[ac-i] Pembuatan 'PERANG BUBAT' diproduseri JOHN WOOW?
wah saya baru tahu... menarik lagi minta tolong ke Bang DEDE YUSUF SYAIFULLAH YUSUF yang bikin orang-orang atau setidaknya diproduseri kalangan netral, seperti: 1. John Woo (Woow Keren!) 2. Steven Spielberg 3. Quentine Tarantino 4. Larry Wachowski, Andy Wachowski, Joel Silver pasti menarik orang Indonesia untuk nonton deh dan mungkin malah bisa masuk Oscar... siapa berani? MIKKE SUSANTO Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta Dari: hakimsorimudapo...@yahoo.com hakimsorimudapo...@yahoo.com Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 16 Desember, 2009 19:06:17 Judul: Re: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan Kalau baru mau mulai saja sudah banyak pemikiran yang tendensinya amat perfeksionis, saya khawatir upaya ini dianggap penyelesaian sutu skripsi atau disertasi. Kalau Pemprov Jabar dan Jatim telah siap, mulai sja. Esok lusa ada yang sangat keberatan dengan berbagai variabel pada FILM BUBAT tadi, silahkan produksi lagi film bubat menurut versi lain. Jangan harap nanti para pihak yang urun pikiran akan sepakat bulst akan semua hal. Kalau perlu lokasi syutingnya bisa juga di studio. Jadi tidak usah 'terlalu nyinyir' dimana persis lokasi kejadiannya. Maaf bagi yang kurang berkenan. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Wajah wajahbercahaya@ yahoo.co. id Date: Tue, 15 Dec 2009 10:18:58 - To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Subject: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan Sebaiknya diseminarkan dulu,dan undanglah pakar2 Majapahit. Apalagi soal BUBAT tempatnya perlu diriset,karena bisa terjadi di Babat,Lamongan. ( konon tempatnya di lembah Gunung Pegat Babat ).Nama Gunung Pegat juga mengacu Perang Bubat yang mengakibatkan Pegatan/Cerai. Viddy AD Daery-Bandar Sri Begawan-Brunei --- In artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, mediacare mediac...@. ... wrote: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan Kapanlagi.com - Sabtu, 12 Desember a.. Kirim b.. Kirim via YM c.. Cetak Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Barat mempertanyakan dan meminta pengkajian ulang rencana pembuatan film kolosal PERANG BUBAT yang akan diproduksi bersama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat dengan agenda pembacaan pandangan fraksi terkait RAPBD Jabar 2010 di Bandung, Jumat (11/12). Bukan berarti menghalangi rencana pembuatan film daerah yang diproduksi bersama Jatim itu, namun perlu ada pengkajian ulang terlebih dahulu dari semua sisi, kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Agus Weliansyah. Untuk pembuatan film PERANG BUBAT yang rencananya menjadi upaya untuk rekonsiliasi sejarah Jawa Barat dan Jawa Timur itu akan dibiayai oleh APBD kedua provinsi itu. Pemprov Jabar sendiri mengajukan anggaran sebesar Rp6 miliar pada APBD 2010 untuk pembiayaan produksi film itu. Rencana itu positif, namun kami minta ada pengkajian ulang baik dari sisi efisiensi dan juga sisi sejarah dan budaya kedua daerah itu. Jangan sampai film tersebut kemudian menjadi permasalahan di kemudian hari, kata Agus. PERANG BUBAT sendiri menurut sebuah versi merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi di daerah Bubat (Babad, Lamongan). Kejadian bermula saat raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk yang hendak memperistri Dyah Pithaloka Citraresmi, putri Raja Sunda Prabu Maharaja Linggabuana, sebagai permaisuri. Namun Patih Gajahmada mempunyai maksud bahwa Dyah Pithaloka sebagai upeti raja Sunda, sebagai bentuk kepatuhan pada Majapahit.. Gajahmada bersama pasukannya kemudian menghadang