[assunnah] >>Hubungan As-Sunnah Dengan Al-Qur'an<

2006-08-27 Terurut Topik Abu Harits
HUBUNGAN AS-SUNNAH DENGAN AL-QUR'AN

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
sumber http://www.almanhaj.or.id


Ditinjau dari hukum yang ada maka hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur’an, 
sebagai berikut

[1]. As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam 
Al-Qur’an. Dengan demikian hukum tersebut mempunyai dua sumber dan terdapat 
pula dua dalil. Yaitu dalil-dalil yang tersebut di dalam Al-Qur’an dan dalil 
penguat yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Berdasarkan hukum-hukum tersebut banyak kita dapati perintah dan larangan. 
Ada perintah mentauhidkan Allah, berbuat baik kepada kedua orang tua, 
mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, ibadah haji 
ke Baitullah, dan disamping itu dilarang menyekutukan Allah, menyakiti kedua 
orang tua, serta banyak lagi yang lainnya.

[2]. Terkadang As-Sunnah itu berfungsi sebagai penafsir atau pemerinci 
hal-hal yang disebut secara mujmal dalam Al-Qur’an, atau memberikan taqyid, 
atau memberikan takhshish dan ayat-ayat Al-Qur’an yang muthlaq dan 'aam 
(umum). Karena tafsir, taqyid dan takh-shish yang datang dari As-Sunnah itu 
memberi pen-jelasan kepada makna yang dimaksud di dalam Al-Qur’an.

Dalam hal ini Allah telah memberi wewenang kepada Rasulullah Shallallahu 
‘alaihi wa sallam untuk memberikan penjelasan terhadap nash-nash Al-Qur’an 
dengan firman-Nya :

“Artinya : Keterangan-keterangan (mukjizat) dan Kitab-Kitab. Dan Kami 
turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa 
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” [An-Nahl 
: 44]

Di antara contoh As-Sunnah mentakhshish Al-Qur’an adalah:

“Artinya : Allah berwasiat kepada kamu tentang anak-anak kamu, bagi 
laki-laki bagiannya sama dengan dua orang perempuan...” [An-Nisaa’: 11]

Ayat ini ditakhshish oleh As-Sunnah sebagai berikut:

[a]. Para Nabi tidak boleh mewariskan apa-apa untuk anak-anaknya dan apa 
yang mereka tinggalkan adalah sebagai shadaqah.
[b]. Tidak boleh orang tua kafir mewariskan kepada anak yang muslim atau 
sebaliknya, dan
[c]. Pembunuh tidak mewariskan apa-apa.[1]

As-Sunnah mentaqyid kemutlakan al-Qur’an:

“Artinya : Pencuri laki-laki dan perempuan, hendaklah dipotong kedua 
tangannya...” [Al-Maa’idah: 38]

Ayat ini tidak menjelaskan sampai di manakah batas tangan yang akan 
dipotong. Maka dari as-Sunnahlah didapat penjelasannya, yakni sampai 
pergelangan tangan.[2]

As-Sunnah sebagai bayan dari mujmal Al-Qur’an.
[a]. Menjelaskan tentang cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ÕóáøõæúÇ ßóãóÇ ÑóÃóíúÊõãõæúäöí ÃõÕóáöøí.

“Artinya : Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.” [3]

[b]. Menjelaskan tentang cara ibadah haji Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda.

áöÊóÃúÎõÐõæúÇ Úóäöøí ãóäóÇÓößóßõãú.

“Artinya : Ambillah dariku tentang tata cara manasik haji kamu sekalian.” 
[4]

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang perlu penjelasan dari As-Sunnah karena 
masih mujmal.

[3]. Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat 
di dalam Al-Qur’an. Di antara hukum-hukum itu ialah tentang haramnya memakan 
daging keledai negeri, daging binatang buas yang mempunyai taring, burung 
yang mem-punyai kuku tajam, juga tentang haramnya menge-nakan kain sutera 
dan cincin emas bagi kaum laki-laki. Semua ini disebutkan dalam 
hadits-hadits yang shahih.

Dengan demikian tidak mungkin terjadi kontradiksi antara Al-Qur’an dengan 
As-Sunnah selama-lamanya.

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Apa-apa yang telah disunnahkan 
Rasulullah Shallallahju ‘alaihi wa sallam yang tidak terdapat pada 
Kitabullah, maka hal itu merupakan hukum Allah juga. Sebagaimana Allah 
mengabarkan kepada kita dalam firman-Nya:

“Artinya : ...Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan 
yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di 
langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali 
semua urusan.” [Asy-Syura: 52-53]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan hukum yang 
terdapat dalam Kitabullah, dan beliau menerangkan atau menetapkan pula hukum 
yang tidak terdapat dalam Kitabullah. Dan segala yang beliau tetapkan pasti 
Allah mewajibkan kepada kita untuk mengikutinya. Allah menjelaskan 
barangsiapa yang mengikutinya berarti ia taat kepada-Nya, dan barangsiapa 
yang tidak mengikuti beliau berarti ia telah berbuat maksiat kepada-Nya, 
yang demikian itu tidak boleh bagi seorang makhluk pun untuk melakukannya. 
Dan Allah tidak memberikan kelonggaran kepada siapa pun untuk tidak 
mengikuti Sunnah-Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [5]

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur’an ada 
3 macam, sebagai berikut:

[a]. Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di 
dalam Al-Qur’an.
[b]. Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan pemerinci hal-hal 

[assunnah] OOT: Toko Buku AhlusSunnah

2006-08-27 Terurut Topik Yepi Yosa
assalamu'alaikum

mo nanya nih. kebetulan ana baru 2 bulan ini ada di jakarta, kerja.
apa antum ada yg tau dimana toko buku yg menjual buku-buku yg
bermanhaj salaf dgn harga murah :-) (kl di jogja sih biasanya ada
diskon khusus bagi para langganan). sekalian panduan angkotnya dr harmoni.

jazakumullahu khair

wassalamu 'alaikum
yepi yosa








Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tanya: Tingkatan-tingkatan Syi'ah

2006-08-27 Terurut Topik Naufal
Menurut saya buku (yg sudah diterjemahkan) yg cukup bagus untuk mengenal
kesesatan dan keburukan syi'ah diantaranya adalah :
1. Gen Syi'ah (judul Asli: Syi'ah Minhum `Alayhim) karya Syaikh Mamduh
Afrhan Al Buhairi, penerbit Darul Falah
2. Sunni yg Sunni : Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah Al Musawi (lupa judul
Aslinya) karya Syaikh Mahmud Az-Za'by, peneebir PUSTAKA
3. Ensiklopedi Sunnah-Syi'ah (lupa judul Aslinya) karya Syaikh Ali Ahmad As
Salus, penerbit Pustaka Al Kautsar

InsyaAllah buku2 tsb membantah syi'ah dgn pemahaman Ahlussunnah `ala manhaj
Salafush Shalih.


