RE: [assunnah] Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat

2006-10-28 Terurut Topik yasin
kayaknya antum baca dengan cermat dan pahami deh ana juga nggak mencari menang 
atau kalah dan untuk masalah penentuan 1 syawal pemerintah dan ormas2 islam 
mempunyai dalil yg kuat kalau menurut ana
Berkata Ibnu Abbas ra ketika dikabari oleh Kariib hasil ru'yat penduduk syam 
dan awal puasa mereka : Kami melihat hilal pada malam sabtu, maka kami akan 
terus berpuasa sampai kami melihatnya atau kami sempurnakan bilangan sesuai 
dengan firman Allah SWT Hendakladan kamu cukupkan bilangannya dan mengagungkan 
Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu . (QS Albaqoroh 185)
Ibnu Abbas berhujjah dengan sabda Nabi Berpuasalah kamu karena melihat hilal 
dan berhari rayalah karena melihat hilal dan ini yang dapat dijadikan 
hujjah yang kuat dan sebagian anggota majlis Hai'ah Kibaar Al'Ulama di kerajaan 
saudi Arabia mengambil pendapat tersebut. hal ini adalah untk menggabungkan 
dalil2 yang ada. wallahu waliyyut taufiq


Quoting Ibnu Djunaid [EMAIL PROTECTED]:

 Assalamu'alaikum ya akhi fillah
 Afwan ana cuman bertanya saja sama saudara-saudaraku, kepatuhan kita terhadap
 pemimpin apakah secara totalitas (sepenuhnya), walaupun harus melanggar
 hak-hak Allah dan sunnah-sunah Rasul-Nya ?  terus bagaimana dengan firman
 Allah سبحانه وتعالى surah Al Ahzab 66-68 ?

 يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي
 النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا
 أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا
 (٦٦)وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا
 سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا
 السَّبِيلا (٦٧)رَبَّنَا آتِهِمْ
 ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ
 لَعْنًا كَبِيرًا (٦٨
 Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata:
 Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada
 Rasul.
 Dan mereka berkata;:Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah mentaati
 pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar Kami, lalu mereka menyesatkan Kami
 dari jalan (yang benar).
 Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah
 mereka dengan kutukan yang besar. (Al Ahzab : 66-68)

 Afwan sebelumnya, saya bertanya ini tidak untuk mencari perdebatan, tapi saya
 hanya sedang mencari Ilmu, dan mencari kebenaran.

 Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri dalam penentuan awal
 Ramadhan dan 1 syawal, pernah hanya berpatokan kepada satu orang saja,
 walaupun hanya seorang Arab badui, yang penting dia Islam dan bersyahadat.

 Jadi ya ..Akhi Fillah, tolong masalah ini tidak diperlebar dan deperuncing,
 apalagi hanya sekedar untuk mencari menang - kalah, pada intinya siapa yang
 mau 1 syawal karena sudah ada yang melihat hilal silahkan, siapa yang 1
 syawal ikut pemerintah silahkan, karena keduanya mempunyai dasar dan dalil
 yang cukup bisa dipertanggung-jawabkan. Asal kita jangan sampai mengikuti
 sesuati tanpa dalil dan tanpa ilmu, justru ini yang berbahaya.

 Ibnu Djunaid



 -Original Message-
 From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
 y4s1n y4s1n
 Sent: Friday, October 27, 2006 11:20 AM
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Subject: [assunnah] Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat

 Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat
 (disadur dari Syarh Riyadh ash-Shalihin oleh Syekh Ibn Utsaimin  Syekh
 al-Albani)

 Ketika mengomentari judul bab ini, Syekh Ibn Utsaimin berkata :
 Ketika manusia tidak lagi menghormati ulama dan masing2 mengklaim, Aku juga
 ulama, aku cendekiawan, aku intelektual muda islam, pengetahuanku dalam begai
 lautan tak bertepi, maka sesungguhnya tiada lagi yang dapat disebut ulama.
 Semua orang akan berpendapat dan berfatwa sekehendaknya, sehingga syariat pun
 menjadi hancur berantakan disebabkan ulah orang2 bodoh tersebut.
 Begitu juga halnya dengan para pemimpin. Jika anda mengatakan kepada
 seseorang, misalnya, Pemimpin kita memerintahkan ini itu, lalu orang itu
 berkata, Kita tidak perlu patuh kepadanya, karena dia tidak melaksanakan
 ini, mengabaikan kewajiban itu.
 Saya katakan: Jika pemimpin kita mengabaikan banyak kewajibannya, maka dia
 sendiri yang menanggung dosanya, tapi kita tetap wajib patuh dan taat
 kepadanya, bahkan sekalipun dia biasa meminum khamar dan maksiat lainnya.
 Selama kita tidak melihat kekafiran yang nyata pada dirinya yang dapat kita
 jadikan bukti di hadapan Allah SWT, maka kita wajib patuh kepadanya,
 sekalipun dia fasik, keji, dan zalim.
 Nabi saw bersabda : Patuh dan taatlah, meskipun punggungmu dipukul dan
 hartamu diambil. (HR Muslim) Shahih Muslim
 beliau mengajarkan kepada sahabat2 beliau bagaimana bersikap kepada
 pemimpin, Patuh dan taatlah. Sebab, kalian wajib menunaikan apa yang
 dibebankan kepada kalian, dan mereka wajib menunaikan apa yang dibebankan
 kepada mereka. (HR Muslim)
 Tak mungkin kita menginginkan para pemimpin kita 

Re: [assunnah] Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat

2006-10-28 Terurut Topik Ahmad Ridha
On 10/28/06, Ibnu Djunaid [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum ya akhi fillah


Wa 'alaykumus salaam warahmatullah,

 Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri dalam penentuan awal Ramadhan dan 1 
 syawal,
 pernah hanya berpatokan kepada satu orang saja, walaupun hanya seorang Arab 
 badui,
 yang penting dia Islam dan bersyahadat.


