[ac-i] racun ato obat ??
saya berpikir saat ini lah waktu nya bagi kita untuk bersama sama bergerak bersama sama untuk memilah mana yang racun mana yang obat.. ini seperti sungguh harus bener bener ber hati hati kita meliat nya dalam kaca wilayah di indonesia ini, klo saya pikir tempat tinggal penulis tidak mewakili antropoli dan sosiologi wilayah dari nusantara cara pemakain bahasa yg terlalu subyektif, sudah hilangkah akal berfikir kita. atau duri dalam tulang kah yang selama ini melumpuhkan kaki dan membutakan mata serta memekan telinga kita. sehingga kita sudah tak dapat lagi memisahkan mana racun dan mana obat selama itu juga kita menunggu satu persatu tubuh kita terpisahkan serti nya kusta telah mengerogi suatu penyakit yang membinasa kan suatu kaum pada jaman nabi dan rasul. baik dan buruk setiap manusia pasti memiliki. dengan itu lah manusia hidup seperti ya dan tidak, tapi ada rasa lain dalam hidup dan ke hidupan ini seperti senang sedih suka dan duka senantiasa klo di urai satu persatu pola yang melingkari kehidupan itu sendiri tiada yang terliat hanya terang. sesekali seberkas warna hijau di sudut mata. Bagian 3. PERTENTANGAN Pada Matematika dan Ilmu Alam rendahan, ya dan tidak itu tak langsung berupa pertentangan yang terang, melainkan mula-mula berupa timbul atau hilang. Baru pada kedua perkataan timbul dan hilang ini (weden und vergehen) kata Engels, dia berupa pertentangan. Tetapi pada Ilmu Masyarakat berdasarkan Komunisme, ya dan tidak itu langsung dan nyata berdasarkan pertentangan. Pencaharian Arab di daerah tempat saya menulis Madilog ini, yakni daerah Jakarta, terutama sekali memperbungakan uang umum dipasar-pasar dipinjamkan Arab pada Indonesia R 1,- dengan bunga 5 sen sehari. Berupa kecil, tetapi menurut perhitungan Matematika bunga semacam itu dan 1,825% setahun. Ini menurut Logika, menurut hitungan bunga berbunga pula (samengestelde interest). Dengan kerja semacam itu dari turunan keterurunan, mereka menjadi kaya, ada kaya raya mempunyai tanah dan rumah. Tentulah bukan satu kali hal yang kita tuliskan dibawah ini sebagai contoh, yang terjadi semenjak bangsa ini meninggalkan Tanah Suci dan mencemarkan kaki pada tanah kita yang dianggap tidak suci ini. Sebagai misal: Seorang tuan tanah Arab, kita namakan saja Halal bin Fulus, sudah lama meminjamkan uang pada seorang petani Indonesia. Petani menanggungkan tanah dan rumahnya atas pinjaman itu. Dia tak bisa melunaskan hutangnya, sebaliknya membeli makanan dan pakaian dan membayar pajak pada pemertintah Belanda saja, sebetulnya tak bisa ditutup dengan hasil tanahnya yang sebidang kecil itu. Keperluan luar biasa pada umat Islam, seperti menyunat dan mengawinkan anak dan merayakan Hari Besar Islam, Lebaran, menuntut ongkos luar biasa yang bagaimana juga rajinnya dia bekerja tak bisa dipenuhi lagi. Terpaksa ia meminjam uang lagi kepada tuan Halal bin Fulus dari Tanah Suci yang seagama dengan dia. Melunaskan hutang dan bunganya yang makin lama bertambah-tambah itu. Tuan Halal bin Fulus tahu pula akan sifatnya petani Indonesia, het zachte volk der aarde, itu bangsa yang semanis-manisnya. Gula Arabpun manis, dan tuan Fulus tak keberatan melebihi harga tanggungan. Tetapi pada satu ketika harga tanah pekarangan dan rumah petani sampai menjadi kurang atau hampir saja dengan hutang bunganya. Disini tuan Fulus baru sekarang petani ada semacam tikus di dalam cengkeraman kucing. Seagama atau tidak, dengan manis atau suara keras, namun hutang mesti dibayar. Kalau kebetulan petani ada mempunyai anak perawan yang cocok sama perasaan tuan Fulus, suka atau tak suka si perawan, karena petani kebuntuan jalan, perkara hutang