Re: [assunnah] Tanya : Urutan Sedekah

2013-02-11 Terurut Topik abi zaid
Bismillah

Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh

Yang ana tahu sih prioritas infaq sebagaimana yang terdapat dalam Al Baqoroh 
ayat 215:

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa 
saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan  kepada ibu-bapak, kaum 
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam 
perjalanan”. Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah 
Mengetahuinya.”

Wallahu a'lam



  - Original Message -
  From: Marchel Beding
  Sent: Monday, February 11, 2013 3:06 PM
  Subject: [assunnah] Tanya : Urutan Sedekah



  Assaamualaikum warohmatullohiwabarokatuh,
  Rekan-rekan yang di Rahmati Alloh, adakah yang mengetahui urutan Sedekah yang 
sesuai syariat seperti apa ?
  Apakah Yatim-Piatu, Faqir miskin, Tetangga, Janda, Saudara jauh, Orang Tua, 
atau Istri san anak yang sedang kelaparan atau kah hutang yang harus di lunasi 
ataukah yang mana yang mesti di Nomor satukan ??? Klau melihat semuanya ingin 
rasanya Hati ini membantu semua yang saya sebutkan di atas (ataukah masih ada 
orang / golongan yang bisa kita berikan sedekah) ??
  Saya masih binggung dengan masalah Urutan Sedekah ini.
  Mohon penjelasan / Materi / Share Ustad semuanya yang ada di milist ini.

  Semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk kita semua.
  Terimakasih.
  Wassalam,


  

RE: [assunnah]>>Tanya : Urutan Sedekah<

2013-02-11 Terurut Topik Abu Harits

From: marchel.bed...@bnicardcenter.co.id
Date: Mon, 11 Feb 2013 15:06:29 +0700
Assaamualaikum warohmatullohiwabarokatuh,
Rekan-rekan yang di Rahmati Alloh, adakah yang mengetahui urutan Sedekah yang 
sesuai syariat seperti apa ?
Apakah Yatim-Piatu, Faqir miskin, Tetangga, Janda, Saudara jauh, Orang Tua, 
atau Istri san anak yang sedang kelaparan atau kah hutang yang harus di lunasi 
ataukah yang mana yang mesti di Nomor satukan ??? Klau melihat semuanya ingin 
rasanya Hati ini membantu semua yang saya sebutkan di atas (ataukah masih ada 
orang / golongan yang bisa kita berikan sedekah) ??
Saya masih binggung dengan masalah Urutan Sedekah ini.
Semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Terimakasih.
Wassalam,
>>>

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala surat Al-Baqarah ayat 215.

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ 
فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ 
السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

"Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, "Harta 
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, 
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam 
perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat sesungguhnya Allah maha 
mengetahui"

Jika seseorang sudah berkecukupan dalam hal harta hendaklah ia menafkahkannya 
yang pertama adalah kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua memiliki hak 
tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Al-Baqarah di 
atas. Kemudian kaum kerabat, anak yatim dan orang-orang yang dalam perjalanan. 
Berbuat baik yang pertama adalah kepada ibu kemudian bapak dan yang lain, 
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut.

أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أَبَاكّ، ثُمَّ الأَقْرَبِ 
فَاْلأَقْرَبِ

"Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu 
kemudian bapakmu kemudian orang yang terdekat dan yang terdekat" [Hadits 
Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 3, Abu Dawud No. 5139 dan Tirmidzi 
1897, Hakim 3/642 dan 4/150 dari Mu'awiyah bin Haidah, Ahmad 5/3,5 dan berkata 
Tirmidzi, "Hadits Hasan"]
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/689/slash/0/bentuk-bentuk-berbakti-kepada-orang-tua/
 
Wallahu Ta'ala A'lam





  

RE: [assunnah]>>Cara shalat malam, Jahr atau Sirr?<

2013-02-11 Terurut Topik Abu Harits

From: erlang_bhar...@yahoo.com
Date: Sat, 26 Jan 2013 05:03:41 +
Afwan jiddan, bagaimanakah sunnahnya membaca Al-fatihah pada saat sholat malam 
sendirian tsb ? Di Jahr-kan atau di sirr-kan ?
Syukron; jazakumullahu khoyron katsiroon atas kesediaan waktunya menjawab...
-erlang abu muhammad-
Sent from my BlackBerry®
>
 
1. Adapun terkait bacaan-bacaan dalam shalat-shalat sunnah, apakah dibaca jahr 
(dengan suara keras) atau sir (tidak terdengar jelas) ? Dalam masalah ini ada 
keterangan sebagai berikut : 

Dalam hadits A'isyah Radhiyallahu anhuma ketika beliau ditanya oleh Gudhaif bin 
Harits Radhiyallahu anhu :

عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ أَكَانَ رَسُولُ 
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْهَرُ بِالْقُرْآنِ أَوْ يُخَافِتُ 
بِهِ قَالَتْ رُبَّمَا جَهَرَ وَرُبَّمَا خَافَتَ قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ 
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي هَذَا الْأَمْرِ سَعَةً

