[ac-i] Pembuatan 'PERANG BUBAT' diproduseri JOHN WOOW?

2009-12-20 Terurut Topik mikke susanto
wah saya baru tahu... menarik lagi minta tolong ke Bang DEDE YUSUF  SYAIFULLAH 
YUSUF yang bikin orang-orang atau setidaknya diproduseri kalangan netral, 
seperti:
1. John Woo (Woow Keren!)
2. Steven Spielberg
3. Quentine Tarantino
4. Larry Wachowski, Andy Wachowski, Joel Silver

pasti menarik orang Indonesia untuk nonton deh dan mungkin malah bisa masuk 
Oscar... 
siapa berani?
 MIKKE SUSANTO
Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA 
Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta





Dari: hakimsorimudapo...@yahoo.com hakimsorimudapo...@yahoo.com
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 16 Desember, 2009 19:06:17
Judul: Re: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan

  
 Kalau baru mau mulai saja sudah banyak pemikiran yang tendensinya amat 
perfeksionis, saya khawatir upaya ini dianggap penyelesaian sutu skripsi atau 
disertasi. Kalau Pemprov Jabar dan Jatim telah siap, mulai sja. Esok lusa ada 
yang sangat keberatan dengan berbagai variabel pada FILM BUBAT tadi, silahkan 
produksi lagi film bubat menurut versi lain. Jangan harap nanti para pihak yang 
urun pikiran akan sepakat bulst akan semua hal. Kalau perlu lokasi syutingnya 
bisa juga di studio. Jadi tidak usah 'terlalu nyinyir' dimana persis lokasi 
kejadiannya. Maaf bagi yang kurang berkenan.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From:  Wajah wajahbercahaya@ yahoo.co. id 
Date: Tue, 15 Dec 2009 10:18:58 -
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Subject: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan
  
Sebaiknya diseminarkan dulu,dan undanglah pakar2 Majapahit.
Apalagi soal BUBAT tempatnya perlu diriset,karena bisa terjadi di 
Babat,Lamongan. ( konon tempatnya di lembah Gunung Pegat Babat ).Nama Gunung 
Pegat juga mengacu Perang Bubat yang mengakibatkan Pegatan/Cerai.

Viddy AD Daery-Bandar Sri Begawan-Brunei

--- In artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, mediacare mediac...@. ... 
wrote:

 Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan
 
 Kapanlagi.com - Sabtu, 12 Desember
   a.. Kirim 
   b.. Kirim via YM 
   c.. Cetak
  Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan 
 Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Barat 
 mempertanyakan dan meminta pengkajian ulang rencana pembuatan film kolosal 
 PERANG BUBAT yang akan diproduksi bersama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat 
 dan Jawa Timur.
 
 Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat dengan agenda 
 pembacaan pandangan fraksi terkait RAPBD Jabar 2010 di Bandung, Jumat (11/12).
 
 Bukan berarti menghalangi rencana pembuatan film daerah yang diproduksi 
 bersama Jatim itu, namun perlu ada pengkajian ulang terlebih dahulu dari 
 semua sisi, kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Agus Weliansyah.
 
 Untuk pembuatan film PERANG BUBAT yang rencananya menjadi upaya untuk 
 rekonsiliasi sejarah Jawa Barat dan Jawa Timur itu akan dibiayai oleh APBD 
 kedua provinsi itu. Pemprov Jabar sendiri mengajukan anggaran sebesar Rp6 
 miliar pada APBD 2010 untuk pembiayaan produksi film itu. 
 
 Rencana itu positif, namun kami minta ada pengkajian ulang baik dari sisi 
 efisiensi dan juga sisi sejarah dan budaya kedua daerah itu. Jangan sampai 
 film tersebut kemudian menjadi permasalahan di kemudian hari, kata Agus.
 
 PERANG BUBAT sendiri menurut sebuah versi merupakan fakta sejarah yang pernah 
 terjadi di daerah Bubat (Babad, Lamongan). Kejadian bermula saat raja 
 Majapahit Prabu Hayam Wuruk yang hendak memperistri Dyah Pithaloka 
 Citraresmi, putri Raja Sunda Prabu Maharaja Linggabuana, sebagai permaisuri. 
 
 Namun Patih Gajahmada mempunyai maksud bahwa Dyah Pithaloka sebagai upeti 
 raja Sunda, sebagai bentuk kepatuhan pada Majapahit.. Gajahmada bersama 
 pasukannya kemudian menghadang rombongan pengantin di Bubat, dan membantai 
 rombongan tersebut karena menolak penaklukan tersebut. Bahkan Dyah Pithaloka 
 pun memilih bunuh diri karena melihat keluarganya dibantai.
 