- Original Message -
From: "Abdullah Eli" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, August 25, 2006 4:46 PM
Subject: Re: [assunnah] Re: tanya: Tingkatan-tingkatan Syi'ah


> menilik daftar nama2 pengarangnya, saya khawatir terdapat syubhat yang
> secara tidak sengaja biasanya mengiringi tulisan  para penulisnya...
>
> sama-sama menganggap bahwa syiah itu bathil bukan berarti kita
> membenarkan setiap makalah yg menghujat syiah...
>
> wallahu 'alam...
>
> On 8/25/06, ==Ibnu Muhdi== <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ada sebuah buku yang sangat bagus dan insya Alloh kita dapat menarik
> > banyak ilmu darinya tentang Syi'ah ini.
> >
> > Buku ini berjudul "Mengapa kita menolak Syi'ah" Kumpulan makalah seminar
> > nasional tentang Syiah di Aula Masjid Istiqlal Jakarta 21 September 1997
> >
> > Pemakalahnya :
> > - Drs. K.H. Moh. Dawam Anwar
> > - K.H. Irfan Zidny, MA
> > - K.H. Thohir Abdullah Al Kaff
> > - Drs. H.M. Nabhan Husein
> > - K.H. Abdul Latief Muchtar, MA
> > - DR. M. Hidayat Nur Wahid
> > - Syu'bah Asa
> > yang diterbitkan Oleh Lembaga Penelitian Pengkajian Islam (LPPI).
> >
> > Salah satu aqidah syiah yang paling berbahaya adalah taqiyyah dimana
> > setiap syiah harus mampu berkata dan bersikap dengan perkataan dan sikap
> > yang tidak sesuai/ bertentangan dengan kata hatinya/kebenaran (munafik).
> > Aqidah inilah yang mampu mengotak-atik syiah dengan ahlus-sunnah dan
> > membuatnya menjadi samar2. Dengan akidah ini pula muncul syubhat-syubhat
> > yang sesat dan menyesatkan. Baik dari kalangan syiah sendiri maupun dari
> > selain syiah.
> >
> > Dengan mengenal seperti apa syiah ini, Insya Alloh kita bisa menjaga
diri
> > kita dan keluarga kita minimal, dari fitnah2 keji yang muncul dari syiah
> > ini. Dan kita senantiasa berdoa pada Dzat yang membolak-balikkan hati
ini
> > agar mampu tegar di jalan-Nya. Amin.
> >
> > Wallohu a'lam.
> > Afwan.






Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] >>Bedah Buku Fiqih Dakwah di JIC<

2006-08-27 Terurut Topik Abu_Ziyad Fidzil



KAJIAN ILMIAH BEDAH BUKU        Hadirilah !!Kajian Terbuka . Bedah Buku . Untuk Umum ( Ikhwan dan Akhwat )1. “ Fiqih Dakwah Para Nabi “Oleh : Ustadz Arman Amri, LC      2. “ Salah Kaprah Dalam Beragama “  Oleh : Ustadz Jazuli, LCHari / Tanggal : Ahad , 11
 Sya’ban  1427 H. / 3 September  2006 M.Waktu :  09.00 WIB – DhuhurTempat    : Masjid Jakarta Islamic Centre ( JIC )        Jalan Kramat Jaya , KOJA         Jakarta UtaraHADIRILAH !!! Ajak Keluarga , Sahabat dan Tetangga !!!Route Kendaraan :[- Dari Kp. Rambutan bis PAC 07/P8  -  Blok M PAC 65/ 89  -  Ciputat PAC 135  -  Bekasi PAC 25/P40  -  Cikarang bis Mayaraya  -  Cikampek bis Warga Baru  -  Tangerang Bus AJA  -  Kemudian naik KWK 06 tujuan Semper turun didepan JICInformasi  :0816 1182 781 ( Solihin )     Panitia      Kerjasama Mejelis Ilmu Ar Royyan &  Jakarta Islamic Centre  Jakarta Utara.  
		 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.
__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]








   



  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "assunnah" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






__,_._,___



[assunnah] >>Kapan Dikatakan Menyalahi Faham Salaf?<

2006-08-27 Terurut Topik Abu Harits
KAPAN SESEORANG MENYALAHI PAHAM SALAF DAN DIKATAKAN BUKAN SALAFI ? DAN 
BAGAIMANA METODE MEMBANTAH AHLI BID’AH ?

Oleh
Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr
sumber http://www.almanhaj.or.id


Pertanyaan
Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr ditanya : Kapan seseorang dikatakan 
menyelisihi paham salaf, dengan kata lain kapan dia dikatakan bukan seorang 
salafi ? dan bolehkah kita katakan bahwa si fulan salafi aqidahnya tetapi 
ikhwani manhajnya?

Jawaban
Bukanlah tiap orang berhak -baik seorang alim ataupun penuntut ilmu- untuk 
mengeluarkan ataupun memasukkan seseorang kedalam salafiyyah. Karena 
salafiyyah bukanah perusahaan, yayasan sosial, ataupun partai politik. 
Salafiyyah adalah Islam itu sendiri.Tidak seorangpun dapat mengeluarkan 
seseorang dari dalam Islam, sebab seseorang tidak akan keluar dari Islam 
kecuali dengan kekafiran ataupun mengingkari sesuatu perkara prinsip yang 
telah diketahui secara pasti dalam agama. Seseorang tidak akan keluar dari 
Islam kecuali dengan beberapa persyaratan yang telah disebutkan ulama.

Ungkapan yang diperbolehkan sebatas: " si fulan telah menyelisihi manhaj 
salaf, sifulan telah meyelisihi aqidah, menyelisihi apa-apa yang diperbuat 
salaf" hal ini kita nyatakan jika dia keliru dalam pemahaman salaf atau 
menjauhi kebenaran salaf.dalam masalah-masalah ataupun kaedah-kaedah 
tertentu .

Adapun orang orang yang mencampur adukkan berbagai macam pola, dia 
menyatakan rela dengan aqidah salaf tetapi tidak dengan manhaj salaf, maka 
hal ini tidak pernah didapati dalam manhaj para salaf. Sebab seseorang harus 
menjadi seorang salaf yang tulen sejak dari ujung rambutnya hingga ujung 
kakinya.

Seorang yang mengaku salaf harus mengambil agama ini secara keseluruhannya. 
Dia harus rela dengan aqidah salaf dan manhaj salaf, berakhlak layaknya 
akhlak salaf, beramal sebagaimana yang diamalkan salaf. Inilah dia seorang 
salafi. Sebab Allah Subhanahu wa ta'ala mengatakan:" Hai orang-orang beriman 
masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruahan". Kami tidak pernah tahu 
ada seseorang salafi yang rela atau mengakui kebenaran aqidah salaf 
sementara dia mengambil pemikiran hizbiyyah. Melihat dengan kaca mata 
hizbiyyah, dan tidak mendekat kecuali kepada hizbnya, loyalnya dan cintanya 
hanya pada hizb-nya , dia tidak akan tenang jika yang datang kepadanya bukan 
dari kelompoknya, sekalipun orang yang paling alim, paling benar dan paling 
tunduk mengikuti sunnah Nabi dan petunjuk para sahabatnya.