mungkin dihabiskan dengan perdamaian diantara tuan Fulus dengan petani Indonesia berdua saja. Tetapi kalau petani kebetulan punya anak bujang saja, atau kalau ada perawan yang cantik tetapi jika si ayah meskipun kemauan anaknya yang tak mau dikawinkan dengan tuan Fulus yang sudah tua dan beberapa kali kawin itu, maka disini timbullah percekcokan. Tuan Halal bin Fulus kita andaikan marah dan pergi mengadu ke Pengadilan. Perkara diperiksa. Kalau perlu tuan Fulus mencari advokad yang pintar; arief bisaksana, yang tentu akan berusaha keras, menurut nilai pembayarannya. Dalam 99 diantara 100 perkara semacam itu, tentulah tuan Halal bin Fulus berasal dari tanah Suci, yang menang. Petani yang tak kuasa membeli beras atau sehelai pakaian buat anak bini masa Lebaran, kalau tak meminjam lebih dahulu pada tuan Fulus, manakah bisa bayar advokat. Pengadilan umpamanya memutuskan, bahwa si-tani mesti menjual tanah, pekarangan, rumah dan perabotan kalau ada; sapi atau ayampun kalau ada, buat membayar hutangnya. Sedikit kepanjangan buat contoh, tetapi kependekan buat hal yang banyak sekali terjadi di pulau Jawa dan penting buat kehidupan orang Indonesia. Sekarang kita bertanya : Adilkah putusan Hakim Pengadilan tadi? Inilah salah satu dari pertanyaan yang tiada boleh dijawab dengan ya, dan tidak saja. Karena pertanyaan itu berkenaan dengan perkara yang berhubungan
[ac-i] rencana agenda tahun 2009
desember 2009 pembahasan tentang persib di sini kita dapat datang bertemu dan berbincang sesama pencinta persib tentang history persib ato prestasi nya serta kendala kendala selama 10 hari dari tanggal 1 desember sampai 10 desember 2009 tanggal 1 desember pembicara sesepuh sepak bola bandung, pembahasan : mengenai sepak bola jawa barat prestasi dan perkembangan di waktu era beliau moderator nya kang ibing tanggal 2 desember tokoh tokoh sepak bola yang lain hadir seperti mantan pemain berprestasi, berbicara tentang persib saat ini moderator nya sule API. tanggal 3 desember berbicara tentang sepak bola saat ini, pembicara nya bapak wakil gubernur, beliau akan berbicara tentang pandangan nya dan pendapat nya tentang persib dan seberapa yang beliau tahu tentang persib moderator, mi ink (bagito)gumelar tanggal 4 desemaber pemain sepak bola senior berbicara tentang persib host nya sule tanggal 5 desember pembicara nya dari tokoh tokoh muda bandung (dari tokoh tokoh dari kelompok kelompok muda bandung Brother,HDCI,) berbicara tentang persib dan harapan nya terhadap persib di masa yang akan datang. moderator nya budi dalton tanggal 6 desember pembicara nya dari kalangan musisi muda bandung (cangcuter, st 12 dan lai n lain nya) moderator nya happy salma tanggal 7 desember pembicara nya dari kalangan artis musik senior bandung berbicara tentang persib dan harapan harapan nya untuk persib moderator nya johana. tanggal 8 desember tokoh tokoh muda bandung berbicara tentang persib moderator nya johana/budi dalton tanggal 9 desember pembicara nya pemain persib host nya happy salma berbicara posisi persib di lapangan dan berbagi cerita tentang kendala kendala yang ada tanggal 10 desember penutupan pembicara nya ketua umum persib saat ini yang ber bicara tentang persib sampai jumpa pendopo nol kilometer di acara : seminggu bersama PERSIB nu Aing
[ac-i] 17 desember 2009
