[assunnah] Akibat Buruk Maksiat (2)
Akibat Buruk Maksiat 2 Ust Badrusalam LC www.cintasunnah.com 13. Tidak mendapatkan do’a para malaikat. Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan bahwa para malaikat pemikul ‘arasy memohonkan ampunan untuk kaum mukminin yang bertaubat: الذين يحملون العرش ومن حوله يسبحون بحمد ربهم ويؤمنون به ويستغفرون للذين ءامنوا ربنا وسعت كل شيئ رحمة وعلما فاغفر للذين تابوا واتبعوا سبيلك وقهم عذاب الجحيم “(malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” (Ghafir: 7). Inilah do’a para malaikat para malaikat pemikul ‘arasy dan malaikat yang berada di sekitar ‘arasy untuk kaum mukminin yang bertaubat dan mengikuti kitab Allah dan sunnah RasulNya, maka orang yang masih suka berbuat maksiat tidak ada harapan untuk mendapatkan doa para malaikat kecuali bila ia bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha. 14. Pelaku maksiat akan diadzab dalam kuburnya. Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya dari Samurah bin Jundub ia berkata: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ اللَّيْلَةَ رُؤْيَا قَالَ فَإِنْ رَأَى أَحَدٌ قَصَّهَا فَيَقُولُ مَا شَاءَ اللَّهُ فَسَأَلَنَا يَوْمًا فَقَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا قُلْنَا لَا قَالَ لَكِنِّي رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا بِيَدِي فَأَخْرَجَانِي إِلَى الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ فَإِذَا رَجُلٌ جَالِسٌ وَرَجُلٌ قَائِمٌ بِيَدِهِ كَلُّوبٌ مِنْ حَدِيدٍ قَالَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا عَنْ مُوسَى إِنَّهُ يُدْخِلُ ذَلِكَ الْكَلُّوبَ فِي شِدْقِهِ حَتَّى يَبْلُغَ قَفَاهُ ثُمَّ يَفْعَلُ بِشِدْقِهِ الْآخَرِ مِثْلَ ذَلِكَ وَيَلْتَئِمُ شِدْقُهُ هَذَا فَيَعُودُ فَيَصْنَعُ مِثْلَهُ قُلْتُ مَا هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ وَرَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى رَأْسِهِ بِفِهْرٍ أَوْ صَخْرَةٍ فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ الْحَجَرُ فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ فَلَا يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى يَلْتَئِمَ رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ فَعَادَ إِلَيْهِ فَضَرَبَهُ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا إِلَى ثَقْبٍ مِثْلِ التَّنُّورِ أَعْلَاهُ ضَيِّقٌ وَأَسْفَلُهُ وَاسِعٌ يَتَوَقَّدُ تَحْتَهُ نَارًا فَإِذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أَنْ يَخْرُجُوا فَإِذَا خَمَدَتْ رَجَعُوا فِيهَا وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى وَسَطِ النَّهَرِ قَالَ يَزِيدُ وَوَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ وَعَلَى شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى انْتَهَيْنَا إِلَى رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ فِيهَا شَجَرَةٌ عَظِيمَةٌ وَفِي أَصْلِهَا شَيْخٌ وَصِبْيَانٌ وَإِذَا رَجُلٌ قَرِيبٌ مِنْ الشَّجَرَةِ بَيْنَ يَدَيْهِ نَارٌ يُوقِدُهَا فَصَعِدَا بِي فِي الشَّجَرَةِ وَأَدْخَلَانِي دَارًا لَمْ أَرَ قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهَا فِيهَا رِجَالٌ شُيُوخٌ وَشَبَابٌ وَنِسَاءٌ وَصِبْيَانٌ ثُمَّ أَخْرَجَانِي مِنْهَا فَصَعِدَا بِي الشَّجَرَةَ فَأَدْخَلَانِي دَارًا هِيَ أَحْسَنُ وَأَفْضَلُ فِيهَا شُيُوخٌ وَشَبَابٌ قُلْتُ طَوَّفْتُمَانِي اللَّيْلَةَ فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ قَالَا نَعَمْ أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمْ الزُّنَاةُ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُوا الرِّبَا وَالشَّيْخُ فِي أَصْلِ الشَّجَرَةِ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَالصِّبْيَانُ حَوْلَهُ فَأَوْلَادُ النَّاسِ وَالَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ خَازِنُ النَّارِ وَالدَّارُ الْأُولَى الَّتِي دَخَلْتَ دَارُ عَامَّةِ الْمُؤْمِنِينَ وَأَمَّا هَذِهِ الدَّارُ فَدَارُ الشُّهَدَاءِ وَأَنَا جِبْرِيلُ وَهَذَا مِيكَائِيلُ فَارْفَعْ رَأْسَكَ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا فَوْقِي مِثْلُ السَّحَابِ قَالَا ذَاكَ مَنْزِلُكَ قُلْتُ دَعَانِي أَدْخُلْ مَنْزِلِي قَالَا إِنَّهُ بَقِيَ لَكَ عُمُرٌ لَمْ تَسْتَكْمِلْهُ فَلَوْ اسْتَكْمَلْتَ أَتَيْتَ مَنْزِلَكَ “Sudah menjadi kebiasaan Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bila selesai melaksanakan suatu shalat, Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami lalu berkata,: “Siapa diantara kalian yang tadi malam bermimpi”. Dia (Samrah bin Jundab) berkata,: “Jika ada seorang yang bermimp
[assunnah] Akibat Buruk Maksiat (1)
Akibat Buruk Maksiat 1 Ust Badrusalam LC www.cintasunnah.com Sesungguhnya dosa dan maksiat memberikan dampak yang amat buruk dalam kehidupan hamba, ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan dampak-dampak buruk tersebut dalam kitab beliau Ad Daa wad Dawaa, beliau berkata: “Maksiat mempunyai pengaruh yang amat buruk, berbahaya untuk hati dan badan di dunia dan akhirat. Diantara pengaruh buruk maksiat adalah: 1. Terhalang dari ilmu (yang bermanfaat). Karena ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada hati, dan maksiat memadamkan cahaya tersebut. Ketika imam Asy Syafii duduk bersimpuh di hadapan imam Malik membacakan (kitab muwatha’), imam Malik merasa kagum kepada kecerdasan, ketajaman otak dan pemahamannya, imam Malik berkata: “Sesungguhnya aku melihat Allah telah memberikan cahaya kepada hatimu, maka janganlah kamu padamkan dengan kegelapan maksiat”. 2. Kegersangan hati dan kesenjangannya antara dia dan Allah Ta’ala. Maksiat menjadikan hamba jauh dari Allah, sehingga ia lupa kepada Allah akibatnya hatinyapun menjadi gersang dan hilang kelezatan berdzikir dan mentaati Allah. 3. Terhalang dari ketaatan. Dosa menjadikan hati manusia gelap dan membuat berat ketaatan, sehingga menutup pintu-pintu kebaikan, iapun terluput dari ketaatan yang banyak padahal setiap ketaatan itu lebih baik baginya dari dunia dan seisinya. 4. Maksiat menumbuhkan benih-benih maksiat lain. Sehingga ia beranak pinak dan menjadikan pelakunya sulit untuk meninggalkannya. Sebagian ulama salaf berkata: “Sanksi maksiat adalah memunculkan maksiat lainnya, sebagaimana kebaikan itu memunculkan kebaikan lainnya”. 5. Maksiat menjadikan hati tidak lagi menganggapnya buruk. Sehingga menjadi kebiasaannya, dan bahkan mencabut rasa malu ketika manusia melihatnya berbuat maksiat, dan yang lebih mengerikan lagi pelakunya merasa bangga ketika dapat berbuat dosa. Dan orang seperti ini termasuk jenis yang tidak dimaafkan dan biasanya akan dihalangi dari bertaubat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ “Semua umatku dimaafkan kecuali orang yang berbuat maksiat terang-terangan”. (HR Bukhari dan Muslim). 6. Maksiat menghilangkan pengagungan Allah di hati pelakunya. Al Hasan Al Bashri berkata: “Mereka meremehkan Allah sehingga berani berbuat maksiat kepadaNya, kalaulah Allah itu agung di hati mereka tentu mereka akan meninggalkan maksiat. Dan apabila hamba telah meremehkan Allah, maka ia tidak akan dihormati oleh siapapun, sebagaimana firman Allah Ta’ala: 3 `tBur Ç`Íkç ª!$# $yJsù ¼çms9 `ÏB BQÌõ3B 4 “dan Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya”. (Al hajj: 18). Walaupun ia terlihat dihormati manusia, itu hanya sebatas karena kebutuhan mereka kepadanya atau merasa takut dari kejahatannya, namun sebenarnya hati mereka merendahkannya. 