 Sementara itu Wagub Jawa Barat, H Dede Yusuf yang juga penggagas produksi 
 film PERANG BUBAT menyambut masukan dari fraksi PDIP itu.
 
 Pendapat itu hanya dari satu fraksi, bukan suara seluruh fraksi di DPRD. 
 Yang jelas Pemprov Jatim juga sudah memasukkan pada APBD 2010, kata Dede 
 Yusuf.
 
 Menurut Dede, rencana pembuatan film PERANG BUBAT itu sudah dilakukan secara 
 matang dan dibicarakan dengan pihak Pemprov Jatim yang diwakili oleh Wagub H 
 Syaifullah Yusuf. Termasuk juga berkonsultasi dengan ahli sejarah dan 
 tokoh-tokoh masyarakat.
 
 Wagub Jabar dan Jatim itu beberapa kali bertemu untuk membahas rencana 
 pembuatan film yang disebut-sebut akan menjadi salah satu upaya rekonsiliasi 
 sejarah kedua wilayah itu. Film ini rencananya akan mengupas sisi lain dari 
 konflik Kerajaan Sunda dengan Majapahit di masa lalu yang dikemas menjadi 
 sebuah misi rekonsiliasi bagi kedua wilayah itu. (ant/dar)
 
 
 Facebook:
 Radityo Djadjoeri

[ac-i] EXPOSIGNS 25 Tahun ISI Yogyakarta

2009-12-01 Terurut Topik mikke susanto
selamat datang di dunia kreatif.

MENGUNDANG BAPAK IBU SAUDARA SETANAH AIR untuk datang pada Dies Natalis 25 ISI 
Yogyakarta dalam:

pameran seni visual EXPOSIGNS
pembukaan pukul 19.00 tanggal 25 November 2009

Jogja Expo Centre
Jl. Janti Yogyakarta
Indonesia

menampilkan 550 peserta dari perupa era 1950 hingga 2000, yang merupakan alumni 
dan civitas akademika Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

pameran berlangsung hingga 30 November 2009

link
http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2009/11/22/pameran-besar-seni-visual-indonesia-exposigns-600-artists-2000-artworks/

 MIKKE SUSANTO
Fakultas Seni Rupa ISI YOGYAKARTA 
Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta





Dari: Anwar Holid war...@yahoo.com
Kepada: pegiatpendu...@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 18 November, 2009 02:42:50
Judul: [ac-i] Berbagi Ilmu Penulisan

  
Berbagi Ilmu Penulisan
---Anwar Holid

Writing is a journey to the unknown.
--Charlie Kaufman

Selama tiga bulan terakhir ini saya menjadi guru workshop penulisan di sebuah 
yayasan di Bandung. Workshop tersebut berlangsung tiap Sabtu, akan berakhir 
pada Sabtu, 20 November 2009 nanti, ditandai dengan acara nonton bareng film 
tentang penulis---kami masih menimbang apa akan nonton tentang Beatrix Potter 
atau Harvey Pekar. Sekitar dua bulan sebelumnya saya juga menjadi instruktur 
kelas serupa di visikata.com. Namun karena gagal berkomitmen, saya mengundurkan 
diri dua minggu sebelum program tersebut akan selesai.

Sebenarnya saya enggan menjadi guru, sebab kemampuan pedagogi saya boleh 
dibilang nol. Yang lebih membuat saya suka ialah pengalaman berbagi dengan para 
peserta. Momen itu sangat berharga, dari sanalah saya bisa menyerap ilmu dan 
pengetahuan milik orang lain. Lepas dari kekurangan sebagai instruktur menulis, 
entah kenapa saya bersemangat sekali ingin merenung setelah workshop itu 
selesai. Ada apa dengan kemampuan menulis? Ini bisa jadi sangat terkait dengan 
kebiasaan baca juga.

Agak mengherankan ada peserta yang ikut pada pertemuan pertama, tapi setelah 
itu tak pernah muncul kembali. Atau sebaliknya, awalnya tampak bersemangat, 
menunggu-nunggu, bahkan janji akan terus hadir selama masa workshop, tapi 
begitu dimulai tak sekali pun batang hidupnya tampak. Ada juga yang persis tahu 
workshop sedang berlangsung, tapi ternyata dia memilih aktivitas lain. Kejadian 
ini membuktikan ternyata tak semua niat kuat itu akhirnya terlaksana. Ini mirip 
dengan sesal sebagian orang yang gagal membaca tumpukan buku, meskipun dia 
semangat berniat menghabisinya, tapi waktunya ternyata habis buat kerja dan 
merokok, sementara sampul bukunya terus tertutup rapat. Bisa jadi kemampuan 
retorika saya buruk dan ilmu saya cetek, jadi gagal menjadi guru menulis dengan 
pesona seperti magnet dan mampu memikat banyak peserta. Tapi bagaimana lagi, 
justru dengan berbagi ilmu itulah saya pun mendapat pengetahuan baru. 