kamis malam 16 desember malam tahun baru.. diri ku sampai di kota yang sering di sanjung sanjung di nusantara ini setelah memasuki kota nya langkah ku arahkan ke Pendopo Nol kilometer. ku hempaskan ke letihan di atas sopa tua di pojok sambil menghirup ke sejukan sore itu, mungkin memang berbeda klo di bandingkan masa masa menir belanda menjadikan bandung sebagai kota peristirahatan, berdasar bukti bukti yang ada bebera meter dari sana tongkat kota bandung di tancapkan,. pojok atas bar keliatan poto poto para pemimpim bandung. tak berapa lama seorang pelayan menghampiri ku menyapa dengan senyuman khas tanah priangan, sambil menananyakan adakah sesuatu dapat di bantu. karna saya baru pertama kali dataeng ke pendopo 0 Km. saya diajak berkeling sambil memperkenalkan bandung pada saya, seakan akan semua nya telah di siapkan untuk saya. sambil mengucapkan terimaksih saya sampaikan pada nya klo saya mau minum kopi aja pelayan itu menanyakan apakah saya mau di ambil kan, aku mau bikin sendiri. saya coba bikin sendiri aja ujar ku silahkan bapak di sebelah sana di atas perapian ada 2 buah teko kedua telah berisi air panas.. di samping nya ada meja kecil, disana ada beraneka macam kopi di nusantara ini yup, saya melangkahkan kaki kesudut ruangan itu di ikututi pelayan tadi karan saya sedikit bingung memilih kopi nya pelayan tadi datang menghampiri, maaf adakah yang dapat saya bantu ujar nya oya saya mau coba kopi bandung sambil memperliat kan merek kopi nya kepada saya pelayan bertutur tentang proses kopi dan awal pendirian nya minum kopi sama pisang rebus di sore yang indah gerimis masih aja membasuh debu pada bunga bunga di pinggir jalan. sambil menghirup
Re: [ac-i] Mencari Tuhan, sebuah kesaksian.
siapa yang pernah ketemu tuhan? manusia sekarang banyak yg goblok. dia bikin sebuah benda dan disembah nya benda itu, dan selama ini gw punya wartel gw ga pernah kenal yang nama nya Asosiasi Warparpostel Seluruh Indonesia?? siapa yang ngangkat ya??? gw ketua Asosiasi Warparpostel Seluruh dunia.ga bangga biasa aja. klo soal perjuangan hidup dan idealisme semua orang punya itu. klo mengenai hubungan anda dengan apa yang anda yakinin(tuhan) itu hal boleh saya tahu kenapa anda menyakinin itu tuhan, selama ini yang saya liat cuma simbol simbol yang di bikin manusia lain yang anda sembah? --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, mangoenpoerojo roch basoeki elrob...@... wrote: Sebuah Kesaksian, Semula saya berada di tengah kekuasaan (TNI) pada posisi cukup strategis. Itu saya tinggalkan untuk menjadi trasmigran, nyangkul, bersama seluruh anak isteri. Income saya menyusut tinggal 10% saja, itupun saya peruntukkan bagi pendidikan para transmigran. Sementara isteri, saya masukkan ke departemen transmigrasi untuk mengurus rumah tangga. 10 tahun saya di sana. Yang aneh ketika itu, saya kedatangan tiga Uskup dari wilayah Jakarta (dimana saya berasal), dari PAlembang (dimana saya bermukim) dan dari Lampung. Katanya, mereka akan membuat kesaksian keimanan saya dan keluarga. Saya kembali ke jakarta setelah para transmigran sudah tidak membutuhkan saya, karena menikmati hasil kebun karet yang sudah siap nyadap. Selama itu pula, saya menolak berbagai tawaran kekuasaan. Bahkan ketika di jakarta, saya memilih membuka wartel yang kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Warparpostel Seluruh Indonesia, karena mereka merasa saya belain. Sebagai pengusaha gurem, saya sering menjadi bahan tertawaan dari asosiasi lain bila ada pertemuan nasional. Warteg atau wartel, tanya mereka. Dan seterusnya, saya sungguh enjoy bersama orang- orang kecil bersandal jepit itu (PDIP), berbagai organisasi saya bentuk dan kegiatan saya lakukan dengan dana sendiri (dari Tuhankah? ; saya tidak pernah merasa dikhianati oleh Tuhan). Termasuk satu setengah tahun saya mengawani korban lumpur lapindo di Sidoarjo. Namun semua organisasi dan kegiatan saya hentikan secara serta-merta ketika saya melihat bahwa members-nya hanya cari uang semata (padahal waktu dimulai