[assunnah] Artikel: Jangan Marah
Marah antara yang Keterlaluan dan Kelewat Teledor Menuruti amarah dan melampiaskannya akan menimbulkan akibat fatal, seperti pembunuhan, kezhaliman, ganggan dan pukulan. Akan tetapi meninggalkan marah secara total juga membuahkan hasil yang tidak baik. Tidak dibenarkan menuntut orang supaya meninggalkan marah secara mutlak. Karena hal itu merupakan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Yang paling utama hendaknya seseorang marah secara proporsional. Yakni jangan sampai melampaui batas dari yang disyari'atkan, atau berlanjut kepada tindakan zhalim, dan hendaknya kemarahan tersebut bukan karena kesombongan, gengsi, ujub dan yang semisalnya. Terlalu kendornya sifat kemarahan bisa menyebabkan kehilangan penjagaan yang mestinya ada untuk membela nyawa, kehormatan, harta dan agamanya. Maka barangsiapa yang kehilangan total potensi marah, maka dia menjadi orang yang memiliki banyak kekurangan. Karena dia idak akan memiliki sikap yang tegas ketika menghadapi musibah. Dan dia akan menjadi obyek kezhaliman dan penganiayaan tanpa bisa marah aa melakukan pembelaan. Tentang hal ini Imam Syafi'i Rahimahllah berkata: "Barangsiapa yang dipancing kemarahannya api tidak marah, maka dia seperi keledai." Diantara buah kemarahan yang proporsional adalah adanya Ghirah untk membela kehormaan isteri, anak, saudari dan ibu. Sifat ini juga menghilangkan kesan hina dan mencegah gangguan dari orang jahat. Diantara buah yang lain adalah terhindar dari rendahnya motivasi dan kerdilnya jiwa, juga sebagai sarana untuk melaih diri menuju kemuliaan akhlak. Sebab tidak akan sempurna latihan jiwa kecuali dengan mengendalikan amarah yang dipacu oleh syahwat dan dia marah kepada dirinya sendiri cenderung kepada syahwat yang hina. Maka kemarahan yang terpuji adalah marah yang dibimbing oleh akal dan agama, sehingga ia akan menyala disaat dibutuhkan untuk membela dan padam ketika kondisi lebih membutuhkan sifat santun. ALlah berfirman, ketika mensifati orang-orang mukmin: "Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." (QS. Al-Fath:29) dan Firman-Nya: "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersifat keraslah terhadap mereka." (QS.At-aubah:72) Sifat keras dan tegas ini merupakan pengaruh dari kemarahan yang terpuji di mana seorang mukmin mesti memiliki sifat tersebut. Adapun kemarahan yang melampaui batas juga tercela. Karena kemarahan seperti ini akan mengeluarkan seseorang dari batas-batas akal dan agama. Marah akan menyebabkan dia seperti orang gila yang tidak memiliki wawasan, tidak memiliki pikiran dan pilihan. Bahkan karena kemarahan memuncak dia dipaksa seperti orang yang dipaksa hingga tidak kuasa untuk mengendalikan diri sedikitpun. Untuk itulah setiap kali api kemarahan menyala dan menguat maka akan membuat mata orang yang marah itu buta dan telinganya tuli untuk mendengarkan nasehat. Jika dinasehati dia tidak mau mendengarnya, bahkan semakin meluap kemarahannya. Ketika hendak mengambil faedah dengan cahaya akalnya, akhirnya asap kemarahan akan memadamkan cahaya akalnya secara total. Kitab Jangan Marah - Divisi Ilmiah Darul Wathan, hal 13-16 Bilal Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] INFO KAJIAN di MASJID ABU BAKAR AS-SIHDDIQ-TANGERANG
Assalamualaykum.. INFO KAJIAN di MASJID ABU BAKAR AS-SIHDDIQ-TANGERANG Jln Akasia Ciledug, perumahan Maharta, Tangerang Sabtu,21 Jan 2012-Ba'da Ashar Tema:Kiab Fiqih Do'a & Dzikir pemateri:ust.Fakhrudin Nu'man Lc Ahad,22 Jan 2012-Ba'da Subuh Tema:Kitab Zaadul Ma'ad pemateri:ust.Ali Saman Ahad,22 Jan 2012-jam 10.00 wib Tema:Syahrus Sunnah pemateri:Ust.Mukhtarom Senin,23 Jan 2012-jam 09.00 wib Tema:Bedah Buku "Kemuliaan Orang 'Ajam" (bukan orang arab) Pemateri : Ust Beni Sarbeni Lc Jazzakumullohu khayran.. mohon disebarkan..syukron