Kejutan lain ialah ternyata ada peserta yang benar-benar mengaku tidak bisa 
menulis apa-apa (blank), bingung cara memulainya, meskipun dia merasa ada 
sesuatu di dalam kepalanya yang ingin ia tumpahkan. Seseorang mengaku baru bisa 
menulis bila ada pendapat yang merangsang pengetahuannya, jadi tulisannya 
merupakan respons dan sumber polemik. Ada lagi peserta lain yang tampak mampu 
menulis, punya banyak pemikiran dan pendapat, berpengalaman membaca banyak 
literatur, namun merasa tidak punya waktu untuk menulis, dan Tuhan tampak belum 
menakdirkannya untuk menulis. Dia percaya sebagian penulis memang sengaja 
diberi waktu khusus untuk menulis, seperti Buya Hamka yang baru bisa menulis 
tafsir Al Quran ketika di penjara. Teman saya ini mengaku kehabisan waktu 
menulis karena kegiatannya tersita untuk mengurus warung. Dia agak yakin bahwa 
sebagian karya tulis itu seolah-olah lahir dari keadaan terpaksa kalau bukan 
memang sudah dirancang seperti itu. Dugaan ini
benar. Sejumlah buku atau karya tulis tampaknya tidak lahir dari tangan, tetapi 
dari mulut pengarangnya. Contoh terkemuka dari menulis model ini ialah ribuan 
puisi Jalaluddin Rumi, yang konon lahir begitu saja dari ucapan beliau ketika 
dalam keadaan ekstase spiritual. Para muridnya yang mendengar itu langsung 
mengikat puisi itu dengan mencatatnya. Di Bandung, keprolifikan Jalaluddin 
Rakhmat salah satunya berkat rutinitas ceramah mingguan di masjid samping 
rumahnya. Koleganya--- kalau bukan putranya sendiri---lantas mentranskripsi 
sekaligus mengedit hasil ceramah dan tanya jawab itu menjadi sejumlah buku 
dengan tema tertentu. The Autobiography of Malcolm X awalnya merupakan 
penuturan Malcolm X kepada penulis Alex Haley, dan akhirnya menjadi buku 
monumental. Jelaslah bahwa buku tidak mesti lahir dari tulisan atau ketikan, ia 
juga bisa lahir dari rekaman dan ucapan.

Belajar dari pengalaman, saya cukup percaya bahwa menulis berawal dari 
kebiasaan yang diteguhkan lewat disiplin. Kebiasaan bisa jadi bermula dari 
keberanian. Saya juga yakin bahwa menulis merupakan keahlian (kemampuan

Bls: [ac-i] undangan pameran Imagined Portraits

2009-03-05 Terurut Topik mikke susanto
selamat ya Heru... kapan2 kirimi aku kurasimu tentang self potret ini... siapa 
tahu kita bisa bikin buku tentang Self potret dari kurasi2 kita... aku tunggu 
kurasi da nkatalogmu...

MIKKE SUSANTO
FSR ISI YOGYAKARTA 
Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta

--- Pada Rab, 4/3/09, Heru Hikayat setiaph...@yahoo.com menulis:

Dari: Heru Hikayat setiaph...@yahoo.com
Topik: [ac-i] undangan pameran Imagined Portraits
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 4 Maret, 2009, 12:05 AM












Imagined Portraits
Imagined
Portraits



Pameran
karya-karya potret 

Adhya
Ranadireksa, Budi Adi Nugroho, Cinanti Astria Johansyah, George
Timorason, 

Henrycus
Napitsunargo, Muhammad Reggie Aquara, Roy Voragen, Sally Texania,
Tisa Granicia



9
– 14 Maret 2009
Pembukaan
9 Maret 2009 pk. 19.30



Galeri
Soemardja 

FSRD
ITB Jl. Ganesha 10
Bandung






Potret
dalam pengertian sederhana adalah gambar representasi dari orang.
Dengan demikian potret berhubungan dengan identitas seseorang atau
orang-orang. Namun apakah selalu ada korespondensi yang mulus antara
gambar dan apa yang direpresentasikan? Bagaimana kiranya pola
hubungan itu?