rombongan pengantin di Bubat, dan membantai rombongan tersebut karena menolak penaklukan tersebut. Bahkan Dyah Pithaloka pun memilih bunuh diri karena melihat keluarganya dibantai. Sementara itu Wagub Jawa Barat, H Dede Yusuf yang juga penggagas produksi film PERANG BUBAT menyambut masukan dari fraksi PDIP itu. Pendapat itu hanya dari satu fraksi, bukan suara seluruh fraksi di DPRD. Yang jelas Pemprov Jatim juga sudah memasukkan pada APBD 2010, kata Dede Yusuf. Menurut Dede, rencana pembuatan film PERANG BUBAT itu sudah dilakukan secara matang dan dibicarakan dengan pihak Pemprov Jatim yang diwakili oleh Wagub H Syaifullah Yusuf. Termasuk juga berkonsultasi dengan ahli sejarah dan tokoh-tokoh masyarakat. Wagub Jabar dan Jatim itu beberapa kali bertemu untuk membahas rencana pembuatan film yang disebut-sebut akan menjadi salah satu upaya rekonsiliasi sejarah kedua wilayah itu. Film ini rencananya akan mengupas sisi lain dari konflik Kerajaan Sunda dengan Majapahit di masa lalu yang dikemas menjadi sebuah misi rekonsiliasi bagi kedua wilayah itu. (ant/dar) Facebook: Radityo Djadjoeri
[ac-i] EXPOSIGNS 25 Tahun ISI Yogyakarta
selamat datang di dunia kreatif. MENGUNDANG BAPAK IBU SAUDARA SETANAH AIR untuk datang pada Dies Natalis 25 ISI Yogyakarta dalam: pameran seni visual EXPOSIGNS pembukaan pukul 19.00 tanggal 25 November 2009 Jogja Expo Centre Jl. Janti Yogyakarta Indonesia menampilkan 550 peserta dari perupa era 1950 hingga 2000, yang merupakan alumni dan civitas akademika Institut Seni Indonesia Yogyakarta. pameran berlangsung hingga 30 November 2009 link http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2009/11/22/pameran-besar-seni-visual-indonesia-exposigns-600-artists-2000-artworks/ MIKKE SUSANTO Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta Dari: Anwar Holid war...@yahoo.com Kepada: pegiatpendu...@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 18 November, 2009 02:42:50 Judul: [ac-i] Berbagi Ilmu Penulisan Berbagi Ilmu Penulisan ---Anwar Holid Writing is a journey to the unknown. --Charlie Kaufman Selama tiga bulan terakhir ini saya menjadi guru workshop penulisan di sebuah yayasan di Bandung. Workshop tersebut berlangsung tiap Sabtu, akan berakhir pada Sabtu, 20 November 2009 nanti, ditandai dengan acara nonton bareng film tentang penulis---kami masih menimbang apa akan nonton tentang Beatrix Potter atau Harvey Pekar. Sekitar dua bulan sebelumnya saya juga menjadi instruktur kelas serupa di visikata.com. Namun karena gagal berkomitmen, saya mengundurkan diri dua minggu sebelum program tersebut akan selesai. Sebenarnya saya enggan menjadi guru, sebab kemampuan pedagogi saya boleh dibilang nol. Yang lebih membuat saya suka ialah pengalaman berbagi dengan para peserta. Momen itu sangat berharga, dari sanalah saya bisa menyerap ilmu dan pengetahuan milik orang lain. Lepas dari kekurangan sebagai instruktur menulis, entah kenapa saya bersemangat sekali ingin merenung setelah workshop itu selesai. Ada apa dengan kemampuan menulis? Ini bisa jadi sangat terkait dengan kebiasaan baca juga. Agak mengherankan ada peserta yang ikut pada pertemuan pertama, tapi setelah itu tak pernah muncul kembali. Atau sebaliknya, awalnya tampak bersemangat, menunggu-nunggu, bahkan janji akan terus hadir selama masa workshop, tapi begitu dimulai tak sekali pun batang hidupnya tampak. Ada juga yang persis tahu workshop sedang berlangsung, tapi ternyata dia memilih aktivitas lain. Kejadian ini membuktikan ternyata tak semua niat kuat itu akhirnya terlaksana. Ini mirip dengan sesal sebagian orang yang gagal membaca tumpukan buku, meskipun dia semangat berniat