Re: [assunnah] bank syariah

2006-04-08 Terurut Topik etscha
Assalamu'alaiku warohmatullahi wabarokatuh,
setahu ana justru kita disyariahkan untuk menabung di bank syariah. Dan karena 
sudah banyaknya bank syariah yg bermunculan di Indonesia, untuk menabung di 
bank konvensional sudah tidak bisa dijadikan alasan darurat lagi. Dan setahu 
ana (nggak tahu sekarang, mungkin lebih banyak lagi daftarnya), berikut data 
nama2 bank syariah yang berpraktek secara Islami dan bebas riba. Data per 
Nopember 2000 menunjukkan beberapa bank yang menggunakan praktek non ribawi 
yaitu :
a.. Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada 1 Nopember 1991
b.. Bank Syariah Mandiri (BMS) yang merupakan bank milik pemerintah pertama 
yang menerapkan syariah. Asetnya kini sekitar 2 sampai 3 trilyun dengan 20 
cabangnya.
c.. Konversi bank konvensional kepada bank syariah :
d.. Bank IFI (membuka cabang syariah pada 28 Juni 1999)
e.. Bank Niaga (akan membuka cabang syariah )
f.. Bank BNI `46 (telah memiliki 5 cabang )
g.. Bank BTN (dalam perencanaan)
h.. Bank Mega (akan menkonversikan anak perusahaannya menjadi syariah)
i.. Bank BRI (akan membuka cabang syariah)
j.. Bank Bukopin (akan membuka cabang syariah di Aceh )
k.. BPD Jabar (telah membuka cabang syariah di Bandung)
l.. BPD Aceh
Mohon dikoreksi jika ada kekeliruan, dan mohon ditambah jika ada banyak 
kekurangan.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh


- Original Message -
From: khusnul fuad [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 06, 2006 5:59 AM
Subject: [assunnah] bank syariah

 Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh...

 Seiring berkembangnya teknologi dalam bidang keuangan khususnya
 perbankan,kadang sangat butuh untuk menyimpan uang kita di bank atau untuk
 suatu kepentingan yang lain, misalnya transfer, tabungan, investasi dan
 lain-lain.
 Akan tetapi karna qta umat muslim dan di dalam Islam dilarang adanya riba
 maka banyak dibuka bank-bank syariah pd saat ini.
 Yang ingin saya tanyakan, ato mungkin ada saran dari antum sekalian yang
 mengetahui tentang masalah ini apakah boleh qta menabung di salah satu
 bank syariah tersebut dan apakah bank-bank syariah yg ada di negara qta
 ini bebas dari riba? serta bagi antum yg tahu tentang bank muamalat apa
 diantara bank2 syariah yg ada bank ini yg lebih aman?
 jazakallah khairan...

 Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh..





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] undangan dari non muslim (yg bukan ahli kitab )

2006-03-29 Terurut Topik etscha
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,
sebelumnya terimakasih atas bantuan pencerahannya. Mungkin email saya terdahulu 
kurang lengkap perincian atau backgroundnya. Disini saya ingin lebih 
menekankan, bahwa bukannya saya takut tidak mempunyai teman. Tapi dikarenakan 
suami saya dulu adalah non muslim, dan Alhamdulillah sekarang muslim, dan 
sekarang kami tinggal di tempat dimana dulu dia dilahirkan, yaitu negara yang 
mayoritasnya non muslim, yang otomatis dia masih mempunyai keluarga yang non 
muslim, dan juga masih mempunyai teman dan tetangga yang non muslim. dan 
kebetulan saya belum menemukan warga muslim yang tinggal di sekitar kami. Jadi 
selama ini yang sudah saya lakukan ialah mengganti secara perlahan-lahan teman 
non muslim suami saya (kami) dgn teman muslim, walaupun mereka tinggalnya 
berjauhan dgn kami. Dan juga dikarenakan suami saya yang istilahnya baru masuk 
Islam yang pengetahuan Islamnya belum banyak, jadi saya tidak ingin langsung 
melarang total suami saya untuk bertemu dgn mereka (yg non muslim). Tetapi saya 
pake cara lain dgn cara mencari teman Islam dan memperkenalkannya, dan sayapun 
juga sering menolak undangan mereka, misalnya mereka mengundang 10 x, dan saya 
penuhi undangannya cuman sekali, sekedar untuk menghormati (dalam hal ini tidak 
ada tatacara agama-tetapi hanya sebatas bertemu dan sedikit ngobrol). Dan saya 
juga sengaja memberi suami saya dgn kesibukan yg bermanfaat dari pada memenuhi 
undangan mereka, jadi secara tidak sadarpun suami saya sudah mulai agak 
renggang dgn teman2nya tanpa saya harus melarangnya, karena takut dia berpikir 
yg nggak2 ttg Islam berhubungan masih sedikitnya pengetahuan dia ttg Islam. 
Tapi yah, dikarenakan dia masih punya sahabat kental, dan juga tetangga dan 
juga keluarga yang masih non muslim, oleh karena itu terkadang saya masih 
sedikit kesulitan, karena saya pribadi juga kurang menyukai untuk berteman dgn 
mereka, mengingat mereka tidak ada kesan tertarik dgn Islam, tapi dikarenakan 
suami, mau nggak mau saya masih sedikit terikat untuk tetap menjalin komunikasi 
dgn mereka, terutama dgn keluarga suami. Dan sepertinya saya pernah mendengar 
sebuah hadits yang menyatakan, kalo kita disunahhkan untuk memenuhi undangan 
(mohon dikoreksi kebenarannya, karena saya kurang tahu pasti) dan setahu saya 
juga kita dihalalkan untuk makan makanan ahli kitab.
Jadi yang masih menjadi unek2 saya lagi, yg sepertinya belum ada jawaban yaitu,
1. bagaimana kita harus bersikap jika undangan itu dari non ahli kitab?
apakah kita diperbolehkan atau dilarang memenuhi undangan tsb?
2. jadi sehubungan dgn pertanyaan saya yg nomor 2 lalu, apakah menurut pendapat 
para sahabat lebih baiknya saya tolak saja segala undangan dari mereka?
3. Undangan2 yang saya maksud tsb. tidak ada urusannya dgn tatacara agama 
mereka. Hanya sekedar (istilah dikita silahturahmi) mengunjungi.