Para
perupa dalam pameran ini diajak menjelajahi kemungkinan- kemungkinan
hubungan antara gambar potret dan apa yang direpresentasikanny a.
Hasilnya adalah sejumlah hubungan yang barangkali tidak selalu
terperhatikan andai tidak ditampilkan melalui seni.



Karya-karya
dalam pameran ini meliputi disiplin seni lukis, fotografi, patung,
dan keramik, menunjukan bahkan konstruksi fiksi berperan dalam
membentuk representasi dari manusia.



(Heru
Hikayat - kurator pameran) 






Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar?  
 Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
 

  




 

















  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Bls: [ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #10

2008-11-24 Terurut Topik mikke susanto
Terimakasih atas informasinya ayib
semoga terus langgeng apa yang kita kerjakan.
salah dari jogja

MIKKE SUSANTO
FSR ISI YOGYAKARTA 
Jl.Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta


--- Pada Ming, 23/11/08, Ayip [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Dari: Ayip [EMAIL PROTECTED]
 Topik: [ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #10
 Kepada: artculture-indonesia artculture-indonesia@yahoogroups.com
 Tanggal: Minggu, 23 November, 2008, 3:59 AM
 Sahabat kreatif,
 Komunitas Kreatif Bali menggelar acara Bali Creative Power
 mulai 29 November 2008 di Sanur Paradise Plaza. Banyak acara
 menarik yang merepresentasikan aktifitas insan kreatif di
 Bali dari berbagai bidang kreatif. Simak agendanya di Warta
 Komunitas Kreatif #10 ini
 
 *BALI CREARIVE POWER. MERAYAKAN KREATIFITAS YANG
 MENCERAHKAN
 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/23/bali-crearive-power-merayakan-kreatifitas-yang-mencerahkan/*
 Komunitas Ktreatif Bali mengawali agenda publiknya dengan
 menyelenggarakan Bali Creative Power yang akan menampilkan
 beberapa agenda acara kreatif bagi berbagai kalangan.
 Kegiatan ini dimaksud untuk menjadi penanda dimulainya
 sebuah semangat baru perjuangan kolektif insan kreatif di
 Bali dalam menyambut era ekonomi kreatif yang berasis human
 capital.
 
 *BALI BLOGGER COMMUNITY MERAIH THE MOST PROMISING
 BLOGGER COMMUNITY IN 2008?*
 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/22/bali-blogger-community-meraih-%e2%80%9cthe-most-promosing-blogger-community-in-2008%e2%80%b3/
 Sejumlah blogger dari negara tetangga seperti Malaysia dan
 Singapura ikut hadir dalam ajang kopi darat akbar Pesta
 Blogger 2008 di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Sabtu
 (22/11). Selain mengangkat tema Blogger For Society,
 diluncurkan juga Bloggership yaitu penghargaan/beasiswa
 untuk menulis isu-isu mengenai potensi yang bisa
 dikembangkan Indonesia meliputi transformasi pendidikan,
 ketersediaan pekerjaan dan kesempatan, serta inovasi lokal.
 
 *INDONESIA MEMPERLUAS EKONOMI KREATIF*
 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2008/11/19/indonesia-memperluas-ekonomi-kreatif/
 Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan
 Indonesia sedang mengembangkan ekonomi kreatifnya sebagai
 sektor yang mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan
 negara.
 
 Ia berkata Indonesia memiliki potensi yang besar dan
 keunggulan pada sektor dan perluasannya dan menghimbau agar
 meningkatkan perdagangan dengan negara-negara asing.
 
 Komunitas Kreatif Bali adalah kelompok masyarakat dan insan
 kreatif yang menaruh perhatian terhadap pengembangan
 industri kreatif di Bali sebagai penggerak ekonomi kreatif
 Bali. Didirikan sebagai forum sosial yang diharapkan dapat
 menjadi wadah bagi terciptanya budaya kreatif, munculnya
 talenta kreatif baru, mendorong inovasi dan tumbuhnya
 semangat kewirausahaan. Ayo bergabung. Kirimkan tulisan Anda
 tentang : 1). Acara dan proyek Kreatif 2). Kiprah, karya dan
 profil insan kreatif atau komunitas kreatif 3). Opini dan
 artikel tentang komunitas kreatif kirimkan melalui email ke
 [EMAIL PROTECTED]


  Pamer gaya dengan skin baru yang keren