menghabisinya, tapi waktunya ternyata habis buat kerja dan merokok, sementara sampul bukunya terus tertutup rapat. Bisa jadi kemampuan retorika saya buruk dan ilmu saya cetek, jadi gagal menjadi guru menulis dengan pesona seperti magnet dan mampu memikat banyak peserta. Tapi bagaimana lagi, justru dengan berbagi ilmu itulah saya pun mendapat pengetahuan baru. Kejutan lain ialah ternyata ada peserta yang benar-benar mengaku tidak bisa menulis apa-apa (blank), bingung cara memulainya, meskipun dia merasa ada sesuatu di dalam kepalanya yang ingin ia tumpahkan. Seseorang mengaku baru bisa menulis bila ada pendapat yang merangsang pengetahuannya, jadi tulisannya merupakan respons dan sumber polemik. Ada lagi peserta lain yang tampak mampu menulis, punya banyak pemikiran dan pendapat, berpengalaman membaca banyak literatur, namun merasa tidak punya waktu untuk menulis, dan Tuhan tampak belum menakdirkannya untuk menulis. Dia percaya sebagian penulis memang sengaja diberi waktu khusus untuk menulis, seperti Buya Hamka yang baru bisa menulis tafsir Al Quran ketika di penjara. Teman saya ini mengaku kehabisan waktu menulis karena kegiatannya tersita untuk mengurus warung. Dia agak yakin bahwa sebagian karya tulis itu seolah-olah lahir dari keadaan terpaksa kalau bukan memang sudah dirancang seperti itu. Dugaan ini benar. Sejumlah buku atau karya tulis tampaknya tidak lahir dari tangan, tetapi dari mulut pengarangnya. Contoh terkemuka dari menulis model ini ialah ribuan puisi Jalaluddin Rumi, yang konon lahir begitu saja dari ucapan beliau ketika dalam keadaan ekstase spiritual. Para muridnya yang mendengar itu langsung mengikat puisi itu dengan mencatatnya. Di Bandung, keprolifikan Jalaluddin Rakhmat salah satunya berkat rutinitas ceramah mingguan di masjid samping rumahnya. Koleganya--- kalau bukan putranya sendiri---lantas mentranskripsi sekaligus mengedit hasil ceramah dan tanya jawab itu menjadi sejumlah buku dengan tema tertentu. The Autobiography of Malcolm X awalnya merupakan penuturan Malcolm X kepada penulis Alex Haley, dan akhirnya menjadi buku monumental. Jelaslah bahwa buku tidak mesti lahir dari tulisan atau ketikan, ia juga bisa lahir dari rekaman dan ucapan. Belajar dari pengalaman, saya cukup percaya bahwa menulis berawal dari kebiasaan yang diteguhkan lewat disiplin. Kebiasaan bisa jadi bermula dari keberanian. Saya juga yakin bahwa menulis merupakan keahlian (kemampuan
Bls: [ac-i] undangan pameran Imagined Portraits
selamat ya Heru... kapan2 kirimi aku kurasimu tentang self potret ini... siapa tahu kita bisa bikin buku tentang Self potret dari kurasi2 kita... aku tunggu kurasi da nkatalogmu... MIKKE SUSANTO FSR ISI YOGYAKARTA Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta --- Pada Rab, 4/3/09, Heru Hikayat setiaph...@yahoo.com menulis: Dari: Heru Hikayat setiaph...@yahoo.com Topik: [ac-i] undangan pameran Imagined Portraits Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 4 Maret, 2009, 12:05 AM Imagined Portraits Imagined Portraits Pameran karya-karya potret Adhya Ranadireksa, Budi Adi Nugroho, Cinanti Astria Johansyah, George Timorason, Henrycus Napitsunargo, Muhammad Reggie Aquara, Roy Voragen, Sally Texania, Tisa Granicia 9 – 14 Maret 2009 Pembukaan 9 Maret 2009 pk. 19.30 Galeri Soemardja FSRD ITB Jl. Ganesha 10 Bandung Potret dalam pengertian sederhana adalah gambar representasi dari orang. Dengan demikian potret berhubungan dengan identitas seseorang atau orang-orang. Namun apakah selalu ada korespondensi yang mulus antara gambar dan apa yang direpresentasikan? Bagaimana kiranya pola hubungan itu? Para perupa dalam pameran ini diajak menjelajahi kemungkinan- kemungkinan hubungan antara gambar potret dan apa yang direpresentasikanny a. Hasilnya adalah sejumlah hubungan yang barangkali tidak selalu terperhatikan andai tidak ditampilkan melalui seni. Karya-karya dalam pameran ini meliputi disiplin seni lukis, fotografi, patung, dan keramik, menunjukan bahkan konstruksi fiksi berperan dalam membentuk representasi dari manusia. (Heru Hikayat - kurator pameran) Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Bls: [ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #10