seolah-olah orang-orang itu sarat idealisme). Sampai dengan tahun 2008 ini (28 tahun setelah meninggalkan birokrasi/pemerintahan), saya tidak pernah secara khusus mencari uang dan, apalagi kekuasaan (malah selalu saya tolak). Tetapi sampai hari ini saya tidak miskin banget. Entah dari mana saja saya dapat uang, isteri saya tidak pernah tahu karena saya pun tidak tahu, semua serba ujug-ujug. Malah orang-orang bilang saya ini orang kaya, gila kan. Pendapat mereka demikian karena isteri dan dua anak saya sudah puter-puter Asia, dan isteri saya sudah muter Eropa selama 3 bulan. Puji Tuhan, syukur kepada Allah, yang telah memberikan segala-galanya pada kami sekeluarga, bukan hanya materi tetapi juga kehormatan. Sekalipun saya hanyalah transmigran dan seorang kopral belaka, tetapi saya merasa dihormati oleh lingkungan saya. Misalnya, ada tilpon menanyakan keadaan negeri dan konstitusinya. Tuhan-lah yang mengetuk hati para penilpon itu untuk bertanya kepada (menghormati keberadaan) saya. Terima kasih Tuhan. salam, robama. From: leonardo rimba leonardo_ri...@... To: spiritual-indone...@yahoogroups.com Sent: Monday, December 22, 2008 8:49:49 AM Subject: [ac-i] Mencari Tuhan T = Mas Leo, terima kasih banyak atas catatan di facebooknya, terutama diskusi dalam posting dengan subject: Dari Brahmacarya sampai Lia Eden. Itu yang selama ini kucari-cari. Sebenarnya penjelasan ttg Tuhan dalam kesadaran manusia udah lama kubaca. Cuma untuk memahaminya secara mendalam dan menginternalisasiny a masih sulit. Pijakan awalnya tidak ada. Jadi tengok kiri dan kanan kok tidak ada penjelasan. Baca berbagai literatur juga tidak ada jawaban yang pas. Memahami dengan menjalankan ritual ibadah juga belum paham juga. Apalagi ditambah persoalan yang menempatkan aku dalam situasi yang tidak fair. Katanya dalam Islam semua manusia sama tapi yang terjadi perempuan diperlakukan sebagai objek. Habis-habisan rasanya mencari jawaban dimana Tuhan yang adil. Rasanya seperti ditinggalkan dan dikhianati Tuhan. Keimanan jadi diobrak-abrik, karena selama ini doa-doaku terjawab dengan keajaiban-keajaiban . Siapa yang tidak bingung dan marah dibiarkan hidup tanpa pegangan. Mencari dalam diri sendiri juga tidak ketemu. Akhirnya kosong ... Kok ya ujug-ujug muncul satu-persatu jawaban. Awalnya cuma sepotong saja yang masuk. Eh kok cukup mengena. Terus mencari lagi, ketemu lagi sepotong... Jadi seperti mulai menyusun puzzle. Cuma masih gamang karena dasarnya belum ketemu, tapi mulai semangat untuk mencari. Eh ya memang waktunya udah menemukan yang dicari, dan muncul dasar dari semuanya. Dan jadi mulai membuka filefile di Milis
[ac-i] Re: Kebudayaan harus jadi tameng beri nilai tambah
gw sech setuju aja ama apa yang di paparkan oleh sdr Anna. menurut gw para budayawan harus sering nongkrong bareng. berpikir bukan berkhayal dan berceloteh. kenapa budayaan karna mereka lah orang orang dalam masarakat yang mengerti akan kebudayaan, entalah klo budayawan nya udah ga berbudaya lagi! sekarang mari bersama sama berbuat dan saling memandang dengan senyum, untuk budaya kita. coba liat ampir semua space seni dan budaya di kuasai asing, tuan rumah cuma seremonial aja. di sini saya pernah paparkan dalam tulisan saya 'Menghidupkan seni dan budaya dari seni budaya sendiri' bukan manja nunggu angaran dari. coba dech para budayawaan berpikir sedikit lebih cerdas.. siapakah yang salah? budaya asing yang masuk kah yang salah? saya jadi senyum sendiri klo meliat kenyataan dan mendenger pernyataan yang selalu menyalahkan ato mencari kambing hitam, coba donk dengan gagah berdiri seperti laskar patih gajah mada dan mengakui ya ada yang salah selama