Sifat talfiq (memilih-milih mana yang dia suka berdasarkah hawa nafsu-pent) 
ataupun ganti-ganti warna ini, sangat bertentangan sekali dengan manhaj 
salaf.Ketika anda mengatakan "manhaj salaf" maka sebenarnya manhaj ini 
adalah manhaj yang sempurna yang masuk didalam cakupannya aqidah, negara, 
muamalah dan segala sesuatu yang menyangkut Islam baik hukum-hukumnya dan 
kaedah-kaedahnya.

Tetapi kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala semata , dan yang 
maksum hanyalah Rasulullah seorang, dengan demikian kita jangan mengganggap 
bahwa seseorang salafi itu dapat steril dari berbagai kekurangan dan aib, 
atau steril dari segala ketergelinciran dan kekeliruan. Namun pasti sangat 
jelas beda seseorang yang keliru karena salah dalam memahami sesuatu masalah 
dengan seseorang yang dengan sengaja membangun mazhabnya dengan hal-hal yang 
bertentangan dengan paham salaf ; mencurahkan energi dan daya pikirya untuk 
membela dan mempertahankan ideologinya itu ; memberikan wala dan baro 
berdasarkan itu. wabillahi at-taufik.


BAGAIMANA METODE MEMBANTAH AHLI BID'AH

Pertanyaan.
Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr ditanya : Bagaimana metode yang digunakan 
untuk membantah ahli bid'ah?

Jawaban
Apabila ahli bid'ah tersebut seorang tokoh ternama yang dikenal selalu 
menyebarkan bid'ahnya kepada khalayak ramai, maka dia harus dibantah didepan 
khalayak ramai pula dan di-tahzir agar orang-orang menjauhinya.

Sebaliknya jika dia orang biasa yang tidak dikenal dikhalayak ramai dan 
bid'ahnya hanya pada masalah-masalah yang kecil maka jangan dibantah didepan 
khalayak ramai dan disebarluaskan. Sebab ini merupakan salah satu metode 
yang ditempuh ahli bid'ah agar dapat dikenal dan masyhur.

Yaitu seorang ahli bidah yang tidak terkenal membuat bantahan terhadap 
salafiyyin pada satu masalah, kemudian dibantah kembali oleh salafiyyun dan 
tullabul-ilmi dengan menyebarkannya kepada orang banyak. Hal seperti ini 
membuat nama ahli bi'ah tersebut masyhur dan dikenal.

Tetapi perlu diperhatikan juga dalam membantahnya haruslah dengan dalil, 
hujjah dan dalil aqliyyah maupun naqliyyah.

[Seri Soal Jawab DaurAh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002. Dengan 
Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani 
Hafidzahumullahu diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/






Website anda: http://www.assunn

[assunnah] Tentang Manhaj Surury

2006-08-27 Terurut Topik Adnan Jusuf
Tentang Sururiyah dan Sururiyyun *)

Sururiyyah :
Adalah mereka yang menisbatkan dirinya pada Muhammad bin Surur 
Zainal 'Abidin, yang di dalam manhajnya terdapat penyelewengan dari 
manhaj Ahlus Sunnah dalam masalah-masalah da'wah dan muamalah 
terhadap pemerintah, yang mereka adopsi dari manhaj-manhaj di 
luarAhlus Sunnah, seperti manhaj Ikhwanul Muslimin,
Hizbut Tahrir dll.

Adapun ciri-ciri mereka, para ulama telah banyak meneliti pemikiran 
mereka  secara rinci.

Beberapa sifat mereka seperti yang dijelaskan dalam kitab :
Ar-Rodd 'ala ba'dhi du'aatil fitan wal fasaad" karya Syaikh 
Abu 'Umar Usamah bin 'Athoya Al-'Utaibi, juz pertama dibawah judul
"As-Sururiyyun wal Quthbiyyun Hum wat Takfiriyyun Al-Mufjirun 
Wajhaani Li-'umlah Wahidah" (Surury-Quthby dan Takfiry Kriminal, 
dua sisi dari satu mata uang) :

1. Mengkafirkan secara mutlak orang yang tidak berhukum dengan hukum 
Allah, meskipun orang itu tidak menghalalkan tindakannya dan berlaku 
sombong terhadap hukum Allah, sebagaimana dikatakan secara lantang 
oleh Safar Al-Hawaly, salah seorang gembong surury.

2. Menuduh orang yang tidak mau melakukan point pertama di atas
- yakni menghukumi kafir orang yang tidak berhukum dengan Hukum 
Allah secara mutlak - sebagai murji'.

3. Menuduh para ulama dan para Da'i yang menjelaskan kepada manusia 
tentang tidak bolehnya menghukumi kafir secara personal (ta'yin) 
kepada penguasa tertentu atau memerintahkan manusia untuk menahan 
diri dari perbuatan takfir tanpa hujjah yang nyata,sebagai antek-
antek thogut atau jahmi atau murji'.

4. Mencela kehormatan para ulama, dalam hal ini ada beberapa bentuk,
antara lain :

Pertama, menuduh mereka tidak menunaikan kewajiban selaku ulama, dan
menyembunyikan kebenaran sebagaimana dikatakan Salman Al-'Audah, 
Nashir Al-'Umar, 'Aidh Al-Qorni dan selain mereka.

Kedua, menuduh ulama melakukan mudahanah (bermanis muka di hadapan 
orang fasik, tidak mau menegakkan amar ma'ruf nahyi mungkar kepada 
mereka), atau mereka menuduh para ulama hidup dari dinar saja, ulama 
sulthon, ulama suu'.

Ketiga, menuduh para ulama tidak paham waqi' (kondisi realita), 
ulama yang lugu (alat permainan politik), mesin fatwa atau tidak 
mengerti tipu daya musuh.

5. Membangkang kepada waliyyul amri (penguasa) muslim, tidak mau 
mendengar dan taat. Tidak ada satupun perkataan Safar, Salman,
At-Thoriri, A'-'Umar yang menyeru kepada para pemuda untuk mendengar 
dan taat kepada para penguasa muslim. Sebaliknya,orang-orang yang 
menyeru untuk mendengar dan taat kepada penguasa, justru akan 
mendapatkan label dan sifat-sifat yang paling buruk serta nista dari 
mereka.

6. Menggadaikan agama untuk mencapai - menurut istilah mereka - 
maslahat-maslahat da'wiyyah sehingga tidak heran bila pada malam 
hari mereka mengkafirkan penguasa tetapi di siang harinya
duduk-duduk, makan-makan bersama dengan mereka sambil ha-ha he-he 
dengan mereka.

7. Memuliakan para tokoh kebid'ahan dan kesesatan, betapapun nampak 
dan parahnya penyimpangan mereka, semisal : Sayyid Quthb, Muhammad 
Quthb, Muhammad Surur, Al-Maududi, Hasan Al-Banna, dll.