Rasulullah adalah pemimpin pada waktu itu sehingga beliau yang
menentukan diterima tidaknya persaksian orang tersebut. Sehingga tidak
ada pertentangan dengan pendapat mengikuti pemerintah dalam masalah
penentuan awal bulan.

Allahu Ta'ala a'lam.

--
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Adakah Qadha Puasa Syawal?

2006-10-28 Terurut Topik Abu Harits
HUKUM MENGQADHA ENAM HARI PUASA SYAWAL

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz
sumber http://www.almanhaj.or.id

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya : Seorang wanita sudah terbiasa 
menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setiap tahun, pada suatu tahun 
ia mengalami nifas karena melahirkan pada permulaan Ramadhan dan belum 
mendapat kesucian dari nifasnya itu kecuali setelah habisnya bulan Ramadhan, 
setelah mendapat kesucian ia mengqadha puasa Ramadhan. Apakah diharuskan 
baginya untuk mengqadha puasa Syawal yang enam hari itu setelah mengqadha 
puasa Ramadhan walau puasa Syawal itu dikerjakan bukan pada bulan Syawal ? 
Ataukah puasa Syawal itu tidak harus diqadha kecuali mengqadha puasa 
Ramadhan saja dan apakah puasa enam hari Syawal diharuskan terus menerus 
atau tidak ?

Jawaban
Puasa enam hari di bulan Syawal, sunat hukumnya dan bukan wajib berdasarkan 
sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan 
puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang 
tahun [Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya]

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa enam hari itu boleh dilakukan secara 
berurutan ataupun tidak berurutan, karena ungkapan hadits itu bersifat 
mutlak, akan tetapi bersegera melaksanakan puasa enam hari itu adalah lebih 
utama berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : ..Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau 
ridha (kepadaku) [Thaha : 84]

Juga berdasarakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan 
kutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak 
diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi 
hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam.

Artinya : Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus 
dikerjakan walaupun sedikit

Tidak disyari'atkan untuk mengqadha puasa Syawal setelah habis bulan Syawal, 
karena puasa tersebut adalah puasa sunnat, baik puasa itu terlewat dengan 
atau tanpa udzur.

MENGQADHA ENAM HARI PUASA RAMADHAN DI BULAN SYAWAL, APAKAH MENDAPAT PAHALA 
PUASA SYAWAL ENAM HARI

Oleh
Syaikh Abduillah bin Jibrin

Pertanyaan
Syaikh Abduillah bin Jibrin ditanya : Jika seorang wanita berpuasa enam hari 
di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan, apakah ia mendapat pahala 
puasa enam hari Syawal ?

Jawaban
Disebutkan dalam riwayat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau 
bersabda.

Artinya : Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti 
dengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun

Hadits ini menunjukkan bahwa diwajibkannya menyempurnakan puasa Ramadhan 
yang merupakan puasa wajib kemudian ditambah dengan puasa enam hari di bulan 
Syawal yang merupakan puasa sunnah untuk mendapatkan pahala puasa setahun. 
Dalam hadits lain disebutkan.

Artinya : Puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari di 
bulan Syawal sama dengan dua bulan

Yang berarti bahwa satu kebaikan mendapat sepuluh kebaikan, maka berdasarkan 
hadits ini barangsiapa yang tidak menyempurnakan puasa Ramadhan dikarenakan 
sakit, atau karena perjalanan atau karena haidh, atau karena nifas maka 
hendaknya ia menyempurnakan puasa Ramadhan itu dengan mendahulukan qadhanya 
dari pada puasa sunnat, termasuk puasa enam hari Syawal atau puasa sunat 
lainnya. Jika telah menyempurnakan qadha puasa Ramadhan, baru disyariatkan 
untuk melaksanakan puasa enam hari Syawal agar bisa mendapatkan pahala atau 
kebaikan yang dimaksud. Dengan demikian puasa qadha yang ia lakukan itu 
tidak bersetatus sebagai puasa sunnat Syawal.

[Disalin dari buku Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi 
Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita 1, penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, 
terbitan Darul Haq, Penerjemah Amir Hazmah Fakhruddin]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=morearticle_id=1639bagian=0

_
FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! 
http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [assunnah] Re: Urgent: Terlampir surat edaran kesaksian mereka yang melihat hilal maghrib t

2006-10-28 Terurut Topik FAUZAN
Jazakallahu khoir atas penjelasannya.

mengetahui bahwa penentuan hari Eid yang berbeda sebenarnya sudah menjadi
hal yang biasa, lebih tepatnya hal yang tak bisa dihindari membawa
perspektif yang baru

paling nggak, saat ini syubhatnya sudah hilang.

sekali lagi jazakallahu khoir.



On Sat, 28 Oct 2006 10:11:40 +0700, der_saebel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalaamu'alaikum, perkenalan member baru.

 Saya lampirkan artikel menarik di bawah ini. Pada prinsipnya,
 perbedaan Idul Fithri menurut hemat saya, tidak bisa dihindari,
 meskipun sama-sama menggunakan rukyatul hilal.



--
Wassalamu'alaykum Wa Rahmatulloh Wa Barokatuh

Brian Arfi Faridhi / Fauzan bin Hadi
0856-336-4677
Semolowaru Elok G-7 Surabaya 60119


Using Opera's revolutionary e-mail client: http://www.opera.com/mail/


___
Try the all-new Yahoo! Mail. The New Version is radically easier to use – The 
Wall Street Journal
http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html



Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/