Dari Ghudhaif bin al-harits Radhiyallahu anhu , dia mengatakan, "Aku mendatangi 
A'isyah Radhiyallahu anhuma , lalu aku bertanya, 'Bagaimana bacaan Rasûlullâh 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah suaranya di keraskan atau di kecilkan ?' 
A'isyah menjawab, 'Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang mengeraskan 
bacaannya dan terkadang di kecilkan.' Aku berkata, 'Allahu akbar, Alhamdulillâh 
(segala puji hanya milik Allâh) yang telah memberikan kemudahan dalam masalah 
ini.[2] 

Sebagian Ulama ada yang berpendapat bahwa shalat nafilah (shalat sunat) di 
siang hari lebih afdhal (lebih baik) bacaannya dibaca dengan suara lirih (sir), 
sedangkan bacaan shalat nafilah di malam hari, bisa dibaca dengan suara keras 
(jahr) atau lirih (sir), tergantung mana yang lebih besar manfaatnya dan mana 
yang lebih bisa mendatangkan kekhusyuan .[3] 

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah ketika ditanya tentang masalah ini, beliau 
rahimahullah menjawab, "Apabila seseorang melakukan shalat nafilah sendirian di 
malam hari maka dia boleh memilih yang paling baik antara jahr dan sir untuk 
(kekhusyuan) hatinya, dengan syarat tidak mengganggu orang lain, kalau 
bacaannya dibaca jahr, adapun shalat sunnah di siang hari seperti shalat sunnah 
Dhuha, shalat sunnah rawatib, maka di syari'atkan untuk dibaca dengan sir 
(suara lirih)…"[4] Wallahu'alam.
 
2. Abu Qatâdah berkata: 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لَيْلَةً فَإِذَا هُوَ 
بِأَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُصَلِّي يَخْفِضُ مِنْ صَوْتِهِ قَالَ 
وَمَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَهُوَ يُصَلِّي رَافِعًا صَوْتَهُ قَالَ 
فَلَمَّا اجْتَمَعَا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ 
يَا أَبَا بَكْرٍ مَرَرْتُ بِكَ وَأَنْتَ تُصَلِّي تَخْفِضُ صَوْتَكَ قَالَ قَدْ 
أَسْمَعْتُ مَنْ نَاجَيْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَقَالَ لِعُمَرَ مَرَرْتُ 
بِكَ وَأَنْتَ تُصَلِّي رَافِعًا صَوْتَكَ قَالَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ 
أُوقِظُ الْوَسْنَانَ وَأَطْرُدُ الشَّيْطَانَ زَادَ الْحَسَنُ فِي حَدِيثِهِ 
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا بَكْرٍ ارْفَعْ 
مِنْ صَوْتِكَ شَيْئًا وَقَالَ لِعُمَرَ اخْفِضْ مِنْ صَوْتِكَ شَيْئًا

Bahwasanya suatu malam Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah dan 
mendapati Abu Bakar Radhiyallahu anhu shalat malam dengan merendahkan suaranya. 
Dan beliau melewati 'Umar bin al-Khaththab ketika sedang shalat dengan 
meninggikan suaranya. Ketika keduanya telah berkumpul di dekat Nabi Shallallahu 
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar, aku melewatimu ketika 
engkau sedang shalat dengan merendahkan suaramu". Abu Bakar berkata: "Wahai 
Rasulullah, aku memperdengarkan kepada (Allah) yang aku berbisik kepada-Nya". 
Beliau juga bersabda kepada 'Umar: "Aku melewatimu ketika engkau sedang shalat 
dengan meninggikan suaramu". 'Umar berkata: "Wahai Rasulullah, aku membangunkan 
orang yang mengantuk dan mengusir setan," maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam bersabda: "Wahai Abu Bakar, tinggikan suaramu sedikit". Beliau juga 
bersabda kepada 'Umar: "Wahai 'Umar, rendahkan suaramu sedikit". [HR Abu Dawud, 
no. 1329, al-Hakim. Dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni].

Namun ketika seseorang membaca dengan keras, hendaklah ia menjaga 
keikhlasannya, dan jangan sampai mengganggu orang lain. Rasulullah Shallallahu 
‘alaihi wa sallam bersabda:

الْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَالْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ 
كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ 

Orang yang membaca Al-Qur`ân dengan keras, ia seperti orang yang bersedekah 
dengan terang-terangan. Dan orang yang membaca Al-Qur`ân dengan pelan-pelan, ia 
seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.[1] 
 
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/2666/slash/0/bacaan-jahr-bila-shalat-sendiri-shalat-sunnah-bersama-istri-jahr-sir-ucapan-salam-di-akhir-shalat/
 
Wallahu Ta'ala A'lam





  

[assunnah] >>Tauhid, Jalan Menuju Keadilan Dan Kemakmuran (2)<

2013-02-11 Terurut Topik Prada Aisyah
TAUHID, JALAN MENUJU KEADILAN DAN KEMAKMURAN

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas
http://almanhaj.or.id/content/3515/slash/0/tauhid-jalan-menuju-keadilan-dan-kemakmuran-2/

KEUTAMAAN TAUHID BAGI PRIBADI MUSLIM[1]
Pertama. Allah akan menghapus dosa-dosa orang yang bertauhid.
Dalilnya, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sebuah hadits qudsi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman:

...يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ
خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً َلأَتَيْتُكَ
بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.