8. Melakukan tindakan kasar, bahkan serangan fisik kepada orang-
orang yang berseberangan dengan mereka, sebagaimana penganiayaan 
yang mereka lakukan terhadap Syaikh Muhammad Aman Al-Jami di salah 
satu masjid di kota Riyadh, juga terhadap Syaikh Soleh As-Suhaimi
dan Syaikh Abdurrazak Al-'Abbad di salah satu masjid di Buraidah, 
demikian pula penyerangan terhadap Syaikh Abdullah Al-Ubaylan, 
bahkan hampir saja mereka membunuh beliau, sekiranya Allah tidak 
menyelamatkan beliau !. Ini belum terhitung ancaman dan tindakan 
kekerasan terhadap para penuntut ilmu salafiyyin.

Delapan sifat di atas adalah penjelasan global, yang wajib kita 
ketahui berkaitan dengan sifat-sifat sururiyyun-quthbiyyun agar 
terhindar dari bahaya dahsyat di bidang manhaj ini.

Dan Alhamdulillah para ulama telah membongkar kedok-kedok mereka 
secara rinci sampai ke akar-akarnya, sehingga kita bisa dengan 
mudah - terang seterang cahaya matahari -mengenali sifat-sifat 
mereka.

Di samping itu tentu tidak dapat dipungkiri jasa dan andil besar
Syaikh yang mulya, Imam Al-Jarh Wat Ta'dil masa kini, Robi' bin Hadi 
Al-Madkholy hafidzahullah, yang telah mencurahkan kesungguhannya
menyingkap syubuhat mereka (sururiyyun-quthbiyyun).

Salah satu sisi keindahan yang nampak dominan dari kitab-kitab 
beliau adalah gaya dan cara beliau - yang dimudahkan Allah - dalam 
membawakan hujjah-hujjah, yang demikian kokoh, kuat, jelas, teliti 
dan lengkap hingga sangat sulit untuk dibantah.

Beberapa kitab karya beliau di antara nya :

1."Adhwaaun islamiyah 'alaa aqidati sayyid quthb wa fikrihi"
Mengupas dan membantah pemikiran-pemikiran sesat Sayyid Quthb
(arsitek pemikiran sesat Ikhwanul Muslimin kedua setelah Hasan
Al-Banna), selain buku ini masih ada buku lain karya Syaikh Robi' 
yang membantah pemikiran sesat Sayyid Quthb berkaitan dengan 
penistaannya terhadap kemuliaan para sahabat, yaitu kitab "Matho'in 
Sayyid Quthb"

[assunnah] Tanya Status Anak Adopsi

2006-08-27 Terurut Topik niken lusi retnoningtys
Assalamu'alaikum
  
  Saya ingin menanyakan tentang keberadaan hadist atau hukum Islam 
didalam pandangannya terhadap mengadopsi anak.

  Sepanjang sepengetahuan saya tidak ada didalam Islam bahwa 
mengadopsi anak sama dengan anak sendiri ..kita hanya bisa 
dikatakan memelihara dari ketidakmampuan tolong penjelasannya 
beberta hadist yang mungkin termaktub didalamnya...
   
  Terima kasih
   
  Wasalam
  __


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tauhid

2006-08-27 Terurut Topik Abu Abdurrohman
On 8/25/06, Marsudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,


Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokaatuh

Ini saya punya pengalaman nih:
> 1. Saya (dulu) pernah mengaji ke Murrobi dan dia menerangkan pembagian
> Aqidah itu ada tiga (dasarnya surat An-nas):
> a. Rubbubiyah
> b. Mulkiyah
> c. Illahiyah
>
2. Ini temen saya punya CD yg isinya tentang pembagian tauhid (kalo gak
> salah Idrisiyah) :
> a. Rubbubiyah
> b. Illahiyah
> c. Ubudiyah
>
> Nah sepengetahuan saya aqidah dibagi 3 (salafy) :
> a. Rubbubiyah
> b. Illahiyah
> c. Asma wa Sifat
>
> Yang saya tanyakan apakah boleh aqidah itu difahami dengan bermacam2
> pemahaman ? dan mohon penjelasannya.


Yang telah saya baca di Fathul Majid.
Tauhid  Mulkiyah Insya Alloh sama dengan Tauhid Uluhiyah. Adapun tauhid
Ilahiyah telah dijelaskan di buku itu juga artinya sama saja. Tauhid
Uluhiyah atau Ilahiyah membahas  tentang cara beribadah kepada Alloh.
Mengesakan Alloh dalam hal peribadatan. Dan Mulkiyah sudah termasuk di
dalamnya.
Para ulama bermacam-macam penjelasannya yang saya jumpai di buku tersebut.
Namun seperti yang kita tahu, tauhid oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
telah dijelaskan ada 3 macam.
Wallahu'alam bishawab

Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,


Wa'alaykumsalam warohmatullohi wabarokaatuh

Marsudi




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Tanya : Tahnik

2006-08-27 Terurut Topik Abu Abdurrohman
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh

Saya ingin bertanya tentang tatacara aqiqoh, kemudian apa yang dimaksud
dengan tahnik, bagaimana pula pelaksanaannya.

Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Re: tanya: Tingkatan-tingkatan Syi'ah

2006-08-27 Terurut Topik ==Ibnu Muhdi==
Ana sependapat dengan antum. Ini juga yang ana sempat ungkapkan pada teman
ana ketika ana melihat buku ini pertama kali di rumahnya. Tapi setelah ana
melihat isinya sekilas ana tertarik untuk membacanya.

Pada setiap makalah disebutkan sumbernya secara jelas, dan bahkan untuk
menjelaskan tentang aqidah syiah ini diambilkan langsung dari kitab2 syiah
itu sendiri seperti Al-Kaafi, Tahdzibul Ahkam, Al-Istibshar, Bihar
Al-Anwar, Al-Waafi dan lain2.

Penerbitan buku ini disponsori dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengkajian Islam (LPPI) disertai dengan kata sambutan dari beberapa ormas2
Islam seperti MUI, PP Al-Irsyad, PP Muhammadiyyah, PB NU dan lain2.

Dalam buku ini juga disertakan contoh2 (--setidaknya ada 60 lebih
contoh--) perbedaan Qur'an versi Syiah yang disebutkan dalam kitab2 syiah
dengan Qur'an versi ahlus-sunnah yang sebagaimana kita ketahui semua.

Contoh: Surat Al-fatihah ayat 5-7 versi syiah sebagaimana yang disebutkan
dalam buku 'fashlul-Khithoob hal 253' berbunyi:

"Ihdinash-shiroothol mustaqiima, shirootho man An'amta 'alaihim wa
ghoyril-maghdhuubi 'Alayhim wa ghoyridh-dhoolliin"

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan siapa saja yang
engkau beri nikmat pada mereka dan bukan (jalan) orang yang engkau murkai
dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat" [Fashlul Khithoob, hal 253]

Contoh lain: Surat Al-baqoroh: 23 menurut versi syiah sebagaimana tertulis
dalam kitab Al-Kaafi I / 317 dan Fashlul Khithoob hal 254 berbunyi:

"Wa in kuntum fii roybim-mimmaa naz-zalnaa fii 'Aliy fa'tuu
bishuurotim-mim-mitslihi"

Artinya: "Dan jika kalian ragu terhadap apa saja yang Kami turunkan kepada
'Ali, buatlah satu surat (saja) yang semisal dengan Al-Qur'an itu"

Dan masih banyak lagi contoh2 yang dituliskan. Afwan sebenarnya pada buku
tersebut penulisan ayat2 ini dengan tulisan Arab, berhubung ana tidak
pakai windows arab maka ana tuliskan ayatnya dgn tulisan abjad.