[assunnah] tanya kajian
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh... Mohon info kajian ust. Abu Qatadah pembahasan kitab Lum'atul I'tiqad di Masjid Raudhah Jannah, Duren Jaya, Bekasi Timur
RE: [assunnah] >>Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami<
Wa'alaykumussalam warahmatullah Kalau suami melakukan pemukulan kepada istri - atau tidak bergaul dengan istrinya dengan baik - tidak memberikan hak-hak istrinya - tidak menjalankan kewajibannya - tidak mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya Lantas bagaimana mungkin dia meminta istrinya untuk: - bersikap baik kepada dirinya (suami) - memberikan hak-hak dirinya (suami) - menjalankan kewajiban istri atas suami - mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya ??? "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidaklah kamu berpikir?" [Al Baqarah, QS, 2:44] > -Original Message- > From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On > Behalf Of terrar...@yahoo.com > Sent: Friday, January 20, 2012 12:04 PM > To: assunnah@yahoogroups.com > Subject: Re: [assunnah] >>Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami<< > > > > السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ > > syukron katsiiran akhi > Alangkah indahnya islam mengatur hal ini, akan tetapi afwan..banyak > para suami yng menggunakan dalil ini utk kepentingan pribadinya.. > Misalnya sang suami sering sekali melakukan pemukulan thdp istri mereka, > tetapi menggunakan dalil ini utk menekan istrinya agar tetap mau > melayani suami. Dlm hal ini kasihan sang istri yg merasakan tekanan. > > Alangkah baiknya dalil ini jika disertai syarat ataupun kriteria suami > seperti apa yg boleh menggunakan dalil ini. Afwan karena banyak kasus2 > rmh tangga yg berhubungan dgn tindakan kekerasan dlm rmh tangga dan > rata2 para suaminya menggunakan dalil ini utk melakukan pressure thdp > istri2 mereka > > > Syukron > Riza > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > > From: Abu Abdillah > Sender: assunnah@yahoogroups.com > Date: Fri, 20 Jan 2012 10:26:12 +0700 > To: assunnah assunnah > ReplyTo: assunnah@yahoogroups.com > Subject: [assunnah] >>Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami<< > > JANGANLAH MENGHINDARI TEMPAT TIDUR SUAMI > > Oleh > Majdi As-Sayyid Ibrahim > http://almanhaj.or.id/content/2069/slash/0 > > عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَبِىُّ صَلَّى > اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ هَا جِرَةً فِرَاشَ > زَوْجِهَا > لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصبِحَ، وَفِى رِوَايَةِ، حَتَى تَرْجِعَ. > > “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Nabi Shallallahu > ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila seorang wanita menghindari tempat > tidur suaminya pada malam hari, maka para malaikat melaknatnya hingga > pagi hari”. Dalam suatu riwayat yang lain disebutkan : “Sehingga dia > kembali” [1] > > Wahai Ukhti Mukminah! > Ini merupakan wasiat yang sangat berharga dari Rasulullah Shallallahu > ‘alaihi wa sallam yang diberikan kepada para wanita Muslimah. Beliau > Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan mereka agar tidak menjauhi > tempat tidur suami tanpa ada udzur menurut ukuran syari’at, seperti > sakit yang keras. Bahkan haid bukan merupakan udzur untuk menjauhi > tempat tidur suami. Sebab suami memiliki hak untuk mencumbui istrinya > selain yang ditutupi kain bawah. > > Islam yang hanif adalah agama Allah yang kekal, menghendaki agar > hubungan suami istri antara laki-laki dan wanita menjadi kuat, kekal > dan mantap. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada > kita masalah-masalah yang bisa menyusupkan kelemahan dan keretakan > dalam hubungan tersebut. Sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa > sallam juga telah memberikan batasan hak-hak kepada suami atas istri > dan hak-hak istri atas suaminya, sehingga hubungan itu benar-benar > menjadi harmonis. > > Diantara hak-hak suami atas istrinya adalah hak di tempat tidur. Ini > merupakan hak suami dalam kaitannya dengan senggama. Sebenarnya hak ini > merupakan hak persekutuan antara laki-laki dan wanita secara bersama- > sama. Tapi adakalanya terjadi perselisihan antara suami dan istrinya, > sehingga kadang-kadang menimbulkan pertengkaran dan keretakan. Dan, > kadang-kadang suami menjauhi tempat yang ditempati istrinya karena > hendak mencari ketenangan, sampai akhirnya keduanya berkumpul kembali > di tempat tidur. Dalam keadaan seperti ini bisa jadi suami berusaha > untuk memperbaiki keretakan itu dan berbaikan kembali dengan istrinya. > Namun hati sang istri masih dikuasai syetan, sehingga dia tidak mau > menerima keadaan ini, sehingga dia menolak ajakan suami untuk > mengadakan hubungan suami istri. Dengan cara seperti itu, berarti sang > istri telah masuk ke dalam laknat para malaikat, sementara dia tidak > menyadarinya. Maka dengarkanlah hadits berikut ini, dari Abu Hurairah > Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa > sallam bersabda. > > “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke atas tempat tidur, > lalu dia (istri) tidak mau mendatanginya, lalu dia (suami) marah > kepadanya malam itu, maka para malaika
[assunnah] Tanya Hukum Gadai
Assalamualaykum Ikwan & ukhti semua... saya mo bertanya mengenai beberapa hal : 1. Bagaimana hukum gadai menurut pandangan Islam 2. Jika ada yg meminta mengadai sawah kepada saya, tetapi sawah di garap pemilik, setelah ada hasilnya sang pemilik membagi hasil sawah nya kepada saya ( tanpa saya memintanya) , apakah hal tersebut termasuk riba..??? karena si pemilik membagi hasil panenannya kepada saya. mohon bantuan jawabannya.. wassalam
[assunnah] Bertanya mengenai hutang shaum dan sholat
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barokatuh... Mau bertanya mengenai shaum dan sholat, ada seorang ibu yang sakit parah selama 2 tahun dan akhirnya beliau meninggal dunia, selama sakit tersebut rasanya ibu tadi tidak melaksanakan sholat dengan baik dan benar, apalagi ibadah shaum (namun kepastian hutang shaum berapa lama tidak diketahui secara pasti) pertanyaannya adalah, apakah ada kewajiban yang harus ditunaikan ahli waris berkaitan dengan ibadah sholat dan shaum almarhumah Terimakasih Andy Hamonangan
[assunnah] Bedah buku "Kemuliaan orang 'ajam (bukan orang arab)
Insya Allah akan diadakan Bedah buku "Kemuliaan Orang 'Ajam" (bukan orang arab) waktu tanggal 21,22,dan 23 Januari 2012 Pemateri : Ust Beni Sarbeni Lc, (mudir pesantren annajiyah dan penerjemah buku tersebut) Sabtu, 21 Januari 2012 pukul 20:00 bertempat di Masjid Aljihad, Jln Beruang 11 Kedasih, Cikarang Baru - Bekasi, Ahad, 22 Januari 2012 pukul 16:00 bertempat di Masjid Darussalam ,Kedasih Cikarang Baru - Bekasi, untuk informasi kedua acara tersebut bisa hubungi panitia di : 0815 9420 481 Senin, 23 Januari 2012 pukul 09:00 bertempat di Masjid Abu Bakar As Siddiq , Jln Akasia Ciledug, perumahan Maharta, Tangerang untuk informasi hubungi panitia di : 0856 2000 001 BUKU DISEDIAKAN OLEH PANITIA Selain itu akan di adakan presentasi tentang profil pesantren annajiyah bandung dan pengembangan pesantren Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Tabligh Akbar Samarinda.