ini. dan siap untuk gigi. Sdr. Anna Yth.,Saya seruju dengan tulisan itu.Dibawah ini sata cuplikkan bagian dari tulisan saya tentang Kebojakan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan dalam kebijakan.Kebudayaan mempunyai pemaknaan yang luas, yang merangkum ulah pikir dan perilaku manusia. menurut hemat saya letaknya tepat adalah menggabungkan dengan Pendidikan dan, Pengajaran .Salam hormat,B.Hidayat. VII. PENUTUP Seperti dicontohkan secara sumier dalam paparan diatas perlu adanya elemen interaktif antar lembaga penelitian, kesatuan pandang mengenai tantangan ilmiah nasional, wali penelitian yang berwawasan kedepan. Karena elemen tersebut berada dalam wadah kegiatan masyarakat yang dibalut oleh kebudayaannya masing-masing nasional ataupun lokal maka imbuhan budaya kepada sikap peneliti tidak dapat diabaikan. Tatanan kebudayaan ini dirasakan penting dalam konteks memajukan ilmu pengetahuan diabad ke-21. Bahkan perlu menurut beberapa negara menyatukan kebudayaan dalam satu rumpun dengan sain dan teknologi. Kato (vide: Normille, 2001) dari Science and Technology Agency, Jepang bahkan menuturkan The ministry where education, technology and culture are integrated should be the leading ministry for the 21st Century. Jepang tidak hanya sendiri mewadahi Culture bersama atribut kemanusiaan lainnya sains dan teknologi. Rupanya hanya Indonesia yang, entah karena visi panjang atau pendeknya, perlu mengkerdilkan kebudayaan hanya menjadi bagian dari pariwisata, dan bukan menjadi satu dengan upaya sains dan teknologi. Dalam mengembangkan kebijakan sains matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang menjadi topik hari, dirasakan perlu menekuni adagium bahwa dunia (materi) selalu harus dapat dimengerti dan dapat dimanfaatkan --- On Tue, 12/16/08, Anna Rainsakina annarain...@... wrote: From: Anna Rainsakina annarain...@... Subject: [ac-i] Kebudayaan harus jadi tameng beri nilai tambah To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 16, 2008, 10:04 AM Kita sekarang telah memasuki gelombang IV dari sejarah perkembangan umat manusia dan di era ini kebudayaan harus mampu menjadi tameng jati diri sekaligus memberikan nilai tambah secara ekonomi, Para budayawan yang berkumpul dalam kongres ini, ujarnya, agar dapat menyusun secara jelas kebudayaan yang bagaimana untuk kemajuan dan perdamaian menuju kesejahteraan sesuai tema kongres. telusuri berita selanjutnya di sini Anna R
[ac-i] Re: [ac-ikongres kebudayaan tak pernah mau bersikap
mungkin yang merasa seorang budayawaan harus lebih banyak berbuat, klo boleh tahu siapa sih budayawan di negeri ini? apa aja telah mereka perbuat untuk budaya dan negeri ini? apa para pelaku nya terlalu banyak yang onani. maka nya terjadi seperti ini, ato duduk yang tidak pada tempat nya? klo tiada itu semua cuma tersisa dua kelompok lagi yang satu adalah para senewen (sebab antara senewen dan seniman nisbi sekali)yang lain nya keserakahan lah yang membuat ini jadi berantakan solusi nya cuma satu action coba liat berapa lama budayawaan kita mandul dalam membuat bangsa ini berbudaya. bukan salah bunda mengandung, dan juga bukan salah bapak yang punya burung. In artculture-indonesia@yahoogroups.com, agung kurniawan agungleak2...