 
hingga kini menjadi konsultan sekolah di Ciracas itu.

Dengan Metode Sentra, sejak usia dini, anak-anak diajak menjalankan nilai-nilai 
mulia sebagaimana yang diajarkan oleh semua agama, seperti hormat, jujur, 
sayang teman, rajin, tanggungjawab, disiplin, dan lain-lain. Nilai-nilai 
positif itu dialirkan melalui program sehari-hari, seperti saat makan, main, 
atau pun menjelang tidur. 

Kemampuan klasifikasi pun dibangun sangat kuat. Klasifikasi pada benda kongkret 
(alat permainan edukatif) berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran, diajarkan pada 
diri anak (seyogianya sejak bayi). Di setiap Sentra, kemampuan itu terus 
ditingkatkan, baik saat main maupun saat membereskan mainan tersebut. 

Jika klasifikasi pada hal-hal yang kongkret sudah terbangun, maka kelak di kala 
dewasa, mereka akan mampu menglasifikasi hal-hal yang abstrak. Anak akan mampu 
membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Kelemahan dalam klasifikasi, 
berpikir kongkret dan juga berpikir abstrak, itulah yang, antara lain, 
menyebabkan korupsi merajalela, dan manusia Indonesia – sebagamana kita lihat 
di kalangan eksekutif, legislatif, yudikatif -- tidak memahami apa tugas dan 
tanggungjawabnya.  

Dalam hal membangun disiplin anak, sekolah itu menerapkan “disciplin with 
love.” Disiplin dijalankan melalui simulasi langsung, sehingga anak-anak tahu 
dan mengerti tentang mengapa dan untuk apa aturan itu dibuat. Misalnya, pada 
saat main balok, anak diberi tahu bahwa balok untuk membangun. Jika balok 
digunakan untuk hal lain, maka bisa berbahaya bagi diri sendiri maupun orang 
lain, karena balok terbuat dari kayu dan mempunyai sudut yang tajam. 

Untuk pelajaran membaca, metoda BCCT sangat berbeda dengan cara belajar yang 
umum berlangsung di Indonesia  yang melalui cara mengeja A, B, C, serta siswa 
disuruh duduk rapi dengan tangan dilipat di atas meja. Dengan menggunakan 
Sentra, kemampuan dan keterampilan anak dibangun melalui main, tanpa tekanan 
dan paksaan dari guru dan lingkungan. Dengan Sentra, pengetahuan dan 
keterampilan (knowledge) anak diorganisir secara rapi. 

Dilarang melakukan “Tiga M” 
Metode Sentra membuat anak belajar dengan gembira, dan sekolah jadi 
menyenangkan. Suasana nyaman dan menyenangkan harus dicapai. Maka, guru 
dilarang melakukan ”Tiga M”: menyuruh, melarang, marah/menghukum. Karena, jika 
anak dalam kondisi tertekan, kecewa, sedih, atau mara

Bls: [ac-i] Salam..

2009-12-01 Terurut Topik wahyu deniawan
salam..

sugestikan selalu dalam diri, pelihara selalu tombol-tombol bahagia dalam diri 
kita.

Wahyu
Profesi: Math Teach, Konselor, Theatre Teaching, Hipnoterapis.

--- Pada Kam, 19/11/09, arif saifudin yudistira  
menulis:

Dari: arif saifudin yudistira 
Judul: Bls: [ac-i] Salam..
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 19 November, 2009, 2:55 PM







 



  



  
  
  salam juga arif saifudin yudistira
penulis, peminat semua tulisan
085642388268, 
kawahinstitute. blogspot. com

Dari: ita lau 
Kepada: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Terkirim: Sen, 2 November, 2009 06:36:39
Judul: [ac-i] Salam..








 




  
  
  Nama lengkap    : Novita Agustin Khristiani Lau, S.Sn.
Nama panggilan: Ita Lau
Profesi                   : Koreografer/ dancer
Tanggal lahir      : 4 November 1978 
No telp/HP          : 085228226250
E-mail                   : waknaw...@yahoo. com
Website/Weblog:
 westtimordance. blogspot. com
Salam,Novita Lau

 




 _ _ _ _ __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail. yahoo.com 


 








Sikap Peduli Lingkungan?  
 Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!