Sejauh ini yang ana dapati dalam buku ini adalah membedah aqidah syi'ah
dan firqoh2nya. Dan belum ana jumpai kalimat2 yang menurut ana yang awwam
ini merupakan syubhat.

Memang harus diadakan tabayyun dulu dengan ustadz yang lebih faham tentang
masalah ini. Insya Alloh akan ana tanyakan pada ust Abdurrahman Thayyib
tentang isi dari buku ini.

Afwan jika ada khilaf.


-
Abdullah Eli said:
> menilik daftar nama2 pengarangnya, saya khawatir terdapat syubhat yang
> secara tidak sengaja biasanya mengiringi tulisan  para penulisnya...
>
> sama-sama menganggap bahwa syiah itu bathil bukan berarti kita
> membenarkan setiap makalah yg menghujat syiah...
>
> wallahu 'alam...
>
>
> On 8/25/06, ==Ibnu Muhdi== <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Ada sebuah buku yang sangat bagus dan insya Alloh kita dapat menarik
>> banyak ilmu darinya tentang Syi'ah ini.
>>
>> Buku ini berjudul "Mengapa kita menolak Syi'ah" Kumpulan makalah seminar
>> nasional tentang Syiah di Aula Masjid Istiqlal Jakarta 21 September 1997
>>
>> Pemakalahnya :
>> - Drs. K.H. Moh. Dawam Anwar
>> - K.H. Irfan Zidny, MA
>> - K.H. Thohir Abdullah Al Kaff
>> - Drs. H.M. Nabhan Husein
>> - K.H. Abdul Latief Muchtar, MA
>> - DR. M. Hidayat Nur Wahid
>> - Syu'bah Asa
>> yang diterbitkan Oleh Lembaga Penelitian Pengkajian Islam (LPPI).




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Katak

2006-08-27 Terurut Topik lupus kecil
assalamualaikum
cuma sedikit mengingatkan kita semuanya.
kita dalam memahami dan mengamalkan dien ini haruslah berpegang kepada 2 hal, 
yakni alquran dan assunnah. jadi kalau kita tidak mendapatkan petunjuk yg kita 
cari di dalam alquran maka kita harus mencarinya di dalam hadist.
karena tidak sempurna amalan dan pemahaman dien kita ini hanya berpedoman pada 
satu saja.
sebaga contoh: apakah di dalam alquran ada keterangan yang menjelaskan tentang 
sholat dzhuhur itu 4 rekaat? tidak kan? atau apakah di dalam alquran dijelaskan 
secara rinci tentang haji? tidak kan?
maka dari itu kita haruslah berpegang kepada dua-duanya. dan tidak bisa hanya 
salah satunya.
semoga bermanfaat
wassalamualaikum
abu latif


Shofhi Amhar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Nyambung tanya boleh ya...?
Di dalam al-Quran, ditegaskan hanya ada empat jenis benda yang haram
dimakan: bangkai, darah, daging babi, dan sesuatu yang disembelih dengan
selain Allah. Lalu, bagaimana kita menyikapi Hadits-Hadits yang menyatakan
keharaman sesuatu selain empat y6ang telah disebutkan al-Quran?


Pada tanggal 06/08/26, Budi Ari menulis:
>
> Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pak Deddy
>
> Mudah-mudahan bermanfaat,
>
> Larangan Membunuh Kodok (dan Memakannya)
> Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
>
> Dari Abdurrahman bin Utsman (ia berkata), *"Sesungguhnya seorang tabib
> pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang kodok yang ia akan jadikan obat ?
> Maka Nabi telah melarang tabib tersebut membunuh kodok"* (HR. Abu Dawud
> no. 3871, An Nasaa'i 7/210, Hakim 4/411, Baihaqi 9/258, hadits *shahih*)
>
> Berkata Imam Hakim, *"Hadits ini shahih isnadnya"*. Dan Imam Dzahabi telah
> menyetujuinya.
>
> Hadits yang mulia ini merupakan *hujjah* yang kuat tentang haramnya
> memakan daging kodok karena Nabi *Shallallahu 'alaihi wa sallam* telah
> melarang membunuhnya, baik untuk dimakan atau untuk disia Esiakan.
>
> Di dalam hadits di atas seorang tabib (dokter) meminta izin kepada Nabi
> ShallallaHu 'alaiHi wa sallam untuk menjadikan kodok sebagai obat. Tentunya
> yang dimaksud oleh si dokter ialah dengan cara memakannya atau memberi makan
> kepada pasien yang dia yakini bahwa daging kodok itu sebagai obat.
>
> Fatwa para Imam :
>
> 1. Berkata Abdullah bin Ahmad, *"Aku pernah bertanya kepada bapakku
> (yakni Imam Ahmad bin Hambal) tentang kodok, lalu beliau menjawab, 'Tidak
> boleh dimakan dan tidak boleh dibunuh. Karena Nabi telah melarang membunuh
> kodok berdasarkan hadits Abdurrahman bin Utsman'"* (*Masaa-il Imam
> Ahmad* hal. 271 E272, di*tahqiq* oleh Zuhair Syaawisy)
> 2. Imam Al Khaththaabiy mengatakan bahwa kodok itu haram dimakan. *('Aunul
> Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud* juz 10 hal. 252 E253)
> 3. Imam Ibnu Hazm di Kitabnya Al Muhalla juz 7 hal. 245, 398 dan
> 410) menyatakan bahwa kodok itu sama sekali tidak halal dimakan.
>
> Maraji'
> Disarikan dari Kitab *Al Masaa-il* jilid 4, Ustadz Abdul Hakim bin Amir
> Abdat, Darul Qalam, Pasar Minggu EJakarta, Cetakan Pertama, 2004 M, hal.
> 261 E272
>
>
> *Deddy Wirastyo * wrote:
>
> Ass.
> Ada yang bisa membantu ana mengenai hukum memakan daging kodok ? Selain
> babi, darah, bangkai selain ikan, daging sembelihan tanpa menyebut asma
> Allah, adakah makanan lain yang lain yang diharamkan beserta dalil-dalilnya?
> Jazakumullah Khairon Katsiro
> wass
> Dedy W



-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Tanya : Tentang Jamaah Kaum Muslimin

2006-08-27 Terurut Topik Yudhi Syarif Rahmat Wijaya
Assalamualaikum warrohmatullah wabarrokatuhu..

Ana berusaha memahami hadist di bawah ini

"Tetapi (jangan tinggalkan) jamaah kaum muslimin!"
Aku berkata, "Jika mereka (muslimin) tidak memiliki jamaah dan Imam?"
Maka beliau menjawab.
"Berlepaslah kamu dari semua firqah-firqah (golongan-golongan),walaupun
kamu harus menggigit akar pohon sampai engkau meninggal dunia sedang engkau 
dalam keadaan demikian."