7. Maksiat menjadikan hati menganggap remeh maksiat. Seorang hamba yang senantiasa berbuat dosa, akan terasa remeh dosa tersebut di hatinya, dan ini adalah tanda kebinasaan, karena bila dosa itu telah dianggap remeh dan ringan akan semakin besar di sisi Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah gunung, ia khawatir akan jatuh kepadanya. Dan sesungguhnya orang fajir (jahat) itu melihat dosa-dosanya seperti lalat yang lewat di depan hidungnya”. (HR Bukhari dan Muslim). 8. Makhluk selain manusia mendoakan kesialan bagi pelaku maksiat. Mujahid berkata: “Sesungguhnya binatang ternak melaknat manusia yang suka berbuat dosa, ketika musim kering berkepanjangan dan hujan tidak kunjung turun mereka berkata: “Ini akibat kesialan dosa anak Adam”. Ikrimah berkata: “Binatang-binatang bumi sampai kalajengking dan jangrik berkata: “Kami terhalang dari hujan akibat dosa-dosa anak Adam”. Ternyata sanksi dosa itu tidak mencukupinya sampai ia dilaknat oleh makhluk yang tak berdosa. 9. Maksiat mewariskan kehinaan. Karena kemuliaan hanya dapat diraih dari jalan ketaatan kepada Allah Ta’ala `tB tb%x. ßÌã no¨Ïèø9$# ¬Tsù äo¢Ïèø9$# $·èÏHsd 4 “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya”. (Fathir: 10). Maka hendaklah seorang hamba mencari kemuliaan dengan mentaati Allah, dan diantara ulama salaf terdahulu ada yang berdo’a: “Ya Allah, muliakan aku dengan ketaatan kepadaMu, dan jangan Engkau hinakan aku dengan memaksiatiMu”. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Sesungguhnya mereka (para pelaku maksiat itu) walaupun mengendarai bighal dan kuda, namun kehinaan maksiat itu tidak berpisah dari hati mereka, Allah enggan kecuali menghinakan orang yang suka bermaksiat kepadaNya”. Abdullah bin Al Mubarak bersya’ir: Aku melihat dosa mematikan hati Dan langgeng di atasnya mewariskan kehinaan Meninggalkan dosa a
[assunnah] Mereka yg dapat jaminan.
- Mereka yg dapat jaminan. Semoga anda menjadi salah satunya. عَنْ أَبِي أُماَمَةَ البَاهِلِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ و سَلَّمَ قَالَ :« ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ: رَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَ غَنِيْمَةٍ. وَ رَجُلٌ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَ غَنِيْمَةٍ. وَ رَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلَامٍ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ » . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ إِلاَّ أَنَّهُ قَالَ: ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ إِنْ عَاشَ رُزِقَ وَ كُفِيَ وَ إِنْ مَاتَ دَخَلَ الْجَنَّةَ. رَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلاَمٍ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ Dari Abu Umamah Al-Bahili, dari Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Ada tiga golongan yang seluruhnya dijamin Allah ‘azza wa jalla; Seorang yang pergi berperang fi sabilillah, maka ia dijamin Allah hingga Allah mewafatkannya lalu memasukkannya ke surga, atau mengembalikannya dengan memperoleh pahala dan ghanimah. Dan seorang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin Allah hingga Allah mewafatkannya lalu memasukkannya ke surga, atau mengembalikannya dengan memperoleh pahala dan ghanimah. Dan seorang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin Allah.” Diriwayatkan Abu Daud, beliau bersabda: “Ada tiga golongan yang seluruhnya dijamin Allah, bila hidup diberi rizki dan dicukupi, dan bila mati masuk surga; Seorang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin Allah.” Shahih, diriwayatkan Abu Daud (2494), Ibnu Hibban (499) dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud (3025). www.abu-riyadl.blogspot.com Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Dalam sakit pun terdapat pahala.