Bismillah,Hadirilah TABLIGH AKBAR bersama Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, pimp ponpes Al Furqon Gresik, penasihat Majalah Al Furqon + Al Mawaddah.Sbt 21 jan 2012 d mesjid Al Maruf depan Lembuswana Mall jam 09.00-12.00 & ba'da maghrib sd ba'da isya d mesjid Al Mansyur jl Dato iba sei keledang smd sebrang. Jazakallahu khairan katsira..بَارَكَ اللَّهُ فِيكُم Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] >>Mewaspadai Dosa-Dosa Kecil<
Jazaakumullah khairan Abu Abdillah, Postingan antum yang ini sangat bermanfaat dan tepat waktu mengingatkan ana pribadi, insya Allah. semoga muslimah yang lain juga tidak melewati pesan di bawah ini.Isinya nasihat untuk kita muslimah. Penting!. Baarakallahu fiikum ummu adiv From: Abu Abdillah To: assunnah assunnah Sent: Wednesday, January 18, 2012 7:54 AM Subject: [assunnah] >>Mewaspadai Dosa-Dosa Kecil<< MEWASPADAI DOSA-DOSA KECIL Oleh Majdi As-Sayyid Ibrahim http://almanhaj.or.id/content/244/slash/0 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْ لُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : يَاعَائِشَةُ إِيَّاكَ وَمُحَقَّرَاتِ الأعْمَالِ (وَفِى رِوَايَةِ : الذُنُوْبِ) فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا “Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Wahai Aisyah, hindarilah olehmu amal-amal yang remeh (dan dalam satu lafazh disebutkan dosa-dosa). Karena ada yang akan menuntut dari Allah terhadap amal-amal itu” [1] Wahai Ukhti Muslimah ! Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummul Mukminin, Aisyah. Ini merupakan wasiat yang amat berharga dan berbobot, yaitu berupa peringatan tentang hal yang seringkali dilalaikan banyak orang, yaitu dosa-dosa kecil. Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Anas berkata, “Sungguh kamu sekalian sudah mengetahui berbagai amal yang menurut pandangan itu lebih lembut dari sehelai rambut. Apabila kami menyebutnya pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ‘al-mubiqat (perbuatan durhaka)”. Artinya adalah hal-hal yang merusak menurut Al-Bukhary. Perhatikanlah wahai ukhi mukminah ! Kalau yang dikatakan Anas seperti itu pada masa sahabat dan tabi’in, lalu bagaimana andaikata Anas melihat kondisi orang-orang pada masa sekarang? Tentu seorang mukmin akan merasa menyesal dan sedih menyaksikan para pemeluk Islam yang meremehkan hak-hak Allah, dan tidak ada yang dia katakan kecuali ucapan : Alangkah menyesalnya wahai hamba Allah. Perhatikan Ummu Darda’ yang berkata, “Pada suatu hari Abu Darda masuk (rumah) sambil marah-marah. Maka Ummu Darda bertanya, Ada apa engkau ini?” Abu Darda menjawab, “Demi Allah, aku tidak melihat sedikit pun dari urusan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallm di antara mereka, melainkan mereka shalat semuanya” [2] Lalu apa yang bakal diucapkan Abu Darda andaikata dia melihat kehidupan orang-orang pada masa sekarang? Wanita mukminah yang lurus dalam keimanannya tidak akan memandang kedurhakaan yang terjadi didepannya, lalu dia berkata tanpa menaruh perhatian, “itu hanya dosa kecil dan remeh”. Tetapi dia harus takut terhadap siksa Allah, menangis karena takut terhadap penderitaan api neraka dan merasa rugi andaikata dia terhalang untuk masuk surga. Dulu, ada seorang zahid, Bilal bin Sa’d yang berkata, “Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kesalahan. Tetapi lihatlah siapa yang engkau durhakai” [3] Wanita mukminah yang lurus selalu merasa khawatir terhadap dirinya dan takut kepada siksa Allah. Maka dari itu dia selalu berada dalam ketaatan kepada Allah dan melaksanakan kebaikan. Abu Ja’afr As-Sa’ih rahimahullah juga berkata, “Ada khabar yang