Terimakasih atas informasinya ayib semoga terus langgeng apa yang kita kerjakan. salah dari jogja MIKKE SUSANTO FSR ISI YOGYAKARTA Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta --- Pada Ming, 23/11/08, Ayip [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Ayip [EMAIL PROTECTED] Topik: [ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #10 Kepada: artculture-indonesia artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 23 November, 2008, 3:59 AM Sahabat kreatif, Komunitas Kreatif Bali menggelar acara Bali Creative Power mulai 29 November 2008 di Sanur Paradise Plaza. Banyak acara menarik yang merepresentasikan aktifitas insan kreatif di Bali dari berbagai bidang kreatif. Simak agendanya di Warta Komunitas Kreatif #10 ini *BALI CREARIVE POWER. MERAYAKAN KREATIFITAS YANG MENCERAHKAN http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/23/bali-crearive-power-merayakan-kreatifitas-yang-mencerahkan/* Komunitas Ktreatif Bali mengawali agenda publiknya dengan menyelenggarakan Bali Creative Power yang akan menampilkan beberapa agenda acara kreatif bagi berbagai kalangan. Kegiatan ini dimaksud untuk menjadi penanda dimulainya sebuah semangat baru perjuangan kolektif insan kreatif di Bali dalam menyambut era ekonomi kreatif yang berasis human capital. *BALI BLOGGER COMMUNITY MERAIH THE MOST PROMISING BLOGGER COMMUNITY IN 2008?* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/22/bali-blogger-community-meraih-%e2%80%9cthe-most-promosing-blogger-community-in-2008%e2%80%b3/ Sejumlah blogger dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ikut hadir dalam ajang kopi darat akbar Pesta Blogger 2008 di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/11). Selain mengangkat tema Blogger For Society, diluncurkan juga Bloggership yaitu penghargaan/beasiswa untuk menulis isu-isu mengenai potensi yang bisa dikembangkan Indonesia meliputi transformasi pendidikan, ketersediaan pekerjaan dan kesempatan, serta inovasi lokal. *INDONESIA MEMPERLUAS EKONOMI KREATIF* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/19/indonesia-memperluas-ekonomi-kreatif/ Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia sedang mengembangkan ekonomi kreatifnya sebagai sektor yang mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan negara. Ia berkata Indonesia memiliki potensi yang besar dan keunggulan pada sektor dan perluasannya dan menghimbau agar meningkatkan perdagangan dengan negara-negara asing. Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan kreatif yang menaruh perhatian terhadap pengembangan industri kreatif di Bali sebagai penggerak ekonomi kreatif Bali. Didirikan sebagai forum sosial yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya talenta kreatif baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya semangat kewirausahaan. Ayo bergabung. Kirimkan tulisan Anda tentang : 1). Acara dan proyek Kreatif 2). Kiprah, karya dan profil insan kreatif atau komunitas kreatif 3). Opini dan artikel tentang komunitas kreatif kirimkan melalui email ke [EMAIL PROTECTED] Pamer gaya dengan skin baru yang keren