"...Wahai Bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa
sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku
sedikit pun juga, pasti Aku akan memberikan kepadamu ampunan sepenuh
bumi pula". [2]

Kedua. Allah Ta’ala akan menghilangkan kesulitan dan kesedihan di
dunia dan akhirat bagi orang yang bertauhid.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ
حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

...Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak
disangka-sangka...” [ath-Thalaq/65: 2,3].

Seseorang tidak dikatakan bertakwa kepada Allah, jika ia tidak
bertauhid. Orang yang bertauhid dan bertakwa, ia akan diberi jalan
keluar dari berbagai problem hidupnya.[3]

Ketiga. Allah akan menjadikan dan menghiasi dalam hati seorang yang
bertauhid dengan rasa cinta kepada iman, serta menjadikan di dalam
hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.
Allah Ta’ala berfirman:

وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي
قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ
ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

...Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan
(iman itu) indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada
kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus. [al Hujurat/49:7].

Keempat. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridha
Allah. Dan orang yang paling bahagia dengan syafa’at Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah orang yang mengucapkan لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ.

Orang yang paling berbahagia dengan mandapat syafa’atku pada hari
Kiamat, yaitu orang yang mengucapkan "Laa ilaaha illallaah" secara
ikhlas dari hatinya atau jiwanya. [4]

Kelima. Allah Ta’ala menjamin akan memasukkan seorang yang bertauhid ke Surga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Barang siapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang
berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga.[5]

مَنْ مَاتَ لاَيُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Barang siapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu, ia masuk Surga.[6]

Keenam. Allah Ta’ala akan memberikan kemenangan, pertolongan, kejayaan
dan kemuliaan kepada orang yang bertauhid.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ
وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
[Muhammad/47:7].

Ketujuh. Allah Ta’ala akan memberikan kehidupan yang baik di dunia dan
akhirat bagi seorang yang bertauhid.

Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [an
Nahl/16:97].

Kedelapan. Tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ،
ثُمَّ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَخْرِجُوْا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، فَيُخْرَجُوْنَ مِنْهَا
قَد ِاسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهْرِ الْحَيَاءِ -أَوِ الْحَيَاةِ،
شَكَّ مَالِكٌ- فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا تَنْبُتُ الْحَبَّةُ فِي جَانِبِ
السَّيْلِ، أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً؟

"Setelah penghuni surga masuk ke surga, dan penghuni neraka masuk ke
neraka, maka setelah itu Allah pun berfirman: 'Keluarkan (dari neraka)
orang-orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman,’
maka mereka pun dikeluarkan dari neraka, hanya saja t

[assunnah] Tanya masalah mahrom

2013-02-11 Terurut Topik Hartoyo
Assalaamu'alaikum.
Afwan, adakah diantara ihwan yg tau tentang mahrom secara rinci berdasarkan Al 
Qur'an dan sunnah.
Syukron

hartoyo




Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] Tanya : Urutan Sedekah

2013-02-11 Terurut Topik Marchel Beding
Assaamualaikum warohmatullohiwabarokatuh,
Rekan-rekan yang di Rahmati Alloh, adakah yang mengetahui urutan Sedekah yang 
sesuai syariat seperti apa ?
Apakah Yatim-Piatu, Faqir miskin, Tetangga, Janda, Saudara jauh, Orang Tua, 
atau Istri san anak yang sedang kelaparan atau kah hutang yang harus di lunasi 
ataukah yang mana yang mesti di Nomor satukan ??? Klau melihat semuanya ingin 
rasanya Hati ini membantu semua yang saya sebutkan di atas (ataukah masih ada 
orang / golongan yang bisa kita berikan sedekah) ??
Saya masih binggung dengan masalah Urutan Sedekah ini.
Mohon penjelasan / Materi / Share Ustad semuanya yang ada di milist ini.

Semoga Alloh memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Terimakasih.
Wassalam,




Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] Tayyamum dan Menjamak solat diatas pesawat

2013-02-11 Terurut Topik Kals
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Akhifillah, mohon dapat membantu, bagaimana hukumnya tayyamum dan menjamak 
sholat diatas pesawat ? Apakah jika diperbolehkan menjamak, dengan qashar atau 
tidak.

Bagaimana tatacara tayyamum jika memang diperbolehkan tayyamum.

Karena ana pernah mengalami waktu tahun 2006  ana umroh, diperbolehkan, padahal 
dipesawat masih ada air (ditoilet)

Mohon bantuannya

Jazakallahu khoir

Wassalamualaikum Warohmatullohi wabarokatuh

Abu Firza Ibn Kadin





Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/