sampai kepada kami, bahwa seorang wanita ahli ibadah yang selalu aktif melaksanakan shalat-shalat sunat, berkata kepada suaminya, “Celakalah engkau, bangunlah! Sampai kapan engkau tidur saja? Sampai kapan engkau selalu dalam keadaan lalai? Aku akan bersumpah demi engkau, janganlah mencari penghidupan kecuali dengan cara halal. Aku akan bersumpah demi engkau, janganlah masuk neraka hanya karena diriku. Cobalah berbuat baik kepada ibumu, sambunglah tali persaudaraan, janganlah memutus mereka sehingga Allah akan memutus dirimu”[4] Begitulah yang dilakukan seorang wanita muslimah yang bertakwa dan merupakan ahli ibadah. Dia menolong suaminya kepada kepentingan urusan dunia dan akhirat. Sedangkan pada zaman sekarang, kita melihat wanita-wanita muslimah tidak memerhatikan dosa-dosa kecil, kecuali orang yang dirahmati Allah. Bahkan akhirnya mereka berani mengerjakan dosa besar secara terang-terangan pada siang hari, tidak takut kemarahan Yang Mahapenguasa. Tadinya mereka meremehkan dosa. Dia tidak sadar bahwa bila seseorang sudah meremehkan suatu dosa, maka Alllah akan memperbesar dosa itu. Sehingga tidak cukup sampai di situ saja, sampai akhirnya dia terpuruk dalam dosa besar. Padahal awal mulanya berangkat dari dosa kecil. Sungguh benar perkataan seorang penyair. “Segala kejadian berawal dari pandangan kobaran api berasal dari keburukan yang kecil Berapa banyak pandangan yang merusak sang pelaku bagaikan rusaknya anak panah tanpa busur dan tali” Maka wanita muslimah harus menjauhi dosa-dosa kecil, apalagi dosa-dosa besar. Selagi mereka mau meninggalkan dosa besar, taubat dari dosa-dosa kecil, beristighfar, menyesalinya dan mengakui bahwa meskipun kedurhakaan itu kecil, toh itu merupakan hak Allah, Pencipta
Bls: [assunnah] Tanya kajian di Masjid Pondok Indah
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia mengadakan kajian rutin �insya Allah pada: Hari : Senin Tgl � : 23 Januari 2012 Jam � : 09.00 s/d menjelang dhuhur Tempat � : Masjid Raya Pondok Indah �Jl Sultan Iskandar Muda No.1 Pondok Indah Jaksel, 12310 Pemateri : DR. Ali Musri Semjan Putra, MA (Rektor STDI Imam Syafii, Jember) Tema : Ibadah Sebuah Tujuan Terbuka untuk umum �(ikhwan dan akhwat) Semoga Allah meringankan langkah kita Barokallahu fiikum Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Wuryanto ** Gratis majalah Pengusaha Muslim Edisi lama bagi peserta kajian yang datang lebih awal _ > Dari: Zulkifli >Kepada: assunnah@yahoogroups.com >Dikirim: Minggu, 8 Januari 2012 15:28 >Judul: [assunnah] Tanya kajian di Masjid Pondok Indah >assalamu'alaykum >kpada ikwan aw akhwat >mau tanya apa ada kajian ahli sunnah d Masjid Pondok Indah, mohon info jadwal, >materi & pengajarnya >jazakallahukhairon >Zulkifli bin Muhammad >Sent from Samsung Mobile Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] >>Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami<
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ syukron katsiiran akhi Alangkah indahnya islam mengatur hal ini, akan tetapi afwan..banyak para suami yng menggunakan dalil ini utk kepentingan pribadinya.. Misalnya sang suami sering sekali melakukan pemukulan thdp istri mereka, tetapi menggunakan dalil ini utk menekan istrinya agar tetap mau melayani suami. Dlm hal ini kasihan sang istri yg merasakan tekanan. Alangkah baiknya dalil ini jika disertai syarat ataupun kriteria suami seperti apa yg boleh menggunakan dalil ini. Afwan karena banyak kasus2 rmh tangga yg berhubungan dgn tindakan kekerasan dlm rmh tangga dan rata2 para suaminya menggunakan dalil ini utk melakukan pressure thdp istri2 mereka Syukron Riza Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Abu