@... wrote: saya kiri pernyataan saya tentang kanan dan kiri adalh sebuah contoh bagaimana selama ini para intelektual dan budayawan telah terjebak dalam iklim parokhial yang sangat parah. Ketika membicarakan sebuah kongres kebudayaan persoalan terpenting yang menggangu kepentingan nasional yaitu homogenisasi pola pikir tidak diangkat. Bahkan dianggap semata-mata persoalan kesenian. Lepas dari apakah persoalan kebudayaan akan bicara tentang banyak hal, akan tetapi keheningan para pelaku dan penggiat kongres kebudayaan tentang UU pornografi dan hadirnya hukum berdasar salah satu agama tertentu, dan jelas-jelas tidak sejalan dengan kepentingan nasional (negara indonesia berdasarkan atas keberagaman) menyisakan pertanyaan besar. Mengapa ketika kepentingan akan indonesia yang beragam diusik tidak ada satu rekomendasipun mengenai hal itu? Mengapa justru yang muncul rekomendasi tentang tahun kebudayaan? Apakah panitia dan peserta tidak bisa memilih mana yang urgent dan mana yang tidak? Kalau itu tak terjawab jangan-jangan kita para budayawan dan intelektual kampus tak lebih dari budak-budak kepentingan orang lain (pemilik modal, teknokrat pemerintah, politisi busuk dan lain sebagainya). Tolong pertanyaan yang terus saya persoalankan dijawab; bagaimana respon resmi dari kongres kebudayaan tentang homogenisasi indonesia melalui cara-cara pemberlakuan hukum yang bertentangan dengan tujuan dan kepentinga nasional? kalau itu tidak terjawab mengapa kita harus mendukung tahun kebudayaan 2009? agung kurniawan --- On Wed, 12/17/08, mangoenpoerojo roch basoeki elrob...@... wrote: From: mangoenpoerojo roch basoeki elrob...@... Subject: [ac-i] BUDAYA SALAH KAPRAH To: budaya art artculture-indonesia@yahoogroups.com Cc: artculture-indonesia moderator artculture-indonesia-ow...@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 17, 2008, 12:15 AM Sekaligus menanggapi seluruh komentar tentang perlunya tahun kebudayaan yang dilempar oleh mas Luluk Suniarso. 1. mari kita akhiri budaya saling menyalahkan dengan menyadari bahwa semua kesalahan yang sedang berjalan (berkenaan dengan penyelenggaraan negara) adalah SALAH KAPRAH yang membudaya. Siapapun yang memimpin negeri ini akan terjebak oleh kesalah-kaprahan itu. Kita ingin perubahan tanpa tahu apa yang mau diubah, diubah menjadi seperti apa, dan dimulai dari mana. 2. menurut saya, dari segi pola pikir, harus dimulai dari pola penggunaan ilmu pengetahuan (lihat saran mas profesor bambang hidayat). Ilmu pengetahuan yang semakin spesialissasi, hendaknya tidak digunakan untuk memaksakan perilaku masyarakat agar melakukan sesuatu sesuai tuntutan spesialis. IP hendaknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dalam arti kemampuan dan tuntutan dari masyarakat yang senyata-nyatanya. So, dengan IP itu kita harus berupaya dulu untuk tahu sebenar-benarnya kemampuan masyarakat kita yang tidak banyak tuntutan itu. Ilmu manakah yang harus kita gunakan. (menurut pengembaraan saya, antropologi adalah ilmu utama untuk masyarakat kita). 3. Dari segi politik (agar tidak terjebak akan issue KIRI VS KANAN, mas Agung), kita harus bersepakat tentang TUJUAN NASIONAL. Untuk kita sadari bahwa kita sebagai sebuah bangsa yang katanya besar, ternyata tidak punya tujuan (makanya sering kita dengar mau kemana negara ini). Mari kita baca baik-baik apa kata pendiri negara kenapa kita harus merdeka di dalam Pembukaan UUD. 4. Akibat dari tidak punya tujuan nasional adlah TIDAK PUNYA KEPENTINGAN NASIONAL. Dalam segala kasus, kita dihadapkan pada tarik-menarik kekuatan antar sesama. Contohnya, demokrasi dan HAM apakah benar-benar merupakan kepentingan nasional. Pemihakan pada pemilik modal dalam kasus krisi global, apakah kepentingan nasional? OK, contoh yang tidak berkonotasi politik yaitu soal ROKOK. Asap rokok adalah racun kehidupan manusia perokok maupun non-perokok ; tetapi industri rokok juga menghidupi jutaan keluarga manusia dan negara (pajak). Bagaimanakah negara ini bersikap terhadap rokok, manakah yang disebut KEPENTINGAN NASIONAL? Begitulah sekedar masukan. salam, robama.