 





 



  






  Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

[ac-i] Fw: [mediacare] Fw: "Maling Jemuran" Photo Exhibition + Book Launch (PART 1)

2009-12-01 Terurut Topik mediacare

Facebook:
Radityo Djadjoeri

- Original Message - 
From: Diana 
To: cosmopolitan-indone...@yahoogroups.com ; 
forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com ; fatka.rid...@feminagroup.com ; 
siti.mutmai...@feminagroup.com ; black.po...@yahoo.com ; Reda Gaudiamo ; 
reda...@kedaulatan-rakyat.com ; Koran Sindo ; ung...@suarapembaruan.com ; 
jur...@suarapembaruan.com ; dh...@kbr68h.com ; dh...@thejakartapost.com ; 
editor...@thejakartapost.com ; tabloid nova ; mediac...@yahoogroups.com ; 
naratam...@yahoo.com ; koran bataviase - jokosaw ; c...@gramedia-majalah.com ; 
tussie.aul...@feminagroup.com ; am...@cosmogirl.com ; an...@indosat.net.id ; 
edi...@djakmag.com ; mj-life st-cosmopolitan- ayudita ; ind...@natamedia.com ; 
reda...@harpersbazzaar.co.id ; hers_magaz...@yahoo.com ; s...@mail.tempo.co.id 
; jess...@spice.co.id ; christiantiow...@gramedia.majalah.com ; mj life st-her 
world ; bud...@hotmail.com ; show...@metronews.com ; fa...@ochanneltv.com ; 
putra.naba...@rcti.tv ; l...@sctv.co.id ; reda...@asro.co.id ; 
minke13...@yahoo.com ; redaksi...@kompas.com ; hendra...@kompas.com ; 
naratam...@yahoogroups.com ; redaksi_a...@mediasatu.com 
Sent: Monday, November 30, 2009 2:03 AM
Subject: [mediacare] Fw: "Maling Jemuran" Photo Exhibition + Book Launch (PART 
1)


  
 

(Terbuka untuk UMUM|GRATIS)

  
  "Maling Jemuran" Photo Exhibition + Book Launch (PART 1) 

  by Aiko Urfia Rakhmi 

  curated by Oscar Motuloh 


  at The Japan Foundation Jakarta 

  Gedung Summitmas I, lt. 2 

  Jl. Jend. Sudirman, Kav. 61-62 

  Jakarta 

  Telp. 021-520.1266 


  opening: 

  Wed, 2 December 2009, 7pm 

  with Atsushi Kanai 


  exhibition: 

  Wed, 2-17 December 2009 

  10.00 AM -06:00 PM 

  (CLOSED on Sat-Sun) 


  discussion: 

  Thu, 17 December 2009, 2pm 

  with Fendi Siregar 


  Jemuran sebagai subyek keseharian nyatanya dapat menjadi sebuah topik 
pembicaraan yang luas dan melebar. Dan disinilah perupa mencoba menghadirkan 
tema yang mengusung kebiasaan tidak hanya semata-mata menjadi sebuah rutinitas 
monoton, tapi pada tingkatan yang lebih tinggi dapat menjadi sebuah ritual yang 
meditatif dan nostalgis bagi kehidupan masa kini yang semakin serba instan 





Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? 
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 





[ac-i] File - ACI welcome

2009-12-01 Terurut Topik artculture-indonesia


Mohon abaikan bagi Anda yang sudah pernah mengisi

=

Pecinta seni budaya yang budiman,

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk bergabung
di milis ACI (Art & Culture Indonesia). 

Kami berharap, milis ini dapat dijadikan ajang tukar menukar gagasan,
informasi, dan pemikiran-pemikiran positif lainnya, terutama yang berkaitan 
dengan pengembangan seni budaya dan juga kegiatan-kegiatan kreatif di 
Indonesia.  Di masa mendatang, siapa tahu kita bisa garap members gathering 
secara  berkala dengan tajuk yang berbeda-beda.

Apabila Anda berkenan, mohon diisi data sebagai berikut:

Nama lengkap: 

Nama panggilan: 

Profesi: 

Tanggal lahir: 


No telp/HP: 


E-mail: 


Website: 


Blog:



Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Salam ACI!


Moderator