Abdillah Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Fri, 20 Jan 2012 10:26:12 To: assunnah assunnah Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] >>Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami<< JANGANLAH MENGHINDARI TEMPAT TIDUR SUAMI Oleh Majdi As-Sayyid Ibrahim http://almanhaj.or.id/content/2069/slash/0 عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَبِىُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ هَا جِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصبِحَ، وَفِى رِوَايَةِ، حَتَى تَرْجِعَ. “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila seorang wanita menghindari tempat tidur suaminya pada malam hari, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi hari”. Dalam suatu riwayat yang lain disebutkan : “Sehingga dia kembali” [1] Wahai Ukhti Mukminah! Ini merupakan wasiat yang sangat berharga dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diberikan kepada para wanita Muslimah. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan mereka agar tidak menjauhi tempat tidur suami tanpa ada udzur menurut ukuran syari’at, seperti sakit yang keras. Bahkan haid bukan merupakan udzur untuk menjauhi tempat tidur suami. Sebab suami memiliki hak untuk mencumbui istrinya selain yang ditutupi kain bawah. Islam yang hanif adalah agama Allah yang kekal, menghendaki agar hubungan suami istri antara laki-laki dan wanita menjadi kuat, kekal dan mantap. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada kita masalah-masalah yang bisa menyusupkan kelemahan dan keretakan dalam hubungan tersebut. Sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah memberikan batasan hak-hak kepada suami atas istri dan hak-hak istri atas suaminya, sehingga hubungan itu benar-benar menjadi harmonis. Diantara hak-hak suami atas istrinya adalah hak di tempat tidur. Ini merupakan hak suami dalam kaitannya dengan senggama. Sebenarnya hak ini merupakan hak persekutuan antara laki-laki dan wanita secara bersama-sama. Tapi adakalanya terjadi perselisihan antara suami dan istrinya, sehingga kadang-kadang menimbulkan pertengkaran dan keretakan. Dan, kadang-kadang suami menjauhi tempat yang ditempati istrinya karena hendak mencari ketenangan, sampai akhirnya keduanya berkumpul kembali di tempat tidur. Dalam keadaan seperti ini bisa jadi suami berusaha untuk memperbaiki keretakan itu dan berbaikan kembali dengan istrinya. Namun hati sang istri masih dikuasai syetan, sehingga dia tidak mau menerima keadaan ini, sehingga dia menolak ajakan suami untuk mengadakan hubungan suami istri. Dengan cara seperti itu, berarti sang istri telah masuk ke dalam laknat para malaikat, sementara dia tidak menyadarinya. Maka dengarkanlah hadits berikut ini, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke atas tempat tidur, lalu dia (istri) tidak mau mendatanginya, lalu dia (suami) marah kepadanya malam itu, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi hari” [2] Hal ini merupakan masalah yang sangat besar di sisi Allah, yaitu tatkala suami mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu sang istri menolak atau pura-pura sakit (padahal tidak sakit). Wanita Mukminah yang benar harus bisa melupakan perselisihan dan kembali patuh kepada suaminya karena mengharap pahala dari Rabb-nya. Dalam menafsirkan firman Allah : ‘Wanita-wanita shalihah adalah yang taat”, para ulama mengatakan, “Maksudnya memenuhi hak suami. Qunut disini artinya taat. Begitu pula yang dikatakan bila dalam do’a, “Maka hendaklah kita benar-benar memperhatikan wasiat Nabawi ini. Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidur”, Ibnu Abu Jumrah berkata, “Yang jelas, tempat tidur disini merupakan kiasan dari senggama. Ini merupakan kiasan tentang hal-hal yang biasanya dianggap mengundang rasa malu di dalam Al-Qur’an dan Sunnah” [3] Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Lalu ia (istri) tidak mau mendatanginya”, dalam riwayat lain disebutkan : “Lalu dia (