[Dikeluarkan oleh Imam Bukhari no. 3411, dan ini lafazh bagi dia, dikeluarkan 
pula oleh Muslim, Al-Hakim dan yang lain]

pertanyaannya, siapakah yang disebut jamaah kaum muslimin yang hrs kita ikuti? 
berarti kita tidak boleh ikut dalam sesuatu firqah/golongan, tapi tetep kita 
harus punya imam, begitu bukan?

kemudian,

Rasulullah memerintahkan untuk (selalu) berpegang teguh dengan sunnahnya dan 
sunnah para khalifah yang terbimbing serta (memerintahkan) untuk selalu 
komitmen terhadap jamaah kaum muslimin dan imamnya, ketika terjadi perselisihan 
dan perpecahan (umat).

dilihat dari konteks di atas, siapakan imam kita yang harus kita pegang ketika 
terjadi perselisihan? bagaimana ini? mohon jawabannya

Syukron,

Yudhi Wijaya




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [assunnah] Re: Beberapa koreksi postingan email (revisi)

2006-08-27 Terurut Topik Rusdy
Assalamuaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terlebih dahulu saya mohon maaf apabila keinginan saya ini salah alamat atau 
bukan pada sasarannya. Begini. saya ada rencana untuk bulan Ramadhan/Hari 
Raya Idul Fitri tahun ini ingin menyantuni seluruh anak yatim yang berdomisili 
di daerah Kecamatan Syamtalira Bayu dimana Kecamatan tersebut merupakan tempat 
kelahiran saya. Karena jumlah anak yatim (tingkat belum sekolah SD s.d sekolah 
SMP sederajat) jumlahnya saya perkirakan melebihi 200 orang maka kalau saya 
sendiri yang menyantuni sudah pasti tidak mampu. Maka kalau boleh melalui 
milist ini saya mohon kerendahan hati seluruh anggota milist ini kalau ada 
kelebihan rizki boleh nggak disedekahkan seberapapun kepada anak yatim tersebut.
Demikian semoga kita selalu mendapatkan hidayah dari Allah
Assalamuaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


[Catatan Admin]
1. Kami ulangi sekali lagi, mohon SUBJECT EMAIL antum SESUAIKAN dengan ISI 
EMAIL yang dikirimkan ke milis Assunnah. Mohon tidak sekedar me-reply email 
yang telah dikirimkan ke milis Assunnah. Mohon bantuan antum semua, anggota 
milis Assunnah, untuk ketertiban administrasi per-email-an ini.
2. Untuk informasi lebih lanjut, berkaitan dengan isi email di atas, silakan 
menghubungi akh Rusdy langsung via JAPRI, jangan melalui milis Assunnah.





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Katak

2006-08-27 Terurut Topik Shofhi Amhar
Nyambung tanya boleh ya...?
Di dalam al-Quran, ditegaskan hanya ada empat jenis benda yang haram
dimakan: bangkai, darah, daging babi, dan sesuatu yang disembelih dengan
selain Allah. Lalu, bagaimana kita menyikapi Hadits-Hadits yang menyatakan
keharaman sesuatu selain empat y6ang telah disebutkan al-Quran?


Pada tanggal 06/08/26, Budi Ari <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pak Deddy
>
> Mudah-mudahan bermanfaat,
>
> Larangan Membunuh Kodok (dan Memakannya)
> Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
>
> Dari Abdurrahman bin Utsman (ia berkata), *"Sesungguhnya seorang tabib
> pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang kodok yang ia akan jadikan obat ?
> Maka Nabi telah melarang tabib tersebut membunuh kodok"* (HR. Abu Dawud
> no. 3871, An Nasaa'i 7/210, Hakim 4/411, Baihaqi 9/258, hadits *shahih*)
>
> Berkata Imam Hakim, *"Hadits ini shahih isnadnya"*. Dan Imam Dzahabi telah
> menyetujuinya.
>
> Hadits yang mulia ini merupakan *hujjah* yang kuat tentang haramnya
> memakan daging kodok karena Nabi *Shallallahu 'alaihi wa sallam* telah
> melarang membunuhnya, baik untuk dimakan atau untuk disia – siakan.
>
> Di dalam hadits di atas seorang tabib (dokter) meminta izin kepada Nabi
> ShallallaHu 'alaiHi wa sallam untuk menjadikan kodok sebagai obat. Tentunya
> yang dimaksud oleh si dokter ialah dengan cara memakannya atau memberi makan
> kepada pasien yang dia yakini bahwa daging kodok itu sebagai obat.
>
> Fatwa para Imam :
>
> 1. Berkata Abdullah bin Ahmad, *"Aku pernah bertanya kepada bapakku
> (yakni Imam Ahmad bin Hambal) tentang kodok, lalu beliau menjawab, 'Tidak
> boleh dimakan dan tidak boleh dibunuh. Karena Nabi telah melarang membunuh
> kodok berdasarkan hadits Abdurrahman bin Utsman'"* (*Masaa-il Imam
> Ahmad* hal. 271 – 272, di*tahqiq* oleh Zuhair Syaawisy)
> 2. Imam Al Khaththaabiy mengatakan bahwa kodok itu haram dimakan. *('Aunul
> Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud* juz 10 hal. 252 – 253)
> 3. Imam Ibnu Hazm di Kitabnya Al Muhalla juz 7 hal. 245, 398 dan
> 410) menyatakan bahwa kodok itu sama sekali tidak halal dimakan.
>
> Maraji'
> Disarikan dari Kitab *Al Masaa-il* jilid 4, Ustadz Abdul Hakim bin Amir
> Abdat, Darul Qalam, Pasar Minggu – Jakarta, Cetakan Pertama, 2004 M, hal.
> 261 – 272
>
>
> *Deddy Wirastyo <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> Ass.
> Ada yang bisa membantu ana mengenai hukum memakan daging kodok ? Selain
> babi, darah, bangkai selain ikan, daging sembelihan tanpa menyebut asma
> Allah, adakah makanan lain yang lain yang diharamkan beserta dalil-dalilnya?
> Jazakumullah Khairon Katsiro
> wass
> Dedy W