[ac-i] Re: Tanggapan untuk FATWA LARANGAN MUI
saya meliat dari ke jauhan sesuatu yang tidak wajar dan tumbuh berkembang dalam masarakat kita. kita seakan akan kehilangan seni bermusyawarah untuk mufakat ato untuk tidak mufakat kita pun mesti bermusyawarah. akhir akhir ini, kita dapat dengan mata telanjang fitnah dan hujatan terhadap islam itu gencar di lakukan, ini segaja di ciptakan untuk menumbuhkan rasa benci terhadap islam. mulai dari hal sepele di dramatisir sedemikian rupa menjadi besar. contoh mengenai seorang laki yg bernama puji. menikahi seorang gadis usia 14 tahun. nama puji di kasi embel embel syeh menjadi syeh puji. puji nya aja udah ngomong menyatakan klo dia bukan syeh.. di televisi. tapi entah kenapa media massa masih tetep menyebut syeh pada Pak puji ato mas puji ini. ato bang puji. ato bung puji. sekarang masalah maulid nabi aja di bahas.. apa udah ga ada lagi cairan di kepala yang dapat mendinginkan dan duduk bersama sama. ato kah kedua nya 'ayam aduan' apa susah nya sih musyawarah.. apakah ga bodoh kesannya ketika seorang ibu di adukan anak nya kepolisi karena karan telah memerahi anaknya. si anak mengadukan ibu nya dengan pasal nya pencemaran nama baik. --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, A'ak [EMAIL PROTECTED] wrote: Para Guru dan Sahabat tercinta . Salam Hijau .. Menanggapai Fatwa Larangan MUI kecamatan Klakah terhadap penyelenggaraan MAULID HIJAU Akhirnya pada tanggal 20 Januari 2008 kami memutuskan untuk mengirim somasi kepada mereka. Dalam somasi tersebut kami memberikan batas waktu selama 1 minggu kepada MUI kecamatan Klakah untuk MENCABUT FATWA dan MINTA MAAF. Somasi tersebut juga kami lampiri dengan tanggapan tertulis kami yang berjudul Melawan Fitnah untuk Menjaga Persatuan Umat (terlampir). Namun rupanya MUI kecamatan Klakah tetap memilih untuk kékéh dengan pendiriannya Alhasil.. lewat dari batas waktu tersebut.. akhirnya kami melaporkan MUI ke pihak kepolisian dengan tuduhan : 1. Penghinaan Pasal 310 ayat 1 dan 2 KUHP 2. Fitnah Pasal 311 ayat 1 KUHP 3. Penghasutan Pasal 161 ayat 1 KUHP 4. Menebar kebencian Pasal 157 ayat 1 KUHP 5. Pemalsuan Surat Pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHP 6. Terorisme UU nomor 15 / 2003 .. dan meski sampai saat ini, Kepolisian Resor Lumajang terkesan ogah-ogahan menangani kasus ini Bahkan menyatakan kasus ini tidak cukup bukti.. kami terus gigih memperjuangkan kasus ini sampai di meja pengadilan Dukungan dan doa dari para Guru dan Sahabat semua sangat besar artinya bagi kami.. Merdeka .. A'ak Abdullah Al-Kudus Panitia Maulid Hijau 2008 Jl. Linduboyo No. 139 Klakah 67356 Lumajang Jawa Timur Indonesia Telfon : 0334-442805 Faximili : 0334-441101 Mobile : 081 55 9000 37 E-mail : [EMAIL PROTECTED]
[ac-i] untuk para susudara sebangsa
salam hangat untuk para seniman dan juga senewen yg hobby onani dengan banga dan riang gembira sambil tertawa tampa celana... menari nari di rumah duka