[assunnah] Tanya Ttg cara Kredit
Asssalamu'alaikum warahmatullah wabarakhatuh, Tolong bantuan dari Ikhwa sekalian, ada pertanyaan dari teman Ada seseorang mau kredet barang dengan dia, tapi dengan system yg masih meragukan nya, yakni " Bolehkah teman tadi (si peng kredet) hanya me- transfer atau memberikan uangnya kepada pembeli (yg mau kredet) Guna untuk membeli barang yg di inginkannya, mereka beralasan takut salah membeli, tidak sesuai dengan keinginan Si pembeli. Setelah barang terbeli baru mereka akad harga, dengan pembayaran kredet / nyicil" Tolong jawagannya beserta dalil, karena insy"Allah akan ana forward ke dia Jazakhallah khair Agus Wijaya (Abu Nisa ) ~~ "Dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang Menyembuhkan aku." (QS. As Syuara': 80). ~~
[assunnah] Tanya kajian di Masjid Pondok Indah
assalamu'alaykum kpada ikwan aw akhwat mau tanya apa ada kajian ahli sunnah d Masjid Pondok Indah, mohon info jadwal, materi & pengajarnya jazakallahukhairon Zulkifli bin Muhammad Sent from Samsung Mobile
RE: [assunnah]>>Hadiah ketika teman melahirkan atau ketika menikah<
From: iyad_sm...@yahoo.com Date: Mon, 16 Jan 2012 17:24:16 -0800 Assalamualaykum mohon nasihat dari ikhwah sekalian, apa hukumnya saling memberi hadiah yang dikhususkan ketika seorang teman menikah atau ketika melahirkan. jazakallohu khoiron wassalamualaykum MENGHADIAHKAN UANG SAAT KELAHIRAN Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin http://almanhaj.or.id/content/294/slash/0 Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bagaimana menurut syariat mengenai kebiasaan sebagian wanita zaman sekarang, yang mana apabila salah seorang teman mereka dianugrahi anak, mereka memberikan kado berupa uang yang jumlahnya cukup besar dan terkadang memberatkan suami dan kesulitan lainnya. Apakah ini ada dasarnya dalam syari’at? Jawaban Pada dasarnya memberikan hadiah untuk kelahiran bayi tidak apa-apa, karena hukum asalnya dibolehkan memberikan hadiah untuk semua kondisi yang halal dan benar kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Jika tradisi yang berlaku, bahwa jika seseorang melahirkan bayi maka kerabatnya memberikan hadiah berupa uang, maka hal ini tidak apa-apa dilakukan, karena mengikuti kenbiasaan dan tradisi, bukan sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Memang saya tidak mengetahui bahwa hal itu dianjurkan oleh As-Sunnah, tapi hanya merupakan kebiasaan sebagian orang zaman sekarang yang sudah mentradisi, hanya saja, jika kebiasaan ini menimbulkan madharat pada seseorang, maka ia tidak harus melaksanakannya. Jika kebiasaan ini memberatkan suami, sebagaimana disebutkan oleh penanya, yang mana si isteri memaksa suaminya agar memberinya uang yang sebenarnya memberatkannya untuk dihadiahkan kepada orang yang baru melahirkan, maka hal itu terlarang karena menyakiti suami dan memberatkan suami dan menyulitkannya. Adapun kebiasaan saling memberikan hadiah sederhana sekadar untuk mengungkapkan rasa saling mencintai dan mengasihi, maka hal itu tidak ap-apa. [Nur’ala Ad-Darb, Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 34-35] [Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al Masa’il Al-Ashriyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisiy, Penerjemah Musthofa Aini, Penerbit Darul Haq]