--
Wala' untuk Islam
Amhar





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Metode Penilaian Hadits

2006-08-27 Terurut Topik Herisman Saridewi
Ass.Wrwb...
Ikhwan..akhwat...atau Asaatidz yang saya hormati...
Saya ingin sekali mengetahui tatcara menilai/memandang derajat suatu hadits, 
apakh doif, hasan, sahih, mursal dan lain-lain baik dari segi sanad ataupun 
matan. Kitab apa saja yang dipakai untuk melihat untaian sanad tersebut???Sebab 
kebanyakan orang hanya menerima hadits dari mulut seorang yang mengaku ustadz 
tetapi ketika ditanyakan kepada ustadz yang lain ternyata derajatnya hasan, 
bahkan dlo'if jadi saya agak bingung niih. Mohon siapa saja yang pernah 
meneliti derajat suatu hadits dapat memberikan informasi baik dari cara atau 
kitab yang dipakai.
Sayang sekali banyak orang begitu yakin terhadap suatu hadits tapi dia sendiri 
belum tahu secara pasti apa derajatnya hasan, sahih atau dlo'if.
Kebetulan saya memiliki waktu yang banyak disela-sela pekerjaan, jadi saya akan 
manfaatkan untuk dapat menguasai ilmu meneliti derajat suatu hadits.
Kalau masalah tingkatan dan syarat-syarat perawi saya pernah tahu karena pernah 
buka buku tentang ilmu mustolahul hadist. Tapi cara menilai kuat tidaknya suatu 
hadist saya belum terlalu banyak tahu.
Saya juga ingin bertanya kepada antum semua yang ahli atau pernah tahu tentang 
derajat hadist yang berkenaan dengan perintah shalat 5 waktu pada saat nabi 
Muhammad isro dan mi'raj, apakah benar derajat hadits tersebut tingkatannya 
mencapai hasan saja??? atau adakah hadits lain yang derajatnya sohih tentang 
adanya waktu shalat 5 waktu. Dalam diskusi dengan teman-teman masih banyak 
mencari.
Sekali lagi mohon bantuannnya.. semoga menjadi pahala di sisi Allah bagi siapa 
saja yang mau berbgai informasi kepada orang yang sungguh-sungguh mendalam 
sumber Islam.
Syukroon...
Wassalaam.Wrwb


[Catatan Admin]
Sekali lagi kami sampaikan kepada antum yang mengirimkan email ke milis 
Assunnah, penulisan salam MOHON UNTUK TIDAK DISINGKAT. Hal ini masih merupakan 
himbauan dari kami kepada anggota milis Assunnah, belum menjadi ketentuan 
posting di milis Assunnah. Namun, mengingat masih banyaknya anggota milis 
Assunnah yang tidak "memperdulikan" hal tersebut, kami mungkin akan me-revisi 
ketentuan posting berkaitan dengan masalah penulisan salam tersebut. Demikian 
informasi yang dapat kami sampaikan.
Wallahu'alam



-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Tentang Shalat Lail

2006-08-27 Terurut Topik Budi Ari



   Qiyamul LailKeutamaan Shalat LailShalat malam termasuk sunnah yang sangat dianjurkan. Orang-orang yang mengerjakan qiyamul lail termasuk bagian orang-orang yang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman,“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (QS. Adz Dzaariyat)Dari Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah
 ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam,“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah bulan Allah, Muharram. Dan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam” (HR. Muslim no. 1163)Dari Abu Umamah al Bahili, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Hendaklah kalian melakukan qiyamul, karena sesungguhnya ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian dan ia juga sebagai sarana mendekatkan diri bagi kalian kepada Rabb kalian, sekaligus sebagai penghapus dosa-dosa kalian, serta pencegah dari perbuatan dosa” (HR. at Tirmidzi no. 3549, al Hakim I/308 dan al Baihaqi II/502, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil II/199-202) Shalat malam semakin dianjurkan pada bulan Ramadhan, dari
 Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Barangsiapa shalat malam pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau” (HR. al Bukhari no. 2009, Muslim no. 759, Abu Dawud no. 1358, at Tirmidzi no. 805 dan an Nasai IV/156)Hukum Shalat LailShalat malam merupakan sunnah yang dianjurkan, sedangkan shalat witir yang dikerjakan di bagian akhir shalat malam hukumnya sunnah mu’akkad (ditekankan). Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallaHu ‘anHu, Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Jadikanlah witir (sebagai) akhir shalat kalian pada malam hari” (HR. al Bukhari no. 998 dan Muslim no.
 751)Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah membekali satu shalat kepada kalian, karenanya peliharalah ia, yaitu shalat witir” (HR. Ahmad II/206 dan Ibnu Abi Syaibah II/297, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil II/159)Waktu Shalat LailShalat lail dapat dikerjakan setelah shalat Isya dan akhir waktunya adalah setelah terbit fajar. Dari Aisyah radhiyallaHu ‘anHa, dia berkata,“Rasulullah biasa mengerjakan shalat sebelas raka’at pada waktu antara selesai shalat ‘Isya sampai Shubuh sebanyak sebelas raka’at” (HR. Muslim no. 736)Dari Abu Bashrah al Ghifari, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, yaitu witir. Oleh karena itu, kerjakanlah ia diantara Isya sampai shalat Shubuh” (HR. Ahmad VI/7, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah no. 108)Jumlah Raka’at Shalat LailJumlah raka’at Shalat Lail paling sedikit satu raka’at dan paling banyak sebelas raka’at (sudah termasuk shalat witir atau seluruhnya adalah shalat witir), sebagaimana perkataan ‘Aisyah radhiyallaHu ‘anHa,“Rasulullah tidak pernah (shalat lail) lebih dari sebelas raka’at, baik pada bulan Ramadhan ataupun di luar bulan
 Ramadhan” (HR. al Bukhari no. 1147)Dan shalat malam hendaknya dikerjakan dua raka’at-dua raka’at, dari Abdullah bin Umar radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Shalaatul layli matsna matsna” yang artinya “Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at” (HR. al Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)Sedangkan shalat witir dapat dikerjakan satu, tiga, lima, tujuh, sembilan dan sebelas raka’at berdasarkan nash-nash di bawah ini :Dari Ibnu ‘Umar radhiyallaHu ‘anHu, Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Al witru rak’atun min aakhiril laili” yang artinya “Witir itu satu raka’at pada akhir malam” (HR. Muslim
 no. 752)Dari Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Janganlah kalian mengerjakan shalat witir tiga raka’at sehingga sehingga menyerupai shalat maghrib, tetapi kerjakanlah witir lima raka’at, tujuh raka’at, sembilan raka’at atau sebelas raka’at” (HR. al Hakim dalam Kitab al Mustadrak I/314, shahih sesuai syarat al Bukhari dan Muslim, dishahihkan pula oleh Syaikh al Albani dalam Kitab Shalaatut Taraawiih hal. 85)Untuk shalat witir 5 raka’at maka pengerjaannya dapat dilakukan dengan shalat dua raka’at-dua raka’at sebanyak 4 raka’at kemudian ditutup dengan shalat satu raka’at atau pun sekaligus mengerjakan 5 raka’at secara bersambung tanpa duduk tahiyyat kecuali di akhir raka’at saja.Dari ‘Aisyah radhiyallaHu ‘anHa, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi pernah mengerja

Re: [assunnah] salam kenal kajian Medan

2006-08-27 Terurut Topik yon s
Assalammualikum wr.wb
Akwat afwan nanya ?
Alamat paltalk itu di www.assunnah.mine.nu ? tapi ko ga bisa


vera melinda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Walaikumslm wr,wb.
Salam kenal jg... saya akhwat asal dr mdn jg tp skrang saya tinggal dikuwait 
krn suami kerja disini.

Kalau nila mau ikut pengajian salaf datang aja keMesjid Almuslimin Jl Sun Yat 
Sen setiap ahad jam 9pg dgn Ust Abu Ihsan, Nia dimdn tinggal dimana?

Klau gak bisa dtg ahad kajian abu ihsan jg bisa didengar diinterner melalui 
Paltalk scr langsung dgn waktu yg sama.