Dalam sakit pun terdapat pahala. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ أَوْ أُمِّ الْمُسَيَّبِ فَقَالَ: « مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ أَوْ يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ تُزَفْزِفِينَ ». قَالَتْ: الْحُمَّى لاَ بَارَكَ اللَّهُ فِيهَا. فَقَالَ: « لاَ تَسُبِّى الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ ». Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam masuk menemui Umu Saib atau Ummul Musayyab, lalu bersabda, “Apa gerangan yang terjadi padamu wahai Ummu Saib atau Ummul Musayyab, tubuhmu berguncang?” Ia berkata, “Demam, Allah tidak memberikan berkah padanya.” Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Jangan mencela demam, sebab ia menghilangkan kesalahan bani Adam, sebagaimana ubupan menghilangkan karat besi.” HR. Muslim (4575). Dalam hadis lain Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda: : « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللَّهُ لَهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا » . "Tidaklah seorang muslim tertimpa gangguan berupa penyakit dan lainnya, melainkan Allah hapuskan untuknya kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.’” HR. Imam Al-Bukhari (5674). Semoga Allah senantiasa memberikan hal yg paling terbaik untuk kita. آمــين اَللّهُمَّ آمــين Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Perayaan Maulid Nabi
PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENURUT SYARI'AT ISLAM http://almanhaj.or.id/content/2586/slash/0/peringatan-maulid-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-menurut-syariat-islam/ http://almanhaj.or.id/content/2337/slash/0/konsekuensi-dan-tanda-tanda-cinta-kepada-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/ WAJIBNYA MENCINTAI DAN MENGAGUNGKAN NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM SERTA LARANGAN GHULUW (BERLEBIH-LEBIHAN) http://almanhaj.or.id/content/3220/slash/0/wajibnya-mencintai-dan-mengagungkan-nabi-muhammad-wajibnya-mentaati-dan-meneladani-nabi/ PERAYAAN MAULID Kaum muslimin tdk blh menyelenggarakan perayaan hari kelahiran Nabi صلى الله عليه وسلم pd malam 12 Rabi'ul Awal / malam lainnya, dan tdk blh juga merayakan hari kelahiran siapapun, krn perayaan hari kelahiran termasuk bid'ah dlm agama, sebab Nabi صلى الله عليه وسلم tidak pernah merayakan hari kelahirannya semasa hidupnya, padahal beliau lah yang mengajarkan agama ini dan menetapkan syari'at-syariat dari Rabbnya صلى الله عليه وسلم , beliau juga tidak pernah memerintahkannya, Khulafa'ur Rasyidin dan sahabat serta para tabi'in pun tidak pernah melakukannya. Maka dengan demikian diketahui bahwa perayaan itu merupakan bid'ah, sementara Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda, "Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak" (HR. Bukhari Muslim) Dalam riwayat Muslim disebutkan, "Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perÍntahkan maka ia tertolak." Merayakan hari kelahiran ini tidak pernah diperintahkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم , bahkan ini merupakan hal baru yang diada-adakan oleh manusiÀ dalam agama ini pada abad-abad belakangan, maka perubahan ini ditolak. Sementara itu, dalam suatu khutbah Jum'at Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan, "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad صلى الله عليه وسلم , seburuk-buruk perkara adalah hal-hal baru yang diada-adakan dan setiap hal baru adalah sesat." (HR. Muslim) Dikeluarkan pula oleh An-Nasa'i dengan tambahan, "Dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka." Tidak perlu dengan merayakan hari kelahirannya Nabi صلى الله عليه وسلم jika bertujuan untuk mengajarkan berita-berita yang berkaitan dengan kelahiran beliau, sejarah hidupnya pada masa jahiliyah dan masa islam, karena semua ini bisa diajarkan di sekolah-sekolah dan di masjid-masjid serta lainnya. Jadi tidak perlu dengan menyelenggarakan perayaan yang tidak disyari'atkan Allah dan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم dan tidak ada dalil syar'i yang menunjukkannya. Hanya Allah-lah tempat memohon pertolongan. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada semua kaum muslimin agar mereka merasa cukup dengan sunnah dan waspada terhadap bid'ah. Sumber: At Tahdzir minal Bida', hal 58-59 Syaikh Ibnu Baz. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/