Disamping itu saya pribadi ingin membantu suami memperdalam Islam setahap demi 
setahap, agar dia tidak kaget dan resah mengalami perubahan total. Demikian 
mungkin sedikit lebih terperinci ttg permasalahan saya. Sebelumnya 
jazakumullahu khairan katsiiiran atas bantuan dari para sahabat. Semoga kita 
selalu dalam hidayahNya. Dan mohon ma'af jika ada kata yang kurang berkenan.

Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

---

 Wa'alaikum salam warokhmatullohi wabarokaatuh.

 1. Insya Allah menolaknya jauh lebih selamat. meskipun disana ada
 muamalahnya yang mungkin kita lakukan, yakni kita lihat dulu bentuk
 undangannya. Apakah undangan berupa urusan agama atau yang lainnya.
 jika berurusan dengan tatacara agama, maka yang ini mutlak harus
 ditolak.

 2. lihatlah dari tulisan antum
 ...Dan sepertinya mereka agak tersinggung...

 !!!??? Inilah syubhat yang sering menjebak kita. sehingga kita
 mudah sekali tergelincir kepada mendahulukan hawa nafsu. (Takut tidak
 memiliki teman).

 Padahal, kenapa kita tidak patut lebih tersinggung, apabila ini
 menyangkut kepada larangan Agama ?

 pantas saja Rosullullooh Shollalloohu 'alaihi wasallam bersabda :

 Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah
 seorang dari kalian melihat siapa temannya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

 Barangsiapa menolong Agama Allah Niscaya Allah akan menolongnya.

 Alloohu'alam. Mohon koreksi Ikhwan/Akhwat yang lebih ber-Ilmu.

 Abu Hilmy


-
 Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,

 mohon pendapat dari para sahabat, bila perlu sekalian dalilnya.

 1. Bagaimana sikap kita jika mendapat undangan dari non muslim yang
 bukan dari golongan ahli kitab. Apakah kita perlu tolak secara halus,
 ataukah kita disunnahkan untuk memenuhi undangan tsb. walaupun mereka
 dari golongan non kitabiyah ?

 2. Saya juga sering mendapat undangan bakar-bakar di waktu musim
 panas. Seperti biasa, saya bilang kepada mereka bahwa saya tidak makan
 babi, dan mereka bersedia menyediakan daging yg bukan babi. Tapi
 dikarenakan 

[assunnah] undangan dari non muslim (yg bukan ahli kitab )

2006-03-28 Terurut Topik etscha
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,

mohon pendapat dari para sahabat, bila perlu sekalian dalilnya.

1. Bagaimana sikap kita jika mendapat undangan dari non muslim yang bukan dari 
golongan ahli kitab. Apakah kita perlu tolak secara halus, ataukah kita 
disunnahkan untuk memenuhi undangan tsb. walaupun mereka dari golongan non 
kitabiyah ?

2. Saya juga sering mendapat undangan bakar-bakar di waktu musim panas. Seperti 
biasa, saya bilang kepada mereka bahwa saya tidak makan babi, dan mereka 
bersedia menyediakan daging yg bukan babi. Tapi dikarenakan acara grill-nya 
mereka biasanya daging 2 tsb. dibakar di tempat yang sama, bagaimana sebaiknya 
dilakukan, selama ini saya selalu bilang kepada mereka kalo acara bakar-bakar, 
saya mau bawa alat bakar saya sendiri, biar tidak tercampur dgn daging mereka. 
Dan sepertinya mereka agak tersinggung. Dan jikalau saya tidak bawa alat 
sendiri, saya merasa berdosa jika saya memakan daging tsb (walaupun bukan 
babi), tapi dikarenakan cara mbakarnya di satu tempat, alias berjejeran. Dan 
jikalau saya tidak memakannya, mereka juga tersinggung. Jadi, sikap yang 
bagaimana sebaiknya saya lakukan, yang tidak menyalahi agama, tapi juga tidak 
membuat keributan/kerusuhan dgn. tetangga/teman non muslim saya.

Atas perhatian dan bantuannya jazakumullahu khairan katsiiiran.

Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.






Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/