Blm mei thn lalu waktu cuti saya jg datang kesana mengikuti kajian banyak jg 
koq akhwatnya.

Alhamdulillah di kuwait jg ada ust salafi yg ditugaskan khusus utk berdakwah 
disini.


muslimah_nila <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
assalamu'alaikum wrwb.
salam kenal, saya seorang akhwat di medan. saya baru dalam tahap mengenal 
salaf. adakah teman-teman akhwat di sini dari medan yang bersedia menjadi teman 
diskusi saya?



-
Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] tanya puasa hari lahir

2006-08-27 Terurut Topik wardoyo
Assalamu'alaikum warrahmatullah wabarrakatuh

afwan ana mau tanya, bolehkan kita puasa pada hari kelahiran kita???
apakah ada dalilnya?? Apa boleh berdalil dengan Rasullah
Shallawahu'alaihi wassalam puasa pada hari lahir Beliau.
Jazakumullah khairan katsira'

Wassalamu'alaikum warrahmatullah wabarrakatuh




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Katak

2006-08-27 Terurut Topik Budi Ari



Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pak Deddy     Mudah-mudahan bermanfaat,    Larangan Membunuh Kodok (dan Memakannya)  Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir AbdatDari Abdurrahman bin Utsman (ia berkata), “Sesungguhnya seorang tabib pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang kodok yang ia akan jadikan obat ? Maka Nabi telah melarang tabib tersebut membunuh kodok” (HR. Abu Dawud no. 3871, An Nasaa’i 7/210, Hakim 4/411, Baihaqi 9/258, hadits shahih)Berkata Imam Hakim, “Hadits ini shahih isnadnya”. Dan Imam Dzahabi telah menyetujuinya.Hadits yang mulia ini merupakan hujjah yang kuat tentang haramnya memakan daging kodok karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
 melarang membunuhnya, baik untuk dimakan atau untuk disia – siakan.Di dalam hadits di atas seorang tabib (dokter) meminta izin kepada Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam untuk menjadikan kodok sebagai obat. Tentunya yang dimaksud oleh si dokter ialah dengan cara memakannya atau memberi makan kepada pasien yang dia yakini bahwa daging kodok itu sebagai obat.Fatwa para Imam :  Berkata Abdullah bin Ahmad, “Aku pernah bertanya kepada bapakku (yakni Imam Ahmad bin Hambal) tentang kodok, lalu beliau menjawab, ‘Tidak boleh dimakan dan tidak boleh dibunuh. Karena Nabi telah melarang membunuh kodok berdasarkan hadits Abdurrahman bin Utsman’” (Masaa-il Imam Ahmad hal. 271 – 272, ditahqiq oleh Zuhair Syaawisy)Imam Al Khaththaabiy mengatakan bahwa kodok itu haram dimakan. (‘Aunul
 Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud juz 10 hal. 252 – 253)Imam Ibnu Hazm di Kitabnya Al Muhalla juz 7 hal. 245, 398 dan 410) menyatakan bahwa kodok itu sama sekali tidak halal dimakan.Maraji’  Disarikan dari Kitab Al Masaa-il jilid 4, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darul Qalam, Pasar Minggu – Jakarta, Cetakan Pertama, 2004 M, hal. 261 – 272   Deddy Wirastyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Ass.Ada yang bisa membantu ana mengenai hukum memakan daging kodok ? Selain babi, darah, bangkai selain ikan, daging sembelihan tanpa menyebut asma Allah, adakah makanan lain yang lain yang diharamkan beserta dalil-dalilnya?Jazakumullah Khairon KatsirowassDedy WAllah Ta'ala
 berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar" (QS. An Nisaa' : 48)     Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] 
		Do you Yahoo!? 
Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]








   



  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "assunnah" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






__,_._,___



Re: [assunnah] Sholat Munfarid

2006-08-27 Terurut Topik Budi Ari
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Pak Sudarman

Semoga dapat menjawab pertanyaan Bapak


Shalat Sendirian, Jahr atau Tidak ?
Oleh : Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin*

Orang yang shalat sendirian tidak perlu menjahrkan (menyaringkan) bacaan, 
karena maksudnya adalah agar terdengar oleh dirinya sendiri dan melafazhkan 
bacaan, baik ketika shalat di malam hari maupun di siang hari. Bacaan jahr 
disyariatkan bagi imam agar para makmum bisa mendengarnya dan mengambil manfaat 
dari mendengarkan bacaan Al Qur'an, karena banyak diantara para makmum orang – 
orang yang tidak mengetahui dan ummi, sehingga dengan seringnya mendengar 
bacaan Al Qur'an, mereka akan memahami firman Allah Ta'ala dan bisa menghafal 
sebagian yang mudah. Dikhususkan bacaan jahr pada malam hari, karena saat 
tersebut adalah saat yang sedang tenang, tidak ada pekerjaan dan hati sedang 
tentram.

Maraji'
Fatwa – fatwa terkini Jilid 1, Darul Haq, Jakarta, Cetakan Kedua, Mei 2004, 
hal. 255

Semoga bermanfaat

*Syaikh Abdullah bin Abdurahman Al Jibrin adalah salah satu murid dari Syaikh 
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, dan anggota Al Lajnah Ad Da'imah.




Sudarman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamualaikum..
Saudaraku sekalian saya punya pertanyaan, Apakah ketika kita melaksanakan 
sholat wajib yg bacaannya zahir seperti subuh, maghrib dan isya tetap 
mengeraskan suara walaupun kita sholat sendiri(munfarid)

terima kasih



Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, 
dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  
Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang 
besar" (QS. An Nisaa' : 48)

Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jibril 
berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam 
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk 
surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari]



-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] tanya ttg profesi notaris bagi akhwat dan semangat mencari ilmu

2006-08-27 Terurut Topik effie putri
assalamualaykum wa Rohmatullahi wa Barokatuhu
saya ingin menanyakan, sebenarnya bagaimana pandangan islam mengenai hak akhwat 
dalam mencari ilmu" dan bagaimana pandangan islam mengenai profesi notaris bagi 
akhwat?
saya seorang mahasiswi magister notariat ui, yang sedang semangat untuk belajar 
dan belajar.. tetapi kemudian saya gundah ketika seorang teman akhwat memandang 
negatif apa yang saya tekuni dan profesi yang akan saya jalani nanti.
Hingga detik ini, saya masih berprinsip, ketikapun seorang akhwat menjadi ibu, 
maka jangan hanya menjadi sekedar ibu tetapi jg harus menjadi ibu yang pintar 
agar anak2 dan rumahtangganya dapat berkualitas. lalu mengenai profesi notaris, 
hingga detik ini pun saya masih berfikir, bahwa profesi tersebut sama seperti 
dokter atau profesi lain yng bertujuan membantu banyak orang.
namun jika pndangan saya ini tidak benar karena ilmu saya yang memang masih 
minim (karena itulah saya ingin belajar), mohon bantuannya untuk berbagi ilmu 
mengenai hal tsb..
terimakasih..
wassalamualaykum wa rohmatullahi wa barokatuhu..



-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/